Tag: Dokter Tifa

  • Foto Ijazah Jokowi Dinilai Tak Cocok, Roy Suryo: Lebih Mirip Dumatno

    Foto Ijazah Jokowi Dinilai Tak Cocok, Roy Suryo: Lebih Mirip Dumatno

    GELORA.CO – Polisi melakukan gelar perkara terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

    Sejumlah tokoh dari pihak pelapor dan terlapor hadir dalam agenda tersebut.

    Dari pihak terlapor, tampak hadir mantan Menpora Roy Suryo, Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana, Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah, ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar, serta tokoh lainnya seperti Ahmad Khozinudin.

    Roy Suryo mengaku telah menyiapkan hasil analisis teknis atas dokumen ijazah Jokowi, yang menurutnya tidak autentik.

    Ia menggunakan metode Error Level Analysis (ELA) untuk membuktikan dugaan adanya rekayasa digital.

    “Jadi saya bersama dokter Rismon akan menjelaskan secara teknis. Ringkasnya, judulnya adalah Analisis Teknis Ijazah dan Skripsi 99,9 persen Palsu,” kata Roy Suryo di Bareskrim Polri, Rabu (9/7/2025).

    Menurut Roy, hasil ELA terhadap file ijazah Jokowi yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk unggahan politisi PSI Dian Sandi, menunjukkan kejanggalan pada bagian logo dan foto.

    “Kesimpulannya hasil uji ELA, error level analysis terhadap ijazah Jokowi menghasilkan error pada bagian logo dan foto,” jelas Roy.

    Roy juga mengklaim bahwa hasil analisis face comparison menunjukkan pas foto di ijazah Jokowi tidak cocok dengan wajah presiden saat ini, melainkan lebih identik dengan figur bernama Dumatno Budi Utomo.

    “Hasil face comparation justru menghasilkan pas foto di ijazah match dengan atau cocok dengan foto Dumatno Budi Utomo,” ucap Roy.

    “Ijazah pembanding nomor 1115 milik Frono Jiwo, kemudian 1116 milik almarhum Hari Mulyono, 1117 Sri Murtiningsih semuanya cocok, semuanya identik. Tapi lucunya, ijazah milik Joko Widodo nomor 1120 tidak identik. Jadi tidak identik dengan tiga ijazah di atas,” imbuhnya.

    Roy juga menyoroti skripsi Jokowi yang menurutnya janggal karena tidak dilengkapi lembar pengujian, yang lazimnya wajib ada dalam naskah skripsi.

    “Tidak ada lembar pengujian yang sangat penting dalam skripsi. Lembar pengujiannya tidak ada. Saya, dokter Rismon, dan dokter Tifa waktu lihat skripsi tidak ada,” ujarnya. 

  • Dokter Tifa: Mantan Presiden Utang Rp8.000 Triliun Ngapain Dipikirin

    Dokter Tifa: Mantan Presiden Utang Rp8.000 Triliun Ngapain Dipikirin

    Dikatakan Heru, Tifa menunjukkan kepedulian besar yang patut diapresiasi belakangan ini terhadap Jokowi.

    “Saya menyarankan kepada Dokter Tifa untuk menjadi Dokter Pribadi pak Jokowi,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Rabu (9/7/2025).

    Ia menilai, Dokter Tifa menunjukkan profesionalisme tinggi dalam memperhatikan kesehatan Jokowi.

    Bahkan, Heru mengaku kagum dengan ketelitian Dokter Tifa dalam menyampaikan informasi seputar kesehatan.

    “Catatan yang saya lihat, selama ini secara profesional, Tifa yang berprofesi seorang dokter, saya lihat perhatiannya sangat luar biasa kepada pak Jokowi,” ucapnya.

    “Bahkan bukan main, perhatian ini suatu ketika saya lihat dalam cuitannya di X, sampai secara detail memberikan informasi berkaitan obat atau resep,” ungkap Heru.

    Heru mengaku semakin yakin menawarkan gagasan tersebut karena Dokter Tifa tampak begitu peduli, khususnya saat mantan presiden itu terlihat tengah berlibur di pantai.

    Kata Heru, saran Dokter Tifa soal bahaya sinar matahari layak dipertimbangkan.

