Tag: Denny Sumargo

  • 3 Daftar Nama Agus yang Jadi Sorotan Jelang Tahun Baru 2025, Mulai Agus Salim Hingga Agus Buntung

    3 Daftar Nama Agus yang Jadi Sorotan Jelang Tahun Baru 2025, Mulai Agus Salim Hingga Agus Buntung

    TRIBUNJATIM.COM – Simak daftar nama Agus yang menjadi sorotan jelang Tahun Baru 2025.

    Mulai dari kasus Agus Salim hingga Agus Buntung yang viral di media sosial.

    Nama Agus akhir-akhir ini banyak mendapatkan perhatian.

    Kasus Agus Salim yang berkutat pada donasi.

    Hingga Agus Buntung dengan kasus rudapaksanya.

    Berikut beberapa peristiwa yang melibatkan nama Agus jelang pergantian tahun:

    1. Kasus Agus Salim

    Kasus Agus Salim sebenarnya adalah kasus donasi yang tak berkesudahan. Agus Salim merupakan pria yang kehilangan sebagian penglihatannya karena disiram air keras oleh rekannya pada 1 September 2024 lalu.

    Kisahnya viral di media sosial. Ini membuat seorang Youtuber bernama Pratiwi Noviyanthi alias Novi inisiatif menggalang dana buat Agus Salim.

    Novi kemudian mendapat dukungan dari Denny Sumargo juga seorang YouTuber.

    Dari penggalangan dana itu terkumpul uang Rp1,5 miliar.

     Uang itu diharapkan bisa mengobati mata Agus Salim.

    Namun setelahnya, Pratiwi Noviyanthi mempersoalkan transparansi donasi pengobatan yang diterima oleh Agus Salim.

    Diindikasikan ada ketidakjujuran terkait jumlahnya hingga muncul dugaan bahwa uang itu tak digunakan buat Agus Salim berobat.

    Ada pula dugaan bahwa donasi tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Setelah jadi polemik dan viral jadi sorotan, Agus Salim dan istrinya, Elmi Nurmala yang kembali diundang ke Podcast Denny Sumargo akhirnya mengembalikan donasi tersebut untuk dikelola yayasan milik Pratiwi Noviyanthi.

    Langkah ini dilakukan agar dapat memonitor dan mengatur pengeluaran donasi untuk Agus Salim.

    Namun, setelah itu Pratiwi Noviyanthi malah dilaporkan oleh Agus Salim ke polisi.

    Bahkan Agus mengaku uang donasi tersebut tak lagi penting untuknya.

     Agus Salim bersama pengacara Farhat Abbas melaporkan Pratiwi ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (19/10/2024)  Farhat Abbas menyatakan, pihaknya melaporkan Novi atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Ini Wulan dan Wawa ya buat laporan pertama nanti menyusul Agus. Mereka ini bukan orang kecil, tetapi orang yang dikecil-kecilin. Mereka bukan orang yang menyusahkan, tapi mereka memang susah. Tapi jangan dipermalukan ya,” ujar Farhat saat tiba di Polda Metro Jaya, Minggu (20/10/2024).

    Saat sikap Agus Salim dikecam,  muncul petisi bahwa dirinya dituntut untuk mengembalikan donasi karena telah membuat penyumbangnya kecewa.

    Hingga Rabu (23/10/2024) siang petisi yang berisi dukungan agar uang donasi Agus korban air keras dikembalikan ke donatur kini telah tembus lebih dari 111 ribu tanda tangan.

    Sebelum ada petisi ini, Pratiwi Noviyanthi mengaku sebenarnya sudah pasrah dengan nasib uang donasi Agus Salim. Ia tak ingin kisruh yang terjadi semakin memanjang.

    Namun ia akhirnya kembali berjuang lantaran adanya petisi dari para donatur yang meminta uang yang diberikan ke Agus Salim kembali.
    Kasus ini terus bergulir hingga melibatkan Kementerian Sosial.

    Pengacara Kondang Hotman Paris mengungkapkan, bahwa kasus Agus Salim membuat banyak pengacara ikut campur. Ia menilai, para pengacara tersebut hanya ingin viral dengan adanya kasus yang tengah mencuat itu.

    2. Heboh Agus Buntung

    Mahasiswa semester tujuh jurusan seni dan budaya  I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) mendadak terus menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut setelah belasan korban dugaan pelecehan seksual melapor. Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Jumadi menyebut, ada 13 orang terduga korban yang sudah melapor ke pihaknya.

    “Yang baru melapor ada 10, yang sudah di BAP ada 3 orang,” bebernya.

    Joko melanjutkan, dari 10 orang yang baru melapor, sudah ada 1 menjalani pemeriksaan ke Polda NTB. Jumlah terduga korban juga disampaikan Perhimpunan Bantuan Hukum & Advokasi Masyarakat, Andre Saputra.

    Ia mendapatkan informasi dari pengelola homestay ada 9 wanita terlihat bersama Agus Buntung. Informasi sebelumnya sudah ada 10 terduga korban yang laporannya masuk.

    “Bisa dijumlahkan 19 orang kemungkinan terduga korban. Jumlah bertambah terus,” ujar Andre.

    Berikut beberapa fakta mengenai I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21):

    A. Pengelola Homestay Sering Lihat Wanita Datang

    Dugaan pelecehan seksual dikuatkan oleh keterangan pengelola homestay yang mengaku kerap melihat Agus Buntung membawa wanita. Dirkrimsus Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan pengelola homestay.

    “Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay memang si pelaku (Agus Buntung) selain membawa korban yang lapor ke kita. Dia sudah pernah membawa perempuan yang berbeda,” ujarnya.

    Syarif membeberkan, ada perbedaan keterangan antara karyawan dengan pemilik homestay terkait jumlah wanita yang dibawa Agus Buntung. Karyawan menyebut ada 4 wanita, sedangkan pemilik mengatakan ada 5 wanita.

    “Keterangan ini menguatkan pelaku sering membawa perempuan berbeda ke homestay,” tegasnya.

    Syarif menambahkan, ada dua wanita yang dibawa Agus Buntung pada bulan Oktober ini. Sedangkan tiga lainnya diajak ke homestay selama tahun 2024.

    Meskipun demikian, karyawan dengan pemilik homestay mengaku tidak merasa janggal dengan kedatangan Agus Buntung ke tempat penginapannya.

    B. Suka Sama Suka

    Agus Buntung dalam beberapa kali kesempatan membantah apa yang dituduhkan oleh korban sehingga ia dijadikan tersangka kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual(TPKS) oleh polisi. Ia mengaku, pertemuannya dengan korban terjadi secara tidak sengaja saat hendak mencari makan di kawasan Taman Udayana, Kota Mataram, NTB.

    Selesai mengisi perut, Agus Buntung tiba-tiba bertemu korban saat mau balik ke kampus.”Saya minta tolong kepada korban untuk mengantarkan. Wanita ini bersedia,” ucapnya.

    Agus Buntung menyebut, korban sempat membawanya berkeliling sebanyak 3 kali di kawasan Islamic Center.

    Tiba-tiba, dirinya dibawa ke homestay yang sewanya dibayar oleh korban sendiri. “Dia yang buka pintu. Dia buka semua (pakaian) saya. Dia yang gituin saya. Dia yang masang lagi (pakaian). Kita suka sama suka,” bebernya.

    Usai berada di homestay, Agus Buntung mengaku diajak berkeliling lagi oleh korban. Singkat cerita, keduanya bertemu seorang pria yang tidak dikenal oleh Agus Buntung.

    Pria tersebut, memfoto Agus Buntung saat bersama korban. “Saya dijebak, terus diviralkan. Saya dilaporkan Polda atas pemerkosaan atau kekerasan seksual,” imbuhnya.

    Agus Buntung dalam kesempatan lain terus membantah dirinya melakukan kekerasan seksual. Menurutnya hal tersebut, tidak mungkin terjadi mengingat keterbatasan kondisi fisiknya.

    “Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba dipikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan), didorong saja saya, atau jangan diantar saya, atau ditinggal aja saya,” sambungnya.

    C. Punya Mantra Khusus

    Pendamping korban, Andre Saputra, mengatakan, tersangka I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung mengucapkan jampi-jampi atau mantra saat hendak melakukan dugaan pelecehan terhadap korbannya.

    Dugaan pelecehan yang dilakukan Agus Buntung itu terjadi di salah satu homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Andre Saputra mengungkap, Agus, menakuti korbannya yang saat kejadian pada awal Oktober 2024 lalu itu hendak berteriak.  Agus mengelabui korbannya dengan mengatakan apabila suara teriakan korban terdengar maka keduanya bakal dinikahkan warga. 

    Pada saat itu, pakaian korban sudah dilucuti Agus.  “Pelaku pakaiannya dibukakan korban. Legging dibuka pelaku, bukan korban. Caranya pelaku menggunakan jari kakinya,” kata Andre.

    D. Kemampuan Manipulasi Emosional

    Menurut berbagai sumber, Agus Buntung bahkan mampu merayu korban dengan menjanjikan kenyamanan atau bahkan perlakuan khusus, yang membuat mereka tidak sadar bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini menunjukkan adanya pola yang sudah terstruktur dalam setiap aksinya.

    Dikenal sebagai seorang yang bisa menyelam dan mengendarai motor meskipun memiliki disabilitas, Agus diketahui memiliki kemampuan untuk memperdayai orang di sekitarnya.

    Pelaku juga berulang kali melakukan pelecehan seksual di lokasi yang sama, dan sudah mengincar korban dengan taktik manipulasi yang cerdas. Agus memanfaatkan korban yang kondisi psikologisnya sedang galau.

    E. Mahir Menggunakan Gigi dan Kaki

    Meski dalam kondisi disabilitas, Agus ternyata mahir menggunakan gigi dan kakinya. Salah satu korban menyebut saat peristiwa terjadi, Agus Buntung membuka legging yang dikenakan korban dengan jari-jari kaki. Ia juga mahir menggunakan gigi saat akan membuka pintu kamar dan mendorongnya dengan kaki.

    F. Menunggak Bayar Kuliah dan Manipulasi Presensi

    Tersangka pelecehan seksual sejumlah wanita, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), diketahui sempat menunggak bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani.

    Ria mengatakan, awalnya dia dilaporkan Agus ke Dinas Sosial (Dinsos) karena dituding tak menginginkan Agus berkuliah. Padahal, kata Ria, permasalahan sebenarnya adalah Agus menunggak membayar UKT, meskipun dia merupakan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelas Ria.

    Agus disebut juga sering memanipulasi presensi kuliah. Ria mengungkapkan, Agus sering tidak masuk kelas sejak awal perkuliahan.

    Namun, dalam catatan absensi kuliah, Agus tercatat selalu rajin mengikuti kelas. Karena sejumlah ulah Agus di kampus itu, Ria mengaku tidak kaget saat mendengar Agus menjadi tersangka rudapaksa.

    G. Kampus Sudah Tahu Ulah Agus Buntung

    Pihak kampus tempat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) berkuliah, mengaku tak kaget mahasiswanya yang disabilitas itu menjadi tersangka kasus rudapaksa. Sebagai informasi, Agus Buntung, pemuda disabilitas asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi tersangka rudapaksa terhadap sejumlah wanita.

    Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani, menyayangkan aksi mahasiswanya itu.

    H. Jago Menyelam, Bermain Musik dan Naik Sepeda Motor

    Sang ibunda mengaku tak percaya bahwa anaknya yang tak punya tangan itu rudapaksa seorang mahasiswi. Agus Buntung diketahui juga mahir bermain alat musik dengan kakinya, pandai menyelam dan mengendarai sepeda motor.

    I.  Sosok Super Berbahaya

    Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan dengan melihat korban yang lebih dari satu orang, dia menilai apa yang dilakukan Agus sudah di luar batas. Ia bahkan menyebut Agus Buntung sebagai orang yang sangat berbahaya.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” katanya.

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Oleh karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Diketahui, Agus kini berstatus sebagai tersangka dan menjadi tahanan rumah. Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang. Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    J. Terlambat Puber

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) NTB Lalu Yulhaidir mengatakan penyandang disabilitas tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kekerasan seksual terhadap seseorang. Hal tersebut disebabkan berbagai hal.

    Misalnya pelaku memiliki kontrol diri yang lemah. Terlebih, kata Haidir, pelaku pernah menjadi korban perundungan pada saat usia anak-anak menjadi penyebab pelaku melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual.

    “Kalau berbicara psikoseksual individu disabilitas dan non disabilitas sama, tidak ada perbedaan hanya saja yang membedakan disabilitas agak terhambat dalam pubertas, seks education,” kata Haidir.

    3. Pembunuhan Keluarga Guru di Kediri

    Peristiwa kriminal sadis ini juga melibatkan nama Agus. Kasus pembunuhan satu keluarga ini juga menimpa istri hingga anak Agus Komarudin di Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Agus beserta sang istri bernama Kristina (34) hingga anaknya berinisial CA (9) telah ditemukan tidak bernyawa di kediaman mereka. Agus berprofesi sebagai guru SDN Babadan 1 di kawasan Ngancar, Kediri, Jawa Timur.

    Pelaku pembunuhan keluarga guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur terungkap sebagai adik ipar korban, Agus Komarudin (38). 

    Pelaku yang diketahui bernama Yusak, adalah adik dari Kristina (37), istri Agus. Yusak ditangkap di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, Yusak sempat datang ke rumah korban.

    Yusak diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp 10 juta kepada Kristina. Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriyono, permintaan tersebut tidak dipenuhi.

    “Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp 2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan,” ungkap Rusmani. Penangkapan Yusak membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi.

  • Kisruh Soal Donasi Agus Salim, Mensos Berhasil Damaikan Densu dan Farhat Abbas

    Kisruh Soal Donasi Agus Salim, Mensos Berhasil Damaikan Densu dan Farhat Abbas

    ERA.id – Bertekad selesaikan kisruh donasi yang saat ini menjadi polemik, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) temukan Denny Sumargo (Densu) dan Farhat Abbas pada Rabu malam (04/12/2024). 

    Pertemuan yang diadakan di kantor Kementerian Sosial ini berlangsung damai dan akhirnya mulai membuahkan jalan keluar kisruh donasi.

    Selain mempertemukan keduanya, Gus Mensos juga mengimbau agar donasi kembali difokuskan ke tujuan awal, yaitu memberikan pengobatan medis untuk Agus Salim.

    “Alhamdulillah kita bisa bicara enak. Kemudian kita ingin ke depan ini, apa yang menjadi masalah bisa kita musyawarahkan, kita carikan titik temu sehingga yang pertama Mas Agus Salim bisa segera berobat. Fokus kepada masalah-masalah medis yang dialami, kemudian nanti tentu ada tindak lanjutnya,” ujar Gus Mensos kepada awak media usai pertemuan tersebut usai.

    Gus Mensos juga memberikan apresiasi kepada Densu dan Farhat yang mau kembali kepada niat awal, yaitu menolong Agus Salim. Baik Densu dan Farhat akhirnya sepakat mengubur pertikaian sebelumnya dan fokus kepada tindak lanjut kisruh donasi.

    “Saya gembira sekali Mas Densu dan Mas Farhat dua-duanya bisa bertukar pikiran kemudian saling klarifikasi, tabayyun. Dan yang juga penting, kedua-duanya bisa saling memaafkan,” ujar kata Gus Mensos.

    Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Jusuf Hamka dan Andi Dulung tersebut, Densu mengungkapkan bahwa mereka sepakat untuk kembali ke niat awal, yaitu kesembuhan Agus.

    “Terima kasih, Pak. Insyaallah mudah-mudahan persoalan Agus ini dapat diselesaikan dengan peran serta dari Kementerian Sosial,” ujar Farhat Abbas. 

    Sejalan dengan Farhat Abbas dan Gus Mensos, Denny Sumargo pun sepakat untuk menepikan pertikaian dan mencari jalan keluar untuk masalah donasi. 

    “Kita sama-sama setuju untuk memprioritaskan permasalahan Agus dulu dan permasalahan ini nanti akan kami kembalikan kepada pihak yayasan dan donatur,” kata Denny Sumargo.

    Tak hanya itu, ia juga mengimbau pihak penggalang donasi, yaitu Yayasan milik Pratiwi Novianti untuk melengkapi perizinan terkait donasi sebagai upaya untuk meluruskan proses donasi.

    Menanggapi hal tersebut, Gus Mensos juga akan membantu pihak penggalang donasi, untuk mengurus perizinan lembaga yang dipimpinnya agar legalitas yayasan tersebut terjamin.  Pada kesempatan tersebut, Gus Mensos juga mengimbau bahwa setiap donasi harus dilakukan dengan cara benar, berizin dan dimanfaatkan dengan benar sehingga kejadian serupa tidak akan terjadi lagi ke depannya.   

    “Mengumpulkan donasi membutuhkan kesediaan kita untuk mengikuti aturan yang ada. Saya ingin dalam peristiwa ini ada satu pembelajaran buat kita, dan nanti saya minta Mas Denny Sumargo untuk menyosialisasikan segala ketentuan-ketentuan yang dimiliki oleh pemerintah,” ujarnya.

    Gus Mensos pun menjelaskan bahwa masih banyak penerima manfaat yang membutuhkan uluran tangan. Untuk itulah Kemensos tidak bisa melakukan semuanya sendiri dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak agar bisa membantu pemenuhan hak dasar mereka.

  • PPATK Proses Dugaan Penyalahgunaan Donasi Agus Salim

    PPATK Proses Dugaan Penyalahgunaan Donasi Agus Salim

    ERA.id – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membenarkan ada pihak yang melaporkan dugaan penyalahgunaan uang donasi untuk korban penyiraman air keras, Agus Salim.

    “Iya ada pihak yang mengaku ‘donatur’ adukan (dugaan penyalahgunaan uang donasi Agus) ke kami,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Rabu (4/12/2024).

    Ivan belum mau bicara banyak mengenai hal ini dan tak mengungkapkan siapa pelapor. Dia hanya menyebut PPATK sudah melakukan analisis terkait kisruh uang donasi untuk Agus tersebut.

    “Tanpa laporan itu pun kami sudah proses,” ujarnya.

    Namun, Ivan belum menyampaikan hasil analisis sementara terkait polemik uang donasi itu.

    Diketahui, polemik uang donasi yang dikumpulkan Pratiwi Noviyanthi untuk Agus berbuntut panjang. Masalah ini sampai menyeret Youtuber Denny Sumargo; pengacara Agus, Farhat Abbas; hingga Pablo Benua. Kisruh ini bahkan sampai saling membuat laporan ke polisi.

    Pemerintah melalui Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bahkan turun tangan. Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menyatakan terbuka untuk bertemu dengan Agus Salim guna mencari solusi atas kisruh donasi yang terjadi saat ini.

    Pernyataan ini disampaikannya saat menerima kedatangan Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanti di kantornya di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    “Iya (bertemu Agus), kalau misalnya ketemu di sini boleh, saya datang ke rumahnya juga boleh. Kami ingin bicara dari hati ke hati,” kata Gus Ipul.

    Menurutnya, kekisruhan yang terjadi adalah buah dari kesalahpahaman dan ketidakmengertian yang kemudian menimbulkan diskusi di ruang publik. Dalam kesempatan itu, Gus Ipul mengajak semua kalangan agar memahami ketentuan-ketentuan yang ada.

    Pengumpulan donasi atau dalam undang-undang disebut Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) menjadi ranah Kemensos sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1961 Tentang PUB dan Peraturan Menteri Sosial No. 8 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan PUB. Saat ini, meskipun sudah banyak yang berizin, pengumpulan donasi juga banyak yang belum berizin.

    Persoalan ini dipahami Gus Ipul sebagai evaluasi agar Kemensos dapat memperkuat sosialisasi terkait PUB yang izinnya dapat diurus lewat Kemensos yang saat ini sudah berbasis digital. Dikatakan Gus Ipul, siapa pun boleh mengumpulkan uang atau barang dengan izin, tetapi tetap dengan menunjukkan tata kelola yang baik, termasuk pertanggungjawaban yang diaudit.

    Dalam Permensos No. 8 Tahun 2021, penyelenggara PUB berkewajiban membuat laporan kepada pemberi izin PUB terkait rincian dan jumlah hasil pengumpulan dan penyaluran bantuan. Bagi PUB yang terkumpul dengan nilai di atas Rp500 juta wajib diaudit oleh akuntan publik.

    “Di samping dapat izin nanti ada pertanggungjawaban uang yang sudah didapat atau barang yang sudah didapat itu dipergunakan untuk apa. Kemudian perlu diaudit baik oleh pihak yang berwenang maupun oleh masyarakat secara luas,” jelasnya.

  • Laporan Farhat Abbas di Polisi Dicabut, Pratiwi Noviyanthi: Alhamdulillah

    Laporan Farhat Abbas di Polisi Dicabut, Pratiwi Noviyanthi: Alhamdulillah

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus penggiat sosial, Pratiwi Noviyanthi menyambut bahagia atas pencabutan laporan kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas kepada dirinya di Polda Metro Jaya.

    Pencabutan laporan polisi yang dilakukan Farhat Abbas terkait kasus uang donasi Agus Salim Rp 1,5 miliar telah diutarakan Farhat Abbas di depan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Denny Sumargo di Kementerian Sosial, Rabu (4/12/2024).

    “Alhamdulillah, ya. Memang dari awal kita menginginkan perdamaian,” jelas Pratiwi Noviyanthi dikutip dari channel YouTube, Kamis (5/12/2024).

    “Untuk apa juga mencari masalah, karena tidak akan menemukan titik pertemuan yang baik,” tuturnya.

     Pratiwi Noviyanthi kembali menegaskan, sejak dari awal kisruh uang donasi Rp 1,5 miliar bergulir, ia tidak memiliki niatan untuk melaporkan Agus Salim yang merupakan korban penyiraman air keras.

    “Kita selesaikan baik-baik, saya pribadi dari awal ingin perdamaian makanya saya tidak ada niatan untuk melaporkan ke polisi,” ungkapnya.

    “Kita ikuti arahan dari Kementerian Sosial saja, yang jelas terbaik untuk semua pihak dan itulah jawabannya,” tutur Pratiwi Noviyanthi.

  • Operasi Mata Agus Salim Pasca Penyiraman Air Keras Bisa Dilakukan di Indonesia – Halaman all

    Operasi Mata Agus Salim Pasca Penyiraman Air Keras Bisa Dilakukan di Indonesia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada kemungkinan operasi mata Agus Salim buntut penyiraman air keras akan dilakukan di Indonesia.

    Keputusan tersebut nantinya akan dibicarakan dahulu oleh beberapa pihak untuk mencapai kesepakatan bersama.

    Hal ini dikatakan oleh Jusuf Hamka salah satu sosok yang ikut mendamaikan kisruh donasi Agus Salim. 

    “Harusnya di dalam negeri bukan di luar negeri ketika pemerintah kita mendorong memakai produk-produk dalam negeri saya pikir dokter-dokter kita cukup mampu, kita ada di RSCM, RSPAD,” kata Jusuf Hamka di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2024).

    Jusuf Hamka menilai Indonesia memiliki dokter yang tidak kalah hebat dibanding luar negeri, sehingga Pengobatan Agus bisa ditangani oleh dokter di Indonesia.

    “Jadi jangan menganggap remeh temeh mereka. Mereka dokter-dokter yang pintar,” ujar Jusuf Hamka.

    Pengusaha jalan tol ini menambahkan diskusi mengenai pengobatan Agus dilakukan apabila pihak terkait telah melakukan pertemuan. 

    “Minggu depan kali ya setelah Densu (Denny Sumargo) balik dari luar negeri duduk bareng tetapi bolanya ada di teman-teman semua,” ucap Jusuf.

    “Sebab Densu akan mengajak teman-temannya cooling down Farhat juga mengajak teman-temannya colling down semua,” lanjutnya.

    Kemudian Noviyanthi atau Novi menyerahkan semua kepada Kementerian Sosial (Kemensos RI) terkait pengobatan Agus Salim. 

    “Kita ikutin arahan dari Kemensos dari Gusmen dan pak Wamen. Kita ikutin seperti apa, yang jelas kita ikutin yang terbaik untuk semua pihak itu lah jawabannya” kata Novi.

    Sebelumnya Agus menyebut operasi matanya buntut penyiraman air keras akan dilakukan di Singapura.

    “Ya mungkin dengan adanya Agus ke Singapura, Insyaallah akan ada kekuasaan Allah untuk Agus bisa melihat lagi,” kata Agus saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. 

  • Denny Sumargo Apresiasi Itikad Farhat Abbas yang Bakal Tarik Laporan Usai Berdamai

    Denny Sumargo Apresiasi Itikad Farhat Abbas yang Bakal Tarik Laporan Usai Berdamai

    JAKARTA – Denny Sumargo alias Densu dan Farhat Abbas akhirnya sepakat untuk berdamai terkait perseteruan mereka yang berawal dari donasi terhadap Agus Salim. Buntut dari perdamaian ini, Farhat mengaku akan mencabut laporannya terhadap Densu terkait dugaan ujaran kebencian terhadap ras Bugis dan Makassar beberapa waktu lalu.

    Menanggapi hal ini, Densu menyampikan apresiasinya kepada pengacara tersebut karena sudah memberikan itikad baik terkait perseteruan mereka.

    “Tadi sudah disampaikan oleh Mas Farhat kalau dia akan menarik semua laporan, itu itikad baik dan itikad baik itu yang kita tunjukkan pasti masyarakat akan sukai, itulah cara untuk mengambil masyarakat dengan hati yang baik karena adanya itikad baik itu,” tutur Denny Sumargo di kantor Kemensos RI, Rabu, 4 Desember.

    Belum lagi Farhat juga sudah menyampaikan permohonan maaf bukan hanya kepada dirinya namun juga kepada istri serta keluarganya.

    “Iya kalau saya pribadi memang ini harus dijalankan, dari awal saya sudah bilang sama Mas Farhat juga, cuma terjadi ada konflik pribadi antara saya dan Farhat juga,” tutur Denny Sumargo.

    “Tapi beliau sudah menyampaikan pengertian dan juga permintaan maafnya, dia juga menyampaika kepada istri dan keluarga saya, saya respect karena jangan dibawa ke ranah pribadi,” sambungnya.

    Sebelumnya, Farhat Abbas melaporkan Denny Sumargo atas tudingan ujaran kebencian terhadap ras Bugis dan Makassar ke pihak Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis, 7 November.

  • Buat Farhat Abbas Terdiam, Gus Ipul: Donasi Agus Salim Harus Diaudit dan Dilaporkan ke Kemensos

    Buat Farhat Abbas Terdiam, Gus Ipul: Donasi Agus Salim Harus Diaudit dan Dilaporkan ke Kemensos

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan laporan penggunaan dana donasi Agus Salim harus diserahkan kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Hal itu disampaikan Gus Ipul di hadapan Agus Salim bersama kuasa hukumnya, Farhat Abbas.

    Kunjungan Agus Salim dan Farhat Abbas ke Kemensos dalam rangka membahas perihal uang donasi yang tengah diperselisihkan bersama aktivis sosial Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi) dan Denny Sumargo (Densu). Mendengar pernyataan Gus Ipul itu, Farhat Abbas hanya diam dan terlihat menggaruk alisnya.

    “Setiap pengeluaran harus dijelaskan, untuk pengobatan apa, di mana, semuanya harus terperinci dan dilaporkan ke Kementerian Sosial,” tegas Gus Ipul.

    “Harus ada laporan kepada kami, dan dana tersebut tidak boleh digunakan untuk hal lain,” ujar Gus Ipul.

    Gus Ipul juga menjelaskan laporan penggunaan uang donasi tidak hanya harus diserahkan kepada Kemensos, tetapi juga kepada para donatur.

    “Laporan audit dari akuntan publik juga harus disampaikan ke Kementerian Sosial, selain kepada donatur,” tambah Gus Ipul.

    Menegaskan kembali, Gus Ipul menyatakan dana donasi tidak bisa digunakan untuk keperluan lain dan harus digunakan secara jelas dan transparan.

    “Secepatnya kita akan mediasi agar masalah ini cepat selesai. Kalau Mas Densu bisa besok, atau malam ini bisa ngopi, terserah saja,” kata Gus Ipul.

    Menanggapi hal tersebut, Farhat Abbas hanya diam dan mengungkapkan bahwa ia setuju dengan pernyataan Gus Ipul mengenai penggunaan uang donasi untuk keperluan pengobatan Agus Salim. Padahal, sebelumnya Farhat sempat bersikeras bahwa uang tersebut adalah hak Agus Salim dan bisa digunakan untuk keperluan apa pun.

    “Ya, sudah jelas, Pak Mensos sudah memberi arahan. Sebelumnya Novi bilang, kalau sudah selesai, uang bisa digunakan untuk beli mobil, rumah. Sudahlah, saya tidak mau berbicara lagi. Hari ini hati saya sudah tenang,” kata Farhat.

  • Farhat Abbas Terdiam Saat Gus Ipul Tegaskan Transparansi Penggunaan Donasi Agus Salim

    Farhat Abbas Terdiam Saat Gus Ipul Tegaskan Transparansi Penggunaan Donasi Agus Salim

    Jakarta, Beritasatu.com – Agus Salim beserta kuasa hukumnya, Farhat Abbas mengunjungi Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membicarakan mengenai uang donasi yang tengah diperselisihkan bersama aktivis sosial, Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi), dan aktor Denny Sumargo (Densu). Namun, dalam pertemuan tersebut, Farhat tampak lebih banyak diam dan tidak banyak berkomentar di hadapan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    Seperti yang terjadi setelah pertemuan dengan Teh Novi dan Densu, Gus Ipul menegaskan uang donasi tersebut harus digunakan dengan cara yang transparan.

    “Awalnya, donasi ini dimaksudkan untuk biaya pengobatan Mas Agus Salim, dan itulah tujuan utama pengumpulannya. Kami ingin memastikan semua dana kembali digunakan untuk itu,” ujar Gus Ipul saat konferensi pers bersama Agus dan tim kuasa hukumnya di Kemensos, Rabu (4/12/2024).

    Gus Ipul juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban atas penggunaan uang donasi tersebut. Ia menambahkan, laporan penggunaan uang donasi tersebut harus diserahkan kepada Kementerian Sosial.

    “Setiap pengeluaran harus dijelaskan, untuk pengobatan apa, di mana, semuanya harus terperinci dan dilaporkan ke Kementerian Sosial,” tegas Gus Ipul.

    Mendengar pernyataan yang disampaikan Mensos, Farhat Abbas hanya diam dan terlihat menggaruk alisnya. Tak seperti sebelumnya, mantan suami Nia Daniaty itu tampak berapi-api di depan Teh Novi dan media sosial.

    Gus Ipul juga menjelaskan, uang tersebut harus dilaporkan tidak hanya kepada Kemensos, tetapi juga kepada para donatur.

    “Jadi, laporan audit dari akuntan publik juga harus disampaikan ke Kementerian Sosial, selain kepada donatur,” tambah Gus Ipul.

    Gus Ipul menegaskan kembali dana donasi tidak bisa digunakan untuk keperluan lain, serta harus benar-benar jelas dan transparan dalam penggunaannya.

    “Harus ada laporan kepada kami, dan dana tersebut tidak boleh dipakai untuk hal lain,” ujarnya.

    Ia juga menyatakan, pihaknya akan segera memfasilitasi pertemuan antara Agus Salim, Densu, dan Teh Novi.

    “Secepatnya kita akan mediasi agar masalah ini cepat selesai. Kalau Mas Densu bisa besok, atau malam ini bisa ngopi, terserah saja,” kata Mensos.

    Menanggapi hal tersebut, Farhat Abbas hanya diam dan mengungkapkan bahwa ia setuju dengan pernyataan Gus Ipul yang mewajibkan uang donasi yang diterima Agus Salim untuk keperluan pengobatan.

    “Ya, sudah jelas, Pak Mensos sudah memberi arahan. Sebelumnya Novi bilang, kalau sudah selesai, uang bisa digunakan untuk beli mobil, rumah. Sudahlah, saya tidak mau berbicara lagi. Hari ini hati saya sudah tenang,” kata Farhat.

    Padahal, sebelumnya Farhat sempat bersikeras uang tersebut adalah hak Agus dan bisa digunakan untuk keperluan apa pun. Namun, setelah bertemu dengan mensos, Farhat Abbas hanya diam.

  • Buat Farhat Abbas Terdiam, Gus Ipul: Donasi Agus Salim Harus Diaudit dan Dilaporkan ke Kemensos

    Agus Salim dan Farhat Abbas Datangi Kemensos, Gus Ipul: Insyaallah Jadi Niat Baik

    Jakarta, Beritasatu.com – Korban penyiraman air keras, Agus Salim, bersama kuasa hukumnya, Farhat Abbas mendatangi Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memenuhi undangan pada Rabu (4/12/2024) untuk membahas masalah donasi sebesar Rp 1,5 miliar.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan, pihaknya akan mengembalikan persoalan donasi yang terkait dengan pengobatan Agus. Ia menegaskan, permasalahan tersebut harus dikembalikan pada niat awal yang baik, yaitu untuk membantu pengobatan mata Agus.

    Sebelumnya, Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi dan Denny Sumargo (Densu) mendatangi Kemensos terlebih dahulu guna menyerahkan persoalan uang donasi untuk Agus Salim yang berujung polemik di antara mereka.

    “Alhamdulillah, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam. Niat baik ini akan menjadi dasar dari langkah kita, dan insyallah, hal ini juga akan diterima dengan baik oleh semua pihak terkait, baik Teh Novi maupun Mas Densu, yang sebelumnya sudah berbicara dengan kami mengenai niat baik ini. Selain itu kami juga menyadari, kita semua adalah saudara,” ujar Gus Ipul.

    Gus Ipul juga mengingatkan, dalam hal pengumpulan donasi ada peraturan dan undang-undang yang mengaturnya, termasuk peraturan dari Kementerian Sosial. Menurutnya, setiap pengumpulan donasi, baik uang maupun barang, harus memperoleh izin yang sesuai.

    “Perlu kami tegaskan, pengumpulan donasi harus mematuhi ketentuan yang berlaku, ada undang-undang mengenai pengumpulan uang dan barang, serta peraturan dari Kementerian Sosial. Setiap pengumpulan barang harus mendapatkan izin,” jelas Gus Ipul yang menyambut kedatangan Agus Salim datangi Kemensos.

    Ia menjelaskan, untuk pengumpulan donasi di tingkat kabupaten atau kota, cukup dengan izin dari wali kota atau bupati. Namun, apabila cakupan pengumpulan donasi mencakup provinsi, maka harus mendapatkan rekomendasi dari wali kota, bupati, gubernur, dan Kementerian Sosial.

    “Namun untuk cakupan provinsi, izin harus dari gubernur. Sedangkan untuk pengumpulan antarprovinsi, harus ada izin dari Kementerian Sosial dengan rekomendasi dari wali kota, bupati, dan gubernur. Kami sampaikan ini agar semua pihak memahami aturan yang berlaku terkait pengumpulan donasi,” tuturnya.

    Sementara itu, Farhat Abbas mendukung penuh langkah Kementerian Sosial yang akan memfokuskan perhatian pada pengobatan Agus Salim. 

    “Kami mendukung penuh langkah Kementerian Sosial yang fokus pada pengobatan Mas Agus, karena ini adalah masa-masa penting yang sangat krusial. Kami mendukung segala upaya terbaik untuk pengobatan Agus,” kata Farhat.

    Terkait dengan penggunaan uang donasi, Kemensos menegaskan agar dana tersebut digunakan sesuai dengan niat awal, yaitu untuk membantu pengobatan. Untuk itu kedatangan Agus Salim ke Kementerian Sosial dapat meluruskan kembali niat awal Teh Novi yang ingin membantunya.

  • Hotman Paris Kritik Alvin Lim yang Ingin Jual Mobil Rp 3 Miliar untuk Donasi Agus Salim

    Hotman Paris Kritik Alvin Lim yang Ingin Jual Mobil Rp 3 Miliar untuk Donasi Agus Salim

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara kenamaan Hotman Paris Hutapea mengkritik Alvin Lim yang mengaku berniat menjual mobil senilai Rp 3 miliar untuk mendukung donasi bagi Agus Salim. Selain itu, Hotman juga mengungkapkan kekesalannya terhadap pemberitaan yang beredar terkait kasus dugaan penyalahgunaan dana donasi tersebut.

    Hotman Paris menyebut, banyak oknum pengacara yang terlibat dalam panjat sosial (pansos) dan mencoba mendapatkan ketenaran melalui kasus ini. 

    Menurutnya, kasus dugaan penyalahgunaan dana donasi oleh Agus Salim ini terlalu sepele, dan para pengacara tersebut seharusnya malu karena memperkeruh situasi di media.

    Meski tidak langsung menyebut nama, Hotman Paris diduga juga menyindir Alvin Lim terkait mobil Rp 3 miliar tersebut. Hal ini mengacu pada pernyataan Alvin yang belum lama ini menyatakan akan menjual mobil seharga itu untuk membantu Agus Salim.

    “Katanya punya mobil Rp 3 miliar. Eh, gue sudah punya mobil Rp 20 miliar yang udah 30 tahun ada di garasi. Ngapain sih ngomong begitu?” ujar Hotman Paris dikutip dari salah satu tayangan YouTube, Rabu (4/12/2024).

    Hotman sebelumnya juga memberikan komentar terkait dana donasi yang diperebutkan antara pihak Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi atau Teh Novi. Hal tersebut terkait dengan klausul dalam mediasi yang menyebutkan, Teh Novi harus membiayai keluarga Agus Salim sampai tujuh turunan.

    “Emang donasinya berapa sih? Cuma Rp 1,3 miliar, itu juga bisa habis sehari di Plaza Indonesia,” kata Hotman Paris.

    Reaksi Teh Novi yang keluar dari ruang mediasi karena klausul tersebut pun menurut Hotman Paris sangat wajar. Dia menilai pihak Agus Salim terlalu jauh membahas masalah uang donasi tersebut.

    “Seharusnya cukup satu pernyataan donasi sudah diterima dan itu milik saya, terima kasih kepada para donatur, selesai. Terima kasih Novi sudah membantu, begitu saja,” tambah Hotman.

    Alvin Lim yang kini bergabung dengan tim Agus Salim diketahui atas permintaan dari Farhat Abbas. Dalam sebuah konferensi pers, Alvin Lim menantang Denny Sumargo untuk menyiramkan air keras pada Agus Salim.

    Alvin Lim bahkan berjanji akan menjual mobil barunya yang diklaim senilai Rp 3 miliar apabila Denny Sumargo benar-benar melaksanakan aksi tersebut, dan uang dari penjualan mobil itu akan diberikan kepada Denny Sumargo.

    “Saya tantang Densu (Denny Sumargo), berani enggak lakukan itu? Jangan nilai orang cuma dari uang. Kalau dia bilang uang itu penting, saya kasih dua kali lipat. Mobil Mercy saya yang baru senilai Rp 3 miliar itu saya kasih,” jelas Alvin Lim yang mendapatkan kritik dari Hotman Paris.