Tag: Djoko Santoso

  • Jurus Pertamina Bantu Capai Net Zero Emission 2060

    Jurus Pertamina Bantu Capai Net Zero Emission 2060

    Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menghadirkan wadah pengembangan UMKM yang mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, serta memperkuat industri kreatif di Indonesia.

    Kali ini, melalui Pertamina Foundation menggelar Pertamina SMEXPO Regional Yogyakarta 2025 pada 26-28 September 2025 di Plaza Ngasem, Yogyakarta.

    Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero), M. Erry Sugiharto, menyampaikan, Pertamina SMEXPO adalah bentuk dukungan nyata bagi UMKM.

    “Dengan tema ‘Lokal jadi VOKAL’, Pertamina SMEXPO menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas UMKM sehingga mereka lebih dikenal, diakui, dan berdaya saing tinggi di lingkup nasional maupun global,” ujar Erry.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan, melalui SMEXPO, Pertamina konsisten menghadirkan wadah pengembangan UMKM.

    “Hal ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah poin ketiga, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur,” jelas Fadjar.

    SMEXPO Regional Yogyakarta menampilkan UMKM binaan Pertamina dari program PFpreneur, UMK Academy, dan Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT).

    Selain itu, acara ini juga menghadirkan 35 UMKM kerajinan, fesyen, dan kuliner binaan untuk menggerakkan ekonomi rakyat.

  • Muhammad Baron Perkenalkan Diri sebagai Jubir Baru Pertamina

    Muhammad Baron Perkenalkan Diri sebagai Jubir Baru Pertamina

    Liputan6.com, Jakarta – Muhammad Baron mengkonfirmasi bahwa dirinya telah diangkat sebagai VP Corporate Communication, atau Juru Bicara baru dari PT Pertamina (Persero). Menggantikan Fadjar Djoko Santoso yang beralih tugas ke anak usaha Pertamina. 

    “Benar (telah diangkat menjadi juru bicara Pertamina) dan mohon supportnya selalu,” ujar Baron kepada Liputan6.com, Rabu (5/11/2025).

    Fadjar yang sebelumnya bertugas sebagai VP Corporate Communication Pertamina kini beralih menjadi Corporate Secretary di salah satu anak perusahaan Pertamina, yakni PT Patra Jasa. 

    “Saat ini mas Fadjar mendapatkan penugasan di Patra Jasa,” kata Baron. 

    Adapun Baron merupakan wajah lama di Pertamina dan telah menduduki sejumlah posisi penting. Mulai dari Corporate Secretary Pertamina International Shipping (PIS), dan juga Corporate Secretary PT Pertamina Gas (Pertagas). 

    Sebelumnya, Baron juga sempat menjabat sebagai Corporate Secretary Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ia juga lama berkarier di salah satu anak perusahaan Pertamina lain, yakni Pertamina EP.

    Jalin MoU dengan Brasil

    Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Brasil, Fluxus Holding SA tentang eksplorasi peluang kerja sama di sektor energi. 

    Penandatanganan dan pertukaran tersebut jadi bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Lula da Silva ke Indonesia, dan menandai babak baru dalam peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Brasil menuju kemitraan strategis yang lebih komprehensif dan saling menguntungkan.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan, Pertamina menjadi bagian dari langkah Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemitraan strategis yang lebih komprehensif dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Brasil. 

  • Pertamina NRE Capai Target Kinerja Triwulan III-2025

    Pertamina NRE Capai Target Kinerja Triwulan III-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menutup triwulan ketiga tahun 2025 dengan kinerja operasional dan keuangan yang solid dengan capaian di atas target. Buktinya, total produksi listrik konsolidasi Pertamina NRE mencapai 6.524.753 Megawatt hour (MWh), atau lebih tinggi 19,2% dari target RKAP Triwulan III 2025.

    Peningkatan signifikan ini terutama didorong oleh kinerja optimal afiliasi Pertamina NRE, PT Jawa Satu Power (JSP), yang membukukan produksi sebesar 2.690.693 MWh, atau 48% di atas target. Produksi listrik dari (PGE) juga memberikan kontribusi besar dengan produksi 3.745.357 MWh atau melampaui 5% dari target. Sementara itu, Pertamina Power Indonesia (PPI) mencatat produksi 88.703 MWh, mendekati target 90.166 MWh.

