Tag: Dedi Mulyadi

  • Tak Cuma Pelajar, Siap-siap Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak Militer

    Tak Cuma Pelajar, Siap-siap Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak Militer

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tak cuma pelajar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana mengirimkan warga bermasalah, termasuk pemabuk, penjudi, dan pelaku masalah sosial lainnya, ke barak militer.

    Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pembinaan. 

    Menurut Dedi Mulyadi, sistem pemidanaan saat ini dinilai belum mampu memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran hukum ringan, karena setelah keluar dari penjara, sebagian dari mereka kembali berbuat onar. 

    “Ke depan semua. Pertama pelajar, berikutnya orang-orang dewasa yang kerjanya mabok, malas, tidak nafkahi istri dengan baik. Kenapa? Kriminal-kriminal itu tidak hanya bisa diselesaikan dengan ditahan. Orang misalnya nyuri ayam satu ekor, ditahan, besoknya curi kambing. Kita ingin cari jalan orang berubah,” ujar Dedi Mulyadi saat ditemui Kompas.com di halaman Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu (7/5/2025) petang. 

    Pernyataan tersebut disampaikan Dedi Mulyadi usai menyampaikan pidato dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon. 

    Ia menyoroti keberhasilan program serupa yang telah diterapkan kepada pelajar bermasalah. 

    Setelah menjalani pembinaan di barak militer selama beberapa hari, para pelajar menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. 

    “Mereka pertumbuhannya baik, semakin disiplin, makan lahap, sudah meninggalkan kebiasaan merokok, minum, kebiasaan game online sampai jam 4 dini hari, sudah bisa tidur jam 9 jam 10 malam, ini sudah baik,” kata Dedi Mulyadi. 

    Meski demikian, Dedi menekankan perlunya dukungan dari keluarga dan lingkungan saat mereka kembali ke rumah, agar kebiasaan baik tersebut bisa terus dilanjutkan. 

    Program serupa, lanjut Dedi, juga sedang dipertimbangkan untuk diterapkan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang dinilai malas dan bermasalah. 

    Namun, formula pembinaan bagi ASN masih dalam proses kajian.  

    Permintaan TikTokers

    Seorang TikToker, Lissa Assil belakangan ikut menyoroti gebrakan Dedi Mulyadi, yang memasukkan anak-anak ‘sulit diatur’ ke dalam barak militer untuk dibina. 

    Lissa menyarankan memasukkan satu kategori lagi untuk dimasukkan ke barak militer. 

    Di konten terbarunya yang diunggahnya di TikTok, Lissa membuat surat terbuka kepada Kang Dedi Mulyadi.

    “Surat terbuka untuk Kang Dedi Mulyadi, selaku Gubernur Provinsi Jabar, saya sebagai warga Jabar ingin memberikan saran terhadap salah satu program kerja bapak, yakni adalah pelatihan militer untuk anak nakal, itu bisa diaplikasikan terhadap suami-suami nackal ya pak ya,” katanya pada Rabu (7/5/2025). 

    Ia pun menyebutkan suami-suami nackal yang masuk ke dalam kategori tersebut. 

    “Suami nackal yang bilangnya lembur kantor padahal karaoke mangku LC, suami nackal yang main golf bukannya main golf malah ngaheureuyan (menggoda) sama caddy, ari  (kalau) ke istri pelit ya pak ya tapi pas ngetips ke caddy royal, ditambah suami nackal yang suka ngeluh badannya pegal linu tapi pijatnya dipijat plus-plus,” katanya. 

    Lissa menyarankan agar suami-suami yang dia sebutkan masuk ke barak militer untuk dibina akhlaknya menjadi lebih baik. 

    “Mungkin bisa diberikan pelatihan akhlak di barak militer untuk selama-lamanya ya, ini mengantisipasi adanya ide daripada muda-muda untuk menjadikan suami nackalnya sebagai tumbal pesugihan pak ya. Mohon didengar sarannya ya, terima kasih. Semoga menjadi perhatian bapak,” pungkasnya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • 3 Fakta Gerbang SDN Utan Jaya Depok Digembok Ahli Waris, Kejadian Sudah 2 Kali, Orangtua Resah

    3 Fakta Gerbang SDN Utan Jaya Depok Digembok Ahli Waris, Kejadian Sudah 2 Kali, Orangtua Resah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gerbang SDN Utan Jaya Depok digembok oleh ahli waris.

