Tag: Danang Mandala Prihantoro

  • Bandara Banyuwangi Kembali Buka Menuju Surabaya Mulai 24 September

    Bandara Banyuwangi Kembali Buka Menuju Surabaya Mulai 24 September

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabar gembira datang bagi warga Bumi Blambangan. Bandara Banyuwangi akan kembali membuka rute penerbangan, yakni Banyuwangi–Surabaya, mulai 24 September 2025 mendatang.

    Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa rute ini akan dilayani maskapai Wings Air menggunakan pesawat ATR 72 dengan kapasitas 72 penumpang.

    “Penerbangan ini sebagai wujud dukungan memperkuat konektivitas antarwilayah di Jawa Timur,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).

    Menurut Danang, penerbangan Banyuwangi–Surabaya tidak hanya memudahkan mobilitas antarwilayah, tetapi juga membuka akses lebih luas ke berbagai kota lain di Indonesia. Hal ini karena penumpang bisa melakukan transit di Bandara Internasional Juanda Surabaya.

    “Rute ini cocok untuk wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Banyuwangi, mulai dari Kawah Ijen hingga Pantai Pulau Merah. Selain itu, penerbangan ini juga sangat relevan bagi pelaku bisnis yang membutuhkan efisiensi waktu,” tambahnya.

    Jadwal dan Tarif Penerbangan

    Rute baru ini akan beroperasi dua kali dalam sepekan, setiap Rabu dan Minggu. Harga tiket tercatat sekitar Rp700 ribu dengan waktu tempuh hanya 45–50 menit.

    Dari Bandara Juanda Surabaya: berangkat pukul 12.10 WIB, tiba di Bandara Banyuwangi pukul 13.00 WIB.

    Dari Bandara Banyuwangi: berangkat pukul 13.20 WIB, tiba di Bandara Juanda pukul 14.05 WIB.

    Bandara Banyuwangi Siap Layani Penerbangan Baru

    General Manajer Bandara Banyuwangi, Johan Seno Akton, menegaskan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukan pihaknya.

    “Kalau dari bandara tidak ada persiapan khusus untuk penerbangan domestik karena memang sudah operate,” jelasnya.

    Sebelum dibukanya rute ini, Bandara Banyuwangi telah lebih dulu melayani penerbangan Banyuwangi–Jakarta yang dilayani maskapai Super Air Jet. Dengan tambahan rute ke Surabaya, kini ada dua pilihan penerbangan reguler dari dan menuju Banyuwangi.

    Dukungan dari Pemkab Banyuwangi

    Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, I Komang Sudira Atmaja, menyambut positif penambahan rute baru ini. Ia menyebut, keberadaan jalur udara tersebut akan melengkapi moda transportasi lain seperti kereta api.

    “Animo masyarakat kami yakin akan bagus. Dan ini akan menjadi salah satu pilihan untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan layanan transportasi,” pungkasnya. (als/ted)

  • Lion Air Blacklist Pria Ngamuk Teriak Bom Gegara Urusan Bagasi

    Lion Air Blacklist Pria Ngamuk Teriak Bom Gegara Urusan Bagasi

    Jakarta

    Lion Air memberikan sanksi terhadap pria HR (42) yang mengamuk dan berteriak terkait ancaman bom. Lion Air blacklist sementara pria tersebut.

    “Sebagai bagian dari langkah penanganan lanjutan, maskapai menetapkan pembatasan sementara (blacklist) terhadap yang bersangkutan, yang berarti tidak dapat melakukan penerbangan bersama maskapai dalam naungan Lion Group,” kata Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi, Rabu (6/8/2025).

    Danang mengatakan ada beberapa pertimbangan terkait keputusan tersebut, salah satunya mencegah potensi gangguan keamanan dan kenyamanan penerbangan. Keputusan itu juga dibuat demi memberikan perlindungan terhadap penumpang lainnya.

    “Bentuk kepatuhan terhadap regulasi keselamatan penerbangan, termasuk upaya penegakan disiplin terhadap tindakan yang mengarah pada ancaman keselamatan penerbangan (bomb threat), sekalipun dalam bentuk candaan atau gurauan,” kata dia.

    “Tindakan preventif kepada publik agar senantiasa menjaga perilaku dan sikap yang sesuai dengan norma keselamatan dalam transportasi udara,” imbuhnya.

