Tag: Dewi Mariya Ulfa

  • Bandara Dhoho Kediri Ditetapkan sebagai Episentrum Konektivitas Baru, Siap Layani 28 Rute Internasional

    Bandara Dhoho Kediri Ditetapkan sebagai Episentrum Konektivitas Baru, Siap Layani 28 Rute Internasional

    Kediri (beritajatim.com) – Bandara Dhoho Kediri resmi disebut sebagai episentrum baru bagi konektivitas, ekspor, dan pariwisata di Jawa Timur, khususnya di wilayah barat daya. Hal ini mengemuka dalam forum Market & Connectivity Opportunity yang diselenggarakan PT Surya Dhoho Investama (SDHI) pada Kamis (11/12/2025).

    Acara ini mempertemukan pejabat tinggi pemerintah, 13 kepala daerah, kementerian, maskapai domestik dan internasional, serta mitra logistik.

    Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam sambutan daringnya, menegaskan bahwa Bandara Dhoho merupakan infrastruktur strategis yang melayani populasi besar, yaitu lebih dari 10 juta jiwa di kawasan barat daya Jawa Timur.

    “Proses menuju pemanfaatan sebuah bandara bukanlah proses instan, bukan proses yang singkat. Kita tahu langkah pertama sudah dimulai oleh PT Surya Dhoho. Bagaimana cara menghidupkan kembali penerbangan rute Bandara Dhoho ke Jakarta,” kata Emil.

    Emil juga menyampaikan terima kasih atas keseriusan Kementerian Haji dan Umrah, terutama kepada Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf (Gus Ipan), yang telah meninjau langsung kesiapan Bandara Dhoho sebagai lokasi keberangkatan haji dan umrah, sehari sebelumnya.

    Menurut Wagub, keberadaan Bandara Dhoho akan mendorong lahirnya rute-rute baru, pergerakan barang, investasi, hingga tumbuhnya ekosistem bisnis baru. Ia juga mengapresiasi dukungan TNI AU atas penggunaan ruang udara untuk penerbangan sipil.

    “Acara peluang pasar dan konektivitas ini semoga dapat menghasilkan kolaborasi yang nyata. Saya cek penerbangan Dhoho-Jakarta kemarin, tingkat penggunaannya relatif bagus untuk penerbangan [perdana]. Dan kami yakin ke depannya akan semakin konsisten,” jelasnya.

    Infrastruktur Strategis dan Potensi Ekspor

    Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa (Mbak Wabup), menyebutkan bahwa Bandara Dhoho kini telah berstatus bandara internasional, dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter yang mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777.

    Menurutnya, Bandara Dhoho merupakan penyangga baru bagi Jawa Timur yang dapat menampung limpahan penumpang dari Bandara Juanda dan menjadi episentrum bagi wilayah Jawa Timur bagian barat daya.

    Mbak Wabup juga menyoroti multiplier effect bandara yang sangat besar terhadap ekonomi daerah, berfungsi sebagai pintu gerbang mobilitas ekspor dan mendukung pengembangan pariwisata. Selain itu, bandara ini membuka peluang pendirian lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta.

    “Saat ini infrastruktur pendukung bandara terus berjalan. Mulai dari jalan tol Kediri, Tulungagung, sampai Kediri-Kertosono. Proyek strategis nasional ini diperkuat dengan moda transportasi antar daerah menggunakan Damri dan PO Harapan Jaya. Kali ini tentu sangat memudahkan masyarakat untuk bepergian ke Bandara Dhoho,” jelasnya.

    Kabupaten Kediri telah mencatatkan berbagai pencapaian ekspor, di antaranya:

    Ekspor nanas ke Dubai (Februari 2025).
    Rencana ekspor ke Jeddah (Desember 2025).
    Pengiriman PK1 ke Rusia (Januari 2026).
    Adanya peminat dari Eropa dan Jepang untuk berbagai komoditas hortikultura.

