Tag: Danny Buldansyah

  • Mau Transformasi Digital Indonesia, Ini Syaratnya

    Mau Transformasi Digital Indonesia, Ini Syaratnya

    Jakarta

    Dalam diskusi IndoTelko Forum bertajuk ‘Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita’, berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri telekomunikasi, dan masyarakat menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.

    Doni Ismanto Darwin, Pendiri IndoTelko, mengungkapkan bahwa sektor ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.

    “Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang akan memberdayakan UMKM dan mendorong investasi yang berdampak pada kesejahteraan rakyat,” kata Doni dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Kamis (12/12/2024) tersebut.

    Lalu menurut Dirgayuza Setiawan, editor buku Strategi Transformasi Bangsa ‘Prabowo Subianto’, menegaskan pentingnya pendidikan berkualitas untuk mendorong terciptanya talenta digital, yang menjadi fondasi untuk membangun ekonomi digital yang kuat.

    Ia mencontohkan keberhasilan negara seperti India dan Tiongkok yang melibatkan pendidikan di luar negeri untuk membangun talenta teknologi. Dengan pendekatan serupa, Indonesia dapat mencetak ahli digital yang mampu mengembangkan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan dan pusat data.

    Sementara itu dari sektor telekomunikasi, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyampaikan bahwa sektor telekomunikasi sebenarnya menghadapi tantangan seperti kompetisi harga dan perlambatan pendapatan.

    Namun, melalui strategi transformasi, Telkom tetap optimis dalam mendukung ekonomi digital. Strategi ini mencakup pengembangan layanan broadband, bisnis data center, dan inisiatif digital baru.

    “Telkom juga memperkuat UMKM yang berkontribusi lebih dari 60% terhadap perekonomian nasional melalui layanan seperti PaDi UMKM. Layanan ini telah membantu lebih dari 10.000 UMKM untuk meningkatkan akses ke pasar digital, menciptakan peluang baru, dan mendorong peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 20% per UMKM dalam setahun,” jelas Ririek.

    Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison, juga menegaskan pentingnya inovasi teknologi untuk mendukung transformasi digital. Program seperti Sahabat AI dan Banking AI merupakan bagian dari inisiatif yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk digitalisasi di berbagai sektor.

    (asj/asj)

  • Indosat Bidik Peluang Ekonomi Digital Rp1.800 Triliun 2027, Andalkan AI-Big Data

    Indosat Bidik Peluang Ekonomi Digital Rp1.800 Triliun 2027, Andalkan AI-Big Data

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk.(ISAT) fokus mengoptimalkan kecerdasan buatan (AI) dan big data dalam menangkap peluang ribuan triliun ekonomi digital pada 2027.

    Director & Chief Business Officer Indosat Muhammad Danny Buldansyah mengatakan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp1.800 triliun 3 tahun lagi.

    Untuk menangkap peluang besar itu, Indosat berfokus pada pengembangan teknologi seperti AI dan big data dalam beberapa tahun ke depan yang menyasar berbagai sektor, termasuk perbankan. 

    Teknologi inovatif yang disiapkan juga bertujuan untuk mempercepat digitalisasi Tanah Air. 

    “Dengan inisiatif seperti Sahabat AI bersama GoTo, AI Merdeka dengan NVIDIA, dan Banking AI untuk digitalisasi perbankan,” ujarnya, Kamis (12/12/2024).

    Selain itu, kata Danny, Indosat juga aktif memperluas jaringan hingga ke pelosok, seperti NTT dan Sulawesi, melalui program seperti ID Camp dan Digital Talent Scholarship. 

    Talenta digital berperan penting dan menjadi tulang punggung dalam meningkatkan ekonomi digital Indonesia. 

    Selain itu, pertumbuhan ekonomi digital juga harus didukung oleh pembangunan infrastruktur, peningkatan literasi digital, dan regulasi yang inovatif.

    Sebelumnya, dalam laporan e-Conomy SEA 2024 terbaru yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia 2024 naik 13% dibandingkan tahun 2023, menjadikannya GMV terbesar di Asia Tenggara.

    Country Director Google Indonesia Veronica Utami mengatakan bahwa pertumbuhan yang kuat menjadi salah satu faktor nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024 diprediksi akan naik.

