Tag: Daniel Hagari

  • AS Setop Kirim Bom Khawatir Invasi ke Rafah, Begini Respons Israel

    AS Setop Kirim Bom Khawatir Invasi ke Rafah, Begini Respons Israel

    Tel Aviv

    Militer Israel memberikan respons santai atas keputusan Amerika Serikat (AS), sekutunya, menangguhkan pengiriman bom di tengah kekhawatiran rencana invasi darat besar-besaran oleh Tel Aviv ke Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

    Seperti dilansir media lokal, The Times of Israel, Kamis (9/5/2024), juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa sekutu menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi “di balik pintu tertutup”.

    Saat ditanya soal isu tersebut dalam konferensi pers yang digelar surat kabar Yedioth Ahronoth di Tel Aviv pada Rabu (8/5), Hagari menggambarkan koordinasi antara Israel dan AS telah mencapai “ruang lingkup yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut saya, dalam sejarah Israel”.

    Ketika ditanya lebih lanjut soal penangguhan pengiriman pasokan bom berat oleh AS, Hagari memberikan jawaban diplomatis.

    “Kami bertanggung jawab atas kepentingan keamanan Israel dan kami memperhatikan kepentingan AS di arena,” ucapnya.

    Dia kemudian memuji skala kerja sama antara markas besar Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dan Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) selama perang.

    “Ada sesuatu yang lebih penting daripada bantuan keamanan dan itu adalah dukungan operasional,” ujarnya.

    Pemerintah AS, pada Selasa (7/5) waktu setempat, mengonfirmasi laporan media yang menyebut Washington sejak pekan lalu menangguhkan pengiriman pasokan bom berat, yang dikhawatirkan akan digunakan Israel dalam operasi darat di Rafah yang menjadi tempat berlindung pengungsi Palestina.

    Seorang pejabat senior dalam pemerintahan AS, seperti dilansir AFP, mengungkapkan bahwa Washington telah menghentikan pengiriman 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg) setelah Israel dianggap belum “sepenuhnya mengatasi” kekhawatiran AS mengenai rencana operasi darat besar-besaran ke Rafah.

    AS diketahui dengan tegas menentang serangan darat besar-besaran ke Rafah, dan meyakini bahwa Israel tidak mungkin melancarkan serangan itu sembari menjamin keselamatan lebih dari satu juta warga Palestina yang berlindung di sana.

    Langkah AS itu menandai pertama kalinya, sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, Presiden Joe Biden bertindak berdasarkan peringatan yang dia berikan kepada Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada April lalu, bahwa kebijakan AS terhadap Gaza akan bergantung pada bagaimana Israel memperlakukan warga sipil.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Setujui Gencatan Senjata Terbaru Gaza, Israel Bilang Gini

    Hamas Setujui Gencatan Senjata Terbaru Gaza, Israel Bilang Gini

    Tel Aviv

    Otoritas Israel mengomentari langkah Hamas menyetujui proposal gencatan senjata terbaru untuk perang yang berkecamuk di Jalur Gaza. Tel Aviv menyebut Hamas hanya menyetujui versi “lebih lunak” dari proposal gencatan senjata yang diajukan Mesir, yang beberapa ketentuan di dalamnya tidak bisa diterima oleh Israel.

    Hamas, pada Senin (6/5) waktu setempat, menyetujui proposal gencatan senjata untuk perang yang berkecamuk selama tujuh bulan terakhir di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (7/5/2024), seorang pejabat Israel yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa apa yang disetujui Hamas merupakan versi “lebih lunak” dari proposal Mesir yang mencakup kesimpulan yang “jauh jangkauannya” yang tidak bisa diterima oleh Tel Aviv.

    “Ini tampaknya merupakan tipu muslihat yang dimaksudkan untuk membuat Israel terlihat seperti pihak yang menolak kesepakatan,” ucap pejabat Israel tersebut.

    Meskipun demikian, pemerintah Israel mengatakan akan tetap mengirimkan delegasi mereka untuk bertemu para mediator guna membahas proposal gencatan senjata terbaru.

    “Meskipun proposal Hamas jauh dari tuntutan penting Israel, Israel akan mengirimkan delegasi level kerja kepada mediator,” demikian pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu setelah digelarnya rapat kabinet perang Israel.

    “Kabinet perang dengan suara bulat memutuskan bahwa Israel melanjutkan operasi di Rafah untuk memberikan tekanan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan para sandera kami dan tujuan-tujuan perang lainnya,” tegas kantor Netanyahu dalam pernyataannya.

    Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, pada Senin (6/5), mengatakan bahwa semua proposal mengenai negosiasi pembebasan sandera di Jalur Gaza dianalisis secara serius, dan pada saat yang sama, Israel terus melanjutkan operasi militer di wilayah yang dikuasai Hamas.

    Saat ditanya dalam konferensi pers apakah sikap Hamas menyetujui proposal gencatan senjata akan berdampak pada serangan yang direncanakan di Rafah, Hagari menegaskan operasi akan tetap berlangsung sesuai rencana.

    “Kami memeriksa setiap jawaban dan tanggapan dengan cara paling serius dan mengerahkan setiap kemungkinan terkait negosiasi dan pemulangan para sandera,” jelasnya.

    “Secara paralel, kami masih beroperasi di Jalur Gaza dan akan terus melakukannya,” tegas Hagari.

    Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata Terbaru di Gaza

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, sebelumnya dilaporkan telah berbicara dengan PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Intelijen Mesir Abbas Kamel untuk menyampaikan persetujuan yang diberikan Hamas.

    “Memberi tahu mereka soal persetujuan Hamas atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata,” ungkap Hamas dalam pernyataan via situs resminya.

    Seorang pejabat senior Hamas, secara terpisah, menekankan bahwa persetujuan dari kelompoknya “tidak berarti bahwa gencatan senjata telah berlaku” dan menunjukkan bahwa “pihak Israel belum mengkomunikasikan posisinya”.

    “Bola sekarang ada di tangan pendudukan Israel, apakah mereka akan menyetujui perjanjian gencatan senjata atau menghalanginya,” ucap pejabat senior Hamas yang enggan disebut namanya saat berbicara kepada AFP.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gelar Parade Militer, Iran Rayakan Keberhasilan Serangan ke Israel

    Gelar Parade Militer, Iran Rayakan Keberhasilan Serangan ke Israel

    Jakarta

    Iran merayakan “keberhasilan” serangan drone (pesawat tak berawak) dan rudal terhadap Israel saat negara itu menggelar parade militer tahunan pada hari Rabu (17/4).

    Republik Islam tersebut melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu lalu, sebagai tanggapan atas serangan udara Israel pada 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah.

    Operasi tersebut “menurunkan kejayaan rezim Zionis (Israel)”, kata Presiden Ebrahim Raisi dalam pidatonya di sebuah pangkalan militer di pinggiran Teheran, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (17/4/2024).

    “Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kita siap,” ujar Raisi dalam pidato yang ditujukan kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Islam.

    Dalam parade hari Rabu ini, angkatan bersenjata Iran memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.

    Israel telah berjanji untuk membalas serangan Iran tersebut. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran tidak akan bebas dari hukuman.

    Dalam pidatonya, Raisi juga mengecam negara-negara yang “berusaha menormalisasi hubungan” dengan Israel.

    Pada tahun 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, yang dikritik keras oleh Palestina.

    Mesir dan Yordania sebelumnya telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel masing-masing pada tahun 1979 dan 1994.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Sebut Gagal, Iran Klaim Sukses Besar

    Israel Sebut Gagal, Iran Klaim Sukses Besar

    Jakarta

    Iran melancarkan serangan udara “Operation True Promise” terhadap Israel untuk membalas serangan terhadap konsulat mereka di Suriah awal bulan ini. Tel Aviv menyebut operasi Teheran itu berhasil digagalkan, namun Iran menegaskan serangan balasannya sukses besar.

