Tag: Djoko Santoso

  • Pertamina pastikan pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia aman

    Pertamina pastikan pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia aman

    Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk memastikan energi tersedia bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menyampaikan bahwa perusahaan terus menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat, baik di masa normal maupun saat periode dengan potensi lonjakan konsumsi, sehingga memastikan pasokan energi ini tersedia di seluruh Indonesia.

    “Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk memastikan energi tersedia bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Dengan ketahanan stok BBM dan LPG yang terjaga agar masyarakat tenang menjalani aktivitas sehari-hari,” ujar Roberth, di Jakarta, Selasa.

    Dalam menjaga ketahanan stok, Pertamina Patra Niaga mengoperasikan sebanyak 125 Fuel Terminal BBM, 72 Aviation Fuel Terminal, dan 40 Terminal LPG di seluruh Indonesia.

    Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga menyiagakan hingga hampir 6 ribu armada distribusi untuk mengantar ke lebih dari 16 ribu lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di seluruh Indonesia.

    Upaya ini dilakukan untuk menjamin distribusi energi berjalan lancar dari terminal hingga ke SPBU dan agen resmi, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan.

    Lebih lanjut, Roberth menyampaikan Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, termasuk aparat terkait, guna mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan LPG, baik saat periode libur panjang maupun momentum perayaan keagamaan.

    “Kami mengelola moda distribusi energi yang paling kompleks, bahkan untuk wilayah 3T distribusi energi harus ditempuh lebih dari 1 moda, seperti darat dan laut atau bahkan darat dan udara,” kata Roberth.

    Dengan langkah tersebut, Pertamina Patra Niaga menegaskan kembali posisinya sebagai garda terdepan dalam penyediaan energi nasional sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung ketahanan energi, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen dalam memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat.

    Langkah Patra Niaga sebagai salah satu garda depan Pertamina untuk penyaluran energi ke masyarakat, tak hanya untuk menyediakan energi, juga dilandasi oleh semangat pelayanan yang terus ditingkatkan.

    “Pertamina menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, dan udara. Hal ini membuktikan bahwa sebagai perusahaan milik negara, Pertamina akan tetap menjaga akses energi (accessibility), harga yang terjangkau (affordability), dan produk energi yang dibutuhkan (acceptability), bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Fadjar.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Armuji Sebut Persoalan Lahan Eigendom Darmo Hill Surabaya Masih Didiskusikan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 September 2025

    Armuji Sebut Persoalan Lahan Eigendom Darmo Hill Surabaya Masih Didiskusikan Surabaya 22 September 2025

