Tag: Dian Siswarini

  • Dian Siswarini Terpilih Sebagai Ketua Umum ATSI 2025-2029, Reski Damayanti Waketum

    Dian Siswarini Terpilih Sebagai Ketua Umum ATSI 2025-2029, Reski Damayanti Waketum

    Bisnis.com, JAKARTA — Seluruh operator seluler Indonesia sepakat menunjuk Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Dian Siswarini sebagai ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) 2025-2029. Dian menggantikan Ririek Adriansyah.

    Rapat Umum Anggota (RUA) ATSI juga mengangkat Chief Legal & Regulatory Officer PT Indosat Tbk. Reski Damayanti sebagai Wakil Ketua Umum.

    Kemudian Director & Chief Regulatory PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) Merza Fachys sebagai Sekretaris Jenderal. Adapun posisi bendahara diisi oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Daru Mulyawan.

    Dalam sambutannya, Dian mengatakan di bawah kepemimpinannya ATSI akan menjadi penggerak utama ekosistem digital Indonesia. ATSI juga berkomitmen untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia yang lebih maju dari sisi teknologi.

    “Serta mampu beradaptasi di era kemajuan digital secara global. ATSI juga akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan industri untuk mendorong peningkatan infrastruktur digital dan inovasi digital dalam upaya meningkatkan kesejahteraan digital,” kata Dian di Jakarta, Senin (29/9/2025).

    Dian juga meyakini bahwa kemitraan yang kuat dengan regulator dan semua pemangku kepentingan lainnya akan mempercepat digitalisasi di Tanah Air.

    ATSI juga akan mempromosikan dan mendorong terciptanya iklim usaha yang adil dan penerapan teknologi terkini misalnya 5G, artificial intelligence, dan juga internet of things (IoT) untuk mendukung pemerintah Indonesia.

    Sebelumnya, ATSI menili kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff sebesar 32% yang diterapkan Amerika Serikat (AS) berpeluang menaikkan nilai tawar Indonesia dalam pengembangan 5G. Penetrasi teknologi baru tersebut bakal makin kencang. 

    Kebijakan tarif Trump hanya memberatkan ekspor komoditas Indonesia, tidak dengan sektor teknologi, termasuk 5G. 

    ATSI menilai kebijakan Trump justru berpeluang membuat penetrasi 5G makin berkembang. 

    Negara-negara yang awalnya mengirimkan perangkat 5G ke AS, akan menjadikan Indonesia sebagai pasar alternatif, yang kemudian berpotensi membuat nilai tawar Indonesia naik. 

    Indonesia berpeluang mendapatkan perangkat 5G dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

    Laporan terbaru Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memperkirakan penetrasi 5G Indonesia masih berkisar 3% pada 2024. 

    Penetrasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 32% pada 2030 dengan dukungan berbagai kebijakan, termasuk ekosistem yang makin matang. 

  • Telkom Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Posisi Wadirut Dihapus

    Telkom Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Posisi Wadirut Dihapus

    JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agenda rapat yakni perubahan susunan komisaris dan direksi.

    Sekadar informasi, RUPSLB Telkom seharusnya dijadwalkan pada 3 September 2025. Namun, ditunda tanpa alasan yang jelas.

    Hasil RUPSLB ini, pemegang saham meniadakan posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) dan mencopot Muhammad Awaluddin dari posisi tersebut. Adapun Awaluddin baru menjabat selama kurang lebih tiga bulan terhitung sejak 27 Mei 2025.

    Selain itu, pemegang saham menambah nomenklatur direksi baru yakni Direktur Legal & Compliance yang dijabat oleh Andy Kelana.

    Manajemen juga mengangkat dua orang dari Unilever Indonesia, yaitu Willy Salean menjadi Direktur Capital menggantikan Henry Christiadi dan Ira Noviarti di kursi Komisaris menggantikan Ismail.

    Sekadar informasi, Ira merupakan mantan Presiden Direktur Unilever Indonesia, sementara Willy Salean sebelumnya menjabat sebagai Direktur HR Unilever Indonesia.

    “Pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan yang diharapkan memperkuat arah strategis Telkom Group dalam mengakselerasi transformasi digital,” ujar SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Indonesia Ahmad Reza, dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 16 September.

    Reza bilang perubahan pengurus ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi kepemimpinan Telkom dalam menghadapi dinamika industri digital.

