Ingatkan Rumah Subsidi Jangan Disulap Jadi Mewah, Dedi Mulyadi: Bangun 3 Lantai, Ambil Hak Orang…
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahgunakan fasilitas rumah subsidi.
Hal tersebut dikhawatirkan akan memicu konflik sosial.
Menurutnya, rumah tipe 36 yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah kerap diubah menjadi bangunan mewah, bahkan sampai bertingkat tiga.
“Ketika dia ambil rumah subsidi di situ, besoknya dia bangun tiga lantai di situ, maka dia sudah mengambil hak orang lain. Akhirnya, besoknya tiba-tiba terjadi kecemburuan sosial,” ujar Dedi saat berpidato pada acara Peluncuran Program Penguatan Ekosistem Perumahan “Imah Merendah, Hirup Tumaninah” di Gedung Sabuga ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (18/9/2025).
Dedi menilai perilaku tersebut berpotensi memicu kecemburuan.
Padahal, rumah subsidi dibuat untuk menyelesaikan masalah perumahan bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi terbatas.
Ia pun berharap, ke depannya pengelolaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan di Jawa Barat bisa memberikan kontribusi signifikan.
Mantan Bupati Purwakarta itu menargetkan, 30 persen dari total pembangunan perumahan nasional dapat digarap di Jawa Barat.
“Perumahan di Jawa Barat ini bisa menyerap 30 persen dari total pembangunan perumahan nasional, maka implikasinya adalah akan ada efek multiplikasi pada ekonomi,” kata Dedi.
Dedi mencontohkan, keberadaan proyek pembangunan perumahan akan menghidupkan sektor ekonomi kerakyatan.
Mulai dari toko bangunan, kuli, hingga pemilik warung di sekitar lokasi.
“Toko bangunan akan hidup. Sopir yang mengangkut bahan bangunan, hidup; kuli bangunan, hidup; mandor bangunan, hidup; tukang kayu, hidup; (pemilik) warung,” tuturnya.
Namun, proses pembayaran proyek tersebut juga jangan sampai tersendat.
Pasalnya, dampaknya juga akan merembet dari atas ke bawah. Bahkan, pihak yang paling merasakan dampaknya adalah kuli hingga pemilik usaha warung.
“Yang paling korban adalah tukang warung. Kontraktornya ngemplang, kemudian mandornya diemplang. Karena mandornya diemplang, mandornya
ngemplang
kuli. Kuli setiap bulan tidak dibayar. Tukang warung mati karena diutang,” pungkas Dedi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Dedi Mulyadi
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301297/original/043122900_1753945054-WhatsApp_Image_2025-07-23_at_18.15.32.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dedi Mulyadi Puji Mahasiswa Kritis, Tapi Ingat Jangan Suka ‘Tilap’ Duit Orang Tua – Page 3
Maka sejalan dengan itu, ucap KDM, civil society atau masyarakat madani juga harus tumbuh dalam bentuk karakter manusia yang kuat.
“(Sehingga) saya juga mengajak mahasiswa, kalau negara tidak boleh koruptif, mahasiswa juga tidak boleh koruptif sama orang tuanya. Tidak boleh menilap uang semesteran, tidak boleh boros,” katanya.
“Karena itu prasyarat untuk membangun civil society yang kuat, yaitu pemimpinnya kuat, rakyatnya juga harus kuat. Pemimpinnya jujur, rakyatnya juga jujur, generasi penerusnya juga harus jujur,” tegasnya.
Di samping itu, dalam menghadapi persaingan global, KDM mendorong perguruan tinggi dapat menyiapkan tenaga-tenaga terampil.
Ia mendorong link and match antara sistem pendidikan dan kebutuhan pasar lapangan kerja sehingga ilmu yang didapat di perguruan tinggi dapat diterapkan di kehidupan secara nyata.
“Problem pendidikan di kita itu antara kebutuhan pasar dengan lulusan perguruan tinggi tidak match. Nah itu yang harus segera dibenahi ke depan sehingga tenaga-tenaga Indonesia mampu menjawab tantangan pasar,” ucapnya.
Maka dalam menghadapi kelulusan, seorang mahasiswa, ujar KDM, diharapkan dapat membuat suatu produk atau inovasi selain karya ilmiah.
Selain itu, civitas akademica juga perlu semakin peka terhadap kondisi lingkungan.
“Misalnya urusan sampah, yang paling banyak bermasalah biasanya malah di pusat-pusat kota, sementara perguruan-perguruan tinggi kebanyakan lokasinya di kota,” tegasnya.
“Itulah apa yang ada dalam pikiran saya, sebaiknya ke depan skripsi, disertasi, tesis itu selain bentuk dalam karya tulis. Seseorang menjadi sarjana karena mempunyai produk,” pungkas KDM.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349890/original/074106800_1757937757-WhatsApp_Image_2025-09-15_at_18.10.36.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dedi Mulyadi Minta Kepala Daerah Tak Bepergian ke Luar Negeri: Fokus Urus Wilayah Masing-Masing
Dedi meminta kepala daerah dapat fokus memperbaiki wilayahnya terlebih dahulu dibandingkan melakukan perjalanan dinas. Dia menekankan agar kepala daerah memperbaikin infrastrukur dan mengurusi sampah.
“Kita fokus saja apa sih yang menjadi kebutuhan dasar kita hari ini. Kita ini kan sampah, masih belum terurus, jalan masih belum selesai pada bolong. Kan itu harus menjadi orientasi untuk dibenahi,” kata dia.
Dedi mengaku telah mengajak seluruh kepala daerah agar tetap membenahi dan memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Dia berharap apa yang dikeluhkan masyarakat bisa segera teratasi oleh para pimpinan daerah.
“Saya ngajak para semua kapal daerah fokus saja mengurus daerahnya masing-masing,” kata Dedi.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350715/original/035302000_1758006327-IMG_20250916_111158_598.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cegah Pegangguran, Dedi Mulyadi Ingatkan Mahasiswa Jangan Salah Pilih Jurusan
Dedi mengapresiasi mahasiswa yang berani menyampaikan berbagai gagasan kritis bagi negara untuk melakukan evaluasi baik di eksekutif, legislatif, dan juga yudikatif.
Dia juga menekankan pentingnya kebijakan dan aturan yang diciptakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Terutama evaluasi tentang bagaimana negara efisiensi dalam melakukan pengelolaan keuangan dan berorientasi pada kemakmuran rakyat, sehingga kebutuhan pokok dasar masyarakat harus terpenuhi,” ucap dia.
Sementara itu, Rektor Unpas Azhar Affandi mengatakan, pihaknya diharuskan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dengan mencetak lulusan yang dapat mengisi peran strategis. Untuk itu ke depan, Unpas akan merancang kurikulum dan program studi.yang lebih spesifik.
/data/photo/2025/09/18/68cc1a25bc857.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/09/16/68c903767c2e4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/04/30/6811bc910fe02.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