    “Ya, kami dari pemerintah daerah pastinya mendorong untuk segera ada direct [penerbangan] dari Kediri dengan luar negeri, konektivitasnya baik untuk umroh haji, untuk perdagangan kargonya, juga untuk ke Asia. Selain juga di penerbangan domestik yang lain,” tegas Mbak Wabup.

    Peluang 28 Negara Tujuan

    Yudhonur Setyaji, Kasubdit Kerjasama Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, mengungkapkan bahwa secara regulasi, terdapat 28 negara yang dapat membuka rute penerbangan dari dan menuju Bandara Dhoho. Negara-negara tersebut meliputi Turki, Jepang, Malaysia, Singapura, negara-negara Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

    “Jadi sekali lagi, Bapak dan Ibu, khususnya kepada Bapak dan Ibu pemangku kebijakan di tingkat daerah, manfaatkan 28 destinasi ini. Tidak hanya untuk haji dan umroh, tapi juga bisa untuk pariwisata maupun untuk kegiatan kargo,” tuturnya.

    Vice Chairman Barindo, Farshal Hambali, yang memimpin 28 delegasi perwakilan maskapai internasional, menegaskan komitmen penuh untuk mendorong maskapai membuka rute ke Kediri. Namun, ia menekankan perlunya dukungan promosi, insentif biaya, dan penguatan ekosistem aviasi dari daerah.

    “Kami dari Barindo percaya bahwa setiap bandara baru membuka peluang baru, peluang perdagangan, peluang investasi, peluang UMKM, dan yang paling penting semua ini bisa menjadi manfaat bagi masyarakat di sekitar,” tegas Farshal, menjanjikan dukungan penuh untuk Bandara Dhoho. [nm/suf]

  • Mas Dhito Dukung Tata Kelola Pemerintahan Desa Bebas Korupsi di Kabupaten Kediri

    Mas Dhito Dukung Tata Kelola Pemerintahan Desa Bebas Korupsi di Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung perwujudan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel hingga tingkat desa dan kelurahan.

    Mendukung terwujudnya pemerintahan desa dan kelurahan yang bebas korupsi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) menggelar sarasehan bersama Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri.

    Bertepatan dengan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Selasa (9/12/2025) acara sarasehan yang diadakan di Convention Hall Simpang Lima Gumul tersebut diikuti 26 camat, 344 kepala desa dan lurah di Kabupaten Kediri.

    Sebagaimana tema yang diangkat, dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa dan kelurahan yang bebas korupsi dibutuhkan peran serta lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan.

    “Dengan sarasehan bersama aparat penegak hukum ini diharapkan aparat pemerintahan desa dan kelurahan punya obsesi dan menerapkan budaya anti korupsi yang lahir dari peran serta dan partisipasi masyarakat,” kata Mas Dhito melalui wakilnya Dewi Mariya Ulfa.

    Sarasehan tersebut menurut Mas Dhito sekaligus dapat memberikan penekanan pada mekanisme pelaporan penggunaan anggaran yang ada di desa dan kelurahan. Disisi lain, juga menunjukkan pentingnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam pengawasan jalannya pemerintahan di desa dan kelurahan.

    “Desa dan kelurahan yang bebas dari korupsi adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” tambahnya.

    Dalam sarasehan tersebut, hadir pula pejabat dari Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaaan Agung (Kejagung) Aliansyah yang menyampaikan penyuluhan hukum tentang dana desa. Selain itu dilakukan pula penyerahan penghargaan bagi tiga desa terbaik tertib administrasi dan optimalisasi aplikasi Jaga Desa Kejagung.

    Tiga desa terbaik penerima penghargaan yakni Desa Kayen Kidul, Kecamatan Kayen Kidul, Desa Bulusari serta Desa Jati di Kecamatan Tarokan.

    Kepala Kejari Kabupaten Kediri Ismaya Hera Wardanie meminta supaya aplikasi jaga desa dimanfaatkan sebaik mungkin. Melalui aplikasi tersebut, dia menyebut pemerintah daerah maupun kejaksaan melakukan pengawasan pengelolaan dana desa.

