Tag: Donald Trump

  • Heboh Serangan Yaman Bocor di Grup Chat, Kepala Staf Menhan AS Mundur

    Heboh Serangan Yaman Bocor di Grup Chat, Kepala Staf Menhan AS Mundur

    Washington DC

    Joe Kasper yang menjabat kepala staf untuk Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Kasper ini disampaikan saat perombakan terbaru menyelimuti eselon atas dalam Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.

    Pengunduran diri Kasper dari jabatannya sebagai Kepala Staf untuk Menhan AS itu, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), diungkapkan oleh seorang pejabat pertahanan senior AS, yang enggan disebut namanya.

    “Joe Kasper akan terus mengabdi untuk Presiden (Donald) Trump sebagai Pegawai Pemerintah Khusus (SGE) yang menangani proyek-proyek khusus di Departemen Pertahanan,” kata pejabat pertahanan senior AS tersebut.

    “Menteri Hegseth berterima kasih atas kepemimpinannya yang berkelanjutan dan upayanya untuk memajukan agenda America First,” sebutnya.

    Pengunduran diri Kasper itu menjadi rangkaian terbaru dalam rentetan kepergian para pejabat tinggi AS dari jabatan-jabatan penting di Pentagon, termasuk tiga pejabat yang dicopot pekan lalu di tengah penyelidikan atas kebocoran setelah mereka dilaporkan berselisih dengan Kasper.

    Tiga mantan penasihat senior Pentagon, yakni Darin Selnick, Dan Caldwell, dan Colin Carroll, mengatakan pada Minggu (20/4) bahwa para pejabat Pentagon lainnya telah “memfitnah karakter kami dengan serangan-serangan yang tidak berdasar”.

    “Kami masih belum diberitahu untuk apa sebenarnya kami diselidiki, apakah masih ada penyelidikan yang sedang berlangsung, atau apakah memang ada penyelidikan yang benar-benar mengarah pada ‘kebocoran’ sejak awal,” kata mereka dalam pernyataan bersama yang diunggah di media sosial.

    Lihat Video ’12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman’:

    Mantan sekretaris pers Pentagon era Hegseth, John Ullyot, secara terpisah merilis tulisan opini berisi kritikan pedas pada Minggu (20/4) yang menggambarkan “sebulan kekacauan total di Pentagon”.

    “Presiden Donald Trump memiliki rekam jejak yang kuat dalam meminta pertanggungjawaban para pejabat tingginya. Mengingat hal tersebut, sulit untuk melihat Menteri Pertahanan Pete Hegseth tetap menjabat lebih lama lagi,” tulis Ullyot dalam tulisan opininya.

    Perombakan terjadi saat Hegseth menghadapi skandal baru atas laporan penggunaan aplikasi pesan Signal, untuk membahas serangan AS terhadap Houthi di Yaman, dengan istrinya dan sejumlah orang lainnya yang biasanya tidak terlibat dalam diskusi semacam itu.

    Gedung Putih sejauh ini terus mendukung Hegseth, terutama setelah terungkap Menhan AS itu juga berbagi rincian tentang serangan terhadap Houthi dalam obrolan lainnya via Signal yang secara tidak sengaja melibatkan seorang jurnalis.

    Lihat Video ’12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Ditinggal, Pabrik iPhone Ramai-ramai Pindah ke Negara Ini

    China Ditinggal, Pabrik iPhone Ramai-ramai Pindah ke Negara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memaksa Apple mengambil keputusan besar. Financial Times melaporkan informasi dari sumber dalam yang menyebut Apple berencana memindahkan semua fasilitas produksi iPhone dari China ke India pada tahun depan, dikutip dari Reuters, Jumat (25/4/2025).

    Lebih spesifik, produksi yang dipindahkan dari China ke India ditujukan untuk iPhone yang akan dijual ke pasar AS. Rencana ini mencuat usai Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal 145% untuk barang-barang impor dari China.

    Ada kabar yang menyebut Trump berencana menurunkan tarif resiprokal ke China, tetapi hingga berita ini dirilis belum ada pengumuman resmi. Sementara itu, China memberlakukan tarif ke barang impor asal AS sebesar 125%.

