Tag: Dian Siswarini

  • Top 3 Tekno: Dian Siswarini Mundur dari Presdir & CEO XL Axiata Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Dian Siswarini Mundur dari Presdir & CEO XL Axiata Jadi Sorotan – Page 3

    Dalam laporan Strava bertajuk ‘Year In Sport: Trend Report’ menunjukkan adanya peningkatan minat besar terhadap klub lari dan aktivitas grup untuk bersosialisasi.

    Partisipasi dalam klub lari di seluruh dunia pada 2024 naik 59%. Sementara di Indonesia, jumlahnya meningkat hingga 83%.

    Dalam laporan itu juga ditemukan 58% responden mengatakan mereka mendapat teman baru lewat grup-grup olahraga.

    Selain itu, hampir 1 dari 5 Gen Z pernah berkencan dengan seseorang yang mereka temui saat berolahraga dan memiliki keinginan 4 kali lebih besar untuk bertemu dengan orang lain saat berolahraga daripada di bar.

    Rata-rata jarak berlari, bersepeda, dan mendaki bersama grup berisi lebih dari 10 orang meningkat 40% dibandingkan mereka yang sendirian. Di Indonesia, terjadi peningkatan rata-rata yang lebih signifikan, hingga 95%.

    Di sisi lain, berdasarkan pernyataan responden Strave di seluruh dunia, latihan beban adalah olahraga dengan pertumbuhan tercepat di kalangan wanita pada 2024 yang nampak dari peningkatan jumlah unggahan sebesar 25%.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Pengunduran diri Presdir XL Dian Siswarini akan diputuskan lewat RUPS

    Pengunduran diri Presdir XL Dian Siswarini akan diputuskan lewat RUPS

    Jakarta (ANTARA) –

    Pengunduran diri Dian Siswarini dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan dalam waktu dekat.

    Sekretaris Perusahaan XL Axiata, Ranty Astari Rachman menjelaskan bahwa perseroan pada 3 Desember 2024 telah menerima surat pengunduran diri dari Dian Siswarini selaku Presiden Direktur EXCL.

    “Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” ujar Ranty sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.

    Ranty menjelaskan, pengunduran diri Dian Siswarini selanjutnya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham terdekat yang akan digelar oleh perseroan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Dian Siswarini diangkat sebagai presiden direktur XL Axiata berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 1 Maret 2015.

    Sebelum diangkat menjadi presiden direktur, Dian Siswarini menjabat sebagai wakil presiden direktur atau Deputy CEO EXCL sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Januari 2015.

    Dian Siswarini telah menjalani karir bersama EXCL sejak tahun 1996, dan sejak tahun 2007, Dian menjabat sebagai Direktur Network EXCL, kemudian pada 2011 Dian menjabat sebagai Direktur atau Chief Digital Service.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur di Tengah Proses Merger dengan Smartfren

    CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur di Tengah Proses Merger dengan Smartfren

    Jakarta

    Kabar mengejutkan datang dari industri telekomunikasi dalam negeri, di mana Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyatakan mundur dari jabatannya.

    Di sisi lain, XL Axiata tengah melakukan penjajakan penggabungan perusahaan dengan Smartfren. Merger operator seluler tersebut ditargetkan akan terjadi pada akhir tahun ini.

    Seperti diketahui, para pemegang saham Smartfren dan XL Axiata, yakni PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data dan PT Bali Media Telekomunikasi (Sinar Mas) dan Axiata Group Berhad (Axiata), sepakat untuk memasuki babak baru rencana penggabungan kedua anak perusahaannya.

    Adapun kedua para pemegang saham Smartfren dan XL Axiata itu sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bersifat tidak mengikat, pada Rabu (15/5). Proses penjajakan tersebut digadang-gadang akan menemukan hasilnya di akhir tahun 2024. Jika merger XL Axiata dan Smartfren terwujud, maka jumlah operator seluler di Indonesia tinggal menyisakan tiga perusahaan.

    Kabar terakhir dari proses ini adalah Rabu, 24 Oktober 2024 yang lalu. Saat itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Sleman, DI Yogyakarta mengatakan proses due diligence untuk rencana merger XL Axiata-Smartfren akan berakhir. Proses merger diharapkan bisa rampung di akhir 2024 asalkan Komdigi dan OJK merespons cepat. Kedua pihak ingin merger bisa segera terlaksana. Bola nanti selanjutnya di tangan pemerintah.