    Kapasitas terpasang Pertamina NRE secara kumulatif mencapai 3.083 Megawatt (MW), meningkat signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan ini dikontribusikan dari afiliasi Pertamina NRE, CREC, yang berhasil commercial operation date PLTS baseload berkapasitas 197 MW dan battery energy storage system (BESS) berkapasitas 320 MWh pada September lalu, sehingga total kapasitas terpasang dari CREC hingga triwulan III mencapai 526 MW. Berkat tambahan dari proyek-proyek baru – termasuk CREC (Palawan’s Project) dengan kapasitas 526 MW.

    Dari aspek operasional lainnya, pada triwulan III, EAF (equivalent availability factor) pembangkit Listrik Pertamina NRE mencapai 98,28%, meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingkat keandalan pembangkit listrik yang baik. Sedangkan EFOR (equivalent forced outage rate) nihil hingga triwulan III, yang artinya tidak ada kejadian pembangkit Listrik berhenti beroperasi secara tak terencana.

    Kinerja asset integrity pun menunjukkan hasil menggembirakan dengan zero low integrity asset, berarti tidak ada aset yang berada pada kondisi berisiko rendah atau memerlukan perhatian segera karena menurun fungsinya, berpotensi gagal, atau membahayakan operasi dan keselamatan.

    Dari sisi keuangan, Pertamina NRE juga mencatatkan capaian positif. Pendapatan, EBITDA, dan laba bersih secara berturut-turut mencapai sebesar USD 325,4 juta, USD 215,6 juta, dan USD 85,13 juta. Realisasi pendapatan lebih tinggi 2% dari target, sedangkan EBITDA dan laba bersih lebih tinggi 2% dan 1% dari target.

    “Di tengah situasi ekonomi dan politik yang penuh tantangan, capaian positif yang berhasil dicatatkan Pertamina NRE ini menjadi bukti kerja keras dan kerja cerdas seluruh tim. Dan tentunya tak terlepas dari dukungan pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar Pjs. Corporate Secretary Pertamina NRE, Rizki Vistiari dikutip Jumat (31/10/2025).

    Dalam aspek keselamatan dan lingkungan (HSSE), Pertamina NRE berhasil mempertahankan nihil fatalitas sepanjang triwulan III. Upaya dekarbonisasi juga menunjukkan hasil positif. Program manajemen emisi berhasil menekan emisi sebesar 14.994 ton CO₂e, jauh melampaui target tahunan 2.080 ton CO₂e.

    “Di Tengah tuntutan untuk meningkatkan kinerja bisnis, aspek HSSE tetap menjadi prioritas di Pertamina NRE. Kami menjadikan HSSE sebagai budaya Perusahaan,” tambah Rizki.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyebut, energi hijau menjadi salah satu upaya Pertamina dalam mencapai ketahanan energi nasional, sejalan Rencana Umum Energi Nasional Pemerintah.

    “Pemanfaatan energi hijau diperkirakan terus meningkat. Kami optimistis ke depan potensi energi baru terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia akan semakin berkembang, inilah peran Pertamina NRE,” jelasnya.

    Pertamina NRE terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060. Melalui inovasi teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan pengembangan portofolio energi bersih yang terintegrasi, Pertamina NRE juga berkomitmen menjadi motor penggerak transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jurus Pertamina Bikin UMKM Binaannya Naik Kelas

    Jurus Pertamina Bikin UMKM Binaannya Naik Kelas

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan kemandirian pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia memberi manfaat besar. Hal ini dijalankan melalui program UMKM Academy.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyampaikan program ini dibentuk manajemen UMKM yang lebih profesional, meningkatkan kualitas produk, hingga pendampingan pemasaran. Harapannya tak hanya meningkatkan omzet, tetapi UMKM yang berhasil juga berdampak untuk penyerapan tenaga kerja, hingga peningkatan pendapatan masyarakat di sekitarnya.

    “Melalui beragam program pendampingan UMKM, Pertamina berharap dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Fadjar dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).

    Inge Arina, pemilik Java Criollo, salah satu UMKM mitra binaan Pertamina yang bergerak dalam bisnis produk cokelat mengungkapkan bahwa dukungan berupa pelatihan dan pendampingan usaha yang diberikan Pertamina menjadikan produk-produknya semakin dikenal luas.

    Hal itu menciptakan dampak berganda (multiplier effect), tak hanya bagi dirinya pribadi, tapi juga bagi para petani yang terlibat di dalamnya.