    Sebelumnya, Apple merespons perang tarif dengan menerbangkan 600 ton iPhone dari fasilitas produksinya di China dan India ke AS. Namun, Trump berubah pikiran dengan menangguhkan tarif resiprokal dari negara-negara selain China.

    Negara-negara lain, termasuk Indonesia dan India, ‘hanya’ diberikan tarif tambahan 10%. Keputusan final terkait nasib tarif resiprokal AS ke negara-negara lain masih dalam tahap perundingan selama 90 hari.

    AS juga membuka ruang negosiasi terhadap China. Akan tetapi, tarif 145% sudah berlaku sejak 10 April 2025 lalu.

    Pemindahan Pabrik iPhone dari China ke India

    Sejak beberapa tahun lalu, Apple memang sudah mulai melakukan diversifikasi fasilitas produksi iPhone ke luar China. Kendati demikian, hingga kini fasilitas produksi iPhone di China masih mendominasi dengan kemitraan bersama Foxconn.

    Selain China, Apple sebenarnya sudah mulai meningkatkan fasilitas produksi iPhone di India dengan menggandeng Foxconn dan Tata Electronics.

    Namun, porsinya masih terbilang sedikit, yakni sekitar 20% dari total rantai pasokan global pada Q1 2025, menurut laporan Bloomberg. Angka itu sudah meningkat 60% secara tahun-ke-tahun (YoY).

    Secara umum, Apple memang masih sangat bergantung dengan China untuk memproduksi iPhone. Estimasi Evercore ISI pada Maret 2025, China berkontribusi sebanyak 80% dari kapasitas produksi Apple.

    Lebih perinci, 90% iPhone dirakit di China. Kemudian 55% produk Mac dan 80% iPad diproduksi di China.

    Estimasi Bloomberg Intelligence, perlu waktu hingga 8 tahun untuk memindahkan 10% produksi Apple ke luar China.

    Selain India dan China, Apple juga memiliki fasilitas produksi di Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Sebanyak 20% iPad dan 90% wearable Apple diproduksi di Vietnam, menurut laporan Evercore ISI pada Maret 2025.

    Sementara itu, Malaysia dan Thailand hanya mengambil porsi kecil dalam rantai pasokan Apple untuk Mac.

    Beberapa negara lain yang memproduksi komponen-komponen produk Apple seperti chip dan panel layar adalah Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS).

    (fab/fab)

  • Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!

    Trump Geram Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina: Vladimir, STOP!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan reaksi keras terhadap serangan terbaru Rusia yang menewaskan sedikitnya 12 orang di Kyiv, ibu kota Ukraina. Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbunyi: “Vladimir, STOP!”

    Serangan rudal dan drone Moskow yang tak hanya merenggut korban jiwa, tapi juga melukai sekitar 90 orang lainnya di area Kyiv itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (25/4/2025), disebut Trump sebagai serangan yang “tidak perlu” dan “sangat tidak tepat waktunya” ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.

    Gempuran terbaru Rusia, yang tercatat sebagai serangan terbesar yang melanda ibu kota Ukraina sepanjang tahun ini, telah menghancurkan bangunan-bangunan dan memicu kebakaran di area tersebut. Para petugas penyelamat masih berusaha mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan sekitar 12 jam kemudian.

    Serangan itu terjadi pada momen kritis dalam perang Rusia di Ukraina, yang dimulai dengan invasi skala penuh Moskow awal tahun 2022 lalu. Baik Kyiv maupun Moskow berusaha menunjukkan kepada Trump bahwa mereka membuat kemajuan menuju tujuan untuk mencapai kesepakatan damai yang cepat.

    “Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menyebut nama depan Presiden Rusia.

    Gedung Putih mengancam akan menghentikan upaya perdamaian jika tidak ada kemajuan yang dicapai dalam waktu dekat. Trump juga mencela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait komentarnya menegaskan Kyiv tidak akan mengakui pendudukan Rusia atas Crimea.

    Saat ditanya apakah menurutnya Putin akan mendengarkan seruannya untuk menghentikan serangan rudal ke Ukraina, Trump menjawab: “Iya.”

    Dia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki “tenggat waktu sendiri” untuk mewujudkan penyelesaian damai antara Rusia dan Ukraina, namun tanpa menyebutkan secara spesifik soal tenggat waktu tersebut.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melancarkan serangan besar-besaran semalam terhadap kompleks industri militer Ukraina, dengan menggunakan senjata presisi tinggi jarak jauh berbasis udara, darat dan laut, serta menggunakan drone.

    Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha, mengatakan via media sosial X bahwa “serangan-serangan brutal” itu menunjukkan Rusia-lah, bukan Ukraina, yang menjadi hambatan bagi perdamaian.

    Menurut laporan Angkatan Udara Ukraina via Telegram, militer Rusia telah meluncurkan 145 drone dan 70 rudal, termasuk 11 rudal balistik, dalam serangan semalam. Unit-unit Angkatan Udara Ukraina disebut telah menembak jatuh 112 target di udara saat serangan berlangsung.

    Lihat Video ‘Trump ke Putin soal Rusia Serang Kyiv: Saya Nggak Suka!’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Elon Musk Umumkan Mundur dari Pemerintah Trump, Ini Alasannya

    Elon Musk Umumkan Mundur dari Pemerintah Trump, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk mengumumkan rencananya untuk ‘mundur’ dari Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) mulai Mei 2025 mendatang. Hal itu ia ungkapkan dalam laporan kinerja Tesla pada kuartal-I (Q1) 2025 pada pekan ini.

    Musk mengatakan mulai bulan depan hanya akan menghabiskan 1-2 hari setiap pekan untuk mengurus hal-hal terkait DOGE. Sisa waktunya akan ia dedikasikan untuk fokus di Tesla.

    “Mulai minggu depan, saya akan mengalokasikan jauh lebih banyak waktu untuk Tesla. Saat ini pekerjaan utama di DOGE sudah selesai,” kata Musk, dikutip dari TheVerge, Jumat (25/4/2025).

    Ia mengatakan masih akan mendukung DOGE selama Presiden AS Donald Trump masih membutuhkannya di lembaga tersebut.

    Posisi Musk sebagai Kepala DOGE telah membawa petaka bagi Tesla. Para investor meminta Musk mundur dari jabatan yang diberikan kepadanya pasca pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada Januari 2025.

    Para Investor meminta Musk fokus untuk memulihkan kinerja bisnis Tesla yang anjlok parah selama beberapa bulan terakhir. Saham Tesla terpuruk hingga 33% sepanjang 2025.

    Hal ini dikarenakan aksi boikot Tesla yang meluas di mana-nama pasca Musk menjadi Kepala DOGE. Selain itu, banyak yang kecewa dengan sikap politik Musk di Eropa dan memicu gelombang boikot lebih luas.

    Selain boikot, showroom Tesla juga diserang di beberapa wilayah. Bahkan, Trump harus turun tangan menanggapi aksi tersebut dan menyebutnya sebagai ‘aksi terorisme’.

    Banyak orang yang kecewa dengan tindakan Musk di DOGE. Ia melakukan PHK besar-besaran ke para pegawai pemerintahan, hingga membatalkan program-program federal.

    Musk mengakui banyak yang tak suka dengan aksi pemangkasan yang dilakukan DOGE. Namun, ia mengatakan harus membasmi sekelompok orang yang diklaim menghabiskan uang negara.

    Sebagai penasihat khusus di pemerintahan Trump, Musk dilaporkan hanya akan berperan penting selama 130 hari. The Washington Post melaporkan pada awal bulan ini bahwa Musk dirumorkan akan meninggalkan Gedung Putih usia pengaruhnya mulai memudar.

    Politico melaporan Trump telah mengatakan kepada lingkar dalamnya, termasuk anggota kabinet, bahwa Musk hanya akan memegang peran pendukung dalam beberapa pekan ke depan.

    Meski Musk menyatakan akan mengurangi porsi waktu yang dihabiskan di DOGE, namun ia tak blak-blakan menyebut akan sepenuhnya mundur dari lembaga tersebut.

    “Saya harus tetap melanjutkan peran di DOGE hingga masa jabatan Presiden AS berakhir. Saya hanya akan memastikan penipuan dan penghabisan anggaran dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi,” kata Musk.

    “Jadi, saya pikir saya akan tetap menghabiskan waktu, tetapi hanya 1-2 hari per minggu,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • Indonesia Proaktif Atasi Tarif Resiprokal AS, Tawarkan Solusi Konkret dan Deregulasi

    Indonesia Proaktif Atasi Tarif Resiprokal AS, Tawarkan Solusi Konkret dan Deregulasi

    PIKIRAN RAKYAT – Gelombang kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2 April 2025, mendorong respons cepat dan terukur dari berbagai negara mitra dagang, termasuk Indonesia.