    “Kemudian yang sangat saya tertarik menawarkan Dokter Tifa menjadi dokter pribadi adalah, ketika ia sangat peduli dengan kesehatan pak Jokowi. Dilihat beberapa foto yang viral di Media massa, pak Jokowi ini kan justru sedang berlibur di pantai. Ini yang menjadi perhatian Dokter Tifa agar dokter pribadinya pak Jokowi memberikan saran dan peringatan, harusnya menghindari terik matahari,” jelasnya.

    Selain itu, Heru menilai pendekatan kemanusiaan dari seorang profesional kesehatan seperti Dokter Tifa bisa mencairkan ketegangan yang selama ini muncul di ruang publik terkait isu lain yang melibatkan Jokowi.

  • Soal Jadi Dokter Jokowi, Tifauzia: Siapa pun yang Sakit Wajib Ditolong

    Soal Jadi Dokter Jokowi, Tifauzia: Siapa pun yang Sakit Wajib Ditolong

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahli Epidemiologi, Dokter Tifauzia Tyassuma, merespons saran Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, untuk menjadi dokter pribadi mantan Presiden Jokowi.

    Dikatakan Tifa, sebagai seorang dokter, tidak ada alasan yang dibenarkan untuk menolak pasien yang membutuhkan pertolongan.

    “Sebagai dokter tidak boleh menolak pasien,” ujar Tifa kepada fajar.co.id, Rabu (9/7/2025).

    Pada posisi ini, Tifa mengaku tidak melihat Jokowi sebagai mantan kepala negara, melainkan manusia biasa yang sedang diuji masalah kesehatannya.

    “Bukan mantan kepala negara. Orang sakit saja. Orang sakit kalau minta tolong siapapun dia ya wajib ditolong. Bukan karena mantan presiden,” ucapnya.

    Terlihat intens memberikan saran bahkan resep obat kepada Jokowi belakangan ini, pimpinan Ahlina Institute ini tidak mengatakan tidak jika presiden dua periode itu butuh bantuan.

    “Mantan presiden utang Rp8.000 triliun ngapain dipikirin. Tapi Joko Widodo manusia yang sakit kalau minta tolong ya ditolong,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menyampaikan pandangannya terkait perhatian Dokter Tifauzia Tyassuma terhadap kondisi kesehatan mantan Presiden Jokowi.

    Dikatakan Heru, Tifa menunjukkan kepedulian besar yang patut diapresiasi belakangan ini terhadap Jokowi.

    “Saya menyarankan kepada Dokter Tifa untuk menjadi Dokter Pribadi pak Jokowi,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Rabu (9/7/2025).

    Ia menilai, Dokter Tifa menunjukkan profesionalisme tinggi dalam memperhatikan kesehatan Jokowi.

  • Ketua Kagama Cirebon Sarankan Tifa Jadi Dokter Pribadi Jokowi: Perhatian Beliau Luar Biasa

    Ketua Kagama Cirebon Sarankan Tifa Jadi Dokter Pribadi Jokowi: Perhatian Beliau Luar Biasa

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menyampaikan pandangannya terkait perhatian Dokter Tifauzia Tyassuma terhadap kondisi kesehatan mantan Presiden Jokowi.

    Dikatakan Heru, Tifa menunjukkan kepedulian besar yang patut diapresiasi belakangan ini terhadap Jokowi.

    “Saya menyarankan kepada Dokter Tifa untuk menjadi Dokter Pribadi pak Jokowi,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Rabu (9/7/2025).

    Ia menilai, Dokter Tifa menunjukkan profesionalisme tinggi dalam memperhatikan kesehatan Jokowi.

    Bahkan, Heru mengaku kagum dengan ketelitian Dokter Tifa dalam menyampaikan informasi seputar kesehatan.

    “Catatan yang saya lihat, selama ini secara profesional, Tifa yang berprofesi seorang dokter, saya lihat perhatiannya sangat luar biasa kepada pak Jokowi,” ucapnya.

    “Bahkan bukan main, perhatian ini suatu ketika saya lihat dalam cuitannya di X, sampai secara detail memberikan informasi berkaitan obat atau resep,” ungkap Heru.

    Heru mengaku semakin yakin menawarkan gagasan tersebut karena Dokter Tifa tampak begitu peduli, khususnya saat mantan presiden itu terlihat tengah berlibur di pantai.

    Kata Heru, saran Dokter Tifa soal bahaya sinar matahari layak dipertimbangkan.

    “Kemudian yang sangat saya tertarik menawarkan Dokter Tifa menjadi dokter pribadi adalah, ketika ia sangat peduli dengan kesehatan pak Jokowi. Dilihat beberapa foto yang viral di Media massa, pak Jokowi ini kan justru sedang berlibur di pantai. Ini yang menjadi perhatian Dokter Tifa agar dokter pribadinya pak Jokowi memberikan saran dan peringatan, harusnya menghindari terik matahari,” jelasnya.

  • Dokter Tifa Curiga Mulyono dan Samsul Sama-sama Alumni Universitas Pasar Pramuka

    Dokter Tifa Curiga Mulyono dan Samsul Sama-sama Alumni Universitas Pasar Pramuka

    GELORA.CO – Belum tuntas perkara keaslian ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, kini ijazah Wapres Gibran Rakabuming Raka turut diragukan keabsahannya.

    Hal ini disuarakan pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma lebih dikenal sebagai Dokter Tifa melalui akun X pribadinya, dikutip Selasa 8 Juli 2025.

    Dokter Tifa mencurigai Samsul bukan lulusan asli Universitas Bradford, London, Inggris.

    Diketahui, panggilan Samsul disematkan oleh netizen kepada Gibran Rakabuming Raka pada gelaran Pilpres 2024.

    “Ada nggak namanya di IABA – Indonesia Association of British Alumni?” tanya Dokter Tifa.

    Selain itu, dalam riwayat pendidikan yang dimuat website Pemkot Solo, tertulis bahwa Gibran menempuh S2 di University of Technology Sydney (UTS Insearch), Sydney, Australia. Gibran lulus pada 2010.

    “Kalau memang kuliah di Singapore kurun waktu 2007-2010. Terdaftar ngga di PPI Singapore,” singgung Dokter Tifa.

    Dokter Tifa juga menyoroti riwayat pendidikan Gibran di Management Development Institute of Singapore (MDIS).

    “Kalau memang betul kuliah di MDIS Singapore, pakai ijazah SMA mana waktu mendaftar di tahun 2007?” kata Dokter Tifa.

    “SMA Santo Yosef? Kabarnya cuma dua tahun sekolah di sana, itupun ngga naik kelas toh?” sambungnya.

    “SMK Kristen Solo? Kabarnya cuma daftar doang ngga pernah kelihatan nongol di kelas toh?” lanjutnya.

    Dokter Tifa juga meragukan Gibran bersekolah di Orchid Park Secondary School.

    “Bukannya itu sekolah dari SMP? Beneran dapat ijazah dari sana?” cetusnya.

    “Jadi Samsul ini mendaftar kuliah di MDIS Singapore pakai ijazah apa?” imbuhnya.

    Dengan deretan kejanggalan tersebut, Dokter Tifa mencurigai Samsul dan ayah kandungnya, Jokowi sama-sama lulusan Universitas Pasar Pramuka (UPP).

    “Atau jangan-jangan satu almamater dengan Buapakmu – UPP?” pungkas Dokter Tifa.

    Sebagai informasi, Gibran kabarnya pernah mengenyam pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School, Singapura.

    Kemudian pada 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS). Ayah Jan Ethes Srinarendra kemudian melanjutkan studi S2 di University of Technology Sydney (UTS Insearch), Sydney, Australia.

  • Ijazah Gibran Semakin Meragukan, Dokter Tifa Kembali Singgung Universitas Pasar Pramuka

    Ijazah Gibran Semakin Meragukan, Dokter Tifa Kembali Singgung Universitas Pasar Pramuka

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Praktisi Nutritional Neuroscience sekaligus Pegiat Media Sosial, Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa memberondong berbagai pertanyaan terkait ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

    “Sekarang Ijazah Samsul: Kalau memang lulusan asli Universitas Bradford Inggris Ada ngga namanya di IABA – Indonesia Association of British Alumni?” kata Tifa dikutip dari unggahannya di X, Selasa (8/7/2025).

    Ia juga menanyakan, apakah Gibran terdaftar dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Singapore. Huka berkuliah pada 2007-2010.

    “Kalau memang kuliah di Singapore kurun waktu 2007-2010. Terdaftar ngga di PPI Singapore Perhimpunan Pelajar Singapore selama kuliah?” ujarnya.

    “Kalau memang betul kuliah di MDIS Singapore, pakai ijazah SMA mana waktu mendaftar di tahun 2007?” tambahnya.

    Tifa juga menanyakan terkait Sekolah Menengah Atas (SMA) Gibran. Ia bertanya apa benar pernah tidak naik kelas.

    “SMA Santo Yosef? Kabarnya cuma dua tahun sekolah di sana, itupun ngga naik kelas toh?” ucapnya.

    “SMK Kristen Solo? Kabarnya cuma daftar doang ngga pernah kelihatan nongol di kelas toh?” tambahnya.

    Tidak hanya itu, Tifa turut menanyakan sekolah yang dihubungkan dengan Gibran selama ini.

    “Orchid Park Secondary School? Bukannya itu sekolah dari SMP? Beneran dapat ijazah dari sana?” imbuhnya.

    Bahkan, Tifa mencecar soal sekolah yang ternyata hanya tempat kursus.

    “UTS Insearch Australia? Bukannya itu kursus bukan SMA? Dan cuma program kursus 1 tahun? Masa bisa dapat ijazah SMA?” tambah Tifa.

    Merujuk pada hal tersebut, Tifa menanyakan ijazah apa yang digunakan mendaftar kuliah.

  • Roy Suryo Tolak Jawab Puluhan Pertanyaan Penyidik

    Roy Suryo Tolak Jawab Puluhan Pertanyaan Penyidik

    GELORA.CO -Pakar telematika Roy Suryo menolak menjawab puluhan pertanyaan penyidik saat diperiksa terkait tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi di Polda Metro Jaya, Senin 7 Juli 2025.

    “Ada 85 pertanyaan dengan 55 halaman, maka bisa diselesaikan dengan sangat cepat,” kata Roy Suryo.

    Namun Roy mengaku menolak menjawab puluhan pertanyaan penyidik dalam pemeriksaan tersebut.

    “Cuma (pertanyaan) seputar identitas saja yang saya jawab, yang lain karena enggak ada hubungannya, enggak saya jawab. Makanya prosesnya (pemeriksaan) singkat karena mereka enggak punya legal standing tempus dan locus-nya,” kata Roy.

    Roy juga mengaku heran dilaporkan beberapa pihak terkait tudingan ijazah palsu Jokowi. 

    Roy Suryo menilai para pelapor itu tidak memiliki legal standing untuk melaporkannya.

    “Jadi mereka lima pihak itu tidak ada legal standing-nya, apalagi mereka mengatasnamakan, ada yang mengatasnamakan pengacara. Itu kan aneh, pengacara kok malah lapor, jadi itu sama sekali ‘di luar nurul’ ya,” kata Roy.

    Diketahui, Polda Metro Jaya tengah mengusut enam laporan polisi terkait tudingan ijazah palsu Jokowi. Dari enam laporan itu, salah satunya dilaporkan langsung oleh Jokowi.

    Jokowi melayangkan laporan terkait dugaan fitnah atau pencemaran nama baik buntut tudingan ijazah palsu. Dalam laporan itu, Jokowi melaporkan soal dugaan pelanggaran Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dan atau Pasal 305 Jo 51 ayat 1 UU ITE.

    Polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti yang diserahkan ke kepolisian saat Jokowi dan tim kuasa hukum membuat laporan, antara lain flashdisk berisi 24 tautan video Youtube dan konten media sosial X hingga fotokopi ijazah.

    Polisi juga telah meminta keterangan sejumlah pihak dalam proses penyelidikan laporan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Roy Suryo, Tifauzia alias dokter Tifa, Michael Sinaga Rismon Hasiholan Sianipar, hingga Kader PSI Dian Sandi.

  • Bukan Gibran, Dokter Tifa Prediksi AHY Presiden 2029-2034: Sudah Saya Sampaikan Sejak 2022

    Bukan Gibran, Dokter Tifa Prediksi AHY Presiden 2029-2034: Sudah Saya Sampaikan Sejak 2022

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Praktisi Nutritional Neuroscience sekaligus Pegiat Media Sosial, Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa memprediksi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi presiden. Yakni pada periode 2029-2034.

    “Prediksi sudah saya sampaikan sejak tahun 2022: Presiden RI 2029-2034
    Agus Harimurti Yudhoyono,” kata Tifa dikutip dari unggahannya di X, Senin (27/7/2025).

    “Sekarang saya sampaikan lagi di tahun 2025 ini,” tambahnya.

    Hal tersebut, kata dia bukan tanpa alasan. Tapi berdasar pada prediksi matematika.

    “Presiden RI 2029-2034. Berdasarkan prediksi matematika, probabilitas bayessian, dan metafisika profetik, adalah: Agus Harimurti Yudhoyono,” ujarnya.

    Ia pun memberi pesan kepada Ketua Umum Partai Demokrat itu.

    “Pesan saya kepada AHY: Pelajari dengan sangat mendalam sejarah paku bumi Nusantaraz Semakin mendekatkan diri kepada Allah Dalami ajaran agama anda dan jalankan dengan Istiqomah,” ucapnya.

    Di periode AHY bakal jadi presiden, Tifa bikang dunia sudah menuju perluasan perang dunia.

    “Dunia menuju perluasan Perang Dunia III yang mencapai puncak di periode 2029-2037 dengan episentrum Indo-Pasifik,” imbuhnya.

    Karenanya, di momen itu, AHY yang juga berlatar belakang militer. Perlu untuk didampingi dewan jenderal.

    “Jadi AHY perlu didampingi oleh Dewan Jendral, Nasional maupun Global,” pungkasnya.

    Pada 2024, Tifa melalui akun X nya juga mengungkapkan hal serupa. Memprediksi AHY jadi presiden.

    Ia mengklaim, sejak 2004, dirinya tak pernah gagal dalam memprediksi siapa yang jadi orang nomor satu di Indonesia.

  • Bukan Sembarang Prediksi, Dokter Tifa Ungkap Hitungan Matematika AHY Jadi Presiden 2029!

    Bukan Sembarang Prediksi, Dokter Tifa Ungkap Hitungan Matematika AHY Jadi Presiden 2029!

    GELORA.CO – Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali jadi sorotan usai pernyataan menarik dilontarkan oleh sosok kontroversial di media sosial, Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa Dokter Tifa.

    Lewat akun X pribadinya, Dokter Tifa menyebut bahwa AHY berpotensi besar menjadi Presiden RI periode 2029-2034.

    Bukan sekadar spekulasi politik biasa, prediksi ini ia klaim berdasarkan pendekatan ilmiah hingga spiritual.

    Ia menyebutkan bahwa perhitungannya berasal dari gabungan antara probabilitas bayesian, prediksi matematika, serta pendekatan metafisika profetik.

    Sontak pernyataan ini langsung menyedot perhatian publik dan jadi bahan perbincangan di media sosial.

    Apalagi AHY kini tengah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam unggahannya yang dikutip pada Minggu, 6 Juli 2025, Dokter Tifa menyatakan bahwa ramalan tersebut telah ia buat sejak 2022.

    “Prediksi sudah saya sampaikan sejak tahun 2022: Presiden RI 2029-2034 Agus Harimurti Yudhoyono,” tulis Dokter Tifa dalam unggahannya.

    Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada AHY untuk semakin memperdalam spiritualitas dan sejarah bangsa.

    “Semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dalami ajaran agama anda dan jalankan dengan Istiqomah,” imbuhnya.

    Tak hanya itu, ia juga menyinggung soal kondisi geopolitik global yang menurutnya akan semakin memanas menuju 2029 hingga 2037.

    Ia menyebut masa itu sebagai puncak dari perluasan Perang Dunia III yang pusatnya berada di kawasan Indo-Pasifik.

    Melihat konteks tersebut, menurut Dokter Tifa, AHY harus mendapat pendampingan dari apa yang ia sebut sebagai “Dewan Jenderal” yang berskala nasional maupun global.