    Hal ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang seharusnya berlangsung di sekolah menjadi terganggu.

    Sehingga siswa diminta untuk belajar dari rumah.

    Berikut faktanya yang dirangkum Tribun Jakarta:

    1. Sengketa Lahan

    Dilansir dari wartakotalive.com, perwakilan ahli waris, Mochtar menjelaskan tanah yang ditempati SDN Utan Jaya Depok adalah milik keluarganya.

    Namun setelah puluhan tahun, pemerintah enggan membayarkan sewa atau membeli lahan tersebut.

    Padahal, Mochtar mengaku, keluarganya sudah beberapa kali dipanggil oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Depok.

    Sayangnya, hanya diberi harapan palsu.

    lihat foto
    Istilah cilukba bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita karena sudah populer sejak lama. Namun buat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ada filosofinya nih.

    “Digembok ini karena saya sudah mengirimkan surat prosedur, namun tidak dihargai,” kata Mochtar di lokasi.

    Nantinya, gerbang yang ditutup dengan rantai dan dikunci gembok ini bakal dibuka pihak ahli waris jika sudah menemui kesepakatan dengan Pemkot Depok.

    2. Kejadian Sudah 2 Kali

    Heni, sau diantara wali murid mengungkapkan jika penggembokan sudah terjadi dua kali.

    Hal ini lah yang membuat dirinya resah.

    “Semenjak anak saya sekolah di sini, seingat saya sudah dua kali (gerbang digembok),” kata Heni.

    3. Pemberitahuan via WhatsApp

    Dari penuturan Heni, diketahui jika pemberitahuan belajar dari rumah hanya diinfokan via WhatsApp grup saja.

    “Cuma diinfokan guru dari grup WA aja, hari ini disuruh BDR, enggak masuk sekolah, karena digembok sekolahnya,” ungkapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dugaan Penggelapan Dana MBG Hampir Rp 1 M, Mitra Dapur di Kalibata Kembali Diperiksa Polisi

    Dugaan Penggelapan Dana MBG Hampir Rp 1 M, Mitra Dapur di Kalibata Kembali Diperiksa Polisi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Ira Mesra, mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali diperiksa polisi pada hari ini, Rabu (7/5/2025).

    Ira diperiksa terkait kasus dugaan penggelapan dana MBG oleh yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) senilai hampir Rp 1 miliar.

    Didampingi kuasa hukumnya, Danna Harly, Ira tiba di Polres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Agenda hari ini itu pemeriksaan keterangan tambahannya dari Ibu Ira, terkait penerimaan uang dari yayasan MBN,” kata Harly kepada wartawan.

    Harly mengungkapkan, pihak yayasan sudah menerima pembayaran dari yayasan MBN. 

    Hanya saja, ia menyebut pihak yayasan baru membayar Rp 375 juta dari total Rp 975 juta kepada Ira Mesra. Sementara, Rp 600 juta sisanya belum dibayarkan.

    “Dari yayasan MBN sudah mentransfer ke Ibu Ira, tapi hanya sekitar Rp 375 juta,” ujar dia.

    Sebelumnya, pihak yayasan MBN menyebut Ira Mesra melakukan wanprestasi.

    lihat foto
    Istilah cilukba bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita karena sudah populer sejak lama. Namun buat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ada filosofinya nih.

    Kuasa hukum yayasan MBN, Nico Hermawan mengatakan bahwa Ira Mesra tidak menyediakan SDM yang kompeten di dapur MBG.

    “Jadi kita punya data, baik itu secara yayasan maupun dokumen yang kita koordinasikan dengan SPPG, di mana Ibu Ira ini contoh salah satunya adalah tidak menyediakan SDM yang kompeten di dapurnya. Baik itu jumlah maupun kualitas,” ungkap Nico.

    Nico menuturkan, pihaknya sedang mengumpulkan bukti untuk memulihkan nama baik yayasan MBN yang disebut menggelapkan dana MBG.

    “Jadi kita sudah kumpulkan bukti. Sampai di satu momen kita merasa bahwasanya yayasan harus bertindak untuk membersihkan nama baik, dan juga untuk mengoptimalkan proses MBG, ya kita akan mengeluarkan data tersebut,” ujar dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Baru Dicecar Jenderal Kopassus,Hercules Kini Ditantang ‘Jagoan Makassar’ Duel Adu Kebal Dalam Sarung

    Baru Dicecar Jenderal Kopassus,Hercules Kini Ditantang ‘Jagoan Makassar’ Duel Adu Kebal Dalam Sarung

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules dibuat sibuk melayani banyak cecaran yang datang kepadanya, terbaru sosok orang ternama dari Makassar yakni Om Bethel ikut menantang.

    Om Bethel atau yang lebih dikenal Andi Jamal Kamaruddin Daeng Masiga memberikan ancaman nyata kepada Hercules.

    Sosok yang dikenal sebagai aktivis di Kota Makassar ini geram melihat tingkah Hercules yang mengkritik sejumlah mantan jenderal TNI.

    Hercules sempat memberikan sindiran kepada Sutiyoso, eks Wadanjen Kopassus, yang disebutnya ‘bau tanah’. 

    Ia pun sempat menantang Jenderal purnawirawan TNI, Gatot Nurmantyo. 

    Aksi tersebut membuat Om Bethel geram hingga berani menantang secara terbuka Hercules.

    Dikutip dari Tribun Timur, Om Bethel berani menantang Hercules duel dalam sarung.

    Hal ini dilakukan untuk membuktikan siapa yang kebal diantara mereka berdua.

    Razman Nasution berani lantang bersuara membela Hercules yang sempat diultimatum pensiunan TNI, Gatot Nurmantyo. Razman meminta Gatot untuk tidak ikut huru-hara dan menimbulkan polemik baru.

    “Hercules apa yang sumbangkan untuk bangsa ini? Hercules saya akan cari kamu,” kata Om Bethel dikutip dari Tribun Timur, Rabu (7/5/2025).

    Tak hanya itu, Om Bethel ingin mencari keberadaan Hercules untuk menantang duel secara langsung.

    “Hercules saya akan cari kamu dimana pun berada,” katanya.

    “Saya menantang kamu di dalam sarung, kita akan buktikan siapa yang kebal,” ujar Om Bethel.

    BETHEL TANTANG HERCULES – Sosok Andi Jamal Kamaruddin Daeng Masiga atau Om Betel, aktivis Kota Makasar tantang duel Hercules untuk buktikan siapa paling kebal. (Istimewa)

    Seperti diketahui, pertarungan dalam sarung adalah tradisi unik di masyarakat Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan, yang digunakan untuk menyelesaikan masalah atau pertikaian saat semua upaya damai telah gagal.

    Tradisi ini melibatkan dua pria yang bertarung di dalam sebuah sarung, menggunakan badik (senjata tradisional). 

    Tradisi ini merupakan cara terakhir untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri yang diinjak, serta menyelesaikan konflik yang tidak dapat diselesaikan secara damai. 

    Dua pria yang berseteru masuk ke dalam sebuah sarung dan bertarung hingga salah satu atau keduanya meninggal. 

    Pertarungan dianggap sebagai bentuk keadilan terakhir, dan pihak yang hidup dianggap benar, sedangkan pihak yang meninggal dianggap salah. 

    “Saya tidak mengancam, tapi saya akan buktikan dimana pun kau berada,” katanya. 

    Adanya tantangan dari Om Bethel ditanggapi serius oleh GRIB Jaya Sulsel.

    Mereka berencana mengantar Bethel bertemu langsung dengan Hercules. 

    Wakil ketua GRIB Sulsel dan anggota GRIB merasa tersinggung karena Hercules ditantang pria bernama om Bethel.

    Kini mereka menantang balik om Bethel untuk duel di dalam sarung atau diluar sarung. 

    HERCULES MINTA MAAF – Ketua Umum Grib Jaya, Hercules didampingi praktisi pengacara, Sunan Kalijaga dan anggota Grib Jaya, kediamannya di bilangan Jakarta Barat, Kamis (1/5/2025). Pada kesempatan itu, Hercules membuat pernyataan minta maaf kepada Sutiyoso yang sebelumnya sempat ia hina dengan sebutan bau tanah. (Dokumentasi pribadi Sunan Kalijaga)

    Atau memilih salah satu dari anggota GRIB sulsel. 

    “Kami akan menantang di dalam atau diluar sarung,” katanya. 

    Sosok Om Bethel

    Andi Jamal Kamaruddin Daeng Masiga atau Om Betel/Om Bethel merupakan aktivis di Kota Makassar.

    Ia juga dikenal sebagai seorang pengacara yang mendampingi korban mafia tanah di Kabupaten Gowa.

    Tidak hanya itu, Om Bethel juga disebut sebagai Panglima Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI).

    PANI dikenal karena memperjuangkan wilayah adat Kerajaan Tallo. 

    Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengacara, Om Betel mendirikan firma hukum bernama Serdadu Ombethel Law Investigation. 

    Selama kuliah, dia belajar di Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI). 

    Untuk latar belakang profil pribadinya secara utuh, memang belum ditemukan secara lengkap.

    Hercules Baru Dicecar Jenderal Kopassus

    MENTAL PENAKUT HERCULES -Kolase foto Eks Kabais Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat (kiri), Ketua Umum Grib Jaya Hercules (tengah) dan Eks Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo (kanan). Yayat muncul dalam polemik premanisme untuk membela Gatot dan mengungkap nyali Hercules yang penakut saat di Timor Timur. (Yayat (Youtube Hersubeno Poin), Hercules (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) dan Gatot (KOMPAS.com/Kristian Erdianto))

    Sebelumnya, sosok Jenderal Purnawirawan TNI kini turut bersuara memberikan ancaman kepada Hercules.

    Ia adalah Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

    Yayat Sudrajat adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal atau Letjen atau jenderal bintang 3.

    Ia resmi pensiun dari TNI AD pada tahun 2017.

    Jabatan terakhir yang diemban Yayat Sudrajat sebelum pensiun adalah Sesmenko Polhukam.

    Ia tercatat aktif menjabat sebagai Sesmenko Polhukam pada tahun 2016 hingga 2017.

    Yayat Sudrajat lahir di Cimahi, Jawa Barat, 15 Juni 1959.

    Mantan prajurit Kopassus ini memiliki rekam jejak yang moncer di TNI.

    Kini, Yayat Sudrajat ikut buka suara dan memberikan tentangan keras kepada Hercules.

    Hercules sebagai pimpinan ormas GRIB Jaya lantas menyenggol Dedi Mulyadi dengan mengancam menerjunkan pasukannya ke Gedung Sate Bandung.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat sebagai warga Jabar menilai sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah berusaha mensejahterakan rakyat.

    BELA KDM – Letjen TNI Purn Yayat Sudrajat membela Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang sempat ‘diusik’ Hercules. Menurutnya, Dedi Mulyadi bukan main bagus sebagai Gubernur Jawa Barat. Sebaliknya, ia pun mempertanyakan jasa Hercules. (Tangkapan layar YouTube Hersubeno Point, GRIB TV dan KDM Channel). (Tangkapan layar YouTube Hersubeno Point, GRIB TV dan KDM Channel)

    “Nah itu saya justru sebenarnya orang Jawa Barat ini bangun itu, Dedi Mulyadi bukan main kalau menurut saya apa yang dia lakukan,” kata Yayat dikutip TribunJakarta dari Youtube Hersubeno Point, Selasa (6/5/2025).

    “Dia tahu persis penderitaan rakyat kecil, bagaimana susahnya rakyat, makanya dia terus blusukan betul-betul untuk mencari solusi bagaimana mensejahterakan rakyat, loh dia orang Jawa Barat,” tambahnya.

    Yayat menegaskan, perbuatan yang dilakukan Hercules tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat.

    Dengan nada emosi, Yayat tak segan menyuruh Hercules untuk kembali ke Timor Timur.

    “Sekarang si Hercules ini apa dia ? Harusnya balik kalau perlu balik ke Timor Timur,”  tegas Yayat dengan nada tinggi.

    (TribunJakarta/TribunTimur)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Timur dengan judul Sosok Om Bethel Berani Tantang Hercules ‘Sitobo Lalang Lipa’

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Masyarakat Senang Kalau Dia ‘Game Over’

    Masyarakat Senang Kalau Dia ‘Game Over’

    GELORA.CO – Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat mengaku sudah kelewat emosi terhadap kelakuan Ketum GRIB Jaya Hercules Rosario Marshal.

    Mulanya Yayat merasa emosi karena Hercules berani menantang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

    Namun, emosi Yayat makin memuncak karena Hercules sampai menyebut Sutiyoso sebagai purnawirawan TNI yang sudah ‘bau tanah’.

    Tak tanggung-tanggung, mantan jenderal Kopassus itu mengaku sampai ingin gunakan hukum rimba atas kelakuan sang mantan preman. 

    “Saya kalau misalnya pakai hukum rimba, pinginnya jedor aja kepalanya itu. Mulutnya dirobek-robek,” ujar Yayat, dalam tayangan YouTube Hersubeno Point, dikutip Rabu (7/5/2025).

    Namun, keinginan itu terpaksa diredamnya karena menghormati Indonesia sebagai negara hukum.

    Meski dilindungi hukum, ia berpesan agar Hercules tidak berlaku seenaknya, apalagi sampai menghina salah satu sesepuh TNI.

    Menurutnya, jika pada akhirnya Hercules ‘game over’ masyarakat justru akan merasa senang.

    “Saya yakin kalau masyarakat misalnya si Hercules itu ‘game over’, wah senang kok itu,” ujarnya lagi.

    Dirinya pun membongkar masa lalu sang mantan preman Tanah Abang, ketika ia masih berada di Timor Timur.

    Diketahui, Hercules berasal dari Timor Timur yang kini bernama Timor Leste. 

    Namun, setelah konflik terjadi dan wilayah itu terpecah dari Indonesia, ia kemudian pindah ke Jakarta.

    Yayat mengatakan, saat konflik itu sedang pecah, Hercules pernah mendatanginya minta dikawal.

    “Saya ketemu dia, dia minta bantuan saya, ‘Pak tolong saya, mengawal saya’ dengan membawa nama Pak Zacky Anwar,” ujar dia.

    Saat itu, mantan preman itu merasa takut karena di Timor Timur memang tengah terjadi ricuh di mana-mana.

    Ia mengatakan, dirinya pun kemudian mengatur agar Hercules bisa kembali ke kampungnya dengan aman.

    Oleh karenanya, ia beranggapan pernyataan Ketum GRIB Jaya tentang Sutiyoso itu sangat tidak pantas.

  • Sempat Disebut ‘Gubernur Konten’, Dedi Mulyadi Pamer Videonya yang Viral: Tips Parenting Up To Date

    Sempat Disebut ‘Gubernur Konten’, Dedi Mulyadi Pamer Videonya yang Viral: Tips Parenting Up To Date

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pamerkan videonya yang kini tengah viral di masyarakat.

    Padahal, sebelumnya eks Bupati Purwakarta ini sampai disebut ‘gubernur konten’ oleh Gubernur Kaltim Rudy Masud.

    “Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih Kang Dedi,” kata Rudy Masud sambil tersenyum saat rapat para Gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Meski awalnya bikin murka, Rudy Masud kemudian menjabarkan maksud dibalik gubernur konten yang ia maksud.

    Dikutip dari instagram @dedimulyadi71, diketahui jika maksud Rudy Masud adalah eks Bupati Purwakarta itu memiliki konten yang bagus.

    Sederhananya, maksud Rudy Masud adalah memuji Dedi Mulyadi.

    “Ini temen saya lama sejak zaman dulu, jadi yang kemarin itu ga ada kaitannya bilang Gubernur konten, harusnya itu Kang Dedi Gubernur yang kontennya top,” ujar Dedi Mulyadi.

    Pamer Video

    Kemudian, baru-baru ini, Dedi Mulyadi ikut memerkan salah satu video atau kontennya di akun instagramnya.

    Video ini memang kadung viral karena banyak emak-emak yang merasa jika ucapan Dedi Mulyadi menyoal barak militer berhasil membuat anak mereka takut.

    lihat foto
    Istilah cilukba bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita karena sudah populer sejak lama. Namun buat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ada filosofinya nih.

    “Hei, hayo siapa yang anak-anak ku gak mau mandi. Siapa yang anak-anak ku gak mau makan? Hayo siapa yang gak mau tidur? Siapa yang susah bangun? Hayo, siapa yang gak mau ke sekolah? siapa yang jajan terus? Awas ya kalau sampai melawan orangtuanya, ga patuh, pengin jajan terus, susah tidur, susah bangun, susah mandi, susah makan, males ke sekolah, awas loh. Pak Gubernur datang nanti ke rumahnya ngejemput. Hayo mau dijemput ke rumah atau mau nurut sama ibu dan bapaknya, sama papah dan mamahnya. Hayo cepat, Pak Gubernur datang loh kalau ga nururt, Pak Gubernur datang nanti dibawa nih. Awas.”

    Dalam postingannya itu, Dedi Mulyadi diketahui merepost video TikTok Amoysky yang berhasil membuat anaknya patuh usai ditunjukkan video Dedi Mulyadi.

    “Tips #Parenting paling up to date. Awalnya takut, akhirnya manggut-manggut,” tulis Dedi Mulyadi dalam captionnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Daftar Acara Lebaran Depok, dari Tanggal 11-17 Mei 2025, Acara Mulai dari Jam 08.00

    Daftar Acara Lebaran Depok, dari Tanggal 11-17 Mei 2025, Acara Mulai dari Jam 08.00

    Lebaran Depok 2025 hadir di Alun-alun Timur Depok mulai 11-17 Mei. Simak rangkaian acaranya.

    Tayang: Rabu, 7 Mei 2025 16:45 WIB

    TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma

    ILUSTRASI LEBARAN DEPOK – Lebaran Depok 2025 hadir di Alun-alun Timur Depok mulai 11-17 Mei. 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Lebaran Depok 2025 hadir di Alun-alun Timur Depok mulai 11-17 Mei.

    Acara ini hadir sebagai rangkaian pelestarian budaya sekaligus ajang mempererat kebersamaan warga Depok.

    Digelas mulai pukul 08.00, setiap harinya ada suguhan acara berbeda.

    Berikut daftarnya:

    11 Mei 
    Ngubek Empang, berlangsung di Jalan Baru, Kelurahan Pengasinan

    12 Mei
    Nyuci perabot di rumah budaya

    13 Mei
    Bikin dodol di Jalan HM Ali 45, Kampung Sawah Jatimulya, Cibinkng

    14 Mei
    Nyedengun baju di Alun-alun Timur Depok

    15 Mei
    Motong Kebo Andil di Alun-alun Timur

    lihat foto
    Istilah cilukba bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita karena sudah populer sejak lama. Namun buat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ada filosofinya nih.

    16 Mei
    Pasar pengabisan di Alun-alun Timur

    17 Mei
    Nyorong atau rantangan di Alun-alun Timur

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70854′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70854′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Malam Mencekam di Pekayon Bekasi,2 Pria Brutal Bersenjata Tajam Gondol Ponsel & Lukai Penjaga Warung

    Malam Mencekam di Pekayon Bekasi,2 Pria Brutal Bersenjata Tajam Gondol Ponsel & Lukai Penjaga Warung

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI – Aksi pencurian dilakukan dua orang pria di sebuah warung yang berada di wilayah Pekayon, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Insiden tersebut dilaporkan terjadi pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 04.15 WIB.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, mengatakan pelaku yang berjumlah dua orang datang ke warung tersebut membawa senjata tajam.

    Pada saat kejadian, korban sedang tidur di dalam warung.

    Saat itu, koban berusaha menggagalkan aksi dua pelaku pencurian tersebut.

    Ia mendadak terbangun ketika dua orang pria tak dikenal masuk ke dalam warung tersebut.

    Korban langsung berteriak “maling” dan mencoba menangkap kedua pelaku.

    Namun pelaku bertindak keji melakukan pembacokan kepada korban.

    Dedi Mulyadi dapat dukungan dari Jenderal Kopassus soal perseteruan dengan Pemimpin GRIB Jaya, Hercules. Kini Hercules diberikan ultimatum karena dianggap telah membuat gaduh.

    Hingga akhirnya penjaga warung berinisial S menjadi korban pembacokan.

    “Namun, salah satu pelaku tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam jenis celurit yang diarahkan ke korban,” ujar Resa, Rabu (7/5/2025).

    Dalam peristiwa itu, korban mengalami luka di kepala bagian kanan atas telinga.

    Korban juga menderita luka bacok di lengan kanan, serta lecet di bagian kaki karena berusaha menahan pelaku.

    Kedua pelaku lantas berhasil kabur usai merampas dua unit ponsel korban, yakni Oppo A3x dan Samsung A20.

    Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat dan dilanjutkan ke Polsek Bekasi Selatan.

    Resa menegaskan, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut dan bekerja sama dengan jajaran Polres Metro Bekasi Kota untuk mengejar para pelaku.

    “Tindakan kepolisian, melakukan cek TKP, mendata saksi-saksi, mengarahkan korban untuk visum,” ujar Resa.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tak Cuma Pelajar, Siap-siap Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak Militer

    DPRD Minta Dedi Mulyadi Kaji Ulang soal Vasektomi Syarat Terima Bansos: Bisa Timbulkan Ketidakadilan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, merespons terkait usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menyatakan bahwa vasektomi sebagai salah satu syarat penerimaan bantuan sosial (bansos). 

    Menurutnya, usulan tersebut perlu dilakukan pengkajian ulang. 

    Pasalnya, usulan itu berpotensi menimbulkan polemik dan ketidakadilan.  

    “Permasalahan penyaluran bansos harus diselesaikan dari hulu ke hilir agar tidak menimbulkan polemik baru di masyarakat, sekaligus memastikan keadilan bagi warga miskin yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Iwan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025).

    Alih-alih vasektomi, menurut Iwan, ada sejumlah alternatif kebijakan yang bisa diterapkan.

    Misalnya, menyiapkan petugas konseling untuk mendampingi penerima bansos.

    Iwan menyebut, petugas konseling dapat memberikan edukasi soal manajemen keuangan, perencanaan keluarga, dan perkembangan usaha.

    Dengan begitu, sambung Iwan, program bansos tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga mendorong kemandirian.

    “Adakan petugas konseling keluarga dan usaha. Datangi rumah-rumah warga, beri edukasi dalam berkeluarga dan berusaha,” tuturnya.

    Iwan mengungkapkan, polemik kebijakan vasektomi sebagai syarat bansos terjadi karena lemahnya sistem pengelolaan data serta kurangnya edukasi soal keluarga berencana di masyarakat.

    Padahal, jika sistem pendataan dan pendampingan sudah berjalan baik, angka kemiskinan bisa ditekan.

    “Niatnya Pak Gubernur mungkin baik, ingin mengurangi kemiskinan. 

    Tapi pengalaman saya di dewan, masalah bansos dan kemiskinan itu kompleks dan ada tahap krusial dari hulu ke hilir,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar penerima bansos di Jawa Barat mengikuti program KB, termasuk vasektomi bagi suami sebagai syarat utama.

    Dia menilai langkah itu bisa mengendalikan laju kelahiran di kalangan keluarga prasejahtera, sekaligus memastikan distribusi bantuan pemerintah menjadi lebih adil.

    Usulan tersebut kemudian menimbulkan polemik di masyarakat. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa haram terkait syarat vaksetomi untuk bansos.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Aura Cinta Kekeh Wisuda Tetap Digelar,Beri Solusi ke Dedi Mulyadi: Rp300 Ribu Perorang, Bisa Dicicil

    Aura Cinta Kekeh Wisuda Tetap Digelar,Beri Solusi ke Dedi Mulyadi: Rp300 Ribu Perorang, Bisa Dicicil

    TRIBUNJAKARTA.COM – Remaja putri, Aura Cinta muncul kembali dengan membawa solusi di tengah polemik larangan wisuda yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Diketahui, Pemprov Jabar melarang kegiatan wisuda atau perpisahan dengan biaya tinggi bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

    Larangan wisuda ini dikeluarkan Pemprov Jabar lewat Surat Edaran (SE) nomor: 42/PK.03.04/KESRA yang disebarkan ke seluruh satuan pendidikan yang ada di Jabar yang dikeluarkan 30 April 2025, dan ditandatangani secara elektronik oleh Gubernur Dedi Mulyadi. 

    Dalam SE tersebut, nomor satu poin C menerangkan bahwa seluruh sekolah PAUD, SD, SMP, SMA/SMK diminta tidak menyelenggarakan wisuda/perpisahan dan kegiatan yang bersifat seremonial dengan biaya tinggi. 

    Kendati begitu, pada nomor ke empat menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar memperbolehkan kegiatan wisuda/perpisahan diselenggarakan apabila tidak menimbulkan beban biaya kepada orang tua/wali siswa.

    Kegiatan tersebut juga harus dilaksanakan secara sederhana, bersifat kreatif, edukatif, dan mencerminkan nilai-nilai kebersamaan serta keberhasilan belajar. 

    Namun, Aura Cinta menentang larangan tersebut. Ia merasa wisuda perlu diadakan, khususnya untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA.

    Akibatnya, ia menjadi bulan-bulanan publik hingga menerima berbagai hujatan.

    Nyalinya pun tak ciut. Bau-baru ini, pemilik nama asli Egalita Aurelia Devi Artamevia ini memberikan solusi agar wisuda bisa tetap digelar.

    lihat foto
    Istilah cilukba bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita karena sudah populer sejak lama. Namun buat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ada filosofinya nih.

    “Kalau Aura sendiri sebenarnya netral mengikuti suara pemilihan terbanyak, pemilihan terbanyak kan ditiadakannya wisuda, tapi kalau bisa tetap diadakan wisuda cuman meminimalisir biaya,” katanya dikutip dari Youtube Nusantara TV, Kamis (7/5/2025).

    “Atau enggak cari solusi, misalnya TK dihapus, SD dihapus, SMP sama SMA itu harus ada, minimal itu,  karena itu jenjang terakhir di pendidikan karena nggak setiap orang itu bisa kuliah. Jadi menurut saya itu SMA itu ya harus ada,” tambahnya.

    Ia tak menampik jika solusinya baru diutarakan. Bahkan ia memberikan strategi menyoal biaya.

    Kata dia, tiap orang bisa dikenai biaya wisuda Rp 300 ribu yang bisa dicicil dari tahun pertama sekolah.

    “Solusi kayaknya waktu itu belum punya solusi sih. Kalau bisa itu tadi mendingan jangan dihapus, kalau misalnya untuk para orang tua keberatan ya udah dicarikan solusi untuk jenjang SMP atau SMA itu harus ada.”

    Kalau biaya itu mungkin bisa ya perorang Rp300 ribu. SMA kan 3 tahun ya, SMP ada 3 tahunnya kalau bisa dicicil dikoordinator per kelas,” bebernya.

    Gelar Lomba Video Perpisahan Murah dan Kreatif

    Di sisi lain, eks Bupati Purwakarta itu justru menggelar lomba untuk siswa dalam bentuk video perpisahan sekolah.

    Tak tanggung-tanggung, total hadiahnya mencapai Rp 165 juta.

    Nantinya untuk juara pertama bakal mendapatkan Rp50 juta, juara kedua Rp 40 juta, juara ketiga Rp 30 juta, juara keempat Rp 20 juta, juara ke lima Rp 15 juta juara, dan Rp 10 juta untuk juara ke enam.

    “Anak-anakku di seluruh Jawa Barat perpisahan yang murah tapi megah itu lah kebanggaan saya saat ini. Saya sangat menikmati videonya dan ternyata anak-anak Jabar kreatif dan memiliki prospek masa depan yang hebat,” ujar Dedi Mulyadi dikutip dari Tribun Jabar.

    Adapun awal mula lomba video perpisahan murah ini dari video siswa SMK Bekasi yang viral.

    Di mana acara perpisahan sekolah tersebut digelar dengan mengundang pemadam kebakaran ke sekolah.

    Dari sinilah, Dedi Mulyadi menantang siswa lainnya untuk melakukan kegiatan serupa. Nantinya video yang paling kreatif dan biaya murah akan diberi hadiah.

    “Pokoknya tayangan yang ditayangkan di akun media sosial, nanti akan diumumkan pokoknya terus berkarya biar murah tetap gagah,” katanya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya