Temuan Jenazah di TPU Menteng Pulo, Saksi Ungkap Luka Sayatan di Leher
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sesosok jenazah pria berinisial AM (36) ditemukan terkapar di depan TPU
Menteng Pulo
, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024) pagi. Saksi mata, Desta (27), mengungkapkan adanya bekas luka sayatan pada leher korban.
“Pas mau diangkat ke mobil jenazah, karena lehernya
kebuka
, di sini ada kelihatan tiga garis kayak tiga bacokan itu,” ujar Desta saat ditemui di lokasi, Senin (23/12/2024).
Menurut Desta, korban tidak memiliki luka lebam di bagian tubuh lainnya. Polisi sempat membuka pakaian korban untuk memeriksa tanda-tanda kekerasan, namun tidak menemukan bekas lebam.
“Nah dari itu diperiksa sama kepolisian, celananya dibuka, diperiksa, mungkin ada lebam atau apa, tapi kalau kita lihat enggak ada lebam apa-apa,” tambahnya.
Desta juga menyebut kepala korban ditemukan dalam kondisi terluka parah, dengan jaket hitam menutupi sebagian tubuhnya.
“Karena mungkin hanya dari leher, kan mungkin dari otaknya udah itu, jadi sekitaran TKP itu banyaknya darah sih,” jelas Desta.
Jenazah AM pertama kali ditemukan oleh Muhammad Firdaus (44), seorang petugas PPSU, sekitar pukul 05.39 WIB saat sedang menyapu jalan di depan TPU Menteng Pulo.
Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka di bagian kepala. Berdasarkan identifikasi, AM merupakan warga Sawah Baru, Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berprofesi sebagai buruh harian lepas.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian AM.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Desta
-

Viral Video Salat Jumat, Vincent Rompies: Gue dari Keluarga Beda Agama
Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Vincent Rompies sempat menjadi viral di media sosial akibat melakukan salat Jumat. Vincent Rompies pun buka suara. Sahabat Desta itu menyebut, lahir dari orang tua yang berbeda agama.
“Gue itu lahir dari keluarga yang berbeda agama. Bapak gue Nasrani, sedangkan ibu gue Muslim,” kata Vincent Rompies dikutip dari podcast The Soleh Solihun Interview: Vincent Rompies, Senin (23/12/2024).
Vincent Rompies membenarkan, apabila banyak orang yang kerap mempertanyakan soal keyakinan yang dianutnya.
“Gue enggak sebal, dan biasa saja,” ujarnya lagi.
“Kalau ditanya banyak yang mempertanyakan sudah pasti banyak banget, tetapi hal itu buat gue tidak masalah,” tuturnya.
Vincent Rompies menyadari, banyak pandangan masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa dirinya beragama Kristen terlihat dari namanya.
“Mungkin orang melihat karena nama gue itu Vincent. Jadi, terkesan Nasrani banget cuma enggak apa-apa. Ya, mau gimana lagi,” jelasnya.
Mendengar jawaban dari Vincent Rompies, membuat Soleh Solihun penasaran terkait keyakinan yang dipeluknya.
“Lu orang beragama atau religius bukan?” tanya Soleh Solihun kepada Vincent Rompies.
“Gue bukan orang yang religius. Namun, kalau ditanya gue berdoa apa enggak tentu gue jawab iya. Dan, soal keyakinan harus gue tegaskan bahwa gue Muslim,” bebernya.
Sebelumnya, dunia jagat maya kembali dibuat heboh. Pasalnya, beredar video selebritas Vincent Rompies yang terlihat sedang menunaikan ibadah salat Jumat, yang selama ini dikira netizen merupakan nonmuslim.
Video Vincent Rompies menunaikan ibadah salat Jumat itu diunggah oleh akun Instagram @rumpi_gosip. Pada video itu terlihat dengan jelas, Vincent Rompies yang menggunakan baju kaus lengan panjang hitam dan sarung khas Bali itu sedang melakukan salat di salah satu masjid.
“Habis jumat kok senang sekali kenapa? Ada Vincent Rompies, cok. Enggak berani awak minta foto,” kata seorang pria dalam video tersebut, Sabtu (21/12/2024).