    “Harapannya kita bisa membantu lebih banyak lagi orang-orang di desa, sekitar operasional Java Criollo. Jadi petaninya lebih makmur, kelompok wanita tani juga ikut disertakan, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang bisa kita bantu,” jelas Inge.

    Hal senada dikatakan pemilik usaha Sambal Ning Niniek, Sri Wahyuni. Ia mengaku sangat bersyukur bisa menjadi UMKM mitra binaan Pertamina.

    “Pertamina supportnya luar biasa kepada kami UMKM mulai dari nol sampai saat ini produk kami bisa dipasarkan lebih luas lagi,” kata Sri.

    Dirinya pun berharap dukungan yang diberikan Pertamina berjalan berkesinambungan, agar cakupan pemasaran produknya bisa lebih luas lagi. “Dengan pemasaran lebih luas lagi, kami bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas dan membawa manfaat bagi warga sekitar,” harap Sri Wahyuni.

    (kil/kil)

  • Rekrut Generasi Muda, Pertamina Siapkan Talenta Masa Depan Lewat PET

    Rekrut Generasi Muda, Pertamina Siapkan Talenta Masa Depan Lewat PET

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina menjaring sebanyak 1552 generasi muda dengan memberikan peluang lapangan kerja untuk ditempatkan Pertamina Group seluruh Indonesia.

    Hal tersebut dilakukan Pertamina melalui Pertamina Corporate University dengan menggelar pendidikan 1552 peserta melalui Program Pre Employment Training (PET). Langkah ini dilakukan agar para peserta bisa mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan bagi calon pekerja (perwira) baru dari jalur fresh graduate sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    Program pendidikan calon Perwira Pertamina ini berlangsung sejak Februari hingga Oktober 2025 dengan tujuan memberikan pembekalan mendalam terkait arah bisnis dan nilai-nilai perusahaan, dan berlangsung di beberapa kota, salah satunya di Cirebon, Jawa Barat.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, Pre Employment Training merupakan langkah strategis dalam membentuk Perwira Pertamina yang kompeten.

    “Pertamina menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. Melalui pelatihan ini, para pekerja baru tidak hanya memahami proses bisnis Pertamina dari hulu hingga hilir, tetapi juga peran Pertamina sebagai lokomotif energi berkelanjutan,” jelas Fadjar, Sabtu, (26/10/2025).

    Lebih lanjut Fadjar mengatakan, melalui kegiatan ini peserta juga mendapatkan kesempatan memahami proses bisnis setiap subholding Pertamina seperti Upstream, Refining & Petrochemical, Integrated Marine Logistics, Pertamina New & Renewable Energy, dan Gas.

    Selain itu, peserta sebagai generasi masa depan energi, juga dibekali bijak bersosial media, Respectful Workplace, Career & Talent Management, serta menanamkan budaya komunikasi positif dan kepemimpinan yang inklusif.

    “Pertamina ingin memastikan setiap Perwira memiliki semangat melayani energi untuk negeri dengan cara yang profesional, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan,” ujar Fadjar.

    Fadjar menambahkan, pada kesempatan ini, peserta dibekali pengajar lintas fungsi seperti Corporate Communication, Human Capital, Internal Audit, Strategy & Investment, HSSE (Health Safety, Security, Environment) dan lintas fungsi lain yang mencerminkan semangat kolaborasi dalam menyiapkan talenta masa depan Pertamina.

    “Generasi baru Pertamina inilah yang akan menjadi garda depan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendorong inovasi menuju Net Zero Emission 2060,” tambahnya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Integrated Terminal Dumai, Penjaga Pasokan Energi di Tengah Sumatera

    Integrated Terminal Dumai, Penjaga Pasokan Energi di Tengah Sumatera

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga-Integrated Terminal (IT) Dumai menjadi garda terdepan dalam menjaga keandalan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Provinsi Riau hingga sebagian Sumatera. Sebagai jantung penyedia BBM dan LPG, ribuan kiloliter BBM berbagai jenis dan lebih dari seribu metrik ton LPG per hari terdistribusi memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Manager Integrated Terminal Dumai, Jhonny Mangaraja Silalahi, menyampaikan bahwa IT Dumai menyalurkan sekitar 3.000 KL BBM dan 1.034 MT LPG per hari. Produk yang disalurkan meliputi Pertalite, Pertamina Dex, Biosolar, dan Dexlite.

    “Penyaluran BBM dilakukan ke SPBU retail maupun konsumen industri. Untuk distribusi ke SPBU, kami didukung oleh 135 unit mobil tangki yang beroperasi setiap hari dari Terminal Dumai,” ujar Jhonny dikutip Minggu (19/10/2025).

    Menurutnya, BBM yang dikelola IT Dumai disalurkan kepada 136 SPBU, 19 APMS, 2 SPDN, serta 3 Pertashop di wilayah Provinsi Riau. Selain itu, BBM juga disalurkan kepada 163 konsumen industri yang berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah.

    Untuk LPG, IT Dumai menyalurkan produk ke 27 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) yang tersebar di wilayah Provinsi Riau dan sebagian Sumatera Utara. Guna memastikan keandalan pasokan, IT Dumai memiliki Storage TLPG New Dumai berkapasitas 6.000 MT serta armada Gas Tanker berkapasitas masing-masing 1.700 MT dan 2.500 MT.

    Selain memastikan pasokan yang lancar, IT Dumai juga menjaga kualitas produk melalui Laboratorium Integrated Terminal (IT Lab) yang secara rutin melakukan pengujian terhadap seluruh produk agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Pemerintah.

    Laboratorium IT Dumai memiliki 14 parameter uji yang meliputi Destilasi, Flash Point PMcc, Reid Vapour Pressure, Total Acid Number, Water Content, Sulfur Content, FAME Content, Colour Meter, Esther Content, Kinematic Viscosity, Pour Point, Hydrometer LPG, Residu and Oil Stan, dan Copper Strip Corrosion.

    “Parameter uji yang begitu lengkap ini memastikan kualitas BBM dan LPG tetap sesuai standar regulasi yang berlaku,” tegas Jhonny.

    Kinerja operasional IT Dumai juga mendapatkan akreditasi dan sertifikasi tiga ISO, yaitu ISO 9001:2015 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001:2015 (Sistem Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001:2018 (Sistem Manajemen K3).

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina berkomitmen menjaga pasokan BBM dan LPG di seluruh wilayah Indonesia. IT Dumai di ujung bagian tengah Sumatera menjadi salah satu fasilitas untuk menjalankan amanah tersebut.

    “Menjalankan amanah ini, Pertamina bisa dibilang memiliki jalur distribusi terkompleks di dunia karena geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Sehingga, untuk menunjang pendistribusian energi, Pertamina membangun dan mengoperasikan berbagai fasilitas di banyak titik untuk memastikan pasokan energi berjalan dengan baik,” jelas Fadjar.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • UMKM binaan Pertamina raup transaksi puluhan miliar rupiah di TEI 2025

    UMKM binaan Pertamina raup transaksi puluhan miliar rupiah di TEI 2025

    Jakarta (ANTARA) – Satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) meraup transaksi puluhan miliar rupiah pada hari pertama ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025).

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyatakan melalui pameran ini, pihaknya menegaskan komitmennya dalam mendorong kemajuan pelaku UMKM Indonesia agar mampu menembus pasar global.

    “Pada hari pertama penyelenggaraan, salah satu UMKM binaan Pertamina, PT Java Criollo Cokelat Indonesia mencatatkan transaksi ekspor senilai 5,2 juta dolar AS atau setara Rp87 miliar, yang menandai langkah awal yang menggembirakan dalam pameran dagang terbesar di Indonesia ini,” ujarnya.

    Transaksi tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT Java Criollo Cokelat Indonesia, yang diwakili Founder Inge Oktavia Arina, dan Being Co Ltd Jepang, yang diwakili Sakae Noda.

    Penandatanganan turut disaksikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

    Fadjar menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bukti nyata bagaimana UMKM binaan Pertamina mampu bersaing di pasar internasional.

    “Kami berharap 44 UMKM binaan Pertamina lainnya yang ikut di TEI 2025 juga dapat menjajaki kerja sama serupa dengan para buyer internasional,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sakae Noda menyampaikan kekagumannya terhadap kualitas cokelat Indonesia.

    Ia menilai produk yang dihasilkan oleh Java Criollo memiliki keunggulan alami dan harga yang kompetitif.

    “Saya tertarik karena produk ini alami, tanpa pupuk kimia, dan memiliki kualitas yang sangat baik dengan harga terjangkau. Saya berharap masyarakat Jepang bisa menikmati produk cokelat Indonesia ini karena kualitasnya luar biasa,” ungkap Noda.

    Sementara itu, Inge Oktavia Arina mengungkapkan kebanggaannya dapat membawa produk lokal ke pasar global.

