Tag: Dedie Rachim

  • Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan, Pemkot Bogor Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme

    Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan, Pemkot Bogor Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme

    JABAR EKSPRES – Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme Kota Bogor resmi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bogor Nomor 100.3.3.3/KEP.112-BAG.PEM/2025 tentang Pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme Kota Bogor.

    Pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di daerah ini berdasarkan instruksi Gubernur, untuk mewujudkan Jabar yang aman dan kondusif.

    Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim langsung memimpin apel pencanangan pemberantasan premanisme tingkat Kota Bogor bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo, dan Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Inf Dwi Agung Prihanto di Tugu Kujang, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Kamis (27/3/2025).

    “Aksi premanisme seperti pemerasan, pungutan liar, intimidasi, atau lainnya, termasuk (premanisme) di sektor investasi harus ditindak tegas,” ucap Dedie Rachim saat memimpin apel.

    Sebab, aksi-aksi premanisme ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga menghambat kemajuan, kondusivitas daerah, dan pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan dalam Asta Cita Presiden Prabowo sebesar 8 persen.

    Ia pun memberikan contoh kasus aksi premanisme yang terjadi pada November 2024 lalu, ketika dirinya belum menjabat sebagai Wali Kota Bogor.

    Saat itu, terjadi aksi premanisme oleh seorang pengamen terhadap wisatawan asal Jepang di dalam angkutan kota, yang dikhawatirkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

    “Mulai hari ini, tidak boleh ada lagi pengamen yang mengganggu para penumpang di angkot. Jadi, mohon kepada semua pihak, kita ingin kembali mengkondisikan Kota Bogor,” tegasnya.

    Untuk melakukan pemberantasan premanisme ini, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu praktik-praktik premanisme yang akan diberantas dan identifikasi siapa saja yang harus ditindak.

    “Buru pelakunya. Tidak boleh lagi ada praktik-praktik seperti mengamen di atas angkot atau nongkrong di titik tertentu yang mengganggu penumpang dan masyarakat. Kita akan menciptakan kondusivitas wilayah, meningkatkan perekonomian, serta melakukan langkah konkret dengan membongkar tempat-tempat rawan yang dijadikan pangkalan,” ujarnya.

    BACA JUGA: Kota Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Rakor Teknis APEKSI, Rumuskan Program Asta Cita Prabowo

    Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin saat melakukan penertiban lapak pedagang miras. (Foto: Diskominfo Kota Bogor)

  • Kota Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Rakor Teknis APEKSI, Rumuskan Program Asta Cita Prabowo

    Kota Bogor Siap Jadi Tuan Rumah Rakor Teknis APEKSI, Rumuskan Program Asta Cita Prabowo

    JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyatakan kesiapan Kota Bogor menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan rapat koordinasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

    Kegiatan pertemuan penting itu bakal digelar pada Juni 2025 mendatang dan diperkirakan akan diikuti oleh 98 wali kota seluruh Indonesia.

    Ditunjuknya Kota Bogor sebagai lokasi pertemuan itu atas aspirasi para anggota dan persetujuan Ketua APEKSI, Eri Cahyadi usai Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) III APEKSI yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (25/4).

    Adapun pertemuan lanjutan di Kota Bogor nanti, guna membahas secara khusus program-program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Kota Surabaya yang bakal digelar di Kota Surabaya, Mei 2025.

    BACA JUGA:  Terima Aduan, Komisi IV Desak Disdik Kota Bogor Inventarisir Kerusakan di Sekolah-sekolah

    “Kami menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada Kota Bogor sebagai tuan rumah untuk membahas secara khusus program-program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” kata Dedie Rachim, dikutip Jumat (25/4).

    Dia merinci, dalam agenda pertemuan nanti APEKSI akan membahas mengenai program-program prioritas nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda hingga Koperasi Merah Putih.

    Selain itu, berbagai masalah yang akan diangkat antara lain kesesuaian syarat teknis yang sulit dipenuhi Pemerintah Kota mengenai ketentuan luasan lahan sebesar 5 hektare untuk sekolah rakyat.

    “Sebab, hal itu dirasa berat disiapkan oleh anggota APEKSI,” sebutnya.

    BACA JUGA: Kota Bogor Krisis Tenaga Pendidik di SD, Endah Purwanti Desak Adanya Solusi Konkret: Kondisi Darurat!

    Diketahui, beberapa kesepakatan penting dihasilkan dalam Rakorwil III APEKSI yang digelar di Pekalongan tersebut.

    Salah satunya adalah pengukuhan Wali Kota Pekalongan sebagai Ketua Korwil III APEKSI, dengan Wali Kota Bandung ditunjuk sebagai wakil ketua.

    Selain itu, Rakorwil juga membahas persiapan pelaksanaan Rakornas APEKSI yang akan digelar pada Mei 2025 di Kota Surabaya. (YUD)

  • Pemkot Bogor bangun pengganti akses putus di Batutulis

    Pemkot Bogor bangun pengganti akses putus di Batutulis

    Kota Bogor (ANTARA) – Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat membangun pengganti akses terputus Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis diawali dengan membentuk tim penanggulangan bencana khusus kejadian tanah ambles.

    Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Bogor, Kamis, menjelaskan bahwa tim bertugas membahas pembebasan lahan dan pembangunan akses baru pengganti Jalan Saleh Danasasmita.

    Tim tersebut berisi jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait seperti dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR), dinas perumahan dan permukiman (disperumkim), dan dinas perhubungan (dishub).

    “Tim ini dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pak Eko Prabowo,” kata Dedie.

    Ia menyebut bahwa tim ini tengah membuat Detail Engineering Design (DED) dan menghitung biaya teknis berkaitan dengan rencana proyek tersebut.

    Tim ini juga akan menggelar rapat koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait seperti Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

    “Rapat akan dilakukan setelah ada perhitungan rekomendasi teknis terkait risiko adanya ancaman hidrometeorologi di lokasi ambles jalan,” ucap Dedie.

    Jajaran Pemkot Bogor meninjau lahan milik warga di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan yang bakal digunakan sebagai akses baru menuju Batutulis pada Selasa (25/3) lalu.

    Lahan yang berada di pinggir Jalan Lawanggintung itu, akan dibebaskan oleh Pemkot Bogor dan dibangun menjadi jalan untuk menggantikan fungsi Jalan Saleh Danasasmita yang ambles.

    Dedie Rachim menyebut ada sekira 3.500 meter persegi tanah masyarakat yang akan dibebaskan oleh pihaknya dalam rencana itu.

    Lahan itu kemudian akan dibangun jalan dengan panjang sekira 200 meter.

    “Dalam membebaskan lahan tentu ada prosedur dan prosesnya. Kami akan coba negosiasi dengan pemilik lahan dan kemudian mengambil langkah persiapan teknis seperti membuat Detail Engineering Design dan penilaian lahan,” papar Dedie.

    Pembebasan lahan tersebut akan dibiayai oleh anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD Kota Bogor.

    Sedangkan bagian pembangunan jalan akan dinegosiasikan Pemkot Bogor agar mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

    Meskipun biaya pembangunan jalan tidak akan terlalu besar hanya sekira Rp5 miliar sehingga bisa diakomodasi oleh APBD Kota Bogor.

    Dedie memastikan seluruh proses tersebut akan berjalan pada tahun ini. Pasalnya, rencana tersebut merupakan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Pemkot juga melobi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait penanganan akses Jalan Saleh Danasasmita.

    Langkah itu dilakukan dengan bertemu langsung dengan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, di kantor pusat Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).

    Dalam pertemuan tersebut, Dedie memaparkan kondisi jalan di sekitar Underpass Batutulis yang mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi.

    Ia juga menyampaikan usulan pembukaan akses jalan baru guna menghindari potensi bencana serupa di masa mendatang.

    “Hal ini juga merupakan bagian dari rekomendasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DKI-Jabar,” kata Dedie.

    Menurut Dedie, akses jalan tersebut sangat krusial karena berada di jalur utama yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional.

    Ia berharap, pemerintah pusat bisa memberikan dukungan melalui skema pembiayaan Inpres Jalan Daerah (IJD).

    “Skema pembiayaan ini bisa mempercepat proses penanganan jalan,” ungkapnya.

    Menanggapi hal itu, Wamen PU, Diana Kusumastuti meminta Pemkot Bogor segera mengajukan usulan teknis secara resmi. Kemudian memastikan ketersediaan lahan untuk akses jalan baru.

    “Sehingga apabila memungkinkan dibantu lewat IJD, proses penanganan bisa langsung dimulai,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, turut dibahas rencana relokasi jaringan distribusi utama (JDU) milik Perumda Tirta Pakuan yang terlintasi proyek akses tersebut.

    Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan menyatakan bahwa siap mendukung langkah relokasi demi keamanan akses dan keberlanjutan layanan air bersih.

    Dedie berharap sinergi antara pemerintah pusat, Pemkot, dan BUMD bisa mempercepat solusi terhadap persoalan yang berdampak langsung terhadap aktivitas warga.

    Sementara itu, pengupasan aspal longsor Batutulis mulai dilakukan sejak Selasa (22/4) dini hari, dengan bantuan alat berat.

    Dedie mengungkapkan bahwa tahap pertama penanganan di Batutulis adalah pengupasan aspal.

    Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk memastikan penanganan perbaikan tembok penahan tanah (TPT) dilaksanakan secara optimal.

    “Perbaikan diperkirakan memakan waktu 2 bulan. Apabila TPT selesai diperkuat langkah selanjutnya pengembalian fungsi area amblas menjadi lahan terbuka hijau,” ucap Dedie Rachim.

    Ia menambahkan, secara simultan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menindaklanjuti pembebasan lahan untuk akses baru.

    “Setelah TPT selesai, untuk sementara sebelum jalur akses baru ada, maka jalur lama dapat dilalui roda dua,” tutur Dedie Rachim.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kantor Gubernur Jabar Bakal Berganti Nama, Gedung Bakorwil Bogor Jadi Gedung Pakuan Pajajaran

    Kantor Gubernur Jabar Bakal Berganti Nama, Gedung Bakorwil Bogor Jadi Gedung Pakuan Pajajaran

    JABAR EKSPRES – Salah satu tempat yang bakal dijadikan kantor oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yakni gedung Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah (Bakorwil) I Bogor bakal berganti nama.

    Hal ini disampaikan Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Ia menjelaskan, dalam kunjungan Gubernur Jawa Barat, Senin (14/4), Dedi Mulyadi memberikan nama baru untuk Bakorwil Bogor, yaitu Gedung Pakuan Pajajaran.

    “Kalau di Bandung namanya Gedung Pakuan, di Bogor ditambahkan ‘Pajajaran’. Ini menunjukkan hubungan emosional dan historis yang kuat antara Bogor dan Kerajaan Pajajaran, sehingga menurut beliau, Bogor memang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov Jawa Barat,” kata Dedie dikutip Selasa (15/4).

    Terkait penggunaan Gedung Bakorwil yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, sebagai kantor orang nomor satu di Jawa Barat, Dedie Rachim menilai bahwa secara fisik bangunan sudah tersedia, namun belum ditunjang fasilitas perkantoran yang memadai.

    Karena itu, Gubernur Jawa Barat meminta agar gedung yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan Bogor ini bisa segera dijadikan tempatnya berkantor.

    Analis Kebijakan Ahli Utama di Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Barat, Raden Iip Hidayat, menambahkan, bahwa gedung yang semula bernama Bakorwil dan kini menjadi Gedung Pakuan Pajajaran merupakan salah satu kantor yang akan digunakan oleh Dedi Mulyadi.

    “Karena beliau nantinya akan berkantor di lima lokasi, di Bandung, Bogor, Purwakarta, Cirebon, dan Garut. Ini adalah bekas kantor-kantor karesidenan pada zaman dulu,” terangnya.

    Saat ini, kantor tersebut masih dalam proses penataan, karena tujuan utamanya adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

    “Saat ini ada pembicaraan mengenai bagaimana gedung ini bisa difungsikan, termasuk penataan ruangan. Tadi, seperti yang disampaikan, ada kemungkinan pagarnya atau tembok di luar bangunan yang dekat Samsat dibuka agar menyatu antara pelayanan dan kantor gubernur,” jelas Raden Iip.

    Untuk ruang berkantor Gubernur Jawa Barat yang nantinya akan berada di lantai dua, saat ini masih dalam tahap konsepsi oleh Biro Umum Provinsi Jawa Barat.

    “Sedang merencanakan penataannya. Mungkin bulan depan atau pekan depan penataan ini sudah bisa dimulai. Pak Gubernur sudah memberikan arahan agar setiap kantor ini bisa dijadikan tempat pelayanan yang dekat dengan masyarakat,” tuturnya.

  • Warga Kota Bogor Keluhkan Jalan di Batutulis Sudah Sebulan Lebih Ditutup Akibat Longsor – Page 3

    Warga Kota Bogor Keluhkan Jalan di Batutulis Sudah Sebulan Lebih Ditutup Akibat Longsor – Page 3

    Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menturukan, pembebasan lahan membutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar. Sementara untuk pembangunan infrastruktur jalan antara Rp10 miliar sampai dengan Rp15 miliar.

    Menurutnya, untuk pembangunan infrastruktur jalan baru, direncanakan dari anggaran Kementerian PUPR.

    “Tapi menurut pemerintah pusat, lahan harus disiapkan terlebih dahulu oleh daerah,” ujar Dedie Rachim.

    Karena itu, ia belum bisa memastikan kapan pembangunan jalan akan dimulai, karena harus melakukan beberapa tahapan, mulai menyiapkan anggaran, proses pembebasan lahan, studi kelayakan jalan yang akan dibangun hingga, lelang.

    “Ya secepatnya, tapi kan ada proses. Uangnya harus dicari dulu, aturannya disesuaikan, timnya dibentuk, gambar teknis,” pungkasnya. 

  • Jalan di Batu Tulis Ambles, Dedi Mulyadi Minta Jalur Pengganti Segera Dibangun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 April 2025

    Jalan di Batu Tulis Ambles, Dedi Mulyadi Minta Jalur Pengganti Segera Dibangun Megapolitan 14 April 2025

    Jalan di Batu Tulis Ambles, Dedi Mulyadi Minta Jalur Pengganti Segera Dibangun
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    meninjau jalan ambles di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (14/4/2025) sore.
    Dalam kunjungannya, Dedi meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera membangun akses atau jalur baru sebagai pengganti jalan ambles tersebut. 
    “Tahun ini harus segera dibebaskan, tahun ini harus segera dibangun (jalur baru). Kemudian ini (jalan ambles) diubah menjadi Leweung Batu Tulis,” kata Dedie.
    Dedi menyampaikan, kondisi jalan amblas yang menghubungkan wilayah Cipaku dengan Batu Tulis itu sudah tak layak untuk diperbaiki lagi.
    Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan solusi untuk membuka akses atau jalan baru sebagai penghubung.
    “Solusinya adalah jalannya dipindah, alokasinya dibagi dua. Setengah Pemerintah Provinsi (Pemprov), setengah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor,” sebutnya.
    Sementara, Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, Pemkot Bogor telah menyiapkan skema pergantian jalan ambles dengan membuka akses atau jalur baru.
    Jalur baru itu dimulai dari area Sumur Tujuh langsung turun menuju Jalan Saleh Danasasmita.
    “Kurang lebih nanti panjangnya sekitar 200 meter,” tuturnya.
    Dedie menambahkan, Pemkot Bogor akan melakukan kajian terlebih dulu sebelum membuka akses baru tersebut. Termasuk, dalam menentukan harga pembebasan lahan.
    “Dari pembicaraan kami tadi disepakati soal pembebasan lahan itu nanti anggarannya 50 persen dari Pemprov, setengahnya lagi dari Pemkot. Intinya kita coba cari harga yang sesuai,” imbuhnya.
    “Terus tadi Pak Gubernur bilang jalan yang ambles ini nantinya akan dijadikan taman, ditanami pohon-pohon khas Bogor,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Bogor Gencarkan Penertiban Pengamen Angkot dan Reklame Ilegal, Ini Kata DPRD!

    Pemkot Bogor Gencarkan Penertiban Pengamen Angkot dan Reklame Ilegal, Ini Kata DPRD!

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah gencar merespons berbagai keluhan warga terkait maraknya pengamen di angkot dan persimpangan jalan, dengan melakukan upaya penertiban.

    Langkah itu menuai pujian dan dukungan dari DPRD Kota Bogor, salah satunya Ketua Komisi I, Karnain Asyhar.

    Dirinya menilai, upaya penertiban aksi pengamen di angkot dan persimpangan jalan tersebut, dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor No. 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Pelindungan Masyarakat.

    BACA JUGA:Gelar Halal Bihalal, Dedie Rachim Tekankan Komitmen Pemkot Bogor Ciptakan Ruang Publik yang Aman untuk Masyarakat

    “Pasal 5 Ayat (1) Perda Kota Bogor No 1 Tahun 2021 mengatur bahwa setiap orang berhak menikmati kenyamanan berjalan, berlalu lintas, dan mendapat perlindungan dari Pemerintah Daerah Kota,” kata Karnain dikutip Minggu (13/4).

    Menurutnya, upaya penertiban terhadap perbuatan yang mengganggu ketertiban umum, termasuk kegiatan meminta-minta atau mengamen di angkot tersbut bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.

    Selain itu bisa mengurangi potensi kekerasan verbal atau pemaksaan oleh pengamen, serta menekan eksistensi sindikat eksploitasi anak.

    BACA JUGA:Besok Lebaran, Pemkot Bogor Musnahkan 1792 Miras Ilegal Hasil Razia Selama Ramadan

    “Selain larangan mengamen di angkot, Pemkot Bogor harus memberikan alternatif tempat yang menjadi aktualisasi dan ekspresi para pengamen. Lebih utama jika Pemkot bisa memberikan alternatif pekerjaan yang lebih produktif,” tuturnya.

    Politisi PKS ini juga mendukung penuh terkait langkah penertiban reklame ilegal oleh Pemkot Bogor.

    “Perda Kota Bogor No. 11 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Reklame, memberikan dasar hukum tentang izin, ukuran, zona, dan pajak reklame,” ucapnya.

    “Sehingga langkah pemkot sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini akan mengembalikan estetika kota dan ruang publik bebas polusi visual,” imbuh Karnain. (YUD)

  • Khawatir Kehilangan Pelanggan, Pedagang Mulai Tempati Kios Baru Pasar Sukasari Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 April 2025

    Khawatir Kehilangan Pelanggan, Pedagang Mulai Tempati Kios Baru Pasar Sukasari Bogor Megapolitan 13 April 2025

    Khawatir Kehilangan Pelanggan, Pedagang Mulai Tempati Kios Baru Pasar Sukasari Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Aktivitas perdagangan di Pasar Gembrong, Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat, mulai berjalan usai sejumlah pedagang eksisting dari tempat relokasi mulai masuk ke dalam kios-kios pasar yang telah disediakan.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , Minggu (13/4/2025), kegiatan jual beli sudah terlihat. Sejumlah warga terlihat sibuk berbelanja kebutuhan pokok di pasar yang direncanakan akan segera diresmikan ini.
    Salah satu pedagang sayur, Ati (50), mengaku telah menempati kios di dalam bangunan baru
    Pasar Sukasari
    sejak minggu lalu.
    Ati menyampaikan, kondisi Pasar Sukasari setelah direvitalisasi cukup baik dibanding sebelumnya.
    “Tempatnya (kios) lebih bagus sekarang. Memang harga sewanya lebih tinggi, tapi sesuai lah,” kata Ati, saat berbincang dengan
    Kompas.com
    , Minggu.
    Ati mengaku tetap memilih berjualan di Pasar Sukasari karena lokasinya yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
    Selain itu, ia khawatir akan kehilangan pelanggan apabila memilih pindah berjualan ke tempat lain.
    “Saya kan jualan di sini udah lama, dari awal pasar ini ada. Kan, kalau pindah ke pasar lain nanti saya bisa kehilangan pelanggan karena mereka taunya kan saya jualan di sini,” tuturnya.
    Site Manager CV Purnabri selaku pengembang Pasar Gembrong Sukasari, Alby Satria Fajar, mengungkapkan, progres revitalisasi pasar saat ini sudah memasuki tahap akhir atau finalisasi.
    “Bisa dibilang revitalisasinya udah selesai dan pedagang eksisting udah mulai berjualan di tempat baru sejak minggu lalu. Tinggal perbaikan dan tambahan dikit-dikit sambil berjalan,” sebut Alby.
    “Kalau soal peresmian pasar nunggu ramai dulu. Biasanya sih sekitar satu atau dua bulan dari masuknya pedagang ke sini,” bebernya.
    Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menargetkan Pasar Gembrong Sukasari dapat beroperasi penuh seusai Lebaran 2025.
    Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat melakukan sidak revitalisasi Pasar Gembrong Sukasari, Rabu (26/2/2025).
    Dedie menjelaskan, penyelesaian revitalisasi dianggap penting sebab akan diperuntukkan sebagai tempat penampungan atau relokasi para pedagang dari Pasar Bogor.
    “Jadi nanti masyarakat sekitar yang mau ke pasar tidak perlu masuk ke tengah Kota Bogor yang lalu lintasnya sudah sangat padat setiap hari,” jelas Dedie.
    “Untuk menjawab kebutuhan itu harus sudah beroperasi penuh setelah Lebaran mendatang,”imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Gempa berkekuatan M4.1 yang mengguncang Bogor pada Kamis malam (10/4/2025) merusak 35 rumah di sejumlah wilayah.

    BNPB mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi demi keselamatan pascagempa.

    Gempa Guncang Wilayah Bogor, 35 Rumah Rusak Ringan

    Gempa bumi terjadi pada Kamis (10/4) pukul 22.16 WIB dengan kekuatan M4.1, berpusat di darat dengan kedalaman 5 km.

    Berdasarkan data BPBD, sebanyak 35 rumah mengalami kerusakan.

    24 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak sedang di Kota Bogor.

    9 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang di Kabupaten Bogor.

    11 Kelurahan dan 1 Desa Terdampak

    Sebanyak 11 kelurahan di 4 kecamatan di Kota Bogor dan 1 desa di Kabupaten Bogor terdampak gempa.

    Kelurahan yang terdampak di Kota Bogor:

    Kelurahan Kedunghalang

    Kelurahan Cilendek Timur

    Kelurahan Pasir Jaya (Kecamatan Bogor Barat)

    Kelurahan lainnya di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Tengah, dan Bogor Selatan.

    Desa yang terdampak di Kabupaten Bogor:

    Desa Cijayanti (Kecamatan Babakan Madang).

    Pascagempa, BPBD dan BNPB Terus Lakukan Pemutakhiran Data

    Meski kondisi telah kembali kondusif, BPBD Kota dan Kabupaten Bogor bersama BNPB terus melakukan pemutakhiran data dan penanganan pascagempa secara bertahap.

    Pemetaan kebutuhan darurat juga sedang dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi masyarakat yang terdampak.

    GEMPA DI KOTA BOGOR – Gempa bumi magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat pada 10 April 2025. Baca informasi terbaru dan langkah-langkah penanggulangan serta persiapan menghadapi gempa dari BMKG. (BMKG)

    Imbauan BNPB: Tetap Tenang dan Jangan Sebarkan Informasi Tidak Terverifikasi

    Sebagai langkah antisipasi, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

    Warga diminta untuk mengikuti arahan resmi dari pemerintah dan menjaga keselamatan diri dan keluarga. BNPB juga akan terus memberikan informasi terkini melalui kanal resmi mereka.

    “Pemerintah daerah terus memantau perkembangan dan memastikan penanganan yang efektif pascagempa. Kami berharap warga tetap tenang dan mengikuti arahan yang ada,” kata BNPB dalam pernyataannya.

    Dengan adanya upaya pemulihan yang terus berlangsung, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

    Pemerintah daerah bersama dengan BNPB akan terus mengupayakan yang terbaik untuk membantu para korban dan memastikan kondisi kembali normal.

    Penyebab Gempa Terungkap

    Penyebab gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo dengan kedalaman 5 km yang mengguncang wilayah Kota Bogor pada Kamis (10/4/2025), terungkap.

    Gempa tersebut merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan bahwa bukti gempa ini adalah gempa tektonik terlihat dari bentuk gelombang gempa yang tercatat oleh sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko).

    “Dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi, ini merupakan ciri khas dari gempa tektonik yang terjadi ketika sesar aktif melepaskan energi,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

    BMKG juga menganalisis bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme geser atau strike-slip, dengan episenter terletak di jalur Sesar Citarik yang mengarah ke mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).

    Gempa Susulan

    BMKG melaporkan bahwa hingga pagi hari tadi, telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak empat kali. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 23.12 WIB dengan kekuatan 1,9 magnitudo, disusul dengan gempa lainnya pada pukul 23.14 WIB (1,7 M), 01.04 WIB (1,6 M), dan 01.38 WIB (1,7 M).

    Imbauan Wali Kota Bogor

    Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Ia juga menyampaikan bahwa beberapa kantor dinas mengalami kerusakan ringan.

    “Kepada seluruh warga, saya mengimbau untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa susulan. Sejauh ini, saya telah menerima laporan mengenai kerusakan ringan di beberapa kantor dinas. Harapannya, tentu tidak terjadi kerusakan yang sedang maupun berat di sekitar Kota Bogor,” ujarnya.

    Dedie Rachim berharap agar masyarakat tetap berada dalam kondisi aman dan terus melakukan pemantauan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor untuk memitigasi dampak lebih lanjut.

    “Kita berdoa agar tidak terjadi lagi gempa susulan. Untuk itu, saya juga meminta kepada pihak BPBD agar terus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

  • Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    5 Fakta Menarik Gempa Bogor 10 April: Hanya 5 Km di Bawah Tanah – Halaman all

    Gempa M 4,1 di Bogor pada Kamis malam terjadi di kedalaman 5 km.

    Getaran terasa kuat, menimbulkan kerusakan ringan dan kepanikan, BMKG imbau waspada.

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Gempa Bogor pada 10 April 2025 dengan magnitudo 4,1 terjadi di kedalaman hanya 5 kilometer di bawah tanah, menjadikannya sebagai gempa dangkal yang getarannya terasa cukup kuat di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, hingga Depok.

    5 Fakta Menarik Gempa Bogor 10 April: Hanya 5 Km di Bawah Tanah

    1. Gempa Dangkal Berpusat di Tenggara Kota Bogor

    Gempa bumi mengguncang wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan sekitarnya pada Kamis malam, 10 April 2025, pukul 22.16 WIB.

    Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa berada di darat, tepatnya 2 kilometer tenggara Kota Bogor, dengan kedalaman hanya 5 kilometer.

    BMKG menyebut gempa ini sebagai gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif yang memang melintasi kawasan tersebut.

    2. Getaran Terasa Nyata, Warga Panik dan Berhamburan Keluar

    Meski kekuatannya hanya magnitudo 4,1, getaran gempa terasa kuat di sejumlah wilayah seperti Bogor, Depok, hingga Parung.

    Warga melaporkan adanya getaran hebat, bahkan terdengar dentuman keras sebelum lindu terjadi.

    “Teman saya di Ciapus juga mendengar dentuman keras sebelum getaran datang,” ujar Abdul, salah satu warga.

    Sementara Rowlad, warga Gunung Sindur, menambahkan, “Saya mendengar suara dentuman kencang di Rawa Kalong, lalu getaran kuat terjadi, membuat saya lari ke lantai bawah.”

    3. Kerusakan Terjadi di Beberapa Wilayah Kota Bogor

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa telah terjadi kerusakan ringan di beberapa kantor dinas.

    Selain itu, menurut laporan dari Tagana Kota Bogor, terdapat kerusakan pada rumah warga di beberapa kelurahan, termasuk:

    Atap rumah ambruk di RT 01/08 Muarasari, Bogor Selatan

    Rumah ambruk di RT 02/01 Rancamaya dan RT 02/03 Bojong Kerta

    Dinding retak di Kelurahan Bondongan, Pasir Jaya, Gudang, dan Kedung Waringin

    Atap roboh di Cimanggu Poncol, Kelurahan Cilendek Timur

    GEMPA DI KOTA BOGOR – Gempa bumi magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat pada 10 April 2025. Baca informasi terbaru dan langkah-langkah penanggulangan serta persiapan menghadapi gempa dari BMKG. (BMKG)

    4. Pemerintah Kota Bogor Imbau Waspada Gempa Susulan

    Wali Kota Dedie Rachim mengimbau warga tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD untuk memantau situasi dan memastikan keselamatan masyarakat,” ucap Dedie.

    BPBD Kota Bogor pun langsung dikerahkan untuk meninjau lokasi dan memberikan respons cepat terhadap kerusakan yang terjadi.

    5. BMKG Pastikan Sumber Gempa dari Sesar Aktif

    BMKG menjelaskan bahwa gempa Bogor merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif yang berada di wilayah sekitar.

    Jenis gempa ini biasanya menyebabkan getaran yang lebih terasa di permukaan meskipun magnitudonya kecil.

    Hingga pukul 22.28 WIB, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan, namun imbauan untuk tetap waspada tetap disampaikan kepada publik.

    Untuk diketahui, Gempa M 4,1 di Kota Bogor menjadi pengingat penting akan potensi sesar aktif yang masih aktif di wilayah padat penduduk.

    Dengan kedalaman hanya 5 km, getaran terasa luas dan menimbulkan kepanikan serta kerusakan ringan. Pemerintah daerah dan BMKG telah merespons cepat, dan masyarakat diimbau tetap tenang, waspada, serta mengikuti informasi resmi.