Tag: Daniel Hagari

  • Israel Klaim Bunuh Emad Krikae, Komandan Hamas Pelatih Rudal Anti-Tank

    Israel Klaim Bunuh Emad Krikae, Komandan Hamas Pelatih Rudal Anti-Tank

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel mengklaim telah membunuh Komandan Batalion Shejaiya Hamas yang sempat bertanggung jawab melatih satuan rudal anti tank, Emad Krikae.

    Kabar kematian itu diunggah Israel di media sosial X, dulu bernama Twitter, pada Senin (11/12).

    Krikar menjadi komandan brigade tersebut usai pimpinan unit sebelumnya tewas.

    Unggahan itu menerangkan Krikae sebelumnya “bertanggung jawab atas pelatihan rudal anti-tank di Brigade Kota Gaza.”

    Krikae menjadi komandan Hamas ke sekian yang tewas di tangan Israel.

    Sebelumnya, pasukan Israel menyatakan telah membunuh Komandan Batalion Shati, Haitham Khuwajari, pada pekan lalu.

    Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Khuwajari tewas dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al Shati.

    Hagari juga mengungkapkan Khuwajari bertanggung jawab atas serangan dadakan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

    Kematian para Komandan Hamas itu sejalan dengan tujuan Perdana Menteri Israel melancarkan agresi ke Palestina.

    Dalam rilis resmi, Netanyahu mengatakan akan “memusnahkan Hamas.”

    “Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan,” kata Netanyahu.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina Israel kemudian meluncurkan agresi dan mendeklarasikan perang dengan Hamas.

    Selama agresi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Mereka mengklaim fasilitas itu menjadi markas atau tempat persembunyian Hamas.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat agresi Israel di Gaza nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dikecam karena Telanjangi Puluhan Pria di Gaza, Israel Bilang Gini

    Dikecam karena Telanjangi Puluhan Pria di Gaza, Israel Bilang Gini

    Tel Aviv

    Militer Israel menyampaikan pembelaan setelah dihujani kecaman atas tindakan pasukannya menelanjangi puluhan pria yang ditangkap di Jalur Gaza. Dijelaskan oleh militer Israel bahwa langkah itu merupakan bagian dari penggeledahan rutin terhadap orang-orang yang diduga terlibat ‘aktivitas teroris’.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (11/12/2023), sejumlah rekaman video yang menunjukkan para pria dilucuti pakaiannya hingga hanya mengenakan celana dalam, dengan beberapa di antaranya tampak menyerahkan senjata, disiarkan oleh media lokal Israel pada Kamis (7/12) pekan lalu.

    Laporan media lokal Israel itu menyebutnya sebagai momen penyerahan diri oleh para militan Hamas.

    Beberapa rekaman video yang beredar telah memicu kemarahan di media sosial. Analisis yang dilakukan AFP Factcheck menunjukkan salah satu video itu direkam di area Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara, meskipun sulit untuk melakukan geolokasi terhadap lokasi rekaman secara tepat.

    Lengan seorang tentara terlihat dalam salah satu rekaman, yang menunjukkan bahwa video itu direkam oleh salah satu personel militer Israel. Dalam video lainnya, yang lokasinya tidak bisa dikonfirmasi oleh AFP, sekelompok pria dengan mata ditutup tampak duduk dengan tangan terikat di belakang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“šŸ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “āœ… Defined” : “āŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“āœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“āš ļø Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“āœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“šŸ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“šŸ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“āœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“āŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Kecaman menghujani Israel terkait video-video tersebut, dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan pihaknya merasa prihatin dengan gambar-gambar yang beredar dan menegaskan bahwa semua tahanan harus diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya sudah sering menelanjangi orang-orang yang dianggap bisa menimbulkan ancaman untuk memastikan mereka tidak membawa senjata atau bahan peledak.

    Ditegaskan juga oleh militer Israel bahwa pasukannya di Jalur Gaza menahan dan menginterogasi orang-orang yang dicurigai terlibat dalam ‘aktivitas teroris’.