    Sebagai langkah proaktif untuk mengatasi potensi dampak negatif kebijakan tersebut, delegasi tinggi Pemerintah Republik Indonesia (RI) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, selaku Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif AS, melakukan serangkaian pertemuan penting di Washington, D.C.

    Puncak dari rangkaian pertemuan tersebut terjadi pada Kamis, 24 April 2025 sore waktu setempat, di mana Menko Airlangga bertemu dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent.

    Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi forum krusial untuk menyampaikan posisi Indonesia, menawarkan solusi konkret, dan menjajaki peluang kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan di tengah tantangan kebijakan perdagangan global.

    Secretary Bessent dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasinya atas respons sigap yang ditunjukkan oleh Pemerintah Indonesia segera setelah pengumuman kebijakan tarif resiprokal.

    “Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini,” tegas Secretary Bessent.

    Indonesia saat ini termasuk dalam kelompok negara-negara yang melakukan pembahasan lebih awal dengan Pemerintah AS terkait kebijakan tarif ini.

    Progress perkembangan pembahasan yang cepat dan dinilai sangat baik oleh kedua belah pihak menjadi modal penting dalam upaya mencari solusi yang konstruktif.

    Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga kembali menegaskan posisi Indonesia yang sebelumnya telah disampaikan kepada United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.

    Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, fokus utama Menko Airlangga adalah menyampaikan komitmen Indonesia dalam mengatasi defisit neraca perdagangan AS terhadap Indonesia secara adil dan berkelanjutan.

    “Kami mendukung perdagangan yang fair and square. Indonesia akan meningkatkan pembelian pada berbagai komoditas utama seperti Minyak dan Gas, serta Produk-produk Pertanian,” ungkap Menko Airlangga.

    Langkah ini menunjukkan kesediaan Indonesia untuk berkontribusi dalam menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara melalui peningkatan impor komoditas strategis dari AS.

    Lebih lanjut, Menko Airlangga memaparkan berbagai kebijakan deregulasi yang akan ditempuh Indonesia untuk mempermudah arus perdagangan dan investasi.

    Kebijakan-kebijakan tersebut mencakup penyederhanaan perizinan impor, peninjauan kembali kuota impor, dan evaluasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) agar lebih fleksibel dan tidak menghambat perdagangan yang saling menguntungkan.

    “Kami juga akan meningkatkan nilai investasi dan kerja sama dalam critical minerals. Kolaborasi juga akan mencakup kerja sama keuangan dan ekonomi digital,” jelas Menko Airlangga, menyoroti sektor-sektor potensial untuk peningkatan kerjasama bilateral di masa depan.

    Dalam pertemuan yang berlangsung konstruktif tersebut, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai negara yang terbuka dan bersahabat bagi negara-negara mitra, termasuk Amerika Serikat. Penegasan ini penting untuk membangun kepercayaan dan menciptakan iklim negosiasi yang positif.

    Upaya delegasi Indonesia ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai asosiasi, dunia usaha, serta sektor swasta di tanah air.

    Mereka berharap agar proses negosiasi tarif dapat segera dimulai setelah penandatanganan kesepakatan non-disclosure dengan pihak USTR yang telah dilakukan pada 23 April 2025.

    “Kami mengharapkan detail pembahasan dan negosiasi teknis dapat diselesaikan dalam 60 hari,” pungkas Menko Airlangga, menunjukkan target waktu yang ambisius namun realistis untuk mencapai kesepakatan.

    Selain isu tarif, pihak AS juga menyampaikan ketertarikannya untuk bekerja sama dalam forum G20, di mana Amerika Serikat akan memegang presidensi pada tahun 2026.

    Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung agenda kebijakan Presiden Trump dalam forum multilateral tersebut.

    Lebih lanjut, Amerika Serikat menilai pentingnya peran Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), di mana Indonesia saat ini tengah memanfaatkan proses aksesi keanggotaan untuk melakukan reformasi struktural dan deregulasi ekonomi.

    Dukungan AS terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD menjadi sinyal positif bagi upaya reformasi ekonomi Indonesia.

    Dalam pertemuan penting ini, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Marie Elka Pangestu, menunjukkan keseriusan dan koordinasi lintas sektoral dalam menghadapi isu strategis ini.

    Turut hadir pula Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, D.C. Ida Bagus Bimantara, serta jajaran pejabat dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Keuangan.

    Langkah Cepat Indonesia dan Implikasi ke Depan

    Langkah cepat dan proaktif yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam merespons kebijakan tarif resiprokal AS menunjukkan pemahaman yang mendalam akan pentingnya menjaga hubungan dagang yang sehat dengan salah satu mitra ekonomi terbesar.

    Kunjungan delegasi tingkat tinggi dan tawaran solusi konkret seperti peningkatan pembelian komoditas dan deregulasi ekonomi merupakan strategi yang cerdas untuk meredakan potensi ketegangan dan membuka jalur negosiasi yang konstruktif.

    Penegasan komitmen terhadap perdagangan yang fair and square menjadi kunci dalam membangun kepercayaan dengan pihak AS. Selain itu, inisiatif untuk meningkatkan kerjasama di sektor critical minerals, keuangan, dan ekonomi digital menunjukkan visi jangka panjang Indonesia dalam memperkuat kemitraan ekonomi dengan AS di sektor-sektor strategis masa depan.

    Target waktu 60 hari untuk menyelesaikan detail pembahasan dan negosiasi teknis menunjukkan optimisme dan kesiapan Indonesia untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dalam waktu yang relatif singkat. Dukungan dari dunia usaha dan sektor swasta juga menjadi modal penting dalam memperkuat posisi negosiasi Indonesia.

    Keterlibatan AS dalam mendukung agenda G20 di bawah presidensi mereka pada tahun 2026 dan apresiasi terhadap reformasi ekonomi Indonesia melalui proses aksesi OECD memberikan sinyal positif bahwa hubungan bilateral kedua negara memiliki potensi untuk terus berkembang di berbagai platform multilateral.

    Meskipun pertemuan awal menunjukkan perkembangan yang baik, tantangan dalam negosiasi tarif dengan AS tentu tidak dapat diabaikan. Kebijakan perdagangan AS seringkali dipengaruhi oleh dinamika politik domestik dan pertimbangan ekonomi internal.

    Harapannya, dengan komunikasi yang efektif, tawaran solusi yang konstruktif, dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dan Amerika Serikat dapat mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan, yang tidak hanya mengatasi isu tarif resiprokal tetapi juga memperkuat kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan di masa depan.

    Keberhasilan negosiasi ini akan menjadi preseden penting dalam menjaga stabilitas perdagangan global dan menunjukkan pentingnya dialog dalam menyelesaikan sengketa ekonomi antar negara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Persiapan Terakhir Pemakaman Paus Fransiskus, Ini Tahapannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan memasuki tahap akhir persiapan pemakaman Paus Fransiskus saat gelombang terakhir pelayat melewati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Gereja Katolik yang wafat pada usia 88 tahun tersebut. Sementara itu, Kota Roma bersiap menyambut para pemimpin dunia dalam salah satu prosesi pemakaman Paus yang paling signifikan dalam sejarah modern.

    Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Santo Petrus dan diperkirakan akan dihadiri oleh 50 kepala negara serta 10 keluarga kerajaan dari berbagai belahan dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Para tamu penting ini dijadwalkan mulai berdatangan ke Roma sejak Jumat (25/4/2025).

    Guna memastikan keamanan maksimal, otoritas Italia dan Vatikan telah memberlakukan pengamanan ketat di sekitar kawasan Vatikan. Zona larangan terbang diberlakukan, drone dilarang beroperasi, penembak jitu ditempatkan di atap-atap, dan jet tempur disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

    Sejak beberapa hari terakhir, puluhan ribu umat dan pengunjung telah mengantre berjam-jam untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Fransiskus yang disemayamkan di depan altar Basilika Santo Petrus.

    Jenazah sang Paus dibaringkan dengan mengenakan jubah merah kebesaran, mitra putih, dan sepatu hitam.

    Prosesi penutupan peti mati dijadwalkan dilakukan pukul 20.00 waktu setempat, dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo yang saat ini bertugas menjalankan urusan sehari-hari Vatikan hingga terpilihnya paus baru.

    “Itu adalah momen singkat namun sangat intens di samping jasad beliau,” ujar Massimo Palo (63), seorang warga Italia yang ikut memberikan penghormatan, dilansir Reuters.

    “Ia adalah Paus yang hidup di tengah umatnya, di tengah rakyatnya, dan saya berharap paus-paus setelah ini akan mengikuti jejak beliau.”

    Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin lalu setelah beberapa minggu dirawat karena pneumonia berat, dikenal sebagai paus pertama dari Amerika Latin dan seorang Yesuit yang energik dalam mendorong reformasi Gereja. Ia dikenal vokal dalam membela kaum terpinggirkan, dan dalam pidato terakhirnya, ia mengecam keras pihak-pihak yang menyebarkan kebencian terhadap mereka yang lemah, terpinggirkan, dan para migran.

    Ucapaan belasungkawa membanjiri Vatikan dari berbagai penjuru dunia. “Kami melihat Paus pada Minggu Paskah terakhir-ia tampak cukup sehat, dan kami terkejut ketika mengetahui kabar wafatnya Senin pagi,” ujar Veronique Montes-Coulomb, wisatawan asal Prancis yang turut menghadiri misa terakhir Paus Fransiskus saat Paskah.

    Fransiskus, yang telah lama menderita berbagai gangguan kesehatan, menolak saran medis untuk absen dari misa Paskah, sebuah keputusan yang mencerminkan dedikasinya terhadap iman dan umat Katolik global.Paus Baru

    Setelah misa pemakaman Sabtu pagi, peti jenazah Paus Fransiskus akan diarak secara perlahan menuju Basilika Santa Maria Maggiore, gereja kesayangannya di Roma. Ia akan dimakamkan di dalam tanah, dengan penanda nisan sederhana bertuliskan satu kata: Franciscus. Makam ini akan dapat dikunjungi masyarakat umum mulai Minggu pagi.

    Sebanyak 130 delegasi asing diperkirakan akan hadir dalam prosesi pemakaman, termasuk Presiden Argentina Javier Milei dan Pangeran William dari Inggris. Mengingat bertepatan dengan hari libur nasional di Italia, Badan Perlindungan Sipil memperkirakan “ratusan ribu” orang akan memadati Roma pada akhir pekan ini.

    Seluruh perhatian kemudian akan tertuju pada tahapan selanjutnya: pemilihan paus baru. Para kardinal dari seluruh dunia telah tiba di Roma, tidak hanya untuk mengikuti pemakaman, tetapi juga untuk menghadiri konklaf pemilihan paus. Pertemuan para kardinal berlangsung setiap hari untuk merundingkan langkah-langkah awal, dengan pertemuan lanjutan dijadwalkan pada Jumat.

    Sesuai ketentuan, konklaf harus dimulai paling cepat 15 hari dan paling lambat 20 hari setelah wafatnya seorang paus. Saat ini, terdapat sekitar 135 kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memenuhi syarat untuk memilih dalam konklaf mendatang.

    (luc/luc)

  • Kabar Positif dari Sri Mulyani: RI Bisa Dapat Perhatian Khusus Trump

    Kabar Positif dari Sri Mulyani: RI Bisa Dapat Perhatian Khusus Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berpotensi mendapatkan hasil negosiasi positif yang cepat dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), karena menjadi salah satu dari 20 negara yang mengambil langkah pertama untuk negosiasi tarif perdagangan dengan AS.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal ini setelah diberi tahu Menteri Keuangan Amerika Serikat atau Secretary of the Treasury Scott Bessent tentang karakter Presiden AS Donald Trump yang menghargai pihak yang mengambil langkah cepat untuk berunding.

    “Bahwa Indonesia mendapatkan advantage sebagai early mover, itu disampaikan oleh Scott Bessent tadi, mengenal karakter dari Presiden Trump,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers perkembangan negosiasi tarif dengan AS, Jumat (25/4/2025).

    “Mereka biasanya menghargai the first mover yang akan diberikan advantage. Itu tadi yang disampaikan oleh U.S. Secretary,” tegasnya.

    Sri Mulyani mengatakan, Scott Bessent juga sempat memberi tahu bahwa negosiasi tarif untuk menyeimbangkan neraca perdagangan AS dengan negara-negara mitra dagang utamanya biasanya berlangsung selama 2-3 tahun. Namun, bisa lebih cepat tergantung negara mana yang mendapat perhatian serius dari AS untuk bernegosiasi.

    “Pesannya adalah memang keputusan pada akhirnya ada di Presiden Donald Trump, dan oleh karena itu seluruh jalur yang dilakukan untuk kita berkomunikasi dan juga untuk menyampaikan berbagai proposal yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Amerika menjadi sangat penting,” tuturnya.

    Indonesia sudah melakukan negosiasi tarif dengan AS sejak 16-23 April 2025. Kini, negosiasi tarif memasuki tahap baru setelah tim negosiasi tarif RI yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA) dengan United States Trade Representative (USTR) selepas jadwal periode negosiasi awal.

    (haa/haa)

  • AS Sebut Proposal Indonesia Soal Tarif Timbal Balik Lengkap dan Rinci – Page 3

    AS Sebut Proposal Indonesia Soal Tarif Timbal Balik Lengkap dan Rinci – Page 3

    Sebelumnya, Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) dalam merespons kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Donald Trump pada awal April 2025.

    Salah satu langkah penting diambil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Washington, DC, Kamis (24/4/2025) waktu setempat.

    Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian dialog intensif antara Indonesia dan AS, dengan Menko Airlangga bertindak sebagai Ketua Delegasi RI sekaligus Koordinator Perundingan terkait kebijakan tarif tersebut.

    Dalam pertemuan itu, Scott Bessent menyampaikan apresiasi atas respons cepat dan konstruktif dari Pemerintah Indonesia. Ia menyoroti surat resmi dari Menko Airlangga sebagai langkah awal yang positif dalam membangun dialog strategis antar kedua negara.

    “Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini,” ujar Bessent.

    Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang aktif menjalin komunikasi dengan AS sejak pengumuman tarif diberlakukan. Pemerintah AS pun menilai perkembangan diskusi dengan Indonesia berlangsung cepat dan produktif.

  • Bank Dunia, IMF dan BI Kompak Ramal Ekonomi RI Tumbuh 4,7% di 2025

    Bank Dunia, IMF dan BI Kompak Ramal Ekonomi RI Tumbuh 4,7% di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 4,7% pada tahun ini. Proyeksi ini dirilis dalam laporan Regional Economic Update 2025, hari ini, Jumat (25/4/2025). Proyeksi untuk Indonesia ini lebih rendah dibandingkan proyeksi awal tahun ini, sebesar 5,1%.

    Proyeksi ini didasarkan oleh situasi global yang tidak menentu sehingga menghambat investasi dan konsumsi di wilayah Asia Timur dan Pasifik. Selain itu, pembatasan perdagangan juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia Timur.

    “Pembatasan perdagangan diperkirakan akan berdampak terhadap tingkat ekspor Asia Timur dan Pasifik, sementara pertumbuhan global yang melambat kemungkinannya akan menurunkan permintaan eksternal lebih jauh,” tulis Bank Dunia.

    Proyeksi Bank Dunia ini sama dengan proyeksi BI dan Dana Moneter Internasional (IMF). Pada Selasa lalu (22/4/2025), IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI akan mencapai 4,7% pada 2025.

    IMF memangkas pertumbuhan ekonomi RI cukup tajam menjadi 4,7% pada 2025 dan 2026. Proyeksi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan ramalan di Januari 2025. Saat itu, IMF memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1%.

    Penurunan proyeksi ini serupa dengan perlambatan ekonomi secara global akibat perang tarif dagang yang tinggi, yang pertama kali diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang utamanya, dan dibalas China dengan tarif resiprokal yang juga tinggi.

    “Jika terus berlanjut, kenaikan tarif yang tiba-tiba dan ketidakpastian yang menyertainya akan memperlambat pertumbuhan global secara signifikan,” kata Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas saat konferensi pers Selasa malam (22/4/2025) waktu Indonesia.

    Senada dengan IMF, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi melemah pada tahun ini, imbas perang tarif antara negara mitra dagang utama Amerika Serikat dan China.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perang dagang yang menghambat aktivitas perdagangan internasional hingga investasi itu akan membuat ekonomi akan bergerak di kisaran bawah titik tengah 4,7%-5,5%.

    “Sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7%-5,5% dipengaruhi tarif AS yang menurunkan ekspor Indonesia ke AS dan penurunan permintaan ekspor dari negara lain,” tegas Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, dikutip Kamis (24/4/2025).

    Proyeksi pertumbuhan ekonomi BI untuk titik bawah yang sebesar 4,7% ini serupa dengan proyeksi IMF terhadap potensi perlambatan ekonomi Indonesia pada tahun ini hingga 2026 yang juga di kisaran 4,7%.

    (haa/haa)

  • Pasar cermati AS-China, IHSG berpotensi menguat ikuti bursa global

    Pasar cermati AS-China, IHSG berpotensi menguat ikuti bursa global

    Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

    Pasar cermati AS-China, IHSG berpotensi menguat ikuti bursa global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 25 April 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com –  Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas mengikuti bursa saham global pada perdagangan Jumat (25/4/2025).

    “Sejauh ini kami menilai situasi dan kondisi yang ada sudah sangat baik. Meskipun situasi dan kondisi penuh dengan ketidakpastian tentang tarif dan prospek ekonomi, namun ketenagakerjaan masih cukup baik karena banyak perusahaan yang tidak melakukan pengurangan pegawainya dan perusahaan berubah menjadi defensif setidaknya untuk saat ini,” ujar Nico, panggilannya di Jakarta, Jumat.

    Saat Amerika Serikat (AS) sedang berjibaku dengan tarifnya, Nico menyebut China dengan tenang terus melaju tanpa memikirkan Presiden AS Donald Trump. Presiden China Xi Jinping mulai memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa, yang diharapkan dapat menjadi salah satu tempat untuk menjadi mitigasi saat ekspor ke AS ditutup.

    Xi Jinping bersiap untuk mencabut sanksi terhadap sejumlah anggota parlemen Uni Eropa. Para pejabat Eropa menyambut baik rencana itu, sehingga Uni Eropa sedang mempertimbangkan kuota harga minimum untuk mobil listrik dari China sebagai pengganti tarif senilai 45,3 persen yang dikenakan pada tahun lalu.

    China ingin memisahkan antara Uni Eropa dengan AS, yang mana akan ada banyak negara yang mungkin akan melakukan keberpihakan antara AS dengan China, yang membuat eskalasi perang kemungkinan besar akan bertambah.

    Sejauh ini, para pemimpin Uni Eropa bahkan siap melakukan perjalanan ke Beijing pada Juli 2025 mendatang, bahkan, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan mereka telah mengadakan komunikasi dengan Perdana Menteri Li Qiang, membahas tentang perekonomian, perdagangan, green economy hingga digital.

    Terdapat kemungkinan barang- barang China yang ditujukan untuk AS akan dialihkan ke Uni Eropa, sehingga diproyeksikan China akan mengalami surplus dengan Uni Eropa sebesar 70 persen menjadi senilai 420 dolar AS.

    Sebelumnya, Trump sempat melontarkan sikap yang lebih melunak, yang menyatakan kesiapan untuk berdialog dengan China. Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menyebut ada peluang tercapainya kesepakatan dagang besar. Saat ini, tarif impor AS terhadap produk China mencapai 145 persen.

    Pada perdagangan Kamis (24/4/2025), bursa AS Wall Street terpantau melesat naik didorong oleh didorong oleh penguatan saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Meta, Amazon, Tesla, dan Microsoft, yang semuanya mencatat kinerja positif. Indeks S&P 500 naik 2,03 persen, Nasdaq Composite meningkat 2,74 persen, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,23 persen.

    Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Tim Teknis RI kembali mengadakan pertemuan dengan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick untuk membahas negosiasi tarif resiprokal.

    Dalam pertemuan lanjutan pada 23 April, kedua negara menandatangani perjanjian bilateral mengenai perlakuan informasi terkait perdagangan, investasi, dan keamanan ekonomi. Negosiasi ditargetkan selesai dalam 90 hari sejak pengumuman kebijakan tersebut pada 9 April 2025. Topik pembahasan meliputi akses pasar dan National Tariff Estimate (NTE), sementara pihak AS menekankan pentingnya hasil akhir sebagai bahan pertimbangan Presiden Trump.

    Sumber : Antara