Tag: Donald Trump

  • Rupiah melemah dipengaruhi ketidakjelasan rencana dialog AS-China

    Rupiah melemah dipengaruhi ketidakjelasan rencana dialog AS-China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipengaruhi ketidakjelasan rencana dialog AS-China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 April 2025 – 18:58 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah dipengaruhi rencana dialog antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum jelas.

    “Presiden AS Donald Trump mengemukakan prospek pengurangan bea perdagangan yang tinggi terhadap Tiongkok. Namun, kurangnya kejelasan tentang komentar Trump, ditambah dengan pernyataan yang kurang optimis dari pejabat lain, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi AS dan perang dagang yang sengit antara Washington dan Beijing,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

    Artinya, walaupun Trump sudah berencana akan menurunkan tarif 145 persen terhadap China, tetapi langkah tersebut tergantung dari Negeri Tirai Bambu yang diharapkan datang langsung ke meja perundingan.

    Di sisi lain, China tak berminat untuk mengikuti saran yang disampaikan oleh AS, sehingga perang tarif terhadap AS masih tetap berlanjut, hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda akan selesai.

    Komentar dari anggota pemerintahan Trump lainnya juga merusak optimisme atas de-eskalasi AS dengan China.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent   memperingatkan bahwa pembicaraan perdagangan dengan China bisa menjadi sulit, dan AS kemungkinan perlu memangkas tarif terlebih dahulu sebelum dialog dengan Beijing.

    “Para investor tetap waspada atas potensi dampak tarif Trump, bahkan ketika sebuah laporan menunjukkan bahwa ia dapat menawarkan beberapa pengecualian ke para produsen mobil,” ucap Ibrahim.

    Nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.873 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.872 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis sore juga melemah ke level Rp16.884 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.880 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Airlangga sebut negosiasi teknis soal tarif AS dimulai dua pekan lagi

    Airlangga sebut negosiasi teknis soal tarif AS dimulai dua pekan lagi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, negosiasi tingkat teknis soal tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) akan dimulai dua pekan ke depan.

    “Kedua belah pihak sepakat untuk segera membahas isu-isu teknis dalam perundingan yang rencananya akan dimulai pembahasan substansi teknis dalam waktu dua pekan mendatang,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Hasil perundingan tingkat teknis tersebut akan dituangkan dalam suatu kerangka kerja sama (framework agreement) yang nantinya akan memuat hal-hal yang bakal disepakati kedua belah pihak.

    Dalam pertemuan teknis lanjut saat ini, telah dilakukan penandatanganan Agreement Between the Government of the United States of America and the Government of the Republic of Indonesia, regarding the Treatment of Information Related to Bilateral Agreement on Reciprocal Trade, Investment and Economic Security.

    Dengan ditandatanganinya dokumen ini, secara resmi mulai dilakukan proses negosiasi tingkat teknis untuk membahas posisi kedua negara dalam isu tarif resiprokal AS.

    Adapun sebagai tindak lanjut dari pertemuan Airlangga dengan Ambassador Jamieson Greer dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), dan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick yang telah mulai sejak Jumat lalu (18/4), maka pada hari Rabu (23/4) telah dilakukan pertemuan teknis lanjutan antara Tim Teknis RI dengan Tim Teknis USTR.

    Pada pertemuan teknis sebelumnya telah mulai dibahas kesepakatan mengenai format, mekanisme dan jadwal negosiasi, dengan target waktu 60 hari untuk penyelesaian pembahasan isu-isu teknis, sehingga masih ada waktu 30 hari dari 90 hari masa penundaan (pause) untuk implementasi kesepakatan.

    Selain itu, juga telah dimulai pembahasan dan pendalaman atas penawaran dan permintaan dari Indonesia, dan tahapan dari proses negosiasi.

    Pihak USTR menyambut baik proposal Indonesia, dan menyusun dokumen kerja (working document) yang memuat cakupan dan substansi negosiasi.

    Kedua Tim Teknis akan bergerak cepat untuk membahas berbagai isu dengan target maksimal selesai sebelum jangka waktu 90 hari yang telah ditetapkan dan diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 9 April 2025 yang lalu.

    Berbagai komponen substansi yang akan dibicarakan kedua tim teknis mencakup antara lain akses pasar dan National Tariff Estimate (NTE).

    Pihak USTR juga menekankan pentingnya paket final sebagai bahan pertimbangan Trump sebagai penentu akhir keputusan.

    Pemerintah RI segera menindaklanjuti dengan penunjukan Tim Negosiasi yang akan melakukan perundingan, dan mempersiapkan semua dokumen serta akses informasi yang berhubungan dengan perundingan tersebut.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sri Mulyani yakin ekonomi RI mampu tumbuh 5 persen pada 2025

    Sri Mulyani yakin ekonomi RI mampu tumbuh 5 persen pada 2025

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diprakirakan akan mencapai sekitar 5 persen.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis Indonesia tetap bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada 2025, di tengah tekanan global serta koreksi target pertumbuhan dari Dana Moneter Internasional (IMF).

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diprakirakan akan mencapai sekitar 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis.

    Optimisme itu mempertimbangkan kinerja ekonomi pada kuartal I-2025 yang diperkirakan akan mencetak angka pertumbuhan yang positif.

    Kinerja konsumsi rumah tangga disebut tetap baik didukung oleh belanja pemerintah, termasuk di antaranya pemberian tunjangan hari raya (THR), belanja sosial, dan berbagai insentif lainnya. Terlebih, belanja pemerintah itu berbarengan dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, yang umumnya menjadi musim peningkatan permintaan.

    Selain itu, pemerintah yakin keberlanjutan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) di berbagai wilayah dan meningkatnya aktivitas konstruksi properti swasta diprakirakan meningkatkan kinerja investasi.

    Investasi swasta masih baik, kata Sri Mulyani, didukung keyakinan produsen yang tercermin pada aktivitas manufaktur Indonesia yang ekspansif.

    Investasi, khususnya nonbangunan, tetap menopang pertumbuhan ekonomi sebagaimana terlihat dari meningkatnya impor barang modal, terutama alat-alat berat.

    Sementara itu, kinerja ekspor diprakirakan juga tetap baik, didukung oleh ekspor nonmigas yang meningkat pada Maret 2025, terutama komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektrik.

    Adapun terkait koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi oleh IMF, Sri Mulyani mengatakan revisi tersebut dipengaruhi oleh dinamika kebijakan tarif resiprokal yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Kebijakan itu memicu ketidakpastian yang masif dan diperkirakan akan menyebabkan perlambatan berbagai kegiatan ekonomi, termasuk perdagangan.

    Dalam konteks itu, IMF memperkirakan negara-negara dengan tingkat ketergantungan tinggi terhadap perdagangan internasional akan mengalami dampak lebih besar. Hal itu yang melandasi IMF mengoreksi proyeksi pertumbuhan Indonesia sebesar 0,4 persen menjadi 4,7 persen.

    Namun, Menkeu menyatakan Indonesia tetap mengambil langkah-langkah responsif, termasuk bernegosiasi aktif dengan AS terkait tarif resiprokal serta menyusun langkah deregulasi untuk meningkatkan potensi pertumbuhan jangka panjang.

    “Langkah-langkah ini yang terus dirumuskan dan akan terus dimonitor, sehingga kepercayaan dari perekonomian dalam negeri dan pelaku ekonomi bisa dijaga atau bahkan diperkuat,” ujar Menkeu.

    Terkait target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025, yang mematok angka 5,2 persen, Sri Mulyani mengatakan akan mengevaluasi target pada pertengahan tahun ketika pihaknya menyampaikan laporan semester kepada DPR.

    Evaluasi itu akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk penundaan tarif resiprokal selama 90 hari dan perkembangan lainnya.

    Dalam dua bulan ke depan, yakni Mei dan Juni, Kementerian Keuangan akan mematangkan analisis terhadap dampak dari kondisi global sambil menyiapkan mitigasi risiko. Bersamaan dengan itu, Kementerian Keuangan juga akan menyiapkan APBN sebagai instrumen shock absorber maupun counter-cyclical.

    “Untuk itu, kita juga akan lihat nanti apakah target dari pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2 persen mengalami deviasi dan implikasinya,” kata Sri Mulyani pula.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Nintendo Switch 2 Laku Keras, Perusahaan Kewalahan Terima Orderan

    Nintendo Switch 2 Laku Keras, Perusahaan Kewalahan Terima Orderan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nintendo banjir pre-order Switch 2 di Jepang. Namun, perusahaan kewalahan memenuhi permintaan yang sangat banyak.

    Nintendo menyelenggarakan pre-order dengan metode lotre. Tujuannya agar bisa menggagalkan para calo yang ikut pre-order.

    Pre-oder dimulai pada 2 April lalu dan diumumkan hasil undian pada 24 April besok. Pre-order dilakukan melalui penjualan lotre di My Nintendo Store.

    Nintendo memprioritaskan mereka yang menjadi anggota Nintendo Switch yang bermain lebih dari 50 jam di Switch untuk bisa membeli lotre.

    Namun, ternyata sistem itu kebanjiran pemesanan meski dengan sistem tersebut. Padahal banyak gerai peritel yang membuka sistem pre-order.

    Pemain game disebut sangat mengantisipasi kehadiran konsol yang baru akan dirilis pada 5 Juni mendatang, dikutip Gamerant, Kamis (24/5/2025).

    Banyaknya pre-order Switch 2 juga dilaporkan Presiden Nintendo Shuntaro Furukawa. Dia mengatakan sekitar 2,2 juta orang masuk ke My Nintendo Store.

    Jumlah tersebut lebih banyak dari yang diperkirakan Nintendo serta yang bisa dikirimkan pada 5 Juni 2025. Kemungkinan akan banyak orang yang tidak terpilih nantinya.

    Pre-order baru dilakukan di Jepang, karena Nintendo menunda untuk Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Keputusan itu dilakukan karena pengumuman tarif impor dari Presiden AS Donald Trump awal bulan April.

    (fab/fab)

  • Waketum Perbanas yakin program pemerintah akan dorong “demand” kredit

    Waketum Perbanas yakin program pemerintah akan dorong “demand” kredit

    Ada sektor yang memang secara langsung terdampak dengan adanya policy tarif ini. Tapi banyak sektor lain yang juga masih terbuka, ada ruang untuk pertumbuhannya (pertumbuhan kredit)

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum I Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Alexandra Askandar meyakini program-program pemerintah akan mendorong permintaan (demand) kredit di dalam negeri, sehingga diharapkan bisa mengompensasi risiko melemahnya permintaan dari sektor-sektor yang terdampak tarif resiprokal AS.

    “Ada sektor yang memang secara langsung terdampak dengan adanya policy tarif ini. Tapi banyak sektor lain yang juga masih terbuka, ada ruang untuk pertumbuhannya (pertumbuhan kredit),” kata Alexandra saat dijumpai usai mengikuti program siniar (podcast) ANTARA TV di Grha BNI, Jakarta, Kamis.

    Apabila setiap bank bisa fokus untuk memanfaatkan peluang pada sektor-sektor yang tidak terdampak kebijakan tarif, ia meyakini pertumbuhan kredit secara agregat tetap baik.

    Dengan langkah itu, kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) tidak akan terlalu banyak mempengaruhi kinerja kredit pada industri perbankan nasional.

    “Mungkin dari sisi ekspor (sektor penopang ekspor), akan ada dampaknya (ke pertumbuhan kredit bank). Tapi dikompensasi dari sisi pertumbuhan demand di dalam negeri, yang ini pada akhirnya menjadi faktor pendukung pertumbuhan kredit,” kata Alexandra.

    Ia mencontohkan salah satu program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut dia, program ini memiliki peluang bagi perbankan untuk menyalurkan kredit modal kerja bagi UMKM yang menjadi mitra pemerintah.

    “Itu (program MBG) ada kebutuhan modal kerja meskipun singkat. Itu kan juga jadi sumber pertumbuhan kredit buat bank, tapi dari sisi sektor yang berbeda sama sekali,” kata dia.

    Alexandra mengatakan, setiap bank pada dasarnya memiliki kebijakan internalnya masing-masing dalam mendorong pertumbuhan kredit dengan mempertimbangkan kondisi dan faktor global.

    Namun, likuiditas serta aset quality juga menjadi aspek yang penting untuk diperhatikan perbankan dalam menghadapi ketidakpastian global.

    Ia menyebutkan, rata-rata loan to deposit (LDR) industri perbankan saat ini berada di sekitar 90 persen atau lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Likuiditas yang tidak se-ample dibandingkan periode-periode sebelumnya akan menjadi faktor penentu dalam mendorong pertumbuhan kredit. Meski begitu, Alexandra mengingatkan bahwa dalam hal aset quality, bank-bank juga akan lebih berhati-hati menjaga pertumbuhan kreditnya.

    Untuk sektor-sektor yang berisiko terdampak dengan adanya kebijakan tarif AS, Alexandra pun meyakini perbankan akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya atau tidak seagresif dibandingkan dengan periode sebelum perang dagang.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), loan to deposit ratio (LDR) perbankan berada pada level 87,67 persen per Februari 2025. Menurut OJK, likuiditas industri perbankan pada periode ini tetap memadai.

    Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) juga masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen. AL/NCD dan AL/DPK per Februari 2025 masing-masing tercatat 116,76 persen dan 26,35 persen.

    OJK meminta kepada perbankan untuk selalu memantau dampak dari kebijakan global maupun domestik terhadap kondisi ekonomi, terutama kinerja debitur, termasuk usaha stress test rutin sehingga bank dapat melakukan mitigasi risiko yang tepat.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) pada Jumat (11/4) mengingatkan adanya berbagai tantangan bagi perbankan utamanya terkait ketidakpastian kondisi global saat ini dan kemungkinan pada masa mendatang.

    “Ketidakpastian ini antara lain disebabkan oleh adanya kebijakan Presiden AS Donald Trump seperti pengenalan tarif impor yang dapat menyebabkan inflasi sehingga membuat The Fed urung untuk mempercepat penurunan suku bunga,” kata Dian.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • OJK Luncurkan Pusat Inovasi 2.0, Kembangkan Skema Pembiayaan Industri Kreatif Game hingga Animasi – Page 3

    OJK Luncurkan Pusat Inovasi 2.0, Kembangkan Skema Pembiayaan Industri Kreatif Game hingga Animasi – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengungkapkan bahwa kebijakan tarif yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi memberikan tekanan terhadap kinerja industri dalam negeri yang berorientasi ekspor ke AS.

    Sektor-sektor yang paling berisiko terdampak antara lain tekstil, karet, peralatan listrik, makanan, dan perikanan. Kenaikan tarif impor dari AS terhadap produk-produk tersebut dapat menurunkan daya saing dan mengurangi permintaan dari pasar Amerika, yang selama ini menjadi salah satu tujuan ekspor utama Indonesia.

    “Kebijakan tarif impor Trump berpotensi menekan kinerja industri berorientasi ekspor ke AS, terutama sektor tekstil, karet, peralatan listrik, makanan, dan perikanan,” kata Agusman dikutip dari jawaban tertulisnya, Minggu (20/4/2025).

    Dampak Kebijakan

    Dampak kebijakan ini tak hanya dirasakan oleh pelaku industri, namun juga oleh lembaga-lembaga pembiayaan seperti Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) yang memiliki eksposur terhadap sektor-sektor tersebut.

    Risiko pembiayaan diperkirakan meningkat akibat potensi penurunan performa usaha debitur.

    “Dampak ini juga berpotensi dirasakan oleh lembaga pembiayaan PVML yang mendanai sektor-sektor tersebut, karena risiko pembiayaan dapat meningkat,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi potensi risiko ini, Agusman menekankan pentingnya langkah mitigasi dari para pelaku industri keuangan.

    Di antaranya adalah melalui penilaian risiko yang lebih efektif, diversifikasi portofolio pembiayaan agar tidak terlalu tergantung pada sektor tertentu, serta penguatan posisi likuiditas guna menjaga ketahanan keuangan menghadapi ketidakpastian global.

    “Mitigasi yang perlu disiapkan oleh pelaku industri antara lain penilaian risiko yang efektif, diversifikasi portofolio pembiayaan, dan penguatan likuiditas,” pungkasnya.

  • Gubernur BI yakin kurs Rupiah stabil di tengah kebijakan tarif AS

    Gubernur BI yakin kurs Rupiah stabil di tengah kebijakan tarif AS

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini nilai tukar (kurs) Rupiah tetap stabil kendati ada kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

    “Kami meyakini ke depan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan tetap stabil didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” kata dia dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK): Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2025 yang diadakan secara virtual, di Jakarta, Kamis.

    Perry berkomitmen tinggi untuk terus memperkuat respon kebijakan dalam rangka menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah.

    Pada kesempatan tersebut, ia menerangkan bahwa kebijakan tarif AS meningkatkan risk appetite dan mendorong aliran portofolio asing keluar dari pasar domestik, sehingga tekanan terhadap kurs mata uang negara-negara emerging market, termasuk Rupiah, juga tinggi.

    Setelah pengumuman terkait kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump, tekanan besar menerpa pasar offshore non delivery forward (NDF) di luar negeri mengingat di Indonesia masih libur Idul Fitri

    Sebagai ilustrasi, pada 7 April 2025, NDF di offshore di Hong Kong atau Asia mencapai Rp17.300 per dolar AS dan Eropa pernah mencapai Rp17.400 per dolar AS. Karena itu, dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal yang sama, diputuskan ada intervensi di pasar NDF melalui counterparty, juga kantor-kantor BI di Singapura, London (Inggris), dan New York (AS).

    “Kami intervensi secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York around the world, around the clock. Alhamdulillah, dengan komitmen yang tinggi untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar offshore NDF maupun di pasar spot maupun domestic non delivery forward di dalam negeri pada pembukaan perdagangan,” ucap Perry.

    Berkat intervensi dari BI hingga saat ini, nilai tukar rupiah per 8 April 2025 menurun hingga di bawah Rp17 ribu per dolar AS, bahkan mencapai Rp16.865 per dolar AS.

    “Pada hari ini diperdagangkan di sekitar Rp16.800. Kami meyakini bahwa gerakan Rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang regional dan berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamentalnya,” ujar Gubernur BI.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • China Tak Bergeming! Tolak Negosiasi dan Desak AS Hapus Tarif Impor

    China Tak Bergeming! Tolak Negosiasi dan Desak AS Hapus Tarif Impor

    Bisnis.com, JAKARTA – China menuntut Amerika Serikat (AS) untuk mencabut semua tarif sepihak dan mengatakan tidak ada pembicaraan atau perundingan untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

    Melansir Bloomberg, Kamis (24/4/2025), juru bicara Kementerian Perdagangan China He Yadong menepis spekulasi bahwa telah ada kemajuan komunikasi bilateral antara kedua negara.

    “AS harus menanggapi suara-suara rasional di komunitas internasional dan di dalam perbatasannya sendiri dan secara menyeluruh menghapus semua tarif sepihak yang dikenakan pada China, jika benar-benar ingin menyelesaikan masalah,” kata He Yadong.

    Dia juga mengatakan setiap laporan tentang perkembangan dalam pembicaraan tidak berdasar, dan mendesak AS untuk menunjukkan ketulusan jika ingin membuat kesepakatan.

    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa komentar Presiden Donald Trump minggu ini yang mengisyaratkan bahwa dia dapat menurunkan tarif pada China yang saat ini mencapai 145% untuk sebagian besar barang tidak akan cukup untuk meredakan ketegangan. 

    Pemimpin AS tersebut sebelumnya mengatakan bahwa semuanya aktif ketika ditanya apakah dia terlibat dengan China dan bahwa Beijing “akan baik-baik saja” setelah pembicaraan selesai.

    China telah menanggapi langkah tarif Trump yang tidak menentu dengan hati-hati. Pada satu titik, Beijing menyebut tingkat pungutan yang tinggi tidak berarti. 

    Otoritas China juga telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat kesepakatan dengan AS yang dapat merugikan kepentingannya, sebuah contoh bagaimana ketegangan perdagangan dapat merusak kepercayaan antarnegara.

    Pernyataan Kementerian Perdagangan itu muncul beberapa jam setelah Pan Gongsheng, gubernur People’s Bank of China (PBOC), memperingatkan tentang ancaman ketegangan yang sedang berlangsung terhadap kepercayaan pada sistem ekonomi global.

    “Semua pihak harus memperkuat kerja sama dan berupaya mencegah ekonomi global tergelincir ke jalur ‘gesekan tinggi, kepercayaan rendah,” kata Pan pada pertemuan G20 di Washington, menurut unggahan media sosial oleh stasiun penyiaran pemerintah China Central Television (CCTV).

    Pan adalah salah satu anggota utama delegasi China yang menghadiri pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia minggu ini di ibu kota AS, tempat diskusi yang melibatkan AS, Uni Eropa dan anggota G20 lainnya juga berlangsung.

    Peristiwa tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan pertama bagi pejabat ekonomi China untuk bertemu dengan tim Trump secara langsung sejak dia menaikkan tarif impor China secara drastis awal bulan ini, sebelum adanya negosiasi formal untuk meredakan ketegangan perdagangan.

    Namun, tidak ada pihak yang mengumumkan adanya pertemuan bilateral meskipun Trump telah melunakkan nadanya terhadap tarif yang diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

    Tidak ada pemenang dalam perang dagang dan China akan tetap terbuka terhadap dunia luar dan dengan tegas mendukung perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral, kata Pan, menurut laporan tersebut.

  • Efek Perang Dagang, IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,8 Persen – Halaman all

    Efek Perang Dagang, IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,8 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi 2,8 persen, turun dari proyeksi awal pada 2024 yang dipatok 3,3 persen.

    “Pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,8 persen pada tahun ini, turun dari 3,3 persen tahun lalu dan jauh di bawah rata-rata historis,” tulis laporan IMF dikutip dari CNN International, Kamis (24/4/2025).

    Pemangkasan ini diungkap IMF dalam laporan bertajuk World Economic Outlook.

    Tepat setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor ke sejumlah negara hingga memicu perang dagang.

    Bagi mitra dagang, bea masuk yang lebih tinggi akan diterjemahkan sebagai guncangan permintaan yang memukul output dan harga  yang mengganggu perdagangan global, hingga berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi global.

    Serangkaian tekanan ini yang mendorong IMF untuk memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini.

    Menjadi ekspansi produk domestik bruto paling lambat sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, jadi yang terburuk kedua sejak 2009.

    Pertumbuhan Ekonomi AS Ikut Amblas

    Tak hanya proyeksi ekonomi dunia yang dipangkas, IMF juga turut memangkas proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS.

    Proyeksi itu dipangkas dari 2,8 persen pada 2024 menjadi 1,8 persen pada 2025.

    Pemangkasan dilakukan lantaran tarif impor yang diberlakukan Trump memicu beberapa mitra dagang untuk melemparkan tindakan balasan terhadap tarif yang pada akhirnya membawa perdagangan dunia di ambang resesi.

    Membuat ekonomi Amerika Serikat (AS) berpotensi jatuh ke jurang resesi.

    Dengan kemungkinan 2 juta warga AS kehilangan pekerjaan, sebagai akibat dari kenaikan tarif yang sedang berlangsung.

    Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan tarif baru yang diberlakukan Trump menyumbang hampir separuh dari penurunan tajam dalam proyeksi pertumbuhan AS tahun ini.

    Ia mencatat bahwa ketidakpastian kebijakan telah menekan permintaan di dalam negeri bahkan sebelum pengumuman tarif terbaru.

