Jakarta Macet Parah Rabu Petang, Warga: Biasanya 10 Menit Jadi Berjam-jam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kemacetan parah melumpuhkan sejumlah ruas jalan di Jakarta pada Rabu (28/5/2025) petang. Salah satu warga yang terjebak dalam situasi tersebut yakni Dwi Prabudi (31).
Dwi menyebut, kemacetan Jakarta kemarin malam adalah salah satu yang paling buruk yang pernah ia alami.
“Satu kata buat macet tadi malam, kacau!” ucap Dwi kepada
Kompas.com
, Kamis (29/5/2025).
Dwi mengatakan, perjalanan pulangnya dari kawasan Senayan menuju Sampoerna Strategic Square di Semanggi, Jakarta Selatan, biasanya hanya memakan waktu 10 menit naik mobil.
Namun, Rabu petang, perjalannya yang kurang dari 5 kilometer itu menjadi 45 menit.
“Normalnya 10 menit, dan kalau macet normal 15-20 menit doang. Kalau semalam itu kacau banget berjam-jam,” kata dia.
Menurut Dwi, laju kendaraannya nyaris tak bergerak. Ia bahkan harus terus-menerus menginjak rem karena kendaraanya hanya melaju sekitar 10 km per jam.
“Sebenarnya dari pagi
feeling
udah enggak enak karena sampai setidak bergerak itu. Kejadian pas di puncak kemacetan itu campur aduk sih, kesel iya, lucu juga iya,” lanjut dia.
Alih-alih hanya duduk kesal, Dwi mencoba mengalihkan perhatiannya dengan membuat konten video selama terjebak di tengah kemacetan.
Tak disangka, dari proses perekaman hingga pengeditan video selesai, ia belum juga tiba di tujuan dan masih terjebak macet.
“Kacau. Saya sampai ngonten dan bahkan bisa selesai ngedit selama macet tadi malam,” ungkap Dwi.
Namun, Dwi tak bisa berbuat banyak. Untuk meredam emosi yang mulai memuncak, ia memilih mendengarkan musik dengan genre yang menenangkan.
“Hal kecil yang bikin tetap waras tentunya adalah mendengarkan musik. Kalau bisa genrenya juga
slow
, kayak jazz atau keroncong biar tetap adem. Kalo rock bisa cepat emosi nanti, soalnya udah enggak bisa sabar lagi,” kata dia.
Dwi juga sempat mencari tahu penyebab macet horror Jakarta pada Rabu malam.
Dari informasi yang ia dapat, salah satu faktor utama kemacetan adalah pengalihan arus lalu lintas untuk pengamanan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Kondisi itu diperparah oleh meningkatnya volume kendaraan menjelang libur panjang.
“Emang salah situasi sih. Mana menuju
long weekend
, eh pemerintah malah nutup tol utk tamu negara. Itu sih yang bikin
kecot
(ricuh) tadi malem,” kata dia.
Ia pun berharap pemerintah lebih transparan dan sistematis dalam menginformasikan pengalihan arus lalu lintas agar masyarakat bisa mempersiapkan diri dan tidak jadi korban kemacetan mendadak.
“Tolong buat pemerintah, kalau mau bikin peraturan yang random lagi, diinfo dari jauh hari, biar ada simulasi buat ngatasi kemacetan. Dan tolong perbanyak akses transportasi umum dari daerah ke pusat kota biar enggak makin banyak volume kendaraan,” ungkap Dwi.
Sebelumnya diberitakan,
macet Jakarta
mulai terjadi sejak Rabu sore dan kian memburuk menjelang malam. Akses dari Jalan Gatot Subroto ke Sudirman sempat dialihkan ke arah Slipi.
Jalan baru dibuka kembali sekitar pukul 18.50 WIB setelah iring-iringan Presiden Macron melintasi kawasan tersebut.
Kepadatan juga terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur. Arus dari Basura ke underpass DI Panjaitan menuju Tebet nyaris lumpuh, dengan kendaraan hanya mampu merayap sekitar 5 kilometer per jam. Arah sebaliknya terlihat lebih lancar.
Sementara, di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan dari Simpang Susun Cawang menuju Stasiun Cawang mengular hingga sepanjang 1,1 kilometer.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: DI Panjaitan
-
/data/photo/2025/05/28/6836f6586c81d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta Macet Parah Rabu Petang, Warga: Biasanya 10 Menit Jadi Berjam-jam Megapolitan 29 Mei 2025
-

Viral Bule Rusia Kemalingan Honda BeAT di Palembang, Lagi Touring Bali-Danau Toba
Jakarta –
Seorang warga negara asing (WNA) kehilangan sepeda motor jenis Honda BeAT di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang.