    “Para individu yang didapati tidak terlibat dalam aktivitas teroris akan dibebaskan,” tegas militer Israel dalam pernyataannya.

    Militer Israel juga menyatakan bahwa para tahanan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional.

    “Seringkali para tersangka teror harus menyerahkan pakaian mereka agar pakaian itu bisa digeledah dan untuk memastikan mereka tidak menyembunyikan rompi peledak atau persenjataan lainnya,” jelas militer Israel.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, saat ditanya soal gambar dan video yang beredar menjawab: “Para teroris telah menyerahkan diri.”

    Sementara itu, Hamas, pada Minggu (10/12), waktu setempat, membantah klaim Israel dan menyebut orang-orang yang ditangkap dalam video maupun foto yang beredar bukanlah anggota sayap bersenjatanya, Brigade Ezzedine al-Qassam.

    “Klaim dari pendudukan (Israel) bahwa mereka berasal dari Brigade al-Qassam adalah kebohongan yang tidak berdasar,” ucap seorang pejabat senior pada biro politik Hamas, Izzat al-Rishq.

    “Pendudukan Zionis mempublikasikan gambar dan adegan warga sipil tidak bersenjata di Gaza, setelah mereka ditahan dan senjata diletakkan di samping mereka, yang tidak lain hanyalah bagian dari taktik penjajah yang konyol dan nyata untuk menghasilkan dugaan kemenangan atas orang-orang perlawanan,” sebutnya.

    Sebelumnya, outlet media berbahasa Arab yang berkantor di London, Al-Araby Al-Jadeed, melaporkan pada Kamis (7/12) lalu bahwa seorang reporternya bernama Diaa al-Kahlout dan beberapa anggota keluarganya ada di antara pria-pria Palestina yang ditangkap dan ditelanjangi oleh Israel di Jalur Gaza.

    Saksikan juga Sosok pilihan minggu ini: Bagus Utomo, Pemberantas Stigma Skizofrenia

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Tentara Israel Tangkap-Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

    Viral Tentara Israel Tangkap-Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

    Gaza City

    Tentara-tentara Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza dilaporkan menangkap puluhan pria Palestina lalu menelanjangi mereka, sebelum membawa mereka ke sebuah lokasi yang dirahasiakan. Sejumlah foto yang viral di media sosial menunjukkan pria-pria dilucuti pakaiannya dengan mata ditutup dan tangan diikat ke belakang.

    Laporan sejumlah media Israel menyebut pria-pria yang ditangkap itu ‘kemungkinan’ merupakan anggota Hamas. Namun orang-orang yang mengenali kerabat dan teman mereka dalam foto yang beredar, membantah tuduhan keterlibatan dengan kelompok militan Palestina tersebut.

    Seperti dilansir Middle East Eye dan TRT World, Jumat (8/12/2023), pria-pria itu ditangkap dari rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi dari perang di Jalur Gaza bagian utara.

    Salah satu penangkapan dilaporkan terjadi ketika pasukan Israel, pada Kamis (7/12) waktu setempat, menyerbu sekolah-sekolah Khalifa bin Zayed al-Nahyan dan Aleppo di area Beit Lahia setelah mengepungnya selama berhari-hari.

    Beberapa rekaman video yang diambil penduduk setempat dan wartawan menunjukkan para penembak jitu Israel mengambil posisi di atap-atap rumah dekat sekolah Khalifa. Video lainnya menunjukkan sejumlah mayat berjenis kelamin laki-laki tergeletak di halaman sekolah Aleppo.

    Middle East Eye menyatakan tidak bisa memverifikasi secara independen rekaman video itu.

    Setelah memaksa semua orang keluar dari sekolah, tentara Israel menangkap para pria yang bergerak keluar dan membiarkan para wanita juga anak-anak melarikan diri dengan berlari.

    Menurut Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, para pria di Jalur Gaza itu ditangkap secara sewenang-wenang dan dipukuli oleh tentara Israel.