    Pernyataan tersebut menjadi menarik karena menempatkan nama AHY dalam konstelasi politik jangka panjang, bukan hanya sebagai figur politik saat ini.

    Seperti diketahui, AHY adalah putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan selama ini dikenal sebagai figur muda yang aktif di dunia politik sejak memimpin Partai Demokrat.

    Kariernya di pemerintahan dimulai saat ia ditunjuk sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala BPN pada era Presiden Joko Widodo, sebelum akhirnya mendapat posisi strategis sebagai Menko dalam kabinet Prabowo.

    Walaupun belum ada deklarasi resmi terkait pencalonan dirinya di Pilpres 2029, narasi dan spekulasi yang berkembang kini membuka diskusi lebih luas terkait masa depan politik AHY.

    Apakah ramalan Dokter Tifa hanya sekadar pandangan pribadi atau cerminan dari arus dukungan yang mulai menguat? Waktu yang akan menjawab.

    Yang jelas, prediksi ini menambah dinamika menarik dalam percaturan politik nasional menjelang pemilu mendatang.***

  • 4
                    
                        Roy Suryo Pilih Hadiri Preskon Pemakzulan Gibran, daripada Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
                        Nasional

    4 Roy Suryo Pilih Hadiri Preskon Pemakzulan Gibran, daripada Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Nasional

    Roy Suryo Pilih Hadiri Preskon Pemakzulan Gibran, daripada Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pakar telematika sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga,
    Roy Suryo
    memilih untuk menghadiri konferensi pers pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, alih-alih memenuhi panggilan pemeriksaan
    Polda Metro Jaya
    , Rabu (2/7/2025).
    “Hari ini kebetulan saya memang hadir di sini, tidak di Polda Metro Jaya. Karena apa? Saya, Dokter Rismon yang hari ini ada di Pasar Pramuka, kemudian Dokter Tifa yang hari ini lagi ada di tempat lain, kami siap 11 ribu triliun persen untuk hadir sebenarnya,” ujar Roy Suryo saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
    Dia mengungkapkan bahwa ketidakhadirannya ke Polda Metro Jaya berdasarkan rekomendasi dari tim kuasa hukumnya.
    Ia menyoroti status laporan yang menurutnya hanya bersifat undangan klarifikasi dan tidak memiliki dasar hukum yang kuat (pro justicia).
    “Tapi atas rekomendasi dari para kuasa hukum kami, karena apa? Satu, mereka-mereka yang lapor ini yang klarifikasi sekarang ini baru sifatnya undangan. Undangan klarifikasi tidak ada pro justicia-nya,” tegasnya.
    Selain itu, Roy Suryo juga meragukan kaitan langsung para pelapor dengan pihak yang dirugikan, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
    “Dan mereka-mereka itu tidak terkait langsung dengan korban atau tidak terkait langsung dengan pelapor, yaitu tidak terkait dengan
    Jokowi
    ,” tambahnya.
    Ia juga menekankan bahwa laporan tersebut tidak memiliki legal standing, locus, maupun tempus yang jelas dalam surat panggilan.
    “Sehingga kami disarankan untuk tidak perlu hadir,” jelas Roy.
    Ia pun meminta Polda Metro Jaya untuk lebih profesional dan presisi dalam memproses pengaduan masyarakat.
    Dirinya berharap pengaduan yang tidak memiliki legal standing, identitas terlapor yang jelas, tempus, dan locus, tidak perlu diproses.
    “Makanya saya pun hadir membersamai para purnawirawan TNI dan itu sikap kami terhadap Polda Metro Jaya, tolong lebih profesional, tolong lebih presisi kalau memproses pengaduan dari masyarakat,” pungkas Roy Suryo.
    Adapun Polda Metro Jaya sudah memeriksa 99 saksi dalam kasus tudingan
    ijazah palsu
    Jokowi.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary mengatakan, jumlah saksi tersebut berasal dari dua obyek perkara.
    “Yang pertama itu tentang fitnah yang diketahui dari akun media sosial. Yang kedua obyek perkaranya adalah menghasut orang lain untuk melakukan perbuatan pidana, serta menyebarkan berita bohong,” ucap Ade Ary kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.