    “Indonesia tetap menjadi negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara, dan diperkirakan tahun ini akan berakhir di sekitar US$90 miliar. Jadi masih kuat dan masih bertumbuh 13% meskipun ukurannya sudah sangat besar,” kata Veronica di kantor Google, Rabu (13/12/2024).

    Adapun, dalam laporan tersebut sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital, tumbuh 11% menjadi GMV US$65 miliar pada tahun 2024.

    Membuntuti e-commerce, sektor online travel dan sektor transportasi dan makanan diperkirakan menyumbang masing US$9 miliar terhadap ekonomi digital.

    Posisi terakhir diikuti oleh sektor media online yang diperkirakan bakal menyumbang sekitar US$8 miliar untuk ekonomi digital Indonesia.

    Veronica menjelaskan, tingginya kontributor e-commerce terhadap ekonomi digital Indonesua tidak terlepas dari fitur-tur baru seperti video commerce untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbelanja. 

    Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat kedua terkait jumlah video yang diupload kreator, dengan peningkatan CAGR sebesar 16% dari tahun 2022 hingga 2024.

  • Indosat Bangun Pusat AI di Jayapura pada 2025

    Indosat Bangun Pusat AI di Jayapura pada 2025

    Jakarta

    Pusat kecerdasan buatan atau AI akan dibangun di Jayapura, Papua pada 2025. Hal tersebut diungkap Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.

    “Komitmen dari mitra, partner-partner kita luar biasa termasuk Pak Vikram. Januari atau Februari kita akan punya AI Center di Jayapura, Papua,” kata Meutya saat menyampaikan keynote Indonesia AI Day, Jakarta (14/11/2024).

    Membahas lebih lanjut, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Muhammad Danny Buldansyah mengatakan data center sejatinya ada di setiap pulau. Sebab di setiap pulau memiliki industri.

    “Ada industri, ada penghasilan, resources segala macam. Nah itu dengan eranya AI sekarang artinya kita butuh data center di setiap pulau,” ungkap Danny.

    Alasannya banyak industri, seperti pertambangan dan kehutanan berada di luar Jawa. Data yang mereka miliki cukup besar yang kalau data center-nya terpusat di Jawa dan butuh realtime maka tidak akan realistis.

    Karenanya seperti Papua yang memiliki banyak pertambangan, kehutanan dan resource yang lain membutuhkan data center.

    “Jadi bukan sekedar bahwa, oh ini kayak CSR gitu ya, enggak. Ini adalah potensi-potensinya ada,” ujar Danny.

    Danny yakin dengan ada AI Center di Jayapura akan membawa demokratis kemajuan. Karena akan membentuk ekosistem yang dibangun oleh talenta asal Papua.

    “Struktur tanah di Papua beda dengan di Jawa. Sehingga kita butuh juga talent-talent digital di Papua yang punya pengalaman misalnya pertanian atau pertambangan, karena mereka tahu kondisinya. Kalau itu yang dipakai adalah yang di Jawa, enggak match,” ujarnya.

    “Sehingga akhirnya ekosistem ini terbentuk, infrastrukturnya terbentuk dengan kita membangun. Kemudian siapa yang kerjainnya? Ya dari talent-talent yang ada di Papua juga.” imbuh Danny.

    Menjawab kekhawatiran soal koneksi, Danny menilai bukan jadi masalah kendati latensi koneksi satelit dan fiber optic masih tinggi. “Karena itu kan cuma pengiriman data untuk replikasi saja,” ungkapnya.

    (afr/afr)

  • Pembangunan Pusat AI Indosat-NVIDIA di Solo Masih Menunggu Izin Pemkot

    Pembangunan Pusat AI Indosat-NVIDIA di Solo Masih Menunggu Izin Pemkot

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison masih menunggu izin dari Pemerintah Kota Solo guna memulai pembangunan pusat AI Indonesian AI Nation di Solo Technopark. 

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengurus surat izin tersebut agar pembangunan pusat data ini bisa dimulai.

    “Izinnya sedang di urus, pembangunan fisiknya belum bisa dilakukan karena izinnya belum ada,” kata Danny saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).

