Tag: Djarot Saiful Hidayat

  • Megawati dan Sukmawati Nyekar ke Makam Bung Karno Blitar saat Lebaran

    Megawati dan Sukmawati Nyekar ke Makam Bung Karno Blitar saat Lebaran

    Blitar (beritajatim.com) – Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri nyekar bersama sang adik, Sukmawati Soekarnoputri ke makam ayahandanya, Presiden Pertama Ir. Soekarno atau Bung Karno pada Jumat (4/4/2025). Megawati dan Sukmawati tiba di Makam Bung Karno Blitar sekitar pukul 11.50 WIB.

    Megawati yang menggunakan baju coklat langsung duduk barat makam ayahnya. Sementara Sukmawati duduk di sebelah timur pusara Makam Bung Karno.

    Keduanya pun khusyuk mendoakan ayahandanya. Dalam kegiatan ziarah ini terlihat juga Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat.

    Selain itu ada pula, Calon Gubernur Jawa Timur tahun 2024, Tri Rismaharini. Ada pula Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly.

    Megawati bersama Sukmawati dan rombongan pun khusyuk mendoakan sang Proklamator. Ziarah ini pun terasa spesial karena digelar pada momen lebaran.

    Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dijadwalkan selesai berziarah pada pukul 14.30 WIB. Rencananya Megawati akan langsung ke Jakarta. [owi/beq]

  • Pramono Anung Gelar Open House di Rumah Dinas, Pejabat hingga Ojol Antre Salaman – Page 3

    Pramono Anung Gelar Open House di Rumah Dinas, Pejabat hingga Ojol Antre Salaman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggelar open house Idul Fitri 1446 Hijiriah di rumah dinas kawasan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Masyarakat umum sudah mulai antre sejak pukul 14.00 WIB.

    Pantauan Liputan6.com antrean mengular sampai sekitar Taman Suropati. Pramono dan istri menunggu masyarakat di depan teras rumahnya. Mulai dari warga disabilitas, driver ojol, hingga PPSU tampak semringah saat berjabat tangan.

    Sebelum bertemu dengan masyarakat, Pramono juga bertemu dengan sejumlah tokoh dan pejabat. Mulai dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Mentri BUMN Erick Thohir, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, hingga Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin.

    Kemudian ada pula Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho, hingga Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji. 

    Pramono mengatakan masyarakat yang datang tidak semuanya warga Jakarta. Hal tersebut kata dia, menandakan dirinya terbuka dengan masyarakat pendatang.

    “Warga ada dari luar Jakarta, ada dari Bogor, Tangerang. Jakarta terbuka untuk siapapun mudah-mudahan tidak ada tindakan diskriminatif dan terbuka,” kata Pramono, Sabtu (31/3/2025).

     

    Setelah salat Idulfitri, Presiden Prabowo Subianto akan mengadakan acara gelar griya yang artinya pintu terbuka atau open house di Istana Merdeka Jakarta. Jadi selain mengundang mantan Presiden, Wakil Presiden, Ketua Umum Partai sampai tokoh nasional…

  • Open House Pramono Anung Dihadiri Tokoh Penting, Ada Pembicaraan Khusus?

    Open House Pramono Anung Dihadiri Tokoh Penting, Ada Pembicaraan Khusus?

    PIKIRAN RAKYAT – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengadakan open house lebaran di rumah dinas gubernur Jalan Surapati 7, Jakarta Pusat, Senin, 31 Maret 2025.

    Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie, Gubernur DKI periode 2007-2012 Fauzi Bowo hadir di tempat Pramono tersebut.

    Open house ini juga dihadiri para jajaran pejabat Pemprov DKI. Adapun Pramono mengadakan open house dua sesi yang diawali untuk para perangkat kepala daerah, Forkopimda, dan rekan. Kemudian pada pukul 15.00 WIB open house untuk masyarakat.

    Tak ada obrolan khusus

    Fauzi Bowo usai bertemu Pramono mengatakan bahwa di dalam tidak ada membicarakan ihwal persoalan khusus hanya silaturahmi merayakan lebaran.

    Menurut Fauzi Bowo mantan wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat dan mantan kepala Otorita IKN Bambang Susantono turut terlihat datang.

    “Banyak di dalam, saya gak bisa sebut satu per satu. Ada pak djarot yang saya kenal, kemudian pak bambang kepala IKN dulu. Karena beliau banyak membantu saya,” kata Pramono.

    Menjelang sore, terlihat hadir Mantan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Kepada media, Bambang mengatakan tidak ada pembicaraan khsusus sepenuhnya hanya halal bihalal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Fauzi Bowo Hadiri Open House Gubernur Jakarta, Bertemu Sejumlah Tokoh

    Fauzi Bowo Hadiri Open House Gubernur Jakarta, Bertemu Sejumlah Tokoh

    Fauzi Bowo Hadiri Open House Gubernur Jakarta, Bertemu Sejumlah Tokoh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012,
    Fauzi Bowo
    , menghadiri open house Idul Fitri yang digelar
    Gubernur Jakarta
    ,
    Pramono Anung
    , di rumah dinas
    gubernur Jakarta
    , Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
    Dalam acara open house tersebut, Fauzi Bowo atau akrab disapa
    Foke
    , bertemu dengan sejumlah tokoh dan pejabat negara.
    “Banyak tokoh yang hadir, saya tidak bisa sebut satu per satu. Ada Pak Djarot yang saya kenal, kemudian Pak Bambang, Kepala IKN dulu, karena beliau banyak membantu saya,” ujar Fauzi Bowo saat ditemui di lokasi, Senin.
    Dia juga menegaskan bahwa silaturahmi dalam momen Lebaran menjadi hal yang penting, terutama untuk mempererat hubungan antar tokoh dan pejabat.
    Namun, sebelum bertemu dengan para pejabat, dia terlebih dahulu bersilaturahmi dengan keluarga besarnya yang merupakan asli Betawi.
    “Saya orang Betawi keluarga saya banyak di sini, jadi keluarga dulu yang saya dahulu kan. Mungkin para pejabat yang berikutnya,” katanya.
    Foke kemudian mengaku, tidak banyak topik khusus yang dibicarakan saat bertemu para tokoh tersebut. Mereka hanya membicarakan seputar
    lebaran 2025
    .
    “Enggak ada obrolan yang khusus, karena lebaran,” ujarnya.
    Sebelumnya, Pramono Anung menggelar open house sebanyak dua sesi, yaitu sesi pertama diperuntukkan untuk para pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan untuk warga dijadwalkan pukul 15.00 WIB.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    pukul 13.52 WIB, di lokasi terlihat sejumlah pejabat Pemprov Jakarta berkerumun di depan gerbang utama rumah dinas tersebut.
    Mereka tampak tertahan di depan gerbang karena harus bergantian masuk dengan pejabat lainnya yang sudah lebih dulu tiba.
    Setelah menunggu beberapa menit di depan gerbang utama, mereka diperbolehkan masuk tetapi harus berbaris di halaman rumah dinas Gubernur Jakarta.
    Para pejabat beserta keluarganya tampak mengular sekitar 10 meter dari pintu masuk rumah dinas gubernur itu.
    Sesampainya di dalam, Pramono Anung langsung menyambut rekan-rekan kerjanya sekaligus menjabat tangan mereka.
    Terlihat, ada beberapa dari mereka yang mengabadikan momen dengan berfoto bersama Pramono Anung.
    Usai berjabat tangan, sebagian dari mereka ada yang memilih pulang, ada juga yang menikmati makanan yang disajikan di halaman rumah dinas Pemprov Jakarta.
    Adapun sejumlah tokoh yang terlihat hadir pada open house tersebut, yakni Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir; dan para jajaran Pemprov Jakarta, salah satunya Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Syafrin Liputo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fauzi Bowo Hadiri Open House Gubernur Jakarta, Bertemu Sejumlah Tokoh