    “Bagi desa ataupun perangkat desa yang memerlukan pendampingan dalam pengelolaan dana desa, melalui bidang perdata dan tata usaha kami juga siap untuk mendampingi dalam pengelolaan dana desa dari aspek yuridis,” ungkapnya.

    Disebutkan Ismaya, bagi desa maupun perangkat desa yang membutuhkan bantuan pendampingan bisa datang langsung ke Kantor Kejaksaan Negeri atau layanan yang dibuka di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Kediri. [nm/ian]

  • Wabup Kediri Kukuhkan Dua Kampung Siaga Bencana untuk Perkuat Kesiapsiagaan Warga

    Wabup Kediri Kukuhkan Dua Kampung Siaga Bencana untuk Perkuat Kesiapsiagaan Warga

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri mengukuhkan dua Kampung Siaga Bencana (KSB) dalam Apel Siaga di Lapangan Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah rawan.

    Dua KSB yang resmi dikukuhkan ialah “Bendung Bebaya” dari Desa Siman, Kecamatan Kepung, serta “Tangguh Slamet” dari Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar.

    Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, selaku pembina apel, menegaskan pentingnya kewaspadaan karena Kabupaten Kediri termasuk wilayah dengan risiko bencana yang tinggi. Ia menekankan bahwa paradigma penanggulangan kini telah berubah.

    “Paradigma penanggulangan bencana kini bergeser dari responsif menjadi preventif, dari yang sektoral menjadi multisektoral, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat,” ujarnya.

    Mbak Dewi menambahkan bahwa pengurangan risiko bencana harus menjadi prioritas berkelanjutan melalui identifikasi dini dan penguatan sistem peringatan di tingkat desa.

    “Kita harus kreatif, inovatif, dan cerdas dalam membangun budaya keselamatan serta ketahanan di semua tingkatan. Upaya ini penting untuk meminimalisir risiko dan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat,” jelasnya.

    Mewakili Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, ia juga mengapresiasi terbentuknya dua KSB baru tersebut dan berharap inisiatif serupa berkembang di wilayah lainnya. “Semoga ke depan semakin banyak Kampung Siaga Bencana yang terbentuk di Kabupaten Kediri,” tambahnya.

    Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti 175 peserta yang terdiri atas 75 anggota KSB Bendung Bebaya, 63 anggota KSB Tangguh Slamet, serta 37 anggota Tagana Kabupaten Kediri. Ia menyampaikan bahwa sebelum pengukuhan, telah dilaksanakan pembentukan dan pelatihan manajemen KSB pada Rabu (12/11) di Balai Desa Siman, Kecamatan Kepung.

    “KSB dibentuk untuk melindungi masyarakat dari ancaman dan risiko bencana melalui upaya pencegahan dan penanggulangan berbasis masyarakat, dengan memanfaatkan potensi alam dan sumber daya manusia setempat,” pungkas Ariyanto. [ADV PKP/nm]

  • Regenerasi Petani Muda: Pemkab Kediri Kembangkan Kebun Melon Hidroponik di Pare

    Regenerasi Petani Muda: Pemkab Kediri Kembangkan Kebun Melon Hidroponik di Pare

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian dengan mengoptimalkan aset daerah. Salah satu upaya terbaru adalah pemanfaatan lahan kosong milik Pemkab di kawasan UPTD Benih, Desa Darungan, Kecamatan Pare, yang kini dikembangkan menjadi kebun melon hidroponik bernilai ekonomi tinggi.

    Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, memimpin panen perdana kebun tersebut sekaligus menyerahkan bantuan alat mesin pertanian kepada kelompok tani. Ia mengapresiasi langkah Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) yang mampu mengubah lahan idle menjadi lahan produktif dengan konsep pertanian modern.