    “Bahwa memang target penyelesaiannya akhir tahun ini ya. Tapi kembali lagi bahwa closing dari merger ini sangat ditentukan oleh approval dari 2 institusi yang paling mempengaruhi dari Kementerian Komdigi dan dari OJK,” kata Dian.

    Namun sebelum merger XL Axiata dan Smartfren terjadi, Dian Siswarini mundur. Berdasarkan dikutip dari keterbukaan informasi, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur XL Axiata sejak 3 Desember 2024. Nanti pengunduran tersebut akan berlaku efektif sejak diperoleh berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.

    “Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” ucap Corporate Secretary XL Axiata Rany Astary Rachman.

    Selanjutnya, permohonan pengunduran diri Dian Siswarini akan diputuskan dalam RUPS sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (agt/fay)

  • Dian Siswarini Mundur sebagai Presiden Direktur XL Axiata

    Dian Siswarini Mundur sebagai Presiden Direktur XL Axiata

    Jakarta, Beritasatu.com – Dian Siswarini mengundurkan diri sebagai presiden direktur PT XL Axiata Tbk. Pengunduran diri Dian Siswarini disampaikan oleh Corporate Secretary XL Axiata Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (4/12/2024).

    “Pada 3 Desember 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Ibu Dian Siswarini selaku presiden direktur perseroan yang akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan terdekat,” tulis keterbukaan informasi tersebut.

    Pihak XL Axiata menyampaikan, alasan pengunduran diri Dian Siswarini sebagai presiden direktur XL Axiata karena alasan pribadi.

    “Permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis XL Axiata.

    Dian Siswarini yang mundur dari jabatannya telah menjabat sebagai presiden direktur XL Axiata sejak 2015. Dian bergabung dengan XL Axiata sejak 1996 dan memegang berbagai posisi kunci pada departement network and engineering dan diangkat menjadi network services director (2007 -2011) dan director/chief digital services officer (2011-2014).

  • Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur

    Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur

    Jakarta

    Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menyatakan mundur dari jabatannya yang sudah diembannya sejak tahun 2015.

    Informasi mundurnya Dian dari kursi orang nomor satu di operator seluler itu dibenarkan oleh Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O. Baasir.

    “Iya fix (Dian Siswarini mundur-red),” ujar Marwan kepada detikINET, Rabu (4/12/2024).

    Berdasarkan dikutip dari keterbukaan informasi, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur XL Axiata sejak 3 Desember 2024. Nanti pengunduran tersebut akan berlaku efektif sejak diperoleh berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.

    “Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi,” ucap Corporate Secretary XL Axiata Rany Astary Rachman.

    Selanjutnya, permohonan pengunduran diri Dian Siswarini akan diputuskan dalam RUPS sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (agt/fay)

  • Dian Siswarini Mengundurkan Diri dari Jabatan Presdir & CEO XL Axiata – Page 3

    Dian Siswarini Mengundurkan Diri dari Jabatan Presdir & CEO XL Axiata – Page 3

    Dian Siswarini menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus CEO sejak 2015. Sebelumnya pada 2014-2015, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur di perusahaan ini.

    Sementara pada 2014, Dian Siswarini pernah menjabat sebagai Group Chief of Marketing dan Operating Officer. Kariernya di operator yang berkantor di bilangan Kuningan Jakarta Selatan ini dimulai pada 1996 dengan memegang berbagai posisi kunci pada Department Network and Engineering.

    Lulusan S1 Elektro ITB 1991 ini diangkat menjadi Network Services Direktor pada 2007-2011 dan selanjutnya Director/ Chief Digital Services Officer pada 2011-2014.

  • CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur, Ini Alasannya

    CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Tbk. (EXCL), Dian Siswarini, mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu, 3 Desember 2024.

    Kabar ini diketahui dari keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam uraian Informasi atau Fakta Material Pada 3 Desember 2024, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Dian Siswarini selaku Presiden Direktur Perseroan yang akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdekat.

    Adapun alasan pengunduran diri beliau adalah karena alasan pribadi. Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Dian Siswarini menjabat sebagai Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata sejak 2015 lalu setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 1 April 2015.

