Tag: Didiek Hartantyo

  • Eks Bos KAI: Beban Kereta Cepat Whoosh Gerus Laba KAI

    Eks Bos KAI: Beban Kereta Cepat Whoosh Gerus Laba KAI

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan bos KAI atau Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2020–2025, Didiek Hartantyo, menyatakan proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung alias Whoosh memberi tekanan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, terutama pada sisi laba.

    Menurut Didiek, meski pendapatan KAI mengalami pertumbuhan tajam dari Rp14,4 triliun pada 2016 menjadi Rp35,9 triliun pada 2024, tak sebanding dengan laba yang dikantongi. Adapun, pertumbuhan tahunan rata-rata pendapatan atau compounded annual growth rate (CAGR) 2016–2024 adalah sebesar 12,1%.

    Dia menyampaikan, laba yang dibukukan hanya mencapai Rp2,2 triliun pada tahun lalu. Sebagai pembanding, pada 2016, laba yang dibukukan KAI adalah Rp1,08 triliun. Dengan catatan tersebut, CAGR kumulatif 2016–2024 untuk laba/rugi perusahaan adalah sebesar 9,3%. Dia menekankan salah satu penyebab utamanya adalah pembebanan dari proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung.

    “Bagi orang keuangan, pasti akan melihat ya, kenapa pendapatannya naik signifikan tetapi labanya begitu-begitu saja. Nah, kemarin sempat muncul berita-berita, mengenai kereta cepat [Jakarta—Bandung] itu beban-beban itu sebenarnya menggerus ada di sini [laba],” kata Didiek dalam acara bertajuk Meet The Leaders 8 di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

    Didiek menilai, proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung menjadi sebagai salah satu sumber risiko terbesar dalam finansial KAI. “Salah satu risiko terbesar adalah di situ [Kereta Cepat Jakarta—Bandung],” imbuhnya.

    Kendati demikian, eks bos KAI itu berharap masalah tersebut dapat segera tertangani agar tidak menjadi beban jangka panjang.Didiek berharap beban keuangan tersebut dapat ditangani secara struktural sehingga tidak membebani profitabilitas perusahaan di masa mendatang.

    “Tapi moga-moga ini tertangani dengan baik segera, sehingga struktur proyeknya bisa ditangani dengan baik, dan harapannya ke depan kereta api akan beban-beban ini akan bisa terselesaikan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Didiek mengatakan bahwa sebelum pandemi, KAI menargetkan pertumbuhan pendapatan tahunan kumulatif (CAGR) sekitar 20%. Namun, imbas disrupsi pandemi Covid-19 pada 2020–2021, pertumbuhan pendapatan hanya tercapai di level 12,1%. Meski begitu, Didiek menegaskan bahwa KAI tetap mampu menjaga stabilitas kinerja, bahkan tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di tengah tekanan keuangan.

    Jika ditengok dari sisi EBITDA, KAI tetap menunjukkan kinerja yang solid. Didiek mencatat EBITDA perseroan pada 2024 mencapai Rp7,7 triliun, dengan pertumbuhan tahunan kumulatif (CAGR 2016–2024) mencapai 14,5%.

    “Tidak banyak BUMN yang mempunyai standar EBITDA seperti ini. Tahun yang lalu EBITDA kami Rp7,7 triliun. Jadi, Bapak-Ibu sekalian, pada saat pandemi pun hanya mengalami minus EBITDA-nya di tahun 2020, tapi selanjutnya adalah positif, menunjukkan bahwa kereta api sangatlah sehat,” bebernya.

    Adapun dari sisi aset, lanjut dia, KAI juga mencatatkan pertumbuhan empat kali lipat dari 2016–2025. Total aset perusahaan naik dari Rp25,1 triliun pada 2016 menjadi Rp102,4 triliun pada 2025.

  • Saingi Jepang-Singapura, Eks Bos KAI Klaim Ketepatan Waktu Kereta RI Hampir 100%

    Saingi Jepang-Singapura, Eks Bos KAI Klaim Ketepatan Waktu Kereta RI Hampir 100%

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2020–2025, Didiek Hartantyo, menyebut ketepatan waktu kereta api di Indonesia saat ini sudah berada di level terbaik dunia. Bahkan, sejajar dengan negara-negara maju, seperti Jepang dan Singapura.

    Hal itu disampaikan Didiek dalam acara bertajuk Meet The Leaders 8 yang digelar di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

    Didiek menyoroti peningkatan signifikan yang telah dicapai sektor perkeretaapian nasional, baik dari sisi keselamatan maupun kualitas layanan selama satu dekade terakhir.

    Dia mengeklaim, kinerja ketepatan waktu operasional kereta api (on-time performance/OTP) mampu dipertahankan secara konsisten.

    Pada 2024, tingkat ketepatan keberangkatan berada di angka 99,77% dan ketepatan kedatangan di level 96,05%.

    “Ini on-time performance, ini kita bisa banggakan, karena kalau kita bandingkan dengan negara-negara maju, di Eropa, di Amerika, di Jepang, ini pun juga lebih tinggi ya. Jadi, [pada 2024] keberangkatan 99,77%, sementara kedatangan 96,05%,” kata Didiek.

    Adapun, ketepatan waktu perjalanan kereta ini ditentukan oleh kualitas sarana dan prasarana.

    Jika dibandingkan pada 2020, OTP keberangkatan dan kedatangan pernah berada di angka 99,54% dan 93,11%.

    Sepanjang 2020–2024, KAI mencatat realisasi tingkat ketersediaan sarana kereta konsisten di atas target minimum dan kegagalan sarana tetap di bawah batas toleransi.

    Pada periode yang sama, KAI mengeklaim gangguan prasarana menurun, kualitas jalur rel (track) meningkat, serta rencana kerja dan anggaran (RKA) perawatan sarana dan prasarana yang dibelanjakan secara optimal.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa peningkatan ketepatan waktu tidak hanya terjadi pada layanan antarkota, melainkan juga pada kereta komuter dan kereta cepat dengan tingkat ketepatan 100%.

    “Kalau komuter kami itu juga bisa dibandingkan, apalagi kalau kereta cepat, ini ketepatan waktunya 100%,” ujarnya.

    Penurunan Kecelakaan

    Selain ketepatan waktu, Didiek menyebut KAI juga berhasil dalam menurunkan jumlah kecelakaan kereta api dan kecelakaan kerja selama 10 tahun terakhir.

    Didiek menuturkan bahwa jumlah kecelakaan yang turun itu menunjukkan keberhasilan strategi keselamatan KAl selama 10 tahun terakhir. Menurutnya, keberhasilan ini adalah komitmen berkelanjutan perusahaan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap layanan KAI.

    “Dulu tahun 2015, 53 kecelakaan kereta api [KKA] dalam 1 tahun. Artinya hampir setiap minggu terjadi kecelakaan kereta api, kemudian juga terjadi kecelakaan kerja yang hampir sama [sebanyak 52 pada 2015],” ungkapnya.

    Namun, jumlahnya menurun pada 2024. Pada periode itu, terdapat 5 KKA dan 7 kecelakaan kerja.

    “Jadi, ini bagaimana kita membangun transportasi yang betul-betul selamat. Salah satu ukuran kinerja adalah on-time performance,” tandasnya.

  • Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Bisnis.com, JAKARTA -Perusahaan Ter batas Kereta Api Indonesia atau PT KAI (Persero) berganti nakhoda, dari Didiek Hartantyo kepada Bobby Rasyidin dan Wakil Direktur Utama Dody Budiawan. Munculnya jabatan wadirut ini mengulang pada masa Ignatius Jonan menjadi Dirut KAI yang pertama kali dulu.

    Jika pada periode sebelum nya Dewan Komisaris (Dekom) ada 9 orang dan 9 direksi, maka saat ini ada 8 dekom dan 10 direksi. Sayangnya, dari 10 direksi hanya 3 orang saja yang berasal dari internal KAI (organik), yaitu Direktur Pengelola Sarana & Prasarana Heru Kuswanto, Direktur Operasi Awan Hermawan, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan Dadan Rudiansyah. Memang ketiga jabatan tersebut lebih pas diemban oleh mereka yang berkarier di KAI karena mereka mengetahui detail persoalan-persoalan teknis operasional. Catatan lain adalah adanya penggabungan Direksi Pengelola Prasarana dan Sarana yang dijabat oleh satu orang saja. Sesungguhnya ini terlalu berat, baik pekerjaan maupun tanggung jawab moralnya. Bila terjadi insi-den/accident pada sarana dia akan kena, demikian pula bila terjadi insiden/accident di prasarana, orang yang ber-sangkutan juga akan kena. Sungguh kasihan bila tidak segera dipisahkan antara Direksi Pengelola Prasarana dengan Pengelola Sarana ini.

    Kunci operasional KAI itu ada di prasarana (rel, stasiun, dan sejenisnya) dan sarana (kereta api), sehingga tidak bijak membebankan masalah tersebut pada pundak satu orang saja.

    Sebagai seorang pengguna setia layanan KAI, baik jarak jauh maupun dalam kota, harapan terhadap pergantian kepemimpinan di PT KAI ini adalah tetap mampu melanjutkan proses transformasi yang dimulai oleh Ignatius Jonan dengan mengubah wajah layanan KAI ke customer centris, dan dari perusahaan yang sebe-lumnya merugi terus, dalam waktu 3 tahun bisa untung dengan pelayanan yang jauh lebih baik. Transformasi itu terus berlanjut ketika Ignatius Jonan menjadi Menteri Perhubungan (Oktober 2014—Juli 2016) dan kepemimpinan di KAI dilanjutkan oleh Edi Sukmoro. Demikian pula ketika pergantian kepemimpinan dari Edi Sukomoro ke Didiek Hartantyo, proses transformasi terus berlanjut. Didiek Hartantyo sebetul-nya menghadapi masa yang amat sulit karena menjadi Dirut KAI pada saat mulai pandemi Covid-19, yaitu mulai Juni 2020. Namun, latar belakangnya sebagai bankir, kemampuan mana-jerialnya teruji saat itu. Meskipun pelanggan KAI ngedrop sampai 70%, tetapi tidak terjadi PHK sehingga tidak muncul gejolak selama pandemi Covid-19 dan recovery berlangsung cepat sehingga performanya tetap terjaga. Bagi pelanggan, legacy Didiek Hartantyo yang dapat dirasakan langsung adalah pertama, inovasi bisnis dengan pengembangan sarana baru, seperti misalnya KA Luxury, Panoramic, dan kompartemen yang membidik pangsa pasar baru dari orang-orang berduit.

    Ketiga jenis layanan itu amat diminati dan menjadi salah satu sumber cuan baru bagi PT KAI (Pesero). Kedua, Didiek Hartantyo melakukan beutifikasi (mem-percantik) stasiun-stasiun dan di sejumlah stasun besar seperti Gambir, Pasar Senen, Bandung, Yogyakarta, dan Gubeng Surabaya tersedia sejumlah meja di ruang tunggu yang dilengkapi dengan colokan listrik, sehingga calon penumpang kereta bisa menunggu di stasiun sambil bekerja.

    Bukan hanya mengubah wajah stasiun menjadi lebih cantik, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menyedikan fasilitas isi ulang air minum yang langsung dapat diminum di sejumlah stasiun, sehingga dapat mengurangi ongkos transportasi, khu-susnya untuk pembelian air minum selama di perjalanan. Salah satu strategi untuk menjaga proses transformasi KAI itu terus berlanjut adalah mengoptimalkan peran SDM organik masuk ke dalam jajaran direksi, karena mereka itu telah mengenali kultur perusahaan dengan baik, sehingga tidak memer-lukan waktu lama untuk penyesuaian.

    TANTANGAN BARU

    Keberlanjutan transformasi di KAI sangat diperlukan mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan baik secara bisnis maupun pelayanan. Secara bisnis, KAI mengha-dapi tantangan besar terkait dengan adanya penugasan yang diberikan oleh peme-rintah kepada KAI seperti pengelolaan LRT Palembang dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kedua entitas ini secara finansial akan menjadi beban perusahaan karena memerlukan subsidi sepanjang massa untuk dapat mempertahankan operasionalnya. Hal itu mengingat jumlah pelanggan kedua moda itu memang jauh di bawah target, sehingga konsekuensi logisnya pendapatan tiket juga rendah. Hanya dengan subsidi sepanjang masa keduanya dapat ber-operasi. Memang ada layanan kereta regular jarak jauh dan kereta perkotaan yang disubsidi melalui PSO (public service obligation), tetapi itu sebetul-nya lebih ke pertimbangan politik saja. Artinya, tanpa ada subsidi pun akan tetap bisa beroperasi dengan menerapkan tiket komersial. Akan tetapi, untuk LRT Palembang dan KCJB kasusnya berbeda, mereka tidak akan bisa lanjut operasional tanpa ada subsidi, karena kalau diterapkan tarif komersial makin sedikit yang naik.

    Jadi, ada dua pekerjaan rumah (PR) direksi KAI saat ini, yaitu pertama, bagai-mana melakukan creative financing agar biaya operasional LRT Palembang dan KCJB itu tidak terlalu banyak menguras APBN, tetapi juga tidak menjadi beban baru KAI secara keseluruhan. Ini PR yang tidak mudah diselesaikan tapi perlu dibuat milestone agar pada saatnya bisa tercapai. Kedua, bagaimana agar KAI tetap untung tetapi juga layanan untuk kaum bawah tidak terabaikan.

    Saat ini layanan KAI untuk jarak jauh didominasi oleh tarif komersial. Tarif komersial ini sebetulnya amat berat bagi para pensiunan, petani, pedagang kecil, atau peker-ja komuter jarak jauh yang dikenal dengan Kelompok PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). Mereka hanya dapat menggunakan layanan KA jarak jauh yang bersubsidi, tetapi itu sarananya terbatas sehingga beli tiketnya harus jauh sebelumnya. Kalau mereka ada kepentingan mendadak, sulit mendapatkan tiket bersubsidi tersebut. Di tengah kondisi ekonomi yang makin terpuruk, ketersediaan layanan KA jarak jauh yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat itu makin dibutuhkan.

    Apalagi Presiden Prabowo itu secara ideologis adalah seorang sosialis sehingga berharap layanan KAI terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    Ketiga, untuk menjawab tantangan pertama dan kedua di atas, KAI perlu menggenjot angkutan logistik sehingga dapat melakukan subsidi silang terhadap layanan penumpang. Peningkatan angkutan logistik ini sekaligus untuk mengurangi moda share angkutan barang yang saat ini didominasi oleh truk. Moda share KAI untuk angkutan barang masih dibawah 10%. Dalam waktu 5 tahun ke depan semoga dapat ditingkatkan menjadi 15%. 

    Kalau ini dapat dilakukan maka keuntungan korporasi akan tetap tercapai dan subsidi silang untuk angkutan penumpang bisa tetap dilakukan.

  • Susunan Lengkap Direksi & Komisaris KAI Terbaru

    Susunan Lengkap Direksi & Komisaris KAI Terbaru

    Jakarta

    Perombakan terjadi pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Pada perombakan ini terjadi perubahan susunan direksi dan komisaris di KAI.

    Bobby Rasyidin yang ditunjuk sebagai Direktur Utama KAI menggantikan Didiek Hartantyo. Sebelumnya, Bobby dikenal sebagai Direktur Utama PT LEN Industri, induk holding BUMN pertahanan DEFEND ID sejak tahun 2021 hingga 2025.

    Perombakan besar pada struktur direksi ini dilakukan berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-223/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.

    Surat keputusan itu mengangkat Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama, Dody Budiawan sebagai Wakil Direktur Utama, dan I Gede Darmayusa sebagai Direktur Portofolio Management dan Teknologi Informasi.

    Kemudian, di keputusan yang sama juga diangkat Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko, Atih Nurhayati sebagai Direktur SDM dan Kelembagaan, Rafli Yandra sebagai Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha, dan Indarto Pamoengkas sebagai Direktur Keuangan dan Umum.

    Selain itu, struktur komisaris KAI juga dirubah melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-224/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK.039/DI-DAM/DO/2025 tertanggal 12 Agustus 2025.

    Purnomo Sucipto dan I Wayan Sugiri diangkat sebagai Komisaris. Lalu, Arnanto dan Raizal Arifin sebagai Komisaris Independen.

    “Kami menyambut baik kehadiran jajaran komisaris dan direksi yang baru akan memperkuat langkah KAI dalam menghadirkan layanan terbaik dan berkontribusi bagi kemajuan perkeretaapian nasional,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).

    Berikut ini jajaran direksi dan komisaris KAI yang baru:

    Dewan Komisaris

    1. Komisaris Utama: Said Aqil Siroj
    2. Komisaris Independen: Endang Tirtana
    3. Komisaris Independen: Arnanto
    4. Komisaris Independen: Raizal Arifin
    5. Komisaris: Purnomo Sucipto
    6. Komisaris: I Wayan Sugiri
    7. Komisaris: Diah Natalisa
    8. Komisaris: Mohamad Risal Wasal

    Dewan Direksi

    1. Direktur Utama: Bobby Rasyidin
    2. Wakil Direktur Utama: Dody Budiawan
    3. Direktur Portofolio Manajemen & Teknologi Informasi: I Gede Darmayusa
    4. Direktur Perencanaan Strategis & Manajemen Risiko: Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat
    5. Direktur SDM & Kelembagaan: Atih Nurhayati
    6. Direktur Bisnis & Pengembangan Usaha: Rafli Yandra
    7. Direktur Keuangan & Umum: Indarto Pamoengkas
    8. Direktur Pengelola Sarana & Prasarana: Heru Kuswanto
    9. Direktur Operasi: Awan Hermawan Purwadinata
    10. Direktur Keselamatan & Keamanan: Dadan Rudiansyah

    Lihat juga Video: Komisaris KAI Nilai Penambahan Jadwal KRL Nambo Bikin Penumpang Nyaman

    (acd/acd)

  • Daftar 3 Insiden Kereta Api Anjlok dalam Sepekan, Apa Saja?

    Daftar 3 Insiden Kereta Api Anjlok dalam Sepekan, Apa Saja?

    Bisnis.com, JAKARTA — Rentetan insiden kereta anjlok terjadi beberapa kali dalam beberapa hari terakhir. Dalam satu pekan ini saja, setidaknya terdapat tiga insiden kereta anjlok di tiga lokasi yang berbeda.

    Ketiga kereta tersebut yakni kereta api jarak jauh KA Bromo Anggrek pada 1 Agustus. Kemudian, pada 5 Agustus 2025 lalu, terdapat dua kereta yang anjlok, KRL di emplasemen Stasiun Jakarta Kota dan KA Kuala Stabas (KA S5) di Lampung.

    Meski tidak ada korban jiwa dalam ketiga insiden tersebut, tetapi penumpang mengalami dampaknya secara langsung. Mulai dari keterlambatan kereta, pembatalan perjalanan KRL maupun KA jarak jauh, hingga rekayasa rute yang harus dilakukan dan mengganggu rencana perjalanan penumpang.

    Pada insiden anjloknya KA Bromo Anggrek, KAI membatalkan 80 perjalanan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto – Kroya – Bandung akibat kejadian tersebut.

    Sementara itu, imbas KRL anjlok, puluhan perjalanan dari arah Bogor/Depok/Nambo dari sekitar pukul 07.30 WIB hingga 12.00 WIB harus berhenti sebagian di Stasiun Jayakarta dan Manggarai. 

    Pemerintah pusat maupun pihak KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf atas kejadian tersebut. 

    Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8).  

    Didiek menyampaikan bahwa sejak kejadian, selama 19 jam lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen dikerahkan untuk melakukan evakuasi, perbaikan jalur, serta rekayasa pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan. 

    “Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek dalam keterangan pers dikutip Senin, (4/8/2025). 

    Bahkan dalam insiden tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi turun langsung ke lokasi kejadian dan membentuk tim audit independen untuk mengevaluasi penyebab anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir.

    Warganet pun mempertanyakan kejadian yang terjadi dalam waktu berdekatan tersebut. “Udah 3 kali anjlok dalam seminggu min [admin],” tulis akun @dxrkchocolx di platform X. 

    “Kemunduran jaman bahula min. Banyak anjlok, 1-2 kali musibah. Klo keseringan sarana prasarananya yg kudu dievaluasi,” tulis @john20894. 

    Berikut Daftar Insiden Kereta Anjlok dalam Sepekan Awal Agustus 2025:

    1. KA Argo Bromo Anggrek

    Kereta KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi–Gambir anjlok di emplasemen jalur sekitar Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat, Jumat (1/8/2025) pukul 15.47 WIB.  

    Evakuasi rangkaian kereta selesai dilakukan pada Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB, sedangkan perbaikan jalur berlanjut hingga Minggu (3/8) pagi. Jalur kembali dapat digunakan sejak pukul 10.57 WIB dan dilewati pertama kali oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas.

    2. KRL di Stasiun Jakarta Kota

    Commuter Line Bogor imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No. 1189 relasi Bogor – Jakarta Kota pada Selasa pagi (5/8) sekitar pukul 07.17 WIB di emplasemen Stasiun Jakarta Kota. 

    Petugas terkait dan tim dari Kereta Bantuan NR yang berada di lokasi telah berhasil mengevakuasi kereta untuk mengembalikan posisi roda kereta di atas badan rel. Evakuasi selesai dilakukan pada pukul 09.57 WIB.

    Meski evakuasi sudah selesai, kereta belum dapat serta merta melaju sampai Jakarta Kota. Untuk tetap melayani pengguna, hingga pukul 09.50 WIB KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi perjalanan Commuter Line Bogor hanya sampai Stasiun Jayakarta dan Stasiun Gondangdia untuk kembali ke arah Depok/Bogor.

    Berdasarkan pantauan Bisnis pada pukul 09.33 WIB, perjalanan dari Bogor ke Manggarai yang biasanya ditempuh sekitar 1 jam, tetapi dalam kurun waktu tersebut baru sampai Stasiun Depok Baru. 

    KAI Commuter masih memberlakukan rekayasa pola operasi  perjalanan Commuter Line Bogor untuk kereta keberangkatan pukul 11.38 WIB dari Universitas Indonesia. Di mana hanya sampai stasiun Manggarai yang kemudian kembali untuk arah Depok/Bogor.  

    Kemudian kereta berikutnya, juga memberlakukan pola yang sama. Namun, saat melewati Stasiun Tebet atau sekitar pukul 12.14 WIB, petugas/kondektur di dalam kereta menginformasikan bahwa terjadi perubahan jalur yang semula hanya sampai Manggarai, tetapi berlanjut sampai Jakarta Kota. 

    3. KA Kuala Stabas (KA S5) Lampung

    Perjalanan KA Kuala Stabas (KA S5), rute Baturaja-Tanjungkarang mengalami anjlokan di Kilometer 141+2, jalur hilir Negeriagung-Tulungbuyut, Kab. Way Kanan, Lampung, pada 5 Agustus 2025, pukul 16.20 WIB.

    Imbas dari kejadian ini mengakibatkan perjalanan KA S5 mengalami keterlambatan lebih dari 180 menit. Saat ini, proses evakuasi dan normalisasi jalur sedang dilakukan oleh unit terkait.

  • Bos KAI Minta Maaf Buntut KA Agro Bromo Anggrek Anjlok di Subang

    Bos KAI Minta Maaf Buntut KA Agro Bromo Anggrek Anjlok di Subang

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8).

