Tag: Donald Trump

  • Menteri UMKM Beberkan Alasan Produk China Bisa Murah Banget

    Menteri UMKM Beberkan Alasan Produk China Bisa Murah Banget

    Jakarta

    Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman berbicara terkait dengan produk-produk asal China berkembang dengan cepat hingga harga yang murah. Menurut Maman, persoalan tersebut tak lepas dari dukungan politik dari pemerintah hingga pengusaha.

    “Kalau bicara tentang produk-produk impor kenapa di sana itu menjadi lebih cepat berkembangnya, harga murah dan lain sebagainya, ini kompleksitas. Perlu ada political will yang sangat besar dari pemerintah dan dukungan yang sangat besar dari elit-elit politik dan kelompok pengusaha kita,” ujar Maman dalam acara Rapimnas Kadin 2025, di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Namun, langkah tersebut tak lepas dari kontra dari sejumlah kalangan. Maman mencontohkan kebijakan yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan tarif impor ke sejumlah negara demi melindungi domestik dalam negeri.

    “Apa yang dilakukan oleh Trump itu adalah salah satu contoh bahwa Trump melindungi kepentingan domestik mereka. Walaupun memang tidak sedikit hujatan, tekanan dari domestik internal negara mereka, dari kelompok-kelompok oposisi mereka. Tetapi ada kepentingan yang lebih besar karena Trump ingin mengamankan kepentingan domestik mereka tekanan dari barang-barang dari luar kita melihat dalam contoh beberapa hal,” tambah Maman.

    Maman menegaskan pasar domestik harus steril dari gempuran produk luar. Tanpa sterilisasi, UMKM dalam negeri mustahil bisa bersaing.

    Saat ini, pemerintah tengah mencari terobosan dan langkah-langkah modifikasi kebijakan untuk mencapai hal tersebut. Menurut Maman, hal ini harus diimplementasikan dengan mempertimbangkan kondisi sosiologi, demografi, politik, dan ekonomi Indonesia.

    “Saya selalu bilang bahwa kalau playing field lapangannya tidak disterilisasi, nggak akan mungkin, kita nggak akan mungkin bisa bersaing. Nah tinggal mungkin dimodifikasi. Nah inilah yang lagi dicari terobosan Dan langkah-langkahnya modifikasi kebijakan apa, yang akan diimplementasikan melihat kondisi sosiologi, demografi, politik, ekonomi,” imbuh ia.

    (rea/kil)

  • Ratusan Warga Palestina Dilatih Mesir Jadi Calon Polisi Gaza, Potensi Israel Terlibat Disorot

    Ratusan Warga Palestina Dilatih Mesir Jadi Calon Polisi Gaza, Potensi Israel Terlibat Disorot

    JAKARTA – Mesir sedang menjalankan program pelatihan terhadap ratusan calon polisi Palestina. Mereka, nantinya akan ditempatkan dalam pasukan keamanan pascaperang di Gaza.

    Hal itu disampaikan pejabat Palestina kepada AFP yang meminta identitasnya dirahasiakan karena alasan keamanan pada Minggu 30 November.

    Ia menjelaskan, kelompok pertama yang terdiri dari lebih dari 500 calon polisi Palestina telah menjalani pelatihan dalam dua sesi berbeda di Kairo, yakni dimulai Maret selama dua bulan, kemudian lainnya dimulai September 2025. Selanjutnya ratusan calon lainnya akan berdatangan untuk pelatihan.

    Ia mengatakan semua calon polisi Palestina itu berasal dan akan ditempatkan di Jalur Gaza. Terkait sistem pengupahannya atau gaji akan disalurkan Otoritas Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel.

    “Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Kami ingin mengakhiri perang dan agresi secara permanen, dan kami bersemangat untuk mengabdi kepada negara dan sesama warga negara kami,” kata seorang calon polisi Palestina berusia 26 tahun tanpa disebutkan namanya.

    Ia berharap calon polisi yang dilatih dan ditempatkan menjadi pasukan keamanan di Gaza pascaperang akan “independen, hanya loyal kepada Palestina, dan tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal.”

