Tag: Deddy Corbuzier

  • Kondisi Vidi Aldiano Terkini Pasca Operasi Kanker

    Kondisi Vidi Aldiano Terkini Pasca Operasi Kanker

    Jakarta

    Belum lama ini, penampilan Vidi Aldiano di salah satu acara televisi menjadi sorotan. Vidi membuat banyak penggemarnya khawatir lantaran ia harus duduk ketika latihan untuk sebuah acara. Bahkan, setelah tampil, ia turun dari panggung dituntun oleh Deddy Corbuzier.

    “Yuk, bisa jalan? Sehat? Anda kok jalannya pelan-pelan gini sih,” seloroh Deddy saat menuntun Vidi Aldiano berjalan.

    “Aku tuh nggak sesakit itu kok, om, ini sakit sedikit,” sambungnya.

    Seperti yang diketahui, Vidi Aldiano memang tengah berjuang melawan kanker ginjal stadium tiga. Meski masih dalam perawatan, ia memilih untuk tetap aktif bekerja agar bisa menghibur penggemar-penggemarnya.

    Kondisi Terkini Vidi Aldiano

    Pada Juli 2025, Vidi sempat buka-bukaan soal kondisi medis yang dialaminya. Akibat rangkaian perawatan yang dijalani, berat badannya turun drastis hingga terpangkas 10 kg. Tidak hanya itu, ia mengaku lebih sering merasa lelah akibat kanker yang diidapnya.

    “Berat badan gue sampai turun 10 kg. Prinsip hidup gue sekarang, gapapa kanker, yang penting badan gue bagus,” ucap Vidi saat itu melalui salah satu postingannya di media sosial.

    Vidi mengaku akan berusaha meningkatkan berat badannya agar lebih berisi. Meski begitu, ia tak menampik usaha tersebut begitu berat.

    Belum lama ini, ayah Vidi, Harry Aprianto Kissowo mengungkapkan ucapan terima kasihnya pada Deddy Corbuzier. Sejak putranya terlibat dalam program PodHub di kanal Youtube sang mantan pesulap, Vidi tampak lebih bahagia dan senang.

    “Kami itu sangat berterima kasih sama Om Deddy. Dia bikin Vidi happy dan sehat,” ungkap Herry dikutip dari detikHot, Selasa (26/8/2025).

    Menurut Harry, Vidi kini masih rutin menjalani kemoterapi untuk perawatan kanker ginjalnya.

    “Masih kemoterapi, dua minggu sekali,” tandas Herry.

    Jalani Operasi dan Kanker Bermetastasis

    Vidi pertama kali didiagnosis kanker ginjal pada Desember tahun 2019. Suami artis Sheila Dara Aisha itu akhirnya menjalani operasi kanker ginjal di Singapura. Setelah diteliti, kanker yang diidap oleh Vidi cukup ganas.

    Pada tahun 2020 ia sebenarnya sempat dinyatakan sehat, tapi melalui pemeriksaan rutin pada tahun 2021 kankernya ditemukan lagi. Pada tahun 2023, ia bahkan mengabarkan kankernya sudah mengalami metastasis atau menyebar ke bagian tubuh yang lain.

    “Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue punya appointment spa day tiap tiga minggu. Seiring waktu berjalan. I learn to make peace with my condition and be grateful for whatever God has given me throughout these years,” ujar Vidi.

    Melalui akun media sosialnya pada tahun 2024, Vidi sempat memberikan sedikit update terkait hasil pemeriksaan Positron Emission Tomography scan (PET scan). Menurutnya, saat itu hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan harapannya.

    Pemeriksaan secara rutin ia lakukan di Penang, Malaysia.

    “Hasil PET scan-nya itu belum sesuai dengan harapan saya. It’s not bad but it’s not good also yet, masih hopeful untuk terus berjuang melawan penyakit aku ini. It was not easy, still not easy juga sampai hari ini melihat hasil yang masih belum sesuai ekspektasi itu terkadang bikin kita down dan bisa stres juga,” jelasnya saat itu.

    Efek Kemoterapi dan Obat Kanker

    Vidi mengaku mengalami beberapa efek samping kemoterapi yang tidak nyaman. Beberapa di antaranya seperti menggigil, nyeri tubuh, hingga detak jantung tinggi ketika bangun tidur.

    Karena kemoterapi membutuhkan waktu yang panjang dan begitu menguras kondisi psikologisnya, ia juga terus berusaha untuk mengelola emosi dan stres lebih baik.

    Pada tahun 2025, Vidi Aldiano mengganti jenis obat yang dikonsumsi. Ini berawal dari penurunan kondisi tubuhnya setelah Idul Fitri 2025.

    “Namun, April kemarin setelah Lebaran kita melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku pakai 5 tahun itu masih berfungsi atau nggak,” beber Vidi.

    “Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspektasi aku gitu,” sambungnya.

    Vidi menyebut obat yang dikonsumsinya saat ini memiliki efek samping yang lebih kuat. Dalam beberapa bulan terakhir, ia masih berusaha mengatasi efek samping obat tersebut.