    Seperti dilansir media lokal Iran, Press TV, Minggu (14/4/2024), Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam pernyataan pertama pada Sabtu (14/4) malam waktu setempat mengumumkan dilancarkannya serangan balasan terhadap Israel, yang disebutnya sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati”.

    “Dalam merespons berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan kematian martir sejumlah komandan dan penasihat militer negara kami di Suriah, Divisi Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal dan drone terhadap target-target tertentu di dalam wilayah pendudukan,” demikian bunyi pernyataan pertama yang dirilis Garda Revolusi Iran.

    Melalui pernyataan itu, dengan kata lain, Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    Komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran di Lebanon dan Suriah, Brigadir Jenderal Mohammed Reza Zahedi, dan wakilnya Brigadir Jenderal Hadi Haji Rahimi ikut tewas dalam serangan di Suriah tersebut.

    Dalam pernyataan kedua, Garda Revolusi Iran menyebut pembalasan dilaksanakan setelah organisasi internasional “bungkam dan mengabaikan” selama 10 hari sejak serangan terjadi di Suriah, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak mengecam atau menghukum Israel atas serangan mematikan itu — sesuai Pasal 7 Piagam PBB.

    Militer Israel: Serangan Iran Gagal, 99 Persen Proyektil Ditembak Jatuh

    “Serangan Iran telah digagalkan,” tegas juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP, Minggu (14/4).

    Lebih lanjut, Hagari menyatakan bahwa Iran meluncurkan 170 drone ke wilayah Israel, namun tidak ada satupun drone Teheran yang berhasil memasuki wilayah udara negara Yahudi tersebut. Ditegaskan Hagari bahwa seluruh drone Iran ditembak jatuh di luar perbatasan oleh Israel dan sekutu-sekutunya.

    Dia juga menyebut bahwa 30 rudal jelajah telah diluncurkan oleh militer Iran ke Israel, dan tidak ada satu pun yang berhasil memasuki wilayah udara Israel. Menurut Hagari, sebanyak 30 rudal jelajah di antaranya telah ditembak jatuh di luar perbatasan oleh Angkatan Udara Israel.

    Sedangkan dari total 120 rudal balistik yang diluncurkan Iran, menurut Hagari, sebagian besar telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow. Meskipun, lanjutnya, beberapa rudal balistik berhasil lolos dari pertahanan udara Israel dan menghantam Pangkalan Udara Nevatim di bagian selatan negara itu.

    Disebutkan oleh Hagari bahwa kerusakan ringan terjadi pada infrastruktur di Nevatim dan pangkalan udara itu tetap beroperasi seperti biasa. Ditambahkan oleh Hagari bahwa beberapa drone dan rudal diluncurkan dari wilayah Irak dan Yaman, dan tidak ada satu pun yang memasuki wilayah udara Israel.

    Tepis Israel, Iran Sebut Operation True Promise Sukses Melebihi Harapan

    Panglima Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, menyatakan bahwa serangan udara bernama “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” yang dilancarkan terhadap Israel telah mencapai “level kesuksesan yang melebihi harapan”. Operasi itu dimaksudkan membalas serangan Tel Aviv terhadap Konsulat Iran di Suriah.

    Seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Minggu (14/4/2024), pernyataan itu disampaikan oleh Salami saat berbicara kepada media pemerintah Iran, sembari mengakui bahwa informasi masih terus datang dari lapangan terkait operasi militer Iran yang melibatkan serangan langsung pertama kali terhadap Israel tersebut.

    “(Operasi Janji Sejati) Lebih sukses dari yang diharapkan,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Salami menyebut AS dan Prancis memberikan perlindungan udara bagi Israel di wilayah Irak, Yordania dan bahkan sebagian wilayah Suriah. Namun, menurut Salami, “puluhan” drone, rudal jelajah dan rudal balistik Iran berhasil menembus lapisan kemampuan pertahanan Israel.

