Tag: Denada

  • Top 5 News: Kronologi Emilia Contessa hingga Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Barat Daya

    Top 5 News: Kronologi Emilia Contessa hingga Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Barat Daya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kronologi meninggalnya Emilia Contessa dan mobil Subaru bisa diretas melalui internet menjadi berita terpopuler atau top 5 news sepanjang Senin (27/1/2025).

    Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu ayah korban mutilasi di Ngawi meminta tersangka dihukum mati, lalu lintas menuju Pantai Anyer macet 3 kilometer, hingga gempa magnitudo 5,2 guncang Maluku barat daya.

    Berikut lima berita terpopuler atau top 5 news di Beritasatu.com yang dirangkum pada Selasa (28/1/2025).

    1. Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Artis senior juga mantan anggota DPD  Emilia Contessa meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/1/2025).

    Adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan artis legendaris yang lahir pada 27 September 1957 itu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan.

    2. Waspada, Mobil Subaru Bisa Diretas Melalui Internet Tanpa Diketahui Pemilik

    Sebuah celah keamanan yang ditemukan pada beberapa model mobil Subaru mengungkapkan potensi kerentanan yang memungkinkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengendalikan mobil tersebut melalui internet tanpa sepengetahuan pemiliknya.

    Peneliti keamanan Sam Curry mengidentifikasi masalah ini pada sistem Starlink yang terintegrasi dengan mobil Subaru, yang memberikan akses kepada pelaku kejahatan untuk memperoleh informasi pribadi pengemudi serta mengakses kendali atas kendaraan tersebut.

    3. Pelaku Mutilasi Ngawi Tertangkap, Ayah Kandung Korban Meminta Tersangka Dihukum Mati

    Top 5 news berikutnya adalah ayah korban mutilasi Ngawi Uswatun Khasanah (29), Nur Khalim, meminta pelaku RTH dihukum mati.

    Keluarga Uswatun korban berharap bisa segera membawa pulang potongan tubuh korban dan menguburkannya di Blitar. 

    4. Lalu Lintas Menuju Pantai Anyer Macet 3 Km, Wisatawan Terjebak Berjam-jam

    Arus lalu lintas menuju wisata Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten macet hingga 3 kilometer lebih, Senin (27/1/2025) sore. Kemacetan terjadi karena banyak warga ingin menikmati libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025 ke Anyer.

    Pantauan di lokasi dari pukul 14.28 WIB hingga 15.50 WIB terlihat antrean kendaraan mencapai sekitar 3 kilometer di Jalan Raya Cilegon-Anyer hingga kawasan wisata pantai.

    5. Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 5,2 di Maluku Barat Daya pada Senin (27/1/2025) pukul 17.50 WIB. 

    Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa Maluku Barat Daya ini terjadi di kedalaman 142 kilometer.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Emilia Contessa Meninggal karena Gagal Jantung Akut, Kenali Tanda Pasien Harus Segera Dibawa ke RS – Halaman all

    Emilia Contessa Meninggal karena Gagal Jantung Akut, Kenali Tanda Pasien Harus Segera Dibawa ke RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan. Artis senior Emilia Contessa tutup usia pada Senin (27/1/2025).

    Ibunda artis Denada Tambunan ini meninggal dunia akibat gagal jantung akut di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

    Emilia sempat mendapatkan perawatan intensif, sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.00 WIB.

    Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr. Ayyub Erdianto, Emilia mengalami serangan jantung mendadak yang mengakibatkan Acute Lung Oedema atau edema paru.

     “Kegagalan pompa jantung menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru sehingga menimbulkan sesak berat,” jelas dr. Ayyub dikutip dari TribunJateng.

    Gagal jantung akut merupakan kondisi medis serius dimana jantung tiba-tiba tidak mampu memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

    Kondisi ini harus membutuhkan penanganan medis yang cepat.

    Gagal jantung akut dengan edema paru merupakan salah satu jenis gagal jantung akut.

    Kondisinya ditandai dengan penumpukan cairan di paru-paru yang mengakibatkan pernafasan terganggu.

    Berikut tanda atau gejala yang patut diwaspadai ketika mengalami gagal jantung akut seperti dikutip dari berbagai sumber.