    “Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga,” pungkasnya.

    (avk/kna)

  • Berburu di Kebun Binatang, Target Pajak Rp2.358 Triliun 2026 Bebani Wajib Pajak?

    Berburu di Kebun Binatang, Target Pajak Rp2.358 Triliun 2026 Bebani Wajib Pajak?

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas fiskal tidak akan menaikkan tarif ataupun menerapkan kebijakan baru pada 2026, meski target penerimaan pajak ambisius capai Rp2.357,7 triliun. Pemerintah akan lebih banyak melakukan insentifikasi kepatuhan wajib pajak yang sudah terdaftar alias ‘berburu di kebun binatang’.

    Target penerimaan pajak Rp2.357,7 triliun itu sendiri tercantum dalam Rancangan Anggaran dan Pendapat Negara (RAPBN) 2026 yang sudah diserahkan Presiden Prabowo Subianto ke parlemen pada akhir pekan lalu. Angka itu naik 13,5% dari outlook penerimaan pajak 2025 sebesar Rp2.076,9 triliun.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah tidak akan memberlakukan pajak baru maupun menaikkan tarif pajak pada 2026, meski target penerimaan negara naik cukup tinggi.

    Sri Mulyani menjelaskan kebijakan perpajakan tahun depan akan tetap mengacu pada ketentuan dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dan regulasi lainnya yang sudah ada.

    “Tadi kan pertanyaan menjurus ke, ‘Apakah ada pajak baru, tarif baru?’ Kita tidak, tapi lebih kepada reform di internal,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Jumat (15/8/2025).

    Bendahara negara itu menjelaskan, reformasi internal akan diarahkan pada penguatan administrasi dan penegakan hukum. Caranya, sambung Sri Mulyani, Kementerian Keuangan akan terus memperbaiki sistem inti administrasi perpajakan alias Coretax.

    Selain itu, intensifikasi pertukaran data akan ditingkatkan melalui perluasan kolaborasi, tidak hanya di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Bea Cukai, tetapi juga dengan kementerian/lembaga lain seperti Kementerian ESDM.

    Menurutnya, akurasi dan ketepatan waktu data menjadi kunci untuk meningkatkan kepatuhan, menutup celah penghindaran pajak, dan menekan praktik ekonomi bayangan (shadow economy) maupun aktivitas ilegal.

    “Dengan data yang akurat dan timing yang tepat, peluang untuk enforcement yang lebih baik akan terbuka,” tegasnya.

    Beban Wajib Pajak?

    Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan mengingatkan bahwa pertumbuhan rata-rata penerimaan pajak dalam beberapa tahun terakhir hanya 5—6%. Oleh sebab itu, menurutnya, target kenaikan penerimaan pajak hingga 13,5% terasa terlalu tinggi.

    Masalahnya, Deni meyakini bahwa pemerintah tidak bisa memaksakan peningkatan penerimaan pajak terutama dalam waktu singkat akibat struktur perekonomian yang belum memadai. Menurutnya, ada lima permasalahan yang menghambat peningkatan penerimaan pajak secara masif dalam waktu singkat.

    “Pertama, ada masalah ekonomi informal atau underground economy yang sebesar. Sebesar 59% tenaga kerja itu ada di sektor informal [sehingga tidak tercatat secara administratif dalam sistem perpajakan],” jelas Deni dalam media briefing CSIS, Senin (18/8/2025).

    Kedua, basis pajak yang sangat kecil. Dari 145 juta angkatan kerja, yang tercatat sebagai wajib lapor pajak atau surat pemberitahuan tahunan (SPT) hanya 17 juta. Ketiga, Deni meyakini kepatuhan formal UMKM ataupun perusahaan-perusahaan besar juga masih lemah.

    Keempat, struktur penerimaan dari sumber daya alam (SDA) masih sangat bergantung royalti sehingga rentan terhadap praktek transfer pricing dari perusahaan-perusahaan. Kelima, administrasi pajak yang masih jauh dari efisien.

    “Harapannya lewat Coretax, dia bisa mengintensifkan penerimaan pajak.
    Itu kayak mengejar, berburu di kebun binatang. Jadi, orang yang selama ini bayar pajak, ya itu yang akan dikejar terus,” ujar Deni.

    Senada, Peneliti Departemen Ekonomi CSIS Riandy Laksono menyatakan target penerimaan pajak yang naik 13,5% terkesan terlalu optimis. Secara historis, sambungnya, kenaikan penerimaan pajak hingga 13,5% hanya terjadi ketika terjadi commodity boom sekitar 2003—2012 yang ditopang peningkatan besar-besaran dari industri China.

    Masalahnya, commodity boom sudah berakhir. Malahan, harga komoditas unggulan Indonesia seperti CPO, batu bara, nikel, dan gas alam beberapa tahun belakangan menurun.

    Semua itu tak lepas dari perekonomian China yang tumbuh melandai beberapa waktu belakangan, ditambah perang tarif antara Negeri Panda dengan Paman Sam.

    “Intinya adalah commodity boom enggak akan lagi balik waktu Cina booming waktu itu.
    Nah, sehingga basis penerimaan akan susah,” kata Riandy pada kesempatan yang sama.

    Mau tak mau, sambungnya, pemerintah harus jalan panjang. Dia mendorong pemerintah memperbaiki struktur ketenagakerjaan di Indonesia karena masih banyak pekerja informal yang tidak tercatat dalam administrasi perpajakan.

    Caranya, kembali fokus melakukan industrialisasi. Sayangnya, dia melihat arah investasi semakin menjauh dari industri pengolahan dan manufaktur yang selama ini menjadi penciptaan lapangan kerja berkualitas utama di Indonesia.

    Riandy mencontohkan, dari total investasi langsung yang mengarah ke sektor padat modal hanya berkisar 30—40% dalam sepuluh tahun terakhir. Padahal pada 2002—2010, persentasenya mencapai 50—80%.

    Menurutnya investasi yang fokus ke sektor padat modal memperlemah penciptaan lapangan kerja berkualitas.

    “Jadi strategi industrialisasinya harus dibenerin, begitu, karena penyedia pekerja formal dan pembayar pajak paling besar itu dari industri pengolahan,” ungkapnya.

    Kepala Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar tidak heran apabila pemerintah tak mau menaikkan tarif maupun menetapkan pajak baru pada tahun depan, terutama resistensi masyarakat yang masih besar.

    “Opsi kebijakan pajak punya risiko politik. Ketidakpercayaan terhadap pemerintah yang juga masih tinggi,” katanya kepada Bisnis, Jumat (15/8/2025).

    Rp524 Triliun dari Sumber Pajak Baru

    Padahal sebelumnya, Center of Economics and Law Studies (Celios) mengungkapkan bahwa terdapat potensi penerimaan negara Rp524 triliun setiap tahunnya dari sumber-sumber pungutan pajak baru.

    Temuan itu diungkapkan Celios dalam publikasi bertajuk Dengan Hormat, Pejabat Negara: Jangan Menarik Pajak Seperti Berburu di Kebun Binatang.

    Direktur Kebijakan Fiskal Celios Media Wahyudi Askar menilai pemerintah semakin bergantung pada pajak konsumsi yang regresif seperti pajak pertambahan nilai (PPN). Misalnya kontribusi PPN mencapai Rp819 triliun atau 36,7% dari total penerimaan pajak pada 2024.

    Masalahnya, sambung Media, PPN lebih menekan rakyat kecil yang hampir seluruh pendapatannya dipakai untuk konsumsi—beda dengan para kelompok kaya yang pendapatannya hanya sebagian kecil untuk konsumsi.

    “Coba bayangkan Rafi Ahmad, Deddy Corbuzier, mereka punya uang triliunan rupiah, mereka gak mungkin spending Rp1 miliar per hari. Mereka hanya bisa spending sedikit uang secara persentase dari total pendapatan mereka. Berbeda dengan masyarakat miskin, yang menghabiskan bahkan 120% dari pendapatannya untuk spending, 20%-nya datang dari hutang,” ujar Media dalam agenda peluncuran publikasi di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

    Oleh sebab itu, dia melihat pemerintah hanya gagah di hadapan rakyat kecil tapi kurang bernyali di hadapan super kaya. Celios pun mendorong agar pemerintah menerapkan pajak progresif.

    Mereka mengidentifikasi sebelas sumber potensi penerimaan baru yang lebih progresif. Pertama, tinjauan ulang insentif pajak yang tidak tepat sasaran dengan potensi penerimaan capai Rp137,4 triliun per tahun.

    Kedua, penerapan pajak kekayaan. Berdasarkan perhitungan Celios, potensi penerimaan negara dari pajak kekayaan hanya dari 50 orang terkaya di Indonesia saja mencapai Rp81,6 triliun per tahun.

    Ketiga, pajak karbon dengan potensi penerimaan mencapai Rp76,4 triliun per tahun. Keempat, pajak produksi batu bara dengan potensi penerimaan sebesar Rp66,5 triliun per tahun.

    Kelima pajak windfall profit atau pungutan atas kenaikan laba berturut-turut akibat lonjakan harga komoditas sektor ekstraktif dengan potensi penerimaan Rp50 triliun per tahun. Keenam, pajak pengurangan keanekaragaman hayati dengan potensi Rp48,6 triliun per tahun.

    Ketujuh, pajak digital dari perusahaan jasa digital besar dengan potensi penerimaan capai Rp29,5 triliun per tahun. Kedelapan, peningkatan tarif pajak warisan dengan potensi penerimaan Rp20 triliun per tahun.

    Kesembilan, pajak kepemilikan rumah ketiga dengan potensi penerimaan Rp4,7 triliun per tahun. Kesepuluh, kenaikan tarif pajak capital gain atau keuntungan dari saham dan aset finansial lainnya sebesar Rp7 triliun per tahun.

    Kesebelas atau terakhir yaitu cukai minuman berpemanis dalam kemasan, yang dinilai dapat mendukung kesehatan publik sekaligus menambah potensi penerimaan hingga Rp3,9 triliun.

    “Ini kalau kita total dengan pendekatan yang progresif atau optimis, itu kita bisa mendapat penerimaan hingga Rp524 triliun. Saya kira sangat besar kalau setiap tahun kita bisa memaksimalkan angka hingga Rp524 triliun,” ujar Peneliti Celios Jaya Darmawan pada kesempatan yang sama.

  • Potret Keseruan Kirab Merah Putih di Bogor sampai Bikin Stafsus Menhan Deddy Corbuzier Terpukau: Luar Biasa! – Page 3

    Potret Keseruan Kirab Merah Putih di Bogor sampai Bikin Stafsus Menhan Deddy Corbuzier Terpukau: Luar Biasa! – Page 3

    Deddy mengaku bangga dan terharu bukan hanya karena kemeriahan acaranya. Tetapi semangat masyarakat yang konsisten merayakan HUT ke-80 RI secara mandiri.

    “Yang bikin saya makin bangga, ini semua bukan karena perintah pemerintah pusat, bukan karena dana APBN, bukan juga karena instruksi siapa pun. Ini murni karena kebanggaan teman-teman di Bogor. Ini luar biasa,” ungkapnya.

    Deddy mengungkapkan, ia diberi tugas untuk hadir di berbagai kota mengikuti perayaan Hari Kemerdekaan RI. Namun, Kota Bogor menjadi kunjungan perdananya.

    “Saya bertanya-tanya, kenapa tugas saya pertama di bulan kemerdekaan ini justru ke Bogor? Kan banyak kota lain. Tapi ternyata Kota Bogor adalah kota yang menjadi acuan nasional dalam merayakan Hari Kemerdekaan. Bukan hanya karena sejarahnya, tapi juga karena semangat warganya,” jelasnya.

    Meski dalam kondisi kurang sehat, namun setelah melihat warga Kota Bogor begitu semangat mengobarkan energi nasionalisme, Deddy mengaku penyakitnya pun mendadak hilang.

    “Saya lagi flu. Tapi lihat semangat begini, flunya langsung hilang. Jadi saya enggak mau ngomong panjang lebar. Kadang kebanyakan bicara justru gak ada aksi. Tapi hari ini saya lihat, aksi nyata ada di sini,” imbuhnya.

  • Erika Carlina Akan Melahirkan secara Caesar pada 8 Agustus

    Erika Carlina Akan Melahirkan secara Caesar pada 8 Agustus

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Erika Carlina diperkirakan akan melahirkan anak pertamanya pada 8 Agustus 2025. Menariknya, Erika tidak akan menjalani proses persalinan normal, melainkan melalui prosedur operasi caesar.

    Hal ini diungkapkan langsung oleh kekasihnya, DJ Bravy, dalam podcast bersama Denny Sumargo, Jumat (25/7/2025). Ia menyebut bahwa rencana awal Erika sebenarnya adalah melahirkan secara normal.

    “Lahirannya Erika itu bukan normal, tetapi melalui prosesi caesar. Sebelumnya memang dia mau melahirkan normal,” ujar Bravy.

    Minta Ditemani saat Melahirkan

    DJ Bravy juga menambahkan bahwa dirinya akan mendampingi Erika saat proses kelahiran berlangsung, sesuai dengan permintaan Erika sendiri.

    “Erika bertanya kepada saya, ‘Kamu mau menemani aku kan pas lahiran nanti?’,” kata Bravy.

    “Gue sudah janji sama diri gue dan ke Erika. Makanya, gue akan ada di saat dia melahirkan,” tegasnya.

    Ia juga mengaku telah dua kali menemani Erika untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter, yang memperkirakan proses kelahiran akan berlangsung pada 8 Agustus.

    Anak Laki-laki Bernama Andrew Neil

    Sebelumnya, Erika Carlina telah mengungkap bahwa anak yang dikandungnya adalah laki-laki, dan telah menyiapkan nama sejak awal dinyatakan hamil.

    Dalam perbincangannya di channel YouTube Deddy Corbuzier pada Jumat (18/7/2025), Erika mengungkap nama bayinya kepada publik:

    “Nama anak aku Andrew Neil,” kata Erika kepada Deddy.

    Ia menjelaskan alasan di balik pemilihan nama tersebut.

    “Neil itu, yang aku tahu, banyak orang-orang sukses dan pintar pakai nama itu. Sedangkan untuk Andrew, karena aku kenal beberapa orang yang punya sikap dan sifat baik dengan nama Andrew,” jelasnya.

    Kehamilan di Luar Pernikahan

    Erika juga secara terbuka mengakui bahwa kehamilannya merupakan hasil dari hubungan di luar pernikahan. Meski begitu, ia menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran calon buah hati.

    “Mau cowok atau cewek sama saja. Namun alhamdulillah, anak aku yang lahir Agustus nanti itu cowok,” tuturnya.

  • Erika Carlina: Pengancaman dari Grup Chat Berisi 500 Orang

    Erika Carlina: Pengancaman dari Grup Chat Berisi 500 Orang

    Jakarta, Beritasatu.com- Aktris Erika Carlina pada Kamis (24/7/2025) mendatangi Polda Metro Jaya untuk melanjutkan proses hukum terkait dugaan pengancaman dan penyebarluasan data pribadi yang diduga dilakukan oleh DJ Panda. Erika menyebut pengancaman yang ia terima melalui grup chat yang beranggotakan sebanyak 500 orang.

    “Ada 500 orang di dalam grup itu, cuma kalau bentuk pengancamannya aku enggak bisa kasih tahu ke kalian,” kata Erika pada awak media.

    Dalam keterangannya kepada media, Erika mengaku terancam secara psikologis dan fisik akibat peristiwa tersebut. Ia menyatakan keselamatan janin yang tengah dikandungnya juga turut terancam.

    “Kronologinya memang aku menutupi kandungan aku sampai sembilan bulan ini, cuma karena adanya pengancaman ini mau enggak mau demi janin aku, aku harus ngomong juga, makannya aku bawa ke jalur hukum,” jelasnya.

    Pemeriksaan terhadap Erika berlangsung selama kurang lebih empat jam di Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Ia membawa sejumlah barang bukti, termasuk hasil foto ultrasonografi (USG) dan tangkapan layar data pribadi yang diduga disebarkan tanpa izin.

    Selain itu, Erika juga membawa dua orang dari grup fanbase yang beranggotakan sebanyak 500 orang tersebut sebagai saksi. Aktris bintang film Pengantin Setan itu menyebutkan, pengancaman ia dapatkan mulai 21 Juli 2025, setelah ia tampil dalam acara podcast milik Deddy Corbuzier dan mengungkapkan pada publik dirinya telah hamil di luar nikah.

    “Sejak 21 Juli, aku melaporkannya di bulan Juli juga namun tanggalnya lupa, yang jelas sebelum podcast om Ded (Deddy Corbuzier). Aku ke sini datang untuk melanjutkan proses hukum yang berjalan dan kasih bukti-bukti pengancaman yang berbahaya untuk janin aku,” tandas Erika.

    Sebagai informasi, hingga berita ini diturunkan, Erika mengaku sampai saat ini dirinya belum didampingi kuasa hukum.

  • Disebut Nikahi Erika Carlina Agustus 2025, DJ Bravy: Itu Enggak Benar

    Disebut Nikahi Erika Carlina Agustus 2025, DJ Bravy: Itu Enggak Benar

    Jakarta, Beritasatu.com – DJ Bravy atau Vconk membantah tuduhan terkait dirinya disebut akan menikahi kekasihnya, Erika Carlina pada Agustus 2025. Ia menyebut, kabar tersebut tidak benar.

    “Benar enggak katanya akan menikahi Erika bulan depan?” tanya awak media kepada DJ Bravy dikutip dari channel YouTube, Kamis (24/7/2025).

    Mendengar pertanyaan tersebut, DJ Bravy membantah kabar tersebut.

    “Oh, kalau soal itu enggak benar. Itu akun fake,” jelasnya.

    Ia mengatakan, keinginannya untuk menikahi Erika Carlina memang ada tetapi tidak dilakukan dalam waktu dekat.

    “Kalau untuk menikah tentu semua orang pasti ada ya, termasuk dengan saya,” ungkapnya.

    Sebelumnya, DJ Bravy mengaku siap untuk menjadi ayah dari anak yang sedang dikandungan Erika Carlina serta siap untuk menikahinya.

    DJ Bravy mengakui sejak mengenal Erika Carlina, dirinya merasa seperti menjadi “budak cinta” atau bucin. Ia tidak menampik perasaan tersebut membuatnya sulit berpaling dari sang selebritas.

    “Gue enggak pernah sebucin ini, dan sekarang gue bucin  sama dia,” ujarnya.

    Menurutnya, Erika Carlina telah membawa dirinya menjadi pria yang lebih baik dari sebelumnya.

    “Gue itu sudah banyak berubah, bukan lagi pria yang bad boys. Kalau dahulu, ada cewek yang foto sama gue bisa megang gue tetapi sekarang gue enggak seperti itu. Gue juga sudah tidak minum alkohol, kalau pun ada itu gue yang menggantikan Erika apabila ada penggemar yang minta dia minum,” tuturnya dikutip dari podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier, Selasa (22/7/2025).

    Bravy mengaku, keputusannya untuk menikahi Erika sudah dibicarakan kepada keluarga dan sahabatnya termasuk dengan Reza Arap.

    “Gue sudah terbuka sama keluarga, termasuk ke sahabat-sahabat gue. Selain keluarga, orang pertama yang gue kasih tahu Reza Arap dan mereka setuju atas keputusan gue,” lanjutnya.

    Meski telah memiliki niatan untuk menikahi Erika Carlina, Bravy tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta.

    “Adanya anak membuat gue semakin sayang ke dia, gue semakin bertambah perduli sama dia,” tegasnya.

    “Semua gue serahkan sama Tuhan, dan menjalani saja dan niat untuk menikahi dia sangat ada banget,” tutupnya.

  • Profil Dea Onlyfans yang Jadi Perbincangan karena Video Syur di Medsos

    Profil Dea Onlyfans yang Jadi Perbincangan karena Video Syur di Medsos

    Jakarta, Beritasatu.com – Profil Gusti Ayu Dewanti atau Dea Ayu atau Dea Onlyfans kembali menjadi perbincangan dan dicari netizen, setelah video syur dirinya dengan bintang film dewasa asal Tunisia Youssef Khelil alias Ozuottag beredar di media sosial (medsos).

    Profil Dea Onlyfans

    Dea Onlyfans diketahui memilik nama asli Gusti Ayu Dewanti. Dea diketahui merupakan seorang mahasiswa asal Malang, Jawa Timur dan menempuh pendidikan di Semarang, Jawa Tengah.

    Sayangnya, ayah kandung Dea Onlyfans telah mengembuskan napas terakhir akibat penyakit gagal ginjal dan diabetes pada April 2020.

    Dea Onlyfans Suka Foto Seksi

    Pada pengakuannya dengan Deddy Corbuzier pada Sabtu (26/3/2022), Dea Onlyfans mengaku menyukai foto-foto seksi.

    “Jujur, aku suka aja sama foto seksi kayak begitu,” jelas Dea Onlyfans.

    Selain menyukai foto seksi, Dea Onlyfans ternyata memiliki pengalaman buruk yang dialaminya akibat mendapatkan perundungan.

    “Mungkin saya termasuk wanita yang tinggi b*r**i, ya,” tuturnya.

    “Saya itu juga pernah mendapatkan perundungan, karena banyak yang menghina fisik saya,” lanjutnya.

    Ditetapkan Tersangka Kasus Pornografi.

    Dea Onlyfans mengaku, memiliki uang belasan juta setiap bulannya dari hasilnya ‘menjual’ konten di Onlyfans. Bahkan, dirinya memiliki lebih dari 200 subscriber di Onlyfans.

    “US$ 7 hanya dari media sosial saja (medsos), dan itu terpotong dari Onlyfans. Jadi, total yang aku dapatkan itu US$ 5,4 untuk per subscriber. Ya, paling per bulan bisa Rp 14 jutaan,” tuturnya.

    Namun, atas perbuatannya itu membuat Dea Onlyfans ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya pada Maret 2022.

    Dea Ayu kemudian divonis hukuman penjara 10 bulan. Tuntutan ini lebih ringan dari tuntutan jaksa. Dea Onlyfans akhirnya dinyatakan bebas murni pada September 2023.

    Kini, kembali muncul video syur diduga Dea Onlyfans yang beredar di media sosial. Pada video tersebut, Dea Onlyfans bersama bintang film dewasa asal Tunisia Youssef Khelil alias Ozuottag yang diunggah pertama kali oleh akun X @milffamily06.

  • Ngaku Hamil di Luar Nikah, Ini Deretan Mantan Kekasih Erika Carlina, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?

    Ngaku Hamil di Luar Nikah, Ini Deretan Mantan Kekasih Erika Carlina, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?

    GELORA.CO –  Erika Carlina, aktris sekaligus selebgram yang kerap dijuluki “Ratu Party”, kembali mencuri perhatian publik. Bukan karena aksi glamornya di dunia hiburan, melainkan pengakuannya yang mengejutkan: dirinya tengah hamil dan akan segera melahirkan pada 8 Agustus 2025.

    Kabar mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Erika dalam podcast Close The Door bersama Deddy Corbuzier, yang tayang pada Jumat (18/7/2025). Dalam perbincangan terbuka itu, Erika dengan tenang mengungkap bahwa dirinya akan menjadi ibu, meski tanpa kehadiran sosok suami.

    “Sebenarnya dulu sempat ada rencana menikah,” ucap Erika. Namun, hubungan dengan pria yang kini menjadi ayah dari anak yang dikandungnya, menurutnya, tidak bisa dipertahankan. Ia menyebut adanya perselingkuhan dan sifat yang tak bisa ditoleransi, membuatnya memilih untuk membesarkan anaknya sendiri.

    Pengakuan itu sontak memicu kehebohan di media sosial. Nama Erika langsung jadi trending topic, sementara warganet mulai berspekulasi mengenai siapa sosok pria yang dimaksud.

    Riwayat Asmara Sang Ratu Party

    Erika memang dikenal sebagai sosok yang terbuka dalam membagikan kehidupan pribadinya, termasuk urusan asmara. Berikut adalah daftar pria yang pernah dikaitkan dengannya:

    DJ Bravy (2025)

    Erika dan DJ Bravy mulai terlihat dekat sejak April 2025, usai tampil bersama dalam sebuah live TikTok. Hubungan mereka dikonfirmasi melalui beberapa unggahan manis di media sosial. Namun, keduanya disebut baru menjalin hubungan selama satu bulan.

    Kaesar Akbar (2023)

    Pemain bulu tangkis nasional ini juga pernah disebut dekat dengan Erika. Mereka bahkan pernah terlihat menghadiri acara keluarga Kaesar. Namun, hubungan keduanya tidak pernah dikonfirmasi secara resmi.

    Arthur Irawan (2021)

    Pesepak bola Arthur Irawan masuk dalam daftar pria yang sempat dekat dengan Erika. Namun kedekatan mereka tak bertahan lama dan tidak banyak terekspos.

    Darrel Jowono (2020)

    Adik aktor Zack Lee, Darrel Jowono, juga sempat menjalin hubungan dengan Erika. Kala itu, keduanya kerap tampil mesra di media sosial, meski akhirnya kandas beberapa bulan kemudian.

    Aldy Maldini (2019–2020)

    Salah satu hubungan Erika yang paling disorot adalah dengan mantan personel CJR, Aldy Maldini. Perbedaan usia 8 tahun sempat menjadi perbincangan hangat publik. Erika akhirnya mengakhiri hubungan karena merasa Aldy belum cukup dewasa.

    Gavin Kwan Adsit (2017–2019)

    Hubungan Erika dengan pesepak bola Gavin Kwan merupakan salah satu yang cukup lama bertahan. Namun, kesibukan masing-masing akhirnya membuat mereka berpisah.

    Ryuji Utomo (2017)

    Nama Ryuji Utomo juga pernah dikaitkan dengan Erika, terutama setelah sang pesepak bola baru saja berpisah dari Ariel Tatum. Namun hubungan mereka tidak bertahan lama.

    Rizky Effendi (2016)

    Salah satu kisah cinta awal Erika adalah dengan atlet basket Rizky Effendi. Namun kini Rizky telah menikah dan fokus pada kehidupannya sendiri.

    Sosok yang Apa Adanya, Tetap Dicintai

    Di balik citra seksinya dan gelar “Ratu Senoparty” yang melekat karena sering terlihat menikmati malam di kawasan elite Jakarta, Erika tetap menunjukkan sisi kejujurannya yang membuat banyak pengikutnya merasa dekat. Ia tidak segan membagikan soal kesehatan mental, pengalaman percintaan, hingga tantangan sebagai perempuan di dunia hiburan.

    Keputusan Erika untuk terbuka mengenai kehamilan di luar nikah menuai berbagai reaksi. Namun banyak pula yang mengapresiasi keberaniannya berbicara jujur di tengah stigma masyarakat.

    Kini publik menantikan kelahiran bayi dari sosok yang tak pernah takut untuk tampil otentik ini—baik di layar maupun di kehidupan nyata. 

  • Borok Polisi Depok Di-Spill Komika Arafah Rianti, Tak Mau Terima Maling Hasil Tangkapan Warga

    Borok Polisi Depok Di-Spill Komika Arafah Rianti, Tak Mau Terima Maling Hasil Tangkapan Warga

    GELORA.CO – Borok kelakuan polisi di Depok dikuliti habis-habisan oleh komika Arafah Rianti.

    Cerita ini pun dibagikannya saat menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Vidi Aldiano dan Deddy Corbuzier di Podhub.

    Dalam podhub itu, Arafah menceritakan jika baru-baru ini ia bersama warga di sekitar rental PlayStastion miliknya menangkap seorang maling motor.

    Namun, sebelum menspill borok kelakuan polisi di Depok, ia lebih dulu meminta maaf.

    “Maaf, maaf banget buat polisi Depok,” katanya dikutip Tribun Jakarta, Rabu (9/7/2025).

    “Baru-baru aja nih gua tuh nangkep maling di rental PS gua. Bulan kemarinnya kayak minjam motor ke salah satu consumen gua. Bilangnya mau beli martabak. Pinjaman pertama beneran beli martabak. Kedua beli martabak, ketiga gak bawa lagi martabak dan motornya ilang,” bebernya lagi.

    Tak lama berselang, rupanya maling tersebut datang lagi ke rental PlayStation miliknya.

    Kebetulan, saat itu korban juga tengah berada di sana.

    Pertemuan tak terduga ini membuat korban geram dan terjadi aksi saling kejar.

    “Malingnya datang lagi ke rental gua. Ternyata maling sama korbannya ada di tempat. Naik ke lantai 3 loncat ke rumah warga. Kena asbes orang, masuk ke dalam,” ujarnya.

    Satu persatu aktivitas diplomat muda Arya Daru sebelum ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban akhirnya terkuak. Bahkan salah satunya diungkap oleh orang terdekatnya sendiri. 

    Satu persatu aktivitas diplomat muda Arya Daru sebelum ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban akhirnya terkuak. Bahkan salah satunya diungkap oleh orang terdekatnya sendiri.

    Pelarian yang gagal, membuat maling motor ini ditangkap warga.

    Bahkan sempat mendapatkan salam olahraga dari korban dan warga yang berada di sana.

    “Ketangkep. Udah kita tangkap, kita gebukin dulu. Si korban ini motornya baru lunas. Di jual Rp 1,8 juta. Dia jual cepat gak ada surat,” jelasnya.

    Selanjutnya, maling sepeda motor ini dibawa ke kantor polisi dengan maksud untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

    Namun, Arafah justru dibuat kaget karena polisi di sana menolak maling motor yang dibawanya.

    “Gak bisa kalau nggak sama kita,” ujar Arafah menirukan respons polisi saat itu.

    Arafah yang keheranan langsung melontarkan pertanyaan dan berujung maling tersebut dibebaskan.

    “Kenapa gak bisa ya, kan udah ada malingnya. Gausah lu yang nangkap,  udah kita yang nangkap. Udah malingnya dibebasin lagi aja,” tandasnya.

  • Heboh BNN Putuskan Tak Akan Tangkap Pengguna Narkoba dari Kalangan Artis, Ternyata Ini Alasannya

    Heboh BNN Putuskan Tak Akan Tangkap Pengguna Narkoba dari Kalangan Artis, Ternyata Ini Alasannya

    PIKIRAN RAKYAT – Keputusan mengejutkan datang dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Lembaga ini memastikan tidak lagi akan menangkap artis yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba, dan publik pun bertanya-tanya: kenapa?

    Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom menegaskan kebijakan ini diambil bukan tanpa alasan. Menurutnya, penangkapan artis pengguna narkoba justru punya efek buruk yang selama ini jarang disadari.

    “Kalau kita menangkap dia dengan hiruk-pikuk dan disebarkan lewat media dengan berlebihan, kita justru sedang mengkampanyekan narkoba secara gratis,” kata Marthinus pada Kamis 26 Juni 2025 malam.

    Artis Jadi Patron Sosial, Penangkapan Malah Bisa Jadi Iklan

    BNN menilai artis punya pengaruh sosial yang besar, khususnya di mata generasi muda. Menjadikan mereka tontonan publik ketika ditangkap, menurut Marthinus, hanya akan memunculkan kesan keliru di benak masyarakat.

    “Orang akan bilang, pantas dia jadi artis, soalnya pakai narkoba,” ujar Marthinus.

    Dalam pandangan BNN, artis adalah rujukan perilaku yang sering ditiru, sehingga penanganan masalah narkoba untuk artis tak bisa disamakan dengan pengguna narkoba pada umumnya.

    “Artis adalah patron sosial dan salah satu rujukan berperilaku generasi muda,” ucap Marthinus.

    Fokus Rehabilitasi, Bukan Penjara

    Kebijakan baru ini bukan berarti BNN lemah terhadap kejahatan narkotika. Marthinus menegaskan pengguna narkoba pada dasarnya adalah korban. Penanganan yang tepat bukan dengan hukuman penjara, melainkan rehabilitasi.

    “Ada beberapa moral standing saya yang mendasari argumen ini. Seorang pengguna itu korban. Mereka harus direhabilitasi, bukan ditangkap,” tuturnya.

    Hal ini diperkuat dengan pendekatan BNN yang kini lebih menekankan pendekatan keluarga. Artis pengguna narkoba akan diajak menjalani rehabilitasi bersama dukungan orang terdekat.

    Tetap Tegas pada Pengedar

    Kelonggaran ini tidak berlaku bagi artis yang terlibat sebagai pengedar atau bandar narkoba. Untuk yang satu ini, BNN memastikan penindakan tetap dilakukan secara hukum.

    “Kalau dia sebagai pengedar, artinya dia harus diminta pertanggungjawaban hukum,” kata Marthinus.

    Tak Lagi Ditangkap Demi Hilangkan Efek “Bad News Is Good News”

    Marthinus menilai, penangkapan artis pengguna narkoba yang kemudian dibesar-besarkan media justru jadi “iklan gratis” yang tidak mendidik publik.

    “Ketika menangkap artis sama saja mengiklankan gratis narkoba kepada publik. Sebab, artis itu sebagai patron sosial di masyarakat, dan rujukan perilaku anak muda itu rata-rata artis,” ujarnya.

    “Jadi, jika seorang artis menggunakan narkoba dan ditangkap, lalu dipublikasikan berlebihan, karena bad news is good news bagi artis. Ini artinya kami membedah persepsi publik kalau ‘jadi artis itu mudah, pakai narkoba, percaya diri, kreatif’. Bagi saya itu mitos,” tuturnya.

    BNN Alih Fokus: Tindak Bandar Besar

    Sementara pengguna diarahkan ke jalur rehabilitasi, BNN kini semakin fokus membongkar jaringan besar peredaran narkoba. Salah satu bukti terbaru adalah penangkapan Dewi Astutik alias Paryatin, otak penyelundupan sabu dua ton yang dikaitkan dengan sindikat narkoba internasional di kawasan Golden Triangle Asia Tenggara.

    Keputusan BNN untuk tak lagi menangkap artis pengguna narkoba memang menuai pro kontra. Namun, pendekatan baru ini diambil dengan satu tujuan: memutus mata rantai promosi tak langsung narkoba di masyarakat, sekaligus memulihkan para pengguna agar bisa pulih dan kembali berkarya tanpa stigma.

    “Saya larang keras sekali. Kalau saya tahu ada anggota saya yang menangkap artis, pasti saya marah,” ucap Marthinus di podcast ‘Close The Door’ bersama Deddy Corbuzier.***