    “Awalnya buyer mencari cokelat asal Indonesia dan menemukan nama kami. Setelah melihat kualitas produk, kami dipercaya untuk bekerja sama. Kami senang karena nilai dan cita rasa yang kami bawa dapat diterima di pasar internasional. Ini adalah langkah penting bagi kami dan bagi UMKM Indonesia,” ujarnya.

    Fadjar menambahkan melalui program pembinaan UMKM, Pertamina terus membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jaringan dan meningkatkan daya saing.

    “Pertamina juga berharap capaian positif ini menjadi inspirasi bagi seluruh UMKM binaannya untuk terus berinovasi, berdaya saing, dan membawa nama Indonesia ke kancah internasional,” sebutnya.

    Ajang pameran internasional TEI 2025 digelar di Tangerang, Banten, pada 15-19 Oktober 2025.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertamina Komitmen Keterbukaan Informasi, Tangkal Disinformasi Publik

    Pertamina Komitmen Keterbukaan Informasi, Tangkal Disinformasi Publik

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam melawan disinformasi di ruang digital melalui penguatan transparansi dan keterbukaan informasi publik. Dengan tema “Energizing The Information”, Pertamina menghadirkan transformasi inovasi sistem layanan informasi yang menekankan digitalisasi dan kepercayaan publik.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa keterbukaan informasi merupakan salah satu pilar utama tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

    “Pertamina terus memperkuat ekosistem keterbukaan informasi melalui kanal resmi yang kredibel, mudah diakses, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Transparansi menjadi kunci dalam membangun kepercayaan publik serta menangkal potensi hoaks dan disinformasi di ruang digital,” ujar Fadjar dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

    Hal tersebut disampaikan saat Ia menghadiri Kegiatan Pameran Keterbukaan Informasi Publik di Jakarta (14/10).

    Fadjar menambahkan, Pertamina membuka berbagai kanal resmi yang dapat diakses masyarakat untuk memperoleh informasi akurat, diantaranya melalui situs resmi website, media sosial, majalah energia, Pertamina Call Center 135, email infopublik, hingga aplikasi berbasis mobile Apps layanan informasi publik.

    “Melalui kanal-kanal ini, masyarakat dapat memverifikasi informasi secara langsung sekaligus memperoleh data dan fakta terbaru mengenai kegiatan serta kebijakan Pertamina,” tegas Fadjar.

    Lebih lanjut, Ia mengatakan dalam menjaga komitmen, capaian keterbukaan informasi publik semester I 2025 yang signifikan Pertamina mencatatkan 153.805 informasi publik di media nasional. Selain itu, tercatat 1,7 juta views pada laman website 219 interaksi via PPID, 1.692 informasi di media sosial, 245.002 interaksi melalui Call Center 135.

    Pertamina juga memberikan ruang kemudahan memperoleh informasi bagi komunitas disabilitas pada website layanan informasi publik.

    “Sebagai bentuk inklusivitas, Pertamina menghadirkan fitur aksesibilitas bagi penyandang disabilitas pada layanan informasi publik, seperti Pilihan tampilan kontras dan pembesaran teks, pengaturan jarak antar teks dan opsi ramah disleksia, Fitur penghentian animasi serta penyesuaian tinggi baris tulisan, sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

    Langkah ini menjadi bukti komitmen Pertamina untuk menghadirkan layanan informasi yang setara bagi seluruh masyarakat dan menjadi energi informasi untuk publik. Pertamina juga ingin memastikan masyarakat memperoleh informasi yang tepat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

    “Keterbukaan informasi adalah energi baru dalam membangun kepercayaan publik. Dengan transparansi, kita tidak hanya melawan disinformasi, tetapi juga memperkuat budaya akuntabilitas dan partisipasi publik,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (ega/ega)

  • Perkuat Tata Kelola Bisnis, Pertamina Terapkan Standarisasi Global

    Perkuat Tata Kelola Bisnis, Pertamina Terapkan Standarisasi Global

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam rangka memperingati Hari Standar Dunia, PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali komitmennya dalam penerapan standarisasi global guna memastikan implementasi tata kelola bisnis yang lebih baik. Saat ini, Pertamina Group telah menjalankan sejumlah ketentuan dari Organisasi Internasional untuk standarisasi yang diikuti oleh 160 negara di dunia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyatakan, komitmen kuat Pertamina dalam memperkuat tata kelola bisnis dengan memenuhi standar yang berlaku secara global. Untuk standardisasi tata kelola perusahaan dan manajemen risiko, Pertamina telah memberlakukan ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 22301:2019 terkait Sistem Manajemen Kelangsungan Bisnis.

    “Seluruh Subholding Pertamina telah menerapkan standar pengelola kelangsungan bisnis dan memastikan layanan energi tetap berjalan saat terjadi insiden atau bencana,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).

    Fadjar bilang, komitmen Pertamina dalam menerapkan standar internasional menjadi upaya untuk menjaga keberlanjutan bisnis, termasuk dengan adanya monitoring dan evaluasi berkala dari lembaga standarisasi internasional.

    Dalam kaitan dengan praktik GCG, Pertamina pun turut memperketat implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 37002:2021 dalam lingkup Fraud Whistleblowing Management System. Selain itu, Pertamina juga menunjukkan komitmennya dalam manajemen lingkungan, mutu, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

    Lebih jauh, Fadjar menjelaskan, Pertamina juga telah membentuk Sistem Manajemen HSSE Pertamina (SUPREME) yang landasan penyusunannya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada skala nasional dan internasional, seperti Sistem Manajemen Lingkungan (SML), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Peraturan Kapolri No. 24/2007, serta PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

    Pada skala global, lanjut dia, SUPREME juga mengacu pada standar sistem manajemen internasional, seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 27001, ISO 28000, ISO 31000, ISO 39001, ISO 45001, ISO 50001, dan standar lainnya. Penerapan ISO dievaluasi berkala guna memastikan pemenuhan kriteria standar yang ditetapkan

    “Dalam standardisasi pengelolaan energi, Pertamina juga telah melaksanakan prinsip yang tertuang dalam ISO 50001:2018 yang mengukur standar kemampuan perusahaan dalam mengelola penggunaan energi dan mengukur kinerja energi secara berkelanjutan,” pungkasnya. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Perkuat Tata Kelola Bisnis Lewat Penerapan Standardisasi Global

    Pertamina Perkuat Tata Kelola Bisnis Lewat Penerapan Standardisasi Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada peringatan Hari Standar Dunia, PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali komitmennya dalam penerapan standardisasi global dalam rangka memastikan implementasi tata kelola bisnis yang lebih baik. Saat ini, Pertamina Group telah menjalankan sejumlah ketentuan dari Organisasi Internasional untuk standardisasi yang diikuti oleh 160 negara di dunia

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan komitmen kuat Pertamina dalam memperkuat tata kelola bisnis dengan memenuhi standar yang berlaku secara global. Untuk standardisasi tata kelola perusahaan dan manajemen risiko, Pertamina telah memberlakukan ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 22301:2019 terkait Sistem Manajemen Kelangsungan Bisnis.

    “Seluruh Subholding Pertamina telah menerapkan standar pengelola kelangsungan bisnis dan memastikan layanan energi tetap berjalan saat terjadi insiden atau bencana,” ujar Fadjar.

    Fadjar mengungkapkan, komitmen Pertamina dalam menerapkan standar internasional menjadi upaya untuk menjaga keberlanjutan bisnis, termasuk dengan adanya monitoring dan evaluasi berkala dari lembaga standardisasi internasional.

    Dalam kaitan dengan praktik GCG, Pertamina juga terus berupaya memperketat implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 37002:2021 dalam lingkup Fraud Whistleblowing Management System.

    Selain itu, Pertamina juga menunjukkan komitmennya dalam manajemen lingkungan, mutu, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Fadjar menguraikan, Pertamina telah membentuk Sistem Manajemen HSSE Pertamina (SUPREME) yang landasan penyusunannya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada skala nasional dan internasional, seperti Sistem Manajemen Lingkungan (SML), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Peraturan Kapolri No. 24/2007, serta PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

    Pada skala global, imbuhnya, SUPREME juga mengacu pada standar sistem manajemen internasional, seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 27001, ISO 28000, ISO 31000, ISO 39001, ISO 45001, ISO 50001, dan standar lainnya. Penerapan ISO dievaluasi berkala guna memastikan pemenuhan kriteria standar yang ditetapkan

    “Dalam standardisasi pengelolaan energi, Pertamina juga telah melaksanakan prinsip yang tertuang dalam ISO 50001:2018 yang mengukur standar kemampuan perusahaan dalam mengelola penggunaan energi dan mengukur kinerja energi secara berkelanjutan,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.