    Masyarakat Khan Younis di Gaza cari selamat dari serangan Israel yang tidak sedikit menjadikan warga sipil sebagai korban. (UNRWA)

    Pelatihan ini juga menyoroti peran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina dan menekankan pentingnya “melindungi mimpi untuk menciptakan” negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka.

    Seorang pejabat keamanan senior dari Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa Presiden Pelestina, Mahmud Abbas, telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Ziad Hab Al-Reeh untuk berkoordinasi dengan Mesir terkait pelatihan tersebut.

    Dalam perundingan perdamaian yang disponsori Mesir akhir tahun 2024, gerakan-gerakan Palestina — termasuk dua gerakan utama, Hamas dan Fatah pimpinan Abbas — menyetujui sekitar 10.000 calon petugas polisi penjaga Gaza.

    Mesir akan melatih separuh dari mereka, sementara 5.000 lainnya berasal dari kepolisian di Gaza, yang telah berada di bawah kendali Hamas sejak kelompok militan tersebut merebut kekuasaan di sana pada 2007.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, pasukan keamanan akan diawasi oleh sebuah komite teknokrat yang disetujui oleh gerakan-gerakan Palestina.

    Seorang pejabat senior Hamas mengonfirmasi kepada AFP bahwa langkah-langkah tersebut mendukung “detail mengenai keamanan dan pengelolaan Jalur Gaza” yang telah disepakati selama perundingan.

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada Agustus 2025 juga mengumumkan negaranya berencana melatih 5.000 calon polisi Palestina untuk Gaza.

    Pelatihan calon polisi Palestina juga dibahas dalam rencana perdamaian di Gaza yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump menghasilkan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang rapuh bulan lalu, kemudian disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

    Rencana tersebut secara khusus juga mengizinkan pembentukan pasukan internasional yang akan bertanggung jawab untuk mengamankan wilayah perbatasan dan mendemiliterisasi Gaza.

    Uni Eropa Lirik Pelatihan Calon Polisi Gaza

    Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan, pihaknya juga ingin melatih sekitar 3.000 calon polisi Palestina bakal menjaga Gaza dengan skema yang serupa dengan yang telah dijalankannya di Tepi Barat.

    Uni Eropa diketahui telah membiayai misi pelatihan polisi di Tepi Barat sejak 2006, dengan anggaran sekitar 13 juta euro atau sekitar 15 juta dolar AS.

    Namun, pelatihan yang dilakukan Uni Eropa di wilayah Palestina cenderung tidak memberikan detail yang jelas.

    Dari rangkaian pelatihan calon polisi Palestina untuk menjaga Gaza yang telah dijalankan, seorang pejabat Hamas mempertanyakan tingginya potensi kesepakatan atau keterlibatan Israel.

  • PMI Manufaktur China Masih Kontraksi, Perlambatan Ekonomi Kian Dalam!

    PMI Manufaktur China Masih Kontraksi, Perlambatan Ekonomi Kian Dalam!

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks manufaktur China mencatatkan kontraksi meski mulai menunjukkan perbaikan pada November 2025, memperpanjang tren pelemahan menjadi rekor terlama seiring dengan semakin dalamnya perlambatan ekonomi negara tersebut.

    Melansir Bloomberg pada Senin (1/12/2025) Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur versi pemerintah China tercatat di level 49,2, tetap berada di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi untuk bulan kedelapan berturut-turut. Angka ini juga sedikit lebih rendah dari estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg sebesar 49,4.

    Sementara itu, PMI nonmanufaktur yang mencerminkan aktivitas konstruksi dan jasa turun ke 49,5, setelah sempat naik ke level 50,1 pada Oktober, menurut data Biro Statistik Nasional China yang dirilis Minggu (30/11/2025). Catatan itu menjadi kontraksi pertama indeks tersebut dalam hampir tiga tahun, dipicu oleh melemahnya sektor properti dan jasa perumahan.

    Rilis data tersebut memberikan gambaran awal kinerja ekonomi China, ekonomi terbesar kedua di dunia, sepanjang November setelah dilanda gejolak perdagangan global selama berbulan-bulan serta penurunan investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

    Pada kuartal berjalan, pertumbuhan produksi industri tercatat menjadi yang terendah sejak awal tahun, sementara ekspor secara mengejutkan mengalami kontraksi lantaran lemahnya permintaan global gagal mengimbangi penurunan pengiriman ke Amerika Serikat.