    Pramono Anung Gelar Open House, Foke dan Erick Thohir Turut Hadir

    Pramono Anung Gelar Open House, Foke dan Erick Thohir Turut Hadir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta,
    Pramono Anung
    , menggelar
    open house
    di rumah dinasnya di Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (31/3/2025).
    Ia menggelar open house sebanyak dua sesi, yaitu sesi pertama diperuntukkan untuk para pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta pada pukul 13.00 WIB.
    Sedangkan untuk warga dijadwalkan pukul 15.00 WIB.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 13.52 WIB, di lokasi terlihat sejumlah pejabat Pemprov Jakarta berkerumun di depan gerbang utama rumah dinas tersebut.
    Mereka tampak tertahan di depan gerbang karena harus bergantian masuk dengan pejabat lainnya yang sudah lebih dulu tiba.
    Setelah menunggu beberapa menit di depan gerbang utama, mereka diperbolehkan masuk tetapi harus berbaris di halaman rumah dinas Gubernur Jakarta.
    Para pejabat beserta keluarganya tampak mengular sekitar 10 meter dari pintu masuk rumah dinas gubernur itu.
    Sesampainya di dalam, Pramono Anung langsung menyambut rekan-rekan kerjanya sekaligus menjabat tangan mereka.
    Ada beberapa dari mereka yang mengabadikan momen dengan berfoto bersama Pramono Anung.
    Usai berjabat tangan, sebagian dari mereka ada yang memilih pulang, ada juga yang menikmati makanan yang disajikan di halaman rumah dinas Pemprov Jakarta.
    Adapun sejumlah tokoh yang terlihat hadir pada open house tersebut, yakni Gubernur Jakarta periode 2007-2012,
    Fauzi Bowo
    ;
    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir; dan para jajaran Pemprov Jakarta, salah satunya Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Syafrin Liputo.
    “Banyak (pejabat) di dalam, saya enggak bisa sebut satu per satu,” ujar Fauzi Bowo saat ditemui di lokasi, Senin.
    Fauzi Bowo, atau akrab disapa Foke, itu mengaku bertemu banyak tokoh, seperti Djarot Saiful Hidayat.
    “Ada Pak Djarot yang saya kenal, kemudian Pak Bambang Kepala IKN dulu. Karena beliau banyak membantu saya,” kata dia.
    Foke mengaku tidak ada topik khusus yang dibicarakan saat bertemu para tokoh tersebut.
    Mereka hanya membicarakan seputar
    Lebaran 2025
    .
    “Enggak ada obrolan yang khusus, karena Lebaran,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fauzi Bowo hingga Djarot Hadiri Open House di Rumah Dinas Gubernur Jakarta Pramono Anung

    Fauzi Bowo hingga Djarot Hadiri Open House di Rumah Dinas Gubernur Jakarta Pramono Anung

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG – Eks Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke tampak menghadiri halalbihalal atau open house yang digelar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di rumah dinasnya di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

    Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 ini terlihat hanya setengah jam berapa di rumah dinas Pramono.

    Foke terpantau sudah keluar rumah dinas Pramono sekira pukul 13.18 WIB.

    Saat ditemui di luar rumah dinas Pramono, Foke mengaku hari ini menghabiskan waktu bersama keluarga terlebih dahulu sebelum memenuhi undangan silaturahmi para pejabat.

    “Saya orang Betawi, keluarga saya banyak di sini. Jadi, keluarga dulu yang saya dahulukan, para pejabat berikutnya,” ucapnya, Senin (31/3/2025).

    Saat menghadiri open house di rumah dinas Pramono, Foke mengaku bertemu sejumlah tokoh, seperti eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat hingga mantan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono.

    “Banyak di dalam, saya enggak bisa sebut satu per satu. Ada pak Djarot yang saya kenal, kemudian pak Bambang Kepala IKN dulu, karena beliau juha banyak membantu saya,” ujarnya.

    Foke pun mengaku tak ada perbincangan khusus antara dirinya dengan para tokoh yang ditemuinya, termasuk dengan Pramono.

    Ia pun memastikan maksud kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi di momen lebaran ini.

    “Enggak ada yang khusus, karena lebaran,” tuturnya.

    Sebagai informasi tambahan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung hari ini menggelar acara open house di rumah dinasnya di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

    Acara ini dimulai pukul 13.00 WIB untuk para kerabat dan juga pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

    Sedangkan, masyarakat diundang untuk hari mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Megawati Soekarnoputri nyekar ke makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati

    Megawati Soekarnoputri nyekar ke makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam suami tercinta yang juga mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dan ibunda tercinta Ibu Fatmawati Soekarno, istri Proklamator serta Presiden Pertama RI.

    “Sore ini, Ibu Megawati bersama keluarga nyekar ke makam Ibu Fatmawati di TPU Karet Bivak, setelah itu dilanjutkan nyekar ke makam Bapak Taufiq Kiemas di TMP Kalibata,” ujar Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ahmad Basarah mengatakan Megawati didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo bersama istri Nancy Prananda. Lalu, putrinya yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani yang datang bersama suami Happy Hapsoro dan putri mereka Diah Pikatan Orissa Putri Haprani atau Pinka.

    Tampak juga keponakan Megawati yang merupakan putri Guntur Soekarnoputri, Puti, lalu Rommy Soekarno bersama istri. Tampak pula Bayu Soekarno.

    Terlihat juga sejumlah sahabat Megawati berada di lokasi untuk menemani. Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga tampak hadir mengikuti doa bersama itu.

    Megawati yang menggunakan baju berwarna putih dengan motif bunga terlihat khusyuk berdoa di depan pusara almarhumah Fatmawati, Ibu Bangsa yang menjahit bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, serta pusara almarhum Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI 2009-2013.

    Megawati berfoto bersama Puan Maharani dan beberapa pengurus PDIP usai menabur bunga di makam Taufiq Kiemas. (ANTARA/HO-PDIP)

    Menurut Ahmad Basarah, dalam dua agenda Sabtu sore itu, Megawati mengajak para pimpinan PDIP melakukan nyekar yang sudah menjadi tradisi Megawati. Biasanya menjelang puasa Ramadhan, Megawati mengunjungi dan berdoa di pusara Presiden Pertama RI, Soekarno, di Blitar, Jawa Timur.

    Selain Ahmad Basarah, terlihat pengurus serta fungsionaris PDIP. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Rokhmin Dahuri, Wiryanti Sukamdani, Mindo Sianipar, Deddy Yevri Sitorus, Ronny Talapessy; Wakil Sekjen Yoseph Aryo Adhi Dharmo; Bendahara serta Wakil Bendahara Umum Olly Dondokambey dan Yuke Yurike; dan Kepala BKN PDIP Aria Bima. Tampak juga beberapa anggota DPR RI seperti Mayjen TNI (Purn) Tb.Hasanuddin dan Alex Indra Lukman.

    Ahmad Basarah yang merupakan Dewan Penasihat Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi), sayap keagamaan PDIP yang ide pembentukannya diinisiasi oleh Taufiq Kiemas, mengatakan nyekar merupakan bentuk penghormatan dan doa kepada anggota keluarga yang telah meninggal dunia, memohon kepada Allah SWT agar di alam barzah jiwa mereka tenang dan bahagia.

