Tag: Denny Siregar

  • Ahmad Ali Serang PDIP, Denny Siregar Bilang Lagi Pansos, Ferdinand Hutahaean: Cari Sensasi Murahan untuk Mengangkat PSI

    Ahmad Ali Serang PDIP, Denny Siregar Bilang Lagi Pansos, Ferdinand Hutahaean: Cari Sensasi Murahan untuk Mengangkat PSI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kisruh antara PSI dan PDI Perjuangan belakangan ini menjadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan.

    Kisruh ini diawali dengan sentilan Ketua Harian PSI, Ahmad Ali, yang menyebut PDI Perjuangan tidak menghargai sosok Presiden ke-7, Jokowi.

    Tidak terima dengan statement tersebut, Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa Jokowi tidak bisa jadi apa-apa jika bukan karena PDI Perjuangan.

    Sutradara sekaligus Pegiat Medsos, yang selalu mengaku kagum terhadap PDI Perjuangan merasa terpanggil memberikan statement.

    Ia pun meminta agar PDI Perjuangan tidak terlalu merespons setiap apa yang dikatakan Ahmad Ali Cs. “PDIP ga perlu nanggepin partai kecil,” ujar Denny di X @Dennysiregar7 (24/11/2025).

    Senada dengan Ferdinand Hutahaean, Denny menuding PSI hanya sedang pansos agar menjadi pusat perhatian. “Itu lagi pansos,” tukasnya.

    Denny bilang, jika PSI tidak menyerang Partai seperti PDI Perjuangan hingga Demokrat, nama mereka tidak akan dibicarakan publik.

    “Mereka butuh nama besar untuk naik ke atas. Cari lawan yang sesuai,” tandasnya.

    Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, tidak tinggal diam dan menanggapi pernyataan Ahmad Ali.

    Dikatakan Ferdinand, pernyataan itu hanya sebagai manuver mencari perhatian. “Ahmad Ali itu sedang cari sensasi murahan saja untuk terus mengangkat PSI,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Minggu (23/11/2025).

    Ferdinand mengatakan, Ahmad Ali sengaja melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial demi menjaga PSI tetap berada dalam sorotan publik. “Supaya terus ada dalam frame pemberitaan, makanya dia serang NasDem lah, serang PDIP lah,” sebutnya.

  • Denny Siregar soal Polemik di PBNU: NU Kembalilah Jadi Ormas Agama Bermartabat

    Denny Siregar soal Polemik di PBNU: NU Kembalilah Jadi Ormas Agama Bermartabat

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pegiat Media Sosial, Denny Siregar meminta Nahdatul Ulama (NU) kembali jadi organisasi masyarakat (ormas) agama bermartabat. Itu diungkapkan menanggapi polemik di NU.

    Diketahui, rapat Syuriyah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) meminta Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mundur dari jabatan ketua umum.

    “NU kembalilah jadi ormas agama bermartabat,” kata Denny dikutip dari unggahannya di X, Senin (24/11/2025).

    Dia juga meminta agar NU jauh dari kekuasaan. Sehingga bia mengungkapkan kebenaran jika memang benar.

    “Jauh dari kekuasaan. Berkata benar jika benar, tidak jika salah,” ujarnya.

    Menurut Denny, kehormatan tidak bisa dicari. “Kehormatan tidak dicari. Ia diraih dengan tauladan,” ucapnya.

    Adapun hasil rapat Syuriah PBNU itu beredar di sejumlah media dan di media sosial. Berjudul “Risalah Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama”.

    Rapat tersebut digelar di Hotel Aston Jakarta. Berlangsung pada Kamis, 20 November 2025.

    Pada pokoknya, Yahya diminta mengundurkan diri. Tapat tersebut 37 orang dari total 53 pengurus harian Syuriyah PBNU

    “Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu 3 hari sejak diterimanya keputusan rapat Harian Syuriyah PBNU,” penggalan surat itu ditandatangani oleh Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, pada Jumat, 21 November 2025.

    Permintaan pengunduran diri itu, karena PBNU telah menghadirkan narasumber yang berafiliasi dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). Dianggap melanggar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.

  • Diduga Sentil Jokowi, Denny Siregar Soroti Postingan Lawas Prabowo Subianto

    Diduga Sentil Jokowi, Denny Siregar Soroti Postingan Lawas Prabowo Subianto

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial merespon kembali postingan lawas Prabowo Subianto di aplikasi X.