Unggahan dari akun itu langsung membuat netizen membanjiri kolom komentar. Bahkan, tak sedikit pula yang mengaku kaget dan baru mengetahui soal keyakinan Vincent Rompies. Karena, selama ini netizen mengira, keyakinan sahabat karib Desta itu beragama Nasrani.
“Asli, baru tahu gue kalau Bang Vincent Rompies itu Muslim,” tulis netizen.
“Apakah Vincent Rompies mualaf?” tulis netizen lagi.
“Yang baru tahu Bang Vincent Islam, ayo ngaku?” tulis netizen.
-

Vincent Rompies Salat Jumat, Netizen: Baru Tahu Dia Muslim
Jakarta, Beritasatu.com – Dunia jagat maya kembali dibuat heboh. Pasalnya, beredar video selebritas Vincent Rompies yang terlihat sedang menunaikan ibadah salat Jumat, yang selama ini dikira netizen merupakan nonmuslim.
Video Vincent Rompies menunaikan ibadah salat Jumat itu diunggah oleh akun Instagram @rumpi_gosip. Pada video itu terlihat dengan jelas, Vincent Rompies yang menggunakan baju kaus lengan panjang hitam dan sarung khas Bali itu sedang melakukan salat di salah satu masjid.
“Habis jumat kok senang sekali kenapa? Ada Vincent Rompies, cok. Enggak berani awak minta foto,” kata seorang pria dalam video tersebut, Sabtu (21/12/2024).
Unggahan dari akun itu langsung membuat netizen membanjiri kolom komentar. Bahkan, tak sedikit pula yang mengaku kaget dan baru mengetahui soal keyakinan Vincent Rompies. Karena, selama ini netizen mengira, keyakinan sahabat karib Desta itu beragama Nasrani.
“Asli, baru tahu gue kalau Bang Vincent Rompies itu Muslim,” tulis netizen.
“Apakah Vincent Rompies mualaf?” tulis netizen lagi.
“Yang baru tahu Bang Vincent Islam, ayo ngaku?” tulis netizen.
“Baru tahu sumpah, kalau Vincent Rompies itu Islam,” tulis netizen lainnya.
“Kirain selama ini Vincent itu non Muslim,” tulis netizen yang mengaku kaget ketika melihat Vincent melakukan salat Jumat.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4590014/original/030840500_1695783364-_Prime_Video__Takeshi_s_Castle_____Still_3__Imam_Darto_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fakta Menarik Film Modal Nekat karya Imam Darto, Rilis 19 Desember 2024
4. Jadi debut film Stevie Item
Film Modal Nekad sekaligus menjadi debut film bagi Stevie Item. Selama ini, ia dikenal sebagai musisi.
Sebelumnya, Stevie pernah menjadi cameo di dua judul film. Ia tampil sekilas dalam film The Wedding and Bebek Betutu (2015) dan Reuni Z (2018).
Stevie Morley Item adalah personel grup band Deadsquad dan Andra and the Backbone. Ia juga merupakan anggota genk motor The Prediksi yang diketuai oleh Andre Taulany.
5. The Prediksi diprediksi bakal ramaikan film Modal Nekad
Klub motor The Prediksi beranggotakan 13 orang, yakni Deddy Mahendra Desta, Vincent Rompies, Gading Marten, Ananda Omesh, Ronal Surapradja, Ferry Maryadi, Soleh Solihun, Surya Insomnia, Stevie Item, Tora Sudiro, Wendi Cagur, Andre Taulany, dan Imam Darto. Klub motor ini diprediksi bakal ikut meramaikan film Modal Nekad.
Namun, belum diketahui pasti anggota The Prediksi yang akan muncul. Sejauh ini, anggota yang sudah dipastikan bermain di film ini adalah Tora Sudiro, Stevie Item, Ananda Omesh, dan Gading Marten.
6. Sinopsis film Modal Nekad
Kisah film Modal Nekad berpusat pada tiga bersaudara, Saipul, Jamal, dan Marwan. Mereka terpaksa akur kembali demi melunasi utang tagihan rumah sakit ayahnya.
Sesuai judulnya, ketiganya memutuskan untuk mencuri TV di sebuah rumah kosong hanya dengan bermodalkan nekat saja. Ternyata, pemilik rumah tersebut adalah seorang gembong mafia.
Saipul, Jamal, dan Marwan pun panik. Mereka tak hanya menjadi pelaku pencurian, tetapi juga menjadi saksi peristiwa mencengangkan.
7. Daftar pemain dan jadwal tayang film Modal Nekad
Karakter Saipul diperankan oleh Gading Marten. Sementara itu, karakter Jamal diperankan oleh Tarra Budiman dan sosok Marwan diperankan oleh Fatih Unru.
Selain tiga nama tersebut, ada juga Bucek, Sahila Hisyam, Gisella Anastasia, Gempita Nora Marten, Mike Lucock, Prisia Nasution, Sadana Agung, Coki Anwar, Fajar Nugra, Tanta Ginting, Reza Hilman, Budi Ros, Astri Nurdin, Joe P Project, Tora Sudiro, Ananda Omesh, dan Stevie Morley Item.
Selanjutnya ada Angga Nggok, Augie Fantinus, Inyonk, Sinyorita Esperanza, Sarah Tumiwa, Chika Waode, Farhan Frisia, Fabio Rayzhan, Jehezkiel Leon, Arsenio Rafisqy, Freya Mikhayla, Dwi Sasono, Mastur, Imam Darto, Ebel Cobra, Andi Sujono, Sherly Dwi Fitri, serta penampilan khusus dari Floki and The Clan dan Iqbaal Ramadhan.
Film Modal Nekad baru saja merilis poster resminya. Film Modal Nekad dijadwalkan tayang di bioskop pada 19 Desember 2024.
Penulis: Resla
-

Pretty Boys Tidak Lolos Seleksi, Desta dan Tompi Sentil Kredibilitas FFI
JAKARTA – Festival Film Indonesia (FFI) 2019 mengumumkan sejumlah film yang lolos ke dalam Daftar Pendek Pilihan Tim Kurator Piala Citra 2019 melalui akun Twitter dan Instagram mereka pada 24 Oktober lalu. Ini adalah tahap kedua – setelah tahap kurasi – di mana film yang masuk ke dalam Daftar Pendek diperketat pemilihannya.
Beberapa judul yang diprediksi warganet seperti 27 Steps of May, Ave Maryam, Bumi Manusia, Dua Garis Biru, Keluarga Cemara, serta Kucumbu Tubuh Indahku mulus masuk ke dalam daftar. Sejumlah film yang sebelumnya tidak dijagokan seperti Zeta, Danur 3: Sunyaruri, dan Preman Pensiun secara mengejutkan juga masuk.
Setelah pengumuman ini, berbagai reaksi muncul. Salah satunya dari Desta dan Tompi yang masing-masing beperan sebagai produser/pemain dan sutradara dalam film pertama mereka Pretty Boys. Walaupun film yang dilepas kepada publik pada 17 September lalu ini merupakan produksi debut mereka, Pretty Boys sukses meraup hampir 700 ribu penonton.
Mengantongi jumlah penonton yang tidak sedikit, reaksi beragam mengiringi tayangnya Pretty Boys. Tidak sedikit yang menyayangkan kurangnya sensitivitas pembuat film terhadap kaum tertentu, ada juga yang mengapresiasi pembuat film karena telah berani menyuarakan apa yang mereka rasakan terhadap industri hiburan Indonesia.
Tompi selaku sutradara sempat menulis soal ini dalam akun Twitter-nya. “Terhadap sebuah karya TIDAK HARUS SETIAP ORANG SUKA. Penilaian atau cara menikmati setiap orang sangat bergantung referensi atau kepustakan pengetahuannya. Tapi kalau ada salah interpretasi maksud dari konten yang ingin disampaikan, ada baik diluruskan.”
“Kan film kita emang gak bagus. Film kita kan film ngehek. Mana masuk FFI Film ngehek Tom? Lagian gak kepilih belum tentu karena karyanya gak bagus. Siapa tahu yang milih gak ngerti. Lagian emang kita butuh FFI? Kita buat FFI sendiri aja Tom!” balas Desta.
Tompi juga mengutip sebuah kicauan yang mempertanyakan tidak lolos-nya Pretty Boys ke dalam Daftar Pendek Piala Citra 2019.
“Artinya Pretty Boys masih kalah bagus sama pilihan yang sesuai latar belakang pendidikan dan “taste” kurator. Kita doakan film Indo makin bagus terus. Yang belum masuk, jangan turunin standard-nya.” Cuitan ini dibalas oleh Desta.