    “Kami bisa melancarkan serangan yang jauh lebih besar, tapi kami membatasinya pada kemampuan yang digunakan rezim Zionis untuk menyerang Konsulat Iran dan membunuh komandan-komandan kami yang tercinta,” ujarnya.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, dalam pernyataan terpisah kepada televisi pemerintah menyebut pembalasan atas serangan mematikan Israel telah “mencapai semua tujuannya”.

    “Operasi Janji Sejati…berhasil dituntaskan sejak semalam hingga pagi hari ini dan telah mencapai semua tujuannya,” sebut Bagheri.

    Iran Klaim Pusat Intelijen-Pangkalan Udara Israel Hancur

    Dijelaskan oleh Bagheri bahwa serangan pembalasan Iran ini menargetkan “pusat intelijen” dan pangkalan udara Israel, yang menjadi lokasi jet tempur F-35 milik Tel Aviv lepas landas untuk menyerang Konsulat Teheran di Damaskus awal bulan ini.

    “Kedua pusat tersebut telah hancur dan rusak parah,” sebutnya, meskipun militer Israel menyatakan serangan Iran hanya memicu kerusakan ringan.

    “Kami melihat operasi ini telah selesai dan menurut kami, operasi ini telah berakhir,” tegas Bagheri.

    “Tidak niat untuk melanjutkan operasi ini,” ujarnya, sembari menyerukan Israel untuk menghindari tindakan lebih lanjut terhadap Iran, yang menurut Bagheri, akan memicu respons yang “jauh lebih besar”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jika Dibalas, Serangan Kami Akan Lebih Besar!

    Jika Dibalas, Serangan Kami Akan Lebih Besar!

    Teheran

    Iran menghujani Israel dengan ratusan drone dan rudal. Pengamat mengatakan karena kecepatan drone sekitar 200 km/jam, maka sudah bisa terpantau Israel sejak awal. Bandara di Israel yang sempat ditutup, kembali dibuka.

    Pada Sabtu (13/04) malam, Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan “ratusan drone dan rudal” ke lokasi militer di wilayah Israel. Demikian dikutip dari kantor berita AFP.

    Setelah peluncuran rudal dan drone tersebut, Iran mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar ke wilayah Israel, apabila mereka membalas serangan drone dan rudal Teheran semalam.

    “Respons kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas Iran,” tandas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri. Demikian dikutip dari kantor berita Reuters.

    Aksi serangan Iran berlangsung dua pekan setelah Konsulat Iran di Damaskus dihantam gempuran udara yang menewaskan sejumlah perwira Garda Revolusi Iran, termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.

    Bagheri menambahkan bahwa Teheran memperingatkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) juga bakal jadi sasaran, jika Washington mendukung pembalasan Israel.

    Sejauh ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan ingin mengoordinasikan “tanggapan diplomatik terpadu” terhadap serangan Iran itu dalam pertemuan kelompok negara-negara kaya G7 yang diselenggarakan pada hari Minggu (14/04).

    Israel diperlengkapi dengan baik untuk drone jarak jauh Iran, tapi ‘setiap sistem bisa ditembus’

    Marina Miron, yang merupakan peneliti di Departemen Studi Perang di King’s College London, mengatakan kepada DW bahwa kemungkinan besar Iran menggunakan drone Mohajer 10 dalam serangannya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Miron mengatakan ini adalah “satu-satunya drone yang dapat digunakan Iran. Setidaknya dari apa yang kita ketahui bahwa Iran memiliki persenjataan, memiliki peralatan yang diperlukan untuk menjangkau Israel.”

    “Ini adalah drone jarak jauh yang dapat terbang hingga 24 jam,” kata Miron, namun tidak dengan kecepatan yang terlalu tinggi. Mohajer 10 hanya mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.

    “Tampaknya drone-drone ini telah terlihat sejak awal, mereka cukup lambat,” kata Miron. “Jadi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyadari fakta bahwa drone dan misil-misil itu datang. … Ini bukan langkah yang tidak terduga.”

    Miron mengatakan bahwa “sangat” mungkin bagi Israel untuk mencegat Mohajer 10, namun pertanyaan utamanya adalah berapa banyak yang diluncurkan, apa lagi yang mungkin ditembakkan Iran, dan apakah proksi Teheran akan mencoba untuk memenuhi pertahanan udara Israel.

    Israel memiliki sistem pencegat rudal yang dikembangkan dengan baik, yang sering disebut sebagai “Iron Dome”, namun Miron memperingatkan bahwa tidak ada sistem yang dapat menjamin jangkauan total.

    “Ini bisa ditembus dan kita telah melihatnya setelah serangan 7 Oktober,” katanya. “Setiap sistem pertahanan udara dapat ditembus sampai batas tertentu.”

    Serangan pertama Iran ke Israel dari wilayah sendiri

    Dari sudut pandang militer, kata Miron, “mengejutkan bahwa Iran, mengetahui konsekuensi yang mungkin terjadi, justru melancarkan serangan dari wilayahnya sendiri.”

    Seandainya tujuannya adalah untuk memaksimalkan kerusakan di Israel – dan untuk melindungi diri dari potensi dampaknya, menggunakan proksi mereka mungkin akan lebih masuk akal, kata Miron.

    Bandara di Israel telah dibuka kembali

    Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengemukakan, 99% drone dan rudal yang diluncurkan Iran telah ditembak jatuh.

    Dalam siaran televisi, Hagari menambahkan bahwa intersepsi tersebut mewakili “keberhasilan strategis yang sangat signifikan” dan bahwa “serangan Iran telah digagalkan.”

    Sempat ditutup setelah gempuran drone dan misil, Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 07:30 pagi waktu setempat, pada hari Minggu (14/04) setelah serangan Iran. Demikian dikutip dari kantor berita Associated Press (AP).

    “Mulai pukul 07.30 pagi, wilayah udara Israel dibuka kembali dan Bandara Ben Gurion kembali beroperasi,” demikian pernyataan otoritas bandara, seraya menambahkan bahwa bandara domestik akan dibuka kembali sepanjang hari.

    Namun otoritas bandara mengatakan bahwa jadwal penerbangan dari Tel Aviv diperkirakan akan terpengaruh dan meminta para pelancong untuk memeriksa informasi terkini jadwal penerbangan.

    Yordania juga membuka kembali wilayah udaranya setelah ditutup pada Sabtu malam karena serangan tersebut, kata TV pemerintah, dengan mengutip otoritas penerbangan Yordania.

    DK PBB gelar pertemuan darurat

    Ditutip dari AP, Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk sesi darurat pada hari Minggu (14/04) di New York, yang dijadwalkan pada pukul 16.00 sore waktu setempat untuk membahas serangan Iran.

    Malta, pemegang jabatan presiden bergilir saat ini, mengumumkan langkah tersebut menyusul permohonan dari duta besar Israel untuk PBB.

    “Hari ini, Iran telah melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya yang mencakup lebih dari 200 [drone], rudal jelajah, dan rudal balistik terhadap Israel,” tulis Duta Besar Israel Gilad Erdan, yang menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel.”

    ap/yp/hp (Reuters, AP; AFP)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pangkalan Israel Biang Peristiwa Damaskus

    Pangkalan Israel Biang Peristiwa Damaskus

    Teheran

    Iran menyatakan serangan balasannya telah mengenai target dengan jitu. Target sasaran itu adalah pangkalan Israel tempat peluncuran serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu.

    Dilansir CNN, Minggu (14/4/2024), Teheran menyebut pangkalan biang kerok peristiwa Damaskus itu adalah Pangkalan Udara Nevatim.

    “Operasi” tersebut menargetkan “pangkalan udara Nevatim, tempat pesawat F-35 digunakan untuk menargetkan konsulat kami di Damaskus,” kata kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, kepada TV pemerintah Iran, IRINN.

    Meski begitu, pihak Israel menyatakan akibat yang ditimbulkan oleh serangan Iran hanya ringan-ringan saja. Rudal balistik Iran yang mencapai Israel jatuh di pangkalan udara yang terletak di selatan negara itu dan hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari. Pangkalan tersebut berfungsi dan melanjutkan operasinya setelah serangan itu, dengan pesawat terus menggunakan pangkalan tersebut, tambah Hagari.

    Serangan terhadap gedung konsulat Iran pada 1 April menewaskan komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Israel diduga berada di balik serangan udara tersebut, meski belum secara resmi mengaku bertanggung jawab.

    Bagheri mengatakan operasi Iran juga menargetkan “pusat informasi besar” di dekat perbatasan Israel dengan Suriah. Serangan balasan bertajuk ‘Operasi Janji Sejati’ ini dikatakan Iran tak akan berlanjut lagi dan kelar sudah.

    “Kami melihat operasi ini telah selesai, dan menurut kami, operasi ini telah berakhir. Tidak ada niat untuk melanjutkan operasi ini,” ujar Bagheri dalam pernyataannya seperti dilansir AFP.

    (dnu/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Iran Buka Suara soal Serangan Balasan ke Israel

    Presiden Iran Buka Suara soal Serangan Balasan ke Israel

    Jakarta

    Presiden Iran Ebrahim Raisi buka suara mengenai serangan udara yang diluncurkan Iran kepada Israel. Raisi mengatakan operasi yang dilancarkan terhadap Israel merupakan pertahanan diri yang sah.

    Ebrahim Raisi memuji IRGC–Korps Garda Revolusi Islam Iran–sebagai “orang-orang pemberani” yang “memberikan pelajaran kepada rezim Zionis”. Sebagai informasi, IRGC adalah pihak yang meluncurkan serangan drone dan misil terhadap Israel.

    “Hukuman terhadap agresor yang merupakan janji sebenarnya dari pemimpin tertinggi telah dipenuhi,” kata Ebrahim, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (14/4/2024).

    Dia menambahkan bahwa operasi tersebut “dalam kerangka hak pembelaan diri yang sah” sebagai tanggapan atas tindakan agresif Israel.

    Raisi juga mengatakan bahwa Iran selama enam bulan terakhir, dan juga dalam beberapa minggu terakhir, menggunakan segala cara untuk menunjukkan “dampak mengerikan” dari kelambanan Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

    “Kami merekomendasikan para pendukung rezim pendudukan untuk menghargai tindakan bertanggung jawab dan tepat yang dilakukan oleh Republik Islam dan menghentikan dukungan buta terhadap rezim agresor ini,” tambahnya.

    Seperti diketahui, Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Kata Israel, jumlah drone dan misil Iran ada 200 sampai 300-an unit. Sirene di kota-kota Israel berbunyi. Sekolah-sekolah ditutup, bandara-bandara juga ditutup mulai pukul 22.30 waktu setempat.

    “Iran meluncurkan UAV dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel,” kata juru bicara militer Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Minggu (14/4).

    Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

    Seperti dilansir media lokal Iran, Press TV, Minggu (14/4/2024), Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam pernyataan pertama pada Sabtu (14/4) malam waktu setempat mengumumkan dilancarkannya serangan balasan terhadap Israel, yang disebutnya sebagai “Operasi Janji Sejati”.

    “Dalam merespons berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan kematian martir sejumlah komandan dan penasihat militer negara kami di Suriah, Divisi Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal dan drone terhadap target-target tertentu di dalam wilayah pendudukan,” demikian bunyi pernyataan pertama yang dirilis Garda Revolusi Iran.

    Melalui pernyataan itu, dengan kata lain, Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    (taa/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Israel di Gaza Tewaskan 7 Relawan, Netanyahu Berdalih Tak Sengaja

    Serangan Israel di Gaza Tewaskan 7 Relawan, Netanyahu Berdalih Tak Sengaja

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui militer Israel melancarkan serangan udara di Gaza dan menyebabkan tujuh pekerja kemanusiaan meninggal dunia. Netanyahu berdalih tewasnya korban akibat ketidaksengajaan pasukannya.

