Tag: Danilo Petrucci

  • Ini Dia Pebalap yang Disiapkan Ducati Gantikan Marquez yang Cedera

    Ini Dia Pebalap yang Disiapkan Ducati Gantikan Marquez yang Cedera

    Jakarta

    Marc Marquez dipastikan absen dari dua seri MotoGP mendatang setelah mengalami cedera di Mandalika. Ducati pun tak tinggal diam dan langsung menyiapkan penggantinya untuk seri Australia.

    Insiden yang melibatkan Marquez dan Marco Bezzecchi di lap pertama membuat pebalap asal Spanyol itu mengalami patah tulang di bagian selangka serta cedera ligamen bahu kanan.

    Ia kemudian terbang ke Madrid untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, dan dokter menyarankan agar Marquez beristirahat tanpa perlu menjalani operasi.

    Michele Pirro Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Akibat cedera tersebut, Marquez akan melewatkan dua seri beruntun, yaitu di Australia dan Malaysia.

    Ducati Lenovo Team resmi menunjuk test rider mereka, Michele Pirro, untuk turun menggantikan sang juara dunia tujuh kali di Phillip Island akhir pekan depan.

    “Michele Pirro akan menggantikan Marc Marquez pada seri Australia mendatang,” tulis Ducati dalam pernyataan resminya dilansir dari Crash.

    “Pebalap Italia itu akan menjalani balapan ke-70 di kelas utama bersama Desmosedici GP,” lanjut Ducati.

    Pirro bukan wajah baru di garasi Ducati. Sejak 2013, ia sudah menjadi test rider resmi yang berperan besar dalam pengembangan motor Desmosedici.

    Pengalaman panjang itu membuat Ducati yakin Pirro bisa menjaga performa tim meski Marquez harus absen.

    Meski begitu, Ducati belum menentukan siapa yang akan turun di seri berikutnya di Malaysia. Nama Nicolo Bulega, bintang World Superbike, disebut-sebut menjadi kandidat kuat.

    Musim balap Superbike akan berakhir pekan depan, sehingga Bulega tak memiliki benturan jadwal jika dipercaya tampil di Sepang.

    Selain Bulega, beberapa nama lain seperti Alvaro Bautista, Andrea Iannone, dan Danilo Petrucci juga dikabarkan masuk radar Ducati.

    Ketiganya memiliki pengalaman panjang dengan motor MotoGP dan bisa menjadi opsi realistis untuk pengganti sementara Marquez.

    (mhg/rgr)

  • Marc Marquez Absen di Malaysia-Australia, Siapa Penggantinya?

    Marc Marquez Absen di Malaysia-Australia, Siapa Penggantinya?

    Jakarta

    Patah tulang belikat dan cedera ligamen bahu kanan memaksa Marc Marquez absen di MotoGP Australia dan Malaysia. Siapa penggantinya?

    MotoGP Mandalika masih angker buat juara dunia sembilan kali Marc Marquez. Untuk keempat kalinya sejak tahun 2022, Marquez masih belum bisa menyentuh garis finis pada balapan utama di Sirkuit Mandalika. Tahun ini dia bahkan mengalami patah tulang di tulang belikat dan cedera ligamen bahu kanan usai disundul Marco Bezzecchi pada lap pertama balapan utama MotoGP Mandalika.

    Akibatnya, The Baby Aliens harus istirahat total selama satu bulan penuh. Itu berarti Marquez bakalan absen di seri Australia dan juga Malaysia. Tak sedikit mungkin yang bertanya-tanya siapa yang bakal menggantikan posisi Marquez hingga musim 2025 berakhir?

    Ducati hingga saat ini belum mengumumkan pengganti Marquez. Diduga kuat, Marquez bakal digantikan oleh Michele Pirro. Tapi bisa juga Ducati mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pebalap World Superbike untuk menggantikan posisi Marquez dalam dua seri.

    Dilansir Crash, dengan status konsensi ‘A’, Ducati tak mendapat jatah untuk rider wildcard. Ini membuat rekor Pirro sebagai pebalap tes pabrikan yang selalu tampil setidaknya satu kali di MotoGP sejak 2012 kini terancam. Setelah melakukan 50 penampilan wildcard dan menjadi pebalap pengganti Ducati antara 2013 dan 2023, Pirro absen hingga putaran terakhir pada musim lalu. Dalam buku aturan MotoGP disyaratkan bahwa tim harus melakukan upaya yang wajar untuk menyediakan pebalap pengganti yang berkualifikasi untuk memenuhi kewajiban partisipasi mereka dalam 10 hari setelah penarikan diri.

