Tag: Dino Patti Djalal

  • Dubes RI di AS yang Kosong Hampir 2 Tahun Buat KBRI Tidak Optimal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 April 2025

    Dubes RI di AS yang Kosong Hampir 2 Tahun Buat KBRI Tidak Optimal Nasional 15 April 2025

    Dubes RI di AS yang Kosong Hampir 2 Tahun Buat KBRI Tidak Optimal
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu)
    Dino Patti Djalal
    mengingatkan pemerintah untuk segera mengisi posisi Duta Besar (
    Dubes
    )
    Indonesia
    untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (
    KBRI
    ) di Washington DC, Amerika Serikat (
    AS
    ).
    Sebab, posisi tersebut kosong selama hampir dua tahun setelah
    Rosan Roeslani
    tak lagi menjabat sejak Juli 2023.
    “Jangan lupa posisi
    dubes
    di AS mengingat apa yang terjadi sekarang itu harus segera diisi, penggantinya,” kata Dino, dalam diskusi panel soal Geopolitik dan Keamanan di The Yudhoyono Institute (TYI), Sudirman, Jakarta.
    Posisi Dubes sangat penting saat ini, di mana salah satu tugasnya adalah menjadi jembatan negosiasi tarif impor yang diberlakukan AS kepada Indonesia.
    Dino sendiri merupakan mantan Dubes Indonesia untuk AS pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
    Karenanya, ia paham betul bahwa KBRI bekerja tidak optimal selama posisi Dubes Indonesia untuk AS kosong.
    Meskipun Ida Bagus Made Bimantara atau Sade Bimantara yang menjabat sebagai chargé d’affaires atau kuasa usaha ad interim bertugas sangat baik di sana.
    “Sekarang yang menjadi acting Dubes di sana sangat kompeten, Pak Sade bagus sekali. Tapi kita semua tahu yang di lapangan, bahwa satu kedutaan yang tidak ada duta besarnya, apalagi kosong selama dua tahun, itu sangat tidak optimal,” ujar Dino.
    Hal senada juga disampaikan Ketua
    Komisi I
    DPR Utut Adianto yang meminta pemerintah segera menunjuk perwakilan untuk mengisi posisi Dubes Indonesia di AS.
    Menurutnya, posisi Dubes itu diperlukan untuk memaksimalkan diplomasi Indonesia di kancah internasional.
    “Ini kita kembalikan kepada Pak Prabowo, tentu Saudara Menlu. Tentunya ya pos-pos penting ini ya kalau bisa segera diisi. Karena kalimat segera ini, sesegeranya diplomatik itu juga ada aturan,” kata Utut, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).
    Utut menyampaikan, Komisi I DPR siap setiap saat untuk membahas soal Dubes Indonesia untuk AS jika Presiden Prabowo Subianto segera mengirimkan namanya.
    “Biasanya kita kirim nota, nama, mereka melakukan persetujuan atau
    agreement
    ,
    agreement
    gitu. Baru di sini bisa jalan. Kalau Komisi I, setiap saat ketika surat dari Presiden hadir, tiba, surat dari Ketua DPR hadir, pasti segera kita jadwalkan,” ucap Utut.
    Diketahui, saat ini posisi Dubes Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
    Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Aktif ke Luar Negeri, Anggaran Kemlu Disarankan Dinormalisasi Demi Perlancar Diplomasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 April 2025

    Prabowo Aktif ke Luar Negeri, Anggaran Kemlu Disarankan Dinormalisasi Demi Perlancar Diplomasi Nasional 13 April 2025

    Prabowo Aktif ke Luar Negeri, Anggaran Kemlu Disarankan Dinormalisasi Demi Perlancar Diplomasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri
    Dino Patti Djalal
    mengusulkan agar
    anggaran perjalanan dinas
    (perdin)
    Kementerian Luar Negeri
    dinormalisasi.
    Sebab, Presiden
    Prabowo Subianto
    kini aktif melakukan kunjungan ke luar negeri.
    Sebelum 100 hari kepemimpinannya, Prabowo segera mengunjungi China, Amerika Serikat (AS), Peru, Brasil, Inggris hingga Abu Dhabi.
    Kini, Prabowo pun melakukan kunjungan kerja ke lima negara, termasuk Turkiye dan negara-negara Timur Tengah.
    “Tadi saya bilang
    it’s time for foreign policy
    . Dan ini mohon maaf sekali Pak Wamen, normalkan anggaran Kemlu. Saya paham sekali anggaran yang harus dirigid dan saya enggak mengerti mengenai industri pertanian dan sebagainya,” kata Dino, dalam diskusi panel soal Geopolitik dan Keamanan di The Yudhoyono Institute (TYI), Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025).
    “Tapi, kalau memang anggaran perjalanan dinas ke luar negeri untuk departemen itu semuanya dipangkas, paling enggak itu bisa dikompromikan dengan anggaran Kementerian Luar Negeri yang tetap dijaga atau enggak bahkan ditingkatkan,” imbuh dia.
    Mantan Duta Besar untuk AS ini beranggapan, Kemlu perlu menindaklanjuti pembicaraan dan kesepakatan yang mungkin dibicarakan dalam lawatan
    Prabowo ke luar negeri
    .
    Kalaupun kesepakatan sudah diambil antara Indonesia dengan negara yang dikunjungi, lanjut dia, Kementerian Luar Negeri perlu melakukan persiapan teknis hingga diplomatis.
    “Kita mempunyai presiden yang sangat aktif sekali ke Qatar, Emirat, India, Mesir, ke mana-mana, dan semuanya memerlukan follow up atau (paling) enggak semuanya memerlukan persiapan teknis, persiapan diplomatis, politis, dan sebagainya,” ucap Dino.
    Dino tak ingin pemotongan anggaran perjalanan dinas di Kemenlu justru menimbulkan demoralisasi di kementerian tersebut.
    “Jadi menurut saya jangan terlalu lama. Pemotongan ini harus dinormalkan,” sebutnya.
    Sebagai informasi, Prabowo memangkas anggaran untuk sejumlah kementerian/lembaga di tahun pertama pemerintahan.
    Kementerian Luar Negeri termasuk kementerian yang terimbas pemangkasan tersebut.
    Di sisi lain, Prabowo aktif melakukan kunjungan luar negeri.
    Bahkan kini, ia berada di Qatar setelah berkunjung ke Abu Dhabi, Turkiye, dan Mesir dalam rangkaian kunjungan kerja sejak Rabu pekan lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SBY hingga CT Hadiri Diskusi The Yudhoyono Institute Bahas Situasi Global

    SBY hingga CT Hadiri Diskusi The Yudhoyono Institute Bahas Situasi Global

    Jakarta

    Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT) menghadiri acara diskusi yang digelar oleh The Yudhoyono Institute (TYI). Diskusi itu membahas mengenai dinamika dan perkembangan dunia terkini: geopolitik, keamanan dan ekonomi global.

    Pantauan detikcom, Minggu pagi (13/4/2025), sejumlah tokoh berdatangan ke lokasi diskusi di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta. CT direncanakan akan menjadi salah satu panelis dalam acara diskusi ini. Acara juga dihadiri oleh mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggono hingga Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.

    Acara ini akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama akan membahas ekonomi dengan pidato pembukaan disampaikan oleh Direktur Eksekutif TYI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

    Sesi pertama juga akan dihadiri oleh Mari Elka Pangestu (Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional), M. Chatib Basri (Anggota Dewan Ekonomi Nasional/Menteri Keuangan ke-28), Hermanto Siregar (Ekonom & Akademisi), serta Raden Pardede yang akan menjadi moderator.

    Lalu sesi kedua akan membahas seputar geopolitik dan keamanan internasional. Acara akan ditutup oleh pidato dari SBY yang juga sebagai Chairman TYI.

    Sesi kedua akan dihadiri oleh H.E. Arrmanatha Christiawan Nasir (Wakil Menteri Luar Negeri), Dino Patti Djalal (Wakil Menteri Luar Negeri ke-5), Rizal Sukma (Senior Fellow, CSIS), Ossy Dermawan (Wakil Menteri ATR/BPN).

    (ial/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Negara Tidur di Tengah Perang Dagang

    Negara Tidur di Tengah Perang Dagang

    PIKIRAN RAKYAT – Sudah hampir dua tahun Indonesia tidak memiliki duta besar (Dubes) di Amerika Serikat (AS), sebuah negara mitra dagang strategis yang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian global.

    Posisi Dubes di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC kosong sejak Rosan Roeslani menyelesaikan masa tugasnya pada 17 Juli 2023. Kekosongan ini menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya posisi diplomatik dan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

    Sejarah Kekosongan: Dari Wamen hingga Menteri

    Rosan Roeslani, yang sebelumnya menjabat sebagai Dubes RI untuk AS sejak Oktober 2021, ditarik ke tanah air untuk mengisi posisi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Presiden Joko Widodo.

    Akan tetapi, hingga akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi tidak menunjuk pengganti Rosan, dan kekosongan posisi ini terus berlanjut bahkan setelah Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024. Saat ini, Rosan telah dipercaya kembali dalam Kabinet Indonesia Maju jilid dua sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

    Padahal, posisi Dubes RI untuk AS merupakan jabatan strategis yang pernah diisi oleh tokoh-tokoh penting sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno hingga kini. Total sudah 21 tokoh Indonesia pernah menduduki posisi tersebut, termasuk Ali Sastroamidjojo, Soedjatmoko, Arifin Siregar, Dino Patti Djalal, hingga Muhammad Lutfi.

    Risiko Ketidakhadiran: Representasi dan Diplomasi Lemah

    Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef, Andry Satrio Nugroho, menyebut kekosongan ini sebagai bentuk pengabaian terhadap kepentingan nasional, terutama karena AS merupakan mitra dagang strategis Indonesia.

    “Sudah hampir dua tahun kita tidak punya wakil di Washington, padahal Amerika Serikat mitra dagang kedua terbesar kita. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi pengabaian terhadap kepentingan nasional,” kata Andry.

    Dia menilai, tanpa kehadiran Dubes, Indonesia kehilangan daya tawar dalam menghadapi kebijakan dagang AS yang semakin proteksionis, seperti tarif impor tambahan yang baru diumumkan oleh Presiden Donald Trump.

    “Setiap hari tanpa perwakilan di Amerika Serikat adalah hari di mana posisi tawar kita melemah. Kita kehilangan momentum, kehilangan peluang, dan kehilangan kendali,” ujarnya.

    Andry juga menyoroti alasan Trump yang menyebut Indonesia mengenakan tarif tinggi terhadap produk AS. Menurutnya, alasan itu sangat menyesatkan.

    “Metode ini cacat, tapi dijadikan alasan untuk menekan kita secara sepihak. Ini bentuk proteksionisme terang-terangan yang merugikan Indonesia,” ucapnya.

    Dia menambahkan bahwa ekspor Indonesia ke AS, khususnya dari industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki, sangat terancam oleh kebijakan tarif baru ini.

    “Dalam tiga tahun terakhir, sudah lebih dari 30 pabrik di sektor tekstil dan turunannya tutup. Jika pemerintah terus diam, kita bukan hanya kehilangan pasar utama, tapi juga akan muncul badai PHK lanjutan yang jauh lebih besar,” tuturnya.

    Desakan dari DPR: Pemerintah Harus Segera Tunjuk Nama

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Dave Laksono, meminta Presiden Prabowo segera mengisi posisi Dubes RI untuk AS yang sudah kosong terlalu lama.

    “Ada sejumlah posisi Dubes yang harus diisi atau diganti. Jadi semua itu telah berproses. Nanti pemerintah yang akan mengirim ke DPR untuk kita lakukan fit and proper test,” ujar Dave kepada wartawan, Minggu 6 April 2025.

    Hal senada disampaikan Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin. Ia menilai pemerintah seharusnya tidak menarik Rosan dari posisinya di tengah masa transisi jika belum siap menunjuk pengganti.

    “Iya (harus segera ditunjuk), jangan sampai begini ya. Atau kalau mau, dulu jangan ditarik dulu di masa peralihan, ya kan? Gitu. Kalau seperti ini kan jadi ngambang, tidak bagus. Dan image terhadap negeri kita jadi tidak bagus, kan?” ujarnya.

    Hasanuddin mengungkap bahwa sebenarnya DPR sempat menerima 11 nama calon Dubes dari pemerintah pada akhir periode sebelumnya, termasuk untuk AS. Namun, proses uji kelayakan tidak jadi digelar karena ada arahan penundaan dari Istana.

    “Waktu itu ada petunjuk dari istana bahwa ditunda dulu. Oke, ya ditunda dulu. Kemudian, ya kami tidak melaksanakan fit and proper test kalau tidak ada amanat dari Presiden, baik Presiden lama maupun Presiden baru. Nah, akhirnya sampai sekarang itu dubes kita ya tidak ada,” tuturnya.

    Dia menduga bahwa penundaan itu terjadi karena sedang berlangsung pembicaraan antara Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo terkait masa transisi kekuasaan.

    “Mungkin ada pembicaraan antara Presiden yang lama dan Presiden yang baru. Pembicaraannya seperti apa sampai kemudian di-cancel, saya tidak tahu lah, ya,” katanya.

    Dubes Bukan Jabatan Simbolik

    Andry dari Indef menegaskan bahwa posisi Dubes, khususnya di negara besar seperti Amerika Serikat, bukanlah jabatan simbolik. Seorang Dubes harus mampu melakukan diplomasi ekonomi aktif, lobi perdagangan, serta menjalin hubungan erat dengan pelaku bisnis dan pemerintahan AS.

    Diperlukan figur yang tidak hanya berpengalaman, tetapi juga memahami lanskap ekonomi global serta mampu menavigasi isu-isu proteksionisme dengan efektif.

    Tanpa sosok seperti ini, Indonesia dinilai berada dalam posisi yang lemah di panggung perdagangan global, terutama menghadapi negara-negara yang agresif dalam melindungi pasar domestik mereka seperti Amerika Serikat.

    Urgensi Diplomasi Ekonomi di Tengah Ketegangan Dagang

    Dalam situasi seperti ini, ketidakhadiran duta besar di Washington DC berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia. AS adalah salah satu pasar terbesar bagi ekspor nonmigas Indonesia. Produk seperti pakaian, aksesoris rajutan, dan alas kaki menyumbang hampir 27,5% dari total ekspor ke AS.

    Di tengah gejolak tarif baru dari AS, Indonesia membutuhkan figur Dubes yang andal untuk menjembatani negosiasi dan menjaga stabilitas hubungan ekonomi bilateral.

    “Kita butuh sosok yang paham diplomasi ekonomi dan berpengalaman dalam lobi dagang. Ini bukan posisi simbolik, ini garis depan pertahanan perdagangan Indonesia,” kata Andry.

    Ketidakhadiran Dubes RI untuk AS selama hampir dua tahun mencerminkan lemahnya prioritas diplomasi ekonomi dalam kebijakan luar negeri Indonesia belakangan ini. Padahal, dengan meningkatnya tensi dagang global dan semakin proteksionisnya kebijakan ekonomi negara-negara besar, Indonesia harus memperkuat posisinya dengan menunjuk diplomat-diplomat yang kompeten di pos strategis seperti Washington DC.

    Kebijakan tarif AS terhadap produk Indonesia adalah bukti nyata bahwa Indonesia tidak bisa diam. Pemerintah harus segera mengambil langkah taktis, mulai dari menunjuk duta besar yang tepat, hingga melakukan diplomasi aktif untuk melindungi industri dalam negeri dari gempuran kebijakan internasional yang merugikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rolliansyah (Roy) Soemirat angkat bicara terkait tidak adanya Duta Besar (Dubes) Indonesia di Amerika Serikat (
    AS
    ) selama hampir dua tahun terakhir.
    Roy menekankan, penunjukan dubes merupakan hak prerogatif Presiden
    Prabowo Subianto
    .
    “Sesuai UUD, penunjukan duta besar untuk negara asing merupakan sepenuhnya hak prerogatif Presiden,” ujar Roy kepada Kompas.com, Minggu (6/4/2025).
    Hanya saja, menurut Roy, tidak ada yang aneh dengan tidak terisinya sebuah pos dubes.
    Sebab, mekanisme di KBRI setempat akan berjalan seperti biasa, dengan dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) atau Chargé d’Affaires.
    “Dalam kebiasaan diplomatik sebetulnya tidak ada yang aneh apabila suatu pos duta besar belum sempat terisi karena tetap mekanismenya berjalan, di mana kantor KBRI atau KJRI akan dipimpin oleh KUAI,” imbuhnya.
    Diketahui, kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka fakta lain terkait Indonesia.
    Rupanya, posisi Duta Besar yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, Amerika Serikat, sudah kosong selama hampir dua tahun.
    Saat ini, posisi
    Dubes Indonesia
    untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah
    Rosan Roeslani
    menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
    Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
    Berdasarkan laman resmi Kementerian Luar Negeri (
    Kemenlu
    ), Indonesia setidaknya memiliki 21 nama yang pernah menduduki posisi Dubes yang ditempatkan di KBRI Washington DC.
    Pada periode pemerintahan Presiden Soekarno, setidaknya ada lima nama yang pernah menduduki posisi tersebut, yakni Ali Sastroamidjojo, Moekarto Notowidigdo, Zairin Zain, Lambertus Nicodemus Palar, dan Suwito Kusumowidagdo.
    Selanjutnya, pada era pemerintahan Presiden Soeharto terdapat sembilan nama yang pernah mengisi jabatan itu, yakni Soedjatmoko, Syarief Thayeb, Roesmin Noerjadin, Ashari Danudirdjo, Hasnan A.
    Habib, Soesilo Soedarman, Abdul Rahman Ramly, Arifin Siregar, dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
    Lalu, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, hanya terdapat satu nama yang pernah mengisi posisi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC, yakni Soemadi Brotodiningrat.
    Kemudian, pada dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ada Sudjadnan Parnohadiningrat, Dino Patti Djalal, dan Budi Bowoleksono.
    Terakhir, pada dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terdapat tiga nama yang pernah menduduki jabatan itu, yakni Mahendra Siregar, Muhammad Lutfi, dan Rosan Roeslani.
    Setelah Rosan, Jokowi belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC sejak 17 Juli 2023.
    Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024 juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir 2 Tahun Usai Rosan Jadi Wamen BUMN
                        Nasional

    9 Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir 2 Tahun Usai Rosan Jadi Wamen BUMN Nasional

    Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir 2 Tahun Usai Rosan Jadi Wamen BUMN
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kebijakan
    tarif impor
    yang diumumkan Presiden
    Amerika Serikat
    (
    AS
    ) Donald
    Trump
    membuka fakta lain terkait
    Indonesia
    . Rupanya, posisi
    Duta Besar
    yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, Amerika Serikat sudah kosong selama hampir dua tahun.
    Diketahui, saat ini posisi
    Dubes
    Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah
    Rosan Roeslani
    menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
    Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
    Berdasarkan laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Indonesia setidaknya memiliki 21 nama yang pernah menduduki posisi Dubes yang ditempatkan di KBRI Washington DC.
    Pada periode pemerintahan Presiden Soekarno, setidaknya ada lima nama yang pernah menduduki posisi tersebut, yakni Ali Sastroamidjojo, Moekarto Notowidigdo, Zairin Zain, Lambertus Nicodemus Palar, dan Suwito Kusumowidagdo.
    Selanjutnya era pemerintahan Presiden Soeharto terdapat sembilan nama yang pernah mengisi jabatan itu, yakni Soedjatmoko, Syarief Thayeb, Roesmin Noerjadin, Ashari Danudirdjo, Hasnan A. Habib, Soesilo Soedarman, Abdul Rahman Ramly, Arifin Siregar, dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
    Lalu pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, hanya terdapat satu nama yang pernah mengisi posisi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC, yakni Soemadi Brotodiningrat.
    Kemudian pada dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ada Sudjadnan Parnohadiningrat, Dino Patti Djalal, dan Budi Bowoleksono.
    Terakhir pada dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terdapat tiga nama yang pernah menduduki jabatan itu, yakni Mahendra Siregar, Muhammad Lutfi, dan Rosan Roeslani.
    Setelah Rosan, Jokowi belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC sejak 17 Juli 2023. Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024 juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC.
    Adapun Rosan pada pemerintahan Prabowo ditunjuk menjadi Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
    Hal tersebut pun disorot Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho.
    Menurutnya, kekosongan posisi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC menyebabkan Indonesia tak memiliki representasi di sana.
    “Jadi ada kekosongan representatif (Indonesia) di US. Ini yang juga menurut saya sesuatu yang melihat bahwa US itu bukan mitra dagang potensial atau strategis kita. Pemerintah abai dalam hal ini menurut saya,” ujar Andry saat dihubungi, Jumat (4/4/2025).
    Padahal beberapa komoditas utama menyumbang surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia lewat ekspornya ke AS. Beberapa di antaranya perlengkapan elektrik, pakaian, aksesoris rajutan, dan alas kaki.
    “Kita tahu banyak produk yang akan sulit masuk ke pasar US dan produk-produk di antaranya produk industri padat karya,” ujar Andry.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Anak Hashim & Mantan Kepala OIKN Masuk Kepengurusan Kadin

    Dua Anak Hashim & Mantan Kepala OIKN Masuk Kepengurusan Kadin

    Jakarta

    Hari ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan pengukuhan kepengurusan Kadin Indonesia periode 2024-2029. Dalam momentum tersebut, ada sederet nama-nama familiar yang masuk jadi kepengurusan Kadin.

    Misalnya, Mantan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Dhony Rahajoe hingga Hashim Djojohadikusumo beserta kedua anaknya yang juga ikut masuk sebagai anggota Kadin.

    Hal ini berdasarkan SK Kadin Indonesia Nomor 14/DP/III/II/2025 Tentang Pengesahan dan Pengukuhan Penyempurnaan, Susunan, dan Komposisi Personalia Dewan Kehormatan, Dewan Usaha, Dewan Penasihat, Dewan pertimbangan, dan Dewan Pengurus Kadin Indonesia masa bakti 2024-2029. SK tersebut dibacakan oleh Wakil Ketua Umum Koordinator, Bidang Organisasi Komunikasi dan Pemerintahan Daerah Kadin Indonesia, Erwin Aksa.

    Hashim Djojohadikusumo sendiri menempati posisi Ketua Dewan Penasihat. Adapun putra Hashim, Aryo Djojohadikusumo sebagai Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. Sementara putrinya, Rahayu Saraswati menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kebudayaan.

    Selanjutnya, Andi Syamsudin Arsyad atau yang dikenal Haji Isam diberikan amanah sebagai Anggota Dewan Penasihat. Kemudian, Menteri Investasi/Hilirisasi BKPM sekaligus CEO Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan. Sementara, anggota Dewan Kehormatannya ada Aburizal Bakrie.

    Lalu, eks Juru Bicara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, juga masuk kepengurusan Kadin, yakni Dino Patti Djalal. Dino menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan.

    Selebritas Raffi Ahmad juga ikut menjadi pengurus Kadin Indonesia, yakni sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif. Ada pula Chief Operating Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir yang menjadi Kepala Badan Ekosistem Digital Kadin Indonesia.

    Tak ketinggalan, Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas juga masuk kepengurusan Kadin Indonesia dengan menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Hilirisasi. Founder dan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) sebagai Ketua Dewan Usaha.

    (kil/kil)

  • Cak Imin Peringatkan AI Mengaburkan Fakta, Minta Masyarakat Waspada

    Cak Imin Peringatkan AI Mengaburkan Fakta, Minta Masyarakat Waspada

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta masyarakat waspadai teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terkadang digunakan untuk mengaburkan fakta yang sebenarnya. 

    Muhaimin juga mengatakan bahwa kecerdasan buatan juga kerap disalahgunakan untuk hal-hal negatif. Oleh sebab itu, masyarakat harus bijak menggunakan AI. 

    “Karena itu kita semua harus waspada, dan pemerintah akan terus berusaha agar perkembangan AI ini inklusif, adil, transparan, dan benar-benar tidak merugikan,” kata lelaki yang akrab disapa Cak Imin kepada awak media, Selasa (11/2/2025).

    Cak Imin menuturkan meski AI memiliki ancaman, pihaknya tetap akan menggunakan AI secara hati-hati 

    Sementara itu, Founder and Chairman of Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal mengatakan AI memiliki dua sisi. Sebagai akselerator dan ancaman bagi kebebasan. 

    Penggunaan AI secara tanpa kebijakan akan berdampak pada kebebasan, karena akhirnya manusia bergantung pada AI hingga tidak mengenal dirinya. 

    “Kebebasan adalah kebebasan untuk menjadi diriku. Kebebasan untuk menjadi dirimu. Tetapi apa artinya kebebasan ketika kamu tidak lagi dirimu? Kamu tidak lagi memiliki identitasmu,” kata Dino. 

    Dino menambahkan AI juga kerap digunakan untuk kejahatan seperti mencuri 1 juta dolar. Untuk mencegah hal, para pemangku kepentingan perlu berkolaborasi mencegah dampak negatif dari AI. 

    The Hackernews melaporkan peneliti keamanan siber baru-baru ini mengungkapkan bahwa model bahasa besar (LLM) dapat digunakan untuk menghasilkan varian baru kode JavaScript berbahaya dalam skala besar yang sulit untuk dideteksi

    Temuan tersebut menunjukkan bahwa LLM memungkinkan penjahat untuk mengubah dan memodifikasi kode jahat yang sudah ada agar lebih sulit dikenali oleh sistem deteksi otomatis.

    Menurut penelitian tersebut, penjahat siber dapat memanfaatkan LLM untuk menulis ulang malware yang ada dengan cara yang tampak lebih alami dan kompleks. 

    Kode tersebut dapat mengecoh sistem pembelajaran mesin (ML) yang dirancang untuk mendeteksi potensi ancaman. 

    “Penjahat dapat meminta LLM untuk melakukan transformasi yang tampak jauh lebih alami, yang membuat pendeteksian malware ini lebih menantang,” kata peneliti Palo Alto Networks.

    Dengan menggunakan teknik pengaburan berbasis LLM, para penyerang dapat menghasilkan hingga 10.000 varian baru dari kode JavaScript berbahaya tanpa mengubah fungsionalitas dasarnya. 

    Meskipun penyedia LLM seperti OpenAI telah memperkenalkan berbagai pembatasan untuk mencegah penggunaan alat mereka dalam aktivitas berbahaya. Namun, penjahat siber terus mencari cara untuk mengotomatisasi pembuatan email phishing yang meyakinkan dan malware baru. 

    Bahkan, alat seperti WormGPT kini dipromosikan sebagai cara untuk menciptakan email phishing yang sangat meyakinkan dengan sedikit usaha manual.

  • Luhut hingga Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Pemakaman Hasjim Djalal

    Luhut hingga Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Pemakaman Hasjim Djalal

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pejabat dan duta besar hadir dalam pemakaman diplomat senior Hasjim Djalal di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025). 

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, tampak Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri pemakaman sang Diplomat senior tersebut. 

    Menteri Luar Negeri, Sugiono, juga menjadi pemimpin dalam prosesi pemakaman tersebut. 

    Kemudian, tampak juga Duta Besar (Dubes) Ukraina Vasyl Hamianin, Dubes Palestina Zuhair Al-Shun, Dubes Iran Mohammad Boroujerdi, Dubes Turki Talip Kucukcan dan Dubes Jepang Masaki Yasushi. 

    Terlebih, sang anak, yakni eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, juga mengungkapkan bahwa Dubes Amerika Serikat (AS) Kamala Shirin Lakhdir dan Dubes China Wang Lutong juga sempat hadir. 

    Hasim Djalal Wafat

    Sebagai informasi, ayah dari eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal tersebut menghembuskan napas terkahirnya pada Minggu 12 Januari 2025 pukul 16:40 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. 

    Dalam keterangan yang diterima Bisnis, mendiang meninggal dalam keadaan didampingi istri, anak, cucu, hingga saudara-saudara. 

    “Terima kasih atas segala perhatian dan persahabatan dan doa yang diberikan kepada almarhum selama ini,” tulis keterangan tersebut.

    Adapun, semasa hidupnya, Hasjim Djalal dikenal sebagai diplomat senior, intelektual, negarawan, dan ahli hukum internasional yang sangat dihormati baik di dalam negeri, maupun luar negeri.

    Salah satu pencapaian terbesarnya adalah dirinya berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada 1982.

  • Profil Hasjim Djalal, Diplomat Senior yang Tutup Usia di 90 Tahun

    Profil Hasjim Djalal, Diplomat Senior yang Tutup Usia di 90 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kabar duka datang dari dunia diplomasi Indonesia. Diplomat senior Hasjim Djalal menghembuskan napas terkahirnya pada Minggu 12 Januari 2025 pukul 16:40 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.

    Rencananya, ayah dari mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) sore ini pukul 15:00 WIB. Adapun, prosesi pemakaman itu pula akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Sugiono.

    Dalam keterangan yang diterima Bisnis, mendiang meninggal dalam keadaan didampingi istri, anak, cucu, hingga saudara-saudara. Pihak keluarga pun mengucapkan rasa terima kasih atas segala perhatian, persahabtan, dan doa yang diberikan kepada mendiang.

    Profil Hasjim Djalal

    Semasa hidupnya, Hasjim Djalal dikenal sebagai diplomat senior, intelektual, negarawan, dan ahli hukum internasional yang sangat dihormati baik di dalam negeri, maupun luar negeri.

    Pria yang lahir pada 25 Februari 1934 di Sumatera Barat ini merupakan jebolan dari Universitas Virginia dengan gelar Master of Law. Bahkan, pada saat itu dia menjadi mahasiswa Indonesia pertama di universitas tersebut.

    Duta Besar Indonesia untuk Jerman ke-1 ini memiliki karier cemerlang dalam dunia diplomasi. Pada 1981-1983 dia menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk PBB, lanjut pada 1983-1985 dia menduduki posisi sebagai duta besar Indonesia untuk Kanada.

    Setelah itu, pada 1990-1993 kariernya berlanjut menjadi duta besar Indonesia untuk Jerman. Tak hanya itu, dia pun pernah menjadi duta besar keliling pada era pemerintahan Presiden Soeharto dan BJ Habibie.

    Ayah dari Dino Patti Djalal ini memiliki karier mentereng dalam berbagai perundingan internasional. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah dirinya berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada 1982.

    Hasjim, yang merupakan diplomat ulung ini, juga dipercaya menjadi anggota dewan maritim Indonesia, penasihat senior menteri kelautan dan perikanan, penasihat kepala staf TNI AL, dan juga sebagai ketua serta presiden Otoritas Dasar Laut Internasional.

    Tak hanya bergelut di bidang itu saja, Hasjim juga aktif dan prduktif dalam bidang tulis-menulis. Hal ini dibuktikan dalam beberapa karyanya yang berkenaan dengan hukum laut. 

    Beberapa bukunya yang terkenal di antaranya Indonesian Struggle for the Law of the Sea (1979), Indonesia and the Law of the Sea (1995), dan Preventive Diplomacy in Southeast Asia: Lesson Learned (2003).