Deddy Corbuzier Ungkap Keinginan Beli Mobil Maung Pindad Pakai Uang Pribadi
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com –
Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan bidang Komunikasi Sosial dan Publik,
Deddy Corbuzier
, mengungkap keinginannya membeli
mobil Maung
buatan
PT Pindad
menggunakan uang pribadi.
Mulanya, Deddy ditanya apakah ia tertarik membeli mobil Maung karena sudah melihat langsung saat berkunjung ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, hari ini.
Mantan mentalis itu menjawab dengan lugas bahwa ia memang berkeinginan membeli Maung.
“Jujur ya, jujur ya, bukan karena Stafsus gitu, tapi sejak saya pertama kali kenal sama beliau (Dirut Pindad), pertanyaan saya pertama adalah, dijual untuk sipil apa enggak? Iya, dijual untuk sipil apa enggak,” ungkap Deddy, ditemui di PT Pindad, Bandung, Rabu (26/2/2025).
Deddy terus bertanya apakah memang Maung bisa dijual bebas untuk masyarakat.
Ia pun berterima kasih kepada awak media karena telah menyuarakan apa yang menjadi pertanyaannya selama ini.
“Terima kasih sudah mewakilkan pertanyaan saya,” ujarnya seraya tersenyum.
Setelahnya, awak media spesifik bertanya kepada Deddy apakah bakal membeli Maung pakai uang pribadi atau menunggu dapat fasilitas dari Kemenhan.
Ia dengan lugas menjawab lagi bahwa Maung itu akan dibeli Deddy pakai uang pribadi jika memang sudah dijual bebas.
“Saya beli sendiri saja,” tegas Deddy Corbuzier.
Sementara itu, Direktur Produksi PT Pindad, Hera Rosmiati, menambahkan bahwa pihaknya memang akan menginformasikan daftar harga Maung pada saatnya.
Pindad, lanjut dia, kini tengah menyiapkan hal tersebut.
Bahkan, tidak hanya untuk Maung, Hera menyebut daftar harga produk-produk Pindad juga bakal disebarluaskan.
“Kalau untuk harga, kami belum publish di umum ya, tapi kami sudah menyusun untuk nanti publish price list produk Pindad. Bukan hanya saja untuk kendaraan, tapi juga untuk semua varian munisi, kendaraan, senjata, dan produk-produk industrial, tapi nanti kami tidak publish di kesempatan ini,” tutur Hera pada kesempatan yang sama.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Deddy Corbuzier
-

Deddy Corbuzier akan Kembangkan Podcast Kementerian Pertahanan, Apa yang Dibahas?
PIKIRAN RAKYAT – Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial, Deddy Corbuzier, mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan podcast atau media siniar milik Kementerian Pertahanan.
Deddy menambahkan, podcast milik Kementerian Pertahanan tersebut akan dikemas agar lebih menarik perhatian publik, terutama kalangan anak muda.
“Di Kementerian Pertahanan ada podcast, di TNI ada podcast cuman memang penyebarannya tidak terlalu besar. Nanti kami akan masuk dari tim kami untuk bekerja sama dengan podcast yang ada di Kementerian Pertahanan,” ungkap Deddy pada Rabu, 26 Februari 2025.
Diketahui bahwa Kementerian Pertahanan memang memiliki kanal YouTube @kemhan dan berisi podcast.
Sarana Penyebaran Informasi
Deddy berpendapat bahwa podcast merupakan media yang efektif untuk menyampaikan wawasan terkait pertahanan kepada publik, terutama bagi generasi muda yang lebih akrab dengan platform digital.
Melalui format ini, Deddy ingin menyajikan berbagai informasi mengenai industri pertahanan dan dunia kemiliteran dengan cara yang lebih menarik agar lebih mudah dipahami.
Selain memanfaatkan podcast, ia juga berencana menggandeng sejumlah tokoh publik guna membantu menyebarluaskan informasi tentang industri pertahanan dan aktivitas militer dalam negeri.
Militer Belum Jadi Perhatian Anak Muda
Deddy menyadari bahwa mengemas konten militer agar menarik bagi generasi muda bukanlah hal yang mudah.
Menurutnya, isu mengenai militer dan industri pertahanan masih belum menjadi perhatian utama anak muda, yang cenderung lebih tertarik pada budaya populer modern.
Namun, tantangan tersebut justru semakin memotivasinya untuk terus mengedukasi generasi muda mengenai sektor pertahanan nasional.
“Saya bangga dengan Indonesia. Akan tetapi, kalau generasi mendatang kita lebih bangga dengan produk-produk luar dan tidak paham tentang produk-produk Indonesia, tontonan masih tontonan luar, produk masih produk luar, ya kita akan terus bergantung pada luar,” katanya.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Agnez Mo: Saya Bukan Lahir dari Orang Kaya
Jakarta, Beritasatu.com – Musisi Agnez Mo menyebut, dirinya bukan lahir dari orang kaya. Keberhasilannya sebagai penyanyi diraih dengan cara bekerja keras.
Agnez Mo menyesalkan adanya opini yang beredar di luaran penyanyi lebih kaya ketimbang pencipta lagu. Ia menanggapi isu terkait pelanggaran hak cipta yang kini menjeratnya, yang mengharuskannya membayar denda sebesar Rp 1,5 miliar.
Ia menyatakan ketidaksetujuannya dengan pandangan yang menganggap penyanyi menjadi kaya hanya karena kesuksesan di panggung, sementara pencipta lagu tidak mendapat penghasilan apa pun.
“Kasus ini seolah diopinikan sebagai penyanyi yang kaya versus pencipta lagu yang miskin. Jujur, saya kecewa banget dengan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat,” ungkap Agnez Mo dikutip dari podcast Closethedoor milik Deddy Corbuzier, Sabtu (22/2/2025).
Penyanyi yang dikenal dengan lagu-lagu hits ini menegaskan, bahwa ia bukan berasal dari keluarga kaya.
“Saya bukan dari keluarga kaya. Ini bukan pemberian, bukan dari orang tua yang tinggal kasih uang. Semua yang saya raih sekarang hasil kerja keras,” tambahnya.
Agnez menjelaskan bahwa kesuksesan yang ia raih saat ini bukanlah hasil instan.
“Pencipta lagu mungkin cukup menciptakan lagu sekali, lalu royalti dibayar seumur hidup tanpa melakukan apa-apa. Sementara kami sebagai penyanyi, kami harus tampil, latihan, dan berinvestasi untuk mempromosikan lagu. Kami tidak pernah minta pencipta lagunya untuk ikut serta dalam promo atau video musik,” katanya.
Agnez Mo menekankan, perjuangan di balik panggung lebih besar dari yang terlihat oleh publik.
“Jangan lihat hanya di depan panggung. Lihat perjuangannya sebelum bisa sukses,” jelasnya.
Agnez Mo menilai putusan pengadilan yang memutuskan dirinya membayar royalti ini sangat memberatkan. Ia pun berencana mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung untuk mengkaji ulang kasus ini.
“Putusan ini jelas tidak tepat. Menurut saya, penyelenggara yang harus membayar royalti. Maka dari itu, saya akan ajukan kasasi ke Mahkamah Agung,” tutup Agnez Mo yang mengaku bukan lahir dari anak orang kaya.
-

Agnez Mo: Kasus Hak Cipta Jangan Jadi Masalah Penyanyi vs Pencipta Lagu
Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Agnez Mo tidak ingin kasus dugaan pelanggaran hak cipta yang tengah dihadapinya menjadi awal dari permasalahan antara penyanyi dan pencipta lagu.
“Saya enggak ingin kasus ini menjadi insiden penyanyi melawan pencipta lagu. Selain penyanyi, saya juga menulis lagu untuk beberapa karya yang saya nyanyikan. Ini bukan soal saya tidak menganggap pencipta lagu harus dibayar, saya jelas menyatakan mereka harus dibayar,” ujar Agnez Mo pada podcast Closethedoor milik Deddy Corbuzier, Sabtu (22/2/2025).
Agnez Mo menjelaskan, masalah yang timbul antara dirinya dan Ari Bias bukanlah masalah pribadi, tetapi lebih berkaitan dengan profesionalisme sebagai sesama musisi.
“Yang menjadi masalah adalah bagaimana mekanisme izin penggunaan lagu itu dilakukan,” tambahnya.
Sebagai seorang penyanyi yang berpengalaman di ribuan panggung konser, Agnez Mo menegaskan bahwa mekanisme pembayaran royalti bagi pencipta lagu adalah tanggung jawab penyelenggara, bukan dirinya sebagai penyanyi.
“Izin dan royalti selalu dibayar oleh penyelenggara acara, kecuali dalam kontrak ada yang menyatakan saya yang bayar. Namun, dalam kasus ini, tidak ada pernyataan seperti itu,” jelasnya.
Agnez Mo berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Apabila diperlukan, ia mendukung adanya revisi terhadap undang-undang agar mekanisme pembayaran royalti dalam industri musik bisa lebih adil dan menguntungkan semua pihak.
“Jangan sampai saya dijadikan tumbal. Saya sedih jika demi agenda pribadi seseorang, saya harus dikorbankan,” pungkas Agnez Mo terkait kasus royalti.
-

Viral Lorem Ipsum di Kemenhan, Tommy Shelby Sindir Deddy Corbuzier
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Tommy Shelby turut menyoroti ramainya perbincangan soal foto Deddy Corbuzier yabg sedang melihat layar media interaktif bertuliskan “Lorem Ipsum” di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Tommy melontarkan sindiran tajam terhadap Deddy, yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan).
Ia menyinggung perjalanan karier Deddy dari seorang mentalist hingga kini masuk ke lingkaran kekuasaan.
“Deddy Kaubuzzer sang Stafsus Menhan. Dulu mentalist ini suka nebak-nebak pikiran orang,” ujar Tommy di X @TOM5helby (19/2/2025).
Tak berhenti di situ, Tommy juga menyinggung bagaimana Deddy kini beralih dari membaca pikiran orang sebagai mentalist menjadi membaca opini publik sebagai stafsus.
“Sekarang stafsus yang bakal bantu membaca opini publik. Dari Close The Door ke Close The Criticism,” cetusnya.
Tommy juga menyentil bagaimana figur publik dengan pengaruh besar kerap kali masuk ke lingkaran kekuasaan di Indonesia.
“Benar kata orang, di negara ini kalau udah punya mic gede, cepat atau lambat bisa masuk ke lingkaran kekuasaan,” imbuhnya.
Tommy kemudian memberikan sindiran tajam soal bagaimana seseorang bisa mendapatkan jabatan strategis dengan modal popularitas.
“Maaf ya, ini bukan nepotisme, ini meritokrasi. Jalur engagement,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, memberikan penjelasan.
Ia menyebut bahwa tampilan “lorem ipsum” yang terlihat di layar sebenarnya merupakan template lama yang digunakan dalam proses transisi tampilan di media interaktif Kemenhan.
-

Deddy Corbuzier Tak Ambil Gaji Stafsus Menhan, Ini Mekanisme Pengembaliannya
loading…
Menhan Sjafrie Sjamsuddin mengucapkan selamat kepada Deddy Corbuzier usai dilantik menjadi Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik. FOTO/INSTAGRAM @dc.kemhan
JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) menanggapi selebritas Deddy Corbuzier yang mengaku tidak akan mengambil gaji sebagai Staf Khusus (stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik. Deddy harus mengikuti mekanisme yang berlaku jika memutuskan tidak mengambil gaji.
“Ya jadi ketika menyatakan tidak menerima gaji, itu memang ada mekanisme,” kata Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).
“Masalah pengembalian gaji, memang ada mekanisme yang harus diikuti. Jadi, tentunya ini nanti dari kami akan menangani di bagian keuangan. Apabila nantinya memang Pak Deddy Corbuzier tidak menerima gaji tersebut,” sambungnya.
Deddy, kata Frega, harus membuat pernyataan tertulis bahwa dirinya tidak mengambil gaji tersebut. Selanjutnya, pernyataan itu akan dilaporkan ke institusi untuk diproses.
Frega menjelaskan, hal itu dilakukan karena Kemhan sudah mengalokasikan dana untuk gaji stafsus. Terlebih, kata dia, pengangkatan seseorang sebagai stafsus juga tidak secara mendadak, dan melalui berbagai tahapan.
“Karena pengangkatan stafsus ini bukan tiba-tiba, dan bukan baru saja. Tapi baru saat di awal bapak Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menjabat itu memang sudah direncanakan mengangkat staf khusus sesuai dengan Perpres nomor 140/2024,” katanya.
“Diatur bahwa kewenangan kementerian maksimal mengangkat lima orang Stafsus dan bahkan kemarin kan yang diangkat bukan hanya pak Deddy Corbuzier. Ada beberapa yang lainnya,” sambungnya.
Frega mengungkap, jika Deddy enggan menerima gaji, maka dana yang masuk ke kelompok belanja pegawai itu harus dikembalikan ke negara.
“Ya jadi, setahu saya ketika ada anggaran negara yang tidak terpakai, itu harus dikembalikan. Nah, untuk gaji staf khusus ini kan masuk dalam kelompok belanja pegawai,” katanya.
“Belanja pegawai sendiri kan dinamis ya. Sehingga ada ruang yang nanti akan pensiun, yang kemudian nanti akan masuk lagi berapa tenaga kerja baru, tentunya mekanisme ini yg nanti akan diikuti,” sambungnya.
(abd)
/data/photo/2025/02/26/67bf06cc845cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



