Tag: Dino Patti Djalal

  • Jenazah Hasjim Djalal Dimakamkan di TMP Kalibata Sore ini (13/1)

    Jenazah Hasjim Djalal Dimakamkan di TMP Kalibata Sore ini (13/1)

    Bisnis.com, JAKARTA – Diplomat senior Hasjim Djalal akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada sore hari ini, Senin (13/1/2025). 

    Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, rangkaian prosesi pemakaman almarhum Hashim Djalal akan dimulai pada pukul 13.30 WIB, yakni dimulai dengan sholat Jenazah di Jl. Taman Cilandak III. 

    Setelahnya pada pukul 13.40 WIB, rombongan akan menuju ke TMP Kalibata. Diperkirakan sampai di lokasi pada pukul 14.30 WIB. 

    Kemudian, prosesi pemakaman akan dilakukan pada pukul 14.40 WIB. Menteri Luar Negeri RI Sugiono akan memimpin prosesi pemakaman tersebut. 

    Sebagai informasi, ayah dari eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal tersebut menghembuskan napas terkahirnya pada Minggu 12 Januari 2025 pukul 16:40 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. 

    Dalam keterangan yang diterima Bisnis, mendiang Hasjim Djalal meninggal dalam keadaan didampingi istri, anak, cucu, hingga saudara-saudara. 

    “Terima kasih atas segala perhatian dan persahabatan dan doa yang diberikan kepada almarhum selama ini,” tulis keterangan tersebut.

  • Anies Baswedan Ungkap Kontribusi Ayah Dino Patti Djalal untuk Indonesia

    Anies Baswedan Ungkap Kontribusi Ayah Dino Patti Djalal untuk Indonesia

    loading…

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayat ke rumah duka Almarhum Hasjim Djalal di Jalan Taman Cilandak III Nomor 2, Cilandak Barat. Foto/Instagram Anies Baswedan

    JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayat ke rumah duka Almarhum Hasjim Djalal di Jalan Taman Cilandak III Nomor 2, Cilandak Barat. Anies pun mengungkapkan kontribusi atau perjuangan ayah dari Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal itu untuk Indonesia.

    Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Anies, Senin (13/1/2025). “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Prof. Dr. Hasjim Djalal, seorang diplomat ulung dan pakar hukum laut internasional, telah berpulang. Beliau dikenal atas kontribusinya yang luar biasa, termasuk dalam perumusan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, yang memperjuangkan kedaulatan laut Indonesia dan mengangkat nama bangsa di mata dunia,” kata Anies di unggahannya tersebut.

    Anies mengungkapkan, berkat upaya Prof. Hasjim Djalal, wilayah kedaulatan dan yurisdiksi maritim Indonesia bertambah secara signifikan dari 2 juta km2 menjadi 5,8 juta km2. “Ia berhasil memperjuangkan penyatuan wilayah darat dan laut Indonesia yang sebelumnya terpecah-pecah,” ungkapnya.

    Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai duta besar dan presiden International Seabed Authority, Prof. Hasjim Djalal memainkan peran vital dalam membangun tata kelola laut internasional yang adil dan inklusif. “Dedikasinya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan adalah warisan yang akan terus dikenang, dan jadi inspirasi bagi para diplomat dan akademisi bidang hukum maritim,” imbuhnya.

    Anies menuturkan, kepergian Hasjim Djalal meninggalkan duka mendalam, namun juga semangat untuk melanjutkan perjuangan menjaga kedaulatan laut kita. “Selamat jalan, Prof. Hasjim Djalal. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT. Semoga sahabat saya, Pak @dinopattidjalal, beserta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan. Terima kasih atas teladan dan jejak pengabdian yang kekal abadi,” pungkasnya.

    (rca)

  • Kemarin, “soft power” Kopassus hingga PDIP hadirkan “KPK”

    Kemarin, “soft power” Kopassus hingga PDIP hadirkan “KPK”

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa politik terjadi di Indonesia, Minggu (12/1), mulai dari bekal kemampuan teknik kemanusiaan atau soft power Komando Pasukan Khusus (Kopassus) hingga PDI Perjuangan (PDIP) menghadirkan grup musik Kelompok Pemuja Koplo atau “KPK” pada gelaran “Soekarno Run Runniversary” 2025.

    Berikut ini lima berita politik menarik pilihan ANTARA.

    Menhan: Kopassus harus punya soft power yang mumpuni

    Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) diharus dibekali dengan teknik kemanusiaan atau soft power yang mumpuni untuk melengkapi kemampuan operasi militernya.

    “Saya sudah beri masukan kepada Panglima TNI dan Danjen Kopassus. Kita tidak hanya berbicara operasi hard power, tetapi juga soft power. Oleh karena itu, kita perlu memfasilitasi hal-hal yang menyangkut kemanusiaan di dalamnya,” kata Sjafrie dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Selengkapnya baca di sini.

    Kemlu merasa kehilangan atas wafatnya diplomat senior Hasjim Djalal

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI merasa kehilangan atas wafatnya sosok diplomat senior dan ahli hukum laut dari Republik Indonesia, Hasjim Djalal, yang menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada Minggu petang ini.

    Menteri Luar Negeri Sugiono pun mengunjungi kediaman Hasjim Djalal di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta, pada Minggu malam, setelah jenazah almarhum tiba di rumah duka. Dia pun menyampaikan duka citanya kepada keluarga Hasjim, termasuk kepada anak keduanya yaitu mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal.

    Selengkapnya baca di sini.

    PDIP hadirkan “KPK” pada Soekarno Run 2025

    PDI Perjuangan menghadirkan grup musik Kelompok Pemuja Koplo atau “KPK” pada gelaran “Soekarno Run Runniversary” 2025 untuk menghibur peserta lari dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-52 PDIP tersebut.

    “Hari ini kami sengaja hadirkan ‘KPK’, Kelompok Pemuja Koplo, tapi kalau bagi saya adalah ‘kelompok pemuja keadilan’,” ucap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu.

    Selengkapnya baca di sini.

    Hasto: Program pengentasan kemiskinan Presiden senapas dengan PDIP

    Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa program pengentasan kemiskinan oleh Presiden Prabowo Subianto senapas dengan kebijakan partai berlambang banteng moncong putih itu.

    Pernyataan itu disampaikan Hasto merespons program tiga ribu rumah untuk rakyat miskin yang dicanangkan Prabowo. Kebijakan tersebut juga sempat disinggung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya saat HUT Ke-52 PDIP di Jakarta, Jumat (10/1).

    Selengkapnya baca di sini.

    Anggota DPR: Pemerintah perlu lebih realistis pindahkan ASN ke IKN

    Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad mengatakan bahwa pemerintah perlu berpikir lebih realistis untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN), setelah sebelumnya wacana tersebut tak terlaksana di tahun 2024.

    Menurut dia, pemindahan ASN ke IKN tidak perlu dilakukan secara tergesa-gesa karena bisa berisiko bagi keselamatan kehidupan para ASN. Menurut dia, pemindahan ASN harus menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres).

    Selengkapnya baca di sini.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menlu Sugiono Akan Jadi Inspektur Pemakaman Hasjim Djalal di TMP Kalibata – Page 3

    Menlu Sugiono Akan Jadi Inspektur Pemakaman Hasjim Djalal di TMP Kalibata – Page 3

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) merasa kehilangan atas wafatnya sosok diplomat senior dan ahli hukum laut, Hasjim Djalal, yang meninggal pada Minggu petang ini, 12 Januari 2025. Hasjim Djalal meninggal di usia 90 tahun.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan menghadapi musibah ini,” kata Menteri Luar Negeri Sugiono saat mengunjungi kediaman Hasjim Djalal di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta, Minggu malam.

    Sugiono mengatakan bahwa Hasjim merupakan tokoh ahli hukum laut internasional, yang juga tergabung dalam tim negosiasi untuk Konvensi PBB 1982 Tentang Hukum Laut.

    Sugiono berharap agar almarhum diterima di sisi-Nya dan ditempatkan di tempat yang terbaik. “Kami dari keluarga besar Kementerian Luar Negeri merasa kehilangan,” kata Menlu Sugiono.

    Dia pun menyampaikan duka citanya kepada keluarga Hasjim, termasuk kepada anak keduanya yaitu mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.

    Hasjim Djalal mengembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta, Minggu, pada pukul 16:40 WIB. Kabar wafatnya Hasjim Djalal diumumkan oleh putranya yang juga diplomat dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal melalui media sosial X.

    “Prof. Dr. Hasjim Djalal mengembuskan nafas terakhir hari ini jam 16:40 (WIB). Almarhum adalah diplomat pejuang wawasan nusantara,” ujar Dino sebagaimana dikutip dari akun resmi X-nya, @dinopattidjalal.