Dalam video yang diunggah melalui TikTok @kostia7alania, WNA beranama Konstatin Bazrov itu melaporkan kehilangan motor Honda BeAT. Videonya sudah ditonton lebih dari 2 juta kali.
Motor tersebut merupakan sewa dari Bali. Dia sedang melakukan touring dari Bali ke Danau Toba, Sumatera Utara.
Dikutip dari detikSumut, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan menjelaskan, korban melapor bahwa motornya hilang saat terparkir di sebuah rumah makan di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang pada Kamis (3/4/2025) pagi.
“Benar, kami menerima aduan dari seorang WN Rusia yang mendatangi SPKT Polrestabes Palembang untuk melaporkan pencurian motor yang dialaminya Kamis lalu (3/4),” ungkapnya
Motor yang digunakannya merupakan motor sewaan. Di tengah perjalanan, ia pun singgah sejenak di Palembang.
“Menurut pengakuannya, korban sedang touring dari Bali menuju Danau Toba. Dalam perjalanannya, ia singgah ke Palembang,” katanya.
Saat kejadian, korban tengah tidur karena waktu telah larut malam. Ia memarkirkan sepeda motor bernopol DK-5745-FDQ yang disewanya tersebut. Namun saat itu dia tidak mencabut kunci motor.
“Korban tidur meninggalkan motor dengan keadaan kunci kontaknya tergantung (di motor). Saat dia bangun pukul 05.41 WIB, motornya telah raib,” jelasnya.
Ia juga kehilangan sejumlah barang seperti drone DJI Mini 4 Pro, seperangkat kamera Go Pro Hero 13, Max Lens 2.0, dan memory card 256 GB sertai dan dompet beserta surat-surat berharga lainnya.
“Setelah mendapat laporan tersebut, tim piket penyidik langsung melakukan olah TKP. Hingga kini, kami masih melakukan penyelidikan,” ujarnya.
(riar/din)
-

KRONOLOGI Bule Rusia Jadi Korban Pencurian Motor saat Touring ke Danau Toba: Kaget Usai Bangun Tidur
TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia, Konstantin Bazrov (33), mengalami nasib malang.
Ia kehilangan satu unit sepeda motor yang disewa beserta peralatan kamera saat beristirahat di sebuah warung di Palembang.
Saat itu, Konstantin sedang dalam perjalanan menuju Danau Toba, pada Kamis (3/4/2025).
Konstantin Bazrov baru sadar motornya hilang sekitar pukul 05.41 WIB.
Ia lalu melaporkan pencurian itu kepada pihak kepolisian.
“Laporan tersebut sudah kami terima. Dari keterangan pelapor, sepeda motor, peralatan kamera dan dompetnya hilang. Sedang dalam penyelidikan,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan pada Sabtu (5/4/2025).
Sebelum tiba di Palembang, Sumatera Selatan WNA itu menyewa sepeda motor dari Bali menuju ke Danau Toba, Sumatera Utara.
Sialnya, saat di Palembang sepeda motornya hilang saat ia beristirahat tidur di samping warung makan pecel lele Mamat, Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang.
Malam harinya Konstantin beristirahat di depan sebuah warung yang sudah tutup, karena waktu sudah larut malam untuk melanjutkan perjalanan.
Ia tidur dengan meninggalkan kunci kontak yang masih tergantung di motor beserta kendaraannya.
Akibat dari kejadian itu, Konstantin kehilangan satu unit sepeda motor jenis Honda Beat Nopol DK 5745 FDQ tahun 2025 warna hitam.
Tak hanya itu, pelapor juga kehilangan satu unit Kamera Go Pro 13+ Max Lens 2.0 + 256 GB Flash, satu unit Drone DJI MINI 4 Pro, dan satu buah dompet berisikan Dokumen penting miliknya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Pemkot Jaktim tinggikan pagar pembatas jalan untuk cegah tawuran
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meninggikan pagar pembatas di Jalan Basuki Rahmat RW 01 dan RW 02, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, untuk mencegah aksi tawuran.
“Pagar pembatas sepanjang 330 meter dengan tinggi dua meter (dari underpass DI Panjaitan sampai depan Mal Bassura) yang diharapkan mencegah terjadinya tawuran di lokasi tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta, Jumat.
Iin menjelaskan, pembangunan pagar pembatas merupakan bagian dari proses yang dilakukan Pemkot Jaktim dalam penanganan tawuran yang melibatkan warga Kelurahan Cipinang Besar Utara.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur sudah menggelar Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) dengan pihak-pihak terkait seperti Polri, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (RI) yang menghasilkan usulan pembangunan pagar pembatas tersebut.
Pembangunan pembatas itu juga merupakan usulan dari masyarakat setempat. Dalam diskusi tersebut peserta mendukung dibangunnya pagar agar tidak terjadi lagi tawuran yang meresahkan masyarakat setempat.
“Atas usulan masyarakat dari RW 01 dan RW 02 juga mewakili RW lainnya Kelurahan Cipinang Besar Utara ada usulan terkait peninggian pagar, yang semula pagar ini sangat rendah sehingga memudahkan akses mereka melakukan hal negatif seperti tawuran. Kami melihat bahwa ini menjadi penting untuk kami tindak lanjuti bersama,” jelas Iin.
Selain itu, terbangunnya pagar juga merupakan hasil dari kerja sama dengan mitra kerja Pemerintah Kota Jakarta Timur seperti PAM Jaya, Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan pengelola Apartemen Mal Bassura.
“Alhamdulillah ini terbukti bahwa peninggian pagar ini sudah bagus, sudah menjadi aman, simbolnya adalah menjadi keamanan dan kerukunan warga,” ucap Iin.
Hasil kolaborasi antara lima elemen masyarakat yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media (pentahelix) untuk pencegahan tawuran juga telah dilakukan dengan upaya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) hingga mendirikan Posko Anti Tawuran.
“Tadi juga bersepakat di sini semua RW hadir, Pak Lurah, Pak Camat semuanya hadir bersama jajaran unsur terkait, ini menunjukan bukti bahwa kita semua sepakat untuk terus meningkatkan kerukunan dan perdamaian,” ujar Iin.
Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Utara Wahidin Nur berharap dibangunnya pagar tersebut dapat mencegah terjadinya tawuran yang beberapa kali terjadi di Jalan Basuki Rahmat dan melibatkan remaja RW 01 dan RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.
“Semoga apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menjadikan motivasi bagi kami warga RW 01 dan RW 02 dalam rangka membangun persaudaraan yang lebih baik lagi,” kata Wahidin.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2320288/original/090067100_1533533460-1533533460558165b48bc39118be-1531493433-68a924bc8b749cf5e5e988632909e917.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang Pria Kehilangan Sepeda Motor saat Hendak Hindari Tawuran di Rawamangun – Page 3
Sementara itu, seorang pemotor menjadi korban pembegalan di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Sepeda motor raib, di bawa kabur kawanan pelaku.
Insiden itu dialami oleh korban BM pada Jumat, 21 Februari 2025 sekira pukul 00:50 WIB, saat korban sedang berkendara dari arah Halim.
Empat orang terduga pelaku yang menggunakan sepeda motor tiba-tiba menghampiri dan mengepung korban, lalu sepeda motor korban didorong hingga jatuh.
“Awalnya pelapor mengendarai motor dari arah Halim melewati jalur cepat Panjaitan Jatinegara Jaktim, tiba-tiba pelapor dipepet dua motor matic dengan 4 pelaku dan mendorong motor hingga pelapor terjatuh,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).
-

Akibat Hujan Deras, 6 Pohon di Halaman Kantor KLHK Ambruk dan Longsor
JAKARTA – Sebanyak 6 pohon di area kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berada di Jalan DI Panjaitan, RT 15/02, Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mendadak tumbang.
“Ada 6 pohon tumbang akibat hujan lebat,” ujar Kasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Korwil Jakarta Timur, Sukendar saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 30 Januari.
Akibat pohon tumbang tersebut, sisi jalan yang ada di bantaran kali juga ikut mengalami longsor. Tanah yang ada di bantaran kali longsor sepanjang beberapa puluh meter.
Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Sementara lokasi terdampak juga sudah dilakukan evakuasi dan penebangan pohon yang tumbang.
“Kejadian Selasa 28 Januari, sekitar pukul 13.30 WIB dan 23.30 WIB,” ujarnya.
-
/data/photo/2025/01/28/6798ce90da9d3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tawuran Kembali Pecah di Cipinang Jaktim, di Mana Polisi? Megapolitan 29 Januari 2025
Tawuran Kembali Pecah di Cipinang Jaktim, di Mana Polisi?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tawuran kembali pecah di Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (27/1/2025). Sehari setelahnya atau Selasa (28/1/2025), tawuran pecah di Cipinang Besar Utara.
Tawuran antarwarga di Cipinang Besar Utara melibatkan dua kelompok yang saling serang menggunakan senjata tajam dan kembang api di Jalan DI Panjaitan.
Pun demikian dengan tawuran di Cipinang Muara. Warga saling serang menggunakan batu dan senjata tajam.
Tawuran ini terjadi di sebuah gang di tengah pemukiman warga. Bahkan, pelaku sempat menyiarkan aksi tawuran tersebut di media sosial.
Polisi menyebut, pelaku tawuran di Cipinang Muara dan Cipinang Besar Utara tidak hanya melibatkan remaja, tetapi juga orangtua.
Aksi tawuran itu berakhir setelah tim patroli perintis dari Polres Metro Jakarta Timur membubarkan kerumunan. Bahkan, polisi sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan tawuran.
Langkah tersebut dilakukan lantaran imbauan polisi terhadap para pelaku untuk bubar dari aksi tawuran tak dihiraukan.
“Kami dari pihak Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Duren Sawit serta Polsek Jatinegara telah hadir di TKP dan sudah memberikan imbauan agar para pelaku tawuran membubarkan diri,” ucap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Oleh sebab itu, tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Timur melakukan tindakan langsung untuk menghentikan tawuran.
“Namun para pelaku tawuran tidak mau membubarkan diri, selanjutnya tim TP3 melakukan langkah pembubaran paksa terhadap para pelaku tawuran,” ungkap Nicolas.
Nicolas menyampaikan, tidak ada pelaku yang ditangkap dalam aksi ini.
“Hanya barang bukti, berupa senjata tajam saja yang diamankan. Para pelaku meninggalkan lokasi kejadian saat dibubarkan oleh tim patroli Perintis Presisi,” ujar Nicolas.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, kata Nicolas, polisi bakal membangun pos pantau di lokasi tawuran.
“Kami akan membuat pos pantau dan menambah personel penjagaan,” tambahnya.
Imbas tawuran, polisi sempat menutup jembatan di Cipinang Muara. Jembatan itu ditutup di dua sisi menggunakan pintu besi setinggi dua meter.
Dengan penutupan ini, warga tidak bisa melintas di atas jembatan dari kedua sisi.
Biasanya, jembatan ini digunakan warga untuk menyeberangi aliran sungai yang membentang di wilayah itu menuju Pasar Deprok.
“Iya sementara kita tutup dulu, ini jalan akses yang biasa digunakan anak-anak untuk tawuran, jadi lebih banyak mudaratnya daripada akses warga yang mau ke pasar,” ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur AKBP Rachmat Eko kepada wartawan.
Usai jembatan ditutup, masyarakat yang hendak ke Pasar Deprok harus memutar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Namun, terbaru, penutupan jembatan yang baru dilakukan pada Senin (27/1/2025) itu kini telah dibongkar warga setempat.
Salah satu pedagang sayuran, Kartem (52), mengatakan, penutupan jembatan dibongkar oleh warga sekitar pada Selasa (28/1/2025) pukul 10.00 WIB.
“Enggak tahu persisnya karena enggak melihat langsung, informasi penutupan semalam. Tadinya dilas, yang bongkar warga jam 10.00 WIB,” ungkap Kartem saat ditemui.
Kartem mengatakan, tawuran yang kerap terjadi sangat mengganggu usahanya. Pasalnya, tawuran menyebabkan jumlah pembeli di warung Kartem menurun.
“Resah, karena tawuran bukan malam doang, siang, maghrib, kemarin tawuran siang pukul 14.30. Kalau kaya gini pasti rugi, karena ibu-ibu dari seberang itu belanja di sini semua,” jelasnya.
Warga lain bernama Fajar (30) juga mengungkapkan kekhawatirannya akan berulangnya tawuran di wilayah tersebut.
Dia menyebut, pelaku tawuran bukanlah warga lokal, melainkan orang dari luar wilayah tersebut.
“Khawatirlah, makanya setiap malam was-was saja kalau ada beginian, jagain rumah juga,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


