Tag: Denny Siregar

  • Sikap Presiden Prabowo Usai Megawati Larang Kader Ikut Retreat di Magelang Dinantikan

    Sikap Presiden Prabowo Usai Megawati Larang Kader Ikut Retreat di Magelang Dinantikan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti reaksi Presiden Prabowo Subianto setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, melarang kadernya mengikuti retreat kepala daerah di Magelang.

    Keputusan itu diduga sebagai buntut dari penahanan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Denny menilai langkah Megawati menarik kader PDIP dari agenda pembekalan tersebut sebagai bentuk manuver politik yang menarik untuk diamati.

    Namun, yang lebih dinantikannya adalah bagaimana sikap Presiden Prabowo dalam menghadapi situasi ini.

    Bagaimana tidak, Prabowo pernah mengasingkan diri ke Yordan namun diminta kembali oleh Megawati yang saat itu sebagai Presiden.

    Setelah sampai di Indonesia, Prabowo diberikan backup penuh dan tidak ada pihak yang bisa mengintervensi dirinya.

    Bahkan, saat itu Prabowo disebut diberikan keleluasaan jika ingin pengusaha hingga mendirikan Partai.

    “Yang menarik adalah reaksi Presiden sesudah bu Mega menarik mundur pasukannya dari retreat,” ujar Denny di X @Dennysiregar7 (21/2/2025).

    Kata Denny, keputusan Megawati telah melemparkan bola panas ke tangan Prabowo.

    “Bola panas udah dilempar,” sebutnya.

    Kini, publik menunggu apakah presiden akan bersikap tegas atau memilih untuk tidak merespons manuver politik tersebut.

    “Ini menjadi ujian buat Presiden. Apakah ia akan bersikap tegas, atau tidak bersikap apapun,” kuncinya.

    Apalagi, Prabowo bisa menjadi Presiden ke-8 tidak lepas dari bantuan Jokowi yang merupakan pendahulunya.

    Dan, ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming itu sedang berpolemik dengan PDIP, Partai orang yang juga pernah membantu Prabowo.

  • Isu Reshuffle Kabinet Prabowo Mencuat, Denny Siregar: Degdegan Nih, Terutama yang Titipan

    Isu Reshuffle Kabinet Prabowo Mencuat, Denny Siregar: Degdegan Nih, Terutama yang Titipan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang menyebut ada menteri dalam peninggalan Jokowi yang kurang seirama dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @dennysiregar, ia menyinggung para menteri yang disebutnya “titipan” dan kini berada dalam posisi tertekan.

    “Pada deg-degan nih, terutama yang titipan. Yang tiba-tiba sering muncul di publik nunggangi isu pasti termasuk yang paling panik,” ujar Denny (6/2/2025).

    Lanjut Denny, para Menteri yang tidak lagi wara-wiri di depan awak media disinyalir telah pasrah apapun keputusan nantinya.

    “Yang tiba-tiba hilang dari pemberitaan, udah pasrah diganti,” tukasnya.

    Pernyataan Denny ini merespons pernyataan Dasco yang sebelumnya menyatakan bahwa ada sejumlah menteri yang tidak sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo.

    Meski tidak menyebut nama, spekulasi pun bermunculan terkait siapa saja yang dimaksud.

    Pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana menyingkirkan menteri yang tidak benar-benar bekerja untuk rakyat, tampaknya bukan tanpa alasan.

    Pasalnya, Prabowo Subianto mulai mencium menteri yang bekerja tidak sesuai dengan keinginan atau arahan presiden.

    Dasco yang juga Wakil Ketua DPR itu mengaku mendengar kabar ada menteri di Kabinet Merah Putih yang tidak seirama dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Meskipun demikian, Dasco mengaku belum mengetahui identitas menteri yang tidak sejalan dengan Prabowo. “Nanti kita akan lihat seperti apa,” kata Dasco.

  • Projo Tegaskan Pertemuan Budi Arie-Jokowi Silaturahmi Biasa, Netizen: Bahas Judol, Reshuffle hingga Nangis Minta Perlindungan?

    Projo Tegaskan Pertemuan Budi Arie-Jokowi Silaturahmi Biasa, Netizen: Bahas Judol, Reshuffle hingga Nangis Minta Perlindungan?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koperasi yang juga Ketua Projo, Budi Arie Setiadi, menemui Presiden ke-7 Joko Widodo di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa, 28 Januari 2025.

    Pertemuan antara Budi Arie dan ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu berlangsung secara tertutup.

    Budi Arie meninggalkan rumah Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah wartawan yang menunggu di luar dilarang untuk mewawancarai atau memotret dirinya.

    Mengenai pertemuannya dengan Budi Arie, Jokowi menyebut kedatangan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu hanya sebatas silaturahmi biasa tanpa ada pembicaraan khusus.