    “Mohon doanya agar arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan agar jasa-jasanya untuk NKRI selalu dikenang dengan baik. Amin,” kata Dino.

     

  • Menlu Berduka atas Wafatnya Diplomat Senior Hasjim Djalal: Kami Kehilangan

    Menlu Berduka atas Wafatnya Diplomat Senior Hasjim Djalal: Kami Kehilangan

    Jakarta

    Diplomat senior, Hasjim Djalal, meninggal dunia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan duka cita yang mendalam.

    Dilansir Antara, Minggu (12/1/2025), Sugiono melayat ke rumah duka Hasjim Djalal di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta. Sugiono menyampaikan duka cita kepada keluarga Hasjim, termasuk kepada anak kedua Hasjim yaitu mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan menghadapi musibah ini,” kata Sugiono.

    Sugiono mendoakan Hasjim ditempatkan di tempat yang terbaik. Dia menyebut keluarga besar Kementerian Luar Negeri sangat merasa kehilangan.

    “Kami dari keluarga besar Kementerian Luar Negeri merasa kehilangan,” kata dia.

    Hasjim Djalal Wafat

    Hasjim Djalal meninggal dunia. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pondok Indah.

    Berdasarkan informasi yang diterima, Hasjim meninggal hari ini, pukul 16.40 WIB. Hasjim meninggal didampingi istri, anak, cucu, dan saudara-saudaranya.

    “Almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III no 2, Cilandak Barat (dekat MRT Fatmawati) malam ini sampai besok Senin, 13 Januari 2025 jam 13:00,” berdasarkan informasi yang tersebar. Informasi ini sudah dibenarkan oleh Indy.

    (whn/whn)

  • Menlu akan jadi inspektur pemakaman Hasjim Djalal di TMP Kalibata

    Menlu akan jadi inspektur pemakaman Hasjim Djalal di TMP Kalibata

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar (Menlu) Negeri Sugiono akan menjadi inspektur upacara pemakaman sosok diplomat senior dan ahli hukum laut dari Republik Indonesia, Hasjim Djalal, Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, pada Senin (13/1).

    Putra kedua almarhum, Dino Patti Djalal mengatakan mendiang ayahnya tersebut dijadwalkan untuk dimakamkan pada pukul 15.00 WIB. Dia mengatakan masyarakat pun diperkenankan hadir pada pemakaman tersebut.

    “Saya berterima kasih tentu kepada Pak Menlu Sugiono yang hadir hari ini untuk memberikan last respect kepada Pak Hasjim,” kata Dino di rumah duka, Jalan Taman Cilandak III, Jakarta, Minggu malam.

    Dia menjelaskan bahwa mendiang ayahnya itu sudah mengalami sakit sejak lama. Namun, menurut dia, sosok Hasjim Djalal bisa tetap bertahan hingga sejauh ini, bahkan setelah mengalami dua kali COVID-19 saat masa pandemi.

    Beberapa waktu lalu, dia pun dikabarkan bahwa ayahnya mengalami penyakit kanker. Namun penyebab meninggalnya, kata dia, bukan karena kanker melainkan karena komplikasi lain.

    “Jadi benar-benar fighter. Dan tadi juga saya cerita ke Pak Menlu di hari-hari terakhir itu walaupun bicara sudah menggumam, selalu mengenai politik luar negeri, selalu mengenai hukum laut internasional,” kata dia, yang juga merupakan mantan Wakil Menteri Luar Negeri di era Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

    Dia mengatakan bahwa sosok Hasjim merupakan seorang diplomat yang sangat tangguh hingga sukses mendorong Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), disahkan pada tahun 1982. Dengan konvensi itu, Republik Indonesia mengukuhkan luasan Nusantara sebagai bagian dari hukum internasional, yang sebelumnya ditentang oleh negara lain.

    “Kita harapkan itu jasa-jasa beliau untuk negara bisa dikenal dengan baik,” kata dia.

    Adapun, Hasjim Djalal, menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada Minggu pukul 16.40 WIB. Lahir pada tahun 1934, Hasjim Djalal adalah diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981—1983, kemudian Kanada pada 1983—1985, dan untuk Jerman pada periode 1990—1993.

    Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat Indonesia yang berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada tahun 1982.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemlu merasa kehilangan atas wafatnya diplomat senior Hasjim Djalal

    Kemlu merasa kehilangan atas wafatnya diplomat senior Hasjim Djalal

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI merasa kehilangan atas wafatnya sosok diplomat senior dan ahli hukum laut dari Republik Indonesia, Hasjim Djalal, yang menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada Minggu petang ini.

    Menteri Luar Negeri Sugiono pun mengunjungi kediaman Hasjim Djalal di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta, pada Minggu malam, setelah jenazah almarhum tiba di rumah duka. Dia pun menyampaikan duka citanya kepada keluarga Hasjim, termasuk kepada anak keduanya yaitu mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan menghadapi musibah ini,” kata Sugiono saat mengunjungi rumah duka.

    Menteri dari kabinet Presiden Prabowo Subianto itu, mengatakan bahwa Hasjim merupakan tokoh yang ahli hukum laut internasional, yang juga tergabung dalam tim negosiasi untuk Konvensi PBB 1982 Tentang Hukum Laut.

    Menurut dia, Hasjim Djalal meninggal pada Minggu sore karena sakit. Untuk itu, dia pun berharap agar almarhum diterima di sisi-Nya dan ditempatkan di tempat yang terbaik.

    “Kami dari keluarga besar kementerian luar negeri merasa kehilangan,” kata dia.

    Lahir pada tahun 1934, Hasjim Djalal adalah diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981-1983, kemudian Kanada pada 1983-1985, dan untuk Jerman pada periode 1990-1993.

    Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat Indonesia yang berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada tahun 1982.

    Menurut keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hasjim bersama menteri luar negeri RI kala itu, Mochtar Kusumaatmadja, berperan memperjuangkan gagasan negara kepulauan serta wawasan nusantara, sebagaimana diamanatkan Deklarasi Juanda, supaya diakui komunitas internasional.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komisi I DPR RI: Hasjim Djalal pionir diplomasi Indonesia

    Komisi I DPR RI: Hasjim Djalal pionir diplomasi Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan bahwa mendiang Hasjim Djalal merupakan sosok pionir diplomasi Indonesia yang dengan kemampuannya mampu menaikkan citra bangsa di mata dunia.

    “Prof. Hasjim Djalal merupakan seorang pionir di sektor diplomasi Indonesia,” kata Dave kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Semasa hidupnya, Hasjim Djalal banyak berkarya dan mengabdi untuk Indonesia. Menurut Dave, kepiawaian Hasjim Djalal dalam bidang diplomasi telah menyelesaikan berbagai kemelut yang dihadapi bangsa di masa lampau.

    “Banyak hal yang mungkin dahulu sulit dicapai ataupun juga banyak tantangan karena berbagai macam persoalan dan situasi, beliau dengan kepiawaiannya dan kemampuannya berhasil menyelesaikan kemelut-kemelut internasional dan juga menaikkan citra bangsa,” imbuh Dave.

    Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu menyampaikan duka mendalam atas kepergian Hasjim Djalal. Ia mengatakan Hasjim Djalal merupakan sosok yang patut mendapatkan penghormatan terbaik.

    “Beliau patut dan layak untuk kita berikan penghormatan yang terbaik akan sumbangsihnya dan hasil kreasinya untuk menjaga dan juga menaikkan kedaulatan bangsa di berbagai macam forum, baik regional maupun multilateral,” demikian Dave.

    Diplomat senior dan ahli hukum laut internasional Indonesia, Hasjim Djalal, mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta, Minggu, pada pukul 16:40 WIB. Kabar wafatnya Hasjim Djalal diumumkan oleh putranya yang juga diplomat dan mantan wakil menteri luar negeri RI Dino Patti Djalal melalui media sosial X.

    “Prof. Dr. Hasjim Djalal mengembuskan nafas terakhir hari ini jam 16:40 (WIB). Almarhum adalah diplomat pejuang wawasan nusantara,” jelas Dino sebagaimana dikutip dari akun resmi X-nya, @dinopattidjalal.

    “Mohon doanya agar arwah beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan agar jasa-jasanya untuk NKRI selalu dikenang dengan baik. Amin,” kata Dino melanjutkan.

    Dalam pernyataan terpisah dari keluarga Hasjim Djalal, almarhum dikabarkan meninggal dengan tenang dan damai didampingi oleh istri, anak, cucu, dan saudara-saudara. Keluarga Hasjim Djalal juga mengucapkan terima kasih atas semua perhatian, persahabatan, serta doa yang diberikan kepada almarhum selama ini.

    Almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III, Jakarta Selatan, dan rencananya dimakamkan pada Senin (13/1).

    Lahir pada tahun 1934, Hasjim Djalal merupakan diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981-1983, kemudian Kanada pada 1983-1985, dan untuk Jerman pada periode 1990-1993.

    Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat Indonesia yang berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada tahun 1982.

    Menurut keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hasjim bersama menteri luar negeri RI kala itu, Mochtar Kusumaatmadja, berperan memperjuangkan gagasan negara kepulauan serta wawasan nusantara, sebagaimana diamanatkan Deklarasi Juanda, supaya diakui komunitas internasional.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

  • Diplomat Senior Hasjim Djalal, Ayah Dino Patti Djalal Meninggal Dunia

    Diplomat Senior Hasjim Djalal, Ayah Dino Patti Djalal Meninggal Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kabar duka datang dari dunia diplomasi Indonesia. Diplomat senior Hasjim Djalal menghembuskan napas terkahirnya pada Minggu 12 Januari 2025 pukul 16:40 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.

    Rencananya, ayah dari eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal itu akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III No. 2, Cilandak Barat atau patokannya dekat dengan MRT Fatmawati, malam ini hingga besok Senin (13/1/2025) pukul 13:00 WIB. 

    Sementara itu, informasi mengenai lokasi pemakaman mendiang Hasjim akan segera disampaikan kemudian. Dalam keterangan yang diterima Bisnis, mendiang meninggal dalam keadaan didampingi istri, anak, cucu, hingga saudara-saudara.

    “Terima kasih atas segala perhatian dan persahabatan dan doa yang diberikan kepada almarhum selama ini,” tulis keterangan tersebut.

    Semasa hidupnya, mendiang Hasjim pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Kanada, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

    Pria yang lahir pada 25 Februari 1934 ini juga dikenal sebagai pakar hukum laut internasional, bahkan hingga dipercaya duduk sebagai ketua dan presiden Otoritas Dasar Laut Internasional.

    Jebolan Universitas Virginia ini pun produktif dalam menghasilkan karya seperti menulis buku Indonesian Struggle for the Law of the Sea (1979), Indonesia and the Law of the Sea (1995), dan Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lesson Learned (2003).

  • Kabar Duka, Ayah Dino Patti Djalal Meninggal Dunia

    Kabar Duka, Ayah Dino Patti Djalal Meninggal Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Diplomat senior Hasjim Djalal meninggal dunia hari ini, Minggu (12/1/2025). Ayah dari mantan duta besar RI Dino PattiDjalal ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jakarta Selatan.

    “Innalillahi wa innailaihirojiun. Bersama ini kami sampaikan kabar duka bahwa Duta Besar Prof Dr Hasjim Djalal, diplomat sesepuh dan pejuang wawasan nusantara telah mengembuskan napas terakhir pada hari Minggu, 12 Januari jam 16:40 di RS Pondok Indah,” sebagaimana keterangan dari pihak kerabat, dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (12/1/2024).

    Dari keterangan tersebut, Hasjim tutup usia dalam keadaan tenang. Di waktu terakhirnya, ia didampingi oleh istri, anak, cucu dan saudara-saudaranya.

    Ia akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Taman Cilandak III Nomor 2, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

    “Terima kasih atas segala perhatian dan persahabatan dan doa yang diberikan kepada almarhum selama ini,” lanjut keterangan tersebut.

    Hasjim Djalal lahir di Agam, Sumatera Barat, pada 25 Februari 1934. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk PBB (1981-1983), Duta Besar di Kanada (1983-1985), hingga Duta Besar di Jerman (1990-1993).

    Selain itu, Hasjim juga dipercaya untuk duduk sebagai anggota dewan maritim Indonesia, penasihat senior Menteri Kelautan dan Perikanan, dan penasihat Kepala Staf TNI Angkatan Laut serta di kantor Menteri Percepatan Pembangunan Indonesia Timur, Ketua & Presiden Otoritas Dasar Laut Internasional.

    Ia merupakan mahasiswa Indonesia pertama di Universitas Virginia dan menerima gelar Master of Law.

    Hasjim merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 yang menjadi tonggak perjuangan maritim Indonesia di kancah dunia internasional.

    (mkh/mkh)