    Rekaman video yang dirilis sejumlah akun Telegram dan media lokal Israel menunjukkan puluhan pria ditangkap, dengan pakaian mereka dilucuti, mata ditutup dan tangan diikat ke belakang. Sejumlah video menunjukkan pria-pria itu berlutut dalam keadaan telanjang di area permukiman sebelum diangkut dengan truk.

    Salah satu foto yang beredar menunjukkan pria-pria yang dilucuti pakaiannya dan hanya mengenakan celana dalam itu berbaris di area terbuka di semacam gurun pasir. Tidak diketahui secara jelas ke mana pria-pria itu dibawa.

    Militer Israel tidak memberikan pernyataan resmi atas penangkapan massal tersebut.

    Penuturan seorang saksi mata, yang dilaporkan Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, menyebut dirinya melihat sedikitnya tujuh pria ditembak mati oleh tentara Israel karena tidak segera mematuhi perintah yang diberikan, termasuk melucuti pakaian mereka.

    Warga Palestina Bantah Kerabat Mereka yang Ditangkap terkait Hamas

    Sejumlah media Israel menyebut pria-pria yang ditangkap ‘kemungkinan’ adalah anggota Hamas. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari, ketika dimintai komentar soal foto-foto yang beredar, mengklaim bahwa ‘para teroris telah menyerah’. Israel biasanya menggunakan istilah ‘teroris’ untuk menyebut anggota Hamas.

    Namun sejumlah warga Palestina yang mengenali kerabat mereka dalam foto-foto yang beredar, membantah mereka terkait Hamas atau militan lainnya.

    Salah satunya Hani Almadhoun, seorang warga Amerika keturunan Palestina yang tinggal di Virgina, yang mengenali kerabatnya dalam foto itu dan menegaskan kepada Reuters bahwa mereka adalah ‘warga sipil tidak bersalah yang tidak ada kaitannya dengan Hamas atau faksi lainnya’.

    “Mereka membawanya dari sebuah rumah milik keluarga, di area pasar. Mereka menahan saudara laki-laki saya, Mahmoud (32), putranya Omar (13), keponakan saya lainnya Aboud (27), dan ayah saya yang berusia 72 tahun, dan beberapa saudara ipar saya,” tutur Almadhoun.

    Outlet media berbasis di London, Al-Araby al-Jadeed atau The New Arab, menyatakan salah satu jurnalis mereka bernama Diaa al-Kahlout, yang menjadi koresponden di Jalur Gaza, ada di antara pria-pria Palestina yang ditangkap tentara Israel. Bahkan beberapa anggota keluarga Al-Kahlout juga ikut ditangkap.

    Sosok Al-Kahlout juga dikenali oleh sahabatnya, Ramy Abdu, yang merupakan pendiri dan direktur Euro-Mediterranean Human Rights Monitor. Abdu bahkan menyebut dirinya juga mengenali seorang kepala sekolah dan seorang pegawai PBB di antara pria-pria yang ditangkap Israel tersebut.

    Disebutkan juga oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor dalam laporannya bahwa terdapat sejumlah dokter, akademisi, jurnalis dan warga lanjut usia di antara pria-pria Palestina yang ditangkap pasukan Israel tersebut.

    Hamas Kecam Penangkapan Massal Warga Sipil Gaza oleh Israel

    Osama Hamdan, salah satu pejabat biro politik Hamas, membantah penangkapan massal telah dilakukan oleh pasukan Israel terhadap anggota kelompoknya.

    Dia menegaskan kepada Al Araby TV bahwa rekaman dan foto yang beredar menunjukkan ‘penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tidak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer’.