    Danang menegaskan bahwa gurauan atau pernyataan terkait bom, ancaman, atau sejenisnya bukanlah hal yang bisa dianggap ringan. Sebab, kata dia, hal itu berdampak serius pada aspek operasional, kenyamanan pelanggan, dan penegakan aturan keselamatan penerbangan.

    “Lion Air mengajak seluruh pengguna jasa penerbangan untuk terus menjaga sikap dan perilaku yang mendukung terciptanya penerbangan yang aman, nyaman, dan selamat bagi semua,” jelasnya.

    Aksi pelaku mengamuk dan berteriak terkait ancaman bom terjadi pada Sabtu (2/8). Sebanyak 181 penumpang lainnya terdampak dan harus mengganti pesawat atas ulah pelaku tersebut.

    Setelah dilakukan pemeriksaan maraton, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Pelaku dijerat dengan Pasal 437 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

    Alasan Mengamuk

    Foto: Potret penumpang pesawat Lion Air yang mengakum dan teriak ‘bom’ kini berbaju tahanan. (dok. Istimewa)

    Polisi mengungkap alasan pria HR (42) mengamuk dan berteriak terkait ancaman bom di pesawat Lion Air rute Jakarta-Kualanamu. Kalimat tersebut terucap saat tersangka menanyakan keberadaan bagasi miliknya.

    “Tersangka menanyakan tentang keberadaan bagasi kepada salah satu kru. Kemudian ada komunikasi dan itulah yang membuat dia tersulut emosinya, sehingga mengeluarkan kalimat dan ancaman yang banyak beredar di sosial media,” kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung.

    Pelaku diketahui melakukan perjalanan dari Merauke menggunakan pesawat Makassar-Soekarno-Hatta dengan tujuan akhir Kualanamu, Medan. Ronald mengatakan pelaku pergi ke Merauke untuk bertemu dengan keluarganya.

    Pelaku sempat tiga kali melontarkan terkait ancaman bom sampai mengundang kegaduhan dari penumpang lainnya. Kepada polisi, keterlambatan pesawat bukan jadi alasan dia mengamuk dan melontarkan kalimat tersebut.

    “Kalau dari hasil keterangan yang bersangkutan tidak mengeluhkan tentang delay dan penyampaian dari Lion seharusnya jadwal berangkat pukul 17.35, namun berangkatnya jadi malam hari. Tapi lebih kepada bagasi yang ditanyakan ada di mana, padahal bagasi ada di pesawat yang bersangkutan naiki untuk ke Kualanamu,” jelasnya.

    Polisi bersama pihak keamanan sudah memeriksa bagasi pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak didapati barang berbahaya di dalamnya.

    Halaman 2 dari 2

    (wnv/eva)

  • Terancam 8 Tahun Penjara, Ini Fakta-fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat

    Terancam 8 Tahun Penjara, Ini Fakta-fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat

    Jakarta: Maskapai Lion Air kembali menjadi pembicaraan setelah insiden seorang penumpang rute Jakarta-Kualanamu mengamuk dan berteriak adanya bom, Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Tingkah penumpang tersebut membuat pesawat harus kembali ke apron dan seluruh penumpang diperiksa ulang. Pria tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka. 

    Berikut ini fakta-fakta penumpang Lion Air teriak bom:
     
    1. Viral di media sosial

    Cuplikan video yang menunjukkan seorang pria berteriak adanya bom dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu viral di media sosial. Teriakan itu dilontarkan sebagai bentuk protes atas keterlambatan penerbangan.
     
    2. Pesawat sudah selesai push back

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat jenis Boeing 737-9 registrasi PK-LRH telah selesai melakukan push back dan bersiap menuju taxiway.
     

     

    3. Awak kabin terapkan prosedur keamanan

    Setelah mendengar teriakan ancaman bom dari penumpang, awak kabin langsung melakukan prosedur keamanan penerbangan berupa Return to Apron (RTA). Pesawat kembali ke apron untuk proses pemeriksaan menyeluruh.
     
    4. Penumpang yang berteriak bom langsung diamankan

    Pria berinisial H yang meneriakkan adanya bom diturunkan dari pesawat dan langsung diserahkan ke petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS, dan pihak kepolisian untuk diperiksa dan diproses secara hukum.
     
    5. Seluruh penumpang dan bagasi diperiksa ulang

    Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan diturunkan dan diperiksa ulang oleh otoritas keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.
     