    “Tidak ada pembicaraan spesifik, hanya silaturahmi,” terang Jokowi.

    “Semua yang bisa saya layani, saya layani,” katanya.

    Senada dengan Jokowi, Projo melalui keterangannya di media sosial X mengkonfirmasi bahwa pertemuan di hari cuti bersama itu hanya silaturahmi biasa sebagai sahabat.

    “Silahturahmi Biasa ke pak Joko Widodo,” tegas Projo.

    Karena kepentingannya menemui Jokowi tidak terkuak, beragam spekulasi pun bermunculan di media sosial. Ada menyebutkan Budi Arie mengadu ke Jokowi atas dugaan kasus hukum yang belakangan kembali mencuat.

    Pemilik akun X Narkosun misalnya mempertanyakan tujuan Budi Arie yang tiba-tiba sowan ke Jokowi.

    “Kira-kira bahas apa ya? Pemberantasan judol? Eh…kan menteri Koperasi,” celetuknya.

    Pegiat media sosial Denny Siregar menimpali. “Gimana pak Prab?Aduhh susah itu pak sekarang. Kayaknya susah ditekuk. Agak laen..” sahutnya.

  • Menteri KKP Vs Panglima TNI Soal Pembongkaran Pagar Laut, Denny: Pertarungan Elit Tidak Main-main

    Menteri KKP Vs Panglima TNI Soal Pembongkaran Pagar Laut, Denny: Pertarungan Elit Tidak Main-main

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik seputar pembongkaran pagar sepanjang 30 kilometer di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) terus menjadi perhatian publik.

    Pegiat media sosial, Denny Siregar menyebut bahwa pembongkaran tersebut memiliki makna lebih dari sekadar aksi fisik.

    “Pertarungan di level elit memang gak main-main,” ujar Denny dalam keterangannya di Instagram @dennysirregar (19/1/2025).

    Dikatakan Denny, pagar yang dibongkar sepanjang 30 km itulah merupakan sebuah simbol. Bukan sebuah pagar biasa seperti yang berupaya ditekankan sebelumnya.

    “Makanya gak gampang untuk dirubuhkan karena di sana ada kepentingan,” imbuhnya.

    Menurutnya, pembongkaran pagar tersebut mencerminkan adanya tarik-menarik kepentingan di level kekuasaan.

    “Dan juga tarik menarik kekuasaan. Semoga TNI tetap pada jalurnya,” Denny menuturkan.

    Denny juga menyoroti betapa sulitnya tindakan tersebut dilakukan karena melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan masing-masing.

    Ia berharap agar TNI tetap teguh dan berjalan pada jalurnya, sesuai dengan prinsip yang dipegang institusi pertahanan negara tersebut.

    Denny juga mengisyaratkan bahwa peristiwa ini bisa menjadi cara untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang berada di posisi pro maupun kontra terhadap langkah tersebut.

    “Dan mungkin ini juga cara untuk melihat siapa kawan dan siapa lawan,” tandasnya.

    Sebelumnya, keberadaan pagar laut sepanjang 30 km tidak hanya menimbulkan kehebohan karena pelaku pemagaran masih terkesan misterius, tapi juga menuai pro kontra dalam proses pembongkarannya.

  • Dede Budhyarto: Jika Pemimpin Akur, Gerombolan Tak Bisa Meraung-raung

    Dede Budhyarto: Jika Pemimpin Akur, Gerombolan Tak Bisa Meraung-raung

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budhyarto, atau yang akrab disapa Dede Budhyarto, mengungkapkan harapannya terkait rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

    Dalam pernyataannya di X, Dede menilai pertemuan ini dapat membawa dampak positif bagi bangsa dan negara.

    “Saya sih berharap benar-benar terjadi, untuk kemajuan bangsa dan negara, Oke Gasss!!,” ujar Dede, @kangdede78 (16/1/2025).

    Dede juga menanggapi spekulasi yang beredar mengenai potensi kerenggangan hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Jokowi, jika PDI Perjuangan bergabung dalam pemerintahan.

    Ia membantah anggapan tersebut dan menilai bahwa isu itu hanya sebatas imajinasi sejumlah pihak, termasuk Pegiat Medsos Denny Siregar (Densi).

    “No, itu hanya imajinasi Densi dan buzzer mitra judol aja,” tudingnya.

    Dede bilang, jika para pemimpin bangsa saling akur, kelompok yang sering melontarkan kritik keras tidak akan lagi memiliki alasan untuk menciptakan keributan.

    “Karena kalau para pemimpin itu akur gerombolan itu ndak bisa meraung-raung,” tandasnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum juga memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

    Ia bahkan juga menyoroti pertemuan mantan Presiden Jokowi dengan Sultan Hamengku Buwono X, Raja Kesultanan sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Ia menilai bahwa pertemuan tersebut adalah hal yang baik. Sama seperti pertemuan antara Presiden Prabowo dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

  • Buzzer Jokowi Diangkat Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Denny Siregar hingga Yusuf Dumdum Beri Sentilan

    Buzzer Jokowi Diangkat Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Denny Siregar hingga Yusuf Dumdum Beri Sentilan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rudi Sutanto dikenal di media sosial dengan nama Rudi Valinka, yang juga pemilik akun X – @kurawa telah dilantik jadi Staf Khusus Menteri Bidang Strategis Komunikasi Meutya Hafid.

    Pelantikan Rudi itu digelar Senin, (13/1/2025). Hal ini pun jadi perbincangan publik. Rudi yang selama ini aktif di Media Sosial dan lebih dikenal sebagai buzzer Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid sendiri mengaku tak tahu menahu soal Rudi yang dikenal sebagai salah satu buzzer Jokowi.

    “Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai siapa Rudi Sutanto,” kata Meutya Hafid.

    Sementara itu, Pegiat Media Sosial, Denny Siregar, memberikan sentilan kepada Rudi.

    “Selamat ya @kurawa akhirnya cita-citanya untuk jadi pejabat kecapai juga. Biar bisa selevel ama @kangdede78,” ungkap Denny Siregar.

    Hal senada juga disampaikan oleh, Pegiat Sosial Media Yusuf Dumdum.

    “Selamat @kurawa sudah jadi pejabat di Komdigi yang di curriculum vitae (CV) ditulis sebagai ‘pegiat strategi komunikasi’,” ungkap Yusuf Dumdum. (*)

  • Denny Siregar Sindir Menu Makan Bergizi Gratis: Nunggu Penampakan Susu Ikan dan Daun Kelor

    Denny Siregar Sindir Menu Makan Bergizi Gratis: Nunggu Penampakan Susu Ikan dan Daun Kelor

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Program makan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto menyimpan cerita unik di balik tujuan yang sebenarnya.

    Alih-alih dinikmati sepenuhnya, beberapa siswa justru mengungkapkan selera yang beragam dan kadang mengejutkan.

    Bahkan tidak sedikit siswa menolak memakan ayam hingga sayur yang disajikan. Ada juga yang hanya mengambil buah jeruk dan meninggalkan menu utama.

    Sutradara sekaligus pegiat media sosial, Denny Siregar, turut menyoroti fenomena ini dengan gaya khasnya yang sarkastik.

    Dalam unggahannya di X @Dennysiregar7, ia mempertanyakan elemen menu yang sebelumnya sempat menjadi perbincangan, seperti susu ikan dan daun kelor.

    “Nunggu penampakan susu ikan dan daun kelor kok gada yang laporan ya?,” kata Denny dalam keterangannya dikutip pada Selasa (7/1/2025).

    Badan Gizi Nasional (BGN) jauh hari telah mengungkapkan bahwa tidak semua penerima Program Makan Bergizi Gratis akan mendapatkan susu dalam menu mereka.

    Sebagai penggantinya, telur ayam dan daun kelor akan disediakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang mengikuti program ini.

    Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa telur ayam dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor dipilih karena kaya akan kalsium.

    Solusi ini diambil untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh distribusi susu, terutama di wilayah non-peternakan sapi perah.

    Hal tersebut diungkapkan Dadan dalam Rapat Koordinasi Terbatas CPP 2025 di Jakarta, Senin (23/12/2024) lalu.

    “(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan (daun) kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah, ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor,” ujar Dadan.

  • Pilpres Tanpa Ambang Batas, Denny Siregar Ingatkan Risiko Polarisasi Baru

    Pilpres Tanpa Ambang Batas, Denny Siregar Ingatkan Risiko Polarisasi Baru

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara dan pegiat media sosial, Denny Siregar, turut memberikan pandangannya terkait penghapusan ambang batas pencalonan presiden (Presidential Threshold) sebesar 20 persen.

    Dalam unggahannya, Denny menyampaikan kekhawatiran terhadap polarisasi politik yang semakin membesar di setiap pemilihan presiden (Pilpres).

    “Pilpres 2019, kita terbagi 2 kubu. Pilpres 2024, kita terbelah lagi menjadi 3 kubu,” ujar Denny dalam keterangannya di aplikasi X @Dennysoregar7 (5/1/2025).

    Denny menyoroti bahwa masyarakat Indonesia semakin terfokus pada pembentukan kubu-kubu politik.

    “Pilpres 2029, dengan hilangnya PT 20 persen, entah kita akan terbagi berapa kubu?,” Denny menuturkan.