    Di sisi lain, ketegangan perdagangan dengan AS cenderung mereda usai tercapainya gencatan sementara bulan lalu, setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan. 

    Namun, sejumlah detail kesepakatan, termasuk terkait ekspor logam tanah jarang (rare earth) dari China, masih dalam tahap negosiasi, menandakan rapuhnya perjanjian tersebut.

    Ketidakpastian perdagangan juga bertambah setelah muncul ketegangan diplomatik dengan Jepang dalam beberapa pekan terakhir, di tengah wacana Beijing untuk menyiapkan langkah-langkah balasan ekonomi.

    Di luar risiko geopolitik, lemahnya permintaan domestik masih membayangi prospek sektor manufaktur China. Pertumbuhan penjualan ritel melambat untuk bulan kelima berturut-turut pada Oktober, menjadi periode perlambatan terpanjang sejak aktivitas belanja sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 lebih dari empat tahun lalu.

    Meski ekonomi menunjukkan pelemahan, peluang stimulus tambahan dalam waktu dekat dinilai masih terbatas. Para pembuat kebijakan China belum terburu-buru bertindak, mengingat target pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 5% untuk 2025 dinilai masih berada dalam jangkauan.

    Sebelumnya, pemerintah China telah menggelontorkan stimulus tambahan senilai 1 triliun yuan atau sekitar US$141 miliar sejak akhir September. 

    Paket tersebut mencakup pemanfaatan kuota obligasi daerah yang belum terpakai untuk mendorong investasi dan membayar tunggakan pemerintah kepada perusahaan, serta penyertaan modal baru ke bank kebijakan guna mengakselerasi investasi.

    Dalam lima tahun ke depan, Beijing menegaskan akan tetap menjadikan sektor teknologi dan manufaktur sebagai prioritas utama, sekaligus berkomitmen meningkatkan secara signifikan porsi konsumsi dalam struktur ekonomi nasional. Sepanjang tahun ini, ekspor bersih menyumbang hampir sepertiga pertumbuhan ekonomi China.

    Adapun pertumbuhan ekonomi China pada kuartal lalu melambat ke level terendah dalam setahun. Para analis memperkirakan perlambatan akan berlanjut, dengan proyeksi kinerja kuartal berjalan menjadi yang terlemah sejak kuartal IV/2022, ketika negara itu masih berada di fase akhir kebijakan pengetatan pandemi Covid-19.

  • OPEC+ ’Kekeuh’ Mau Tahan Laju Produksi Minyak Mentah Awal 2026

    OPEC+ ’Kekeuh’ Mau Tahan Laju Produksi Minyak Mentah Awal 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ akan tetap pada rencana untuk menghentikan kenaikan produksi minyak mentah pada kuartal I/2026, seiring munculnya semakin banyak indikasi surplus di pasar global.

    Melansir Bloomberg, Senin (1/12/2025), Arab Saudi dan sejumlah anggota OPEC utama lainnya menegaskan adanya jeda pasokan selama tiga bulan setelah rangkaian konferensi video pada Minggu. Dalam pernyataan resmi, mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan ekspektasi melemahnya kondisi pasar secara musiman.

    OPEC+ juga meratifikasi mekanisme baru untuk meninjau kapasitas produksi masing-masing anggota, sebuah proses sensitif yang akan menjadi dasar penetapan kuota pada 2027. Konsultan energi asal Dallas, DeGolyer and MacNaughton, dipilih untuk melakukan sebagian besar penilaian teknis tersebut.

    Analis Rystad Energy AS Jorge Leon mengatakan OPEC+ memutuskan untuk tidak mengambil langkah agresif dan tetap berpegang pada strategi yang sudah ditempuh.

    “Pesan mereka tegas, yakni stabilitas menjadi prioritas dibanding ambisi pada saat prospek pasar tengah merosot dengan cepat,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.

    Harga minyak berjangka telah merosot 15% sepanjang tahun sehingga diperdagangkan mendekati US$63 per barel di London. Lonjakan pasokan dari AS, ditambah peningkatan output OPEC+, melampaui pertumbuhan permintaan.

    Badan Energi Internasional (EIA) memperkirakan kelebihan pasokan terbesar pada 2026, sementara Goldman Sachs dan JPMorgan memperkirakan harga akan terus melemah.

    Jeda produksi memberi OPEC+ ruang untuk menilai risiko geopolitik yang meningkat pada pasokan, termasuk ketegangan terbaru antara pemerintahan Presiden Donald Trump dan Venezuela.

    Pada Sabtu, Trump memperingatkan maskapai untuk menghindari wilayah udara negara itu, bagian dari kampanye tekanan terhadap dugaan perdagangan narkotika.

    Penurunan harga juga terjadi di tengah dorongan Trump untuk menekan harga bahan bakar, isu yang sensitif bagi pemilih. Bulan ini, presiden menyambut hangat Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih dan mengesahkan pembelian jet tempur F-35 serta chip kecerdasan buatan oleh kerajaan.

    Keputusan delapan negara kunci OPEC+ untuk mempercepat pemulihan produksi pada April lalu sempat mengejutkan pasar. Langkah itu dilihat sebagai strategi Riyadh untuk merebut kembali pangsa pasar dari produsen serpih AS dan memberi tekanan pada anggota yang gagal mematuhi kuota.

    Namun pelemahan harga yang menyusul kemudian menimbulkan tekanan fiskal pada Arab Saudi, memperlebar defisit anggaran dan memaksa penyesuaian sejumlah proyek strategis.

    Sejauh ini, OPEC+ telah memulihkan sekitar 70% dari dua lapisan pemangkasan produksi yang diberlakukan pada 2023, menyisakan sekitar 1,1 juta barel per hari untuk dikembalikan. Satu lapisan pemangkasan lainnya, sekitar 2 juta barel per hari untuk kelompok 22 negara, tetap diberlakukan hingga akhir 2026.

    Namun, kenaikan produksi bulanan sering kali lebih kecil dari rencana karena beberapa negara harus mengoreksi kelebihan produksi sebelumnya, sementara lainnya mengalami kendala teknis untuk meningkatkan output.

    Inilah yang membuat tinjauan kapasitas jangka panjang menjadi penting. Penetapan kapasitas yang lebih akurat akan membantu menyelaraskan kuota dengan kenyataan, sekaligus membuat pemangkasan produksi di masa depan lebih kredibel.

  • Harga Emas Diramal Menguat Bulan Desember, Ini Pemicunya

    Harga Emas Diramal Menguat Bulan Desember, Ini Pemicunya

    Jakarta

    Harga emas dunia kemungkinan akan menguat di bulan Desember 2025 ini. Fluktuasi harga emas akan terjadi didorong oleh berbagai faktor.

    Menurut Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi kemungkinan harga emas akan menguat karena banyak sentimen pendukungnya dari luar negeri. Khususnya, dari Amerika Serikat.

    Diperkirakan emas berpotensi naik ke level US$ 4.263 per troy ons atau sekitar Rp 2,44 juta per gram untuk harga domestik. Secara mingguan emas bisa menguat lagi sampai US$ 4.328 per troy ons atau sekitar Rp 2,58 juta per gram.

    “Tapi kalau seandainya naik di hari Senin, kemungkinan besar di US$ 4.263 per troy ons. Kemudian logam mulianya di Rp 2,44 juta, itu di resis yang pertama,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (30/11/2025).

    Menurutnya, ada optimisme di pasar setelah pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) kembali aktif setelah mengalami shutdown. Sebab, data perekonomian AS akan kembali diumumkan untuk bulan September dan Oktober setelah keduanya tidak bisa diumumkan karena shutdown terjadi.

    Buktinya adalah data ekonomi September macam inflasi dan tenaga kerja yang menunjukkan angka positif saat diumumkan usai pemerintahan federal shutdown. Data ekonomi itu bisa saja mendorong Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk melakukan penurunan suku bunga yang pada akhirnya menguatkan harga emas.

