Tag: Dian Siswarini

  • Pelanggan Tak Perlu Migrasi Pasca XL Axiata & Smartfren Lakukan Merger

    Pelanggan Tak Perlu Migrasi Pasca XL Axiata & Smartfren Lakukan Merger

    Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memastikan tidak ada migrasi pelanggan pasca merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel.

    Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood mengatakan terkait jaringan dan layanan pasca merger, pihaknya memastikan pelanggan tidak perlu melalukan migrasi untuk mendapatkan layanan.

    “Jadi kita tidak mengganggu status quo terhadap proposisi pelanggan untuk 3 jaringan,” kata Vivek dalam sesi konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

    Di tempat yang sama, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa penggabungan perusahaan ini tidak menggabungkan dua atau tiga pelanggan menjadi satu kesatuan.

    Maka dari itu, Dian membebaskan para pelanggan XL saat ini untuk menggunakan layanan sesuai yang mereka inginkan.

    “Jadi kami tidak akan memaksa pelanggan untuk membeli dari salah satu perusahaan, seperti XL, Smartfren, dan lain-lain,” ucap Dian.

    Diberitakan sebelumnya,  PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).

    Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.

    XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

    “Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024). 

  • Merger Dua Operator Telekomunikasi Bernilai Rp 104 Triliun, Lahirlah XLSmart – Halaman all

    Merger Dua Operator Telekomunikasi Bernilai Rp 104 Triliun, Lahirlah XLSmart – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telcom akhirnya sepakat melakukan
    merger.

    Penggabungan perusahaan telekomunikasi ini diklaim memiliki nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun.

    Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, diyakini menjadi sebuah kekuatan baru di sektor telekomunikasi hasil penggabungan kekuatan operator bereputasi di Indonesia untuk mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia.

    Merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

    Diproyeksikan tanggal efektif penggabungan ketiga perusahaan ini bakal efektif pada 15 April 2025. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). 

    Nantinya, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.

    Pada saat transaksi tuntas, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$ 475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima Rp 6,373 triliun, beserta tambahan Rp 1,194 triliun di akhir tahun pertama. 

    Group Chief Executive Officer Axiata Group Viviek Sood mengatakan merger ini akan memungkinkan Axiata untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. 

    “Sinergi yang dihasilkan oleh merger ini akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan sebagian akan digunakan untuk menangkap peluang pertumbuhan masa depan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/12/2024).

    Merger ini diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, dengan estimasi sinergi sebelum pajak sebesar 300 juta–400 juta dolar AS setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis serta optimalisasi sumber daya. 

    Dengan total pelanggan seluler gabungan sebanyak 94,51 juta dan pangsa pasar 27 persen, XLSmart akan menghasilkan pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun dan EBITDA senilai lebih dari Rp 22,4 triliun. 

    Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology Franky Oesman Widjaja menuturkan merger ini adalah upaya penting yang Sinar Mas lakukan untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada seluruh pemangku kepentingan. 

    “Hal ini lah yang akan memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan dan karyawan, serta ikut mendukung upaya digitalisasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia,” katanya. 

    Sementara Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO, XL Axiata, mengatakan, dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan posisi pasar, kami akan meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan membuka peluang pertumbuhan baru untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama. 

    “Merger ini tidak hanya menggambarkan komitmen untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia, tetapi juga menunjukkan dedikasi kami untuk menjembatani kesenjangan digital, memperluas akses layanan telekomunikasi yang dapat diandalkan, serta menghasilkan masyarakat digital yang inklusif. Dengan visi yang sama dan kerja kolektif, kami yakin untuk mampu memberikan manfaat kepada para pemegang
    saham, mendukung aspirasi kemajuan teknologi Indonesia, dan menciptakan sebuah standar baru industri telekomunikasi,” kata Dian.