    “Alhamdulillah, lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini bisa menghasilkan komoditas bernilai tinggi. Hari ini kita panen tiga jenis melon, yaitu Inthanon, Honey Globe, dan Golden,” ujarnya.

    Lahan seluas 800 meter persegi itu menampung sekitar 2.300 tanaman dengan estimasi hasil panen mencapai 3,5 ton. Dengan harga jual rata-rata Rp25.000 per kilogram, hasil pertanian ini dinilai mampu menambah pendapatan petani lokal.

    Mbak Dewi, sapaan akrab Wakil Bupati Kediri, menjelaskan bahwa sistem hidroponik menjadi terobosan penting dalam pertanian modern. Metode ini menggunakan media serabut kelapa dan sistem pengairan otomatis yang dapat dikendalikan melalui gawai. Proses pemberian nutrisi pun dilakukan secara terukur sesuai kebutuhan tanaman.

    Selain berfokus pada produktivitas, program ini juga menyoroti pentingnya regenerasi petani di Kabupaten Kediri. Berdasarkan data, dari total 226.104 petani, hanya 0,8% berusia 15–24 tahun dan 7% berusia 25–34 tahun.

    “Pertanian modern ini bisa menjadi peluang bagi anak muda. Bertani sekarang tidak harus ke sawah membawa cangkul. Mereka bisa belajar sambil sekolah, bahkan sudah bisa produktif,” ungkapnya.

    Mbak Dewi menambahkan bahwa kondisi tanah dan iklim di Kabupaten Kediri sangat mendukung pengembangan hortikultura. Kehadiran Bandara Dhoho juga diyakini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk pertanian lokal.

    Sementara itu, Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri, Sukadi, menjelaskan bahwa proyek melon hidroponik ini melibatkan siswa SMK pertanian sejak awal penanaman hingga masa panen.

    “Anak-anak SMK pertanian sudah terlibat penuh. Harapannya setelah lulus, mereka bisa terus menanam sambil kuliah. Ini langkah nyata membangun regenerasi petani muda di Kediri,” ujar Sukadi.

    Ia menambahkan, pihaknya juga menerima bantuan 10 unit traktor roda empat dari Kementerian Pertanian untuk mendukung efisiensi produksi kelompok tani dan mempercepat adopsi teknologi di sektor pertanian daerah. [ADV PKP/nm]

  • Mas Dhito Temui Alumni Santri Lirboyo Kediri, Dukung Aksi Damai Bela Kiai dan Pondok Pesantren

    Mas Dhito Temui Alumni Santri Lirboyo Kediri, Dukung Aksi Damai Bela Kiai dan Pondok Pesantren

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito bersama Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa menemui para alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo yang menggelar aksi damai di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Selasa (21/10/2025) pagi.

    Aksi damai tersebut merupakan respons para santri terhadap pemberitaan salah satu stasiun televisi nasional yang dinilai menimbulkan kesan kurang baik terhadap kiai dan kehidupan pesantren.

    Aksi yang berlangsung tertib itu diikuti para santri dari sejumlah pondok pesantren di Kediri. Setelah menyampaikan aspirasi di depan Kantor Pemkab Kediri, perwakilan peserta aksi direncanakan melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk bergabung dengan para alumni santri lainnya.

    Mas Dhito menyatakan bahwa aksi damai yang dilakukan para santri menunjukkan bentuk penghormatan dan kepedulian terhadap para kiai. Ia memahami betul kehidupan pesantren di Kediri yang sarat dengan nilai keikhlasan, disiplin, dan keteladanan.

    “Kita doakan semoga aksi damai para santri yang setelah ini akan ke Surabaya dapat berjalan dengan baik, dan yang terpenting tujuannya bisa tercapai serta masalah ini segera selesai,” ujar Mas Dhito.

    Sebagai warga Kediri yang dekat dengan dunia pesantren, Mas Dhito mengaku memahami perasaan para santri yang ingin membela kiai dan menjaga marwah pondok pesantren. Ia juga berpesan agar seluruh peserta aksi tetap menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi.