    Postingan tersebut ditulis Prabowo tertanggal 5 Oktober 2013 yang artinya 12 tahun silam.

    Prabowo dengan tulisan jenaka membahas soal pemimpin yang dianalogikan dalam jenis hewan.

    Pemimpin yang baik akan membuat bawahannya memiliki sofat serupa dengan pemimpinnya.

    Ditulisnya bahwa seribu kambing yang dipimpin satu harimau akan mengaum mengikuti pemimpinnya.

    “Seribu kambing dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua,” katanya.

    Sebaliknya, jika pemimpin lemah memimpin ras yang lebih kuat, maka ras kuat akan ikut pemimpinnya.

    “Tetapi seribu harimau dipimpin kambing akan embeeeek semua,” sambungnya.

    Denny kemudian merespon unggahan ini dengan dua emoji tertawa tanpa meneruskan kalimatnya.

    Tidak diketahui maksud dari emoji tertawa yang diunggah Denny.

    Namun, postingan ini dengan ramai mendapat komentar netizen. Banyak yang berpendapat apa yang ditampilkan Prabowo kini jauh dari citra sebelumnya.

    “Kayaknya akunnya bukan beliau yang pegang lagi deh bang 😁😂,” katanya pegiat media sosial lain Jhon Sitorus.

    “Lho…benar benar terjadi.
    Ucapan adalah doa. Namun beliau mengetik. Kekuatan imajinasi pikiran ya ?,” kata lainnya. (Elva/Fajar)

  • Budi Arie Sampai Minta Izin ke Relawan Projo untuk Gabung Gerindra, Denny Siregar: Kukira Gabung PSI, Terlalu Kecil Ya?

    Budi Arie Sampai Minta Izin ke Relawan Projo untuk Gabung Gerindra, Denny Siregar: Kukira Gabung PSI, Terlalu Kecil Ya?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara dan pegiat media sosial, Denny Siregar, ikut menanggapi langkah Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang dikabarkan ingin bergabung ke Partai Gerindra.

    Dikatakan Denny, sebagai pendukung setia Jokowi, mestinya Budi Arie bergabung dengan PSI.

    “(Minta izin ke relawan Projo untuk gabung Gerindra) Kukira gabung ke PSI, terlalu kecil ya?,” ujar Denny di Facebook pribadinya, Minggu (2/11/2025).

    Ia juga menyinggung pernyataan Budi Arie yang menyebut nama Projo bukan berarti Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta.

    “(Soal singkatan Projo bukan Pro Jokowi tapi bahasa Sanskerta) Wkwkwkw, doi takut gak diakuin ma Gerindra,” tandas Denny.

    Denny melihat sikap tersebut sebagai bentuk kegamangan politik setelah junjungannya tidak lagi berkuasa.

    Ia menyebut, langkah Budi Arie yang berusaha menjaga jarak dari nama Jokowi justru menimbulkan tanda tanya publik soal arah Projo ke depan.

    Seperti diketahui, Budi Arie menyampaikan bahwa dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jakarta, dirinya meminta izin kepada para relawan untuk bergabung dengan Partai Gerindra.

    Dalam kesempatan itu, Budi juga menegaskan bahwa logo Projo akan diganti dan tidak lagi menampilkan wajah Jokowi.

    Sebelumnya, Rizal Fadillah, berbicara mengenai langkah organisasi relawan Projo (Pro Jokowi) yang akan mengganti logo dan tidak lagi menampilkan wajah Presiden ke-7 RI, Jokowi.

    Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi sebelumnya menyebut perubahan logo itu sebagai upaya pembaruan organisasi, bukan lagi bermakna “Pro Jokowi”, tetapi memiliki makna tersendiri.

  • Denny Siregar: Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Adalah Isu Terbodoh

    Denny Siregar: Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Adalah Isu Terbodoh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan lama aktivis media sosial, Denny Siregar terkait tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat di media sosial.

    Kala itu Denny Siregar mempertanyakan asal-usul isu tersebut dan menyebutnya sebagai salah satu tuduhan paling tidak masuk akal yang pernah beredar di ruang publik

    “Dari mana sih asalnya isu ijazah palsu? Mungkin ini salah satu isu terbodoh yang saya temui selama main di media sosial,” ujar Denny dikutip pada Jumat (24/10/2025).

    Ia menilai bahwa tuduhan tersebut sama tidak masuk akalnya dengan isu lain yang pernah menyerang Jokowi, seperti soal kancing jas, dialek bahasa Inggris, hingga tuduhan terhadap latar belakang keluarga.

    “Isu ijazah palsu sama bodohnya dengan isu kancing jas Jokowi, dialek Inggris Jokowi, dan orangtua Jokowi itu PKI,” katanya.

    Kata Denny, isu-isu semacam itu kerap dimunculkan setiap tahun sejak Jokowi menjabat sebagai presiden.

    Ia menyebut bahwa pihak oposisi seharusnya dapat menyampaikan kritik yang lebih cerdas dan membangun.

    “Seakan-akan nggak ada lagi isu cerdas dari kelompok oposisi yang bisa mencerdaskan kita semua dalam membela pemerintahan ini,” ucapnya.

    Denny juga menjelaskan bahwa tuduhan mengenai ijazah palsu sebenarnya mudah dibantah karena sistem administrasi dan hukum Indonesia sudah memiliki mekanisme yang ketat.

    “Kalau ijazah Jokowi itu palsu, sejak awal dia mendaftar walikota sudah pasti pendaftarannya tertolak. Bahkan bukan saja ditolak panitia pendaftaran, tapi sudah pasti kena masalah hukum,” tegasnya.

  • Menpora Harus Copot Ketum PSSI Buntut Gagal Lolos Pildun

    Menpora Harus Copot Ketum PSSI Buntut Gagal Lolos Pildun

    GELORA.CO -Publik sepakbola kecewa berat atas kegagalan Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026.

    Dua kali bertanding di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, skuad Patrick Kluivert ditekuk Arab Saudi 2-3 dan Irak 0-1.

    Hujatan warganet pun tertuju kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir terkait langkahnya mengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas dengan Patrick Kluivert di tengah perjalanan merebut tiket ke Piala Dunia.

    Pegiat media sosial Denny Siregar meminta Menpora Erick Thohir mengambil tindakan tegas terhadap Ketua Umum PSSI buntut kegagalan Timnas Garuda masuk Piala Dunia.

    “Ya seharusnya tuh, karena sepakbola kita kalah terus, ketua PSSi langsung diganti ama Menpora,” tulis Denny Siregar dikutip Senin 13 Oktober 2025.

    Postingan Denny Siregar tersebut dibanjiri komentar menohok warganet.

    “Kemungkinan kali ini ketua PSSI kualat bang, Erick Thohir diangkut jadi Menpora, ketua PSSI sama sekali tidak memberi ucapan “Selamat” atau penyambutan apapun bang, brengsek emang,” kata akun @kadangbabl###. 

  • Hasan Nasbi dan Denny Siregar Saling Sindir di Medsos: Sekadar Jadi Penjilat Saja Anda Kurang Kompeten

    Hasan Nasbi dan Denny Siregar Saling Sindir di Medsos: Sekadar Jadi Penjilat Saja Anda Kurang Kompeten

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi dan Aktivis Media Sosial Denny Siregar terlibat saling sindir di platform X.

    Denny Siregar mulanya menyindir cuitan Hasan Nasbi tentang penjilat kekuasaan. Ia mengatakan, Hasan Nasbi sejatinya tidak memiliki moral dan etika dalam kontestasi politik.

    “Ukurannya Hasan Nasbi itu cuman “menang kalah” di pilpres, cuman angka. Disana ga ada moral dan etika. Jadi semisal calonnya adalah monster dan dianggap bisa berkuasa, maka dia akan menjilatnya,” kata Denny lewat akun X pribadinya, dikutip pada Selasa (30/9/2025).

    Hasan Nasbi lantas membalas sindiran itu dengan narasi yang lebih pedas. Ia menyinggung soal ‘jilat menjilat’ pihak yang sedang berkontestasi.

    Hasan Nasbi yang kini menjabat komisaris Pertamina mengejek Denny Siregar yang tidak kompeten ‘menjilat’ pihak yang berkontestasi.