    Detil Utama Merger:

    XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.
    Axiata Group Berhad (“Axiata”) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
    Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima US$400 juta, beserta tambahan US$75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
    XLSmart akan memanfaatkan jaringan, keahlian, dan sumber daya dari para pemegang saham untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. (Tribunnews.com/Kontan)

  • Komdigi Didesak Libatkan KPPU Kaji Dampak Merger XL-FREN, Jaga Kompetisi Sehat

    Komdigi Didesak Libatkan KPPU Kaji Dampak Merger XL-FREN, Jaga Kompetisi Sehat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) diminta untuk melibatkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam menghitung dampak merger. Khawatir merger menciptakan persaingan tidak sehat.  

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot menilai perlunya langkah antisipasi dari pemerintah dalam mencegah persaingan tidak sehat, dari merger tersebut. 

    Kondusifitas persaingan industri telekomunikasi menjadi hal yang harus diperhatikan di balik merger tersebut. 

    “Untuk aspek kompetisi ini ada baiknya, Komdigi juga melibatkan KPPU,” kata Sigit kepada Bisnis, Rabu (11/12/2024).

    Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi lebih menyorot kepada potensi PHK perusahaan pascamerger.

    Apalagi, Heru melihat saat ini sudah ramai di media sosial yang menyebutkan akan adanya PHK besar-besaran yang tidak berpihak pada pekerja.

    “Menkomdigi harus memastikan PHK adalah pilihan terakhir dari proses merger ini,” ujar Heru.

    Jika nantinya memang terjadi PHK, Heru menuturkan karyawan yang terkena PHK harus diberikan golden handshake, serta diberlakukan secara baik dan beradab.

    Apalagi, Heru menyampaikan bahwa nilai konsolidasi antara pihak XL dan Smartfren tidak sedikit, karena mencapai Rp104 triliun. 

    “Jadi kalau tidak jelas roadmap perusahaan baru akan ke mana, nasib karyawan tidak diperhatikan dan dilakukan PHK tanpa golden handshake, ya baiknya Menkomdigi menahan untuk memberikan persetujuan terhadap konsolidasi XL Axiata dan Smartfren ini,” ucapnya.

    *XL Belum Berencana Melakukan Restrukturisasi*

    Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood angkat bicara mengenai nasib pekerja XL Axiata dan Smartfren usai kedua perusahaan melebur.

    Dia mengatakan pascamerger, pihaknya meminta semua orang bergabung dalam satu kesatuan.

    “Kita akan mengajak semua orang untuk bergabung. Tidak akan ada restrukturisasi, tidak akan ada apa-apa,” kata Vivek dalam sesi konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

    Lebih lanjut, Vivek menuturkan bahwa pihaknya memang berencana melakukan pembentukan struktur baru untuk beberapa posisi setelah adanya merger hari ini.

    Namun, Vivek menegaskan sampai dengan saat ini rencana restrukturisasi belum dirinya pikirkan dan akan melihat perkembangan nantinya.

    “Jika kami harus melakukan restrukturisasi, kami akan melakukannya dengan karyawan yang ada, itulah yang akan kami lakukan. Namun saya tidak berpikir itu,” ujarnya.

    Di tempat yang sama, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan pihaknya sudah melakukan town hall bersama karyawan.

    Terkait dengan rencana PHK, Dian menyampaikan bahwa sesuai dengan perkataan Vivek, sampai saat ini perusahaan tidak ada rencana PHK dan membuka pintu bagi seluruh karyawan.

    “Jadi, tidak akan ada rasionalisasi sebelum legal day 1 (sah merger). Jadi, tidak ada rasionalisasi,” ucap Dian.

  • XL Axiata dan Smartfren Merger, Jaringan Jadi Ngacir Nggak?

    XL Axiata dan Smartfren Merger, Jaringan Jadi Ngacir Nggak?

    Jakarta

    Hasil merger XL Axiata dengan Smartfren nantinya akan menjadi sebuah entitas baru bernama XLSmart. Jaringannya jadi makin kencang nggak?

    Jaringan internet yang kencang identik dengan spektrum frekuensi yang dimiliki oleh operator seluler. Saat ini XL menguasai spektrum sebesar 90MHz, yang terbagi menjadi 30MHz di frekuensi 2.100MHz, 15MHz di 900MHz, dan 45MHz di 1.800MHz.

    Sementara Smartfren mempunyai total spektrum 62MHz yang terbagi menjadi 40MHz di 2.300Mhz dan 22MHz di 850MHz. Jika ditotal, maka XLSmart punya total spektrum sebesar 152MHz, atau spektrum terbesar kedua dari 3 operator seluler yang ada di Indonesia.

    Sebagai perbandingan, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) punya total spektrum sebesar 135MHz dan Telkomsel punya total spektrum sebesar 165MHz.

    Sementara itu jumlah pelanggan XL sampai Q3 2024 adalah 58,6 juta, sementara Smartfren 34,5 juta. Maka spektrum sebesar itu akan dipakai untuk melayani 94,5 juta pelanggan.

    Besaran spektrum itu belum tentu akan langsung dimiliki oleh XLSmart, karena nantinya harus dihitung kembali oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dan ada sebagian yang mungkin akan dikembalikan ke negara.

    Meski begitu, CEO XL Axiata Dian Siswarini meyakini kalau mereka punya dasar yang kuat untuk mempertahankan semua spektrum yang mereka miliki. Karena menurutnya kondisi sebaran spektrum yang ada saat ini tidak imbang. Setelah merger itu selesai, barulah sebarannya sedikit merata.

    “Kami percaya kami punya dasar yang kuat untuk mempertahankan spektrum yang ada,” kata Dian di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Sebagai informasi, saat XL mencaplok Axis pada 2013 lalu, XL mendapat tambahan spektrum sebesar 15MHz di frekuensi 1800MHz. Namun ada spektrum milik Axis sebesar 10MHz di 2100MHz yang dikembalikan ke pemerintah dan kemudian dilelang kembali.

    Mengomentari kemungkinan hal ini terjadi kembali, Dian menyebut jika ada spektrum yang dikembalikan ke pemerintah, sebelum akhirnya spektrum tersebut dilelang kembali, maka pemerintah akan kehilangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    “Jadi kalau pemerintah mengambil spektrum dari operator itu kan harus ada yang mengambil, ya kalau nggak diambil malah jadi hilang PNBP-nya pemerintah,” kata Dian.

    (asj/fay)

  • XL-Smartfren Merger, Axiata Pastikan Tak Ada PHK

    XL-Smartfren Merger, Axiata Pastikan Tak Ada PHK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Axiata buka suara soal nasib karyawan XL usai merger dengan Smartfren. Hingga kini belum ada rencana untuk melakukan restrukturisasi.

    “Kita akan mengajak semua orang untuk bergabung. Tidak akan ada restrukturisasi, tidak akan ada apa-apa,” kata Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood, Press Conference Update Merger XL Smartfren, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Menurutnya akan dibutuhkan lebih banyak orang terlibat dalam proses ini. Namun kemungkinan ada pekerjaan yang tidak diperlukan dan saat itu akan ada pengurangan karyawan.

    Kebijakan itu, dia menambahkan kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pihaknya telah mengadakan town hall dengan karyawan. Pertemuan itu membahas soal insentif dan imbalan usai merger.

    “Jadi tadi pagi itu sudah dilakukan town hall kepada karyawan dari dua sisi, tentang insentif, kemudian juga tentang rewards yang diberikan, supaya karyawan itu merasa nyaman masuk,” ujarnya.

    Dia juga menimpali ucapan Vivek yang mengatakan menyambut semua karyawan bergabung ke dalam XL Smart, perusahaan hasil merger dua perusahaan. Termasuk mendorong karyawan bisa ikut ke perusahaan baru tersebut.

    Dipastikan pula tidak akan ada aksi rasionalisasi sebelum hari pertama resmi merger secara hukum. Jika ada, pembayaran juga telah diperhitungkan dan dipastikan adil.

    “Bukan cuma welcome, tapi encouraged untuk bergabung dengan MergeCo. Jadi, tidak akan ada rasionalisasi sebelum legal day 1. Jadi, tidak ada rasionalisasi,” ungkapnya.

    “Dan juga nantinya, walaupun nanti setelah jangka waktu tertentu harus dilakukan rasionalisasi, itu payment dan kompensasinya itu sudah diperhitungkan sehingga akan fair, bahkan mungkin lebih dari fair ya, untuk para karyawan yang menanya terkena rasionalisasi,” imbuh Dian.

    (fab/fab)

  • Siapa Bakal Pimpin XLSmart Usai Merger XL-Smartfren?

    Siapa Bakal Pimpin XLSmart Usai Merger XL-Smartfren?

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan PT Smart Telcom (SmartTel) resmi mengumumkan merger pada Rabu (11/12). Salah satu pertanyaan yang muncul adalah siapa yang nantinya akan menjadi nakhoda entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) tersebut.

    Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood mengatakan jajaran manajemen menjadi bagian penting untuk entitas baru yang dihasilkan dari merger tersebut. Ia menyebut nama-nama kandidat yang akan mengisi posisi tersebut akan diumumkan dalam tiga hingga empat pekan mendatang.

    “Saya pikir bagian penting [dalam merger] adalah manajemen. Seleksi manajemen menjadi bagian yang sangat penting. Kami akan menginformasikan kepada pasar terkait hal ini pada tiga hingga empat pekan mendatang,” ujar Vivek dalam konferensi pers di Gedung Cyber 2 Jakarta, Rabu (11/12).

    Terkait pembagian antara Axiata dan Sinarmas, Vivek menyebut masing-masing akan menyumbang nama kandidat yang akan mengisi jajaran Board of Director (BOD) dengan pembagian 50:50.

    “Saya kira karena pembagian [saham] 50:50, maka Board of Directors akan dinominasikan dengan pembagian 50:50 dari kedua belah pihak. Namun, prosesnya tak hanya nominasi, tetapi juga siapa yang menjadi kandidat terbaik untuk menjalankan fungsi-fungsi berbeda di jajaran BOD,” terang Vivek.

    Vivek menambahkan beberapa nama kandidat bisa jadi diusulkan oleh kedua pihak.

    XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel resmi melakukan merger lewat penandatangan persetujuan definitif pada Selasa (10/12). Merger ini menghasilkan entitias baru dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari US$6,5 miliar atau sekitar Rp104 triliun.

    Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.

    Proses merger secara keseluruhan diperkirakan akan berlangsung selama 3 bulan.

    Dalam jangka waktu tersebut, perusahaan telekomunikasi baru ini akan menunggu persetujuan mulai dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Bursa Efek Malaysia.

    “Timeline di sini indikasi-indikasi bahwa approval ini selesai mungkin sekitar 3 bulan, tapi kami maunya lebih cepat,” ujar Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini

    “Ini bisa jadi lebih cepat tapi juga mungkin bisa bisa lebih lama. Tapi kami akan usahakan supaya ini adalah within 3 bulan,” imbuhnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • CEO XL Akhirnya Buka Suara Alasan Resign Jelang Merger Smartfren

    CEO XL Akhirnya Buka Suara Alasan Resign Jelang Merger Smartfren

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dian Siswarini menjelaskan alasannya mundur dari kursi Presiden Direktur dan CEO XL Axiata. Ini dilakukannya seminggu sebelum pengumuman perusahaan itu bergabung dengan Smartfren.

    Dia menjelaskan tidak ada hubungan merger dengan keputusan pengunduran dirinya. Bahkan Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood disebutnya juga tidak meminta dirinya untuk turun dari jabatannya sebagai CEO.

    Dian mengungkapkan keputusan mundur tersebut karena alasan pribadi. Niat tersebut sudah disampaikan dalam beberapa kesempatan selama setahun terakhir.

    “Tidak ada hubungannya dengan merger, karena sudah beberapa lama saya di beberapa kesempatan itu menyampaikan niat untuk mengundurkan diri, jadi dari mulai awal tahun, kalau enggak salah, saya sudah sampaikan, bahwa memang niat mengundurkan diri,” kata Dian dalam dalam Press Conference Update Merger XL Smartfren, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Tahun ini menjadi tahun ke-10 nya menjadi CEO. Dia menuturkan sudah waktunya untuk melepas jabatan tersebut karena berada di posisi tersebut dinilainya sangat melelahkan.

    Sekarang dibutuhkan CEO baru dengan gaya yang lebih progresif dan memiliki energi baru. Diharapkan akan bisa membawa perusahaan ke tempat yang lebih tinggi.

    “Karena menurut saya, ini sudah cukup, dan memang kayaknya perlu darah baru, perlu mata baru, yang nanti bisa punya lebih banyak lagi trik, lebih banyak lagi weapon untuk membawa merger merge co ini, atau XLSmart ini ke kesuksesan yang lebih tinggi, ke level yang lebih tinggi lagi,” ucapnya.

    Sementara itu XL Axiata dan Smartfren mengumumkan merger dengan nilai transaksi US$6,5 miliar atau Rp 104 triliun. XL tetap akan dipertahankan entitas korporasi, dan dua entitas lain Smartfren serta SmarTel bergabung dalam nama perusahaan XLSmart.

    Axiata Group Berhard dan Sinar Mas menjadi pemegang saham pengendali bersama. Keduanya akan menguasai masing-masing 34,8% pada XLSmart.

    (dem/dem)

  • Terkait Merger, XL Axiata Janji Tak Ada PHK dalam Waktu Dekat

    Terkait Merger, XL Axiata Janji Tak Ada PHK dalam Waktu Dekat

    Jakarta

    Setelah pengumuman merger dengan Smartfren, XL Axiata menjamin tak ada PHK terhadap karyawannya dalam waktu dekat. Tapi mungkin ada restrukturisasi di masa depan.

    Menurut Group CEO and Managing Director Axiata Vivek Sood, pada awalnya tak ada restrukturisasi yang terjadi dalam perusahaan setelah terjadinya merger. Pasalnya proses merger ini juga membutuhkan banyak orang.

    “Yang akan terjadi adalah semua orang bergabung dalam perusahaan. Jadi tidak akan ada restrukturisasi. Tiga perusahaan (XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom) akan tetap beroperasi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Namun ia tak menampik kemungkinan terjadinya restrukturisasi seiring berjalannya waktu. Ini karena nantinya akan ada posisi yang tak lagi dibutuhkan. Namun menurutnya hal ini tak akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Sementara itu Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebutkan pihaknya sudah melakukan townhall meeting dengan karyawan XL dan Smartfren terkait insentif yang akan diterima. Menurutnya — untuk saat ini — pihak karyawan menyambut baik merger itu.

    “Kami tadi pagi sudah townhall meeting dengan karyawan soal insentif dan reward,” kata Dian.

    Dian juga memastikan tak ada PHK sebelum XLSmart resmi berdiri. Namun ke depannya tak menutup kemungkinan PHK itu tetap dilakukan.

    “Tidak akan ada rasionalisasi pekerja sebelum legal day one. Kalaupun nanti dilakukan rasionalisasi, kompensasinya sudah diperhitungkan agar fair, malah mungkin lebih dari fair, untuk karyawan yang terkena rasionalisasi,” jelasnya.

    Sebagai informasi, merger antara XL Axiata dengan Smartfren baru diumumkan, dengan nilai mencapai Rp 104 triliun. Dari merger tersebut nantinya akan dihasilkan sebuah entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, atau singkatnya, XLSmart.

    “Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan menyediakan platform yang dapat berkembang yang akan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, berbagai pilihan produk menarik, dan perbaikan kualitas jaringan,” sebut Vivek Sood, Group Chief Executive Officer Axiata Group.

    (asj/fay)

  • XL Merger dengan Smartfren, Nasib Pelanggan Bagaimana?

    XL Merger dengan Smartfren, Nasib Pelanggan Bagaimana?

    Jakarta

    XL Axiata mengaku akan berusaha agar layanan terhadap 58,6 juta pelanggannya tak akan terganggu selama proses merger dengan Smartfren.

    Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam konferensi pers bertajuk ‘Merger XL – Smartfren: Menciptakan Juara Digital Indonesia’. Ia menjanjikan XL akan berusaha agar proses merger ini tak menimbulkan gangguan untuk para pelanggannya. Saat nanti mergernya sudah selesai, ia malah menjanjikan kualitas layanannya akan meningkat.

    “Setelah merger kualitas akan meningkat. Kalau kita punya kapasitas lebih banyak kemudian spektrum yang tersedia juga lebih banyak. Itu akan meningkatkan tentunya kecepatan internet dan kita bisa mengakselerasi 5G,” tutur Dian.

    Lebih lanjut, XLSmart nantinya juga akan bisa memberikan paket-paket yang lebih inovatif untuk para pelanggannya, dan pilhan paket yang lebih banyak

    “Bisa memberikan fleksibilitas terhadap tim komersial dalam memberikan paket lebih inovatif. Juga karena punya brand yang lebih banyak, jadi untuk melayani segmen-segmen di masyarakat itu nanti bisa lebih fokus,” tambahnya.

    Sebagai informasi, merger antara XL Axiata dengan Smartfren baru diumumkan, dengan nilai mencapai Rp 104 triliun. Dari merger tersebut nantinya akan dihasilkan sebuah entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, atau singkatnya, XLSmart.

    XLSmart adalah perusahaan telekomunikasi baru yang menggabungkan kekuatan kedua operator telekomunikasi di Indonesia, untuk mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan meningkatkan konektivitas digital secara nasional.

    “Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan menyediakan platform yang dapat berkembang yang akan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, berbagai pilihan produk menarik, dan perbaikan kualitas jaringan,” sebut Vivek Sood, Group Chief Executive Officer Axiata Group.

    (asj/fay)

  • Ini Alasan CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur, Bukan Gara-Gara Merger dengan Smartfren! – Page 3

    Ini Alasan CEO XL Axiata Dian Siswarini Mundur, Bukan Gara-Gara Merger dengan Smartfren! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini diketahui telah mengumumkan pengunduran dirinya. Informasi ini diketahui dari keterbukaan informasi yang dikirimkan PT XL Axiata Tbk pada BEI (Bursa Efek Indonesia).

    Mundurnya Dian sebagai CEO XL Axiata itu dilakukan sebelum aksi korporasi yang dilakukan oleh XL Axiata dan Smartfren. Karenanya, ada pertanyaan apakah kemunduran Dian tersebut terkait dengan merger antara XL Axiatan dan Smartfren.

    Menjawab hal tersebut, Dian menuturkan, mundurnya dia dari jajaran XL Axiata ini tidak terkait dengan merger. Ia mengatakan, rencana itu sudah ada sejak lama.

    “Tidak ada hubungannya dengan merger, karena sudah beberapa lama, saya di beberapa kesempatan itu menyampaikan niat untuk mengundurkan diri,” tuturnya dalam konferensi pers tentang merger XL Axiata-Smartfren di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Terlebih, menurut Dian, ia sudah lama mengemban tugas sebagai CEO. Tercatat, ia sudah menjadi CEO XL Axiata sejak 2015.

    “Karena ini tahun ke-10 saya jadi CEO, jadi kalau sudah 10 tahun, sebetulnya untuk seorang CEO itu mungkin sudah cukup waktunya,” tuturnya lebih lanjut.

    Ia pun berharap ke depannya, ada CEO yang jauh lebih progresif, lebih segar, serta membawa energi baru, sehingga bisa membawa perusahaan berkembang lebih tinggi lagi. Dian Siswarini pun memastikan, keputusan mundur ini merupakan alasan pribadi.

    “Karena menurut saya, ini sudah cukup, dan memang kayaknya perlu darah baru, perlu mata baru yang nantinya bisa punya lebih banyak trik lagi, lebih banyak lagi weapon untuk membawa XL Smart ke level yang lebih tinggi,” tuturnya.