    Hamdan juga menyamakan penangkapan massal oleh Israel di Jalur Gaza itu dengan ‘kamp konsentrasi Nazi’.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Klaim Tahu Posisi Bos Hamas Yahya Sinwar: Ada di Bawah Tanah

    Israel Klaim Tahu Posisi Bos Hamas Yahya Sinwar: Ada di Bawah Tanah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel mengklaim berhasil melacak keberadaan Pemimpin HamasĀ Yahya Sinwar yang selama ini diincar mereka selama agresi ke Jalur Gaza Palestina berlangsung.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menuturkan pihaknya meyakini Sinwar berada “di bawah tanah” di Gaza. Meski begitu, ia tak menjelaskan secara rinci kemungkinan lokasinya.

    “Rumah Sinwar ada di wilayah Khan Younis. Ada infrastruktur dan markas teroris di sana. Sinwar tidak berada di daratan. Dia berada di bawah tanah. Saya tidak mau menyebutkan di mana, dan intelijen apa yang kami peroleh,” papar Hagari dalam jumpa pers di Tel Aviv pada Rabu (6/12).

    “Target kami adalah menangkap Sinwar dan membunuhnya. Kita perlu melakukan itu sesegera mungkin,” ucapnya menambahkan.

    Sebelumnya, pejabat Israel juga mengklaim sedikit lagi menciduk rumah Sinwar.

    Seorang penasihat senior Netanyahu, Mark Regev, kepada mengatakan kepada CNN bahwa pengepungan rumah Sinwar adalah “kemenangan simbolis.”

    Foto: Dok. CNNIndonesia

    “Ini akan menjadi kemenangan nyata dalam waktu dekat,” kata Regev.

    “Hanya masalah waktu sebelum kita mendapatkan orangnya.”

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memajang poster tiga petinggi Hamas yang paling diburu. Poster itu dipasang di kantornya di Tel Aviv.

    Selain tiga petinggi Hamas yang sedang diincar, Israel juga memajang foto wajah anggota Hamas yang sudah dibunuh sekaligus mencoret foto tersebut dengan tanda silang.

    Ada tiga sosok yang menduduki tempat tertinggi dalam hierarki Hamas, yakni Mohammed Deif sebagai Kepala Sayap Militer. Kemudian Komandan Brigade Izz el Deen al Qassam, Marwan Issa, dan Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Mulai Invasi Darat ke Gaza Selatan Usir Warga Palestina

    Israel Mulai Invasi Darat ke Gaza Selatan Usir Warga Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    IsraelĀ dilaporkan mulai melancarkan invasi daratnya ke Jalur GazaĀ Palestina bagian selatan menyusul gencatan senjata yang berakhir tanpa ada perpanjangan lagi pada pekan lalu.

    Israel langsung membombardir lagi Jalur Gaza, khususnya Gaza selatan, tak lama setelah gencatan senjata berakhir.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahkan mengatakan wilayah Gaza Selatan akan bernasib sama seperti Gaza Utara, bahkan akan lebih buruk lagi.

    Dikutip Al Jazeera, Israel juga telah mewanti-wanti warga Palestina agar tidak kembali ke Gaza Selatan kalau tak ingin jadi sasaran gempuran.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukannya “memperluas operasi darat untuk memberangus benteng Hamas di seluruh Jalur Gaza.”

    “Pasukan kami bertekad melakukan hal ini di mana pun kami perlukan, di Shajaiya, Jabalia, dan di mana pun terdapat benteng (Hamas),” ucap Hagari.

    Pada Senin (4/12), militer Israel menegaskan lagi perintah untuk warga Palestina agar segera meninggalkan Gaza selatan, terutama Khan Younis, kota terbesar di wilayah itu.

    Dikutip The New York Times, militer Israel juga memerintahkan warga Palestina yang ada di Gaza selatan mengungsi ke kamp-kamp perlindungan jauh di selatan Rafah, dekat perbatasan Mesir.

    Sementara itu, organisasi kemanusiaan mewanti-wanti Israel bahwa mengevakuasi warga Palestina dari Gaza Selatan ke Rafah hanya akan membuat situasi semakin sulit di sana.

    Sebab, kamp-kamp penampungan di Rafah kini saja sudah menampung warga Palestina lebih dari kapasitas yang seharunya.