    “Kemungkinan besar harga emas dunia maupun logam mulia ini akan mengalami kenaikan dalam awal-awal bulan Desember terutama adalah di minggu pertama. Yang pertama adalah kita tahu bahwa pasca pemerintahan federal Amerika libur panjang 43 hari ya banyak sekali data yang tidak dirilis,” jaga Ibrahim.

    Penurunan suku bunga juga nampak makin nyata karena Presiden Donald Trump akan mencalonkan Kevin Hassett yang saat ini menjadi Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS untuk menjadi Gubernur The Fed yang baru menggantikan Jerome Powell yang akan selesai masa tugasnya Mei 2026. Mengingat Hassett adalah tangan kanan Trump kemungkinan penurunan suku bunga akan dilakukan.

    “Kemungkinan besar dia akan diterima karena di Kongres mayoritas itu adalah pendukung Trump dari Partai Republik. Nah sehingga apa, sehingga di tahun 2026 kemungkinan besar penurunan suku bunga itu akan lebih banyak lagi,” ujar Ibrahim.

    “Trump sendiri dari awal dia menginginkan bahwa Bank Sentral Amerika itu harus menurunkan suku bunga ya kembali ke sebelumnya di 0 sampai 0,25%. Nah ini yang membuat dolar kembali lagi mengalami pelemahan dan ini yang membuat harga emas dunia kembali mengalami penguatan,” lanjutnya menjelaskan.

    Dari dalam negeri, kenaikan harga emas didorong oleh masalah permintaan dan penawaran, stok emas disebut Ibrahim mengkhawatirkan di dalam negeri setelah masalah yang terjadi pada PT Freeport yang masih sulit melakukan produksi setelah sederet kejadian di tambangnya dan juga smelternya.

    “Terkait masalah supply dan demand permintaan logam mulai dan emas di Indonesia cukup tinggi, karena Freeport baru bisa produksi bulan April, kemungkinan Mei itu baru menghasilkan logam mulia,” papar Ibhrahim.

    Freeport awalnya mengasumsikan dapat memproduksi emas 50 ton, kini cuma bisa memproduksi 25 ton saja. Artinya ada penurunan pasokan emas di dalam negeri yang memicu naiknya harga emas.

    “Dengan adanya permasalahan teknis di lapangan, ini yang membuat harga emas ini walaupun turun akan terbatas, tapi naik akan tinggi karena supply demand tidak seimbang,” pungkas Ibrahim.

    (kil/kil)

  • Venezuela Kecam Ancaman Trump yang Bakal Tutup Ruang Udaranya

    Venezuela Kecam Ancaman Trump yang Bakal Tutup Ruang Udaranya

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi ancaman serius akan menutup ruang udara Venezuela sepenuhnya. Venezuela pun mengecam ancaman Trump tersebut dan menyebutnya sebagai ancaman kolonialis.

    “Venezuela mengecam dan mengutuk ancaman kolonialis yang berupaya memengaruhi kedaulatan wilayah udaranya, yang merupakan agresi yang berlebihan, ilegal, dan tidak dapat dibenarkan terhadap rakyat Venezuela,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (30/11/2025).

    Caracas, yang memandang pembangunan besar-besaran kekuatan militer AS di Karibia sebagai upaya tekanan untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, mengecam peringatan Trump sebagai “ancaman kolonialis.”

    Diketahui, pemerintahan Trump meningkatkan tekanan terhadap Venezuela, dengan pengerahan militer besar-besaran di Karibia yang mencakup kapal induk terbesar di dunia. Kini Trump memberi ancaman serius akan menutup ruang udara negara tersebut sepenuhnya.

    “Kepada seluruh Maskapai, Pilot, Pengedar Narkoba, dan Pelaku Perdagangan Manusia,” tulis Trump di jejaring sosial Truth miliknya

    “Harap anggap RUANG UDARA DI ATAS DAN SEKITAR VENEZUELA SEPENUHNYA DITUTUP,” lanjut Trump.

    (yld/knv)

  • Trump Ancam Tutup Sepenuhnya Ruang Udara Venezuela!

