Tag: Djoko Santoso

  • Kementerian ESDM pastikan impor BBM dari AS tetap berjalan

    Kementerian ESDM pastikan impor BBM dari AS tetap berjalan

    Itu jadi. Itu kan komitmen pemerintah kan. Itu sudah disampaikan nilainya 15 miliar dolar AS.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung memastikan rencana pemerintah untuk mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS) tetap berjalan.

    “Itu jadi. Itu kan komitmen pemerintah kan. Itu sudah disampaikan nilainya 15 miliar dolar AS,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.

    Yuliot menjelaskan bahwa komitmen pembelian tersebut mencakup tiga jenis energi, yakni minyak mentah (crude), Liquefied Petroleum Gas (LPG), serta BBM jadi.

    Saat ditanya apakah pasokan BBM dari AS akan dialokasikan dari pergeseran (shifting) impor yang selama ini bersumber dari Singapura, terkait hal itu ia mengatakan bakal berkonsultasi lagi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    Terkait pengaruh impor energi terhadap subsidi, Yuliot menyampaikan bahwa anggaran untuk ketahanan energi yang ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp402,4 triliun yang dibagi untuk BBM, LPG, dan listrik. Anggaran paling banyak dialokasikan untuk subsidi energi.

    Namun, detail besaran untuk masing-masing komponen masih dalam pembahasan.

    “Jadi kita lihat itu berapa untuk BBM, itu berapa untuk LPG, dan juga itu berapa untuk listrik. Itu ya nanti akan dibagi. Nah ini kita lihat lagi postur (APBN 2026) ini. Ini kan masih dibahas,” ujarnya pula.

    Dalam kesempatan yang sama, Yuliot menyebut target lifting minyak tahun depan ditetapkan 610 ribu barel per hari (bph), naik 5 ribu bph dibanding target sebelumnya yang 605 ribu bph.

    Peningkatan tersebut akan dikejar dari optimalisasi wilayah kerja migas milik Pertamina maupun perusahaan swasta seperti Exxon dan Medco.

    “Jadi ya seluruhnya kita akan optimalkan untuk produksi,” kata dia lagi.

    Adapun Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu regulasi sebagai dasar untuk merealisasikan pembelian crude dan BBM dari AS.

    Pertamina sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra di AS untuk pembelian minyak mentah. MoU tersebut bersifat terbuka dan akan disesuaikan dengan kebutuhan, kapasitas fiskal, dan kesiapan kilang di dalam negeri, termasuk Kilang Balikpapan.

    Selain BBM dan crude, Pertamina juga menjajaki peningkatan impor LPG dari AS. Pada 2024, 57 persen dari total impor LPG berasal dari AS, dan porsi tersebut direncanakan naik menjadi 60 persen.

    Kesepakatan perdagangan Indonesia-AS, yang menjadi bagian dari negosiasi tarif resiprokal sebesar 19 persen mulai 7 Agustus 2025, mencakup pembelian energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta pengadaan 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar tipe Boeing 777.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina perkuat komintmen ESG untuk mewujudkan ekonomi hijau

    Pertamina perkuat komintmen ESG untuk mewujudkan ekonomi hijau

    Ini bukan pilihan melainkan kerja kolaborasi yang melibatkan seluruh lini bisnis Pertamina dan pemangku kepentingan

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) memperkuat komitmennya dalam penerapan prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) dalam rangka mewujudkan ekonomi hijau (green economy) yang tercermin dalam HUT Ke-80 Republik Indonesia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menegaskan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional mengembangkan bisnis berkelanjutan dengan mendukung kemandirian bangsa melalui energi bersih, ekonomi hijau, ekonomi biru dan hilirisasi industri untuk nilai tambah.

    “Komitmen ini sejalan dengan prinsip ESG dan bisnis keberlanjutan. Ini bukan pilihan melainkan kerja kolaborasi yang melibatkan seluruh lini bisnis Pertamina dan pemangku kepentingan,” ujar Fadjar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Untuk mendukung ekonomi hijau, lanjut Fadjar, perusahaan mengembangkan berbagai produk ramah lingkungan seperti, Pertamax Green 95, Biodiesel B40 dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk industri penerbangan.

    Seluruh proses bisnis Pertamina dari hulu ke hilir juga dijalankan lebih hijau untuk mendukung dekarbonisasi dan pengurangan emisi.

    Hasilnya, sepanjang 2024, Pertamina Group berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1,7 juta ton CO2eq jauh di atas target 1,09 juta metrik ton Co2.

    Sedangkan pada semester I tahun 2025, realisasi penurunan emisi karbon Pertamina telah mencapai sekitar 68 persen dari target tahunannya, dengan total penurunan emisi lebih dari satu juta ton CO2e.

    Dalam bisnis karbon, sejak peluncuran IDXCarbon pada 26 September 2023 hingga akhir 2024, Pertamina telah mencatatkan penjualan sebesar 862 ribu ton CO2e. Penjualan tersebut mencapai 96 persen dari pangsa pasar kredit karbon di Indonesia.

    Selain dari aspek lingkungan, Pertamina juga meningkatkan kesejahteraan sosial, melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat yang mendukung pelestarian lingkungan.

    Pertamina juga, ujarnya, melibatkan masyarakat dalam pengembangan energi terbarukan melalui program Desa Energi Berdikari (DEB).

    Saat ini terdapat 172 DEB di seluruh Indonesia dengan mengoptimalkan energi terbarukan dari tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel serta energi hibrida.

    DEB berdampak positif kepada 46.579 orang penerima manfaat, dan menyumbang pengurangan karbon sebesar 729.808 ton CO2 eq/tahun.

    Program ini juga telah memberikan multiplier effect melalui peningkatan ekonomi masyarakat mencapai Rp3,7 miliar per tahun.

    Selain capaian teknis, Pertamina juga menekankan tata kelola ESG yang transparan, termasuk pengelolaan risiko, keterlibatan pemangku kepentingan, dan pemantauan dampak sosial-lingkungan.

    “Setiap program yang kami jalankan dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekaligus menegaskan komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Fadjar.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Tunjukkan Inovasi di KSTI 2025, Perkuat Riset dan Teknologi untuk Wujudkan Ketahanan Energi Nasional – Page 3

    Pertamina Tunjukkan Inovasi di KSTI 2025, Perkuat Riset dan Teknologi untuk Wujudkan Ketahanan Energi Nasional – Page 3

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyambut baik kehadiran Presiden Prabowo dalam konvensi tersebut. 

    “Kehadiran Presiden menjadi pemicu semangat bagi kami untuk terus berinovasi demi kemajuan teknologi nasional,” ujarnya.

    Fadjar berharap, inovasi-inovasi yang dibawa Pertamina ke forum ini dapat mendukung target produksi energi dan menjaga ketahanan energi nasional dalam jangka panjang.

    Dengan semangat kolaborasi, keberlanjutan, dan kemandirian, Pertamina membuktikan perannya sebagai penggerak utama transformasi energi dan teknologi Indonesia. Konvensi ini menjadi titik temu penting antara dunia riset, industri, dan pemerintahan untuk bersama-sama menjemput masa depan Indonesia yang berdaulat secara energi dan unggul dalam inovasi.

    Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi di Indonesia, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)

  • Beralih ke Gas Pertamina, RSUP Hasan Sadikin Bandung Sukses Efisiensi

    Beralih ke Gas Pertamina, RSUP Hasan Sadikin Bandung Sukses Efisiensi

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah pemanfaatan energi gas di sektor kesehatan, seperti yang telah diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung.

    Rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat tersebut kini menggunakan gas sebagai sumber energi untuk berbagai kebutuhan operasional. Langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi energi, tetapi juga mengurangi emisi karbon serta meningkatkan keselamatan lingkungan sekitar.

    Dengan beralih ke gas, RSUP Hasan Sadikin dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak serta mengoptimalkan biaya operasional jangka panjang. Selain itu, penggunaan gas juga memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di lingkungan rumah sakit, yang sangat penting bagi pasien dan tenaga medis.

    Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menyampaikan apresiasi atas langkah strategis RSUP Hasan Sadikin tersebut.

    “Terima kasih sudah beralih dari solar ke gas, hal ini dapat berdampak positif bagi RSUP Hasan Sadikin sebagai rumah sakit yang mendukung penggunaan green enegy yang ramah lingkungan dalam mewujudkan Net Zero Emmission tahun 2060 nanti,” ungkapnya dikutip Jumat (8/8/2025).

    Iriawan juga mengajak kepada manajemen Rumah Sakit lain yang ada di Indonesia untuk mengikuti inisiatif RSUP Hasan Sadikin dalam memanfaatkan sumber energi bersih.

    “Saya berharap, Rumah Sakit di bawah naungan Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit yang bernaung di bawah Provinsi juga bisa di edukasi bahwa ada gas sekarang yang akan bisa menggantikan energi yang lama ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin dr. Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan alasan beralih menggunakan gas yang di supply langsung oleh Pertamina karena RSUP Hasan Sadikin membutuhkan sumber energi yang tak hanya lebih ramah lingkungan, tapi juga andal, efisien, dan mampu mendukung operasional rumah sakit yang berjalan 24 jam.

    Produk gaslink dari PT Pertamina Gas Negara TBK (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina akan digunakan untuk operasional kebutuhan dapur dan boiler.

    “Boiler untuk ICU, untuk pelayanan pasien kami memerlukan boiler dan nanti Insya Allah akan diganti oleh gas ini,” jelasnya.

    dr. Rachim menambahkan, penggunaan gas dari Pertamina juga dapat menghemat biaya operasional RS hingga Rp 3 miliar per tahun. Baginya, nominal hasil efisiensi biaya operasional tersebut dapat dialihkan untuk membeli alat kesehatan yang sangat dibutuhkan, dan bermanfaat bagi masyarakat.

    “Kami menghitung-hitung, ternyata kalau pakai solar, kami bisa habis Rp.8 miliar, per tahun. Dan sekarang kalau pakai gas, kita bisa 5 miliar. Kalau uang kami punya Rp 3 miliar, itu bisa minimal beli ventilator, bisa sekitar 10 (unit),” ungkapnya.

    dr. Rachim berharap, kolaborasi RSUP Hasan Sadikin dengan Pertamina Group bisa terus terjalin dengan baik.

    “Terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin baik selama ini. Harapan kami, RSUP Hasan Sadikin Bandung, semakin andal dalam menjaga ketahanan energi, didukung langsung oleh Pertamina Group, sehingga dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucapnya lebih lanjut.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan inisiatif ini dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh rumah sakit lain di seluruh Indonesia, sejalan dengan target pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan memperluas penggunaan energi rendah karbon.

    “Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor pelayanan publik menjadi kunci dalam menyukseskan transisi energi nasional. Pertamina siap mendukung penuh langkah-langkah strategis menuju Indonesia yang lebih hijau,” tutup Fadjar.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif AS berlaku 7 Agustus, Pertamina tunggu regulasi impor minyak

    Tarif AS berlaku 7 Agustus, Pertamina tunggu regulasi impor minyak

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina (Persero) menyampaikan masih menunggu regulasi untuk mengimpor minyak mentah (crude) dan bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat, menjelang berlakunya tarif resiprokal AS terhadap Indonesia pada 7 Agustus.

    “Kami masih menunggu regulasi,” ucap Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

    Fadjar menyampaikan bahwa regulasi diperlukan untuk menjadi dasar langkah Pertamina untuk pembelian crude dan BBM dari Amerika Serikat.

    Pertamina telah menjajaki pembelian atau impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari negosiasi tarif resiprokal.

    Selain BBM, Fadjar menyampaikan bahwa Pertamina sebelumnya sudah melakukan kerja sama berupa penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mitra Pertamina di AS untuk pembelian minyak mentah.

    MoU yang ditandatangani oleh Pertamina bersama mitranya masih bersifat terbuka, sehingga nantinya menyesuaikan kebutuhan, kapasitas fiskal Indonesia, dan kesiapan kilang di dalam negeri.

    Nantinya, minyak mentah yang diimpor dari AS akan ditampung di kilang-kilang Pertamina, salah satunya Kilang Balikpapan.

    “Peningkatan volume (impor) LPG juga masih penjajakan,” kata dia lagi.

    Pada 2024, Pertamina sudah mengimpor dari AS sebesar 57 persen dari total impor LPG.

    Berdasarkan hasil negosiasi, Pertamina berencana untuk meningkatkan impor gas yang dicairkan (Liquefied Petroleum Gas/LPG) dari AS menjadi 60 persen dari total impor LPG.

    Pernyataan tersebut terkait dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengungkapkan bahwa tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.

    Adapun di luar tarif, kesepakatan perdagangan Indonesia-AS juga juga mencakup komitmen pembelian sejumlah produk asal AS.

    Di antaranya pembelian energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta pengadaan 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar merupakan model Boeing 777.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Babak Baru Kasus Korupsi Impor LNG dari AS, Siapa yang Dibidik KPK?

    Babak Baru Kasus Korupsi Impor LNG dari AS, Siapa yang Dibidik KPK?

    Bisnis.com, JAKARTA — Perkara korupsi pengadaan gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) PT Pertamina (Persero) yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasuki babak baru.

    Selain menahan dua tersangka setelah Karen Agustiawan, penegak hukum komisi antirasuah menemukan bukti baru perkara dugaan korupsi lain saat menyusuri jejak rasuah LNG. 

    Awalnya, perkara LNG Pertamina yang merugikan keuangan negara US$113,83 juta berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hanya menjerat Galaila Karen Kardinah, atau Karen Agustiawan. Dia adalah perempuan pertama yang menjabat Direktur Utama Pertamina pada 2009-2014. 

    Kini, Karen resmi menyandang status terpidana korupsi usai Mahkamah Agung (MA) memberatkan hukuman terhadapnya menjadi 13 tahun penjara. Padahal, pada vonis pengadilan tingkat pertama 2024, Karen hanya dijatuhi pidana penjara 9 tahun atau lebih ringan dari tuntutan jaksa KPK. 

    Tidak lama setelah vonis Karen, lembaga antirasuah lalu mengumumkan dua mantan Direktur Gas Pertamina yaitu Hari Karyuliarto dan Yenni Andayani sebagai tersangka.

    Dua mantan anak buah Karen itu sebelumnya masing-masing menjabat sebagai Direktur Gas Pertamina 2012-2014 (Hari) dan Senior Vice President Gas and Power Pertamina 2013-2014 sekaligus Direktur Gas Pertamina 2015-2018 (Yenni).

    Penahanan keduanya lalu baru dilaksanakan sekitar satu tahun setelah mereka menyandang status tersangka. Pada Kamis (31/7/2025), Hari dan Yenni resmi menyandang status sebagai tahanan KPK. 

    Keduanya diduga berperan dalam impor LNG oleh Pertamina periode 2013-2020, dari pemasok Corpus Christie Liquefaction, asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan dengan singkatan CCL itu adalah anak usaha Cheniere Energy, Inc., yang terdaftar di bursa New York, AS.  

    Pengadaan itu merugikan keuangan negara sebesar US$113.839.186,60 atau setara sekitar Rp1,8 triliun. 

    “Bahwa Tersangka HK dan YA diduga memberikan persetujuan pengadaan LNG impor tanpa adanya pedoman pengadaan; memberikan izin prinsip tanpa didukung dasar justifikasi dan analisa secara teknis dan ekonomi,” jelas Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu pada konferensi pers, Kamis (31/7/2025).

    Berdasarkan konstruksi perkaranya, pembelian LNG impor dari CCL dilakukan dengan penandatangan kontrak pembelian tahun 2013 dan 2014, yang selanjutnya kedua kontrak digabungkan menjadi satu kontrak pada 2015.

    Jangka waktu kontrak pembelian yang diteken yaitu selama 20 tahun, dan pengiriman pasokan gas alam cair itu untuk periode 2019-2039. Artinya, kontrak pembelian untuk 20 tahun dan saat ini masih berjalan. 

    “Nilai kontrak kurang lebih dari US$12 miliar tergantung harga gas. [Kontrak pembelian] berjalan sampai dengan sekarang,” ungkap Asep. 

    Selain diduga memberikan persetujuan tanpa pedoman pengadaan maupun izin prinsip, Hari dan Yenni bersama-sama Karen diduga mengadakan impor LNG itu sebelum adanya kepastian siapa yang bakal menjadi pembeli dan pemakainya. 

    “Seharusnya sudah jelas, sudah bisa diprediksi keuntungannya. Faktanya LNG tidak pernah masuk dan harganya lebih mahal dari produk gas di Indonesia,” terang Asep. 

    Selain itu, KPK menduga bahwa pembelian LNG dari CCL itu tanpa disertai rekomendasi dari Kementerian ESDM. 

    Hal itu diduga berimplikasi pada iklim bisnis migas di dalam negeri. Apalagi saat ini Indonesia tengah mengembangkan sejumlah blok migas seperti Masela, Andaman, Teluk Bintuni, serta sejumlah blok di Kalimantan. 

    Di luar itu, penyidik turut mengendus dugaan kedua tersangka sengaja melakukan impor LNG itu tanpa persetujuan RUPS dan Komisaris, serta memalsukan dokumen persetujuan direksi Pertamina. 

    Kedua tersangka disangkakan melanggar pasal 2 ayat (1) atau 3 UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 

    Atas penahanannya, Hari Karyuliarto mengingatkan pemerintah agar tidak mengimpor gas alam cair lagi dari AS. Dia menyinggung rencana pemerintah untuk membeli produk energi dari AS senilai US$15 miliar, sebagai kesepakatan dari penurunan tarif impor dari 32% menjadi 19% pada tahun ini. 

    “Sebaiknya jangan beli LNG dari Amerika lagi. Pemerintah kan mau beli dari Amerika lagi untuk negosiasi tarif,” kata Hari kepada awak media sesaat sebelum dibawa ke rumah tahanan, Kamis (31/72025). 

    Sementara itu, perseroan melalui keterangan tertulis menyatakan menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK. 

    “Kami juga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan berharap proses hukum dapat berjalan dengan baik,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, dikutip Jumat (1/8/2025).

    Selain itu, perseroan memastikan operasional perusahaan dan pelayanan energi kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

    Bukti Perkara Baru Kasus LNG

    Sepanjang perjalanan penyidikan hingga penuntutan perkara LNG, ternyata penegak hukum menemukan bukti baru untuk dugaan rasuah lain. Kasus itu sudah naik ke tahap penyidikan dan berkaitan dengan pengelolaan investasi modal (investment capital) dan pinjaman jangka panjang (long-term loans) pada PPT Energy Trading Co.Ltd 2015-2022. 

    PPT Energy Trading adalah perusahaan yang berkantor di Jepang dan Singapura. Sebagian besar sahamnya dimiliki Pertamina.

    KPK telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) baru untuk perkara tersebut pada Juli 2025 lalu. Kemudian, sebanyak tiga orang yakni berinisial MH (PPT ET), MZ (Swasta) dan OA (Swasta), telah dicegah ke luar negeri berdasarkan surat Keputusan per 24 Juli 2025. 

    Pada konferensi pers yang sama, Asep menjelaskan bahwa kasus dugaan korupsi di lingkungan PPT ETS merupakan kelanjutan dari perkara LNG. Dugaan korupsi di PPT ETS berangkat dari temuan bahwa LNG Pertamina hasil impor dari CCL yang tidak laku di dalam negeri akhirnya dijual oleh PPT ETS. Harganya juga sudah tidak ekonomis. 

    Pria yang juga Direktur Penyidikan KPK itu mengonfirmasi bahwa bukti permulaan kasus PPT ETS ditemukan saat penanganan perkara LNG. 

    “Betul, kita susuri, diusut dan ketemu di situ,” kata Asep.

    Dalam catatan Bisnis, beberapa pejabat PPT ETS maupun Pertamina sudah pernah diperiksa terkait dengan penjualan LNG hasil impor dari CCL dengan harga yang sudah tidak ekonomis melalui PPT ETS. Artinya, pasokan LNG yang tidak terserap dalam negeri itu dijual ke anak usaha sendiri.

    Adapun, PPT ETS diduga menikmati keuntungan dari penjualan LNG ‘murah’ tersebut. Berdasarkan sumber Bisnis, profit penjualan LNG itu diduga digelapkan oleh para pegawai PPT ETS melalui bagi-bagi ‘bonus’. Pegawai PPT ETS dimaksud merupakan pegawai Pertamina yang ditempatkan di perusahaan tersebut. 

    Pada sekitar awal 2025 ini, penyidik KPK pun memeriksa tiga orang mantan pejabat PPT ETS maupun Pertamina yaitu Operation Manager PPT ETS September 2016-Mei 2021 Bayu Satria Irawan, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina 2012-2014 Hanung Budya Yuktyanta serta International Director PPT ETS Januari 2017-Januari 2020 Mochamad Harun. 

    Ketiga saksi diperiksa terkait dengan pembagian modus yang diduga menyalahi aturan. 

    “Didalami terkait dengan pembagian bonus di PPT ETS yang diduga menyalahi aturan dan penyidik mendalami apakah bonus yang menyalahi aturan tersebut merupakan strategi ‘penggelapan’ yang bertujuan untuk menguntungkan beberapa orang di Pertamina yang turut menjabat di PPT ETS,” ujar Juru Bicara KPK saat itu, Tessa Mahardika Sugiarto. 

  • Pertamina Raih Best Booth Interactive Experience di GIIAS 2025

    Pertamina Raih Best Booth Interactive Experience di GIIAS 2025

    Jakarta

    Pertamina meraih penghargaan Best Booth Interactive Experience di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap Pertamina yang telah menghadirkan hiburan interaktif dan edukatif selama perhelatan GIIAS pada 24 Juli – 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Bertempat di Hall 6 ICE BSD, Pertamina hadir dengan booth bertema ‘Energizing The Acceleration’, yakni semangat untuk mempercepat transformasi energi di Indonesia. Tema ini sejalan tema besar GIIAS 2025, yakni Empowering the Future.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan inovasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga bisa lebih mudah memahami seluruh bisnis yang dijalankan Perusahaan.

    “Beragam aktivitas seru yang dipersembahkan Pertamina selama event GIIAS 2025 ditujukan untuk menarik keterlibatan masyarakat agar bisa berperan aktif dalam mendukung pengelolaan energi nasional dan transisi energi yang berkelanjutan,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

    Fadjar menambahkan selama GIIAS 2025, pengunjung booth Pertamina bisa merasakan sensasi menjadi pembalap MotoGP maupun balapan mobil kelas dunia. Pertamina menghadirkan simulator motor MotoGP resmi, serta Pertamax Turbo x Fastron Screen Challenge yang memungkinkan pengunjung merasakan sensasi balapan mobil secara virtual.

    “Peserta yang berhasil memenangkan kompetisi berkesempatan memenangkan tiket nonton MotoGP di Mandalika dan bertemu pembalap Pertamina Enduro VR 46 di Mandalika. Tentu ini akan menjadi pengalaman luar bisa menyenangkan,” imbuh Fadjar.

    Booth Pertamina juga menghadirkan wahana mini RC, zona sustainability, serta store yang menjual produk-produk berkualitas dan merchandise eksklusif MotoGP. Seluruh aktivitas terintegrasi melalui aplikasi MyPertamina, yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman digital end-to-end.

    Pengunjung juga bisa mengikuti ‘Ngobrol Seru di Booth Pertamina’ dengan beragam tema seperti pengelolaan energi berkelanjutan, Carbon Credit dan promo MyPertamina. Talkshow dengan durasi 30 menit ini dikemas interaktif dengan menghadirkan pembalap Sean Gelael dan Rifat Sungkar. Di akhir talkshow, pengunjung bisa mendapatkan beragam doorprize melalui game Kahoot yang seru dan menyenangkan.

    Untuk pengunjung yang hobi selfie dan membuat konten kreatif, juga bisa memenangkan merchandise dan e-voucher menarik di booth GIIAS. Pertamina menyediakan foto booth dengan latar Tikungan 10 Mandalika dan Photobooth Sustainability. Konten paling kreatif dan seru yang jadi pemenangnya.

    Tak hanya itu, Pertamina juga menghadirkan formula khusus Pertamina yang menciptakan bahan bakar ramah lingkungan seperti Fastron Eco Green dan Fastron Diesel 5W-30.

    Produk hijau ini merupakan dukungan perusahaan dalam mendukung otomotif masa depan, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pasar global yang semakin sadar lingkungan.

    “Pertamina menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang telah mengunjungi booth Pertamina dan terlibat aktif dalam berbagai diskusi menarik. Pertamina berkomitmen akan terus memberikan produk-produk terbaik bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Fadjar.

    (akd/akd)

  • Top! Pertamina Raih Best Booth Interactive Experience di GIIAS 2025

    Top! Pertamina Raih Best Booth Interactive Experience di GIIAS 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina berhasil raih penghargaan Best Booth Interactive Experience di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Penghargaan ini sebagai apresiasi terhadap Pertamina yang telah menghadirkan beragam hiburan interaktif dan edukatif kepada pengunjung selama perhelatan GIIAS yang berlangsung pada 24 Juli – 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Bertempat di Hall 6 ICE BSD, Pertamina hadir dengan booth yang mengusung tema ‘Energizing The Acceleration’, yakni semangat untuk mempercepat transformasi energi di Indonesia. Tema ini sejalan tema besar GIIAS 2025, yakni Empowering the Future.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan inovasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga bisa lebih mudah memahami seluruh bisnis yang dijalankan Perusahaan.

    “Beragam aktivitas seru yang dipersembahkan Pertamina selama event GIIAS 2025 ditujukan untuk menarik keterlibatan masyarakat agar bisa berperan aktif dalam mendukung pegelolaan energi nasional dan transisi energi yang berkelanjutan,” ujar Fadjar di kutip Minggu, (3/8/2025).

    Fadjar menambahkan, selama GIIAS 2025 pengunjung booth Pertamina bisa merasakan sensasi menjadi pembalap MotoGP maupun balapan mobil kelas dunia. Pertamina menghadirkan simulator motor MotoGP resmi, serta Pertamax Turbo x Fastron Screen Challenge yang memungkinkan pengunjung merasakan sensasi balapan mobil secara virtual.

    “Peserta yang berhasil memenangkan kompetisi berkesempatan memenangkan tiket nonton MotoGP di Mandalika dan bertemu pembalap Pertamina Enduro VR 46 di Mandalika. Tentu ini akan menjadi pengalaman luar bisa menyenangkan,” imbuh Fadjar.

    Booth Pertamina juga menghadirkan wahana mini RC, zona sustainability, serta store yang menjual produk-produk berkualitas dan merchandise eksklusif MotoGP. Seluruh aktivitas terintegrasi melalui aplikasi MyPertamina, yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman digital end-to-end.

    Pengunjung juga bisa mengikuti “Ngobrol Seru di Booth Pertamina” dengan beragam tema seperti pengelolaan energi berkelanjutan, Carbon Credit dan promo MyPertamina. Talkshow dengan durasi 30 menit ini dikemas interaktif dengan menghadirkan pembalap Sean Gelael dan Rifat Sungkar. Di akhir talkshow, pengunjung bisa mendapatkan beragam doorprize melalui game Kahoot yang seru dan menyenangkan.

    Pengunjung yang hobi selfi dan membuat konten kreatif bisa memenangkan merchandise dan e-voucher menarik. Pertamina menyediakan foto booth dengan latar Tikungan 10 Mandalika dan Photobooth Sustainability. Konten paling kreatif dan seru yang jadi pemenangnya.

    Tak hanya itu, Pertamina juga menghadirkan formula khusus Pertamina yang menciptakan bahan bakar ramah lingkungan seperti Fastron Eco Green dan Fastron Diesel 5W-30. Produk hijau ini merupakan dukungan perusahaan dalam mendukung otomotif masa depan, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pasar global yang semakin sadar lingkungan.

    “Pertamina menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang telah mengunjungi booth Pertamina dan terlibat aktif dalam berbagai diskusi menarik. Pertamina berkomitmen akan terus memberikan produk-produk terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tandas Fadjar.

    Booth Pertamina di GIIAS masih dapat dikunjungi hari ini, pada hari terakhir gelarannya di ICE BSD. Masyarakat dapat merasakan keseruan menjadi pembalap profesional, bahkan berkesempatan mendapatkan hadiah menonton gelaran internasional MotoGP di Mandalika, Lombok, pada Oktober 2025 mendatang.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mantap! Pertamina Cetak Transaksi Tertinggi di PaDi UMKM 2024

    Mantap! Pertamina Cetak Transaksi Tertinggi di PaDi UMKM 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) dinobatkan sebagai Juara 1 Transaksi Tertinggi di PaDi UMKM sepanjang tahun 2024 untuk Kategori BUMN Tipe A. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi Pertamina dalam mendorong belanja BUMN kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan membangun ekosistem pengadaan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

    Penghargaan diberikan oleh Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf di sela acara PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 di Pakuwon Mall, Surabaya, Jumat, 1 Agustus 2025.

    Pada pembukaan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025, Wakil Menteri BUMN l Aminuddin Ma’ruf mengapresiasi peran aktif BUMN dalam pemberdayaan UMKM, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja. Ia menekankan pentingnya keberpihakan nyata kepada sektor informal dan produk lokal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kita ingin BUMN menjadi motor penggerak ekonomi rakyat. PaDi Expo adalah salah satu contoh nyata kolaborasi konkret yang harus diperluas,” tegas Wamen BUMN Aminuddin dikutip Minggu, (3/8/2025).

    Pada pagelaran ini, Pertamina menampilkan 126 UMKM binaan yang terdiri dari 20 UMKM Offline, 7 UMKM Online B2C, dan 99 UMKM Online B2B. Pertamina hadir dengan mengusung semangat ‘Pakai Lokal Biar Global’, sehingga tak hanya memfasilitasi penjualan, juga mengadakan Business Matching yang mempertemukan 15 UMKM dengan buyer dari lingkungan BUMN maupun sektor swasta, serta integrasi ke dalam pengadaan BUMN terutama melalui aplikasi PaDi UMKM.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan, kehadiran Pertamina di PaDi Expo lebih dari peserta pameran, juga sebagai penggerak ekosistem UMKM yang mandiri dan berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital, tersertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN), serta memiliki akses pasar, akan lebih kuat dan kompetitif, hingga mancanegara. Inilah bentuk investasi sosial Pertamina yang berkelanjutan,” ujarnya.

    PaDi UMKM atau Pasar Digital UMKM, sebuah platform digital yang digagas oleh Kementerian BUMN untuk menghubungkan UMKM dengan BUMN. Tujuannya adalah untuk mempermudah UMKM memasarkan produk dan jasanya, serta memberikan akses pembiayaan dan dukungan lainnya untuk membantu UMKM berkembang.

    PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2025 digelar pada 31 Juli – 3 Agustus 2025. Acara ini merupakan inisiatif Kementerian BUMN untuk memperkuat sinergi antara BUMN dan UMKM dalam ekosistem rantai pasok nasional.