    Menurut beberapa organisasi bantuan kemanusiaan, daerah Rafah juga tak luput dari gempuran Israel meski tak seintensifĀ yang terjadi di Gaza utara dan Gaza selatan saat ini.

    Menurut analisis citra satelit New York Times, militer Israel memang telah memulai invasi daratnya memasuki Gaza selatan.

    Setelah mengepung dan meluluhlantakkan Gaza utara di awal agresinya pada 7 Oktober lalu, Israel kini memang mengincar wilayah Gaza Selatan yang diyakini menjadi tempat persembunyian sisa para petinggi Hamas dan milisinya.

    (rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Korban Tewas Agresi Israel ke Palestina Tembus 16 Ribu Jiwa

    Korban Tewas Agresi Israel ke Palestina Tembus 16 Ribu Jiwa

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korban tewas akibat agresiĀ Israel keĀ Palestina sejak 7 Oktober lalu tembus 16.159 ribu jiwa per Selasa (5/12).

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan sebanyak 15.899 orang tewas akibat agresi Israel di wilayah itu. Sementara itu, sebanyak 42 ribu warga Palestina lainnya terluka akibat gempuran Israel ini.

    Dikutip Al Jazeera, selain di Gaza, korban tewas akibat serangan Israel di Tepi Barat Palestina dalam periode yang sama juga telah menewaskan 26 orang dan melukai 3.356 orang.

    Sebagian besar dari belasan ribu korban jiwa ini merupakan anak-anak dan perempuan.

    Lonjakan korban jiwa ini terjadi kala Israel kembali melancarkan agresinya ke Gaza usai gencatan senjata berakhir.

    Alih-alih meredam gempuran, Israel kembali melancarkan serangan membabi buta ke Jalur Gaza, terutama wilayah di selatan Gaza.

    Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahkan mengatakan wilayah Gaza Selatan akan bernasib sama seperti Gaza Utara, bahkan akan lebih buruk lagi.

    Israel juga telah mewanti-wanti warga Palestina agar tidak kembali ke Gaza Selatan kalau tak ingin jadi sasaran gempuran.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukannya “memperluas operasi darat untuk memberangus benteng Hamas di seluruh Jalur Gaza.”

    “Pasukan kami bertekad melakukan hal ini di mana pun kami perlukan, di Shajaiya, Jabalia, dan di mana pun terdapat benteng (Hamas),” ucap Hagari.

    Pada Senin (4/12), militer Israel menegaskan lagi perintah untuk warga Palestina agar segera meninggalkan Gaza selatan, terutama Khan Younis, kota terbesar di wilayah itu.

    Dikutip The New York Times, militer Israel juga memerintahkan warga Palestina yang ada di Gaza selatan mengungsi ke kamp-kamp perlindungan jauh di selatan Rafah, dekat perbatasan Mesir.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 5 Negara Pemasok Terbesar Senjata ke Israel

    5 Negara Pemasok Terbesar Senjata ke Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    MiliterĀ Israel saat ini mengklaim pasukan darat terus beroperasi diĀ Jalur Gaza bersamaan dengan serangkaian serangan udara yang menargetkan 200 sasaran.

    Salah satu sasarannya adalah sebuah sekolah di kota timur laut Beit Hanoun. Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sekolah ini berisi “infrastruktur teror”, termasuk terowongan berisi senjata dan bahan peledak, dikutip dari CNN.

    “IDF melanjutkan dan memperluas operasi darat terhadap benteng Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari.

    Perluasan serangan ini sesuai dengan ambisi Israel sebelumnya yang akan menumpas Hamas setelah gencatan senjata berakhir.

    Selama ini, Israel dikenal mendapat sokongan senjata canggih dari beberapa maju untuk melakukan perang.

    Berikut lima negara penyuplai terbesar senjata ke Israel.

    1. Amerika Serikat

    Amerika Serikat merupakan negara yang paling frontal menunjukkan dukungannya kepada Israel. Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahkan mendapat kecaman dan tekanan dunia internasional atas aksinya mendukung Israel.

    Pada awal November lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menyetujui rencana Partai Republik untuk memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar US$14,5 miliar, dilansir dari Al Jazeera.

    Rencana ini akhirnya disahkan dengan hasil suara 226 mendukung dan 196 menolak dengan memotong anggaran dana Internal Revenue Service.

    Paket bantuan yang dikirimkan mencakup US$4 miliarĀ dana untuk mengisi kembali pertahanan rudal Iron Dome dan David’s Sling Israel serta peralatan militer yang ditransfer dari persediaan AS.

    Sebelum perang dengan Hamas, Amerika Serikat telah lama menyokong militer Israel dengan jumlah yang fantastis.

    Israel menjadi negara yang menerima bantuan ekonomi dan militer terbesar dari Amerika pada 1974-2002 dan 2021. Selama ini, Amerika telah menggelontorkan uang lebih dari US$260 miliar dan tambahan US$10 miliarĀ untuk sistem pertahanan rudal, dikutip dari US News.

    2. Jerman

    Persetujuan ekspor atau pengiriman senjata dari pertahanan Jerman ke Israel telah meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan tahun lalu.

    Berlin memberikan izin prioritas untuk pengiriman ini sejak Hamas menyerang Israel Oktober lalu.

    Dilansir dari Reuters, pemerintah Jerman menyetujui ekspor peralatan pertahanan senilai 303 juta Euro atau US$323 juta ke Israel.

    Sebagai perbandingan, pada 2022 ekspor persenjataan dari Jerman hanya senilai 32 juta Euro.

    Jerman terutama memasok Israel dengan komponen-komponen untuk sistem pertahanan udara dan peralatan komunikasi.

    Dilansir dari Middle East Eye, dari tahun 2009 sampai 2020 Jerman menyumbang 24 persen impor senjata ke Israel.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    3. Italia

    Dengan skala yang lebih kecil dari Jerman, Italia telah memasok suku cadang untuk pesawat pelatihan dan tempur, termasuk helikopter ringan M-346 Master dan AW-119, menurut SIPRI, dikutip dari Euro News.

    Selama Tahun 2009 sampai 2020, Italia menyediakan 5,6 persen kuota impor senjata konvensional utama Israel.

    Dari 2013-2017, Italia mengirimkan senjata senilai 476 juta Euro atau US$581 juta ke Israel.

    Dilansir dari situsĀ Trading Economics, sepanjang 2022, nominal perdagangan ekspor senjata Italia dalam bentuk senjata, amunisi, suku cadang, dan aksesoris mencapai US$18,88 miliar.

    Perusahaan Italia AgustaWestland, yang merupakan anak perusahaan dari grup usaha aviasi Leonardo, juga memasok komponen bagi helikopter serang Apache yang digunakan Israel.

    4. Inggris

    Berdasarkan data dari Kampanye Menentang Perdagangan Senjata (CAAT), Inggris telah melisensikan penjualan senjata kepada Israel sejak 2015 sebesar 400 juta Euro.

    Lembaga tersebut meminta agar pemerintahan Inggris menghentikan dukungan persenjataan ke Israel yang digunakan untuk membom warga Gaza.

    Jumlah senjata yang diekspor dari Inggris sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang ditampilkan kepada publik karena sistem perdagangannya tidak jelas atau “lisensi terbuka”.

    Perusahan swasta Inggris memasok senjata dan perangkat militer ke Israel dalam bentuk BAE Systems, Atlas Elektronik Inggri, MPE, Kontrol Meggitt, Penny + Giles, Teknik Redmayne, PLC Senior, penjelajah darat, dan G4S.

    Inggris diduga menghabiskan jutaan poundsterling setiap tahunnya untuk mendukung persenjataan Israel.

    Pada pertengahan Oktober lalu, Perdana Menteri inggris telah mengerahkan aset militer ke Mediterania timur untuk mendukung Israel, yaitu pesawat pengintai, dua kapal pendukung Angkatan Laut Kerajaan dan sekitar 100 Marinir, dikutip dari The Guardian.

    Unit militer dan pesawat tempur Inggris yang berbasis di RAF Akrotiri, Siprus juga disiapkan saat Israel akan menjalankan operasi darat ke Gaza.

    5. Kanada

    Warga Kanada untuk Keadilan dan Perdamaian di Timur Tengah (CJPME) menyoroti perdagangan ekspor senjata dengan Israel yang mencapai lebih dari US$20 juta pada 2022.

    2022 menjadi tahun tertinggi ketiga dalam sejarah ekspor militer Kanada ke Israel.

    Masyarakat menyayangkan tindakan pemerintah Kanada yang tetap bekerja sama dengan Israel di tengah meningkatnya konflik pengeboman dan pendudukan di Jalur Gaza.

    “Kanada terus mengekspor senjata ke Israel dengan mengabaikan risiko nyata bahwa senjata tersebut akan digunakan untuk membunuh, melukai, atau menindas warga Palestina di wilayah pendudukan,” kata Michael Bueckert, Wakil Presiden CJPME, dilansir dari CJPME.

    “Kanada harus mengambil tindakan sekarang untuk memastikan bahwa ekspor Kanada tidak terlibat, secara langsung atau tidak langsung, dalam kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan,” imbuh Bueckert.

    Dilansir dari Middle East Monitor, awal November lalu, Kanada meluncurkan “tim kecil pasukan operasi khusus” ke Israel yang mencakup Satuan Tugas Gabungan 2 (JTF2), unit Pasukan Khusus militer paling elit dan rahasia di Kanada yang bertanggung jawab atas misi paling berbahaya dan sensitif yang dilakukan militer, termasuk kontra-terorisme dan penyelamatan sandera.

  • WHO Diberi Israel 24 Jam Pindahkan Pasokan Medis dari Gaza Selatan

    WHO Diberi Israel 24 Jam Pindahkan Pasokan Medis dari Gaza Selatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tedros Adhanom GhebreyesusĀ mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya diĀ Gaza selatan.

    Dalam unggahan di media sosial, Ketua WHO tersebut mengungkapkan hal tersebut diminta Israel untuk dilakukan dalam waktu 24 jam.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di GAza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Menanggapi hal tersebut, Tedros mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut dan harus memastikan keselamatan warga sipil.

    “Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”

    Pada hari yang sama, Al Jazeera memberitakan serangan udara Israel menghantam sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan, yang terletak di utara Jalur Gaza. Serangan itu membuat pecahan peluru ke arah pengungsi yang mencari perlindungan di sana.

    Berdasarkan foto yang disediakan oleh koresponden Al Jazeera Arab Anas al-Sharif tampak lingkungan sekitar rumah sakit setelah serangan tersebut.

    Tak hanya itu, militer Israel juga menembaki sekitar Rumah Sakit al-Amal, yang dikelola oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukannya terlibat baku tembak sengit dengan pejuang Hamas di bagian utara wilayah tersebut.

    Selain itu, menteri pertahanan Israel mengatakan operasi darat meluas ke bagian selatan wilayah Gaza, dan kekuatan yang akan digunakan militer bahkan akan menjadi “lebih buruk” dibandingkan di utara Gaza.

    (tim/chri)

  • Israel Bunuh Lagi Komandan Hamas yang Terlibat Serangan 7 Oktober

    Israel Bunuh Lagi Komandan Hamas yang Terlibat Serangan 7 Oktober

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan militerĀ Israel menyatakan telah membunuh Haitham Khuwajari, komandan HamasĀ dari Batalyon Shati, dalam sebuah serangan udara.

    Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Khuwajari tewas terbunuh dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al-Shati di luar Kota Gaza.

    Hagari menyebut Khuwajari bertanggung jawab atas serangan dadakan Hamas 7 Oktober lalu di sejumlah daerah Israel.

    Dalam pengumuman lainnya, militer Israel pun bersumpah bakal melanjutkan serangan di sekitar kamp Al-Shati dan “membasmi masing-masing komandan (Hamas) yang memerintah daerah di bawah kendali mereka.”

    Pengumuman tewasnya komandan Hamas yang kesekian kalinya ini disampaikan setelah pada Sabtu (2/12), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tak akan berhenti hingga negaranya berhasil “menumpas” kelompok Hamas.

    Netanyahu mengklaim upaya diplomatik berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas. Namun, hal itu di luar upaya menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza.

    “(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” jelas Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” lanjut dia.

    Netanyahu kekeh bahwa pasukan militer Israel tak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.

    Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Terdapat setidaknya tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi ini.

    Mereka menyerang warga sipil, menyandera, memblokir kebutuhan dasar, memindahkan paksa warga, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

    Sebanyak 15.523 orang pun tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pasukan Israel Perluas Agresi Serbuan Darat ke Seluruh Gaza

    Pasukan Israel Perluas Agresi Serbuan Darat ke Seluruh Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan militerĀ Israel memperluasĀ serbuanĀ daratnya ke seluruh wilayah Jalur Gaza, Palestina.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pihaknya akan memperluas operasi militer di seluruh wilayah Gaza demi menumpas Hamas.

    “IDF melanjutkan dan memperluas operasi darat terhadap kelompok Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata Hagari dalam konferensi pers, seperti dikutip dariĀ CNN, Minggu (3/12).

    Hagari pun berujar Angkatan Udara Israel perlu memberikan bantuan udara kepada pasukan darat untuk mewujudkan tujuan tersebut.

    Dengan bantuan itu, militer Israel bakal menyerang markas Hamas, fasilitas pembuatan senjata, terowongan, serta lokasi peluncuran roket yang diklaim untuk membatasi ancaman yang ditimbulkan terhadap operasi darat.

    “Kebijakan kami jelas, kami akan menyerang secara penuh setiap ancaman yang ditimbulkan terhadap wilayah kami,” kata dia.

    Sejak agresi dilanjutkan usai gencatan senjata berakhir Jumat (1/12) lalu, pasukan militer Israel mulai menggempur lagi Gaza habis-habisan.

    Kali ini, serangan bukan cuma menyasar utara Gaza, namun mulai beranjak ke selatan, terutama Kota Khan Younis.

    Kantor berita Palestina, Wafa, mengabarkan kendaraan lapis baja Israel telah merangsek masuk ke Khan Younis pada Minggu malam usai datang dari arah timur kota tersebut.

    “Kendaraan Israel diposisikan di dekat persimpangan Al-Matahin di tengah serangan udara yang intens dari pesawat tempur dan tembakan peluru dari tank dan artileri, serta pesawat pengintai,” lapor Wafa.

    Rencana perluasan agresi ini pun membuat Iran memperingatkan keras Israel tentang dampak yang ditimbulkan jika Negeri Zionis benar-benar tak berhenti mengacaukan Gaza maupun Tepi Barat.

    Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan perluasan agresi bakal membuat perang di kawasan Timur Tengah kian “dalam dan berkembang”.

    “Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, ruang lingkup perang di wilayah ini kemungkinan akan semakin dalam dan berkembang,” kata Abdollahian, seperti dikutip Anadolu Agency, Minggu (3/12).

    Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompok Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12).

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November selama empat hari. Gencatan senjata itu hanya bertahan seminggu setelah diperpanjang dua kali.

    Selama gencatan senjata sepekan, Hamas telah melepaskan 105 sandera, baik warga Israel maupun warga asing. Sebagai imbalan, Israel membebaskan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Usai gencatan senjata berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza secara brutal.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” Hamas.

    Lebih dari 700 orang pun tewas dalam 24 jam serangan Israel usai gencatan senjata berakhir.

    Sementara itu, sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]