Kalah Pilkada Bogor Versi Quick Count, Apa Kegiatan Sendi Fardiansyah Selanjutnya?
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Calon wali kota Bogor nomor urut 1,
Sendi Fardiansyah
, memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya setelah hasil hitung cepat (
quick count
) Pilkada Kota Bogor 2024 menunjukkan dirinya dan pasangannya, Melli Darsa, berada di posisi terakhir.
Pasangan ini meraih 9,85 persen suara.
“Rencana menghabiskan waktu dulu bersama keluarga,” kata Sendi saat dihubungi
Kompas.com,
Jumat (29/11/2024).
Sendi menerima hasil
quick count
yang dinilai selaras dengan laporan dari para saksi yang ditempatkannya di berbagai tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Bogor.
“Kami menerima hasil dari
quick count
yang memang hampir sama dengan hasil perhitungan dari saksi-saksi kami di TPS,” jelas dia.
Sendi juga menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan calon nomor urut 3, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin (Dedie-Jenal), yang unggul dengan perolehan suara tertinggi sebesar 37,67 persen.
“Kami mengucapkan selamat kepada Paslon 3, Bapak Dedie dan Pak JM. Semoga bisa membawa Kota Bogor lebih baik,” ujar dia.
Berdasarkan hasil
quick count
lembaga survei Charta Politica yang dirilis Kamis (28/11/2024) pukul 10.20 WIB, pasangan Dedie-Jenal meraih suara tertinggi dengan 37,67 persen.
Pasangan nomor urut 2, Atang Trisnanto dan Annida Allivia, berada di posisi kedua dengan perolehan suara 27,36 persen, disusul pasangan nomor urut 5, Raendi Rayendra dan Eka Maulana, dengan 14,06 persen suara.
Di peringkat keempat, pasangan nomor urut 4, Rena Da Frina dan Teddy Risandi, memperoleh 11,05 persen suara.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Sendi-Melli, berada di posisi terakhir dengan 9,85 persen suara.
Meskipun demikian, hasil hitung cepat ini bukanlah hasil resmi.
Hasil final Pilkada Kota Bogor 2024 akan ditentukan berdasarkan perhitungan manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Dedie Rachim
-
/data/photo/2024/10/23/67186834925db.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kalah Pilkada Bogor Versi Quick Count, Apa Kegiatan Sendi Fardiansyah Selanjutnya? Megapolitan 29 November 2024
-

Sudarsono-Supriana Unggul Pilkada Banjar 2024 Versi Hitung Cepat Tim Masagi
JABAR EKSPRES – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, nomor urut 3 Sudarsono dan Supriana, berhasil meraih kemenangan dalam Pilkada Banjar 2024 dalam hitung cepat yang dilakukan oleh saksi tim Paslon Sudarsono-Supriana (Masagi).
Kemenangan ini disambut dengan penuh sukacita oleh para kader dan pendukung dari Partai Golkar, PKB, serta partai-partai pengusung lainnya.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar, Dadang R Kalyubi, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh kader yang telah bekerja keras dalam proses pemilihan ini.
BACA JUGA: Bawaslu Bandung Barat Belum Terima Laporan Kecurangan di Hari Pemungutan Suara
“Kepada kalian para kader, keren, kalian mantap! Hari ini adalah hari kemenangan kita,” ujar Dadang saat ditemui di Sekretariat Gabungan pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, Sudarsono-Supriana, pada Rabu 27 November 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Dadang juga menyampaikan terima kasih kepada kader PKB dan partai pengusung lainnya yang telah memberikan dukungan penuh.
“Inilah hasil yang kalian dapat, kader PKB, Golkar, dan partai pengusung lainnya. Terima kasih,” tambahnya.
BACA JUGA: Pilkada Kota Cimahi: Dikdik-Bagja Imbau Pendukung Jaga Kondusivitas Sambil Tunggu Hasil Resmi KPU
Acara perayaan kemenangan ini juga dihadiri oleh sesepuh Partai Golkar, Herman Sutrisno, yang menyampaikan rasa syukurnya atas kemenangan yang diraih.