    Armuji Sebut Persoalan Lahan Eigendom Darmo Hill Surabaya Masih Didiskusikan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengungkapkan, persoalan lahan eigendom di Darmo Hill, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya masih dalam tahap diskusi.
    “Iya, sampai saat ini masih dalam tahap diskusi dan belum ada kabar perkembangan,” ujar pria yang akrab disapa Cak Ji itu saat dihubungi
    Kompas.com
    , Senin (22/9/2025).
    Sebelumnya, Armuji memediasi pihak warga Darmo Hill dengan pihak Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) I Surabaya terkait persoalan ini. 
    Dalam mediasi yang dilakukan di Kantor ATR/BPN I Surabaya pada Kamis (18/9/2025), Ketua RT 4, RW 5 Darmo Hill, Surya Pramono mengatakan bahwa para warga yang sudah puluhan tahun bertempat tinggal, kini secara tiba-tiba tidak bisa melakukan kepengurusan tanah.
    Hal ini dikarenakan adanya lahan yang diduga diklaim sebagai tanah eigendom milik BUMN energi. 
    Eigendom merupakan sistem pertanahan warisan Belanda dan umumnya merujuk pada hak kepemilikan penuh atas tanah.
    Namun, sejak diberlakukannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pada tahun 1960, hak eigendom tidak lagi dikeluarkan dan harus dikonversi menjadi hak milik sesuai hukum Indonesia.
    Ia menyebut bahwa hal tersebut mengakibatkan para warga kesulitan dalam melakukan perpanjangan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) maupun transaksi jual-beli meski sudah mengantongi sertifikat hak milik (SHM).
    “Banyak dari kita (para korban) yang sudah tinggal divsini sudah berpuluh-puluh tahun dan sebelumnya tidak pernah ada masalah seperti ini. Tapi, kenapa tiba-tiba ada klaim milik Pertamina,” ujar Pramono.
    Ia juga menyebut bahwa sebelumnya warga tidak pernah mendapatkan pemberitahuan atau sosialisasi terkait klaim kepemilikan tanah oleh BUMN energi itu. 
    “Para warga tidak pernah ada pemberitahuan atau sosialisasi terkait klaim tersebut dan sejak awal kami mengurus SHM atau SHGB juga diprosesnya melalui BPN,” katanya. 
    Armuji pun berkomitmen akan menyampaikan perkara itu kepada Kementrian ATR/BPN serta meminta para warga untuk membuat surat pengaduan dan dikirimkan kepada badan aspirasi DPR RI.
    “Saya sudah kontak dengan kawan-kawan saya di DPR RI, Bapak, Ibu bisa membuat surat pengaduan ke badan aspirasi DPR RI agar dapat diproses,” tutur dia saat mediasi, Kamis. 
    Ia menyarankan agar para warga membentuk grup WhatsApp untuk koordinasi dan komunikasi tetap bisa terjalin dengan baik dalam mengawal kasus tersebut.
    “Sekarang ini zamannya media sosial, jadi saran saya bikin grup WhatsApp dulu kalau perlu masukkan saya juga ke grup itu biar
    update
    informasi bagaimana selanjutnya bisa tahu terus,” kata Cak Ji.
    Menurutnya, warga juga dapat membantu memviralkan kasus tersebut agar lebih cepat mendapatkan perhatian dari pihak PT Pertamina (Persero). 
    Ia berkomitmen akan terus mengawal kasus tersebut dan meminta para warga bersama-sama berjuang dalam pengusutan perkara.
    “Saya tahu wilayah Darmo Hill ini bukan kawasan ecek-ecek, di sini rumah harganya miliaran,” ucapnya.
    “Saya akan kawal terus kasus ini, jadi saya juga minta tolong buat Bapak Ibu agar tidak menyerah begitu saja pada perkara ini,” kata Armuji.
    Sementara itu
    , Vice President Corporate Communication
    Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menuturkan, pihaknya masih berkoordinasi untuk mendapatkan pendapat hukum yang tepat.
    “Kami masih berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pendapat hukum sehingga mendapatkan hasil terbaik bagi Pertamina dan masyarakat,” ujar Fadjar saat dihubungi
    Kompas.com.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Hasan Nasbi: Eks Kepala PCO Kini jadi Komisaris Pertamina

    Profil Hasan Nasbi: Eks Kepala PCO Kini jadi Komisaris Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Para pemegang saham PT Pertamina (Persero) menunjuk Hasan Nasbi sebagai komisaris. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dan informasi jajaran direksi dalam laman resmi perusahaan pelat merah tersebut.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso pun membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, Hasan telah resmi ditunjuk untuk menduduki jabatan komisaris sejak 11 September 2025.

    “Mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, Bapak Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris Pertamina per tanggal 11 September 2025,” ucap Fadjar kepada Bisnis, Sabtu (20/9/2025).

    Hasan ditunjuk sebagai Komisaris Pertamina berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham Pertamina Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan Nomor SK.055/DI-DAM/DO/2025 Tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Pertamina.

    Profil Hasan Nasbi

    Hasan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Namun, dia digantikan oleh Angga Raka Prabowo pada Rabu (17/9/2025) lalu.

    Hasan juga pernah menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Hasan merupakan pendiri lembaga survei Cyrus Network. Konsultan politik itu bahkan dihadirkan oleh pasangan calon 02 sebagai ahli dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada April 2024. 

    Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia itu juga pernah menjadi sorotan usai menyatakan bersedia bertaruh sebuah mobil Toyota Alphard apabila Anies Baswedan lolos menjadi peserta kontestasi calon presiden (capres) 2024.

    “Kalau mau jadi capres berat, dari semua sisi kalkulasi matematikanya susah. Tapi kalau mau jadi cawapres masih terbuka,” ujarnya dalam suatu acara siniar, dikutip dari YouTube Total Politik pada 2022 silam. 

    “Kalau capres nih, mau taruhan enggak, Bang?” tanya pembawa acara siniar, Arie Putra.  

    “Boleh, taruhan boleh. Taruhan Alphard juga boleh,” ucap Hasan.

  • Dipecat dari PCO, Hasan Nasbi Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina

    Dipecat dari PCO, Hasan Nasbi Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Hasan Nasbi diberhentikan sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) pada Rabu (17/9/2025). Posisinya digantikan Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah.

    Presiden Prabowo Subianto ternyata telah menyiapkan jabatan baru untuk Hasan Nasbi.

    Per 11 September 2025, PT Pertamina (Persero) menunjuk Hasan Nasbi sebagai Komisaris. Penunjukan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan SK Direktur Utama PT Danantara Asset Management.

    “Mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, Bapak Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) per tanggal 11 September 2025,” ungkap VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.

    Sebelumnya dalam prosesi serah terima jabatan, Hasan Nasbi menyampaikan pesan dan kesan dirinya selama menjabat Kepala PCO.

    “Teman-teman dari Presidential Communication Office yang saya banggakan. Saya bangga bisa melewati satu tahun yang tidak mudah bersama kalian,” kata Pendiri Cyrus Network itu.

    Hasan berharap PCO yang kini bertransformasi menjadi Badan Komunikasi Pemerintah dapat terus bekerja demi kebaikan dan kemaslahatan bangsa.

    “Kita bekerja buat Presiden, terima kasih atas bantuan teman-teman selama ini, dedikasi semangat keceriaan kekompakan,” pesannya. (Pram/fajar)

  • Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris Pertamina

    Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris Pertamina

    Jakarta (ANTARA) – Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi ditetapkan sebagai komisaris PT Pertamina Persero sejak 11 September 2025.

    “Iya, mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.

    Dalam salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, kata Fadjar, Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) per tanggal 11 September 2025.

    Sebelumnya, Hasan Nasbi menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

    Jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan secara resmi berakhir pada Rabu (16/9), sejak Presiden Prabowo Subianto melantik Angga Raka Prabowo.

    Kantor Komunikasi Kepresidenan pun berubah nama menjadi Badan Komunikasi Pemerintah.

    Hasan Nasbi merupakan pengamat politik sekaligus pendiri Lembaga Survei Cyrus Network.

    Pria kelahiran Bukittingi, Sumatera Barat (Sumbar), 1979 tersebut pernah menjadi anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hasan Nasbi Ditunjuk jadi Komisaris Pertamina Usai Dicopot dari Kepala PCO

    Hasan Nasbi Ditunjuk jadi Komisaris Pertamina Usai Dicopot dari Kepala PCO

    GELORA.CO – Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero).

    Perombakan di lingkaran komunikasi kepresidenan sebelumnya membuat Hasan digantikan oleh Angga Raka Prabowo. Selain pergantian posisi, lembaga tersebut juga berganti nama menjadi Badan Komunikasi Pemerintah (BKP).

    Nama Hasan Nasbi kini telah tercantum dalam daftar resmi jajaran komisaris Pertamina di situs perseroan per Minggu (20/9/2025). 

    “Ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan Nomor SK.055/DI-DAM/DO/2025 Tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero),” demikian tertulis di keterangan profil Hasan Nasbi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, membenarkan penunjukan tersebut.

    “Mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, Bapak Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) per tanggal 11 September 2025,” ujarnya lewat pesan tertulis.

    Pertamina turut menampilkan profil singkat Hasan Nasbi. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 11 Oktober 1979, dan merupakan lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Sebelumnya, Hasan pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia.

    Dalam jajaran komisaris Pertamina, Hasan akan bergabung bersama Mochamad Iriawan, Todotua Pasaribu, Heru Pambudi, Bambang Suswantono, Condro Kirono, Nanik Sudaryati Deyang, dan Raden Adjeng Sondaryani.

  • Hasan Nasbi Ditunjuk jadi Komisaris Pertamina

    Hasan Nasbi Ditunjuk jadi Komisaris Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi ditunjuk sebagai komisaris PT Pertamina (Persero).

    Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dan informasi jajaran direksi dalam laman resmi Pertamina, Sabtu (20/9/2025).

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso pun membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, Hasan ditunjuk jadi komisaris sejak 11 September 2025.