Artinya PRETTYBOYS masih kalah bagus ama pilihan yg sesuai ltar belakang pendidikan dan “taste” kurator. Kita doakan film indo makin bagus terus. Yg blum masuk , jgn turunin standard nya ekwkwk https://t.co/P0lrXrnur5
— tompi (@dr_tompi) October 27, 2019
Menariknya, di awal perilisannya, Tompi dan Desta tidak memasang target apa pun, termasuk jumlah penonton. Dikutip dari pembicaraannya dalam kanal YouTube Pandji, Tompi menjelaskan, “Karena sukses kan kebanyakan dinilai dari dua hal. Antara lo dipuji sama kritikus, jatuhnya ke festival. Atau dipuji sama penonton, jatuhnya box office.”
Tetapi, ketika mencapai 500 ribu penonton, Desta, Tompi dan juga Vincent lantas mengadakan acara syukuran karena tidak menyangka respons yang diterima. Tompi pun mengatakan sebetulnya ia memasang target sendiri yaitu 500 ribu.
“Mereka memang enggak ada target. Dari awal Desta dan Vincent pas gua tanya berapa, mereka nggak pernah ngomong angka. Dari gua pribadi, sejak awal gua bikin ya harus ada target dan targetnya minimal 500 ribu penonton,” jawab Tompi, dikutip dari Fimela.
Protes itu juga dilontarkan keduanya lewat sebuah video yang diunggah pengguna bernama Teguh Imam Suryadi. “Apakah mereka memang melibatkan asosiasi editor, dan segala macam. Gue gak tau mereka melibatkan atau enggak. Cuma kalau melibatkan harusnya mereka melihat bukan dari subyektif isi kontennya aja, tapi dari pengambilan gambar, dari editing, dari akting. Bukan sombong ya, tapi kenyataannya seperti itu.” jelas Desta dalam video tersebut.
Desta juga menceritakan, dirinya memilih Tompi sebagai sutradara karena selalu melihat sosok Tompi yang ingin berkarya. Jadi, meskipun terlihat seperti santai, Tompi dan Desta sangat serius dalam mengerjakan proyek film pertama mereka. Kepada tim VOI, Desta sempat memberikan pendapatnya atas tidak lolos kurasinya Pretty Boys.
“Sebenarnya saya enggak peduli. Ngerasa aneh aja. Tapi enggak pengen juga kalau mekanismenya enggak jelas. Sayang aja ajang sekelas FFI.” ungkap Desta, Selasa, 12 November.
Pembawa acara televisi Tonight Show itu juga menjelaskan, sejak awal penggarapan film Pretty Boys, tidak terbesit membahas isu sensitif yang sempat ramai dibicarakan di internet.
Beberapa pekan setelah perilisannya, ada beberapa media yang kompak mengulas film Pretty Boys sebagai medium yang tidak sensitif terhadap kaum transpuan. Apalagi, cerita film ini banyak membahas soal jati diri. Gambar transpuan di dalam Pretty Boys disebut negatif dan cenderung merendahkan. Candaan yang dibuat terkesan transfobik dan homopobik, salah satunya ditulis Tirto dalam artikel ulasannya.
“Itu pure cerita yang lahir dari pengalaman saya, Vincent (Rompies), dan (Imam) Darto yang sudah bertahun-tahun berada di dalam industri televisi. Pure memaparkan realitanya.” jelas Desta.
Desta memang sudah malang melintang dalam jagat pertelevisian sejak lama. Dari satu acara hingga acara lainnya, Desta selalu menjadi komedian yang andal dalam berperan untuk acara televisi.
Pendapat serupa disampaikan Tompi kepada tim VOI. Menurutnya, tidak ada tendensi untuk menghina atau merendahkan siapa pun, seperti transgender yang disebutkan.
“Film ini merefleksikan apa yang kami amati. Itu yang kami lihat, itu yang kami ceritakan,” jelas Tompi.
Sebaliknya, ia mempertanyakan etika seorang kurator yang sempat mengulas film Pretty Boys. Kata dia, orang dari media mengulas sebuah film dan menjadi kurator bisa terdengar bias.
