Tag: Dian Sastrowardoyo

  • Sejarah Bukalapak dari Awal Berdiri Hingga Jadi Unicorn, Kini Tutup Marketplace

    Sejarah Bukalapak dari Awal Berdiri Hingga Jadi Unicorn, Kini Tutup Marketplace

    Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid, telah mencatat perjalanan panjang yang penuh inovasi di dunia digital Indonesia. Bermula sebagai platform marketplace yang mendukung UMKM, Bukalapak berkembang pesat menjadi unicorn pertama Indonesia yang melantai di bursa saham.

    Namun, persaingan yang semakin ketat dan tantangan pasar membuat Bukalapak memutuskan untuk bertransformasi, mengalihkan fokus dari marketplace ke pemberdayaan UMKM melalui solusi teknologi, warung digital, dan layanan lainnya.

    Berikut kisah perjalanan Bukalapak dari awal hingga transformasi besar yang dijalani:

    Awal Berdiri

    Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid. Platform ini dimulai sebagai marketplace online yang bertujuan membantu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia memasarkan produk mereka secara online. Awalnya, Bukalapak beroperasi dari sebuah rumah sederhana dengan visi mendukung pedagang kecil agar menjangkau konsumen lebih luas.

    Lini Waktu Perjalanan Bukalapak

    2010: Peluncuran website Bukalapak pertama

    Sebanyak 6.500 pelapak bergabung dengan total 17.000 pengguna.

    2011: Status sebagai PT

    Bukalapak telah memiliki lima karyawan dan mengelola 20.000 pelapak dengan total 50.000 pengguna. Pada 9 September 2011, Bukalapak resmi menjadi Perseroan Terbatas (PT).

    2012: Meraup untung lewat bisnis teknologi

    Buka Komunitas merangkul 50.000 pelapak. Komunitas ini menjadi wadah untuk berbagi informasi sukses berjualan online. Area Komunitas Bukalapak mencakup Depok, Bekasi, Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

    2013: Menggapai transaksi Rp 15 miliar per bulan

    Lebih dari 80.000 pelapak tersatukan, dengan 400.000 barang tersedia dan total 360.000 pengguna Bukalapak.

    2014: Peluncuran aplikasi Bukalapak

    Bukalapak meluncurkan aplikasi belanja online versi Android, melayani 800.000 pengguna dan memfasilitasi 250.000 pelapak.

    2015: Memayungi 250 talenta, mengayomi 500.000 pelapak

    Kantor pusat Bukalapak berpindah ke Plaza City View, Kemang. Pada tahun yang sama, Bukalapak berhasil mencatat 2 juta transaksi dalam sehari saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

    2016: Bergerak bersama Bekraf

    Bukalapak meluncurkan program “Pahlawan” untuk memberdayakan pelapak di seluruh Indonesia. Perusahaan juga bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) untuk mendorong potensi kreatif di Indonesia.

    2017: Menjadi Unicorn Indonesia

    Sebanyak 2,4 juta pelapak terdaftar di Bukalapak. Pada tahun ini, Bukalapak membangun ekosistem warung digital bernama Mitra Bukalapak.

    2018: Harbolnas Bukalapak

    Harbolnas disertai drama action yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan disutradarai oleh Timo Tjahjanto berhasil mencatat 5 juta transaksi dalam satu hari.

    Perkembangan dan Inovasi (2019-2023)

    2019: Achmad Zaky mengundurkan diri sebagai CEO dan digantikan oleh Rachmat Kaimuddin. Fokus bisnis diperluas ke sektor offline melalui program Mitra Bukalapak.2021: Bukalapak melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, mengumpulkan lebih dari Rp 21,9 triliun. Bukalapak menjadi unicorn pertama di Indonesia yang melantai di bursa saham.

    Penurunan Popularitas Marketplace

    Persaingan yang ketat dengan Shopee, Tokopedia, dan Lazada membuat Bukalapak kesulitan mempertahankan pangsa pasar. Akibatnya, perusahaan mulai mengalihkan fokus ke layanan lain seperti Mitra Bukalapak, fintech, dan logistik.

    Penutupan Marketplace dan Transformasi Bisnis

    Pada Januari 2024, Bukalapak mengumumkan penutupan operasional marketplace mereka untuk fokus pada pengembangan ekosistem UMKM, warung digital, dan solusi teknologi lainnya. Bukalapak tetap beroperasi sebagai perusahaan teknologi yang mendukung pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia.

    Bukalapak memulai perjalanannya sebagai marketplace yang inovatif, tumbuh menjadi unicorn, dan akhirnya bertransformasi menjadi perusahaan teknologi yang berfokus pada UMKM. Meski menghadapi tantangan dalam persaingan e-commerce, Bukalapak tetap berkontribusi bagi ekonomi digital Indonesia melalui layanan seperti Mitra Bukalapak dan solusi pemberdayaan lainnya.

  • Mengenal Selebritas Indonesia yang Terlahir dari Keturunan Pahlawan

    Mengenal Selebritas Indonesia yang Terlahir dari Keturunan Pahlawan

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, ini menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia. Sejumlah selebritas wanita Indonesia ternyata memiliki garis keturunan dari pahlawan-pahlawan nasional Tanah Air. 

    Nama-nama dan karya-karya mereka pun sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga karier para selebritas ini semakin bersinar.

    Meskipun para pahlawan telah tiada dan hanya nama-nama mereka yang dikenang, tetapi jasa mereka tetap hidup dalam ingatan. Perjuangan mereka kini dilanjutkan oleh generasi penerus, termasuk oleh para artis wanita Indonesia. 

    Dian Sastrowardoyo

    Aktris terkenal Dian Sastrowardoyo ternyata memiliki darah pahlawan Indonesia. Wanita yang juga berprofesi sebagai dosen ini merupakan cucu dari Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. 

    Kakek Dian Sastro adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terlibat dalam Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II, dua peristiwa yang sangat berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan.

    Ashanty

    Ashanty, istri dari Anang Hermansyah, juga berasal dari keturunan pahlawan. Kakeknya, Prof Dr KH Abdullah Siddik SH, adalah seorang pahlawan nasional yang dihormati di Bengkulu Utara. 

    Diketahui, ia pernah menjadi rekan sejawat Agus Salim dalam organisasi Jong Islamieten Bond, yang berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.

    Dewi Yull

    Artis senior Dewi Yull merupakan cicit dari RM Tirto Adhi Soerjo, seorang tokoh penting dalam kebangkitan nasional. RM Tirto Adhi Soerjo adalah pendiri surat kabar pertama di Indonesia, Media Prijaji, dan pada 1973 dinobatkan sebagai Bapak Pers Nasional. Ia juga diberi gelar Pahlawan Nasional pada 3 November 2006.

    Karina Salim

    Karina Salim adalah cicit dari H Agus Salim, salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang juga anggota Panitia Sembilan. 

    H Agus Salim diangkat sebagai pahlawan nasional pada 27 Desember 1961 karena kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Nia Dinata

    Nia Dinata dikenal sebagai sutradara terkenal Indonesia, merupakan cucu dari Otto Iskandardinata, yang terkenal sebagai Si Jalak Harupat. 

    Kakek Nia Dinata ini sangat aktif dalam organisasi pergerakan, termasuk Budi Utomo, Dewan Rakyat (Volksraad), dan Paguyuban Pasundan. Otto Iskandardinata juga pernah memimpin surat kabar Tjahaja dan pada 6 November 1973 diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

    Asri Welas

    Asri Welas yang dikenal sebagai artis multitalenta, ternyata merupakan keturunan ketujuh dari Pangeran Diponegoro. Keturunan Pangeran Diponegoro ini terungkap melalui pohon jalar yang ada di rumah nenek Asri, dikenal sebagai simbol dari keturunan pahlawan asal Yogyakarta tersebut.

    Celine Evangelista

    Celine Evangelista adalah cicit dari Haji Fadeli Luran, seorang tokoh penting yang berperan dalam menyatukan umat Islam di Sulawesi Selatan. 

    Meskipun kini Celine memiliki keyakinan yang berbeda dengan kakek buyutnya, darah perjuangan tetap mengalir dalam dirinya sebagai keturunan seorang pahlawan.

    Maia Estianty

    Maia Estianty, musisi dan penyanyi terkenal adalah cicit dari Raden Hadjie Oemar Said Tjokroaminoto (HOS Cokroaminoto), salah satu tokoh besar dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. 

    HOS Cokroaminoto dikenal sebagai salah satu pemimpin yang berpengaruh pada masa penjajahan dan memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia. Namanya pun diabadikan sebagai nama jalan di berbagai daerah di Indonesia.

  • Polda Jabar Tangkap Jaringan Pembajakan Konten Series Vidio

    Polda Jabar Tangkap Jaringan Pembajakan Konten Series Vidio

    Bandung (beritajatim.com) – Jaringan pembajakan konten series lokal di platform streaming Vidio melalui aplikasi Telegram berhasil dibongkar oleh Polda Jawa Barat. Dua tersangka yang diduga admin penyebaran konten ilegal tersebut telah ditangkap.

    Operasi ini dilakukan setelah Vidio melaporkan kasus ini dan Polda Jawa Barat melakukan investigasi secara ekstensif.

    Para pelaku memanfaatkan anonimitas dan enkripsi Telegram untuk menghindari hukum dan meraup keuntungan dari distribusi ilegal konten berhak cipta.

    Penangkapan pertama dilakukan pada Februari 2024 silam pada tersangka Renaldi berusia 22 tahun di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Rinaldi membagikan sejumlah judul Vidio Original Series di Telegram, seperti: Merajut Dendam, Pertaruhan season 2, dan Love Ice Cream.

    Didasarkan pada motif untuk membangun komunitas penonton bajakan yang kemudian untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program a liate salah satu pla orm e-commerce, Renaldi pun membagikan konten milik Vidio ini ke 1,8 juta pengikutnya.

    Sementara itu, tersangka lainnya yang telah berhasil meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah, Muhammad Yazid Ridho berusia 22 tahun ditangkap di Lempuyang Bandar, Way Pengubuan, Lampung Tengah oleh Unit 1 Subdit V Siber, Krimsus, Polda Jabar pada 24 April lalu dan mendekam di tahanan Polda Jabar selama proses pemeriksaan berlangsung.

    Tidak hanya menggunakan pla orm aplikasi Telegram untuk menyebarkan sejumlah konten Vidio Original Series: Cinta Pertama Ayah, Happy Birth-die dan Ratu Adil yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo, pelaku juga membuat website yang berisikan konten-konten tersebut sejak tahun 2023.

    AKBP Hotmartua Ambarita, Kasubdit 1 Cyber Polda Jabar menegaskan Polda Jabar mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mentaati seluruh peraturan perundangan yang berlaku.

    “Kami minta warga masyarakarat untuk tidak melakukan pelanggaran pidana ini [pembajakan konten berhak cipta] yang dapat merugikan orang lain,” kata AKBP Hotmartua.

    Sementara itu, Gina Golda Pangaila selaku SVP Legal and Anti Piracy Vidio menyatakan akan terus tanpa lelah bekerjasama dengan aparat untuk mengejar dan tegas mengambil langkah-langkah hukum terhadap para admin Telegram yang membajak konten Vidio Original Series.

    “Vidio mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam memberantas aksi pembajakan dan pelanggaran hak intelektual, dengan membuka layanan laporan melalui [email protected]” Vidio hanyalah satu dari sekian banyak platform maupun pemilik konten yang menjadi korban atas pembajakan dan penyebaran konten secara ilegal khususnya di platform Telegram.

    Telegram memungkinkan pengguna membuat akun tanpa mengungkapkan nomor telepon mereka. Anonimitas ini mempersulit pelacakan penipu untuk mendapatkan identitas aslinya.

    Teguh Ari yadi, Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kominfo mengatakan Kominfo berkomitmen membantu pertumbuhan industri kreatif nasional dengan memberikan proteksi ke pelaku industri melalui blocking konten negatif.

    “Kominfo menghimbau masyarakat untuk tidak membajak karya-karya yang dilindungi hak cipta, apalagi konten ciptaan lokal yang seharusnya justru kita dukung bersama,” kata Teguh.

    Fachrul Prasodjo, Wakil Ketua Umum Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI), mengekspresikan betapa pembajakan konten ini menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pelaku industri streaming di tanah air yang masih berkembang ini.

    “Asosiasi mengapresiasi tindakan tegas Polri dan komitmen Kominfo sebagai upaya melawan pembajakan lm dan series lokal yang menjamur di group chat Telegram. Kami berharap pemerintah terus memberikan bantuan dalam melawan pembajakan karya bangsa ini agar industri kreatif nasional bisa terus bertumbuh, apalagi mengingat pla orm global belum serius mendengarkan laporan dari kami pelaku industri.”pungkas Fachrul. (ted)