    “Mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, Bapak Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris Pertamina per tanggal 11 September 2025,” ucap Fadjar kepada Bisnis, Sabtu (20/9/2025). 

    Pertamina sendiri sebelumnya telah merombak susunan direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 pada 12 Juli 2025 lalu.

    Saat itu, RUPS penetapan direksi baru Pertamina yaitu Oki Muraza sebagai Wakil Direktur Utama, Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis, serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM).  

    Sementara itu, M. Erry Sugiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina kini menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis. 

    Pada saat yang sama, RUPS juga menetapkan perubahan pada jajaran dewan komisaris Pertamina, yaitu Todotua Pasaribu sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen. 

    Berikut susunan direksi Pertamina terbaru

    Direksi Pertamina 

    1. Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri 

    2. Wakil Direktur Utama: Oki Muraza 

    3. Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin 

    4. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra 

    5. Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin 

    6. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini  

    7. Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto 

    8. Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono 

    9. Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto

    Dewan Komisaris Pertamina

    1. Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan
     
    2. ⁠Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu 

    3. Komisaris Independen: Condro Kirono 

    4. Komisaris Independen : Raden Ajeng Sondaryani 

    5. Komisaris Independen : Nanik S. Deyang  

    6. Komisaris : Bambang Suswantono 

    7. Komisaris : Heru Pambudi

    8. Komisaris : Hasan Nasbi

  • Di Ajang SAFE 2025, Pertamina Tegaskan Strategi Menuju Energi Hijau dan NZE – Page 3

    Di Ajang SAFE 2025, Pertamina Tegaskan Strategi Menuju Energi Hijau dan NZE – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendorong keberlanjutan melalui target Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

    Hal ini disampaikan Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, ketika hadir sebagai pembicara dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.

    Dalam paparannya, Oki menjelaskan berbagai langkah konkret Pertamina dalam mempercepat transisi menuju energi bersih, seraya memastikan ketahanan energi tetap terjaga. Ia menyebut Pertamina mengusung konsep Dual Growth Strategy, yang mencakup dua fokus utama: memperkuat bisnis inti dan mengurangi ketergantungan impor energi, serta mengembangkan portofolio energi rendah karbon.

    “Di satu sisi Pertamina ingin impor berkurang, sehingga ketahanan energi semakin kuat dengan memaksimalkan bisnis eksisting seperti produksi migas, produksi dan distribusi BBM, LPG, dan sebagainya. Di sisi lain, kami mengembangkan bisnis rendah karbon untuk menjawab kebutuhan global dalam menekan emisi,” jelas Oki.

     

    Guna mewujudkan hal itu, lanjutnya, Pertamina menggulirkan 10 Sustainability Focus. Mulai dari pengurangan emisi, perlindungan lingkungan, pengembangan teknologi hijau, hingga inovasi menuju ekonomi hijau.

    “Alhamdulillah hasilnya sangat positif. Saat ini Pertamina dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terintegrasi terbaik di dunia menurut lembaga pemeringkat ESG, Sustainalytics. Namun, kami tidak berhenti sampai di situ,” tambahnya.

    Lebih lanjut Oki menuturkan, inovasi yang digulirkan diantaranya dengan memproduksi bahan bakar ramah lingkungan. Pertamax Green 95, yakni bahan bakar ramah lingkungan dengan nilai oktan tinggi dan kandungan sulfur rendah. Produk ini dihasilkan melalui pencampuran bensin dengan bioetanol. Saat ini Pertamax Green tersedia di 160 SPBU yang ada di Pulau Jawa.

    Untuk sektor penerbangan, Pertamina juga tengah mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat terbang berbahan nabati. Menurutnya. Indonesia berpotensi menjadi Hub SAF di kawasan Asia. 

    Pertamina juga menargetkan pembangunan kilang hijau yang dapat memproduksi SAF hingga 100 persen, dan diharapkan menjadi pemasok utama SAF bagi negara lain.

    “Salah satu bahan baku yang kami gunakan adalah minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO), yang kemudian diproses di kilang Pertamina seperti Cilacap,” jelas Oki.

    Pertamina juga terus mengembangkan biodiesel B40 berbasis minyak sawit. Serta mengembangkan renewable diesel yang lebih stabil dan bebas sulfur, sehingga bisa menjadi energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

     

    Lebih lanjut Oki mengatakan, Pertamina juga terus mengembangkan listrik hijau dari panas bumi (geothermal), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan biogas. 

    Kapasitas terpasang panas bumi Pertamina saat ini mencapai 727 MW, dan ditargetkan akan double capacity pada 2030. 

    “Dengan potensi 24–26 GW, Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar penghasil panas bumi di dunia,” papar Oki.

    Selain itu, Pertamina juga tengah menyiapkan proyek green hydrogen berbasis energi panas bumi melalui elektrolisis air. Di mana saat ini sudah terpetakan potensi klaster hidrogen di Sumatra, Sulawesi, dan Jawa. Pertamina juga mengembangkan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk menekan emisi dari operasi migas. Salah satu proyek potensial ada di Asri Basin, Laut Jawa, dengan kapasitas penyimpanan lebih dari satu gigaton. 

    Oki menegaskan, seluruh langkah ini tidak hanya ditujukan untuk mengurangi emisi global, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengurangi impor, membuka lapangan kerja, serta menciptakan ekosistem energi hijau di Indonesia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen mengembangkan energi hijau di Tanah Air untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan swasembada energi. Dengan berkembangnya energi alternatif ini, masyarakat memiliki beragam sumber energi untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya.

    “Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina mengambil langkah besar untuk terus berinovasi dan mengembangkan berbagai sumber energi baru terbarukan, yang berdampak positif bagi lingkungan serta menggerakan perekonomian nasional,” jelas Fadjar

  • Terjaganya SPBU, Bukti Kepercayaan Masyarakat kepada Pertamina

    Terjaganya SPBU, Bukti Kepercayaan Masyarakat kepada Pertamina

    JAKARTA – Terjaganya seluruh infrastruktur rantai pasok BBM Pertamina, termasuk SPBU, mendapat penilaian positif. Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah berpendapat, tetap kondusifnya SPBU di tengah unjuk rasa beberapa waktu lalu, merupakan bukti bahwa kepercayaan masyarakat kepada BUMN energi itu terus menguat.

    Dalam kondisi yang tetap terjaga itulah, Trubus sekaligus memberi apresiasi kepada masyarakat, Pertamina, dan juga aparat.

    “Kondisi SPBU yang aman, bukan saja karena kemajuan pengawasan dan perlindungan dari Pertamina. Selain itu, juga berkat peningkatan pelayanan yang membuat masyarakat puas dan percaya,” ujar Trubus kepada media hari ini, Selasa, 9 September.

    Menurut Trubus, kepuasan masyarakat terhadap Pertamina tak lepas dari peningkatan pelayanan SPBU-SPBU sebagai salah satu ujung tombak layanan masyarakat bidang energi. Kepuasan yang dirasakan masyarakat terhadap layanan SPBU tersebut, menurut Trubus, tidak hanya terkait kualitas, harga yang kompetitif, namun juga pelayanan yang sigap. Bahkan, di saat aksi unjuk rasa pun, distribusi Pertamina tetap berjalan lancar.

    ”Saat ini, pelayanan SPBU-SPBU tersebut cenderung cepat dan disiplin sehingga memuaskan serta tidak merugikan masyarakat. Makanya, selama aksi kemarin, SPBU dan fasilitas energi Pertamina tetap aman,” kata dia.

    Trubus menyebut, pelayanan Pertamina yang terus meningkat, antara lain karena penerapan teknologi digital. Apalagi, imbuhnya, digitalisasi tersebut sudah terintegrasi dengan berbagai sistem operasional.

    ”Digitalisasi terintegrasi inilah yang saya garis bawahi, yang membuat masyarakat puas. Dan rasa puas tersebut, saat ini tampaknya sudah menjelma menjadi rasa memiliki. Tak heran, jika masyarakat dengan sadar ikut membantu menjaga fasilitas rantai pasok BBM Pertamina,” urai Trubus.

    Begitupun Trubus mengatakan, kesadaran masyarakat tersebut harus terus dijaga dan ditumbuhkan. Termasuk pemahaman mengenai pentingnya energi seperti BBM, sebagai kebutuhan dasar.

    ”Jika sebelumnya kebutuhan dasar itu adalah makan, minum dan perumahan. Sekarang, tanpa BBM masyarakat tidak bisa beraktivitas. Itu sudah menjadi pemahaman yang tertanam di kesadaran masyarakat masa kini,” pungkas Trubus.

    Berbagai jaringan distribusi BBM Pertamina, termasuk SPBU sepanjang unjuk rasa beberapa waktu lalu, memang terbilang kondusif. PT Pertamina (Persero) memastikan operasional distribusi energi kepada masyarakat tetap berjalan normal. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Agen, Pangkalan, Sub Pangkalan, serta Outlet penjualan LPG Subsidi dan Non Subsidi tetap menjalankan kegiatannya dalam melayani kebutuhan energi masyarakat dengan optimal.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat itu mengatakan, Pertamina Group terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk memastikan distribusi energi berjalan lancar. Selain pemantauan langsung di lokasi operasi, Pertamina juga melakukan pemantauan secara digital untuk seluruh rantai pasok energi mulai dari hulu hingga hilir melalui Pertamina Digital Hub, yakni fasilitas pusat data terintegrasi Pertamina yang dapat dimonitor secara real-time.

  • Rig Pertamina Drilling Hasilkan Produksi 2.045 Barel BOPD & Gas 5,2 Juta MMSCFD

    Rig Pertamina Drilling Hasilkan Produksi 2.045 Barel BOPD & Gas 5,2 Juta MMSCFD

    Jakarta

    PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), mencatat capaian penting melalui keberhasilan Rig PDSI #41.3/N110UE yang menyelesaikan pengeboran Sumur Benuang (BNG)-D16 menjadi sumur pengembangan BNG-069 milik PT Pertamina EP Asset 2 (PHR Zona 4) Regional Sumatra Subholding Upstream Pertamina.

    Pada September 2025, uji produksi sumur tersebut menunjukkan hasil sementara mencapai 2.045 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 5,2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dimana minyak dan gas itu mengalir secara natural melalui bukaan open flow dari lapisan TAF-N2 yang diperkirakan mengindikasikan adanya potensi reservoir baru di luar lapisan eksisting.

    Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita mengatakan keberhasilan sumur BNG-069 memperkuat upaya Pertamina Drilling dan PT Pertamina EP dalam mendukung ketahanan energi nasional, sejalan dengan arahan pemerintah untuk mengoptimalkan potensi migas domestik.

    “Dengan dukungan teknologi dan sumber daya Pertamina Drilling, kami berharap potensi reservoir baru ini dapat berkontribusi signifikan bagi target produksi migas nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, (9/9/2025).

    Avep menyampaikan bahwa sumur BNG-069 merupakan sumur pertama dari lima sumur yang direncanakan dalam rangkaian batch drilling di Struktur Benuang, Adera Field, yang terletak di timur laut Prabumulih, Sumatera Selatan. Pengeboran dilakukan secara miring berarah atau directional drilling yang menggunakan Rig PDSI #41.3/N110UE hingga kedalaman akhir 2.460 meter (Measure Depth/MD) atau 2.323,2 meter (True Vertical Depth/TVD).

    Ia mengatakan seluruh proses, termasuk uji produksi, akan rampung dalam waktu 38 hari. Batch drilling sendiri merupakan konsep pengeboran beberapa sumur dalam satu area pondasi cellar dengan memanfaatkan kemampuan rig walking.

    “Metode ini memungkinkan efisiensi karena hanya membutuhkan sekali kegiatan rig up dan rig down untuk seluruh rangkaian sumur,” katanya.

    Selain sumur tersebut, Avel mengatakan, temuan indikasi reservoir baru di lapisan TAF-N2 juga menjadi momentum penting yang memberi peluang eksplorasi lebih lanjut di wilayah kerja Benuang.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menegaskan komitmen Pertamina dalam meningkatkan produksi migas untuk mendorong tercapainya ketahanan energi nasional. Pertamina melakukan berbagai upaya konvensional maupun non konvensional, serta pemanfaatan teknologi.

    “Pertamina menggiatkan kinerja subholding dan seluruh anak usaha sektor hulu guna menjaga ketahanan energi dan mewujudkan swasembada energi sebagaimana yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo. Capaian Pertamina Drilling ini menjadi harapan positif bagi peningkatan produksi migas di Pertamina,” tandas Fadjar.

    (kil/kil)