    Trump Ancam Tutup Sepenuhnya Ruang Udara Venezuela!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ancamannya terhadap Venezuela. Ia memberi ancaman serius akan menutup ruang udara negara tersebut sepenuhnya.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), Caracas, yang memandang pembangunan besar-besaran kekuatan militer AS di Karibia sebagai upaya tekanan untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, mengecam peringatan Trump sebagai “ancaman kolonialis.”

    “Kepada seluruh Maskapai, Pilot, Pengedar Narkoba, dan Pelaku Perdagangan Manusia,” tulis Trump di jejaring sosial Truth miliknya.

    “Harap anggap RUANG UDARA DI ATAS DAN SEKITAR VENEZUELA SEPENUHNYA DITUTUP,” lanjut Trump.

    Presiden AS Tak Beri Penjelasan Lebih Lanjut

    Peringatan tersebut muncul beberapa hari setelah regulator penerbangan AS meminta maskapai untuk meningkatkan kewaspadaan di dekat Venezuela seiring meningkatnya ketegangan. Regulator juga mendorong beberapa maskapai besar menangguhkan penerbangan.

    Pernyataan itu juga memperingatkan bahwa gangguan ruang udara tersebut dapat menghentikan penerbangan repatriasi migran Venezuela dari Amerika Serikat.

    Menjelang sore, situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan hanya sedikit pesawat yang beroperasi di atas Venezuela.

    (maa/maa)

  • Kandidat Partai Berkuasa di Honduras Tuding Trump Intervensi Pilpres

    Kandidat Partai Berkuasa di Honduras Tuding Trump Intervensi Pilpres

    Jakarta

    Kandidat partai berkuasa dalam pemilihan presiden atau pilpres Honduras menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan intervensi atau intervensionis. Pasalnya, Trump mendukung lawan sayap kanannya dan mengatakan akan mengampuni seorang mantan presiden.

    “Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah dua tindakan konkret, tiga hari sebelum pemilu, yang sepenuhnya intervensionis,” ujar kandidat sayap kiri Rixi Moncada dari Partai Libre milik petahana, Xiomara Castro, dalam konferensi pers dilansir AFP, Minggu (30/11/2025).

    Untuk diketahui, Trump pada hari Rabu lalu memang sempat mendukung salah satu kandidat sayap kanan, Nasry Asfura. Nasry Asfura merupakan salah satu dari tiga kandidat terdepan dalam pilpres Honduras tersebut.

    Trump sempat mengatakan bahwa mereka dapat bekerja sama melawan “komunis narkotika” di kawasan tersebut. Pada hari Jumat lalu, ia melangkah lebih jauh, mengancam akan memangkas dukungan AS jika kandidat pilihannya kalah dan membuat pengumuman mengejutkan bahwa ia akan mengampuni mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez.

    Mantan pemimpin Honduras, dari partai yang sama dengan Asfura, menjalani hukuman penjara 45 tahun di Amerika Serikat setelah dinyatakan bersalah tahun lalu atas tuduhan perdagangan narkoba. Hernandez, yang memimpin negara Amerika Tengah tersebut dari tahun 2014 hingga 2022, dituduh oleh jaksa penuntut AS memfasilitasi impor sekitar 400 ton kokain ke Amerika Serikat.

    Ia diekstradisi ke Amerika Serikat hanya beberapa minggu setelah meninggalkan jabatannya.

    Langkah Trump untuk mengampuni Hernandez menuai kecaman dari lawan-lawan politiknya di AS dan bahkan presiden Kolombia, karena hal ini terjadi di tengah operasi anti-perdagangan narkoba AS yang kontroversial di Amerika Latin.

    (maa/maa)

  • Putin Minta Pasukan Ukraina Mundur, Bila Tidak akan Dilenyapkan

    Putin Minta Pasukan Ukraina Mundur, Bila Tidak akan Dilenyapkan

    JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan proposal AS untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina menawarkan titik awal perundingan. Tapi Putin mendesak Ukraina untuk mundur atau akan diserbu oleh pasukan Rusia yang lebih besar.

    “Kita perlu duduk dan membahas ini dengan serius,” ujar Putin kepada wartawan di akhir kunjungan tiga hari ke Kirgistan.

    Ia menggambarkan rencana Presiden AS Donald Trump sebagai “serangkaian isu yang diajukan untuk dibahas” alih-alih sebuah rancangan perjanjian.

    “Jika pasukan Ukraina mundur dari wilayah yang mereka duduki, permusuhan akan berhenti. Jika mereka tidak mundur, kami akan mencapainya dengan paksa,” kata Putin.

    Sejauh ini, para pejabat Kremlin belum banyak berkomentar tentang rencana perdamaian yang diajukan Trump pekan lalu. Sejak invasi Rusia ke negara tetangganya, Putin tidak menunjukkan keinginan untuk mengalah dari tujuannya di Ukraina meskipun Trump mendesak penyelesaian.

    Putin sebelumnya menuntut agar Ukraina sepenuhnya menarik diri dari seluruh wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia sebelum Rusia mempertimbangkan segala bentuk “negosiasi damai” — terutama mencakup wilayah-wilayah di masing-masing oblast yang tidak diduduki Rusia. Ia juga ingin mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menampung pasukan Barat, sehingga Moskow dapat secara bertahap menarik negara itu kembali ke orbitnya.

    Utusan khusus AS Steve Witkoff dijadwalkan mengunjungi Moskow minggu depan, menurut Kremlin, sementara Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll, yang dalam beberapa pekan terakhir telah memainkan peran penting dalam upaya perdamaian, kemungkinan akan menuju Kyiv.

    Proposal perdamaian awal AS tampak sangat condong ke arah tuntutan Rusia, tetapi versi amandemen muncul dari perundingan di Jenewa pada hari Minggu antara pejabat Amerika dan Ukraina.

    Para pemimpin Eropa yang ‘tersisihkan’, karena khawatir akan keamanan mereka sendiri di tengah agresi Rusia, sedang mencari keterlibatan yang lebih dalam dalam proses tersebut.

  • Diam-diam, Trump-Maduro Teleponan Bahas untuk Bertemu di AS

    Diam-diam, Trump-Maduro Teleponan Bahas untuk Bertemu di AS

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump diam-diam ternyata telah berbicara melalui telepon pekan lalu dengan pemimpin sayap kiri Venezuela, Nicolas Maduro. Dalam pembicaraan tersebut, kedua pemimpin yang tengah berseteru itu, membahas kemungkinan pertemuan di Amerika Serikat.

    Pembicaraan via telepon itu dilaporkan oleh media terkemuka AS, The New York Times pada hari Jumat (28/11) waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/11/2025), laporan soal panggilan telepon tersebut muncul di tengah tekanan pemerintahan Trump terhadap Venezuela, dengan pengerahan militer besar-besaran di Karibia, termasuk kapal induk terbesar di dunia.

    Washington mengatakan tujuannya adalah untuk memberantas perdagangan narkoba, tetapi pemerintah Venezuela bersikeras bahwa pergantian rezim adalah tujuan akhir.

    Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai laporan The New York Times tersebut. Dilaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga turut serta dalam pembicaraan via telepon tersebut.

    Sebelumnya, pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 20 kapal yang diduga penyelundup narkoba Venezuela di Laut Karibia dan Samudra Pasifik timur sejak awal September. Rentetan serangan itu menewaskan lebih dari 80 orang.

    Washington belum merilis bukti bahwa kapal-kapal yang menjadi targetnya digunakan untuk menyelundupkan narkoba atau menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat. Ketegangan regional pun meningkat akibat kampanye dan peningkatan kekuatan militer AS tersebut.

    Laporan tentang panggilan telepon Trump-Maduro ini muncul sehari setelah presiden AS tersebut mengatakan bahwa operasi untuk menghentikan perdagangan narkoba Venezuela lewat darat sudah dekat, yang semakin meningkatkan ketegangan dengan Caracas.

    “Anda mungkin memperhatikan bahwa orang-orang tidak ingin mengirimkan melalui laut, dan kita akan mulai menghentikan mereka melalui darat,” kata Trump dalam sambutannya kepada pasukan AS. Dia menambahkan: “Juga, pengiriman melalui darat lebih mudah, tetapi itu (operasi) akan segera dimulai.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)