    Penurunan proyeksi ini menambah peringatan serupa dari beberapa bank Wall Street dalam beberapa pekan terakhir.

    Di mana JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group Inc sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan resesi di AS yang telah meningkat.

    “Dampak jangka panjang dari tarif ini, jika terus diberlakukan, akan bersifat negatif bagi semua kawasan sama seperti dampak jangka pendeknya,” kata Gourinchas.

    Pasar Saham Ditinggal Investor 

    Merespons pemangkasan proyeksi yang dilakukan IMF, investor global berbondong-bondong angkat kaki dari Wall Street, bursa saham AS.

    Dari pantauan hasil survei terbaru Bank of America terhadap para manajer investasi global, menunjukkan bahwa 73 persen investor global mulai mengurangi kucuran duit mereka di AS lantaran keistimewaan AS telah mencapai puncaknya, 

    Kaburnya para investor juga tampak dari hasil survei terbaru American Association of Individual Investor. 

    Hasil poling menunjukkan selama delapan minggu terakhir, lebih dari 50 persen responsden bersikap pesimis terhadap pasar saham AS.

    Mengindikasikan bahwa sentimen investor sedang negatif secara konsisten dalam jangka waktu cukup panjang.

    Hal tersebut berbanding terbalik dengan 15 tahun terakhir, di mana saat itu pasar saham AS menjadi standar emas. dengan S&P 500 terus mengungguli indeks-indeks saham di Eropa dan Asia.

    Namun munculnya karena munculnya DeepSeek sebagai pesaing ChatGPT, serta prospek pertumbuhan yang lebih besar di Eropa menarik perhatian investor.

    Ditambah dengan adanya perang dagang akibat tarif impor Trump tahun ini S&P 500 turun 10 persen, berada di jalur untuk bulan terburuknya sejak 2022. 

    (Tribunnews.com / Namira)

  • IHSG Pagi Ini Menguat, Simak Proyeksi Pergerakannya Seharian

    IHSG Pagi Ini Menguat, Simak Proyeksi Pergerakannya Seharian

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Kamis pagi ini, 24 April 2025, dengan sentimen positif. 
     
    Melansir Antara, IHSG dibuka menguat 36,69 poin atau naik 0,55 persen ke level 6.671,06. Tak hanya itu, indeks saham unggulan LQ45 juga mencatat kenaikan 5,25 poin atau 0,71 persen ke posisi 750,03.

    Potensi kenaikan masih terbuka
    Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman, IHSG hari ini masih berpeluang melanjutkan penguatan di awal sesi, menyusul kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS). 
     
    Namun, investor perlu waspada akan potensi koreksi teknikal karena indeks sudah menguat selama empat hari berturut-turut.

    “IHSG hari ini potensi melanjutkan kenaikan di awal sesi seiring dengan kenaikan bursa AS, tetapi ada potensi koreksi wajar setelahnya karena sudah naik empat hari berturut-turut,” ujar Fanny.
     

    Redanya ketegangan perang dagang AS-Tiongkok
    Dari sisi global, meredanya tensi perang tarif antara AS dan Tiongkok menjadi salah satu pemicu optimisme pelaku pasar. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa tarif tinggi antara kedua negara tidak akan berlangsung lama.
     
    Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran bea masuk atas ekspor Tiongkok. Ia menyebut tarif final tidak akan menyentuh angka 145 persen, meski juga tak akan diturunkan ke 0 persen.
     
    Selain itu, Trump juga menegaskan bahwa dirinya tidak berniat memecat Ketua The Fed Jerome Powell, yang dinilai mampu menjaga stabilitas bank sentral AS. Pernyataan ini turut menurunkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap independensi The Fed.
    BI tahan suku bunga acuan
    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2025. Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan turut memberikan stabilitas pada iklim investasi.
     
    Kebijakan suku bunga yang tetap ini juga mendukung likuiditas pasar dan memberikan kepercayaan bagi investor untuk tetap aktif di pasar modal.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)