Melalui akun Twitter, FFI atau Piala Citra memaparkan lima syarat untuk masuk ke dalam nominasi, yaitu kejernihan gagasan dan tema yang relevan dengan situasi, teknis dan estetika berkualitas, menunjukkan profesionalisme dalam mewujudkan gagasan, lugas memaparkan serta originalitas secara cerita.
Hal ini sempat dipertanyakan Tompi melalui respons melalui kicauan tersebut. “Jadi pengen tahu, Pretty Boys gagal dimana?”
Dasar penilaian mengutamakan 5 kriteria berikut:
1. Kejernihan gagasan dan tema yang relevan dengan situasi dan perkembangan zaman
2. Teknis dan estetika berkualitas yang mendukung keutuhan gagasan serta tema
— Piala Citra 2019 (@festivalfilmid) October 26, 2019
-

Pemkab Tegal dan Tanoto Foundation Tingkatkan Kualitas Pendidikan Lewat Program Fasda Perubahan 2.0
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Berdasarkan Rapor Pendidikan Kabupaten Tegal tahun 2024, peserta didik di jenjang Sekolah Dasar (SD) yang memiliki kemampuan minimum dalam literasi sebesar 76,01 persen, sedangkan yang memiliki kemampuan minimum dalam numerasi sebesar 64,99 persen.
Capaian literasi dan numerasi ini sudah di atas capaian nasional yaitu 70,62 persen untuk literasi, dan 62,62 persennya untuk numerasi.
Akan tetapi, capaian ini masih perlu dioptimalkan lagi terutama untuk numerasi yang masih dalam kategori sedang.
Informasi tersebut terungkap saat berlangsung Talk Show Ngopi Gayeng atau Ngobrol Pintar Guru Jateng, bertempat di Studio Mini Humas Pemkab Tegal, pada Kamis (28/11/2024).
Talk Show yang berlangsung sekitar 30 menit ini, dipandu Pemimpin Redaksi (Pimred) Tribun Jateng Erwin Ardian.
Hadir tiga narasumber yaitu Pj Bupati Tegal Agustyarsyah, Fasda Pembelajar Merdeka Ahmad Jazuli, dan Guru SDN Karangdawa 03 Margasari Siti Rohyani.
Dalam Talk Show tersebut juga dipaparkan, kondisi diperkuat dengan hasil tes PISA (Programme for International Student Assessment) menunjukkan kemampuan membaca, matematika dan sains anak Indonesia dari tahun 2016 ke 2022 yang semakin menurun.
Hal ini menjadi tantangan dan peluang untuk membangun kolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal, khususnya melalui penguatan Komunitas Belajar (Kombel) bagi guru.
Salah satu sumber daya potensial yang dimiliki Kabupaten Tegal adalah Fasilitator Daerah (Fasda), di bidang Pembelajaran dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang merupakan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah pilihan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal yang telah dilatih oleh Tanoto Foundation, lembaga filantropi independen di bidang pendidikan.
Melalui kolaborasi antara Dikbud Kabupaten Tegal, Tanoto Foundation, dan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, diluncurkanlah Program Fasda Perubahan 2.0.
Pada kesempatan itu, Fasda Pembelajar Merdeka Ahmad Jazuli menjelaskan, Program Fasda Perubahan 2.0 merupakan kelanjutan dari program Fasda Perubahan 1.0 yang dilaksanakan tahun 2023.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi program Fasda Perubahan 1.0, program Fasda Perubahan 2.0 lebih difokuskan lagi pada peningkatan literasi dan numerasi di Sekolah Dasar.
Hal ini didasarkan pada capaian literasi dan numerasi jenjang SD yang paling rendah dibandingkan jenjang lainnya, serta merupakan fondasi untuk capaian di jenjang berikutnya.
“Program Fasda Perubahan 2.0 memiliki tiga pendekatan yang menyasar tingkat perubahan berbeda-beda. Pendekatan pertama kegiatan berbentuk seminar atau webinar, pendekatan kedua kegiatan berbentuk pelatihan dan pendampingan, dan pendekatan ketiga adalah kegiatan belajar antar teman sejawat untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif melalui pendekatan lesson study,” jelas Ahmad Jazuli.
Menurut Ahmad Jazuli, Program Fasda Perubahan 2.0 telah meningkatkan penguasaan guru tentang pembelajaran literasi dan numerasi sebesar 16,19 persen, dari 68,97 persen saat pretest menjadi 85,16 persen saat postest.
Fasda Perubahan 2.0 yang merupakan inisiatif Tanoto Foundation, hingga saat ini telah menjangkau sebanyak 382 pendidik di 131 satuan Pendidikan.
Sejalan dengan hal itu, kegiatan ini telah mengembangkan kemampuan manajemen proyek 19 Fasda Kabupaten Tegal.
Model-model peningkatan kompetensi guru ini diimplementasikan melalui wadah komunitas belajar (kombel) KKG (Kelompok Kerja Guru).
“Salah satu kombel yang mendapatkan pendampingan Fasda Perubahan 2.0 adalah KKG Ki Hajar Dewantara di Kecamatan Margasari. KKG Ki Hajar Dewantara terdiri dari 14 satuan pendidikan, salah satunya SDN Karangdawa 03,” ujarnya.
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah (pakai kemeja batik coklat), saat melihat-lihat inovasi media pembelajaran yang dipamerkan beberapa kelompok guru yang hadir pada Talk Show Ngopi Gayeng atau Ngobrol Pintar Guru Jateng. Bertempat di Lobby Utama Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, Kamis (28/11/2024). (TribunJateng.com/Desta Leila Kartika)
Ditemui setelah Talk Show, Pj Bupati Tegal Agustyarsyah menyampaikan berbicara tentang pendidikan maka tidak hanya di satu spot atau kecamatan saja, tapi harus menyeluruh di wilayah Kabupaten Tegal.
Sempat melihat tenant kelompok guru yang memamerkan inovasi pembelajaran masing-masing sekolah, Agustyarsyah berpikir apakah inovasi tersebut sudah mampu dijangkau ke tempat-tempat yang jauh ataupun terpencil.
Sehingga untuk bisa menjangkau lebih luas lagi, nantinya Pemkab Tegal akan mendorong CSR khususnya bidang pendidikan.
Tujuannya supaya lebih fokus dan membantu kegiatan-kegiatan yang sudah dijalankan Tanoto Foundation.
“Hal pertama yang ingin saya sampaikan, terima kasih kepada Tanoto Foundation karena telah memberi warna berbeda pada pendidikan di Kabupaten Tegal. Saya menemukan banyak hal luar biasa yang seharusnya diangkat dalam ranah lebih luas, sehingga di sini perlu kolaborasi baik dengan Dikbud Kabupaten Tegal maupun unsur terkait lainnya,” terang Agustyarsyah.
Dua tahun kehadiran Tanoto Foundation di Kabupaten Tegal, bagi Agustyarsyah tidak cukup karena paling tidak bisa enam atau sepuluh tahun lagi untuk bisa memastikan dunia pendidikan di Kabupaten Tegal lebih baik.
Melihat empat kelompok guru yang hadir menampilkan inovasi yang berbeda dan menghadirkan unsur teknologi, menurut Agustyarsyah ketika inovasi tersebut diterapkan di sekolah maka dunia pendidikan tidak akan tertinggal.
Agustyarsyah tidak menampik ketika ada inovasi yang cukup bagus, tapi tidak mendapat dorongan supaya bisa lebih masif lagi khususnya di dunia pendidikan.
“Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) Kepala Dikbud Kabupaten Tegal ataupun kampus yang ada di sekitar, termasuk PR bagi kami (Pemkab Tegal) untuk memberikan suport. Saya berpesan kepada Guru-guru di Kabupaten Tegal harus tetap semangat,” kata Agustyarsyah.
Sementara itu, Siti Rohayati salah satu guru di SDN Karangdawa 03 Kecamatan Margasari yang mendapat pendampingan tim Pembelajar Merdeka.
Siti dan rekan sejawat dari sekolah lainnya, mendapatkan lokakarya pemanfaatan media digital dan non-digital untuk pembelajaran numerasi.
Kemudian Siti dan rekan-rekannya, didampingi dalam penerapannya di kelas melalui kegiatan lesson study oleh tim Pembelajar Merdeka.
“Mengingat belajar bersifat dinamis, maka jadilah guru yang inovatif dan kreatif agar kualitas mutu pendidikan lebih menarik,” imbuh Siti. (dta)
-

Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad yang Terima Gelar Doktor, Desta: Bercanda Lo Keterlaluan
Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Deddy Mahendra Desta merespons candaan yang dilakukan Andre Taulany saat memparodikan Raffi Ahmad yang menerima gelar doktor Honoris Causa. Andre Taulany memparodikannnya dalam program di stasiun televisi.
Respons dari Desta itu terlihat saat dirinya melakukan video call terhadap Andre Taulany saat di perjalanan bersama Raffi Ahmad, Gading Marten dan Ariel ‘NOAH’.
“Ji, di mana lo?” tanya Desta kepada Andre Taulany yang diunggah ulang di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Senin (11/11/2024).
“Lagi di rumah,” jawab Andre Taulany.
Desta mengatakan, apa yang dilakukan Andre Taulany sudah di luar batas.
“Bercanda lo, keterlaluan Ji,” ucap Desta yang kemudian memberikan hand phone miliknya ke Raffi Ahmad.
Sementara itu, Raffi Ahmad yang mendengar ucapan dari Desta itu hanya membalasnya dengan tertawa. Suami Nagita Slavina itu malah membahas soal touring motor.
“Ji, kapan touring?” tanya Raffi Ahmad kepada Andre Taulany.
“Ah, ngomong doang,” balas Andre Taulany.
Mendengar obrolan antara Raffi Ahmad dengan Andre Taulany, membuat Desta kembali mempertanyakan gelar yang dimiliki oleh Andre Taulany.
“Ji, ntar dulu. Gelar lo apaan, ji?” tanya Desta kepada Andre Taulany.
“Sultan di langit,” jawab Andre Taulany.
Respons Raffi Ahmad terkait parodi Andre Taulany, mengingatkan sikapnya apabila terdapat seseorang yang menyakiti maka tidak boleh dibalas dengan hal yang sama. Ungkapan itu diutarakan istrinya, Nagita Slavina, kepada Ayu Dewi.
“Dia itu (Raffi Ahmad) selalu berpesan kepada saya, kalau ada orang yang jahat enggak boleh dibalas jahat. Kita harus selalu baik sama semua orang,” tandasnya.
-

Bertemu dengan Jokowi di Solo, Andre Taulany dan Desta: Orang yang Supersabar
Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Andre Taulany dan Desta bertemu dengan Presiden Indonesia ke-7 Jokowi di kediaman pribadi di Solo, Jawa Tengah. Usai pertemuan keduanya kompak mengatakan Jokowi adalah orang yang supersabar.
Pertemuan spesial Andre Taulany dan Desta dengan Jokowi diketahui dari unggahan terbaru kanal YouTube Taulany TV, Sabtu (9/11/2024). Saat itu Desta dan Andre Taulany mengaku tidak menyiapkan secara khusus pertemuan dengan Jokowi.
Kebetulan saja keduanya tengah berkunjung ke Solo dan terpikir untuk bertemu dengan Jokowi. Untungnya keinginan tersebut langsung diterima presiden Indonesia dua periode itu.
Desta dan Andre Taulany Bertemu Jokowi – (YouTube/TaulanyTV)
Pertemuan langsung dilakukan dan banyak hal yang didapatkan oleh Andre Taulany dan Desta. Termasuk impresi mengenai Jokowi pascapurnatugas.
“Pak Jokowi punya mental yang luar biasa. Beliau orang yang baik banget. Mau dikatai bagaimana, dia selalu santai. Pak Jokowi itu orang yang supersabar,” jelas Andre Taulany.
Desta bahkan mengaku tidak bisa membayangkan dirinya ada di posisi Jokowi yang terus-terus dikritik dan dihujat oleh sekelompok orang. Ia sedih karena sebagai presiden, Jokowi justru kerap dicaci dan dikritik dengan cara yang berlebihan.
Untungnya Jokowi menurut Desta memiliki sikap yang sangat perlu dicontoh orang banyak.
“Untungnya Pak Jokowi tidak seperti itu,” jelas Desta. Keduanya mengakui sikap sabar Jokowi membuat banyak orang Indonesia mengapresiasi. Bahkan sikap itu yang membuat mereka kangen dengan Jokowi.
/data/photo/2024/12/23/67695870e8514.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)