    Meski belum dimulai pembangunan, Danny menuturkan pihaknya memiliki bangunan sementara yang berada di Solo Technopark.

    Bangunan tersebut, kata Danny, merupakan bangunan yang hampir mirip dengan MX Center milik Indosat yang berada di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

    Lebih lanjut terkait kapan dimulainya pembangban AI center ini, Danny menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan perizinan pembangunan akan keluar. 

    Namun pihaknya sedang bekerja dengan semaksimal mungkin agar perizinan tersebut dapat keluar dalam waktu dekat.

    “Pastinya kita bekerja intensif untuk melaksanakan itu semua, tapi Pemerintah Solo juga bekerja cepat, menurut saya sih dalam waktu dekat ini bisa bangun,” ujar Danny.

    Adapun, Indosat dan raksasa cip global NVIDIA bakal membangun pusat AI atau AI Center di Solo. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat itu Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pusat AI ini bernama Indonesian AI Nation di Solo, Jawa Tengah. 

    Nilai investasi proyek tersebut menembus US$200 juta dolar atau sekitar Rp3,18 triliun. Adapun alasan Solo dipilih sebagai lokasi investasi tersebut, ujar Budi, karena Solo memiliki sumber daya manusia yang cukup mumpuni di bidang teknologi. 

    “NVIDIA dan Indosat komitmen berinvestasi US$200 juta dolar untuk membangun Indonesian AI Nation di Solo,” kata Budi, Kamis (4/4/2024). 

  • Indosat (ISAT) Pacu Mesin Pertumbuhan Baru, Bisnis Non-Seluler Tumbuh 30%

    Indosat (ISAT) Pacu Mesin Pertumbuhan Baru, Bisnis Non-Seluler Tumbuh 30%

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan pertumbuhan bisnis non-seluler hingga 30% pada kuartal III/2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sentuhan kecerdasan buatan (AI) hasil kolaborasi dengan Nvidia menjadi salah satu pembeda, yang membuat pertumbuhan tahun ini lebih kencang dibandingkan pertumbuhan tahun lalu.

    Layanan MIDI, nama untuk bisnis non-seluler Indosat, pada kuartal III/2024 tercatat sebesar Rp5,9 triliun atau naik sekitar Rp1,37 triliun dibandingkan dengan kuartal III/2023. 

    Adapun pada kuartal III/2023 atau sebelumnya NVIDIA masuk,  bisnis non-seluler tercatat sebesar Rp4,53 triliun atau hanya mampu tumbuh 10% year on year (YoY).

    Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan Layanan IT dan Internet Tetap yang diimbangi dengan penurunan pendapatan Konektivitas Tetap. 

    Sementara itu, pada kuartal III/2024, selain mendapat cuan dari layanan internet tetap dan konektivitas tetap, layanan IT Indosat lebih bervariasi dengan kehadiran GPU as a Service (GPUaaS) AI dari NVIDIA sebagai motor penggerak pertumbuhan pendapatan MIDI atau nonseluler perusahaan. Akusisi MNC Play beberapa waktu lalu juga turut berkontribusi.

    Sebagai penyedia GPUaaS, Indosat menyiapkan infrastruktur GPU yang fleksibel, sesuai kebutuhan pelanggan korporasi.

    “Kepercayaan level Indosat bagi pelanggan enterprise sangat tinggi, karena kami dipilih dan dipercaya oleh Nvidia sebagai satu-satunya penyedia layanan GPU di Indonesia,” kata Steve kepada Bisnis, Selasa (5/11/2024). 

    Steve mengatakan pada 9 bulan pertama 2024, perusahaan telah bekerja sama dengan lebih dari 10 perusahaan besar perihal pemanfaatan GPUaaS. Utilisasi kapasitas GPU Nvidia telah terpakai sekitar 30-40%. 

    Indosat berupaya untuk terus mendorong layanan NVIDIA dan membawa AI yang berdaulat, yaiitu AI yang diisi oleh talenta Indonesia, berada di Indonesia dan untuk Indonesia. 

    Visi AI berdaulat ini, kata Steve, juga sejalan dengan visi NVIDIA yang meyakini bahwa setiap negara memiliki kebijakan berbeda-beda terkait AI. Oleh sebab itu, teknologi AI perlu dikelola di tempat layanan AI berada. 

    Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Steve, Nvidia hanya menunjuk satu perusahaan pada setiap negara untuk memiliki layanan GPU mereka. 

    “Seperti kita ketahui bahwasanya setiap pemerintah mendorong adanya kedaulatan data di negaranya masing-masing, agar patuh dengan peraturan tersebut Nvidia bekerjasama dengan permain lokal yang dipercaya,” kata Steve.  

    Sementara itu, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah mengatakan Nvidia masuk ke Tanah Air pada Februari 2024. Indosat dan Nvidia terus mempersiapkan diri hingga akhirnya implementasi pada Agustus 2024, layanan GPU Nvidia dapat dipasarkan di Indonesia bekerja sama dengan Indosat. 

    Dia mengatakan bahwa utilisasi GPU Nvidia di Indonesia sangat pesat dengan posisi per 22 Oktober 2024 telah mencapai 40% dari total kapasitas 1.000 GPU. Artinya ada 400 GPU yang telah tersewa dan digunakan oleh klien Indosat. 

    “Kami memasang sekitar 1.000 GPU, kemungkinan besar pada kuartal I/2025 sudah habis terpakai semua. Sekarang saja sudah ada yang memesan 200 GPU sekali memesan,” kata Danny kepada Bisnis, Selasa (22/10/2024).  

    Danny mengatakan pertambangan menjadi sektor utama yang menyewa kapasitas GPU pada Oktober 2024. Selanjutnya, sektor finansial khususnya perbankan. 

    Adapun untuk 2025, Indosat bakal membidik klien di sektor pemerintah untuk menggunakan GPU AI Nvidia. 

    “Kalau habis kami akan order lagi, permintaannya sangat besar sekali,” kata Danny. 

    Sekadar informasi, Indosat menyiapkan capex hingga Rp12,7 triliun pada 2024. Perseroan mulai serius mengembangkan artificial intelligence (AI) bersama dengan Huawei dan Nvidia.

    Perusahaan melakukan berbagai kerja sama strategis dengan berbagai mitra berskala global, mulai dari peluncuran pusat pameran inovasi, Indosat Marvelous Xperience (MX) Center, hingga kerja sama strategis dalam pengelolaan pusat data berteknologi tinggi.

    Tumbuh di Tengah Deflasi

    Sementara itu untuk bisnis seluler, Indosat mencatatkan pendapatan sebesar Rp35,23 triliun atau tumbuh sekitar 9,5% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut terjadi di tengah deflasi 5 bulan berturut-turut yang menerpa Indonesia. 

    Adapun secara total pendapatan yang dibukukan Indosat tercatat sebesar Rp41,81 triliun atau tumbuh 11,6% YoY. Sekitar 84% dari total pendapatan berasal dari seluler, Sekitar 15% dari segmen korporasi dan 1% dari komunikasi tetap. 

    Kemudian, jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan yang dicatatkan PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), maka pertumbuhan pendapatan Indosat cukup gemilang di mana Telkom pada periode yang sama hanya mampu tumbuh 0,9% YoY atau bertambah sekitar Rp1 triliun. 

  • Indosat (ISAT) Bidik Pengguna Berkualitas, ARPU Naik

    Indosat (ISAT) Bidik Pengguna Berkualitas, ARPU Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mengalami kenaikan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) selama kuartal III/2024 sejalan dengan langkah perusahaan yang berfokus optimalisasi pelanggan berkualitas.

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah mengatakan, pelanggan Isat pada 9 bulan 2024 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

    Tercatat, sampai dengan September 2024 jumlah pelanggan Indosat mencapai 98,7 juta pelanggan atau turun 0,8 secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya mencapai 99,4 juta pelanggan.

    “Walaupun ada sedikit penurunan pada pelanggan kami, hal ini dikarenakan kesehatan pelanggan kami. Ada sedikit konsolidasi pada kuartal ketiga dan ini justru meningkatkan kinerja perusahaan,” kata Danny dalam Paparan Kinerja 9 Bulan 2024 secara virtual, Rabu (30/10/2024).

    Danny menjabarkan, adanya konsolidasi untuk mendapatkan pelanggan berkualitas membuat berkontribusi signifikan pada peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU).

    Selama sembilan bulan 2024, ARPU pelanggan seluler Indosat menjadi Rp37,700 atau mengalami peningkatan 8,7% periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp34,700.

    “Dari konsolidasi tersebut, bisa kita lihat ARPU kita naik 8,7% secara year on year,” ucap Danny.

    Di sisi lain, Isat terus menambah jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) pada kuartal III/2024, yang turut mendorong perluasan layanan perusahaan. 

    Sampai kuartal III/2024 jummlah BTS milik Indosat bertambah 26.000 unit, dari 221.000 unit pada September 2023 menjadi 247.000 unit pada September 2024.

    Perinciannya, emiten bersandi saham ISAT itu telah mengoperasikan 193.562 BTS 4G, atau naik 12,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 172.100 BTS 4G.

    Di sisi lain, Indosat juga terpantau terus menambah jaringan BTS 2G dalam 9 bulan pertama 2024. Tercatat, Indosat memiliki 53.400 BTS 2G pada September 2024 atau bertambah sekitar 4.200 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 49.200 BTS 2G.

    Adapun, Indosat sudah tidak memiliki jaringan BTS 3G sedari tiga bulan pertama 2024. Sedangkan untuk BTS 5G masih tetap bertambah menjadi 103 BTS pada kuartal I/2024 

  • Indosat (ISAT) Tambah 21.462 Unit BTS 4G Kuartal III/2024, Jangkauan Meluas

    Indosat (ISAT) Tambah 21.462 Unit BTS 4G Kuartal III/2024, Jangkauan Meluas

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison terus menambah jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) pada kuartal III/2024, yang turut mendorong perluasan layanan perusahaan. 

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah mengatakan bahwa jumlah BTS milik Indosat bertambah 26.000 unit, dari 221.000 unit pada September 2023 menjadi 247.000 unit pada September 2024.

    Perinciannya, emiten bersandi saham ISAT itu telah mengoperasikan 193.562 BTS 4G, atau naik 12,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 172.100 BTS 4G.

    “Pada 2024 ini, di sembilan bulan pertama terdapat penambahan dari 221.000 BTS menjadi 247.000 BTS,” kata Danny dalam Paparan Kinerja 9 Bulan 2024 secara virtual, Rabu (30/10/2024).

    Ekspansi ini mendorong layanan Indosat yang makin luas dan lalu lintas data yang makin besar. Lonjakan lalu lintas data Indosat naik secara impresif menjadi 12.050 Petabyte (PB) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 10.701 PB.

    Di sisi lain, Indosat juga terpantau terus menambah jaringan BTS 2G dalam 9 bulan pertama 2024. Tercatat, Indosat memiliki 53.400 BTS 2G pada September 2024 atau bertambah sekitar 4.200 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 49.200 BTS 2G.

    Adapun, Indosat sudah tidak memiliki jaringan BTS 3G sedari tiga bulan pertama 2024. Sedangkan untuk BTS 5G masih tetap bertambah menjadi 103 BTS pada kuartal I/2024 

    Tak hanya penambahan BTS, Danny menuturkan pihaknya juga meluncurkan digital intelligence operation center yang berfungsi untuk memantau BTS secara daring.

    Pemantauan secara digital membuat Indosat dapat beban trafik hingga anomali jaringan di setiap titik, yang membuat perusahaan dapat mengambil langkah sigap sebelum terjadi gangguan. Dampaknya, Indosat dapat menekan jumlah keluhan karena gangguan jaringan telah termitigasi.

    “Bagaimana operational BTS ini, jaringan-jaringan ini dipantau dan dioperasikan secara digital, secara intelligence dan digital di operation center kami,” ujarnya.

    Lebih lanjut, pada kuartal III/2024 Indosat juga berfokus untuk mendapatkan pelanggan berkualitas yang berkontribusi signifikan pada peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU).

    Selama sembilan bulan 2024, ARPU pelanggan seluler Indosat menjadi Rp37,7 ribu atau mengalami peningkatan 8,7% periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp34,7 ribu.