    Di sisi lain, Ducati sudah memastikan gelar untuk pebalap, tim, dan juga konstruktor untuk musim 2025. Pabrikan Borgo Panigale itu tak berada di bawah tekanan untuk mendapat hasil balapan baik. Adapun bila Pirro menggantikan, kemungkinan Ducati hanya melakukan pengumpulan data untuk musim 2026.

    Selain Pirro, nama lain yang muncul adalah rider Ducati dari WSBK Nicolo Bulega. Sebab, pada gelaran MotoGP Australia bertepatan dengan seri WSBK. Ini juga membuka kesempatan Ducati memanggil bintang WSBK itu ke Malaysia. Ini bukan kali pertama Ducati melakukan rotasi untuk pebalap pengganti.

    Nama lain yang muncul adalah Andrea Iannone. Dia pernah menjadi pebalap pengganti pada seri Sepang musim lalu. Nama mantan rider MotoGP Alvaro Bautista juga masuk daftar calon pebalap pengganti Ducati. Namun peluang Bautista tampaknya kecil seiring dengan kepindahan Danilo Petrucci ke tim pabrikan BMW pada musim 2026.

    (dry/din)

  • Ratusan Moge Ducati Padati Mandalika!

    Ratusan Moge Ducati Padati Mandalika!

    Jakarta

    Mandalika mendadak merah menyala saat ratusan motor gede (moge) Ducati memadati jalanan hingga Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dalam acara We Ride As One 2025.

    Sebanyak 240 motor besar (moge) Ducati dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Ducati Indonesia mencatat peserta datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Banyuwangi, Yogyakarta, Bali, Lombok, hingga Larantuka dan Bima.

    Ducati WE RIDE AS ONE 2025 sukses digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat Foto: dok. Ducati Indonesia

    Sebagian tiba melalui jalur udara, sementara sisanya melakukan touring menuju Mandalika. Seluruh kegiatan berlangsung tertib tanpa insiden, mencatatkan nol kecelakaan sepanjang acara.

    Agenda utama dimulai dengan rolling thunder dari Pullman Lombok Mandalika Beach Resort, melintasi Jalan Bypass BIL Mandalika, dan berakhir di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Ratusan moge Ducati meramaikan jalanan dengan konvoi teratur yang dikawal resmi.

    Puncak acara digelar langsung di dalam sirkuit, yang selama ini dikenal sebagai tuan rumah ajang MotoGP dan WSBK. Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, turut hadir dan menyampaikan sambutannya kepada komunitas Ducati yang hadir.

    “Sebagai gubernur baru, saya berkomitmen untuk lebih terlibat dalam kegiatan ini di masa mendatang. Meskipun udara saat ini cukup panas, kami harap Anda tetap menikmati keindahan Lombok. Sekali lagi, selamat datang dan nikmati pengalaman bersama Ducati di Mandalika,” ujar Lalu.

    Kemeriahan acara ditambah dengan hadirnya motor-motor spesial seperti Desmosedici GP20 milik Danilo Petrucci dan Panigale V4R versi WSBK. Ducati juga memamerkan edisi terbatas seperti Panigale V4 Replica Pecco dan Bautista, serta motor klasik seperti Paul Smart 1000 LE dan MH900e.

    Selain itu, bagi peserta yang ingin merasakan sensasi balap, Ducati Indonesia membuka sesi track experience. Dipandu instruktur DRE bersertifikasi, Carlos Serrano dan Dito Mulyawadi, total 107 peserta menjajal Mandalika dengan gear balap lengkap dan briefing teknis menyeluruh.

    CEO Ducati Indonesia, Jimmy Budhijanto, menyebut keberhasilan acara ini berkat kolaborasi banyak pihak dan antusiasme tinggi komunitas. We Ride As One 2025 berakhir dengan penuh kesan dan Ducati Indonesia menjanjikan pengalaman yang lebih inovatif serta ikonik untuk edisi tahun depan.

    (mhg/lua)

  • Toprak Kritik Balapan Itu Bukan Ducati Cup, Dall’Igna Respons Begini

    Toprak Kritik Balapan Itu Bukan Ducati Cup, Dall’Igna Respons Begini

    Jakarta

    Toprak Razgatlioglu, rider BMW di kejuaraan World Superbike (WSBK) mengkritik kejuaraan balap yang hanya didominasi satu pabrikan tidak bakal menarik bagi penonton.

    Pendapat itu dilontarkan Toprak usai gagal mendulang poin penuh dalam sesi pembuka WSBK di Australia pada 21-23 Februari 2025. Rider asal Turki ini menyelesaikan balapan di posisi kedua (race 1), 13 (superpole race), dan apesnya ditutup dengan hasil terjatuh (race 2).

    Ducati begitu mendominasi jalannya balapan. Nicolo Bulega menyapu bersih jalannya balapan seri pertama musim 2025.

    Atas hasil itu, Bulega memimpin klasemen sementara WSBK 2025. Superiornya Ducati terlihat dari empat pebalap Ducati lain yang berturut-turut melengkapi lima besar; Alvaro Bautista, Andrea Ianone, Danilo Petrucci, dan Scott Redding.

    “Saya tidak terkejut dengan Bulega dan Alvaro, saya berikan pujian kinerja mereka. Faktanya jadi tidak normal ada semua Ducati di baris depan, sebab ini adalah Superbike dan bukan Ducati Cup!,” ceplos Toprak dikutip dari GPone, Selasa (4/3/2025).

    “Saya merasa tidak ada yang menikmati tontonan jika situasinya tetap seperti ini,” jelas Toprak.

    “Saya memikirkan balapan berikutnya dan bertarung dengan semua Ducati, karena ini adalah Ducati Cup,” ujar pebalap BMW itu.

    Toprak begitu menderita usai BMW tidak bisa lagi menggunakan sasis khusus setelah menjuarai WSBK 2024. Status super konsesi buat BMW sudah dicabut. BMW harus menggunakan sasis produksi versi jalan raya lantaran pabrikan itu sudah dinilai kompetitif.

    Toprak sudah merasakan perubahan drastis. Dia lebih sering terjatuh. Padahal sepanjang musim 2024, dia cuma dua kali terjatuh, lho!

    Bos Ducati Gigi Dall’Igna merespons pernyataan Toprak yang menyebut WSBK cuma jadi ajang Ducati Cup. Menurutnya Ducati berhasil menyajikan paket motor terbaik sehingga dilirik oleh tim satelit.

    “Pertama-tama, saya menghormati Razgatlioglu karena dia punya musim yang hebat tahun lalu. 13 kali menang balapan berturut-turut, faktanya tahun lalu itu merupakan BMW Cup,” kata dia.

    “Dalam arti dia mendominasi balapan dari awal dan akhir. Kemudian, ini hal biasa, dalam balapan semuanya bisa berubah. Saya tidak berpikir ini adalah Ducati Cup, lebih tepatnya sih kami punya pebalap yang sangat luar biasa,” ceplos dia.

    (riar/din)

  • Musuh ‘Abadi’, Adakah Peluang Rossi-Marquez Berdamai?

    Musuh ‘Abadi’, Adakah Peluang Rossi-Marquez Berdamai?

    Jakarta

    Hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez sudah retak sejak 10 tahun lalu. Bahkan, hingga sekarang, keduanya belum mau bertemu dan saling bicara. Lantas, adakah peluang mereka berdamai?

    Disitat dari Motosan, mantan pebalap MotoGP yang saat ini membalap di WSBK dan Reli Dakar, Danilo Petrucci yakin, Rossi dan Marquez akan musuhan selamanya. Dia belum menemukan alasan keduanya damai atau saling memaafkan.

    “Saya pikir, semuanya akan segera berakhir. Namun, saya sekarang sadar, itu (hubungan buruk Rossi-Marquez) tidak akan berakhir. Apa yang terjadi antara Vale dan Marc pada musim 2015 tak akan pernah berakhir,” ujar Petrucci, dikutip Rabu (8/2).

    Danilo Petrucci Foto: Getty Images/Steve Wobser

    Perselisihan Rossi dan Marquez memang dimulai dari rentetan kejadian di musim 2015. Momen tersebut bermula di Argentina, kemudian berlanjut ke Malaysia dan Spanyol. Sejak saat itu hingga sekarang, mereka tak pernah bertegur sapa.

    Bahkan, meski sudah berlalu hampir satu dekade, Rossi dan Marquez masih mengungkit insiden di masa lalu tersebut. Mereka punya cerita masing-masing dan sama-sama merasa benar.

    Retaknya hubungan Rossi dan Marquez juga berdampak ke penggemar mereka di seluruh dunia. Kini, pendukung The Doctor dan The Baby Alien kerap kali bertengkar di media sosial untuk membela jagoan masing-masing.

    “Itu masuk akal bagi mereka berdua, tetapi tidak bagi para penggemar. Hanya mereka berdua yang tahu apa yang sebenarnya terjadi (di MotoGP 2015), apa yang terjadi sebelumnya, apa yang mereka katakan atau tidak katakan satu sama lain sepanjang musim,” ungkapnya.

    “Setiap kali salah satu dari keduanya bicara, ada bagian yang ditambahkan yang tidak diketahui kita semua, termasuk kita yang berada di paddock. Masing-masing dari keduanya yakin mereka benar. Kalau tidak, setelah hampir 10 tahun, kita tak akan membahasnya lagi,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Lorenzo Digaji Kecil, Singgung Habis Manis Sepah Dibuang di Ducati

    Lorenzo Digaji Kecil, Singgung Habis Manis Sepah Dibuang di Ducati

    Jakarta

    Jorge Lorenzo mengingat kariernya bersama Ducati dengan perasaan campur aduk. Salah satunya membantah gaji jumbo saat pindah dari Yamaha.

    Lorenzo menyangkal asumsi orang-orang yang mengira dia telah menandatangani kontrak jutaan dolar dengan merek Italia tersebut.

    Dalam wawancara yang ditayangkan di podcast ‘I Have a Plan’, mantan pebalap Spanyol itu menjelaskan bahwa waktunya di Ducati bukan demi uang.

    Lorenzo membantah digaji 15 juta dollar per tahun. “Kontrak satu juta dolar yang, pada kenyataannya, 15 persen lebih banyak dari apa yang diperoleh di Yamaha,” kata Lorenzo.

    “Perubahan ini bukan tentang uang, seperti yang dipikirkan sebagian orang. 15 persen itu tidak mengubah hidup saya. Itu lebih menjadi motivasi,” kata dia lagi.

    Lorenzo bilang kurangnya kepercayaan diri tim menjadi pemicu keputusannya berpindah tim.

    Kembali ke masa lalu, Lorenzo bergabung dengan Ducati pada tahun 2017, setelah meraih tiga gelar juara dunia bersama Yamaha.

    Kehadiran Lorenzo tentunya punya ekspektasi tinggi bagi Ducati, namun faktanya lebih menantang dari yang diperkirakan. Lorenzo tanpa kemenangan dan kesulitan adaptasi. Ini adalah pertama kalinya bagi Lorenzo sejak 2005, Lorenzo menyelesaikan satu musim di kategori premier tanpa naik podium teratas.

    Meski secara angka tidak buruk-buruk amat, dia bisa meraih tiga podium dan peringkat ketujuh pada klasemen akhir 2017.

    Pebalap Spanyol itu bisa meraih kemenangan pertama untuk Ducati usai juara di Mugello, Italia pada 2018. Lorenzo kembali kompetitif usai mencetak dua kemenangan lain (Catalunya, Austria) serta sekali finis kedua di Brno, Republik Ceko.

    Saat lagi bagus-bagusnya, nasib nahas dialami Lorenzo setelah jatuh dan cedera di Aragon. Cedera tambahan yang diterimanya di Buriram, membuat juara dunia lima kali itu absen di empat balapan berikutnya dan gagal memberikan perpisahan sempurna di Valencia usai finis ke-12.

    Tiga kemenangan, tujuh podium, dan empat pole dalam 31 start menjadi tanda karier Lorenzo selama bersama Ducati.

    Meski meraih kesuksesan tersebut, Ducati sudah mengambil keputusan tidak memperbarui kontrak bersama Lorenzo. Ducati memilih bertaruh pada Danilo Petrucci, yang akhirnya menjadi penggantinya di tim resmi.

    “Ducati kehilangan kesabaran setelah satu setengah tahun tanpa hasil. Mereka tidak mempercayai saya lagi.Mereka bahkan tidak menawari saya satu juta euro padahal kontraknya saat itu adalah dua belas. Mereka lebih menyukai pilot seperti Petrucci. Saya bahkan tidak mendapat tawaran,” kata Lorenzo.

    Lorenzo lalu memulai bab baru dalam kariernya bersama Honda Repsol. Performanya bersama Honda merosot, rider 31 tahun itu diusik masalah cedera sejak awal musim, Lorenzo tidak bisa memenangi sekalipun balapan. Akhirnya Lorenzo pensiun dari MotoGP.

    (riar/din)