    Dian memulai karier di industri telekomunikasi sejak 1991 pada bidang teknis. Ia bergabung dengan XL pada 1996. Di tahun 2007 Dian dipercaya sebagai Direktur Jaringan lalu tahun 2011 menjabat sebagai Direktur Layanan Digital hingga Juni 2013.

    Pengunduran diri Dian terjadi pada saat induk usaha EXCL, Axiata Group, dikabarkan tengah membicarakan merger antara XL dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) milik Sinar Mas. 

    (dem/dem)

  • ARPU dan Pelanggan XL Axiata Naik pada Kuartal III/2024

    ARPU dan Pelanggan XL Axiata Naik pada Kuartal III/2024

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalami kenaikan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) selama sembilan bulan pertama 2024.

    Dalam paparan kinerjanya, XL berhasil mendapatkan ARPU blended sebesar Rp43.00 pada sembilan bulan pertama 2024. Angka ini naik Rp2.000 dibandingkan dengan sembilan bulan pertama 2023 yang hanya menembus angka Rp41.000.

    Adapun, ARPU Rp43 .000 pada sembilan bulan pertama 2024 merupakan campuran dari pengguna prabayar dan pascabayar. Dalam laporan tersebut, pelanggan prabayar XL menyumbang Rp42.000 dan pelanggan pascabayar menyumbang Rp88.000.

    “Peningkatan blended ARPU ini tentunya searah dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif,” tulis laporan tersebut.

    Selain ARPU, sampai bulan September 2024 XL berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya. Tercatat, sampai bulan September 2024 pelanggan XL sudah mencapai 58,6 juta yang terakumulasi dari pelanggan prabayar sebanyak 56,9 juta pelanggan dan pascabayar sebanyak 1,7 juta orang

    Angka ini tumbuh 1,1 juta pelanggan atau naik 2% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 57,5 juta pelanggan. 

    Lebih lanjut, aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya. Kedua aplikasi telah memberikan hasil yang sangat kuat hingga sembilan bulan pertama 2024. 

    Tercatat lebih dari 32 juta pelanggan yang aktif menggunakan MyXL dan AXISNet, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) telah mencapai 113% sejak Desember 2021.

    Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa sepanjang sembilan bulan terutama di kuartal ketiga 2024, situasi dan kondisi industri telekomunikasi nasional sangat menantang, di mana kompetisi berlangsung ketat, di tengah daya beli masyarakat yang terus melemah. 

    Namun, XL kata Dian mampu meraih kinerja yang cukup baik, dengan tetap mampu mencetak tingkat profitabilitas yang tumbuh positif. 

    Tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan, terutama kondisi ekonomi Indonesia yang masih akan terpengaruh oleh kondisi geopolitik dunia, serta tingkat daya beli masyarakat yang masih lemah. 

    “Kami akan terus bekerja keras untuk tetap menjaga pertumbuhan kinerja di periode yang akan datang, dan kami yakin akan mampu melakukannya,” kata Dian dalam keteranganya, Kamis (7/11/2024).

  • BTS XL Axiata Bertambah 6.869 Unit Kuartal III/2024, Industri Telko Menantang

    BTS XL Axiata Bertambah 6.869 Unit Kuartal III/2024, Industri Telko Menantang

    Bisnis.com, JAKARTA –  PT XL Axiata Tbk (EXCL) menambah jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) hingga 6.869 unit pada kuartal III/2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

    Hingga kuartal III/2024, XL memiliki 165.094 Base Transceiver Station (BTS), jumlah ini naik 4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 158.225 BTS

    Jumlah BTS tersebut terakumulasi dari 110.280 BTS 4G, 374 BTS 3G, dan 54.440 BTS 2G. Adapun BTS 4G milik XL pada kuartal III/2024 meningkat 6,6% yoy dibanding periode sebelumnya sebanyak 103,225 BTS 4G.

    Tak hanya BTS 4G, BTS 2G milik XL juga mengalami peningkatan pada kuartal III/2024. Kuartal ini BTS 2G XL terdapat sebanyak 54.440, unit ini naik 787 unit dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya yang terdapat sebanyak 53.653.

    Akan tetapi, penurunan terjadi pada BTS 3G milik XL. Tercatat pada kuartal III/2024 BTS 3G milik XL hanya terdata sebanyak 374 unit, angka ini anjlok 970 unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.164 unit.