    Sementara itu, Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Kediri Raya, KH Abu Bakar Abdul Jalil atau Gus Ab, menyampaikan bahwa rombongan santri dari Kediri akan bertemu dengan alumni Himasal se-Jawa Timur di Surabaya. Ia mengapresiasi langkah Bupati Kediri dan Wakil Bupati yang berkenan menemui langsung peserta aksi damai di tengah kesibukan pemerintahan.

    “Di tengah kesibukan, beliau masih sempat menemui kita semua. Ini bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap aspirasi santri,” ujar Gus Ab.

    Dalam aksi damai tersebut, para alumni Lirboyo menyuarakan beberapa tuntutan, di antaranya meminta pihak stasiun televisi yang menayangkan pemberitaan untuk memulihkan nama baik pondok pesantren dan kiai melalui program yang berkelanjutan. Gus Ab juga mengingatkan para santri agar aksi damai tetap menjunjung tinggi moralitas dan nilai-nilai kesantrian.

    “Tunjukkan bahwa santri tidak hanya paham secara spiritual, tetapi juga memiliki intelektualitas dan kedewasaan emosional,” pesannya kepada peserta aksi yang melanjutkan perjalanan ke Surabaya.

    Aksi damai santri Lirboyo di Kediri ini menjadi wujud solidaritas dan kecintaan terhadap lembaga pesantren serta para kiai yang selama ini menjadi panutan moral masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kediri pun berkomitmen menjaga komunikasi baik dengan kalangan pesantren demi terciptanya suasana yang kondusif dan harmonis di wilayahnya. [ADV PKP/nm]

  • Pemkab Kediri Gelar Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur: Tegaskan Komitmen “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh”

    Pemkab Kediri Gelar Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur: Tegaskan Komitmen “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh”

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar upacara peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di halaman Kantor Pemkab Kediri, Jumat (17/10/2025). Dengan mengusung tema “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh”, kegiatan ini menjadi momentum bagi Pemkab Kediri untuk menegaskan komitmen terhadap pembangunan daerah yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan di Bumi Panjalu.

    Upacara tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, atau yang akrab disapa Mbak Dewi, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, para kepala OPD, camat se-Kabupaten Kediri, serta seluruh ASN di lingkungan Pemkab Kediri. Kehadiran jajaran pemerintahan ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memperkuat sinergi pembangunan antarwilayah di Jawa Timur.

    Dalam amanat yang dibacakannya, Mbak Dewi menyampaikan pesan Gubernur Jawa Timur yang menyoroti berbagai capaian makro pembangunan provinsi. Peringatan Hari Jadi ke-80 disebut mencerminkan filosofi kerja JATIMBISA — Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.

    Beberapa capaian yang disampaikan antara lain pertumbuhan ekonomi yang stabil, penurunan angka kemiskinan ekstrem, serta penguatan ekonomi kerakyatan melalui pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang merupakan amanat Presiden Prabowo Subianto.

    Gubernur juga menegaskan peran strategis Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional, dengan produksi gabah kering panen (GKP) mencapai lebih dari 12 juta ton per tahun. Selain itu, Jawa Timur tengah menginisiasi langkah baru untuk menjadi “Gerbang Baru Nusantara”, yang diharapkan membuka peluang ekonomi baru dan memperluas konektivitas antarwilayah guna mendorong pertumbuhan daerah.

    “Melalui momentum Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur ini, kami di Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus berinovasi, memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga harmoni sosial,” tutur Mbak Dewi dalam sambutannya.

    Upacara ditutup dengan pembacaan sejarah singkat Hari Jadi Provinsi Jawa Timur dan doa bersama. Seluruh peserta berharap semangat “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh” dapat terus menginspirasi masyarakat Kabupaten Kediri untuk menjadi daerah yang tangguh, mandiri, dan berkembang sejalan dengan kemajuan Jawa Timur. [ADV PKP/nm]

  • Jambore Penggalang Kabupaten Kediri 2025 Resmi Dibuka, Mbak Dewi Dorong Generasi Muda Terampil dan Berkarakter

    Jambore Penggalang Kabupaten Kediri 2025 Resmi Dibuka, Mbak Dewi Dorong Generasi Muda Terampil dan Berkarakter

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, atau yang akrab disapa Mbak Dewi, secara resmi membuka kegiatan Jambore Penggalang SMP/MTs Kwartir Cabang Kabupaten Kediri Tahun 2025 di Glamping Lembah Kelud, Kecamatan Ngancar. Kegiatan bertema “Terampil, Gembira, Berprestasi” ini diikuti oleh 1.130 peserta dari SMP dan MTs se-Kabupaten Kediri.

    Dalam sambutan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang dibacakan oleh Mbak Dewi, disampaikan bahwa Jambore bukan sekadar kegiatan perkemahan, tetapi juga wahana pendidikan di alam terbuka untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinan generasi muda.

    “Tema Terampil, Gembira, Berprestasi dengan moto Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan mengandung pesan agar adik-adik Pramuka terus mengasah keterampilan, mengikuti kegiatan dengan semangat dan kegembiraan, serta berusaha menorehkan prestasi membanggakan bagi diri, keluarga, dan bangsa,” tutur Mbak Dewi.

    Selama Jambore, para peserta akan diuji dalam berbagai kegiatan seperti penjelajahan, pioneering, pertolongan pertama, keterampilan jurnalistik, hasta karya, pentas seni budaya, hingga bakti masyarakat.

    Menurut Mbak Dewi, seluruh kegiatan tersebut merupakan sarana penting untuk membentuk karakter, kemandirian, dan kerja sama tim.

    “Ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana untuk menanamkan nilai kerja sama, kepedulian, dan cinta tanah air. Adik-adik adalah generasi penerus bangsa. Jadikan Jambore ini sebagai kesempatan emas untuk memperkuat mental dan karakter,” pesannya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, pembina, dan pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

    “Semoga kerja sama yang baik ini membawa keberkahan dan kesuksesan bagi kita semua serta bagi Kabupaten Kediri,” pungkasnya.

    Acara pembukaan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin, Kepala Dinas Pendidikan Mokhamad Muhsin, perwakilan Kementerian Agama, Forkopimcam Ngancar, pengurus Kwartir Cabang, pelatih, ketua Kwaran, Kamabigus, pembina, pengelola Glamping Lembah Kelud, serta seluruh peserta Jambore Cabang Penggalang 2025.  [ADV PKP/nm]

  • Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Jadi Kunci Kondusivitas Daerah, Mbak Dewi Apresiasi Kolaborasi Solid di HUT ke-80 TNI

    Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Jadi Kunci Kondusivitas Daerah, Mbak Dewi Apresiasi Kolaborasi Solid di HUT ke-80 TNI

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Lapangan Makodim 0809 Kediri. Dalam suasana khidmat tersebut, upacara diikuti oleh berbagai elemen, mulai dari jajaran TNI, Polri, ASN, organisasi masyarakat, hingga Pramuka.

    Dalam kesempatan itu, Mbak Dewi, sapaan akrab Dewi Mariya Ulfa menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada jajaran TNI atas sinergi yang selama ini terjalin dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. Ia menilai kolaborasi yang kuat antara Pemkab dan TNI berperan penting dalam menjaga keamanan serta stabilitas daerah, terutama pascainsiden yang sempat mengguncang lingkungan Pemkab Kediri.

    “Berkat sinergi yang terjalin dengan baik, kondisi Kabupaten Kediri kini sudah kembali kondusif,” ungkap Mbak Dewi.

    Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara Pemkab Kediri dan TNI telah memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat. Mulai dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), penanggulangan bencana, hingga penanganan berbagai persoalan sosial di wilayah Kabupaten Kediri.

    “Harapan saya dan Mas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, sinergi ini dapat terus ditingkatkan lebih baik, lebih intens, dan semakin solid dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten Kediri,” imbuhnya.

    Sementara itu, Komandan Brigif 16/Wira Yudha Kediri, Kolonel Inf. Taufik Ismail, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dalam amanatnya, Panglima TNI menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini, “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” mencerminkan semangat TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.

    “Tema ini menegaskan bahwa TNI lahir dari rakyat, berjuang bersama rakyat, dan untuk rakyat. Kebersamaan inilah yang menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,” ujar Kolonel Taufik saat menyampaikan amanat.

    Ia juga mengingatkan agar seluruh prajurit TNI senantiasa menjaga kewaspadaan terhadap berbagai isu yang berpotensi memecah belah soliditas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Setiap prajurit harus bijak dalam bermedia sosial, menjaga integritas, serta melaksanakan tugas dengan tulus, ikhlas, dan profesional demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” pesannya.

    Upacara HUT ke-80 TNI di Kediri turut dihadiri oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), serta jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten Kediri. Bertindak sebagai Komandan Upacara yakni Kapten Inf. Sulistyono. [ADV PKP/nm]

  • Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI, Mbak Wali Apresiasi Sinergi dan Dedikasi untuk Kota Kediri

    Hadiri Upacara HUT ke-80 TNI, Mbak Wali Apresiasi Sinergi dan Dedikasi untuk Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati turut hadir dalam upacara peringatan HUT ke-80 TNI, di Lapangan Kodim 0809 Kediri, Minggu (05/10/2025). Pada tahun ini HUT TNI mengambil tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat Kota Kediri saya sampaikan selamat ulang tahun ke-80 untuk TNI. Semoga di usia yang semakin matang ini, TNI terus jaya, kuat, profesional, dan dicintai rakyat,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan TNI telah berkontribusi dalam menjaga kedaulatan negara dan selalu hadir dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Saat ini, TNI juga berada di garis terdepan dalam mendukung ketahanan pangan, ketahanan ekonomi, hingga ketahanan sosial. Di Kota Kediri, sinergi dan koordinasi antara Pemerintah Kota, TNI, dan Polri berjalan dengan baik dan rukun. “TNI selalu hadir bersama Pemkot Kediri dalam setiap gerak pembangunan, penanganan bencana, kegiatan sosial, maupun dalam pembinaan masyarakat. Guyub, rukun, dan kompak itulah ciri khas hubungan antara TNI dan Pemerintah Daerah di kota ini,” ungkapnya.

    Wali kota termuda ini menuturkan bahwa tentu masih ada dalam ingatan peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat Kota Kediri dan sekitarnya mengalami kerusuhan yang mengakibatkan terbakarnya Gedung DPRD Kota dan Kabupaten, Kantor Pemkab Kediri, serta sejumlah fasilitas umum lainnya. Di saat kondisi tidak stabil itu, TNI bersama Polri bergerak cepat, sigap, dan tanggap untuk menjaga keamanan dan ketertiban. “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan TNI dalam menjaga kedamaian dan ketentraman di daerah kami. Semoga semangat sinergi dan solidaritas ini terus terjaga untuk bersama-sama membangun Kota Kediri yang semakin MAPAN,” pungkasnya.

    Pada kesempatan ini, Komandan Brigif 16/Wirayudha menohon doa restu di usia TNI yang ke-80 dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya. Dengan soliditas dan kerjasama seluruh _stakeholder,_ keamanan wilayah Kota dan Kabupaten Kediri dapat terjaga. Tantangan ke depan akan semakin kompleks. Seperti, globalosasi hingga media sosial. Berbagai tantangan tersebut akan dapat terlewati dengan kolaborasi yang terjalin baik. “Kami mohon doa restu agar kami dapat menjalankan tugas-tugas kami dengan baik. Dan kami juga mohon maaf apabila dalam menjalankan tugas ada perilaku dari kami yang kurang berkenan. Mohon dimaafkan dan diingatkan,” ujarnya.

    Dalam upacara peringatan HUT ke-80 TNI, juga diserahkan Tanda Kehormatan Satyalencana Kesetiaan. Tanda Kehormatan Satyalencana Dharma Bantala diberikan kepada Babinsa Koramil 01 Kodim 0809 Pelda Darwiyantono. Lalu Tanda Kehormatan Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun diberikan kepada Bajurrad 1 Regu Radio Pleton Komunikasi Markas Kompi Perhubungan Denma Brigif 16/Wirayudha Serda Purwantoro. Tanda Kehormatan Satyalencana 8 Tahun diberikan kepada Taban Pionir 1 Regu Pionir Pleton Pimu Kompi Markas Yonif 521/Dadahayudha Praka Isran Sabrian.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa, Kepala RS Bhayangkara Kediri Kombel Pol Agung Hadi Wijanarko, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, jajaran Forkopimda Plus, Plh Sekretaris Daerah Kota Kediri M. Ferry Djatmiko, Ketua TP PKK Faiqoh Aziziah Muhammad Qowimuddin, Persit Kartika Chandra Kirana, Forkopimda Kabupaten Kediri, Kepala OPD terkait, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Perkuat Pelayanan Publik, Pemkab Kediri Angkat 204 PPPK Tahap II

    Perkuat Pelayanan Publik, Pemkab Kediri Angkat 204 PPPK Tahap II

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 204 pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri resmi menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II formasi tahun 2024. Penyerahan SK berlangsung di Gedung Bhagawanta Bhari, Rabu (1/10/2025).

    Mewakili Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa hadir menyerahkan SK sekaligus menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima.

    “Mudah-mudahan amanah ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, dijaga, dan diimbangi dengan kinerja yang jujur, ikhlas, serta penuh prestasi,” ujar Mbak Dewi, sapaan akrabnya.

    Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II formasi tahun 2024 oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.

    Ia menekankan, status baru sebagai ASN dengan skema PPPK menuntut keseriusan dan komitmen bersama untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Kediri.

    Dalam sambutannya, Mbak Dewi menyampaikan tiga pesan penting. Pertama, perubahan status dari tenaga kontrak menjadi ASN/PPPK harus diiringi dengan perubahan pola pikir serta kesadaran akan hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang lebih besar.

    Kedua, tugas pelayanan publik bukanlah pekerjaan mudah. Dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat, setiap pegawai dituntut memahami visi dan misi Kabupaten Kediri sebagai landasan dalam menjalankan tugas.

    Ketiga, setiap ASN perlu terus meningkatkan kompetensi sesuai jabatan serta melahirkan inovasi-inovasi yang mendukung efektivitas pelayanan.

    “Saya dan Mas Bupati berharap seluruh ASN bersama kepala dinas dapat saling peduli, saling menghargai, serta berusaha memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Kediri,” tegasnya.

    Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II formasi tahun 2024 oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.

    Sementara itu, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kediri, Noor Rokhayati, menjelaskan bahwa pengangkatan PPPK tahap II ini merupakan bagian dari penyelesaian tenaga non-ASN di lingkungan Pemkab Kediri.

    Adapun jumlah PPPK yang diangkat pada tahap II sebanyak 204 orang, terdiri dari 2 guru, 27 tenaga kesehatan, dan 175 tenaga teknis. Mereka akan ditempatkan di 31 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kediri.

    “Sebagai tindak lanjut, seluruh PPPK yang telah diangkat baik tahap I maupun tahap II akan mengikuti orientasi yang rencananya dilaksanakan pada November mendatang,” terangnya.

    Acara penyerahan SK PPPK turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin, Asisten Administrasi Umum Dede Sujana, para kepala OPD, serta tamu undangan lainnya. [ADV PKP/nm/but]