    “Hehe mohon maaf saya luruskan sedikit soal jilat menjilat ya. Yang saya jilat menang dan berkuasa. Yang anda jilat kalah dan ga berkuasa. Sekadar jadi penjilat pun anda kurang kompeten. Tapi biasa itu, yg kurang marah2 sama yang lebih itu wajar,” tuturnya pedas.

    Tak sampai disitu, Hasan juga mencemooh Denny Siregar yang diketahui pernah mendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo selama dua periode.

    Kemudian pada Pilpres 2024, Denny mendukung Ganjar Pranowo karena dia menganggap calon PDI Perjuangan itu akan didukung Jokowi dan barisan relawannya.

    “Masih teringat jelas selama 9 tahun ada orang yang “menjilat” kekuasaan dengan rumusan langkah catur. Dikit2 langkah catur,” ungkap Hasan Nasbi.

  • Denny Siregar Sindir Jawaban BGN Soal Dapur MBG Dikuasai Anggota Dewan

    Denny Siregar Sindir Jawaban BGN Soal Dapur MBG Dikuasai Anggota Dewan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, ikut menanggapi polemik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut dikuasai oleh sejumlah anggota dewan.

    Komentar itu ia sampaikan lewat akun Threads pribadinya, Kamis (25/9/2025).

    Denny menyindir program MBG yang sebelumnya diyakini untuk menggerakkan ekonomi UMKM.

    “Dulu gua kira Prabowo bikin MBG tuh supaya ekonominya UMKM bisa bergerak,” ujar Denny.

    Kenyataannya di lapangan, kata dia, justru dikaitkan dengan kepentingan para pejabat.

    “Eh ternyata emang bergerak. Bergerak di kantongnya pejabat-pejabat juga,” tandasnya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengakui bahwa terdapat anggota DPR maupun DPRD yang ikut menjadi mitra dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Mereka diketahui memiliki dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berperan menyiapkan makanan bagi penerima manfaat.

    Dadan menjelaskan, pihaknya baru mengetahui keterlibatan anggota dewan tersebut setelah sejumlah dapur terverifikasi dan mulai beroperasi.

    Ia menuturkan bahwa keberadaan pemilik dapur itu baru terlihat ketika program berjalan dan sebagian di antaranya adalah sosok yang sudah dikenalnya.

    Menurut Dadan, keterlibatan para politisi tidak bisa dihindari karena sistem verifikasi yang digunakan hanya berfokus pada kemampuan calon mitra dalam memenuhi persyaratan.

    Ia menegaskan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk mendaftar dan ikut dalam program MBG.

    Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa proses seleksi dilakukan melalui portal resmi pendaftaran.

  • Budi Gunawan dan Hendrar Prihadi Dicopot, Prabowo Sapu Bersih Orang PDIP dari Kabinetnya

    Budi Gunawan dan Hendrar Prihadi Dicopot, Prabowo Sapu Bersih Orang PDIP dari Kabinetnya

    GELORA.CO –  Presiden Prabowo Subianto kembali membuat langkah mengejutkan dalam perombakan kabinetnya. 

    Setelah sebelumnya mencopot Budi Gunawan, tokoh yang dikenal sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kini giliran Hendrar Prihadi yang disingkirkan.

    Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hendrar Prihadi dari jabatan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), pada Rabu (17/9/2025).

    Namanya digantikan oleh Sarah Sadiqa, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP.

    Dengan dicopotnya Hendrar Prihadi, kini PDI-P sebagai pemenang pemilihan umum (Pemilu) 2024 tidak memiliki wakil di Kabinet Merah Putih bentukan Prabowo.

    Presiden Prabowo Subianto kini benar-benar menyapu bersih orang-orang PDI-P atau yang dekat dengan PDI-P dari kabinetnya.

    Dalam reshuffle kabinet, Rabu (17/9/2025), Presiden Prabowo mengganti 11 pejabat setingkat menteri dan wakil menteri.

    Di mana elite PDI-P tersisa yakni Hendrar Prihadi yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) kini resmi digantikan oleh Sarah Sadiqah.

    Diberhentikannya Hendrar Prihadi sebagai Kepala LKPP tidak terlalu mengejutkan.

    Karena sebelumnya Prabowo bahkan me-reshuffle Budi Gunawan dari jabatan Menko Polkam.

    Budi Gunawan diketahui sangat dekat dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

    Bahkan Budi Gunawan disebut-sebut sebagai orang titipan Mega di kabinet Prabowo.

    Dengan disapu bersihnya semua orang PDI-P di semua lembaga dan kementerian di pemerintahan Prabowo-Gibran, maka dianggap sebagai bukti bahwa Prabowo tidak bisa disetir Megawati.

    “Dulu mereka pikir Prabowo bs disetir. Ternyata ngga,” kata pegiat media sosial yang juga produser film, Denny Siregar dalam cuitannya beberapa waktu lalu.

    Cuitan itu disambut dengan kata sepakat oleh akun @PartaiSocmed.

    “Kali ini setuju dengan @Dennysiregar7, Ternyata Pak Prabowo tidak bisa disetir oleh PDIP. Dibuktikan dgn pencopotan Budi Gunawan yg merupakan titipan khusus Megawati,” katanya.

    Akun itu juga menegaskan bahwa kini Prabowo benar-benar menghabisi orang PDI-P di kabinetnya.

    “Dengan digantinya Kepala LKPP yg sebelumnya dijabat Pak Hendrar Prihadi maka orang2 PDIP disapu bersih di semua lembaga dan kementerian di pemerintahan Prabowo-Gibran,” tambahnya.

    Ia juga mengundang dan mengajak diskursus mengenai tersingkirnya orang-orang PDI-P dari pemerintahan setelah terjadinya demo rusuh disertai penjarahan.

    “Ada yg tahu mengapa Pak Prabowo yg begitu baik terhadap PDIP, termasuk dalam kasusnya Hasto, namun setelah terjadinya demo rusuh dan penjarahan orang2 PDIP seperti tersingkir dari pemerintahan? Tolong jelaskan pada kami,” katanya.

    Reaksi PDIP

    Sementara itu, PDI-P tak mempersoalkan pencopotan Hendrar Prihadi dari jabatan Kepala LKPP.

    Ketua DPP PDI-P, Andreas Hugo Pareira mengatakan, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

    “Reshuffle adalah hak prerogatif presiden,” ujar Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Selasa (18/9/2025). 

    Ia menegaskan bahwa PDI-P sudah menentukan sikap sebagai partai penyeimbang pemerintah, sehingga memilih tidak bergabung ke dalam kabinet.

    “Sementara PDI-P sejak pembentukan kabinet yang diperkuat melalui keputusan di Kongres Partai, kami menjadi partai penyeimbang,” jelas Andreas Hugo.

  • Hasto Kembali Jabat Sekjen PDIP, Jokowi Kena Sentil

    Hasto Kembali Jabat Sekjen PDIP, Jokowi Kena Sentil

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penunjukan kembali Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP usai mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto menjadi perhatian publik.

    Tidak sedikit yang menilai bahwa keputusan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bakal membuat mantan Presiden Jokowi terus berada di jurang kecemasan.

    Salah satunya sutradara film ‘Sayap-sayap Patah’, Denny Siregar. Ia melihat keputusan itu tidak bakal disukai oleh Jokowi.

    “Mulyono tidak suka ini,” kata Denny di X @Dennysiregar7 (15/8/2025).

    Penunjukan kembali sebagai Sekjen itu secara tidak langsung mengembalikan kekuatan Hasto yang sempat menjadi korban kriminalisasi.

    Sebelumnya, nama Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya belum tergantikan untuk kepengurusan lima tahun ke depan.

    Terbukti, Hasto Kristiyanto kembali ditunjuk menjabat sebagai Sekjen PDIP untuk periode 2025-2030.

    Penunjukan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP itu diputuskan melalui DPP PDIP yang digelar pada Kamis (14/8/2025) kemarin.

    Para peserta rapat menyetujui penunjukan Hasto Kristiyanto sebagai sekjen partai berlambang moncong putih itu.

    Setelah resmi ditunjuk sebagai sekjen PDIP, Hasto pun langsung dilantik dalam rapat pleno tersebut.

    “Sudah diputuskan dan pelantikan tadi jam 14.00, lanjut rapat DPP,” kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira.

    Untuk diketahui, setelah Kongres VI PDIP di Bali beberapa waktu lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menetapkan susunan pengurus DPP PDIP.