    Setelah upaya intensif, kedua jalur yang sempat terputus kini sudah dapat dilalui kembali oleh kereta api.

    Didiek menyampaikan bahwa sejak kejadian, selama 19 jam lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen dikerahkan untuk melakukan evakuasi, perbaikan jalur, serta rekayasa pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan.

    “Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek dalam keterangan pers dikutip Senin, (4/8/2025).

    Evakuasi rangkaian kereta selesai dilakukan pada Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB, sedangkan perbaikan jalur berlanjut hingga Minggu (3/8) pagi. Jalur kembali dapat digunakan sejak pukul 10.57 WIB dan dilewati pertama kali oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas.

    Akibat insiden ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto – Kroya – Bandung.

    Meski terdampak cukup signifikan, operasional kereta api mulai menunjukkan pemulihan. Tingkat ketepatan waktu keberangkatan per Sabtu siang hingga hari ini diperkirakan mencapai 94%.

    Per 3 Agustus 2025 pukul 09.15 WIB, KAI telah berhasil memproses pembatalan sebanyak 22.664 tiket pelanggan untuk periode perjalanan 1 hingga 3 Agustus. KAI mengatakan akan terus berupaya melakukan respons cepat dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang terdampak gangguan perjalanan.

    Di sisi lain, selama periode yang sama, sebanyak 440.581 pelanggan tetap melakukan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk yang tersedia.

    KAI memberikan pengembalian dana penuh 100% bagi pelanggan yang melakukan pembatalan tiket akibat gangguan ini. Pengajuan refund dapat dilakukan di stasiun hingga 7×24 jam setelah jadwal keberangkatan. Selain itu, KAI juga menyediakan kompensasi berupa service recovery bagi pelanggan yang mengalami keterlambatan signifikan.

    “Namun dalam pelaksanaan berbagai upaya tersebut, kami sangat memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan, terutama bagi yang mengalami keterlambatan signifikan saat berada di atas kereta, menunggu kepastian waktu keberangkatan, hingga mengantre untuk proses refund di stasiun. Kami juga menyadari bahwa penyiapan layanan service recovery (SR) di beberapa titik masih memerlukan peningkatan,” lanjut Didiek.

    Saat ini, layanan kereta api menunjukkan tren pemulihan. Per Minggu (3/8), dari total 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta, sebanyak 65 KA tiba tepat waktu, dan 7 KA mengalami keterlambatan.

    Untuk saat ini, KAI masih memberlakukan pembatasan kecepatan operasional kereta api sebesar 60 km/jam di lokasi pascakejadian Pegadenbaru sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko. Kecepatan tersebut akan ditingkatkan secara bertahap menuju kondisi normal, yakni 120 km/jam seiring dengan evaluasi teknis yang ketat dan tetap mengedepankan aspek keselamatan perjalanan.

    “Kami terus berupaya memperbaiki seluruh aspek layanan, termasuk dalam penanganan kondisi krisis seperti ini. Bagi kami, pelayanan dan keselamatan pelanggan adalah yang utama. Kami menjadikan setiap tantangan sebagai bahan introspeksi untuk memperkuat sistem, meningkatkan kecepatan respons, dan menghadirkan perjalanan kereta api yang semakin andal,” ujar Didiek.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi akan segera membentuk tim audit independen untuk mengevaluasi penyebab anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir.

    Kereta KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir anjlok di emplasemen jalur sekitar Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat. Menhub memantau langsung proses evakuasi penumpang, pemulihan jalur, serta investigasi awal KA Argo Bromo Anggrek.

    “Kementerian Perhubungan akan membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang terjadi pada Jumat, (1/8) di Subang,” kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Kementerian Perhubungan juga berkomitmen untuk melanjutkan pengawasan ketat terhadap proses pemulihan dan memastikan agar operasional kereta api khususnya pada jalur terdampak dapat kembali berjalan secara optimal, aman, dan andal. Dia mengatakan penanganan insiden tidak hanya berfokus pada pemulihan teknis, tetapi juga akan ada evaluasi secara menyeluruh.

    “Pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian,” ujar Menhub.

  • Permohonan Maaf Dirut KAI Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok

    Permohonan Maaf Dirut KAI Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat 80 perjalanan Kereta Api (KA) yang dibatalkan imbas anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir pada Jumat (1/8). Diketahui, KA Argo Bromo Anggrek anjlok tepat di petak emplasemen Stasiun Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Terkait hal tersebut, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo menundukkan kepalanya sebagai ungkapan permohonan maaf kepada para pengguna layanan KA jarak jauh. Aksi tersebut dilakukan bersama Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, dan VP Public Relations KAI, Anne purba.

    “Saya pertama-tama mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak kejadian ini,” terang Didiek di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

    Didiek merinci, 80 pembatalan perjalanan kereta terjadi mulai tanggal 1 Agustus untuk 54 kereta. Kemudian pada tanggal 2 Agustus tercatat sebanyak 24 kereta, dan di 3 Agustus terdapat dua kereta yang dibatalkan berangkat.

    Ia juga menjelaskan, sebanyak 12 ribu tiket yang dikembalikan KAI. Sepanjang periode terganggunya perjalanan pada 1-3 Agustus, sebanyak 440 ribu tiket yang terjual.

    “Namun demikian, saya menyampaikan kepada masyarakat, hari ini secara umum perjalanan kereta api sudah normal kembali,” ucap Didiek.

    Lihat juga Video: KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang

    Batas Kecepatan KA 60 Km/Jam

    Kereta saat melintas di titik yang sempat terjadi insiden KA Argo Bromo Anggrek anjlok di Subang/Foto: Dian Firmansyah

    Meski perjalanan KA secara umum kembali normal, Didiek menyebut lokasi anjloknya KA Argo Bromo Anggrek belum sepenuhnya pulih. Saat ini, KAI menetapkan batas kecepatan di lokasi tersebut hanya 60 km.

    Sementara pada kondisi normal, kecepatan KA yang melintas di lokasi tersebut bisa mencapai 120 km. “Kalau perbaikannya mungkin dalam 2-3 hari ya. Tapi kita tetap akan mengupayakan secepatnya,” jelasnya.

    Per Minggu (3/8), KAI mulai menjalankan 72 kereta dari arah Timur yang mencakup Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi, Jember, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung. Dari total tersebut, ada sebanyak 65 kereta yang tepat waktu dan tujuh lainnya mengalami keterlambatan.

    Sementara untuk keberangkatan Jakarta, ada sebanyak 63 perjalanan yang terbagi dari dua stasiun, Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir, terdapat tiga kereta yang mengalami keterlambatan, yakni KA Argo Muria dan KA Agro Bromo Anggrek.

    Sedangkan untuk kereta yang batal berangkat pada Minggu, di antaranya KA Malabar relasi Malang-Bandung dan KA Harina relasi Surabaya Pasarturi-Bandung.

    Penyebab KA Argo Bromo Anjlok Masih Diinvestigasi

    Foto: Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir yang anjlok telah dievakuasi. Proses evakuasi berlangsung panjang. (dok KAI Daop 1)

    Hingga saat ini, Didiek mengaku masih mendalami penyebab anjloknya KA Argo Bromo Anggrek. Investigasi ini dilakukan bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

    “Kami sampaikan bahwa kejadian ini, kami mohon maaf, penyebabnya sedang diinvestigasi,” jelasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, menyebut KAI telah menyediakan proses refund atau pengembalian tiket yang dilakukan 100% dari harga jualnya. Untuk refund di Stasiun Pasar Senen, KAI menyiagakan lima loket untuk proses refund tiket dengan uang tunai.

    Yuskal menambahkan, pembatalan tiket akan dilakukan selama 7 hari sejak kejadian anjlok di Jumat lalu. Ia mengatakan, proses refund tiket juga bisa dilakukan 100% melalui aplikasi Access by KAI mulai besok, Senin (4/8).

    “Kami berharap memang 7 hari ini dimanfaatkan sehingga bisa menambah kemudahan, tidak sampai terjadi antrean. Selain itu mulai besok nanti di aplikasi, memang (sekarang) belum bisa refund 100%. Mulai besok memang sudah kita sesuaikan nanti untuk pembatalan yang 100% bisa dilakukan di aplikasi kita,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 3

    (kil/kil)

  • KAI targetkan perbaikan KA Argo Bromo yang anjlok rampung tiga hari

    KAI targetkan perbaikan KA Argo Bromo yang anjlok rampung tiga hari

    Kalau perbaikannya mungkin dua sampai tiga hari, tapi kami tetap mengupayakan secepatnya.

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) menargetkan perbaikan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek, di Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat, dapat diselesaikan dalam kurun waktu tiga hari ke depan.

    “Kalau perbaikannya mungkin dua sampai tiga hari, tapi kami tetap mengupayakan secepatnya,” kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dalam konferensi pers, di Jakarta, Minggu.

    Evakuasi rangkaian kereta selesai dilakukan pada Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB, sementara perbaikan jalur berlanjut hingga Minggu (3/8) pagi. Jalur kembali dapat digunakan sejak pukul 10.57 WIB dan dilewati pertama kali oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas.

    KA umumnya bergerak dalam kecepatan 120 kilometer/jam. Namun, khusus pada jalur itu, KA bergerak melambat menjadi 60 km/jam.

    “Kami terus mengupayakan normalisasi agar lintas tersebut kembali ke kecepatan normal ke 120 km/jam, tapi tentu saja kami mengutamakan aspek keselamatan,” kata Didiek lagi.

    KAI mencatat terdapat 80 perjalanan kereta yang dibatalkan akibat insiden tersebut, dengan rincian 54 perjalanan dibatalkan pada hari H kejadian tanggal 1 Agustus, 24 perjalanan dibatalkan pada 2 Agustus, dan dua perjalanan dibatalkan pada hari ini, Minggu.

    Di sisi lain, terdapat 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung.

    “Namun, hari ini secara umum perjalanan kereta api sudah normal kembali,” ujarnya pula.

    Per Minggu (3/8), dari total 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta, sebanyak 65 KA tiba tepat waktu, dan 7 KA mengalami keterlambatan.

    Didiek pun mengatakan seluruh jajaran Direksi KAI juga turun langsung ke lokasi sejak hari pertama untuk memastikan penanganan berjalan cepat dan tepat. Peristiwa ini juga tengah dalam proses investigasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab pasti kejadian.

    Per 3 Agustus 2025 pukul 09.15 WIB, KAI telah berhasil memproses pembatalan sebanyak 22.664 tiket pelanggan untuk periode perjalanan 1 hingga 3 Agustus.

    KAI memberikan pengembalian dana penuh (100 persen) bagi pelanggan yang melakukan pembatalan tiket akibat gangguan ini. Pengajuan refund dapat dilakukan melalui loket di stasiun maupun aplikasi Access by KAI hingga 7×24 jam setelah jadwal keberangkatan. KAI juga menyediakan kompensasi berupa service recovery bagi pelanggan yang mengalami keterlambatan signifikan.

    Pelanggan yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat mengakses Contact Center KAI 121 (021-121), WhatsApp 0811-1211-1121, atau aplikasi Access by KAI.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PT KAI refund 100 persen tiket terimbas KA Argo Bromo Anggrek anjlok

    PT KAI refund 100 persen tiket terimbas KA Argo Bromo Anggrek anjlok

    Refund 100 persen, (pembatalan) offline ataupun online.

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) menyatakan tiket yang dibatalkan akibat anjloknya rangkaian KA 1 (Argo Bromo Anggrek), di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan dikembalikan 100 persen.

    “Refund 100 persen, (pembatalan) offline ataupun online,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.

    KAI memperpanjang waktu pembatalan tiket menjadi 7×24 jam untuk menghindari panjangnya antrean. Pelanggan bisa mendatangi loket pembatalan di stasiun keberangkatan atau membatalkan melalui aplikasi Access by KAI.

    Pembatalan yang dilakukan melalui loket akan menerima dana dalam bentuk tunai. KAI menambah jumlah loket yang menangani pembatalan tiket, dari sebelumnya 3 loket menjadi 5 loket, dan membuka layanan selama 24 jam untuk menghindari penumpukan antrean.

    Sedangkan pembatalan lewat aplikasi akan dikembalikan melalui rekening yang terkait dengan pembelian tiket. KAI pun akan menyesuaikan nilai pengembalian dana pada aplikasi agar menjadi 100 persen khusus untuk perjalanan yang terdampak KA Argo Bromo Anggrek.

    Akibat insiden ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto-Kroya-Bandung.

    Per 3 Agustus 2025 pukul 09.15 WIB, KAI telah berhasil memproses pembatalan sebanyak 22.664 tiket pelanggan untuk periode perjalanan 1 hingga 3 Agustus. KAI mengatakan akan terus berupaya melakukan respons cepat dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang terdampak gangguan perjalanan.

    Di sisi lain, selama periode yang sama, sebanyak 440.581 pelanggan tetap melakukan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk yang tersedia.

    Saat ini, layanan kereta api menunjukkan tren pemulihan. Per Sabtu (2/8), dari total 72 perjalanan KA dari arah timur menuju Jakarta, sebanyak 65 KA tiba tepat waktu, dan 7 KA mengalami keterlambatan. Tingkat ketepatan waktu keberangkatan per Sabtu siang hingga hari ini diperkirakan mencapai 94 persen.

    Untuk saat ini, KAI masih memberlakukan pembatasan kecepatan operasional kereta api sebesar 60 km/jam di lokasi pascakejadian Pegadenbaru sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko. Kecepatan tersebut akan ditingkatkan secara bertahap menuju kondisi normal, yakni 120 km/jam seiring dengan evaluasi teknis yang ketat dan tetap mengedepankan aspek keselamatan perjalanan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI: perjalanan kembali normal usai insiden KA Argo Bromo Anggrek

    KAI: perjalanan kembali normal usai insiden KA Argo Bromo Anggrek

    ANTARA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan perjalanan kereta telah kembali normal usai insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek yang terjadi pada Jumat (1/8). Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo pun meminta maaf atas ketidaknyaman yang dirasakan oleh para penumpang. (Pradanna Putra Tampi/Anggah/Satrio Giri Marwanto/Amita Putri Caesaria)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.