    “Sayangnya, pada hari terakhir ada kasus tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja memukul orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza,” kata Netanyahu dilansir AFP, Rabu (3/2/2024).

    “Hal ini terjadi dalam perang, kami akan menyelidikinya sampai akhir… Kami telah melakukan kontak dengan pemerintah dan kami akan melakukan segalanya agar hal ini tidak terjadi lagi,” sambungnya.

    Ketujuh korban yang tewas itu merupakan pekerja kemanusiaan yang bekerja untuk World Central Kitchen (WCK). Mereka merupakan relawan yang bertugas mengirimkan bantuan makanan ke Gaza melalui jalur laut dari Siprus.

    Para korban tewas dalam serangan udara yang dilakukan Israel di Gaza pada Senin (1/4) waktu setempat. Tujuh korban meninggal ini merupakan warga negara Australia, Polandia, Inggris, berkewarganegaraan ganda AS dan Kanada, serta Palestina.

    Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari sebelumnya mengatakan telah berbicara dengan koki selebriti pendiri WCK Jose Andres untuk menyampaikan “belasungkawa terdalam” mereka. Dia mengatakan penyelidikan akan dilakukan oleh Mekanisme Pencarian Fakta dan Penilaian militer Israel.

    “Dan kami akan membagikan temuan kami secara transparan,” katanya.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (2/4), kematian pekerja kemanusiaan di Jalur Gaza itu diumumkan oleh pendiri organisasi World Central Kitchen, chef Jose Andres, dalam pernyataannya awal pekan ini.

    “Hari ini, World Central Kitchen telah kehilangan beberapa saudara dan saudari akibat serangan militer Israel di Gaza,” sebut Andres dalam pernyataannya.

    World Central Kitchen yang merupakan organisasi yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS), menyebut kematian sejumlah pekerja kemanusiaan itu sebagai “tragedi” dan menegaskan kembali bahwa “pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil tidak boleh menjadi target”.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nasib TikTok di AS Kini Berada di Tangan Senat

    Nasib TikTok di AS Kini Berada di Tangan Senat

    Dunia Hari Ini kembali menghadirkan rangkuman dari berita-berita utama di berbagai belahan dunia yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Edisi Kamis, 14 Maret 2024 kita awali dengan laporan dari Amerika Serikat.

    TikTok terancam dilarang di Amerika

    House of Representative di Amerika Serikat untuk meloloskan rancangan undang-undang yang akan melarang TikTok.

    Tapi ini masih harus melewati lagi senat dan ditandatangani presiden, sebelum jadi undang-undang.

    Dalam rancangan undang-undang tersebut waktu enam bulan kepada pemilik aplikasi asal China, ByteDance, untuk melepaskan TikTok kepada Amerika.

    Presiden Joe Biden menginginkan Senat mengambil tindakan cepat dan Gedung Putih siap memberikan bantuan teknis terkait potensi perubahan UU tersebut.

    Tekanan tambahan untuk Israel

    Israel semakin mendapat tekananinternasional untuk segera mengatasi masalah kelaparan yang semakin parah di Gaza.

    Lembaga bantuan memperingatkan 2,3 juta penduduk di wilayah Gaza menghadapi risiko kelaparan disengaja yang semakin besar karena pasokan makanan yang tidak ditambah.

    Israel membantah ketika dituduh telah membatasi jumlah bantuan yang diperbolehkan masuk ke Gaza, meski sejumlah lembaga bantuan internasional sudah menunjukkan sejumlah tuduhan.

    “Kami berusaha membanjiri wilayah tersebut dengan bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari kepada wartawan asing.

    Pekerja tambang Australia meninggal tertimpa batu

    Seorang pria berusia 37 tahun tewas dan seorang lainnya terluka parah akibat tertimpa bebatuan runtuh di tambang emas bawah tanah, negara bagian Victoria, Australia.

    Sebanyak 28 pekerja lainnya di lokasi tersebut berhasil diselamatkan.

    Insiden tersebut terjadi di Tambang Emas Ballarat di Mount Clear, sekitar 3 kilometer di bawah tanah dari pintu masuk tambang.

    Paramedis berhasil menyelamatkan seorang penambang yang dirawat karena cedera tubuh bagian bawah dan diterbangkan ke rumah sakit dalam kondisi serius.

    Australia batalkan visa warga Palestina

    Visa sementara milik beberapa warga Palestina yang akhirnya bisa meninggalkan Gaza tiba-tiba dibatalkan, sehingga mereka terdampar di negara lain.

    Pemerintah Australia sudah memberikan 2.273 visa sementara (sub-kelas 600) bagi warga Palestina yang memiliki hubungan dengan Australia antara tanggal 7 Oktober dan 6 Februari tahun ini.

    Departemen tersebut juga memberikan 2.415 visa pengunjung kepada warganegara Israel selama periode tersebut.

    Jenis visa sub-kelas 600 tidak mengizinkan pemegangnya bekerja dan mengakses pendidikan atau layanan kesehatan di Australia.

    Penculik ratusan siswa Nigeria minta uang tebusan

    Pria bersenjata yang menculik 286 siswa dan staf sebuah sekolah di Nigeria utara pekan lalu telah menuntut uang tebusan dengan total 1 miliar naira, atau lebih dari Rp6 miliar.

    Siswa dan anggota staf sekolah diculik pada tanggal 7 Maret di kota Kuriga, di Negara Bagian Kaduna di barat laut Nigeria.

    “Mereka memberikan ultimatum untuk membayar dalam waktu 20 hari, efektif sejak tanggal penculikan,”kata Jubril Aminu, juru bicara para sandera.

    Mereka mengatakan akan membunuh semua siswa dan staf jika permintaan tebusan tidak dipenuhi.

    Pasukan keamanan mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” untuk menjamin pembebasan para sandera tersebut.

  • Serangan Udara Israel Hantam Kota di Lebanon, 14 Orang Luka

    Serangan Udara Israel Hantam Kota di Lebanon, 14 Orang Luka

    Beirut

    Dua serangan udara Israel menghantam sebuah kota di wilayah Lebanon bagian selatan. Sekitar 14 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (20/2/2024), kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan udara Israel itu menghantam kota Ghaziyeh, di dekat kota Sidon, pada Senin (19/2) waktu setempat.

    “Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan … serangan-serangan terhadap kota Ghaziyeh,” sebut NNA dalam laporannya.

    NNA melaporkan sebuah kendaraan turut menjadi target serangan dan ambulans bergegas di lokasi kejadian.

    Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan pasukannya menargetkan “fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah” dalam serangannya.

    Hizbullah, yang didukung Iran di Lebanon, dan Israel yang menjadi musuh bebuyutannya terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk ke Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukan Israel menyerang depot senjata di dekat Sidon, Lebanon bagian selatan, sebagai respons terhadap serangan drone yang diluncurkan Hizbullah ke Israel.

    Meskipun sebagian besar serangan terjadi di dekat perbatasan kedua negara, serangan udara Israel pada awal pekan ini terjadi di Ghaziyeh yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan terdekat Israel dan kurang dari lima kilometer dari kota Sidon.

    Seorang fotografer AFP melaporkan suara setidaknya dua serangan berturut-turut di Ghaziyeh, salah satunya menargetkan hanggar di dekat jalan raya utama pesisir, dengan asap hitam mengepul di seluruh area.

    Laporan NNA menyebut serangan itu menargetkan sebuah gudang tempat produksi ban dan generator listrik, dan di sekitar pabrik, hingga menyebabkan “14 orang terluka, sebagian besar dari mereka adalah pekerja Suriah dan Palestina”.

    Disebutkan juga bahwa dua petugas tanggap darurat terluka saat memadamkan api.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap menjulang dari lokasi yang dihantam dua serangan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini