Tag: Djoko Santoso

  • Pertamina Pamer Pembangkit Gas Jawa-1 Terbesar Tekan Emisi Karbon se-Asean

    Pertamina Pamer Pembangkit Gas Jawa-1 Terbesar Tekan Emisi Karbon se-Asean

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memproyeksi pembangkit listrik tenaga gas uap atau PLTGU Jawa-1 mampu menekan emisi karbon sebesar 3,3 juta ton setara Co2 per tahun.

    PLTGU yang diresmikan Presiden Prabowo SUbianto pada 20 Januari 2025 itu dikelola oleh PT Jawa Satu Power perusahaan konsorsium subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bersama Marubeni dan Sojitz.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, beroperasinya PLTGU Jawa-1 menjadi titik pencapaian penting  sekaligus menambah portofolio pemanfaatan energi bersih dalam bisnis Pertamina.

    Pasalnya, gas alam berperan sangat strategis dalam periode transisi energi dan mendukung ketahanan energi nasional.

    “PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW dan terbesar di Asia Tenggara, dilengkapi teknologi canggih yang memiliki nilai tambah pada aspek operasional, finansial, dan lingkungan untuk mendukung ketahanan energi khususnya di area Jawa-Bali,” jelas Fadjar melalui keterangan resmi dikutip Selasa (28/1/2025).

    Fadjar memerinci, PLTGU ini dilengkapi fasilitas penyimpanan sekaligus regasifikasi LNG yang berada di atas sebuah kapal terapung atau disebut juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU).

    PLTGU Jawa-1 juga menggunakan teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT), generasi terbaru yang membantunya beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik.

    “Teknologi yang digunakan memiliki fitur peningkatan daya yang lebih cepat, berperan penting dalam mendukung jaringan listrik yang berlokasi di Cilamaya, Karawang sebagai penstabil frekuensi yang andal, memastikan pasokan listrik yang stabil saat adanya fluktuasi daya pada jaringan,” tambahnya.

    Menurut Fadjar, hal ini juga berdampak langsung terhadap kebermanfaatan masyarakat. Ini khususnya dalam mengurangi potensi rugi hilang listrik pada saluran transmisi dalam proses pengiriman listrik untuk wilayah industri dan masyarakat.

    Terlebih, kata dia, pembangkit ini berlokasi strategis, yaitu di pusat beban listrik area Jawa-bali.

    Selain itu, pembangkit ini juga memiliki teknologi black start capability yang memungkinkan untuk melakukan self start up. Dengan begitu, masa tunggu untuk proses sinkronisasi pada saat pemulihan apabila terjadi pemadaman listrik  akan lebih cepat.

  • Raih Predikat Global Top Rated, Pertamina Pertahankan Tingkat Risiko ESG

    Raih Predikat Global Top Rated, Pertamina Pertahankan Tingkat Risiko ESG

    Jakarta

    Di tengah dinamika industri migas, PT Pertamina (Persero) mampu mempertahankan tingkat risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (Environmental, Social and Governance) pada level Medium Risk atau Risiko Sedang.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan ESG menjadi fokus Pertamina, sejalan dengan strategi bisnis yang dijalankan yakni ‘Dual Growth Strategy’. Pada strategi ini, Pertamina menjalankan bisnis eksisting untuk penyediaan energi ke masyarakat Indonesia, di sisi lain meningkatkan inovasi dan penggunaan energi hijau.

    “Dengan strategi tersebut, Pertamina berupaya mengelola risiko bisnis, sekaligus berupaya menurunkan emisi dari operasional maupun membuat produk yang lebih ramah lingkungan,” jelas Fadjar, dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

    Pertamina masuk dalam Global 50 Top Rated Industry pada Annual List of ESG yang diterbitkan lembaga rating ESG independen, Morningstar Sustainalytics. Sustainalytics menilai industri minyak dan gas (migas) sarat akan risiko, baik risiko operasional maupun emisi yang dihasilkan.

    Ini menjadi tantangan bagi Pertamina untuk menerapkan berbagai kebijakan dan upaya keberlanjutan, sehingga Pertamina dinilai mampu menjaga risiko ESG di tingkat Medium, serta tanpa ada insiden yang berpengaruh signifikan bagi keberlangsungan bisnisnya. Fadjar menambahkan Sustainalytics meningkatkan bobot skor pada indikator implementasi, tak hanya indikator kebijakan (policy).

    Melalui metode penilaian unsolicited atau inisiatif penilaian dari lembaga rating pada Desember 2024, Pertamina memperoleh skor 26,9 yang mencerminkan tingkat Risiko Sedang (Medium Risk). Menurut Fadjar, skor ESG Pertamina berada dalam posisi yang baik, mengingat tingginya risiko ESG yang dihadapi perusahaan di bidang eksplorasi, eksploitasi, produksi dan pengolahan migas cukup tinggi.

    “Skor baru ini juga mencerminkan posisi yang relatif kuat dibandingkan perusahaan perusahaan sejenis lainnya,” jelas Fadjar.

    Fadjar menambahkan Pertamina berkomitmen untuk terus melakukan upaya keberlanjutan, termasuk dalam kebijakan, implementasi, maupun dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Tak hanya untuk menjaga skor peringkat ESG, namun sebagai komitmen Pertamina sebagai perusahaan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan dan masa depan bumi.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (hnu/ega)

  • Pertamina Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025

    Pertamina Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025

    Bisnis.com, DAVOS –  PT Pertamina Internasional EP (PIEP), bagian dari Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream, menegaskan dukungannya terhadap transisi energi berkelanjutan dalam Forum Ekonomi Dunia 2025 yang berlangsung di Davos, Swiss.

    Saat mewakili Pertamina menjadi pembicara di forum tersebut, CEO Pertamina Internasional EP (PIEP) Jaffee A Suardin, menyampaikan inisiatif strategis yang sejalan dengan target Net Zero Emissions Indonesia pada tahun 2060, sekaligus memperkuat peran perusahaan dalam mendukung swasembada energi nasional.

    Dalam forum yang dihadiri oleh pemimpin global dan pelaku utama industri energi, Jaffee memaparkan langkah-langkah inovatif Pertamina dalam mendukung keberlanjutan energi. Salah satu inisiatif utama adalah penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan injeksi CO2, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi minyak tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Langkah ini mencerminkan upaya nyata Pertamina dalam menciptakan operasi yang lebih ramah lingkungan.

    “Sebagai bagian dari upaya bersama mendukung program pemerintah, termasuk Asta Cita Kementerian BUMN dan agenda 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, Pertamina berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan energi dan mencapai swasembada energi. Kami percaya bahwa masa depan energi harus seimbang antara kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ujar Jaffee Suardin.

    Pertamina juga menekankan perannya dalam pengembangan energi terbarukan, termasuk eksplorasi energi hidro sebagai pilar utama diversifikasi energi bersih. Inisiatif ini tidak hanya mendukung target keberlanjutan nasional, tetapi juga memperkuat posisi Pertamina di kancah global sebagai pelaku utama transisi energi.

    Sementara itu, sebagai entitas yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan aset-aset Pertamina di luar negeri, PIEP memainkan peran strategis dalam memperkuat jejak global perusahaan.

    Dengan portofolio yang tersebar di berbagai kawasan strategis dunia, PIEP terus berkontribusi pada ketahanan energi nasional serta memperkuat posisinya sebagai partner of choice di tingkat internasional dalam pengelolaan dan pengembangan aset energi.

    “Melalui kolaborasi dengan mitra global, PIEP memastikan pengelolaan aset energi luar negeri yang optimal dan sejalan dengan visi jangka panjang pemerintah dalam menciptakan kemandirian energi serta keberlanjutan. Kami siap mendukung agenda pemerintah, termasuk inisiatif transisi energi dalam program Asta Cita dan langkah 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran,” tambah Jaffee.

    Senada, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, ekspansi Pertamina ke luar negeri melalui anak usaha, salah satunya PIEP, dilakukan untuk memperkuat produksi migas, untuk dibawa kembali ke Indonesia dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

    “Operasional PIEP merupakan upaya mewujudkan kemandirian dan memperkuat ketahanan energi nasional. Tak hanya memproduksi migas, PIEP juga menerapkan teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon, sebagai kontribusinya untuk keberlanjutan,” jelas Fadjar.

    Partisipasi Pertamina dalam Forum Ekonomi Dunia tahun ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung visi pemerintah untuk menciptakan sistem energi yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan inovasi, kolaborasi, dan fokus keberlanjutan, Pertamina terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan mandiri.

  • Pertamina Komitmen Terapkan Tata Kelola Informasi Publik

    Pertamina Komitmen Terapkan Tata Kelola Informasi Publik

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) terus menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan, di antaranya komitmen penerapan tata kelola informasi publik.

    Pertamina meningkatkan kompetensi para perwira fungsi komunikasi atau layanan informasi subholding dan anak perusahaan seluruh Indonesia melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pertamina.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pelatihan ini sebagai fondasi untuk bekal seluruh perwira dalam menerapkan tata kelola informasi kepada publik.

    “Bimtek ini juga sebagai bentuk implementasi integrasi layanan informasi Pertamina Group sekaligus wujud sinergi dengan Komisi Informasi Pusat,” jelas Fadjar dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).

    Fadjar lebih jauh melanjutkan, fungsi layanan informasi Pertamina Group juga dibekali tata cara penentuan daftar informasi publik berdasarkan klasifikasi informasi secara berkala, serta merta, setiap saat dan informasi yang dikecualikan.

    “Tema bimtek PPID tahun 2025 Energizing the Information yang menjadi motivasi dan semangat baru dalam memberikan energi informasi untuk masyarakat,” jelas Fadjar.

    Dalam 4 tahun terakhir, Pertamina meraih predikat Badan Publik Informatif yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia melalui serangkaian penilaian self assessment questionnaire monitoring & evaluasi keterbukaan informasi publik (MONEV KIP).

    “Tahun 2024 Pertamina meraih skor tertinggi bila dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu 97,97. Capaian ini tidak terlepas dari dukungan masing-masing fungsi, subholding dan anak perusahaan Pertamina Group,” ungkap Fadjar.

    Ia pun berharap, 2025 dapat terus meningkatkan kualitas layanan informasi publik PPID Pertamina dan melibatkan Pertamina Group.

    Hadir pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Informasi Pusat RI Donny Yoesgiantoro mengatakan capaian Pertamina sebagai badan publik informatif sudah baik.

    “Saya berharap, keterbukaan informasi ini dapat terus bermanfaat bagi publik, melibatkan masyarakat sebagai bagian informasi kepada Badan Publik,” terang Donny pada sambutan kegiatan bimtek PPID Pertamina.

  • Pj. Gubernur Sebut 22 Kepala Daerah di Jatim Dilantik 6 Februari, Mana Saja?

    Pj. Gubernur Sebut 22 Kepala Daerah di Jatim Dilantik 6 Februari, Mana Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyebutkan terdapat 22 kepala daerah di Jatim yang bakal dilantik pada 6 Februari 2025. 22 kepala daerah tersebut terpilih dalam Pilkada 2024 dan tidak muncul gugatan di MK.

    “Kami akan klarifikasi ke atas. Yang jelas, bahwa sebelumnya akan dilaksanakan pelantikan serentak menunggu mereka yang bersengketa di MK, tapi saat ini sudah ada kepastian dua kali pelantikan. Yang tidak bersengketa, bisa dilantik pada 6 Februari 2025. Yang ada sengketa dibedakan hari pelantikannya,” ujar Adhy di Gedung Negara Grahadi, Kamis (23/1/2025).

    Mengenai lokasi pelantikan di IKN atau Jakarta, Adhy menjawab tidak tahu. “Silakan tanya ke Seskab Mayor Teddy. Tapi yang jelas dilantik oleh Presiden RI Pak Prabowo,” ujarnya.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa pelantikan seluruh kepala daerah yang tidak bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilangsungkan di Jakarta pada 6 Februari 2025.

    Tito mengatakan, pelantikan digelar di Jakarta, karena Jakarta masih berstatus sebagai ibu kota dan belum ada keputusan presiden untuk memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Di Jawa Timur, ada 22 pilkada kabupaten/kota yang tidak mengajukan gugatan MK.

    “Di Jatim yang tidak ada gugatan MK di 22 kabupaten/kota,” kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam saat dikonfirmasi terpisah.

    Berikut daftar 22 kepala daerah terpilih yang sudah ditetapkan oleh KPU dan tidak bersengketa di MK:

    1. Pacitan: Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin Sumrambah

    2. Trenggalek: Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara

    3. Kabupaten Blitar: Rijanto-Beky Hardiansyah

    4. Kabupaten Kediri: Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa

    5. Lumajang: Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma

    6. Jember: Gus Fawait-Djoko Santoso

    7. Situbondo: Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiah

    8. Kabupaten Probolinggo: Gus Muhammad Haris-Ra Fahmi AHZ

    9. Kabupaten Pasuruan: Rusdi Sutejo-M Shohib Asrori

    10. Sidoarjo: Subandi-Mimik Idayana

    11. Kabupaten Mojokerto: Muhammad Al Barra-Muhammad Rizal Oktavian

    12. Jombang: Warsubi-KH Salmanudin Yazid

    13. Kabupaten Madiun: Hari Wuryanto-Purnomo Hadi

    14. Ngawi: Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko

    15. Bojonegoro: Setyo Wahono-Nurul Azizah

    16. Tuban: Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono

    17. Kota Kediri: Vinanda Prameswati-KH Qowimmudin Thoha

    18. Kota Pasuruan: Adi Wibowo-M Nawawi

    19. Kota Mojokerto: Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi

    20. Kota Madiun: Maidi-Bagus Panuntun

    21. Kota Surabaya: Eri Cahyadi-Armuji

    22. Kota Batu: Nurrochman-Heli Suyanto

    [tok/beq]

  • Wamen BUMN mengapresiasi dukungan Pertamina dalam program MBG

    Wamen BUMN mengapresiasi dukungan Pertamina dalam program MBG

    Sesuai arahan Menteri BUMN bahwa kami harus memastikan partisipasi aktif BUMN di program MBG

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf mengapresiasi partisipasi dan dukungan PT Pertamina (Persero) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) lewat penyediaan energi, seperti BBM, LPG dan jaringan gas.

    “Sesuai arahan Menteri BUMN bahwa kami harus memastikan partisipasi aktif BUMN di program MBG, maka kami mengecek langsung pelaksanaan hingga ke dapur makan gratis. Saya harapkan hal tersebut bisa dipelajari BUMN yang terlibat. Nantinya, setiap BUMN akan mempunyai wilayah tugas masing-masing sebagai pilot project, dengan tugas yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk Pertamina misalnya, memastikan bahwa suplai bahan bakar gas atau LPG untuk memasak tetap aman dan tersedia”, ujar Wamen Aminuddin dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina Group telah melakukan berbagai sinergi hingga kerja.sama dalam penyediaan energi untuk kebutuhan proses memasak makanan bergizi, salah satunya, kerjasama antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas Pertamina dengan Badan Gizi Nasional.

    PGN akan menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan untuk sumber energi satuan pelayanan gizi, guna memfasilitasi proses memasak tersebut.

    “Program MBG ini akan memberi nutrisi yang baik bagi para siswa, sehingga akan membentuk generasi muda yang sehat dan produktif, sekaligus meningkatkan pola makan sehat di masyarakat. Ini menjadi semangat bagi Pertamina untuk mendukung program MBG dan memastikan ketersediaan energi di seluruh Indonesia,” jelasnya.

    Program MBG merupakan salah satu program unggulan Pemerintahan Prabowo – Gibran serta inisiatif pemerintah bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada kelompok yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak atau kelompok rentan lainnya.

    Sebelumnya, PT Pertamina meninjau pelaksanaan program MBG ke beberapa lokasi, salah satunya ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bersama bersama Wakil Menteri (Wamen III) Kementerian BUMN Aminuddin Ma’ruf di Dapur Makan Gratis Curug dan SDN Curug Kulon IV, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (22/1).

    Pewarta: Sinta Ambarwati
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Resmi Naik! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Sabtu 18 Januari 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    Resmi Naik! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Sabtu 18 Januari 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    Resmi Naik! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Sabtu 18 Januari 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM- PT Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak atau BBM khususnya untuk BBM nonsubsidi.

    Diketahui kebijakan penyesuaian harga ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2025.

    Berdasarkan penyesuaian tersebut diketahui terdapat beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan diantaranya Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95) Dexlite hingga Pertamina Dex.

    Terkait dengan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar tidak mengalami kenaikan.

    Dikutip dari Kompas.com melalui Fadjar Djoko Santoso selaku Vice President Corporate Communivation Pertamina mengungkapkan jika harga BBM setiap bulannya akan dilakukan update harga.

    “Setiap bulan harga BBM diupdate. Untuk penyesuaian harganya bisa dicek di laman resmi Pertamina,” ujar Djoko Santoso.

    Melalui laman resminya, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

    Kepmen tersebut merupakan perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut Daftar Harga Bahan Bakar Minyak BBM Januari 2025:

    Aceh 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 
    Free Trade Zone (FTZ) 

    Sabang 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 11.500 
    Dexlite: Rp 12.500 

    Sumatera Utara 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Sumatera Barat 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.300 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500 

    Riau 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.300 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500 

    Kepulauan Riau 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.300 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500 

    Free Trade Zone (FTZ) Batam 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 11.900 
    Pertamax Turbo: Rp 13.000 
    Dexlite: Rp 13.000 
    Pertamina Dex: Rp 13.200 

    Jambi 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Bengkulu 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.300 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500 

    Sumatera Selatan 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Bangka Belitung
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800 
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Lampung 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    DKI Jakarta 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Banten 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Jawa Barat 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Jawa Tengah 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Yogyakarta 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Jawa Timur 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Bali 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Nusa Tenggara Barat 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Nusa Tenggara Timur 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.500 
    Pertamax Turbo: Rp 13.700 
    Pertamax Green 95: Rp 13.400 
    Dexlite: Rp 13.600 
    Pertamina Dex: Rp 13.900 

    Kalimantan Barat 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Kalimantan Tengah 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Kalimantan Selatan 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 13.050 
    Pertamax Turbo: Rp 14.300 
    Dexlite: Rp 14.200 
    Pertamina Dex: Rp 14.500 

    Kalimantan Timur 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Kalimantan Utara 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Sulawesi Utara 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Gorontalo 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Sulawesi Tengah 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Sulawesi Tenggara 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Sulawesi Selatan 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Sulawesi Barat 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Maluku 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 

    Maluku Utara 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 

    Papua 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Pertamax Turbo: Rp 14.000 
    Dexlite: Rp 13.900 

    Papua Barat 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200 

    Papua Selatan 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 

    Papua Pegunungan 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 

    Papua Tengah 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 

    Papua Barat Daya 
    Pertalite: Rp 10.000
    Biosolar: Rp 6.800
    Pertamax: Rp 12.800 
    Dexlite: Rp 13.900 
    Pertamina Dex: Rp 14.200.

    (*)

  • Pertamina Raih Penghargaan ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

    Pertamina Raih Penghargaan ‘The Guardian’ di Indonesia Green Award 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meraih ‘The Guardian’, atau penghargaan tertinggi pada ajang Indonesia Green Award 2025 (IGA). Pada ajang yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility ini, Pertamina Grup juga berhasil meraih total 71 penghargaan sebagai apresiasi untuk perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas dan berjasa bagi lingkungan sekitar.

    Penghargaan tersebut diberikan oleh La Tofi selaku Chairman La Tofi School of Social Responsibility kepada Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    “Semakin hari kerusakan lingkungan semakin terasa. oleh karenanya kami terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus melakukan konservasi lingkungan hidup untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkannya. Itu yang selalu kami dorong melalui Indonesia Green Awards dari tahun ke tahun hingga hari ini. Seperti halnya Pertamina yang saat ini sudah di tahap dampak nyata kegiatan CSRnya bagi masyarakat. Selamat kepada Pertamina,” ujar La Tofi.

    Perbesar

    Senada, Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut. Apresiasi ini merupakan pengakuan dari pemangku kepentingan eksternal kepada Pertamina karena tidak hanya menjalankan perannya dalam menyediakan energi kepada masyarakat Indonesia, juga aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

    “Kami mengapresiasi penghargaan ini. Bahkan Pertamina memperoleh The Guardian sebagai apresiasi tertinggi, yang semakin memperkuat komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia serta dunia usaha. Penghargaan ini sebagai sebuah pengakuan dari stakeholder yang memiliki kompetensi untuk menilai komitmen Pertamina dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” kata Rudi.

    Salah satu program yang dinilai pada Indonesia Green Awards ini adalah Desa Energi Berdikari, sebagai program unggulan Pertamina. Program DEB sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni menyediakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pengurangan emisi untuk mencapai bumi yang lebih sehat, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi yang memberi manfaat bagi masyarakat.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina memastikan tercapainya swasembada energi, sekaligus menjalankan program kemasyarakatan untuk mendorong aspek keberlanjutan. Keberlanjutan telah menjadi fokus Pertamina untuk mewujudkan visi Perusahaan sebagai perusahaan energi global terkemuka, ramah lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial dan tata kelola yang baik.

    “Selain pemberdayaan masyarakat seperti DEB, Pertamina aktif dalam pemberdayaan lingkungan seperti hutan lestari dan keanekaragaman hayati. Penghargaan IGA ini kami dedikasikan untuk Perwira dan Pertiwi Pertamina yang tidak sekedar menjadi pejuang energi tapi juga menjadi pejuang lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Pertamina Perkuat Ekosistem Sustainable Aviation Fuel Indonesia

    Pertamina Perkuat Ekosistem Sustainable Aviation Fuel Indonesia

    Bisnis.com, CILACAP – Pertamina semakin solid memperkuat ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan ramah lingkungan melalui sinergi bisnis hulu ke hilir.

    ”Komitmen Pertamina sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk mendukung swasembada energi melalui roadmap Sustainable Aviation Fuel,” ujar Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra pada acara Penandatanganan dan Kick Off Ekosistem Pengembangan Sustainable Aviation Fuel Pertamina, di Cilacap, Kamis, 16 Januari 2025.

    SAF memang berpotensi sebagai salah satu solusi paling efektif menurunkan emisi di industri penerbangan, dengan adanya pertumbuhan perjalanan transportasi dan kargo udara di periode mendatang. Maka, di awal tahun 2025, Pertamina bersama subholding dan anak usahanya yakni PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, serta Pelita Air Service melakukan kerja sama penguatan ekosistem SAF bertempat di Kilang Hijau Cilacap.

    Mengenal Sinergi Bisnis Pertamina

    Pertamina memiliki lini bisnis hulu ke hilir yang mampu mendukung rantai pasok SAF secara komprehensif. Sinergi ini mencakup riset dan inovasi, produksi SAF, pemasaran SAF, penggunaan SAF, hingga menciptakan multiplier effect dengan pemberdayaan masyarakat.

    Dari sisi riset dan inovasi, sejak tahun 2010, Pertamina telah mengembangkan katalis yang mampu mengolah Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah untuk diolah sebagai SAF sesuai standar American Society for Testing and Materials (ASTM) Internasional. Pada tahun 2024, katalis ini telah terbukti secara teknis melalui uji coba skala pilot di laboratorium Technology Innovation.

    Dari sisi produksi SAF, Pertamina melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI), sudah melakukan aktivitas pengembangan SAF sejak tahun 2020 termasuk melalui Kilang Hijau Cilacap. Tahun 2023, SAF yang diproduksi di Kilang Cilacap dipakai dalam joy flight pada penerbangan komersial Garuda tujuan Jakarta – Solo. Tahun 2024, Kilang Cilacap yang akan memproduksi SAF sukses memperoleh sertifikasi internasional “ISCC CORSIA” (International Sustainability and Carbon Certification – Carbon Offsetting and Reduction Scheme For International Aviation) di tingkat regional Asia Tenggara.

    Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman menegaskan bahwa sebagai pelopor produsen SAF berkualitas, SAF produksi KPI akan memberikan multiplier effect antara lain mendukung katalis berkelanjutan, memperkuat produksi katalis dalam negeri dan menjadi SAF pertama yang diproduksi di Indonesia dan tersertifikasi secara internasional.

    Dari sisi pemasaran SAF, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga (PPN), terus meningkatkan kapabilitas dalam bisnis trading SAF. PPN telah memperoleh sertifikasi sustainability internasional ISCC CORSIA dan EU sebagai trader. Puncaknya, pada event Bali International Air Show, September 2024, PPN melakukan trial penjualan SAF kepada customer airline di event tersebut.

    Di sektor pengguna aviasi, Pertamina melalui maskapai Pelita Air Service (PAS) turut berkomitmen menggunakan SAF sebagai implementasi aksi dekarbonisasi yang berkontribusi mengurangi industri penerbangan secara umum. Beberapa program yang didukung PAS antara lain zero emission flight menggunakan carbon credit, efisiensi operasional dan program carbon offset lainnya.

    Perbesar

    Sinergi bisnis Pertamina untuk perkuat ekosistem SAF juga dijalankan dengan pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, KPI kelola program “Bank Sampah Beo Asri”, tak kurang dari 2978 Kepala Keluarga di Cilacap diberdayakan sebagai pengumpul minyak jelantah. Hasil minyak jelantah yang dikumpulkan akan diproses lanjut dengan filtrasi untuk mengurangi kandungan pengotor sebelum diproses menjadi SAF. Pengumpulan juga dilakukan di lingkungan rumah dinas pekerja Kilang Cilacap.

    Selain itu, mulai pertengahan Desember 2024, PPN pun melakukan inisiasi sebagai komitmen energi berkelanjutan dengan menggagas program Green Movement UCO dengan pengelolaan collection box minyak jelantah di 7 titik yang tersebar di rumah sakit jaringan Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation, termasuk RS Pelni serta SPBU di wilayah Jabodetabek & Bandung yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menukar minyak jelantah rumah tangga.

    Melalui semua upaya tersebut, Pertamina optimistis dapat berkontribusi untuk mencapai visi Net Zero Emission di industri penerbangan. Ke depannya, Pertamina akan proaktif melakukan sinergi dengan stakeholder untuk terus menjaga Asta Cita swasembada energi dengan berorientasi pada energi ramah lingkungan.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina Group aktif dalam melakukan inovasi menciptakan produk energi berkualitas dan ramah lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencapai swasembada energi sesuai target Asta Cita, sekaligus mendukung target Net Zero Emission Pemerintah. “Pertamina Sustainable Aviation Fuel menjadi produk unggulan dalam industri aviasi. Dengan adanya pengakuan internasional melalui sertifikasi ISCC untuk produk hijau SAF ini, Pertamina mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi Indonesia, sekaligus ikut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan di Tanah Air,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Tingkatkan Edukasi Energi Bersih, SMPN 34 Depok Ditetapkan sebagai Sekolah Energi Berdikari

    Tingkatkan Edukasi Energi Bersih, SMPN 34 Depok Ditetapkan sebagai Sekolah Energi Berdikari

    Depok, Beritasatu.com – PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina mendukung SMPN 34 Depok menjadi Sekolah Energi Berdikari (SEB) untuk meningkatkan edukasi kepada siswa terkait pemanfaatan energi bersih. Pada program ini, PGN berkolaborasi dengan Holding Migas Pertamina untuk merealisasikan fokus program TJSL Pertamina di bidang pendidikan.

    “SEB menjadi langkah solutif perusahaan dalam meningkatkan kesadaran generasi muda di SMPN 34 Depok terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup, mengenalkan konsep EBT dan mitigasi perubahan iklim. Program SEB juga mendukung SMPN 34 Depok menjadi Sekolah Adiwiyata,” jelas Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman (16/1/2025).

    SMPN 34 Depok merupakan mitra PGN dalam program TJSL Gerbang Ciliwung. SEB bertajuk Energizing Sustainable Community mengadakan beragam kegiatan. PGN menyerahkan bantuan sistem panel surya berkapasitas 3,3 kW yang dilengkapi dengan battery storage 5 kWh. Panel Surya ini akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional kantin dan sistem hidroponik di sekolah.

    “Penggunaan panel surya ini diestimasikan dapat menghemat biaya listrik hingga Rp 6,8 juta per tahun dan mengurangi emisi gas rumah kaca kurang lebih 3,82 ton CO2 per tahun,” jelas Fajriyah.

    Sedangkan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, dilakukan penanaman bibit pohon di area sekolah. Para siswa SMPN 34 Depok juga diberikan fasilitas untuk menampilkan kreativitas dalam kompetisi daur ulang sampah melalui Upcycling Expo. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan nilai pentingnya pengelolaan sampah secara kreatif.

    SEB pun menggelar workshop dengan berbagai jenis kelas, tema dan metode belajar. Materi utama workshop yaitu terkait pengelolaan limbah rumah tangga, pemahaman isu lingkungan di sekitar dan manfaat penggunaan solar panel.

    “Dengan Program SEB di SMPN 34 Depok, PGN menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan pendidikan dan energi. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi lingkungan maupun generasi muda sebagai penerus bangsa. PGN akan terus berkolaborasi untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pada poin pendidikan berkualitas (SDG 4),” tutup Fajriyah.

    Di tempat terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Program SEB di sekolah tingkat menengah adalah salah satu upaya Pertamina dalam memberikan edukasi isu keberlanjutan, khususnya ke generasi muda.

    “Generasi muda ini yang nantinya akan melanjutkan pembangunan negeri, sehingga menjadi penting untuk sejak dini mendapatkan edukasi terkait pengelolaan lingkungan dan energi hijau. Harapannya di masa depan mereka yang akan meneruskan tugas ini demi mencapai Swasembada Energi dan Energi Hijau Indonesia,” ujar Fadjar.