    Di sela acara, Pertamina juga aktif pada sesi konferensi strategis bertema: “UMKM Siap AI, Siaga Kompetisi” dan “Kolaborasi Rantai Pasok BUMN: Kapasitas, Konektivitas & Literasi Keuangan.”

    Melalui sinergi lintas sektor dan optimalisasi platform PaDi UMKM, Pertamina terus berupaya menciptakan ekosistem pemberdayaan yang tidak hanya transaksional, tetapi juga transformasional dengan hasil nyata berupa peningkatan kapasitas, daya saing, dan keberlanjutan UMKM di seluruh Indonesia.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Interaktif dan Edukatif, Booth Pertamina di GIIAS 2025 Raih Penghargaan Best Booth Interactive Experience – Page 3

    Interaktif dan Edukatif, Booth Pertamina di GIIAS 2025 Raih Penghargaan Best Booth Interactive Experience – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pertamina menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan Best Booth Interactive Experience dalam ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Pertamina dalam menghadirkan beragam pengalaman interaktif dan edukatif yang menarik selama pameran berlangsung dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Mengusung tema “Energizing The Acceleration”, Pertamina menempati Hall 6 ICE BSD dengan konsep booth yang mencerminkan semangat percepatan transformasi energi di Indonesia. Tema ini juga senada dengan tema utama GIIAS 2025, yaitu “Empowering the Future”.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus melakukan inovasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga bisa lebih mudah memahami seluruh bisnis yang dijalankan Perusahaan.

    “Beragam aktivitas seru yang dipersembahkan Pertamina selama event GIIAS 2025 ditujukan untuk menarik keterlibatan masyarakat agar bisa berperan aktif dalam mendukung pegelolaan energi nasional dan transisi energi yang berkelanjutan,” ujar Fadjar.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pertamina)… Selengkapnya

    Fadjar menambahkan, selama GIIAS 2025 pengunjung booth Pertamina bisa merasakan sensasi menjadi pembalap MotoGP maupun balapan mobil kelas dunia. Pertamina menghadirkan simulator motor MotoGP resmi, serta Pertamax Turbo x Fastron Screen Challenge yang memungkinkan pengunjung merasakan sensasi balapan mobil secara virtual.

    “Peserta yang berhasil memenangkan kompetisi berkesempatan memenangkan tiket nonton MotoGP di Mandalika dan bertemu pembalap Pertamina Enduro VR 46 di Mandalika. Tentu ini akan menjadi pengalaman luar bisa menyenangkan,” imbuh Fadjar.

    Booth Pertamina juga menghadirkan wahana mini RC, zona sustainability, serta store yang menjual produk-produk berkualitas dan merchandise eksklusif MotoGP. Seluruh aktivitas terintegrasi melalui aplikasi MyPertamina, yang memungkinkan pengunjung merasakan pengalaman digital end-to-end.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pertamina)… Selengkapnya

    Pengunjung juga bisa mengikuti “Ngobrol Seru di Booth Pertamina” dengan beragam tema seperti pengelolaan energi berkelanjutan, Carbon Credit dan promo MyPertamina. Talkshow dengan durasi 30 menit ini dikemas interaktif dengan menghadirkan pembalap Sean Gelael dan Rifat Sungkar. Di akhir talkshow, pengunjung bisa mendapatkan beragam doorprize melalui game Kahoot yang seru dan menyenangkan.

    Pengunjung yang hobi swafoto dan membuat konten kreatif bisa memenangkan merchandise dan e-voucher menarik. Pertamina menyediakan photo booth dengan latar Tikungan 10 Mandalika dan Photobooth Sustainability. Konten paling kreatif dan seru yang jadi pemenangnya.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pertamina)… Selengkapnya

    Tak hanya itu, Pertamina juga menghadirkan formula khusus Pertamina yang menciptakan bahan bakar ramah lingkungan seperti Fastron Eco Green dan Fastron Diesel 5W-30. Produk hijau ini merupakan dukungan perusahaan dalam mendukung otomotif masa depan, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pasar global yang semakin sadar lingkungan.

    “Pertamina menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang telah mengunjungi booth Pertamina dan terlibat aktif dalam berbagai diskusi menarik. Pertamina berkomitmen akan terus memberikan produk-produk terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tandas Fadjar.

    Booth Pertamina di GIIAS masih dapat dikunjungi hari ini, pada hari terakhir gelarannya di ICE BSD. Masyarakat dapat merasakan keseruan menjadi pembalap profesional, bahkan berkesempatan mendapatkan hadiah menonton gelaran internasional MotoGP di Mandalika, Lombok, pada Oktober 2025 mendatang.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)