“Alhamdulillah, perjuangan kita semua dengan ridho Allah dan takdir-Nya, Sudarsono-Supriana memenangkan Pilkada 2024. Kita menang!” ungkap Herman dengan penuh semangat.
Semenyata itu, Sudarsono, juga mengekspresikan rasa syukurnya atas amanah yang diberikan untuk memimpin Kota Banjar.
BACA JUGA: Kemenangan Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor Sudah Ditangan, Dedie Rachim Minta Pendukung Tidak Berlebihan
“Alhamdulillah, sudah diberikan amanah untuk memimpin Banjar. Semoga bisa menyejahterakan masyarakat Banjar,” ujar Sudarsono dengan nada harapan.
Sudarsono tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Herman Sutrisno dan Ade Uu Sukaesih yang selalu mendukung dan mendoakan langkahnya sehingga bisa memenangkan Pilkada ini.
“Terima kasih kepada Pak Herman dan Bu Ade yang selalu mendoakan, mendukung, dan membantu langkah kami sehingga bisa memenangkan Pilkada Banjar ini,” tutupnya.
-

Bawaslu Bandung Barat Belum Terima Laporan Kecurangan di Hari Pemungutan Suara
JABAR EKSPRES – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku menerima sejumlah laporan di hari pelaksanaan pencoblosan Pilkada Serentak 2024.
Sebelumnya beredar di grup Whats App, surat suara Pilbup Bandung Barat sudah tercoblos salah satu pasangan calon (Paslon).
“Hari ini, paling (menerima informasi) ada miskomunikasi saja, di TPS 12 Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas. Hanya salah memberikan surat suara,” kata Ketua Bawaslu KBB, Riza Nasrul Falah Sopandi saat dikonfirmasi, Rabu (27/11/2024).
BACA JUGA: Kemenangan Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor Sudah Ditangan, Dedie Rachim Minta Pendukung Tidak Berlebihan
Menurutnya, surat suara yang rusak tersebut sudah dikuatkan oleh berita acara, dan menjadi kejadian khusus di TPS tersebut.
“Sebenarnya surat suara tersebut dicoblos oleh sang pemilih yang menerima dua kartu yang sama dari anggota KPPS. Kedua surat itu, lembaran untuk Pilbup Bandung Barat,” katanya.
“Harusnya pemilih dapat dua lembar, masing-masing untuk Pilbup dan satu lagu untuk Pilgub. Human error saja,” jelasnya.
BACA JUGA: Ngatiyana-Adhitia Unggul di Pilkada Kota Cimahi Versi Quick Count, Data Masuk Sudah 85 Persen
Temuan lainnya, lanjut dia, pada saat Bawaslu melakukan monitoring ke wilayah Kecamatan Padalarang.
“Salah satu warga kurang paham disangkanya, asal pegang KTP Jawa Barat bisa memilih dimana saja. Sementara warga tersebut, belum mendaftar sebagai pemilih tambahan sehingga petugas KPPS menolaknya,” katanya.
Riza menegaskan, sepanjang pelaksanaan pencoblosan Bawaslu Bandung Barat belum menerima laporan secara formal. Hanya hasil penelusuran.
BACA JUGA: Paslon 2 Klaim Menangi Pilkada 2024, Kang DS Sebut Siap Kembali Pimpin Kabupaten Bandung
“Masih ada beberapa yang melakukan upaya seperti sebelumnya. Laporan secara formal belum, cuman penelusuran beberapa masih ada yang melakukan kayak kemarin,” tandasnya. (Wit)
-

Pilkada Kota Cimahi: Dikdik-Bagja Imbau Pendukung Jaga Kondusivitas Sambil Tunggu Hasil Resmi KPU
JABAR EKSPRES – Psasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik S Nugrahawan dan Bagja Setiawan, menyatakan bakal menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan perolehan suara dalam Pilwalkot Cimahi 2024.
“Kami masih melakukan penghitungan berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Tapi untuk hasil akhir, kami masih menunggu rekapitulasi resmi KPU,” ujar Dikdik saat ditemui, Rabu (27/11/24).
Menurut Dikdik, hingga saat ini pihaknya telah menerima sekitar 75 persen suara dari saksi di TPS, tetapi belum dapat memastikan hasil akhir hingga rekapitulasi resmi diselesaikan.
BACA JUGA: Kemenangan Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor Sudah Ditangan, Dedie Rachim Minta Pendukung Tidak Berlebihan
Pemungutan suara Pilwalkot Cimahi 2024 berlangsung di 812 TPS yang tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi.
Dikdik mengimbau seluruh partai koalisi dan pendukungnya untuk tetap tenang dan menunggu proses rekapitulasi KPU secara resmi.
“Mari kita jaga kondusivitas Kota Cimahi yang kita cintai ini. Mari kita tunggu hasil akhir rekapitulasi suara dan menghormati apa pun hasilnya,” pungkasnya. (Mong)
-

Kemenangan Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor Sudah Ditangan, Dedie Rachim Minta Pendukung Tidak Berlebihan
JABAR EKSPRES – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor versi quick count Kompas.com.
Dedie-Jenal unggul sementara dengan persentase 37,78 persen dengan total suara yang masuk sebesar 96,50 persen per pukul 20.00 WIB pada Rabu (27/11).
Sementara pada posisi kedua ditempati pasangan Atang Trisnanto – Annida Allivia dengan raihan 27,34 persen. Sedangkan duet dokter Rayendra – Eka Maulana ada di posisi ketiga lantaran meraup 14,05 persen.
BACA JUGA: Ngatiyana-Adhitia Unggul di Pilkada Kota Cimahi Versi Quick Count, Data Masuk Sudah 85 Persen
Kemudian disusul pasangan Rena Da Frina – Teddy Risandi sebesar 10,98 persen. Sedangkan posisi terakhir adalah duet Sendi Fardiansyah – Melli Darsa sebesar 9,77 persen.
Menanggapi hal itu, Calon Wali Kota Bogor nomor urut 3, Dedie A Rachim mengaku bersyukur dengan hasil quick count tersebut. Menurutnya, hitung cepat itu adalah representasi dari penghitungan resmi.
“Alhamdulillah dari hasil hitung cepat, Dedie – Jenal berhasil memenangkan pilkada. Kami berterimakasih kepada Allah lantaran telah memberikan jalan meraih kemenangan. Begitu juga kepada keluarga besar, relawan, partai koalisi, dan seluruh masyarakat,” kata Dedie saat ditemui Jabar Ekspres di Posko Pemenangan Bogor Beres pada Rabu (27/11) Malam.
BACA JUGA: Hasil Quick Count sementara, MQ Iswara Sebut Dedi-Erwan Menang di 27 Kabupaten
Dedie juga menyebut bahwa secara ilmiah, quick count adalah potret lapangan dari hasil pemilu.
“Kurang lebihnya akan dihitung secara manual oleh KPU Kota Bogor,” ungkap Dedie.
Dirinya juga meminta agar para pendukung tidak berlebihan dalam menyikapi hasil quick count.
BACA JUGA: Hasil Quick Count sementara, MQ Iswara Sebut Dedi-Erwan Menang di 27 Kabupaten
“Kita harus hormati prosesnya. Tunggu hasil resmi penghitungan oleh KPU,” jelasnya.
Kata Dedie, pihaknya mempunyai banyak PR untuk membenahi Kota Bogor ke depannya.
“Kami akan jawab dengan kerja keras, cerdas, sejahtera, sehat, lancar untuk Kota Bogor,” tegasnya.
BACA JUGA: Sempat Diguyur Hujan Deras, Pj Bupati KBB Pastikan Pelaksanaan Pilkada Berjalan Lancar
-
/data/photo/2024/09/23/66f18cecef8bb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
"Swing Voters" di Kota Bogor Tinggi, 5 Paslon Punya Peluang yang Sama Megapolitan 22 November 2024
“Swing Voters” di Kota Bogor Tinggi, 5 Paslon Punya Peluang yang Sama
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Lembaga survei Pusat Polling (Puspoll) Indonesia mencatat bahwa 34,7 persen masyarakat Kota Bogor masih ragu dalam menentukan pilihan mereka untuk
Pilkada Kota Bogor
2024.
Survei ini dilakukan pada 12-17 November 2024 untuk mengetahui preferensi politik masyarakat terhadap Pilwakot Bogor.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 7,2 persen masyarakat Kota Bogor masih belum menentukan pilihan mereka.
Peneliti Puspoll Indonesia, Luqmanul Hakim, mengatakan bahwa hasil survei tersebut menggambarkan dinamika Pilkada Kota Bogor yang masih sangat cair.
“Situasinya masih dinamis. Artinya, dalam waktu satu minggu ke depan menjelang pencoblosan, masih bisa terjadi perubahan elektoral dalam pemilihan wali kota Bogor,” ungkap Hakim, Jumat (22/11/2024).
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur, dengan metode acak bertingkat (
multistage random sampling
) dan
margin of error
sekitar 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jumlah sampel yang diambil adalah 600 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Bogor.
Secara umum, hasil survei Puspoll Indonesia menempatkan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Dedie Rachim-Jenal Mutaqin, di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 29,6 persen.
Paslon nomor urut 2, Atang Trisnanto-Annida Alivia, yang memiliki elektabilitas 20,2 persen.
Paslon nomor urut 4, Rena Da Frina-Teddy Risandi, menunjukkan kenaikan signifikan dan kini berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 18,4 persen.
Sementara itu, paslon nomor urut 1, Sendi Fardiansyah-Melli Darsa, mencatatkan elektabilitas 17,1 persen.
Paslon nomor urut 5, Raendi Rayendra-Eka Maulana, berada di posisi terakhir dengan 8,4 persen elektabilitas.
Pengamat politik Kota Bogor, Herry Setiawan, menilai bahwa tren kenaikan suara untuk paslon Rena Da Frina-Teddy Risandi terjadi akibat perpindahan dukungan dari pemilih paslon lain.
Herry juga menganggap masyarakat semakin mengenal sosok Rena-Teddy, dengan gaya kampanye yang lebih berani dan aktif bersosialisasi, yang menarik perhatian masyarakat.
“Apalagi paslon ini sudah mendapatkan dukungan dari komunitas Suku Batak di Kota Bogor,” ujar Herry.
“Paslon Rena-Teddy juga semakin aktif menyambangi basis simpul suara paslon lain, yang sepertinya efektif untuk menambah kenaikan suaranya,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/09/23/66f173d5d99cb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Elektabilitas Tinggi, Dedie Rachim: Hasil Menyapa Langsung ke Lapangan Megapolitan 19 November 2024
Elektabilitas Tinggi, Dedie Rachim: Hasil Menyapa Langsung ke Lapangan
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 3,
Dedie Rachim
dan Jenal Mutaqin, memimpin hasil survei elektabilitas dengan perolehan 41,8 persen berdasarkan survei terbaru Charta Politika.
Dedie mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari strategi kampanye yang mengedepankan pendekatan langsung kepada masyarakat, seperti blusukan, menyapa warga, dan mendengarkan aspirasi mereka.
“Jadi dengan adanya survei Charta ini, di situ terlihat ada beberapa poin penting bahwa memang biar bagaimanapun juga pendekatan kepada masyarakat berupa tindakan menyapa langsung ya di lapangan, kemudian berdialog, itu ternyata cukup efektif,” ujar Dedie Rachim kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).
Meski memimpin survei, Dedie menegaskan bahwa timnya tidak akan berpuas diri. Ia menyatakan akan terus bekerja keras hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024.
“Meskipun kita ada survei yang cukup baik, tetapi tentu kita tidak kendor, artinya saya akan terus turun ke masyarakat, menyampaikan masyarakat, mendengarkan kesah mereka, menyampaikan aspirasi, itu merupakan bagian dari pola kampanye kita,” kata Dedie.
Hasil survei Charta Politika yang dilakukan pada 8-12 November 2024 menunjukkan pasangan
Dedie Rachim-Jenal Mutaqin
berada di posisi pertama dengan elektabilitas 41,8 persen.
Pasangan nomor urut 2, Atang Trisnanto dan Annida Allivia, menempati posisi kedua dengan elektabilitas 22,0 persen, disusul pasangan nomor urut 1, Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa, dengan 14,3 persen.
Pasangan Raendi Rayendra-Eka Maulana (nomor urut 5) memperoleh 13,0 persen, sedangkan pasangan Rena Da Frina-Teddy Risandi (nomor urut 4) berada di posisi terakhir dengan 4,5 persen.
Survei ini melibatkan 400 responden yang tersebar di enam kecamatan Kota Bogor. Charta Politika menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 4,9 persen.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Survei Elektabilitas Pilwakot Bogor: Sendi Meroket, Dedie Rachim Stagnan
Bogor, Gatra.com – Pemilihan Walikota Bogor 2024 akan diwarnai pertarungan sengit antara Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah. Meski elektabilitas Dedie Rachim masih memimpin dengan 39,1%, tapi dibawahnya ada Sendi Fardiasnyah yang pada survei sebelumnya 6,1%, sekarang meroket ke 20,9%.
Demikian analisis hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait dengan preferensi pemilih warga Kota Bogor terhadap sejumlah calon walikota dan sejumlah isu lain.
Survei dilakukan pada 11-16 Juli 2024 dengan menggunakan metode standar multi stage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan kuesioner kepada 440 responden dengan margin of error 4,8%.
Direktur Eksekutif Citra Komukasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah dalam paparannya menjelaskan, pertarungan sengit itu potensial terjadi karena dua hal. Pertama, keduanya punya potensi untuk memperoleh tiket partai. Kedua, karena posisi elektabilitas kedua figur itu, Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah yang cukup menarik.
Menurutnya, dua kandidat tersebut memiliki tren elektabilitas yang berbeda. Dedie Rachim sebagai incumbent punya tren yang stagnan, meski masih memimpin. Tapi, di sisi yang lain, Sendi Fardiansyah, punya tren yang meroket, meski masih di bawah Dedie Rachim.
“Tren elektabilitas Sendi bisa naik lagi setelah sejumlah partai resmi mengusung dirinya. Biasanya, keraguan memilih itu juga muncul karena dianggap belum tentu dapat tiket partai,” katanya dalam keterngan yang diterima pada Sabtu (20/7).
Dalam kontestasi Pilkada, jelas Toto, tren elektabilitas menjadi variabel penting yang harus dilihat. Karena dari pengalaman selama ini, kandidat yang punya tren naik, memiliki potensi menyalip kandidat di atasnya. Sebaliknya, kandidat yang trennya stagnan, apalagi turun, biasanya akan terus turun.
Dalam konteks Pilwakot Bogor, menurut Toto, kandidat yang harus diwaspadai Dedie Rachim adalah Sendi Fardiansyah. Pasalnya, tren Sendi terus naik, bahkan meroket. Dari survei empat bulan sebelumnya, hanya 6,1%, sekarang sudah tembus ke angka 20,9%.
“Ini data yang good news buat Sendi. Tapi bad news buat Dedie. Bayangkan, naik dari 6,1 ke 20,9% itu sangat signifikan dalam simulasi 14 calon. Sementara, Dedie Rachim dari dua kali survei, posisinya masih belum beranjak jauh, yaitu sekitar 39 sampai 40-an persen,” katanya.
Sejumlah kandidat lain yang dipotret, ada Atang (10,0%), Raendi Rayendra (9,8%) dan yang lainnya di bawah 5% seperti Jenal Mutaqin (4,8%), Rusly Prihatevy (4,3%) dan lain-lain. Saat dikerucutkan menjadi enam calon, Sendi naik lagi ke 24,5%, Dedie Rachim ke 40,9%.
Variabel lain yang harus dilihat dalam membaca peluang, kata Toto, adalah tingginya pemilih yang masih berkategori soft supporter, yaitu gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Itulah pemilih cair yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan.
“Soft supporter-nya masih 49%. Ini jumlah pemilih yang masih bisa diperebutkan. Sementara, strong supporternya belum ada yang tembus 30%. Pada bagian lain, baru 18,6% publik yang sudah menentukan pilihannya dari sekarang. Mayoritas publik, masih menunggu masa kampanye, hari tenang dan saat datang ke TPS,” ungkapnya.
158