    Salah satu tanda dan gejala gagal jantung akut yang paling umum adalah sesak nafas.

    Lalu bernapas berat, rasanya seperti tercekik, berjuang untuk bernafas saat berbaring, dada sesak, pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau perut, detak jantung yang tidak teratur, batuk hingga pingsan atau pusing.

    Jika menemui gejala atau tanda di atas, segeralah mencari pertolongan medis ke rumah sakit.

    Semakin cepat, semakin besar peluang Anda untuk pulih.

    Dikutip dari Cleveland clinic, ada banyak penyebab gagal jantung akut. Seperti masalah irama jantung (aritmia), penyakit arteri koroner, penyakit katup jantung, kardiomiopati, penyakit ginjal lanjut.

    Kemudian gangguan penggunaan alkohol, gumpalan darah di paru-paru (emboli paru), diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), apnea tidur, stroke, maupun infeksi virus (seperti penyakit jantung rematik)

    Menjalani gaya hidup sehat merupakan cara untuk mencegah penyakit tersebut.

    Seseorang harus menjaga berat badan tetap ideal.

    Konsumsi makanan yang tinggi serat atau tinggi protein, seperti sayur, buah, ikan, dan biji-bijian atau serealia.

    Mengurangi asupan gula dan garam serta minuman beralkohol.

    Berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari

    Cukupi waktu tidur dan istirahat, mengelola stres dengan baik dan tidak merokok.

    Seseorang juga bisa mencegahnya dengan rutin menjalani pemeriksaan kesehatan berupa tekanan darah, kolesterol dan gula darah. (*)

  • Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Kronologi Meninggalnya Emilia Contessa, Ibu Denada yang Dijuluki Singa Panggung Asia

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Artis senior juga mantan anggota DPD  Emilia Contessa meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (27/1/2025).

    Adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan artis legendaris yang lahir pada 27 September 1957 itu meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Blambangan.

    “Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluh sakit. Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi,” katanya kepada wartawan saat ditemui di rumah duka di Jalan Gajah Mada Nomor 20, Banyuwangi.

    Dino Rosano menceritakan, saat tiba di rumah sakit ibunda artis Denada Tambunan itu juga sudah mendapatkan penanganan medis tim dokter RSUD Blambangan.

    Namun, sejak pukul 07.00 WIB kondisi kesehatan Emilia Contessa terus menurun, dan sekitar pukul 18.00 WIB meninggal dunia.

    “Jadi almarhumah memang punya (penyakit) diabetes, dan dari hasil pemeriksaan tim dokter, diabetesnya naik terus mulai dari 400, 450, 500 sampai (drop),” kata Dino Rosano dikutip dari Antara.

    Emilia yang bernama asli Nur Indah Cintra Sukma Munsyi dikenal sebagai penyanyi, bintang film, dan model sejak era 1970-an, sebelum terjun ke dunia politik. Pada 1975, majalah Asia Week pernah menjuluki Emilia Contessa sebagai Singa Panggung Asia. 

  • Emilia Contessa Meninggal, Reza Artamevia: Beliau Panutan Saya

    Emilia Contessa Meninggal, Reza Artamevia: Beliau Panutan Saya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar kepergian selebritas senior Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau Emilia Contessa untuk selamanya membawa duka bagi kerabatnya. Tak terkecuali, bagi musisi ternama Reza Artamevia.

    “Telah berpulang ke Rahmatullah penyanyi legendaris Indonesia, Ibu Hajah Emilia Contessa dengan penilik nama lengkap Ibu Hajah Nur Indah Cintra Sukma Munsyi, kelahiran Banyuwangi 27 September 1957. Beliau adalah Ibunda dari penyanyi ternama Denada,” kata Reza Artamevia dikutip dari Instagram miliknya, Senin (27/1/2025).

    “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga almarhumah husnul khotimah,” jelasnya.

    Mertua Thariq Halilintar itu mengatakan, semasa hidupnya ia kerap menjadikan Emilia Contessa sebagai panutannya dalam bermusik.

    “Beliau adalah salah satu idola dan panutan saya dalam bermusik,” tuturnya lagi.

    Bagi Reza Artamevia, meski Emilia Contessa telah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta tetapi tidak akan membuat karya-karyanya dilupakan.

    “Karya-karyanya akan selalu dikenang sepanjang masa,” lanjutnya.

    “Selamat jalan tante Emil sayang, semoga Allah Swt memberikan tempat yang indah di sana. Diampuni dari segala dosa dan diterima seluruh amal ibadah tante Emil,” tutup Reza Artamevia yang menyebut Emilia Contessa sebagai panutannya.

  • Sebelum Meninggal, Emilia Contessa Sempat Berkomunikasi dengan Denada

    Sebelum Meninggal, Emilia Contessa Sempat Berkomunikasi dengan Denada

    Jakarta, Beritasatu.com – Manajer Denada, Risna Ories mengaku, Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau Emilia Contessa sempat berkomunikasi dengan putrinya, Denada sebelum mengembuskan nafas terakhir.

    “Sore tadi Beliau (Emilia Contessa) masih sempat telepon-teleponan dengan Denada karena beliau masih di rumahnya di sana (Banyuwangi),” jelas manajer Denada, Risna Ories kepada awak media melalui Zoom, Senin (27/1/2025).

    Risna Ories mengatakan, setelah berkomunikasi dengan Denada ternyata putrinya mendapat kabar apabila ibunda tercintanya, Emilia Contessa dilarikan ke rumah sakit.

    “Kita tahunya sekira pukul 17.00 WIB mendapat kabar kalau Beliau dibawa ke rumah sakit,” lanjutnya.

    “Enggak lama kemudian, dikabarin Beliau sudah meninggal pukul 18.00 WIB,” ungkapnya.

    Hingga kini, Risna Ories belum bisa menerangkan penyebab pasti dari meninggalnya Emilia Contessa itu.

    “Kami belum tahu apakah itu penyebab beliau meninggalnya itu karena apa,” tutup manajer Emilia Contessa, Risna Ories yang menyebut Emilia Contessa sempat berkomunikasi dengan Denada sebelum meninggal dunia.

  • Emilia Contessa Meninggal Gagal Jantung, Kenali Bedanya dengan Serangan Jantung

    Emilia Contessa Meninggal Gagal Jantung, Kenali Bedanya dengan Serangan Jantung

    Jakarta

    Artis senior Emilia Contessa meninggal dunia pada Senin (27/1/2025). Ibunda penyanyi Denada ini disebut mengalami gagal jantung dalam perawatan di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

    Koordinator pelayanan publik RSUD Blambangan Ayyub Erdianto menebut Emilia sudah beberapa kali menjalani perawatan akibat sakit sejak Senin siang. Ia mendapat perawatan dari dokter spesialis jantung.

    “Dilakukan penanganan oleh dokter Nelly Mulyaningsih, dokter spesialis jantung kami dan dinyatakan pasien tengah mengalami gagal jantung akut dan diberikan obat-obatan emergency. Kondisinya sempat membaik namun beberapa saat kemudian kembali memberat. Keluhannya sesaknya,” kata Ayyub, dikutip dari detikJatim.

    Meski sama-sama bisa berdampak fatal jika tidak tertangani, gagal jantung atau heart failure sebenarnya berbeda dengan serangan jantung atau heart attack. Ada beberapa perbedaan di antara keduanya.

    Serangan jantung

    Serangan jantung terjadi ketika aliran darah menuju area jantung terhambat, yang artinya jaringan di area tersebut tidak mendapat suplai oksigen. Jika tidak tertangani, jaringan jantung rusak dan perlahan mengalami kematian.

    Istilah medis untuk serangan jantung adalah myocardial infarction. Dikutip dari WebMD, kondisi ini terjadi secara mendadak ketika salah satu pembuluh darah arteri tersumbat.

    Gagal jantung

    Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif ke organ tubuh. Kondisi ini dapat berkembang secara gradual, dan membuat otot jantung makin melemah.

    Serangan jantung dapat memicu gagal jantung jika berdampak pada kemampuan jantung untuk memompa darah. Kadang, gagal jantung juga bisa muncul mendadak setelah serangan jantung. Kondisi ini disebut gagal jantung akut.

    (up/up)

  • Emilia Contessa Meninggal, Denada Langsung Terbang ke Banyuwangi

    Emilia Contessa Meninggal, Denada Langsung Terbang ke Banyuwangi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepergian ibunda tercinta, Emilia Contessa untuk selamanya, membuat selebritas Denada langsung terbang ke Banyuwangi. Hal itu diutarakan oleh manajer Denada, Risna Ories.

    “Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia ibu Nur Indah Citra Sukma Munsyi atau Emilia Contessa (ibunda dari artis kami Denada Elizabeth Tambunan) pada sore hari ini, Senin tanggal 27 Januari 2025 pukul 18.00 WIB di Banyuwangi,” ungkap manajer Denada, Risna Ories di Instagram miliknya, Senin (27/1/2025).

    Dalam unggahannya, ia meminta doa agar arwah almarhumah diterima di sisi Tuhan YME.

    “Mohon kirimkan doa Alfatihah untuk ibunda Emilia Contessa ya. Terima kasih atas kemurahan hati-nya untuk mengirimkan doa untuk beliau,” tegasnya.

    Risna Ories menyebut, kini Denada bersiap untuk berangkat ke Banyuwangi.

    “Saat ini beliau (Denada) tengah berangkat ke Banyuwangi menggunakan pesawat Udara ke Surabaya dilanjutkan perjalanan darat ke Banyuwangi,” pungkas manajer Emilia Contessa, Risna Ories terkait Denada langsung terbang ke Banyuwangi.

  • Cerita Emilia Contessa yang Sempat Menuliskan Wasiat untuk Keluarga Sebelum Meninggal Dunia

    Cerita Emilia Contessa yang Sempat Menuliskan Wasiat untuk Keluarga Sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebelum meninggal, ternyata selebritas senior Emilia Contessa sempat menuliskan wasiat untuk keluarganya yang dititipkan kepada suaminya.

    Emilia Contessa mengutarakannya kepada Indra Herlambang bahwa dirinya sudah menuliskan wasiat untuk keluarganya tercinta di saat terkena penyakit frozen shoulder.

    “Aku sakit frozen shoulder di bagian bahu sebelah kiri. Itu penyakit tidak pernah membuat orang mati tetapi sakitnya nauzubillah. Aduh,” kata Emilia Contessa dikutip dari channel YouTube, Senin (27/1/2025).

    “Penyebabnya kurang aktif, ototnya. Dua hari sekali saya disuntik paint killer di rumah sakit. Bahkan, saya sempat mengumpulkan keluarga, anak-anak lalu kemudian suamiku sudah saya pesankan kalau terjadi apa-apa sama saya maka ini pesan saya,” lanjutnya.

    Ibunda Denada itu menceritakan, wasiat yang sudah dititipkan kepada suaminya itu akibat tidak kuat menahan rasa sakit.

    “Saya sudah sampai begitu (menulis wasiat untuk keluarga), karena frozen shoulder itu tidak akan mematikan tetapi sakitnya nauzubillah berapa lama saya bisa bertahan dengan kesakitan itu,” tuturnya.

    “Apalah saya untuk terapi, kok bisa dilala sakitnya hilang. Saya tidak makan obat apapun, terapi tidak apapun dan belum sempat berobat sudah hilang,” tandasnya.

    Sebelumnya, Kabar duka datang dari selebritas senior Nur Indah Cintra Sukma Munsyi atau dikenal Emilia Contessa yang juga merupakan ibunda tercinta Denada meninggal dunia.

    “Kabar itu benar (Emilia Contessa meninggal),” kata manajer Emilia Contessa, Risna Ories saat dihubungi awak media, Senin (27/1/2025).

  • Tentang Pengalaman Menyusui, Aurel Hermansyah: Bonding Ibu dan Anak yang Belum Tentu Terulang – Halaman all

    Tentang Pengalaman Menyusui, Aurel Hermansyah: Bonding Ibu dan Anak yang Belum Tentu Terulang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perjalanan memberikan air susu ibu (ASI) bagi selebritas Aurel Hermasyah bukan hal yang mudah, tanpa dukungan orang-orang di sekitar. 

    Sebab, menurut dia, pemberian ASi bukan soal memberikan makanan pokok kepada bayi, tapi juga menjadi momen kedekatan ibu dan anak yang belum tentu bisa diulang.

    Aurel sendiri merupakan ibu dua anak dari pernikahannya dengan Atta Halilintar.

    Ia bersyukur mendapat dukungan dari orang terdekat ketika menyusui buah hatinya.

    Dalam acara “Breastfeeding Fest” yang didukung Mom Uung di The Sultan Hotel Jakarta, Aurel menyampaikan dukungannya kepada setiap ibu menyusui di mana pun mereka berada.

    “Semangat terus, karena menurut aku, soal menyusui itu sangat penting, bukan hamil doang ya. Karena setelah hamil masih harus menyusui, itu bonding luar biasa. Kita belum tentu bisa mengulang lagi,” ucap Aurel. 

    Di acara yang sama, dr. Elizabeth Margaretha P, MARS, CIMI mengatakan bahwa peran orang-orang terdekat sangat membantu seorang ibu agar lancar menyusui.

    Oleh karenanya, menurut dia, edukasi terkait pentingnya menyusui juga harus didapatkan oleh keluarga sang ibu serta orang-orang yang terlibat dalam proses tersebut. 

    Dengan kata lain, prinsip seorang ibu tentang pemberian ASI harus sama dengan orang-orang di sekitarnya. Jika tidak, maka akan ibu akan kesulitan dalam perjalanan meng-ASI-hi.

    “Cari helper yang sebaiknya support untuk ASI, jangan sampai kita mau belajar pakai media ASI perah yang lain, pengasuhnya enggak mau dukung, maunya pakai itu aja nggak mau coba belajar. Itu yang akan menjadi kesulitan para mommies untuk sukses belajar yang seharusnya,” ujar dr. Elizabeth 

    “Kalau ada support, ibu menyusui tentu akan merasa lebih mudah, merasa lebih bahagia, dan ujungnya akan berpengaruh terhadap perjalanan menyusui seorang ibu,” sambungnya.

    Acara yang dikhususkan untuk ibu hamil dan menyusui ini, menghadirkan lebih dari 3.000 peserta dan beberapa selebritas tanah air.

    “Breastfeeding Fest ini hadir sebagai bentuk perayaan untuk ibu, sebagai bentuk support menyusui, dan juga sebagai pengingat kalau dalam perjalanan menyusui, ibu tidak sendiri, karena Mom Uung selalu jadi garda terdepan untuk perjalanan menyusui kalian,” kata Founder Mom Uung Victoria Finky.

    Pihaknya punya misi ingin membersamai dan membantu perjalanan ibu menyusui hingga dua tahun.

    Tak hanya membantu para ibu dalam produk booster ASI, Mom Uung juga terus meningkatkan layanan konsultasinya.

    Berdasarkan data, terdapat 700 ribu lebih ibu yang menggunakan layanan konsultasi, yang disediakan Mom Uung panjang 2024.

    “Kita berusaha hadir dengan layanan konsultasi, webinar, hingga festival seperti ini, bukan lain bukan apa, tapi kita ingin menyampaikan betapa hebatnya ASI, sehingga pantas untuk kita perjuangkan bersama,” ucap Finky.

    CEO Mom Uung, Jonathan Handoko, menyampaikan bahwa kebaikan tentang ASI harus disebarkan ke seluruh Indonesia. 

    “Kita pengen ibu-ibu yang hadir di sini menjadi perpanjangan tangan kebaikan ASI, sehingga ke depannya bisa menjangkau bahkan ke setiap pelosok indonesia, sehingga bersama bisa meningkatkan angka menyusui di Indonesia,” ujar Jonathan.

    Kegiatan Breastfeeding Fest dibagi dalam beberapa sesi, sesi pertama workshop menyusui, yang diisi langsung oleh dr. Elizabeth Margaretha P, MARS, CIMI.

    Sesi kedua ada workshop persiapan menyusui untuk ibu hamil oleh dr. Agus Heriyanto, SpOG. MARS. MM. CHt, dan prenatal yoga yang diinstruksikan langsung oleh Jamilatus Sa’diyah bidan kesayangan para selebritas.

    Hadir juga Denada Tambunan sebagai instruktur zumba untuk para ibu menyusui, serta dr. I.G.A.N Pratiwi, SpA. MARS.