    “Selama hidup, almarhum Bapak Taufiq Kiemas dikenal sebagai tokoh nasional yang selalu berusaha merekatkan perbedaan. Makanya sebagai Ketua MPR, almarhum menggagas sosialisasi empat pilar agar NKRI terus utuh. Sedangkan almarhumah Ibu Fatmawati adalah pahlawan bangsa yang ikut berjasa mewujudkan proklamasi kemerdekaan Indonesia,’’ jelas Ahmad Basarah.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan, Megawati selalu mendoakan agar Indonesia Raya yang dicita-citakan para pendiri bangsa yang dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945 bisa terwujud.

    “Nyekar tentunya tidak sekadar membersihkan makam dan menaburkan bunga di pusara. Nyekar menjadi momen silaturahmi keluarga besar Ibu Megawati, berbagi cerita dan memperkuat ikatan dan nilai-nilai kekeluargaan. Selain menunjukkan penghormatan dan ikut berdoa, kehadiran para fungsionaris partai juga menjadi momen refleksi diri dalam menjaga dan memperkuat partai yang solid,” papar Ahmad Basarah.

    Ahmad Basarah membenarkan seperti di tahun-tahun sebelumnya, setelah Ramadhan berakhir, Megawati dan keluarga akan merayakan Idul Fitri di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perampokan kekayaan negara ancam demokrasi dan kedaulatan RI

    Perampokan kekayaan negara ancam demokrasi dan kedaulatan RI

    Foto Istimewa

    Perampokan kekayaan negara ancam demokrasi dan kedaulatan RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 23:50 WIB

    Elshinta.com – Isu perampokan kekayaan negara mencuat dalam diskusi bertajuk “Merampok Indonesia, Merobek Merah Putih Kita”, yang digelar Barikade 98 di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (20/3). Acara ini menjadi ajang bagi para aktivis, pakar hukum, dan tokoh nasional, untuk membedah praktik mafia yang diduga menggerogoti sumber daya negara.

    Budayawan Erros Djarot menilai, hukum di Indonesia semakin kehilangan taring, saat berhadapan dengan mafia ekonomi. Sebab itu, kata dia, rakyat tak boleh tinggal diam dan harus bersatu melawan kejahatan sistematis ini.

     

    “Kalau hukum tidak bisa menyentuh mereka, kita yang harus bertindak! Jangan biarkan negara dikuasai oleh segelintir orang rakus. Ini bukan lagi sekadar persoalan korupsi, tapi sudah menjadi perampokan sistematis yang mengancam masa depan bangsa!” seru Erros dengan penuh semangat.

    Dalam kesempatan yang sama, pakar hukum tata negara Feri Amsari mengingatkan, praktik penguasaan sumber daya oleh segelintir elit bertentangan dengan konstitusi. Pasalnya, konstitusi mengamanatkan, kekayaan negara harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 

     

    “Tapi, apa yang terjadi sekarang? Yang kaya makin kaya, yang miskin semakin terpinggirkan. Jika ini terus dibiarkan, kita akan kehilangan identitas sebagai bangsa yang berdaulat,” tegasnya.

    Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tak kalah geram. Menurut dia, pemberantasan korupsi saat ini semakin dilemahkan, dan para mafia ekonomi semakin leluasa menguasai aset negara.

     

    “KPK harus kembali ke jalurnya! Mafia-mafia ini harus ditindak, bukan diberi perlindungan. Kita tidak bisa hanya berharap pada aparat hukum yang makin tumpul, rakyat harus bersuara dan ikut mengawal,” cetusnya.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Imanuel Ebenazer, mengapresiasi semangat para aktivis dalam menjaga demokrasi tetap hidup. Menurut dia, para aktivis harus tetap bersuara, karena negara ini dibangun dengan pajak rakyat.

     

    “Saya senang bisa hadir di sini. Suasana demokrasi kita masih sehat, karena kritik terus hidup. Jangan pernah takut untuk mengkritik, karena kritik adalah bagian dari demokrasi dan Brigade 98 adalah aset,” ujarnya.

     

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum Barikade 98, Agus Salahudin mengapresiasi kehadiran para pendekar demokrasi dalam diskusi yang diinisiasi pihaknya. Dia juga menyoroti pengesahan Undang-Undang (UU) TNI yang dilakukan Pemetintah dan DPR.

     

    Menurut Agus, pengesahan UU tersebut langkah mundur dalam demokrasi Indonesia. Terlebih, langkah itu dilakukan di tengah situasi global dan kawasan, yang berada dalam ancaman perang.

     

    “TNI dan Komisi 1 DPR gagal membaca perubahan Geostrategi dan Geopolitik, khususnya ancawan perang antar kawasan. Dalam situasi saat ini, harusnya TNI fokus pada tugas pertahanan negara,” tegasnya. (LUT)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dulu Tak Ditempati Ahok dan Anies, Begini Rumah Dinas Gubernur yang Akan Dihuni Pramono
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Maret 2025

    Dulu Tak Ditempati Ahok dan Anies, Begini Rumah Dinas Gubernur yang Akan Dihuni Pramono Megapolitan 19 Maret 2025

    Dulu Tak Ditempati Ahok dan Anies, Begini Rumah Dinas Gubernur yang Akan Dihuni Pramono
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Rumah dinas Gubernur
    Jakarta yang berlokasi di Jalan Taman Suropati No. 7, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi sorotan saat Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    memutuskan untuk menempatinya.
    Pantauan Kompas.com di lokasi Selasa (18/3/2025) rumah dinas bercat putih tersebut masih mempertahankan arsitektur kolonialnya yang megah.
    Di halaman depan rumah berdiri plang yang bertuliskan “Tanah Milik Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Peruntukan
    Rumah Dinas Gubernur
    Prov. DKI Jakarta, Nomor Barang 11.09.00.02.01.01.01 01.01.11.01.01”.
    Dari tampak luar, tampilan eksterior rumah ini simetris dengan pilar-pilar tinggi yang memberikan kesan megah dan elegan.
    Atap rumah berbentuk curam dengan genteng berwarna merah menjadi ciri khas bangunan kolonial yang telah dibangun sejak lama.
    Dikelilingi halaman luas dan taman yang rimbun, suasana di sekitar rumah dinas terasa asri meski berada di tengah hiruk-pikuk Jakarta.
    Jendela-jendela besar dengan daun jendela kayu memungkinkan cahaya alami leluasa masuk ke dalam ruangan.
    Rumah yang akan ditempati kader PDI-P ini hanya berjarak sekitar 650 meter dari kediaman Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
    Rumah dengan gaya khas kolonial ini memiliki sejarah panjang sebagai kediaman resmi para gubernur.
    Namun, dalam beberapa periode terakhir, rumah ini tidak ditempati oleh gubernur yang menjabat.
    Jika dirunut ke belakang, Basuki Tjahaja Purnama (
    Ahok
    ) dan
    Anies Baswedan
    memilih untuk tidak tinggal di rumah dinas tersebut selama masa jabatan mereka.
    Salah satu petugas keamanan mengungkapkan selama bertahun-tahun, rumah dinas ini sempat kosong setelah terakhir kali dihuni oleh Djarot Syaiful Hidayat saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2017.
    “Terakhir yang menempati itu Pak Djarot, tetapi dulu Mas Anies sempat tinggal di sini untuk isolasi saat beliau terkena Covid-19,” ujarnya.
    Ahok, yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta dari 2014 hingga 2017, memilih untuk tetap tinggal di rumah pribadinya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
    Ahok memiliki ragam alasan yang mendasari keputusannya antara lain kebisingan dan keramaian.
    Ahok merasa lingkungan di sekitar rumah dinas terlalu ramai, berbeda dengan kediamannya di Pantai Mutiara yang lebih sepi, terutama setelah maghrib.
    “Saya itu enggak suka keramaian, kalau di sini (rumah dinas Taman Suropati) rame banget, dari pagi sampai pagi selalu rame. Kalau di rumah saya (di Pantai Mutiara) setelah maghrib saja, sudah seperti tidak ada kehidupan, sepi banget. Apalagi kalau weekend, tetangga saya kebanyakan pasti di luar negeri, tidak ada yang di rumah,” kata Ahok.
    Selain itu, selama kunjungannya ke rumah dinas, Ahok mengeluhkan banyaknya nyamuk yang mengganggu.
    Ia bahkan merasa heran bagaimana gubernur sebelumnya bisa betah tinggal di sana. “Nyamuknya ganas-ganas lho di sini, enggak enak ada tamu terus nyamuknya terbang-terbang. Aneh, kok Pak Jokowi bisa betah tinggal di sini,” ungkapnya.
    Bahkan, Ahok mengaku merasakan suasana yang kurang nyaman dan sedikit menyeramkan saat berada di rumah dinas tersebut, terutama ketika berada di kamar gubernur.
    “Kalian (wartawan) mau enggak tinggal di sini? Boleh, tidur di sini saja, paling yang nemenin (menemani) ada noni Belanda-nya,” kata Ahok.
    “Tadi ganti baju di kamar mandi sendirian saja seram banget,” lanjutnya.
    Alasan lain yang menyebabkan mantan Gubernur Jakarta itu enggan menempati rumah dinas karena lokasi rumah pribadinya lebih dekat dengan sekolah anak-anaknya, sehingga memudahkan aktivitas keluarga sehari-hari.
    “Anak-anak sekolahnya lebih dekat kalau di Pluit. Kalau jadi anak Menteng, susah, sekolahnya jauh,” kata dia.
    Anies Baswedan, yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta setelah Ahok, juga memilih untuk tidak menempati rumah dinas tersebut.
    Anies lebih memilih tinggal di kediaman pribadinya bersama keluarganya.
    Namun, alasan spesifiknya tidak banyak dipublikasikan.
    “Belum tahu seberapa siap itu langsung dipakai. Nanti kita lihat. Tapi yang jelas tidak buru-buru. Enggak langsung (ditempati) hari itu juga,” kata Anies di Jalan Tirtayasa II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
    Meski begitu, Anies pernah menggunakan rumah dinas untuk isolasi mandiri usai ia dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (1/12/2020) pagi.
    Berbeda dengan pendahulunya, Gubernur Jakarta saat ini, Pramono Anung, berencana untuk menempati
    rumah dinas gubernur
    setelah Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025.
    Keputusan ini didorong oleh dukungan sang istri, Endang Nugraheni, yang menyarankan agar mereka menempati rumah dinas tersebut.
    Pramono juga sempat terkejut dengan usulan tersebut, mengingat sebelumnya istrinya tidak pernah ingin menempati rumah dinas.
    “Saya juga kaget, istri saya yang selama ini tidak mau (menempati rumah dinas) tiba-tiba bilang mau, alangkah lebih baiknya rumah jabatan gubernur ditempati,” ungkap Pramono di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (17/03/2025).
    Selama 25 tahun berkarier sebagai pejabat negara, Pramono telah lima kali mendapatkan fasilitas rumah dinas, namun tidak pernah satupun yang ia tempati.
    Kali ini, setelah meninjau langsung kondisi rumah dinas gubernur, Pramono memutuskan untuk menempatinya.
    “Maka ketika saya menengok rumah itu, akhirnya saya memutuskan untuk ditempati. Mudah-mudahan setelah Lebaran akan saya tempati,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Hasto Salaman dengan Jaksa KPK hingga Disambut Elite PDIP

    Momen Hasto Salaman dengan Jaksa KPK hingga Disambut Elite PDIP

    Bisnis.com, JAKARTA — Sidang perdana kasus perintangan penyidikan dan suap yang menjerat Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto telah selesai dilaksanakan. 

    Pada sidang perdana itu, jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) dalam dakwaan pertama menyebut Hasto melakukan perintangan penyidikan terhadap kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024. Dia juga didakwa memberikan suap pada dakwaan kedua. 

    Usai berjalannya sidang, Hasto tak banyak berkomentar. Pernyataan atau tanggapan di dalam sidang disampaikan oleh tim penasihat hukum yang meliputi Maqdir Ismail, Ronny Talapessy hingga mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah. 

    Hasto hanya menjawab bahwa dia mengerti dakwaan yang dibacakan kepadanya di ruang sidang. 

    “Sudah [mengerti], Yang Mulia,” ujarnya kepada Majelis Hakim setelah dakwaan dibacakan. 

    Kemudian, Hasto pun digiring keluar dari ruang sidang. Sebelum itu, dia turut menyalami tim JPU KPK.

    Hasto terlihat tersenyum sambil menjabat tangan satu-satu penuntut umum pada kasus tersebut. 

    Kemudian, dia langsung disambut oleh beberapa elite PDIP yang terlihat hadir pada sidang tersebut.

    Beberapa di antaranya yang terlihat hadir adalah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat serta Ahmad Basarah. Mereka terlihat memeluk Hasto dan sempat berbincang singkat. 

    Kemudian, Hasto pun digiring keluar dengan teriakan dukungan dari para simpatisannya yang ikut menghadiri sidang. 

    “Merdeka! Merdeka!,” kata simpatisan Hasto.

    Adapun Hasto didakwa melakukan perintangan penyidikan kasus suap penetapan anggota DPR 2019–2024 yang menyeret mantan caleg PDIP, Harun Masiku. 

    Pada surat dakwaan itu, Hasto didakwa melakukan perbuatan selama kurun waktu Desember 2019 sampai dengan Juni 2024, atau sekitar 2019 hingga 2024, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, yakni dengan sengaja mencegah, merintangi dan mengagalkan secara langsung arau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan pada pengadilan terhadap terdakwa, tersangka atau saksi perkara korupsi. 

    “Yaitu dengan sengaja telah melakukan perbuatan mencegah merintangi atay menggagalkan secara langsung penyidikan terhadap tersangka Harun Masiku,”  tutur JPU di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025). 

    Menurut dakwaan jaksa, perbuatan merintangi proses hukum itu meliputi di antaranya memerintahkan Harun Masiku melalui Nur Hasan untuk merendam telepon genggam miliknya ke dalam air setelah tim KPK melakukan tangkap tangan terhadap anggota KPU 2017–2022, Wahyu Setiawan. 

    “Dan memerintahkan Kusnadi [staf Hasto, red] untuk menenggelamkan telepon genggam sebagai antisipasi upaya paksa oleh penyidik KPK,” terang jaksa. 

    Dengan demikian, perbuatan Hasto diancam pidana pasal perintangan penyidikan atau obstruction of justice sebagaimana diatur pada pasal 21 Undang-Undang (UU) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.

    Selain itu, pada dakwaan kedua, Hasto turut disebut memberikan suap kepada beberapa pihak untuk meloloskan Harun sebagai anggota DPR PAW 2019-2024. 

    Untuk diketahui, KPK resmi menahan Hasto pada 20 Februari 2025 lalu. Dia ditetapkan sebagai tersangka suap bersama dengan advokat sekaligus kader PDIP Donny Tri Istiqomah. Hasto pun dijerat dengan pasal tambahan yakni perintangan penyidikan. 

    Kasus suap penetapan anggota DPR 2019-2024 itu sudah berjalan sejak 2020, di mana KPK menetapkan empat orang tersangka yakni Anggota KPU Wahyu Setiawan, Anggota Bawaslu Agustina Tio Fridelina, serta kader PDIP Saeful Bahri dan Harun Masiku. 

    Hanya Harun yang belum diadili karena masih dalam pelarian sebagai buron.