    “Dengan struktur pengurus yang semakin solid, kami optimistis dapat mempercepat langkah transformasi, menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memperkuat kontribusi Telkom bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

    Berikut susunan Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi:

    Dewan Komisaris

    – Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo

    – Komisaris: Rionald Silaban

    – Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng

    – Komisaris: Ossy Dermawan

    – Komisaris: Silmy Karim

    – Komisaris Independen: Deswandhy Agusman

    – Komisaris Independen: Ira Noviarti

    – Komisaris Independen: Yohanes Surya

    Jajaran Direksi

    – Direktur Utama: Dian Siswarini

    – Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra

    – Direktur Human Capital Management: Willy Saelan

    – Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir

    – Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine

    – Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji

    – Direktur Network: Nanang Hendarno

    – Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi

    – Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

  • Video:BATIC 2025, Strategi Telkom Mengawal Transformasi Digital Global

    Video:BATIC 2025, Strategi Telkom Mengawal Transformasi Digital Global

    Jakarta, CNBC Indonesia- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)kembali menggelar Bali Annual Telkom International Conference atau BATIC edisi ke-10 tahun 2025. Acara berlangsung di Bali International Convention Center pada 26 hingga 29 Agustus, dengan mengusung tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution.

    Menandai satu dekade kontribusi dalam mendorong transformasi digital, BATIC tahun ini menghadirkan lebih dari seribu lima ratus peserta dari lima ratus perusahaan dan empat puluh negara. Konferensi ini kian memantapkan posisinya sebagai salah satu ajang paling berpengaruh di kawasan Asia Pasifik, bahkan meluas hingga Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.

    BATIC 2025 menghadirkan pemimpin global di bidang telekomunikasi dan ekosistem digital, untuk berkolaborasi, menjalin kesepakatan, serta menentukan arah masa depan konektivitas di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.

    Bertemakan Igniting Tomorrow’s Digital Evolution, BATIC tahun ini menekankan peran BATIC dalam mendorong inovasi industri.

    Seperti apa penyelenggaraan BATIC 2025? Selengkapnya simak dialog Serliana Salsabila dengan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Dian Siswarini dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 03/09/2025)

  • BATIC 2025 Usung Tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution

    BATIC 2025 Usung Tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution

    Bisnis.com, NUSA DUA – Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 resmi dibuka, menghadirkan ratusan pemimpin telekomunikasi global dan regional, pembuat kebijakan, serta inovator industri di bawah tema besar “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution”.

    Acara dibuka oleh Managing Director Danantara Setyanto Hantoro, bersama Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Siswarini dan CEO Telin Budi Satria Dharma Purba di Mangupura Hall, Bali International Convention Center (BICC), The Westin Resort, Nusa Dua. Acara juga dihadiri Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin, jajaran Direksi Telkom lainnya.

    Setyanto Hantoro mengungkapkan komitmen Danantara untuk menjadikan Indonesia pusat data regional, sekaligus mengintegrasikan teknologi seperti AI, cloud, bioteknologi, dan energi hijau dalam setiap investasi. Lebih jauh ia menyampaikan bahwa Danantara tidak hanya memobilisasi modal, tetapi juga membangun kemitraan global, transfer teknologi, dan eksekusi yang disiplin untuk mendorong daya saing, ketangguhan, serta kemakmuran jangka panjang, seraya mengajak investor global turut serta membentuk masa depan Indonesia.

    Sejalan dengan visi tersebut, Dian Siswarini dalam keynotenya bertajuk “Empowering the Digital Future: Connectivity, Innovation & Growth” menegaskan penyelenggaraan BATIC 2025 sebagai forum strategis untuk membangun kolaborasi strategis lintas sektor. “BATIC lebih dari sekadar konferensi, forum ini adalah platform untuk aksi kolektif. Melalui kolaborasi, kami ingin membangun masa depan yang terkoneksi untuk semua,” ujarnya.

    Dian juga menambahkan bahwa transformasi Telkom juga selaras dengan semangat tersebut. “Telkom sedang bertransformasi menjadi strategic holding, fokus pada B2C, infrastruktur digital, bisnis internasional, dan solusi B2B. Kami memperkenalkan Indonesia Cable Express (ICE) untuk memposisikan Indonesia sebagai hub digital Indo-Pasifik dan meluncurkan AI Center of Excellence untuk mendorong talenta, inovasi, dan solusi AI nyata. Langkah ini memperkuat peran Indonesia dalam ekosistem digital global,” jelas Dian.

    Hari pertama konferensi mengusung sub-tema “Laying the Digital Foundation” yang menekankan pentingnya infrastruktur sebagai landasan inovasi digital masa depan. Seiring percepatan transformasi global, diskusi menyoroti peran kabel bawah laut, pusat data, dan solusi jaringan yang aman sebagai tulang punggung ekosistem digital yang tangguh. Fondasi yang kuat dan skalabel inilah yang akan memastikan keberlanjutan, sekaligus membuka jalan bagi terobosan teknologi seperti AI, konektivitas generasi berikutnya, dan platform canggih.

    Agenda dimulai dengan presentasi dari Senior Managing Partner FTI Delta Sam Evans, berjudul “Unlocking the Power of Future Technology.” Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya jaringan sebagai penggerak inovasi transformatif dan pembuka peluang pertumbuhan di era digital.

    Menanggapi tantangan dan peluang tersebut dari perspektif industri, CEO Telin Budi Satria Dharma Purba menekankan pentingnya kemitraan. “Di dunia yang digerakkan oleh data dan konektivitas, kesuksesan bergantung pada inovasi bersama. Kami melihat optimisme yang kuat di sektor konektivitas Asia-Pasifik, dengan cloud, 5G, dan AI mendorong pertumbuhan permintaan 35-40% setiap tahun. Satelit tetap penting untuk menjangkau wilayah terpencil, dan investasi masa depan harus fokus pada jaringan generasi berikutnya dan orkestrasi untuk memastikan ketahanan, fleksibilitas, dan transformasi digital berkelanjutan,” kata Budi.  

    Rangkaian acara hari pertama kemudian dilanjutkan dengan panel “Next-Gen Infrastructure: Enabling The Tech Revolution” yang membahas peran kabel bawah laut, 5G, AI, cloud, dan edge computing dalam membentuk lanskap digital global. Panel ini menghadirkan pemimpin industri internasional, termasuk Budi Satria Dharma Purba, Jayanth Nagarajan, Dr. Meng Shusen, Derrick Buckley, Maxie Reynolds, Eduardo Mateo, Eddie Tay, Leon Chen, dan Frederick Chul.

    Sesi berikutnya bertajuk “Beyond Boundaries: How Technology is Transforming Communication” menghadirkan pakar global seperti Matt Ekram, Kharisma, Nabil Baccouche, Pushpendra Singh, Lim Li San, dan Goran Valjak. Diskusi menyoroti bagaimana AI, cloud, dan platform imersif merevolusi komunikasi, sembari menjawab tantangan terkait keamanan, kepatuhan, dan aksesibilitas.

    Selain diskusi, BATIC 2025 juga menjadi ajang penandatanganan sejumlah kerja sama strategis. Pada kesempatan ini, juga dilakukan beberapa penandatanganan kerja sama, termasuk kolaborasi antara BBIX dan Telin untuk Ekspansi Remote IX Partnership; Data Center Specialist dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi; Velo Technologies dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi; serta ACASIA dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi.

    Hari pertama BATIC 2025 ditutup dengan Gala Dinner di Taman Bhagawan, dimana para peserta menikmati suasana networking hangat sekaligus keramahan khas Bali, yang menjadi fondasi kolaborasi berkelanjutan pada hari-hari berikutnya.

    #ElevatingYourFuture

  • Satu Dekade BATIC; Telkom Targetkan Indonesia Jadi Pusat Inovasi Berbasis AI

    Satu Dekade BATIC; Telkom Targetkan Indonesia Jadi Pusat Inovasi Berbasis AI

    Bisnis.com, DENPASAR – Event Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) edisi ke-10 PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi dibuka pada Rabu (27/8/2025) di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali.

    Event ini mengangkat tema “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution – Change the Way You Connect, Power the Digital Shift”, mencerminkan peran BATIC dalam mendorong inovasi dan menentukan arah industri. Rangkaian diskusi menarik pun akan terbagi dalam dua sesi utama. 

    Pada hari pertama, konferensi akan mengangkat topik Laying the Digital Foundation dan rangkaian selanjutnya bertajuk “Unveiling Technology in Shaping Today’s World”, memberikan wawasan mendalam kepada peserta mengenai infrastruktur bawah laut, edge computing, manajemen traffic berbasis Artificial Intelligence, serta teknologi baru yang menjadi kunci masa depan industri.

    CEO Telin Budi Satria Dharma Purba, menegaskan relevansi global BATIC sebagai wadah ekosistem digital. “BATIC adalah tempat terjalinnya koneksi strategis, sebuah platform regional untuk kolaborasi ekosistem digital terpercaya dimana inovasi dan bisnis bertemu. Dari infrastruktur bawah laut, data center terdistribusi, hingga manajemen traffic berbasis AI, kami memfasilitasi diskusi yang paling penting bagi masa depan telekomunikasi. Di edisi ke-10 ini, BATIC telah berkembang lima kali lipat, mencerminkan kredibilitas dan relevansi platform kami di tingkat global,” kata Budi.

    Selain konferensi, BATIC 2025 juga menghadirkan eksibisi dari perusahaan teknologi dan telekomunikasi terkemuka, forum eksekutif, serta pengalaman networking yang dirancang khusus untuk meningkatkan kolaborasi. Peserta juga dapat mengikuti berbagai aktivitas sosial dan budaya yang menampilkan warisan kekayaan budaya Bali.

    BATIC 2025 berlangsung hingga 29 Agustus dengan agenda hari kedua bertema “Unveiling Technology in Shaping Today’s World”, yang akan membahas pemanfaatan teknologi baru dalam mempercepat evolusi digital. Total lebih dari 500 perusahaan nasional dan luar negeri yang mengikuti event BATIC ini, Budi menjelaskan mereka tidak hanya datang untuk mengikuti konferensi, melainkan juga untuk melakukan kesepakatan bisnis, bertukar ide, dan menjajaki kolaborasi.

    Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini menjelaskan momentum BATIC ini menjadi ajang Telkom untuk membuktikan jika inovasi di Telkom terus berjalan dengan tujuan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan memastikan teknologi menjadi kekuatan untuk kebaikan di tengah pesatnya perubahan industri. Telkom juga menargetkan Indonesia menjadi pusat inovasi digital di kawasan Indo-Pasifik.

    Munculnya inovasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), 5G, komputasi, data center dan layanan Cloud mengharuskan Telkom sebagai kelompok teratas dalam bisnis telekomunikasi untuk terus memperkuat lini bisnisnya. “Menjadi lebih fokus, lincah dan jauh lebih kompetitif, Inilah tepatnya mengapa kami bertransformasi menjadi holding structure yang strategis, sebuah transformasi yang dirancang untuk mempertajam fokus bisnis kami,” jelas Dian dalam sambutannya, Rabu (27/8/2025).

    Dian menjelaskan, Telkom telah melakukan transformasi dengan berinvestasi pada sektor digital, khususnya dalam adopsi teknologi AI. Dian menjelaskan Telkom telah mendirikan TelkomGroup AI Center of Excellence. Sebuah platform untuk memberdayakan transformasi AI Indonesia.

    Inisiatif ini menggabungkan empat pilar utama. Pilar pertama adalah AI Campus, di mana Telkom berkolaborasi dengan universitas untuk mendorong inovasi bersama, pengembangan kurikulum, dan pelatihan guna mengembangkan talenta AI lokal. Pilar kedua adalah AI Playground, yang menciptakan program sandbox yang memungkinkan peneliti dan bisnis untuk bereksperimen dengan berbagai model AI melalui platform bisnis AI kami.

    Pilar ketiga adalah AI Connect, platform yang menghubungkan praktisi AI dan bisnis, memfasilitasi kolaborasi, kemitraan, dan pemecahan masalah dunia nyata melalui sprint inovasi dan klinik AI. Pilar terakhir adalah AI Hub, di mana kami melakukan uji konsep dan menyediakan solusi berbasis AI untuk mengatasi tantangan industri nyata, didukung oleh lebih dari 50 kasus penggunaan yang teruji. 

    TelkomGroup juga telah melakukan restrukturisasi menjadi holding strategis untuk mendukung transformasi korporasi lebih cepat dan efektif. Dian juga menjelaskan transformasi ini melibatkan transformasi organisasi pelanggan, untuk mendukung penguatan fokus Telkom dan memaksimalkan penciptaan nilai di empat domain kunci. Domain kunci pertama adalah segmen Business to Consumer (B2C) menjamin produktivitas dan inklusi digital bagi individu dan juga rumah tangga di seluruh Indonesia.

    Domain kunci kedua adalah pembangunan infrastruktur digital secara Business to Business (B2B). Hal ini mencakup infrastruktur yang luas seperti kabel serat optik, menara telepon, pusat data, dan juga satelit. Dian menyebut infrastruktur merupakan tulang punggung ekonomi digital Indonesia. Ketiga adalah bisnis internasional melalui Telin yang menghubungkan Indonesia dengan dunia melalui konektivitas global, pesan bisnis, pusat bisnis internasional, dan layanan perusahaan. Dan terakhir, yang keempat domain produk di mana Telkom menyediakan produk digital, platform digital, dan layanan digital, yang tidak hanya untuk perusahaan besar tetapi juga untuk usaha kecil dan menengah serta tentu saja untuk pemerintah.

    “Jadi dengan struktur baru ini, kelompok teratas akan dapat menyediakan solusi digital komprehensif yang memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, individu, bisnis, dan institusi yang sebenarnya diwakili dalam konferensi ini. Untuk bisnis B2B kami, Telkom Solution, kami sebenarnya memiliki banyak layanan. Kami menyoroti tiga solusi unggulan dalam slide ini, yang pertama adalah Connectivity Plus,” kata Dian.

    Dengan Connectivity Plus, Telkom ingin menyediakan koneksi yang andal dan tangguh bagi bisnis dan individu melalui Telin, Telkomsel, Telkom Hub. Produk unggulan kedua adalah cyber security, memastikan data dan operasi digital tetap  aman, didukung oleh teknologi digital dan juga cyber security pemerintah. Produk unggulan ketiga adalah kecerdasan buatan (AI) yang menyediakan solusi adaptif dan terintegrasi dari Bigbox, dan juga Telkomsel Enterprises untuk membantu perusahaan dan organisasi mengotomatisasi sistem mereka serta berinovasi lebih lanjut.

    Selain produk unggulan ini, Telkom juga menyediakan layanan seluler, data dan cloud, IOT, serta aplikasi digital untuk mendukung pengalaman pelanggan dan gaya hidup digital di Indonesia.

    Dian menjelaskan  Telkom juga menjadi mitra terpercaya untuk transmisi bagi semua orang, mendorong pertumbuhan, keamanan, dan inovasi di era digital ini. Jadi, para hadirin sekalian, dibalik solusi yang telah saya sebutkan tadi, terdapat infrastruktur yang kuat yang membuatnya mungkin.

    Telkom memiliki jaringan digital domestik dan internasional yang luas, serta infrastruktur digital. Secara domestik, Telkom mengoperasikan lebih dari 112.000 km jaringan serat optik. Jaringan serat optik ini menghubungkan lebih dari 500 kota di seluruh Indonesia, didukung oleh lebih dari 270.000 BTS yang menjangkau 97% populasi Indonesia. Infrastruktur Telkom juga mencakup lebih dari 43.000 menara telekomunikasi, 35 pusat data, dan 3 satelit, memastikan konektivitas yang andal di seluruh kepulauan.

    Secara internasional, Telkom melalui Telin mengoperasikan 64.700 kilometer kabel serat optik global, terintegrasi ke dalam 27 sistem kabel terpisah di berbagai benua. Kami juga mengelola 58 titik operasi internasional di 26 negara dan mengoperasikan 15 kantor global dari Singapura dan Hong Kong hingga Amerika Serikat, Eropa, dan sekitarnya. Dengan infrastruktur yang kuat di laut, darat, dan udara, Telkom menghubungkan Indonesia ke dunia dengan keandalan dan skala.

    Didukung oleh fondasi yang kuat ini, kami dengan bangga melayani lebih dari 150 juta pelanggan seluler, 10 juta pelanggan program tetap, 700 segmen pemerintah, 500 BUMN, 1.800 perusahaan swasta, dan lebih dari 600.000 UMKM.

    “Angka ini menjadikan Telkom tidak hanya tulang punggung ekonomi digital Indonesia, tetapi juga mitra terpercaya dalam ekosistem digital global. Sebagai bagian dari komitmen TelkomGroup untuk memperkuat fondasi digital Indonesia dan menghubungkan wilayah kita dengan dunia, hari ini kami dengan bangga memperkenalkan Indonesia Cable Express atau ICE,” kata Dian. 

  • Telkom Gencar Cari Sumber Duit Baru, Bisnis Ini Jadi Andalan

    Telkom Gencar Cari Sumber Duit Baru, Bisnis Ini Jadi Andalan

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) ingin meningkatkan kontribusi bisnis data center pada pendapatan menjadi 10 persen. Perubahan kontribusi bisnis lain diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Telkom atas Telkomsel.

    Telkomsel saat ini menyumbangkan sekitar 70 persen dari total pendapatan Telkom Group. Telkom adalah pengendali di Telkomsel dengan Singtel asal Singapura sebagai pemegang saham terbanyak kedua.

    Direktur Wholesale dan International Services Telkom Honesti Basyir mengatakan pendapatan Telkom dari bisnis data center tumbuh dengan kuat, yaitu mencapai 30 persen per tahun.

    Dia menjelaskan bahwa Telkom mengoperasikan dan memiliki data center di dalam dan luar negeri, mulai dari data center kapasitas raksasa atau hyperscale hingga data center skala lebih kecil di puluhan kota di RI. 

    “Pendapatan dari data center tidak hanya dari penggunaan kapasitas tetapi layanan yang menyertainya, seluruh konektivitas,” kata Honesti di sela Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025, Rabu (27/8/2025).

    Dalam data yang dipresentasikan di Batic, Telkom kini memiliki 35 data center di dalam dan di luar negeri.

    Sebelumnya, Dirut Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa transformasi dalam bidang AI dan cloud meningkatkan trafik internet sehingga meningkatkan kebutuhan atas kapasitas konektivitas data.

    “Perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital. Bukan hanya dobel, melainkan berkali-kali lipat,” katanya dalam konferensi pers pembukaan Bali Annual Telkom International Summit (Batic) 2025, Selasa (26/8/2025).

    Selain itu, Telkom juga menghadapi tantangan dari fenomena konvergensi antara jaringan, platform dan layanan digital sebagai sebuah ekosistem baru.

    “Tentu ini menumbuhkan peluang bagi pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan sumber pertumbuhan pendapatan baru,” kata Dian. “Ini juga tantangan bagi pemain telekomunikasi untuk adaptif dan lincah menghadapi perubahan dan selalu tetap relevan terhadap perubahan, terutama di tingkat pengguna atau klien.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Siapkan Triliunan Bangun Kabel Keliling Dunia, Ini Jalurnya

    Telkom Siapkan Triliunan Bangun Kabel Keliling Dunia, Ini Jalurnya

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. berencana memperpanjang pembangunan kabel laut dalam proyek Indonesia Cable Express (ICE) hingga ke Afrika dan Samudra Atlantik.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyatakan penambahan panjang kabel laut ICE adalah bagian dari ambisi perusahaan membentuk sabuk dunia (belting the world).

    “Perkembangan AI dan cloud membuat permintaan makin tinggi. Telkom lewat Telin ingin memperluas proyek ICE hingga belting the world,” katanya dalam pembukaan Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025, Rabu (27/8/2025).

    Proyek ICE adalah konsorsium pembangunan infrastruktur kabel fiber optik di dasar laut (submarine cable) yang menghubungkan wilayah Asia Pasifik dengan Amerika dan Timur Tengah dengan nilai investasi mencapai US$ 2.660 juta (Rp 43 triliun). Kontribusi Telkom dalam proyek ICE diperkirakan antara US$ 420-620 juta (Rp 6,8-10,1 triliun).

    Dian menyatakan Telkom mempersiapkan dana investasi senilai US$ 200 juta (Rp 3,27 triliun) untuk perluasan jaringan ICE. Dana tambahan itu akan digunakan untuk tiga inisiatif.

    Pertama, Telkom ingin membangun tiga rute tambahan yaitu Singapura-Jepang melewati Selat Luzon, Timur Tengah ke Eropa, dan Manado ke Amerika bagian utara. Kedua, akuisisi jalur kabel laut lintas Samudra Atlantik yang menghubungkan Eropa dan Amerika. Ketiga, akuisisi kabel laut yang menghubungkan Afrika.

    Lewat proyek ini, Telkom ingin menjadikan Indonesia sebagai hub internet dunia. Saat ini, Telkom telah terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan jaringan serat optik sepanjang 177.443 kilometer. Mayoritas merupakan kabel laut di wilayah Indonesia yaitu sepanjang 112.743 kilometer.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siap Genjot AI, Bos Telkom: Kami Ada di Laut, Darat, dan Udara

    Siap Genjot AI, Bos Telkom: Kami Ada di Laut, Darat, dan Udara

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – Telkom menghadapi tantangan sekaligus peluang baru di tengah perkembangan pesat pengembangan dan adopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa industri telekomunikasi dan digital global saat ini menghadapi transformasi cepat dan masih yang dipicu oleh AI.

    Sebagai pelaku industri terbesar di tingkat regional, perubahan ini berpengaruh ke hampir semua lini bisnis Telkom.

    “Di regional, Telkom adalah yang paling besar dan lengkap. Di darat, laut, dan udara, punya infrastruktur yang sangat mumpuni dan terintegrasi dengan berbagai layanan, terutama cloud dan data center,” katanya.

    Transformasi dalam bidang AI dan cloud meningkatkan trafik internet sehingga meningkatkan kebutuhan atas kapasitas konektivitas data.

    “Perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital. Bukan hanya dobel, melainkan berkali-kali lipat,” katanya dalam konferensi pers pembukaan Bali Annual Telkom International Summit (Batic) 2025, Selasa (26/8/2025).

    Selain itu, Telkom juga menghadapi tantangan dari fenomena konvergensi antara jaringan, platform dan layanan digital sebagai sebuah ekosistem baru.

    “Tentu ini menumbuhkan peluang bagi pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan sumber pertumbuhan pendapatan baru,” kata Dian. “Ini juga tantangan bagi pemain telekomunikasi untuk adaptif dan lincah menghadapi perubahan dan selalu tetap relevan terhadap perubahan, terutama di tingkat pengguna atau klien.”

    Strategi Telkom untuk menghadapi transformasi tersebut dengan meningkatkan kemampuan membangun jaringan konektivitas sekaligus memastikan ketahanan dan proteksi data pribadi para pengguna.

    Direktur Wholesale dan International Services Telkom Honesti Basyir menjelaskan bahwa adopsi dan pengembangan AI harus ditunjang dengan kesiapan infrastruktur.

    “Soal AI, kita membutuhkan konektivitas, latensi yang makin rendah, data terkirim lebih cepat dan lebih stabil. Keamanan,” katanya.

    Oleh karena itu, Telkom ingin memanfaatkan kekuatan infrastrukturnya untuk menyediakan semua kebutuhan industri digital.

    “Posisi Telkom menarik. Dengan kekuatan infrastruktur, kami mau jadi enabler digital industry. Kami memiliki infra yang tidak hanya di domestik, kami mengkoneksi Indonesia ke belahan dunia lain,” kata Honesti. “Kami mengajak kolaborasi semua ekosistem digital yang ada.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Himpun Ratusan Perusahaan Telko di Bali, AI Jadi Perhatian

    Telkom Himpun Ratusan Perusahaan Telko di Bali, AI Jadi Perhatian

    Nusa Dua

    Telkom melalui anak perusahaannya, Telin, menggelar Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025. Ratusan perusahaan dunia hadir, kecerdasan buatan menjadi perhatian.

    Ini adalah satu dekade BATIC digelar. Edisi ke-10 kali ini berlangsung pada 26-29 Agustus 2025 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali dengan tema ‘Igniting Tomorrow’s Digital Evolution’. Menurut CEO Telin, Budi Satria Dharma Putra, BATIC 2025 menjadi event telekomunikasi yang semakin diakui dunia.

    “Kalau tahun lalu BATIC itu dihadiri sekitar 1.300 orang, tahun ini sampai siang tadi ada sekitar 1.780 orang yang teregistrasi hadir. Hampir 600 perusahaan secara global hadir. 126 dari Indonesia, sisanya dari global,” kata Budi dalam press conference BATIC 2025, Selasa (26/8/2025).

    Perusahaan yang hadir dari 40 negara mencakup telco provider, infrastruktur, hyperscale sampai solution provider. Budi mengatakan yang menjadi pembeda dengan edisi sebelumnya, kali ini artificial intelligence (AI) menjadi perhatian.

    “Bagaimana kita mengantisipasi perkembangan riset teknologi seperti AI. Bagaimana kita mengadopsi AI dan trennya seperti apa,” kata Budi.

    Konferensi BATIC 2025 akan membicarakan apa infrastruktur yang harus disiapkan untuk mengadopsi teknologi AI untuk nantinya bisa memberikan layanan telekomunikasi lebih baik lagi kepada konsumen.

    BATIC 2025 akan mempertemukan para pemimpin industri, penentu kebijakan, penyedia layanan cloud, startup, dan investor untuk menyediakan kesempatan menyelami diskusi mendalam mengenai infrastruktur digital, kemitraan lintas negara, pertumbuhan bisnis, serta teknologi baru yang membentuk masa depan.

    Masih terkait dengan BATIC 2025, ada ITW Global Leaders Forum (GLF) mewadahi diskusi pemimpin senior dari operator internasional terbesar di dunia mengenai interoperabilitas, kemitraan global, dan tren teknologi masa depan.

    “Bagaimana kita membangun leader untuk industri telekomunikasi di masa depan. Tidak hanya untuk Indonesia tapi juga dunia. Diikuti 30 orang dan perusahaan global juga mengirimkan wakilnya,” jelas Budi.

    Dalam kesempatan ini hadir juga Presdir Telkom Group, Dian Siswarini dan Direktur Wholesale & International Service Honesti Basyir. Dian mengatakan BATIC sudah menjadi agenda industri telko global, itu sebabnya harus mengangkat isu yang relevan dan menjawab kebutuhan pasar.

    “Saat ini industri telko dan digital sedang transformasi besar-besaran dan dikatalis oleh perkembangan AI. Teknologi AI dan Cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital,” ujarnya.

    (fay/rns)

  • Konferensi Telkom di Bali Pikat Ribuan Pebisnis Global, Ini Alasannya

    Konferensi Telkom di Bali Pikat Ribuan Pebisnis Global, Ini Alasannya

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – Pemimpin dan perwakilan dari 600 perusahaan global untuk menghadiri Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025. Kesepakatan bisnis dan kerja sama yang terjalin tiap tahun membuat jumlah peserta Batic terus bertambah.

    Konferensi internasional tahunan Telkom mempertemukan eksekutif dari berbagai latar belakang industri, termasuk penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan teknologi informasi, dan perusahaan layanan finansial. 

    Jumlah peserta di event tahunan yang diselenggarakan oleh Telin sejak 2017 ini terus bertambah. Pada Batic perdana, jumlah peserta yang hadir hanya sekitar 300 orang dari 122 perusahaan. Batic 2024 dihadiri oleh lebih dari 1.320 peserta dari sekitar 450 perusahaan yang berbasis di 40 negara di seluruh dunia.

    Data terkini dari Telin sebagai penyelanggara Batic, jumlah peserta Batic 2025 hampir menyentuh 1.800 orang dari sekitar 600 perusahaan dari seluruh dunia.

    CEO Telin Budi Satria Harma Purba menjelaskan jumlah peserta Batic terus bertambah seiring dengan jumlah kesepakatan bisnis yang terjadi atau dijajaki oleh para peserta tiap tahun.

    “Ini multiplier effect karena ini tidak hanya konferensi, banyak terjadi business deal dan bilateral meeting. Ada 580 perusahaan, kita lakukan busniess matching antar mereka. Makin banyak orang yang hadir, mereka cukup ke Batic mereka ketemu, makin banyak kesepakatan,” katanya.

    Selain itu, dia menyatakan para peserta juga tertarik karena Telin selalu berusaha menghadirkan topik yang relevan dengan perkembangan industri.

    “Lalu, karena ini di Bali, bukan hanya terkenal dengan keindahannya tetapi banyak penerbangan yang direct dari mancanegara,” kata Budi.

    Direktur Utama Telkom Group DIan Siswarini mengatakan Batic kini sudah menjadi salah satu agenda industri telekomunikasi dan teknologi global.

    “Telin juga sudah dikenal, tidak hanya sebagai pemain infrastruktur dan pemain ICT tetapi sudah meluas. Batic juga sudah menjadi satu agenda di dunia infrastruktur dan telco secara global,” katanya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]