    Selain itu keterhubungan dengan jaringan fiber optik (fiberized) milik XL naik menjadi 63% di kuartal III/2024. Angka ini naik 2% secara tahunan atau yoy dari tahun sebelumnya yang berada diangka 61%.

    Adapun, fibertasi BTS dilakukan pihak XL untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.

    Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa sepanjang sembilan bulan terutama di kuartal ketiga 2024, situasi dan kondisi industri telekomunikasi nasional sangat menantang, di mana kompetisi berlangsung ketat, di tengah daya beli masyarakat yang terus melemah. 

    Namun, kata Dian, XL mampu meraih kinerja yang cukup baik, dengan tetap mampu mencetak tingkat profitabilitas yang tumbuh positif. 

    Tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan, terutama kondisi ekonomi Indonesia yang masih akan terpengaruh oleh kondisi geopolitik dunia, serta tingkat daya beli masyarakat yang masih lemah. 

    “Kami akan terus bekerja keras untuk tetap menjaga pertumbuhan kinerja di periode yang akan datang, dan kami yakin akan mampu melakukannya,” kata Dian dikutip, Kamis (7/11/2024).

  • Prabowo Mau Internet Cepat, Lawannya RT/RW Net

    Prabowo Mau Internet Cepat, Lawannya RT/RW Net

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengamanatkan internet cepat kepada Kementerian Komdigi. Namun kata XL Axiata, tantangannya ada di RT/RW Net.

    Rencana Prabowo untuk mengekspansi jaringan internet dengan kecepatan tinggi ke seluruh negeri, didukung oleh XL Axiata. Menurut mereka, internet cepat punya multiple efek yang besar untuk ekonomi digital.

    “Kalau pemerintah mempunyai fokus ke sana, itu menurut kami sangat baik dan perlu di-support. Tapi untuk semua pelaku, tata kelola bisnis harus dijaga supaya semua pemainnya itu bisa sehat dan bisa mendukung internet di seluruh negeri dengan kecepatan tinggi 100 Mbps,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam XL Axiata Get Along with Media di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/10/2024) malam

    Masalahnya menurut XL Axiata, ada tantangan dari ISP ilegal alias RT/RW Net yang menjadi hambatan untuk mengembangkan internet cepat di Indonesia. Hal ini pun merugikan operator telko.

    Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan pihaknya bersama Open Signal sedang melakukan pengukuran. Menurutnya, RT/RW Net yang merupakan praktek ilegal konsumen menjual internet ke konsumen lain menyebabkan terjadinya downgrade kecepatan internet di Indonesia.

    “Kami meyakini ini adalah drag down dari speed yang terjadi di RT/RW Net,” kata Marwan.

    Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom

    Marwan mengatakan total penyelenggara ISP tumbuh 1.500 dan yang sudah beroperasi ada 1.200 dalam setahun terakhir. Namun di berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi situasi dimana konsumen membeli internet dari provider, lantas dijual ke konsumen lain.

    “Ini yang menjadi tantangan kita sehingga speed yang diukur Komdigi harapannya 100 Mbps tapi pada kenyataannya masih di 32 Mbps,” ujarnya.

    Marwan mencontohkan di Banyuwangi, penetrasi fixed broadband yang berlisensi hanya 3-4%, sisanya dikuasai RT/RW Net. Hal ini menjadi suara keprihatinan XL Axiata. Ada 2,6 juta rumah yang memakai RT/RW Net.

    “Harga nggak bisa membohongi kualitas. Harga yang dijual 5 Mbps, 10 Mbps, 15 Mbps. Bagaimana kita mau menaikkan speed nasional? Tantangan ini yang kita hadapi sehingga keamanan data pun sulit kita kontrol,” kata Marwan.

    XL Axiata pun mengusulkan 3 langkah aksi untuk mengatasi RT/RW Net. Pertama, ada penindakan hukum kepada pelaku RT/RW Net dan perlindungan kepada penyelenggara yang sah. Kedua, mesti ada peningkatan pemahaman kepada masyarakat soal bahayanya RT/RW Net karena ilegal. Langkah aksi ketiga adalah sosialisasi dan tarif batas bawah perlu ditetapkan untuk mencegah perang harga.

    “Sosialisasi juga penting, bahwa reseller itu hanyalah dengan penyelenggara langsung. ISP perlu moratorium supaya nggak banyak lagi. Yang sudah ada dipindahkan kepada penyelenggara yang sah,” kata Marwan.

    (fay/fyk)