    Menurutnya, hal ini justru berpotensi mengalihkan perhatian dari isu-isu yang lebih mendesak, seperti kondisi ekonomi rakyat yang terus memburuk.

    “Kita lebih fokus berkubu di politik. Padahal di sekitar kita sekarang, ekonomi saudara-saudara kita runtuh pelan-pelan,” tandasnya.

    Sebelumnya diketahui, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Anas Urbaningrum, menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan aturan presidential threshold inkonstitusional.

    Dikatakan Anas, keputusan tersebut memberikan angin segar bagi demokrasi di Indonesia.

    “Seluruh parpol peserta pemilu berhak mengajukan Capres dan Cawapres, karena MK memutuskan bahwa presidential treshold inkonstitusional,” ujar Anas dalam keterangannya di aplikasi X @anasurbaninggrum (2/1/2025).

    Ia menyebut putusan MK ini sebagai langkah penting untuk memperbaiki sistem demokrasi yang selama ini dinilai tidak adil.

  • Presidential Threshold Dihapus MK, Denny Siregar: Panti Pijat KIM Plus-plus Bubar

    Presidential Threshold Dihapus MK, Denny Siregar: Panti Pijat KIM Plus-plus Bubar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara sekaligus pegiat media sosial, Denny Siregar, turut memberikan komentar tajam terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapuskan presidential threshold.

    Melalui pernyataan yang diunggah di media sosial pribadinya, Denny menyindir Koalisi Indonesia Maju (KIM).

    “Bubar panti pijat KIM (Koalisi Indonesia Maju) plus plus,” kata Denny dalam keterangannya di aplikasi X @Dennysiregar7 (2/1/2024).

    Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Anas Urbaningrum, menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan aturan presidential threshold inkonstitusional.

    Dikatakan Anas, keputusan tersebut memberikan angin segar bagi demokrasi di Indonesia.

    “Seluruh parpol peserta pemilu berhak mengajukan Capres dan Cawapres, karena MK memutuskan bahwa presidential treshold inkonstitusional,” ujar Anas dalam keterangannya di aplikasi X @anasurbaninggrum (2/1/2025).

    Ia menyebut putusan MK ini sebagai langkah penting untuk memperbaiki sistem demokrasi yang selama ini dinilai tidak adil.

    “Putusan MK ini adalah vitamin penyehat demokrasi kita,” sebutnya.

    Menurut Anas, dengan dihapusnya presidential threshold, ruang kompetisi politik menjadi lebih terbuka dan inklusif.

    “Ruang dan kesempatan kompetisi politik pilpres dibuka pembatas-penyekatnya oleh MK,” Anas menuturkan.

    Anas juga menyebut keputusan ini sebagai momen bersejarah. Menyiratkan optimisme bahwa langkah ini akan memperkuat tatanan demokrasi Indonesia.

    “Putusan yang historis!,” kuncinya.

  • Presidential Threshold Dihapus MK, Denny Siregar: Panti Pijat KIM Plus-plus Bubar

    Sekjen PDIP Hasto Tersangka KPK, Denny Siregar Sebut PDIP Terbiasa Menghadapi Konflik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Denny Siregar, menyatakan keyakinannya bahwa PDI Perjuangan telah siap menghadapi berbagai situasi, termasuk jika Sekretaris Jenderal mereka, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Menurut Denny, PDI Perjuangan akan menghadapi tantangan tersebut sebagai bagian dari perjuangan mereka.

    “Saya yakin PDI Perjuangan sudah siap menghadapi situasi apapun, termasuk dijadikannya Hasto sebagai tersangka KPK. Dan mereka menikmati itu semua sebagai bagian dari perlawanan,” kata Denny, Selasa (24/12/2024)

    Ia menambahkan bahwa partai berlambang banteng ini justru menemukan semangat juang mereka dalam situasi konflik.

    “DNA banteng memang begitu. Justru mereka baru benar-benar hidup di pusaran konflik,” tambah sutradara film ini.

    Denny juga menekankan bahwa situasi ini merupakan sebuah permainan yang membutuhkan mental yang sangat kuat untuk menghadapi berbagai tekanan.

    Ia berpendapat bahwa siapa pun yang memiliki ketahanan mental terkuat akan menjadi pemenang sejati dalam menghadapi tantangan politik semacam ini.

    “Ini semua hanya permainan. Butuh mental yang luar biasa kuat untuk menghadapi banyak hantaman. Dan yang terkuat secara mental, dialah sejatinya pemenang,” pungkasnya

    Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap bersama Harun Masiku, yang hingga kini masih buron.

    Selain itu, Hasto juga diduga terlibat dalam upaya menghalangi penyidikan KPK terkait penangkapan Harun Masiku. (Ikbal/fajar)