    6. Penerbangan dilanjutkan dengan pesawat lain

    Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, yang kemudian menerbangkan seluruh penumpang ke Kualanamu pada hari yang sama. Penerbangan akhirnya tiba dengan selamat di tujuan.
     
    7. Pelaku terancam 8 tahun penjara

    Pria yang berteriak bom kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku terjerat Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ancaman pidananya mencapai 8 tahun penjara. 

    Pihak Lion Air dan otoritas bandara menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi karena mengancam keselamatan publik.

    Jakarta: Maskapai Lion Air kembali menjadi pembicaraan setelah insiden seorang penumpang rute Jakarta-Kualanamu mengamuk dan berteriak adanya bom, Sabtu, 2 Agustus 2025.
     
    Tingkah penumpang tersebut membuat pesawat harus kembali ke apron dan seluruh penumpang diperiksa ulang. Pria tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka. 
     
    Berikut ini fakta-fakta penumpang Lion Air teriak bom:
     

    1. Viral di media sosial

    Cuplikan video yang menunjukkan seorang pria berteriak adanya bom dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu viral di media sosial. Teriakan itu dilontarkan sebagai bentuk protes atas keterlambatan penerbangan.
     

    2. Pesawat sudah selesai push back

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat jenis Boeing 737-9 registrasi PK-LRH telah selesai melakukan push back dan bersiap menuju taxiway.
     

     

    3. Awak kabin terapkan prosedur keamanan

    Setelah mendengar teriakan ancaman bom dari penumpang, awak kabin langsung melakukan prosedur keamanan penerbangan berupa Return to Apron (RTA). Pesawat kembali ke apron untuk proses pemeriksaan menyeluruh.
     

    4. Penumpang yang berteriak bom langsung diamankan

    Pria berinisial H yang meneriakkan adanya bom diturunkan dari pesawat dan langsung diserahkan ke petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS, dan pihak kepolisian untuk diperiksa dan diproses secara hukum.
     

    5. Seluruh penumpang dan bagasi diperiksa ulang

    Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan diturunkan dan diperiksa ulang oleh otoritas keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.
     

    6. Penerbangan dilanjutkan dengan pesawat lain

    Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, yang kemudian menerbangkan seluruh penumpang ke Kualanamu pada hari yang sama. Penerbangan akhirnya tiba dengan selamat di tujuan.
     

    7. Pelaku terancam 8 tahun penjara

    Pria yang berteriak bom kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku terjerat Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ancaman pidananya mencapai 8 tahun penjara. 

    Pihak Lion Air dan otoritas bandara menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi karena mengancam keselamatan publik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Penumpang Lion Air Mendadak Teriak Bom Jelang Lepas Landas, Ini Penjelasan Maskapai – Page 3

    Penumpang Lion Air Mendadak Teriak Bom Jelang Lepas Landas, Ini Penjelasan Maskapai – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lion Air memberikan penjelasan resmi mengenai kejadian di dalam pesawat akibat teriakan penumpang soal bom. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 2 Agustus 2025, di penerbangan Lion Air JT-308 dengan rute Jakarta–Kualanamu. 

    Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan operasional penerbangan JT-308 rute Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta/CGK) – Kualanamu, Deli Serdang (Bandar Udara Internasional Kualanamu/KNO) pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Penerbangan ini dioperasikan dengan pesawat Boeing 737-9 registrasi PK-LRH, mengangkut 184 penumpang. Seluruh prosedur keberangkatan berjalan normal hingga pesawat selesai proses push back (mundur dari posisi parkir) dan bersiap menuju taxiway (landas hubung).

    Kronologi Kejadian

    1.Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin.

    2. Sesuai prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin mengonfirmasi ulang, dan penumpang tetap menyampaikan hal yang sama. Informasi segera dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat.

    3. Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron), yaitu prosedur mengembalikan pesawat ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut.

     

  • Viral Penumpang Lion Air Teriak-Teriak Ada Bom di Pesawat, Pelaku Langsung Diturunkan!

    Viral Penumpang Lion Air Teriak-Teriak Ada Bom di Pesawat, Pelaku Langsung Diturunkan!

    GELORA.CO –  Viral di media sosial seorang penumpang Lion Air penerbangan Jakarta-Kualanamu berteriak adanya bom di dalam pesawat. Penumpang berinisial H itu langsung diamankan petugas.

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 2 Agustus 2025. Saat itu, pesawat yang membawa 184 penumpang telah mundur dari posisi parkir dan bersiap menuju landasan pacu.

    “Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin,” kata Danang, Minggu (3/8/2025).

    Dengan kejadian tersebut, sesuai prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin langsung mengonfirmasi ulang informasi yang disampaikan H. Saat dikonfirmasi, penumpang tersebut tetap menyampaikan bahwa ada bom di dalam pesawat.

    “Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron), yaitu prosedur mengembalikan pesawat ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

    Dia menyebut penumpang langsung diturunkan dan diserahkan kepada petugas keamanan Bandara Soekarno-Hatta. H juga diserahkan kepada petugas kepolisian untuk investigasi dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    “Meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklarifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat). Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” ujarnya.

    Ia menambahkan saat itu seluruh penumpang dan barang bawaannya diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait. Dari hasil pengecekan, tidak ditemukan benda yang mencurigakan atau berbahaya.

    “Lion Air menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW. Penerbangan JT-308 kemudian diberangkatkan kembali pada hari yang sama (02/08) dan telah mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu,” ujarnya.

    Atas kejadian ini, pihaknya menegaskan agar seluruh pelanggan tidak menyampaikan pernyataan atau informasi palsu yang dapat mengganggu keamanan penerbangan, baik berupa candaan maupun ancaman. Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 437, informasi palsu atau ancaman yang mengganggu keamanan penerbangan dapat dikenakan sanksi hukum pidana dan penanganan tegas dari aparat.

  • Lion Air paparkan kasus ancaman bom penerbangan Jakarta-Kualanamu

    Lion Air paparkan kasus ancaman bom penerbangan Jakarta-Kualanamu

    Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin

    Tangerang (ANTARA) – Manajemen Lion Air Grup memberikan penjelasan terkait adanya ancaman bom pada pesawat dengan nomor penerbangan JT-308 rute Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta/CGK)- Bandara Kualanamu (Deli Serdang, Sumatera Utara) pada Sabtu (2/8).

    Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi diterima di Tangerang, Minggu, menyampaikan informasi terjadinya ancaman kedaruratan ini akibat ulah salah satu penumpang di maskapai itu.

    “Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin,” katanya.

    Sebelumnya, penerbangan dengan pesawat Boeing 737-9 registrasi PK-LRH itu mengangkut 184 penumpang. Sseluruh prosedur keberangkatan berjalan normal hingga pesawat selesai proses push back (mundur dari posisi parkir) dan bersiap menuju taxiway (landas hubung).

    Pihak berwenang dimaksud adalah petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil), serta kepolisian, untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    “Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” ungkapnya.

    Kemudian terhadap seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan, diturunkan serta diperiksa ulang oleh petugas keamanan bandara. “Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya,” ucapnya.

    Kemudian pihaknya menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW pada hari yang sama. “Penerbangan JT-308 kemudian diberangkatkan kembali pada hari yang sama (2/8) dan telah mendarat di Bandara Internasional Kualanamu,” tuturnya.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Video Penumpang Lion Air Rute Soetta – Kualanamu Teriak Ada Bom di Pesawat

    Viral Video Penumpang Lion Air Rute Soetta – Kualanamu Teriak Ada Bom di Pesawat

    Terkait Hal itu, pihak Lion Air memberikan penjelasan resmi mengenai operasional penerbangan JT-308 rute Bandara Soekarno-Hatta ke Kualanamu, Deli Serdang, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro kepada Liputan6.com menjelaskan, penerbangan ini dioperasikan dengan pesawat Boeing 737-9 registrasi PK-LRH, mengangkut 184 penumpang.

    “Seluruh prosedur keberangkatan berjalan normal hingga pesawat selesai proses push back (mundur dari posisi parkir) dan bersiap menuju taxiway (landas hubung),” ujarnya.

    Danang juga membeberkan mengenai kronologi kejadian. Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu penumpang laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin.

    “Sesuai prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin mengkonfirmasi ulang, dan penumpang tetap menyampaikan hal yang sama. Informasi segera dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat,” sebutnya.

    Diungkapkannya, karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron), yaitu prosedur mengembalikan pesawat ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Lalu, langkah penanganan yang dilakukan, pesawat diarahkan kembali ke apron (RTA). Penumpang H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas keamanan bandar udara (aviation security), Otoritas Bandar Udara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) serta kepolisian untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 

    “Meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat),” ungkap Danang menerangkan. 

    Disebutkan Danang, hal itu dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh penumpang dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan, serta keamanan penerbangan yang berlaku.

    Seluruh penumpang juga diturunkan, bagasi dan barang bawaan diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait. 

    “Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya,” ujarnya. 

     

  • Terbang dari Manado ke Tana Toraja PP, Solusi Cerdas Bergerak Maju Bersama Sulawesi yang Terkoneksi

    Terbang dari Manado ke Tana Toraja PP, Solusi Cerdas Bergerak Maju Bersama Sulawesi yang Terkoneksi

    FAJAR.CO.ID, MANADO — Wings Air, perusahaan penerbangan yang merupakan bagian dari Lion Air Group, umumkan rencana membuka rute Manado (Sam Ratulangi) – Tana Toraja (Toraja Airport).

    Langkah ini sebagai upaya membangun jembatan udara yang membuka
    peluang ekonomi, memperluas akses wisata, dan menghubungkan potensi antardaerah di Pulau Sulawesi.

    Rute ini bukan sekadar menambah daftar destinasi, namun menjadi penggerak, pemantik lahirnya peluang-peluang baru untuk masyarakat, UMKM, pelaku pariwisata, dan investor lokal.

    Terbang langsung dari Manado ke Tana Toraja, kini hanya perlu waktu kurang lebih 100 menit dibandingkan perjalanan panjang yang memakan waktu lebih dari 10 jam.

    Rencananya, rute penerbangan kedua daerah ini akan mulai dibuka pada 7 Juli 2025.

    Adapun jadwal terbang yang disiapkan untuk rute tersebut sebagai berikut:

    Manado (MDC) – Tana Toraja (TRT)

    Nomor terbang: IW-1193

    Jadwal Berangkat: 07.00 WITA

    Jadwal Tiba: 09.15 WITA

    Frekuensi: Senin dan Jumat

    Tana Toraja (TRT) – Manado (MDC)

    Nomor Terbang: IW-1194

    Jadwal Berangkat: 09.40 WITA

    Jadwal Tiba: 11.55 WITA

    Frekuensi: Senin dan Jumat

    Tambahan Penerbangan Hanya (khusus) 8 Juli 2025

    Manado (MDC) – Tana Toraja (TRT)

    Nomor Terbang: IW-1193

    Jadwal Berangkat: 07.00 WITA

    Jadwal Tiba: 09.15 WITA

    Frekuensi: Selasa

    Tana Toraja (TRT) – Manado (MDC)

    Nomor Terbang: IW-1194

    Jadwal Berangkat: 09.40 WITA

    Jadwal Tiba: 11.55 WITA

    Frekuensi: Selasa

    Pihak Wings Air menyebut, pembukaan rute baru Manado – Tana Toraja ini terwujud melalui kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

    Komitmen untuk membuka akses wilayah semakin luas, memperlancar arus barang dan orang, sertamemperkuat integrasi kawasan Sulawesi menjadi alasan utama kehadiran rute baru ini.

    “Diterbangkan dengan pesawat turboprop ATR 72-500 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi, rute ini cocok untuk wilayah-wilayah dengan jarak pendek hingga menengah,” Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Wings Air, Selasa (1/7).

  • Batik Air Tergelincir Karena Crosswind, Apa Itu?

    Batik Air Tergelincir Karena Crosswind, Apa Itu?

    Jakarta

    Video yang memperlihatkan pesawat Batik Air mendarat dalam kondisi miring viral di media sosial. Ahli menjelaskan, pesawat tersebut tergelincir dan menjadi miring karena crosswind.

    Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pendaratan pesawat sudah sesuai prosedur.

    “Pendaratan pesawat berlangsung dalam kondisi aman dan telah mengikuti seluruh prosedur operasional standar penerbangan. Berdasarkan hasil pengecekan dan koordinasi dengan tim operasional, diketahui bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) saat fase pendekatan ke landasan pacu,” ujar Danang dalam keterangan resminya, dikutip dari detikNews, Senin (30/6/2025).

    Pengertian Crosswind atau Angin Silang

    Dalam kajian ilmiah terkait ilmu penerbangan, Crosswind adalah arah angin yang tegak lurus terhadap landasan. Keadaan tersebut biasanya mengganggu kestabilan pesawat saat mendarat atau lepas landas, demikian dikutip dari laman STMKG.

    Pendaratan saat ada angin silang (crosswind) ini cukup diatur ketat. Ada batasan nilai angin silang tertentu dan pendaratannya memerlukan izin dari air traffic control.

    Efek dari crosswind bisa dirasakan berbeda karena perbedaan besar pesawat, sebagaimana dijelaskan dalam studi Identifikasi Angin Silang (Cross Wind) di Sekitar New Yogyakarta International Airport Memakai Plot Wind Rose oleh Fatkhuroyan dan Bambang Wijayanto dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya (SNFA) 2020.

    Dalam satu kasus crosswind di landasan terbang yang punya kecepatan 20 knot, mungkin dapat menimbulkan bahaya bagi pesawat kecil saat mendarat. Namun, pengaruhnya bisa jadi tidak terasa pada pesawat besar atau modern.

    Pengaruh Crosswind terhadap Pesawat Udara

    Dilansir dari detikEdu, fenomena crosswind tidak bisa dihindari dan cukup sering terjadi di dunia penerbangan. Beberapa kasus crosswind pun bahkan menimbulkan kecelakaan.

    Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), komponen crosswind yang bisa menghalangi take off dan landing pesawat pada umumnya jika kecepatan angin melebihi:

    37 km/jam (20 knot) untuk pesawat dengan ARFL (Aeroplane Reference Field Length) 1.500 meter atau lebih, kecuali jika tindakan pengereman pada landasan pacu buruk (dikarenakan koefisien gesek longitudinal yang tidak mencukupi), maka komponen crosswind lebih dari 24 km/jam (13 knot) dapat menghalangi takeoff dan landing pesawat24 km/jam (13 knot) untuk pesawat dengan ARFL (Aeroplane Reference Field Length) 1.200 meter sampai19 km/jam (10 knot) untuk pesawat dengan ARFL (Aeroplane Reference Field Length)

    Dalam kasus Batik Air, Danang menyebut pihaknya mengatakan tidak melanggar batas maksimal kecepatan angin. Karena itu, pesawat dapat mendarat dengan selamat.

    “Arah angin tidak berubah, namun kecepatannya bertambah. Perlu kami sampaikan bahwa secara limitasi (batas maksimal) kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat,” katanya.

    (rns/fay)

  • 5 Fakta Terkait Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Bandara Soekarno-Hatta – Page 3

    5 Fakta Terkait Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Bandara Soekarno-Hatta – Page 3

    Viral video sebuah pesawat maskapai Batik Air mendarat dalam keadaan miring di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kecepatan angin menjadi penyebab pesawat Batik Air terlihat tidak stabil saat mendarat.

    Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan kejadian itu menimpa pesawat Batik Air dengan registrasi PK-LDJ. Hal tersebut terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025.

    Danang menyampaikan, prosedur pendaratan pesawat sudah dilakukan secara sesuai. Namun, terdapat peningkatan kecepatan angin samping (crosswind) saat pesawat mendekati landasan pacu.

    “Berdasarkan hasil pengecekan dan koordinasi dengan tim operasional, diketahui bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) saat fase pendekatan ke landasan pacu,” kata Danang.

    Sebagaimana diketahui, dalam video viral di media sosial, pesawar Batik Air sempat miring ke arah kanan. Bahkan terlihat salah satu mesin pesawat hampir menyentuh landasan pacu. Meningkatnya hembusan angin samping yang menyebabkan hal tersebut.

    “Arah angin tidak berubah, namun kecepatannya bertambah. Perlu kami sampaikan bahwa secara limitasi (batas maksimal) kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar, sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat,” ungkap Danang.

    Danang menjelaskan, usai kejadian tersebut pesawat langsung diperiksa secara menyeluruh. Meski mesin pesawar hampir mengalami benturan, namun tak ditemukan adanya kerusakan.

    Setelah proses pengecekan selesai, armada Batik Air dinyatakan masih layak untuk melanjutkan operasional penerbangan.

    “Setelah proses pendaratan, tim teknisi melakukan inspeksi menyeluruh terhadap pesawat. Hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan kerusakan, dan pesawat dinyatakan aman serta layak untuk melanjutkan operasional,” kata Danang.