Tag: Dian Sastrowardoyo

  • 4 Proyek Film Terbaru Aisha Nurra Datau

    4 Proyek Film Terbaru Aisha Nurra Datau

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setelah sukses memerankan karakter Dara dalam film Dua Hati Biru (2024), nama Aisha Nurra Datau semakin melejit di dunia perfilman Indonesia. Tahun ini, ia bakal kembali terlibat dalam beberapa judul film.

    Sebelum dikenal melalui film Dua Hati Biru, Aisha Nurra Datau sebenarnya juga sudah bermain di beberapa judul film dan series, seperti Kita Versus Korupsi (2012), Iqro: Petualangan Meraih Bintang (2017), Iqro: My Universe (2019), A+ (2023), serta Cinta Pertama Ayah (2024). Sejauh ini, ada empat judul film yang akan ia bintangi.

    Berikut deretan proyek film terbaru Aisha Nurra Datau:

    1. Mendadak Dangdut

    Remake film Mendadak Dangdut yang dirilis pada 2006 bakal segera tayang tahun ini. Film remake yang mengisahkan perjuangan penyanyi dangdut dalam meniti karier ini mulai bisa disaksikan di bioskop pada 30 April 2025.

    Dalam film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini, Aisha Nurra Datau berperan sebagai Lola. Ia adalah adik dari Naya Wardhani, karakter utama yang diperankan oleh Anya Geraldine.

    2. Mothernet

    Mothernet adalah film garapan Ho Wi Ding. Film ini mengisahkan perjalanan seorang remaja berusia 16 tahun bernama Rama.

    Rama harus menghadapi kenyataan terkait kondisi ibunya yang koma setelah mengalami kecelakaan tragis. Dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), Rama dan ayahnya harus menavigasi realitas baru dan menantang untuk menemukan harapan dan kekuatan dalam realitas baru mereka.

    Film ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, Ali Fikry, Aisha Nurra Datau, dan Bima Sena. Sejauh ini, belum ada informasi terkait tanggal penayangannya.

    3. Mimpi Keluarga Sempurna

    Mimpi Keluarga Sempurna adalah film garapan Bagas Satrio. Dalam film ini, Aisha Nurra Datau berperan sebagai Dere.

    Ia memerankan sosok perempuan muda yang dikekang oleh ibunya, termasuk dalam hal memilih jalan hidup. Ia akan beradu akting dengan Della Dartyan. Film akan tayang di KlikFilm pada 2025.

    4. Jodoh 3 Bujang

    Jodoh 3 Bujang disutradarai oleh Arfan Sabran. Film ini memulai proses syuting pada Februari 2025.

    Film ini dibintangi oleh Jourdy Pranata, Aisha Nurra Datau, Maizura, Christoffer Nelwan, Barbie Arzetta, ReyBong, dan Elsa Japasal. Selain itu, ada juga pemeran senior, seperti Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, dan masih banyak lagi.

    Penulis: Resla

  • Selain Celine Evangelista dan Bobon Santoso, Ini Deretan Artis Mualaf

    Selain Celine Evangelista dan Bobon Santoso, Ini Deretan Artis Mualaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Fenomena artis mualaf di Indonesia selalu menarik perhatian publik. Baru-baru ini, Celine Evangelista dan Bobon Santoso menjadi sorotan karena keputusan mereka untuk memeluk Islam.

    Namun, jauh sebelum mereka, sudah banyak artis Indonesia yang juga memilih untuk menjadi mualaf. Keputusan ini tentu bukan hal yang mudah, karena melibatkan perjalanan spiritual yang mendalam dan pertimbangan pribadi yang berbeda-beda bagi setiap individu.

    Dalam Islam, perubahan keyakinan dianggap sebagai bagian dari hidayah Allah Swt sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam surah Al-Qashash ayat 56:

    إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

    Artinya: “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (Al-Qashash/28: 56)

    Menjadi mualaf adalah bentuk kehendak Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih. Berikut ini deretan artis mualaf yang memutuskan untuk memeluk Islam, dengan latar belakang dan perjalanan spiritual yang unik.

    Deretan Artis Mualaf

    1. Celine Evangelista

    Celine Evangelista resmi memeluk Islam pada Agustus 2024. Ia menunjukkan antusiasme besar dalam mempelajari agama barunya. Celine berkeinginan untuk mengenakan hijab dan secara aktif bertanya tentang ajaran Islam. Umi Pipik, yang membimbingnya, menyatakan Celine memiliki semangat belajar yang tinggi dan ingin semakin mendalami Islam.

    2. Bobon Santoso

    Bobon Santoso, seorang kreator konten terkenal, resmi memeluk Islam pada 10 Maret 2025. Proses mualafnya dipandu oleh Ustaz Derry Sulaiman. Sebelum mengambil keputusan ini, Bobon telah lama mempelajari Islam dan menyimpan keinginan untuk menjadi seorang muslim. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, dia berdoa agar dapat istikamah dalam menjalankan ajaran Islam.

    3. Mahalini Raharja

    Penyanyi Mahalini Raharja menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian pada 10 Mei 2024. Sebelumnya, dia dikenal sebagai penganut Hindu. Proses perpindahan keyakinannya dilakukan dengan restu keluarga serta bimbingan seorang kiai. Mahalini dengan penuh kesadaran memutuskan untuk memeluk Islam sebagai bagian dari perjalanan hidupnya.

    4. Davina Karamoy

    Davina Karamoy mengalami momen spiritual saat sakit, yang akhirnya membawanya menjadi seorang mualaf. Ibunya, yang beragama Islam, menyarankan agar dia membaca surah Al-Isra. Setelah merasakan perubahan positif dalam kesehatannya, Davina semakin yakin untuk memeluk Islam. Bahkan, sebelum resmi menjadi muslim, dia telah mulai belajar salat dan berdoa agar kariernya semakin lancar setelah menjadi mualaf.

    5. Richard Lee

    Dokter kecantikan Richard Lee mengungkapkan dirinya telah menjadi mualaf sejak dua tahun lalu. Awalnya, dia merahasiakan keputusannya dari publik untuk menjaga perasaan keluarganya yang masih nonmuslim. Ia meminta Ustaz Derry Sulaiman dan Ustaz Felix Siauw untuk mendampingi perjalanannya menuju Islam. Richard memilih untuk lebih dikenal karena prestasinya daripada karena statusnya sebagai mualaf.

    6. Reza Rahadian

    Aktor Reza Rahadian memutuskan untuk menjadi mualaf pada usia 19 tahun. Keputusannya ini bukan karena paksaan, melainkan murni panggilan hati. Reza adalah satu-satunya anggota keluarganya yang beragama Islam, sementara ibu dan adiknya tetap memeluk Kristen. Ia menegaskan perjalanannya menuju Islam merupakan hasil dari dialog pribadinya dengan Tuhan.

    7. Dian Sastrowardoyo

    Aktris ternama Dian Sastrowardoyo memutuskan untuk memeluk Islam pada 2006. Sejak usia 17 tahun, dia telah mempelajari berbagai agama sebelum akhirnya menghadiri sebuah pengajian atas ajakan tantenya. Di sana, dia mendengarkan kajian yang menurutnya logis dan menyentuh hati. Setelah melalui proses pencarian spiritual yang panjang, Dian akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat pada 21 Agustus 2006, bertepatan dengan perayaan Isra Mikraj.

    8. Roger Danuarta

    Roger Danuarta, aktor berdarah Tionghoa, resmi menjadi mualaf pada 2018 sebelum menikah dengan Cut Meyriska pada 2019. Ia menyatakan keimanannya adalah urusan pribadinya dengan Tuhan. Roger merasa bahwa Islam membantunya menjadi pribadi yang lebih baik dan menemukan kedamaian dalam hidup.

    9. Marcell Siahaan

    Penyanyi Marcell Siahaan juga mengalami perjalanan spiritual yang panjang sebelum akhirnya menjadi mualaf. Ia mengaku telah berpindah keyakinan beberapa kali. Setelah menikah dengan Rima Melati, dia mulai mempelajari Islam lebih dalam. Dari pengalaman spiritual dan pemahamannya, Marcell akhirnya mantap memilih Islam sebagai agama yang diyakininya.

    10. Rebecca Reijman

    Rebecca Reijman, penyanyi berdarah Belanda-Indonesia, resmi menjadi mualaf pada 2009. Keputusannya dipengaruhi oleh pengalaman saat mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an dalam sebuah acara peringatan. Suara merdu ayat-ayat suci tersebut membuatnya merasa tersentuh dan yakin untuk memeluk Islam.

    Kisah para artis mualaf di Indonesia menunjukkan keputusan untuk memeluk Islam bukanlah sesuatu yang diambil secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang dan mendalam. Setiap individu memiliki latar belakang dan perjalanan spiritual yang unik sebelum akhirnya menemukan keyakinan baru mereka.

  • Anti-Mainstream! Es Batu Jadi Menu Buka Puasa Utama Dian Sastro

    Anti-Mainstream! Es Batu Jadi Menu Buka Puasa Utama Dian Sastro

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro ternyata memiliki kebiasaan unik saat Ramadan. Istri pengusaha Maulana Indraguna Sutowo ini, memilih untuk berbuka puasa hanya dengan menikmati es batu sebagai hidangan utamanya. 

    Hal ini diketahui melalui unggahan Dian Sastro dalam akun media sosialnya yang dikutip oleh Beritasatu.com pada Kamis (13/3/2025).

    “Kadang takjil terenak adalah es batu,” tulis Dian Sastro dalam unggahannya tersebut.

    Bongkahan es batu tersebut terlihat menjadi menu berbuka favorit Dian Sastro, dan dalam sebuah video, ia tampak sangat menikmati momen tersebut dengan penuh kebahagiaan. “Jangan ngilu ya nontonnya,” tambahnya.

    Unggahan tersebut kemudian menjadi viral di media sosial. Banyak yang terkejut dengan kebiasaan bintang Ada Apa Dengan Cinta? ini, tetapi tak sedikit pula yang memuji kesederhanaan dan sikap rendah hati Dian meskipun sudah dikenal sebagai artis terkenal.

    Beberapa netizen pun memberikan reaksi lucu dan penasaran, salah satunya adalah penyanyi Yura Yunita yang bertanya, “Kok bisa sih?” sementara yang lain memuji, “Hobi orang keren, memang beda”.

    Ternyata, hobi mengunyah es batu sebagai menu berbuka puasa ini juga cukup populer di kalangan sebagian masyarakat dan beberapa artis. Seperti Audy Item yang menimpali, “Hahahaha tos. Gue juga doyan banget ngunyah es batu, krutuk-krutuk,”.

    Akhirnya, banyak netizen yang merasa senang karena memiliki kesamaan dengan Dian Sastro, yaitu mengunyah es batu. “Akhirnya ada kesamaan aku dengan Dian Sastro,” tulis seorang pengguna media sosial.

    Fenomena ini menunjukkan bahwa meski telah menjadi figur publik, Dian Sastro tetap memiliki kebiasaan yang sederhana dan unik, yang juga diikuti banyak orang yakni mengunyah es batu saat berbuka puasa.

  • Film Qodrat 2 Bakal Tayang Lebaran 2025

    Film Qodrat 2 Bakal Tayang Lebaran 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bioskop Indonesia bakal dimeriahkan oleh film-film berbagai genre selama Lebaran 2025, salah satunya Qodrat 2 yang merupakan sekuel dari film Qodrat (2022). Film ini menyajikan kisah perjalanan Ustaz Qodrat dalam mencari, menemukan, dan menyelamatkan istrinya yang bernama Azizah.

    Film Indonesia ini disutradarai oleh Charles Gozali. Adapun Dian Sastrowardoyo berperan sebagai salah satu produser eksekutif dalam film ini bersama Sunil Samtani, sedangkan di kursi produser ada Linda Gozali.

    Film Qodrat 2 mengisahkan perjalanan Ustaz Qodrat dan istrinya, Azizah. Demi menyelamatkan sang anak yang bernama Alif, Azizah rela menjual dirinya pada Assu’ala hingga depresi.

    Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa, Azizah pun bekerja di sebuah pabrik pemintalan. Selama bekerja di tempat tersebut, muncul serangkaian kematian misterius yang terjadi pada para pekerjanya.

    Konon, hal itu terjadi akibat ritual iblis yang dilakukan pemilik pabrik. Sang pemilik pabrik diduga melakukan ritual pesugihan.

    Mengetahui hal ini, Qodrat pun berusaha menyelamatkan Azizah. Puncaknya, terjadi serangan kesurupan massal di tempat tersebut. Qodrat pun melakukan rukiah massal.

    Dalam adegan rukiah massal, Charles Gozali melibatkan sekitar 150 orang. Selama proses syuting tersebut, adegan ini juga telah disupervisi oleh ustaz rukiah yang memastikan proses dan bacaan doa yang dilafazkan tepat.

    Film Qodrat 2 dibintangi oleh Vino G Bastian, Acha Septriasa, Della Dartyan, Donny Alamsyah, dan masih banyak lagi. Film ini dikabarkan tayang pada Lebaran 2025.

    Penulis: Resla

  • Satukan Gerak, Terus Berdampak, SATU Indonesia Awards Kembali Digelar

    Satukan Gerak, Terus Berdampak, SATU Indonesia Awards Kembali Digelar

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Astra International Tbk kembali menggelar SATU Indonesia Awards. Acara ini merupakan ajang apresiasi bagi anak bangsa yang memberi manfaat dan berkontribusi bagi masyarakat guna mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan.

    Pada tahun ke 16 penyelenggaraan acara, SATU Indonesia Awards 2025 mengusung tema “Satukan Gerak, Terus Berdampak”. Apresiasi diberikan kepada lima anak muda dengan kontribusinya di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

    “Astra ingin supaya bisa menelurkan lebih banyak lagi contoh-contoh anak muda yang bisa menjadi contoh baik bagi generasi dan mengingat betapa anak muda memegang peranan yang sangat penting kami merasa kegiatan ini harus terus dilaksanakan,” ujar Head of Brand Communications Astra, Yudha Prasetya dalam Kick Off 16th SATU Indonesia Awards 2025 di Menara Astra Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    Pemilihan penerima apresiasi 16th SATU Indonesia Awards 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai bidang dan profesi. Mulai dari Prof. Nila Moeloek, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dian Sastrowardoyo, hingga Prof. Emil Salim selaku Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia.

    Setiap tahunnya jumlah peserta SATU Indonesia Awards semakin bertambah bahkan tahun lalu mencapai lebih dari 16 ribu orang. Dewan juri telah menetapkan lima kriteria penilaian untuk SATU Indonesia Awards. Salah satunya motif dari finalis yang memuat unsur kebaruan.

    “Jadi di tahun ini kita masukkan kebaruan, kita mau lihat kira-kira program ini apakah ada metodologi yang berbeda  ada pendekatan yang berbeda dengan cara-cara yang dilakukan sebelumnya,” jelas Yudha.

    Lebih lanjut, pemenang SATU Indonesia Awards 2024 bidang teknologi Irfan Y. Pratama mengungkapkan beragam kesempatan yang didapat setelah mengikuti acara ini, yakni program Awanio yang diusung berkembang bersama Astra.

    Kepada calon peserta dari SATU Indonesia Awards, Irfan memberikan tips untuk menjaga originalitas. Tetap percaya pada program yang diusung dan tunjukkanlah hal-hal baik dari program tersebut.

    “Jadi, jangan jadi orang lain, tapi percaya sama program yang kalian bawa sekarang. Terus kemudian tunjukkan sisi baik dari program tersebut. Dampaknya seperti apa, dampaknya kemana, terus kemudian dampaknya cukup memberikan inspirasi buat orang-orang yang lain,” tandas Irfan.

    Bagi Anda yang tertarik untuk berkontribusi lebih untuk Indonesia melalui 16th SATU Indonesia Awards 2025, pendaftaran dibuka mulai 28 Februari – 28 Juli 2025. Berikut syarat dan ketentuan penerima apresiasi 16th SATU Indonesia Awards 2025: 

    1. Program diinisiasi oleh Individu atau kelompok.

    2. Inisiator atau ketua kelompok maksimal berusia 35 tahun pada saat periode pendaftaran.

    3. Inisiator atau ketua kelompok (satu orang) akan menjadi perwakilan atau representatif kegiatan dan tidak dapat digantikan.

    4. Kegiatan harus orisinal.

    ⁠5. Kegiatan/program tidak terafiliasi dengan perusahaan, yayasan, atau institusi apapun.

    ⁠6. Kegiatan telah berlangsung minimal 1 tahun.

    7. Kegiatan yang didaftarkan tidak pernah menerima manfaat dari Grup Astra.

    8. Kegiatan yang didaftarkan belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional.

    9. Kegiatan yang diajukan selaras dengan aspek sustainability yang meliputi environmental, social, dan governance (ESG).

    10. Bukan karyawan Grup Astra dan Mitra SATU Indonesia Awards.

    11. Dapat mendaftarkan diri sendiri atau orang lain yang memenuhi persyaratan SATU Indonesia Awards.

    Para penerima apresiasi 16th SATU Indonesia Awards 2025 berhak mendapatkan dana bantuan kegiatan Rp65 juta dan pembinaan kegiatan serta kesempatan untuk berkolaborasi bersama di Kampung Berseri Astra atau Desa Sejahtera Astra.

    Informasi lebih lanjut terkait 16th SATU Indonesia Awards 2025 dapat diakses melalui astra.co.id. Siapkan dirimu dan Satukan Gerak, Terus Berdampak. 

  • Perankan Karakter Cinta di Rangga & Cinta, Leya Princy: Sebuah Kehormatan

    Perankan Karakter Cinta di Rangga & Cinta, Leya Princy: Sebuah Kehormatan

    JAKARTA – Harleyava Princy didaulat sebagai Cinta dalam film musikal Rangga & Cinta dari sutradara Riri Riza. Remake ini menjadi proyek film pertamanya setelah memulai karier sebagai aktris.

    Perempuan yang disapa Leya ini merasa bangga dan terhormat bisa memerankan karakter yang sebelumnya dimainkan Dian Sastrowardoyo.

    “Aku nonton AADC (Ada Apa Dengan Cinta?) dari kecil jadi aku suka karya-karyanya mas Riri. Suatu kehormatan mainin Cinta dan karakter ikonik,” kata Leya Princy di konferensi pers di Plaza Senayan XXI pada Jumat, 28 Februari.

    “Bahagia diarahin langsung dan benar-benar percaya akan memberikan yang terbaik dan aku juga mau bekerja dengan mereka sebaik dan sebisaku,” katanya.

    Mulai dibandingkan dengan Dian, Leya merasa santai karena ia sendiri menggemari karya-karya Dian Sastrowardoyo. Ia juga dibantu oleh produser Mira Lesmana dan Nicholas Saputra serta Riri Riza untuk membangun karakternya.

    “Pertama, ini film ikonik banget. Aku tahu itu dan diskusi gimana menginterpretasi karakter cinta dan kebetulan suka sama karya-karyanya sama Dian Sastro,” kata Leya lagi.

    “Aku juga dulu pas nonton AADC sangat amaze melihat mba Dian dalam karakter ini jadi aku cuma bisa mengharapkan yang terbaik karena aku berdiskusi sama mas Riri, mba Mira dan mas Nicho ngebuild semuanya perlahan,” lanjutnya.

    Leya menjalani proses lima bulan untuk menjalani akting serta berlatih musik dan tari untuk Rangga & Cinta. Ia juga membangun diskusi dengan El Putra Sarira yang memerankan Rangga.

    “Kurang lebih 5 bulan latihan akting dan di situ kita saling lebih mendalami karakter, kita ngobrol bagaimana kita deliver menginterpretasi Rangga dan Cinta dari El dan Leya,” tambah El Putra Sarira.

    Rangga & Cinta turut diperankan Rafi Sudirman, Rafly Altama, Kyandra Sembel, Daniella Tumiwa, Jasmine Nadya, Katyana Samira. Film ini juga menghadirkan musik dari Melly Goeslaw dan Anto Hoed serta naskah yang ditulis Mira Lesmana bersama Titien Wattimena.

    Film Rangga & Cinta akan tayang di bioskop pada tahun ini.

  • Astra Buka Pendaftaran Program SATU Indonesia Awards 2025 dengan 5 Cakupan Bidang, Apa Saja? – Halaman all

    Astra Buka Pendaftaran Program SATU Indonesia Awards 2025 dengan 5 Cakupan Bidang, Apa Saja? – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Astra International kembali menyelenggarakan program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda Indonesia yang berprestasi dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

    Program ini membuka kesempatan kepada anak bangsa untuk melanjutkan inisiatif yang telah dilakukan, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

    Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, mengatakan program Satu Indonesia Awards tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-16.

    “Melalui kegiatan SATU Indonesia Awards, Astra mengajak seluruh anak bangsa untuk bergerak bersama-sama, berkontribusi positif untuk hari ini dan masa depan Indonesia. Memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dan pembangunan daerah di sekitarnya,” tutur Boy saat Kick Off 16th SATU Indonesia Award 2025 Satukan Gerak Terus Berdampak, Menara Astra, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    Periode pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 28 Februari – 28 Juli 2025. Penerima apresiasi tingkat nasional dan masing-masing akan mendapatkan dana pembinaan kegiatan sebesar Rp 65.000.000 dan pembinaan kegiatan.

    Pada tahun 2025 ini, SATU Indonesia Awards memasuki tahun pelaksanaan ke-16 sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010.

    Juri 16th SATU Indonesia Awards 2025 Dian Sastrowardoyo, berharap peserta yang ikut SATU Indonesia Awards tahun ini bisa lebih banyak dari tahun lalu.

    “Harapannya semakin banyak pendaftar, tahun lalu ada lebih dari 16.000 yang ikut, tahun ini semoga lebih banyak dari tahun lalu,” ungkap Dian.

    Head of Brand Communications Astra Yudha Prasetya, menyebut ada lima penilaian yang membuat perdebatan dewan juri cukup ketat saat melakukan penyaringan pemenang.

    “Pertama, yang kita lihat motif dari penciptaan ide. Tahun ini di motif kita tambahkan penilaian, kita mau lihat dari program ini apakah ada metodologi berbeda. Kedua obstacle atau rintangan. Ketiga out come atau impact-nya seberapa besar.”

    “Keempat seberapa besar cakupan dari impact yang dihasilkan. Kelima, ini bobot yang paling besar itu adalah keberlanjutan atau sustainability,” ujar Yudha.

     

  • Ulang Tahun ke-41, Ini Rekomendasi Film yang Dibintangi Nicholas Saputra

    Ulang Tahun ke-41, Ini Rekomendasi Film yang Dibintangi Nicholas Saputra

    5. What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2013)

    Film What They Don’t Talk About When They Talk About Love adalqh film drama Indonesia yang disutradarai oleh Mouly Surya. Dalam film ini, Nicholas Saputra beradu akting dengan Ayushita, Karina Salim, Anggun Priambodo, dan Lupita Jenifer.

    6. Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016)

    Setelah 14 tahun, film Ada Apa dengan Cinta? yang dirilis pada 2002 akhirnya dibuat sekuelnya. Adalah Ada Apa dengan Cinta? 2 yang mengisahkan kelanjutan romansa Rangga dan Cinta yang bukan lagi anak SMA.

    7. Aruna & Lidahnya (2018)

    Film Aruna & Lidahnya merupakan adaptasi lepas dari buku berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak. Film ini kembali menduetkan Nicholas Saputra dengan Dian Sastrowardoyo.

    Selain dibintangi dua pemain film populer tersebut, film ini juga dibintangi oleh Hannah Al Rashid dan Oka Antara. Film ini mengangkat tema khazanah kuliner Indonesia yang dituangkan ke dalam alur cerita menarik.

    8. Sayap-Sayap Patah (2022)

    Sayap-Sayap Patah adalah film laga karya Rudi Soedjarwo. Kisahnya diangkat dari peristiwa kerusuhan di Mako Brimob pada 2018 lalu. Dalam film ini, Nicholas Saputra beradu akting dengan Ariel Tatum.

    9. The Architecture of Love (2024)

    The Architecture of Love adalah film drama romantis yang dirilis pada 30 April 2024. Film ini dibintangi oleh Nicholas Saputra, Putri Marino, dan masih banyak lagi.

    10. Siapa Dia.. (2025)

    Terbaru, Nicholas Saputra bakal berperan dalam film musikal berjudul Siapa Dia.. karya Garin Nugroho. Sejumlah aktor, aktris, dan penyanyi Tanah Air juga bakal meramaikan film ini. Film ini dijadwalkan tayang pada 2025.

    Penulis: Resla

  • Partai Buruh Beberkan Nama-nama di Bursa Capres 2029, Ada Abraham Samad sampai Reza Rahadian

    Partai Buruh Beberkan Nama-nama di Bursa Capres 2029, Ada Abraham Samad sampai Reza Rahadian

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah tokoh masuk dalam radar Partai Buruh untuk dijadikan sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. Partai Buruh akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II partai yang digelar di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 17-19 Februari 2025.

    Dalam Rakernas tersebut salah satunya akan membahas mengenai nama kandidat yang akan dipilih menjadi bakal capres. Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan bahwa partainya akan mengusung di Pilpres 2029 tanpa koalisi partai.

    Said mengatakan terdapat 100 nama yang muncul dalam bursa awal calon kandidat bakal capres. Mereka berasal dari struktur internal partai, politisi, mantan anggota polri, tokoh agama, maupun public figure yang memiliki tingkat kepopuleran tinggi.

    Said menjelaskan 100 nama tersebut akan disaring kemudian dan akan dipilih satu nama untuk disodorkan dalam Kongres partai pada Januari 2026.

    Said sempat membocorkan nama-nama yang muncul pada bursa capres berasal dari kalangan masyarakat umum yang populer. Dikatakan Said, mereka adalah misalnya jurnalis Najwa Shihab, aktor Reza Rahadian, Dian Sastrowardoyo. Kemudian, lanjut Said, mantan pimpinan KPK Abraham Samad, Usman Hamid, Adhi Hidayat.

    Kemudian juga ada politisi Khofifah Indar Parawansa yang merupakan Gubernur Jatim terpilih, Dedi Mulyadi yang juga Gubernur Jabar terpilih. Nama Presiden Prabowo Subianto, dikatakan Said, juga masuk dalam bursa.

    “Saya ulangi 100 nama, diperas jadi 45 nama kemudian jadi 17 nama, terakhir 6 nama dan diusung tanpa koalisi partai dengan mekanisme poling, survei internal melibatkan kampus, kuesioner ke jutaan puluhan juta simpatisan dan anggota masyarakat dan anggota Partai Buruh dan juga melalui mekanisme tim seleksi oleh guru besar independen,” kata Said kepada wartawan.

    Said mengatakan penentuan capres partainya dipilih bukan oleh Partai Buruh. Sementara untuk posisi calon wakil presiden baru partai yang akan menentukan.

    “Jadi partai tidak memilih siapa calonnya (capres) rakyat yang memilih. Sedangkan calon presiden baru partai yang akan memilih. mekanisme sistemnya nanti diputuskan dalam kongres partai buru tahun 2026 bulan Januari,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 5 Rekomendasi Film Indonesia Era 2000-an yang Bikin Baper

    5 Rekomendasi Film Indonesia Era 2000-an yang Bikin Baper

    Liputan6.com, Yogyakarta – Masih ingat dengan perasaan haru saat menonton film Indonesia era 2000-an? Film-film ini berhasil mengukir kenangan manis di hati para penonton. Film-film Indonesia ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga menjadi ikon pada masanya.

    Dengan cerita yang menarik dan pemain yang berbakat, film-film ini telah menginspirasi banyak orang dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di industri perfilman Indonesia. Mengutip dari berbagai sumber, film-film ini akan membawa Anda kembali ke masa lalu, mengenang momen-momen indah, dan merasakan kembali emosi yang pernah Anda rasakan:

    1. Radit Dan Jani

    Radit dan Jani adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film berdurasi 1 jam 50 menit ini disutradarai oleh Upi Avianto dan dibintangi oleh Vino G Bastian sebagai Radit serta Fahrani sebagai Jani. Film ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh konflik antara sepasang kekasih, Radit dan Jani, yang harus menjalani kehidupan keras dan penuh tantangan di tengah gaya hidup bebas mereka.

    2. Ada Apa Dengan Cinta?

    Ada Apa dengan Cinta merupakan film drama romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2002. Film ikonik berdurasi 1 jam 52 menit ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Cinta serta Nicholas Saputra sebagai Rangga. Film ini mengisahkan perjalanan cinta dua remaja dengan latar belakang yang berbeda.

    3. Garuda di Dadaku

    Garuda di Dadaku adalah film drama olahraga Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 dengan durasi 1 jam 36 menit. Disutradarai oleh Ifa Isfansyah, film ini mengisahkan tentang Bayu (diperankan oleh Emir Mahira), seorang anak berusia 12 tahun yang memiliki cita-cita menjadi pemain sepak bola profesional dan ingin bergabung dengan tim nasional Indonesia.

    4. Ayat-Ayat Cinta

    Ayat-ayat Cinta merupakan film drama religi romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2008 dengan durasi 2 jam 1 menit. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy. Film ini mengisahkan kehidupan dan perjalanan cinta seorang mahasiswa Indonesia bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq (diperankan oleh Fedi Nuril) yang sedang menempuh studi di Al-Azhar, Kairo, Mesir.

    5. Janji Joni

    Janji Joni adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2005 dengan durasi 1 jam 25 menit. Film yang disutradarai oleh Joko Anwar ini dibintangi oleh Nicholas Saputra sebagai Joni dan Mariana Renata sebagai Angelique. Film ini berkisah tentang petualangan seorang pemuda bernama Joni yang bekerja sebagai pengantar rol film di bioskop. Tugasnya adalah mengantar rol film dari satu bioskop ke bioskop lainnya agar penonton dapat menyaksikan film tanpa terputus.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun