Tag: Dana White

  • Tony Ferguson, ‘Batu Loncatan’ Khabib Nurmagomedov ke Pertarungan Lawan GSP

    Tony Ferguson, ‘Batu Loncatan’ Khabib Nurmagomedov ke Pertarungan Lawan GSP

    JAKARTA – Khabib Nurmagomedov yakin peluang melawan mantan raja kelas welter dan menengah super, Georges St-Pierre di Octagon masih terbuka. Keduanya menunjukkan ketertarikan untuk saling melakukan jual beli pukulan di masa lalu.

    St-Pierre bahkan pernah menyatakan rela turun ke divisi yang lebih ringan agar bisa melawan Numagomedov. Sayang, kini “Rush” – julukannya – sudah pensiun dari kompetisi seni bela diri campuran setelah UFC punya rencana lain.

    Sementara Nurmagomedov baru-baru ini berbicara kepada Fight World Turkey. “The Eagle” – julukan petarung Rusia – bersikukuh ingin melawan St-Pierre setelah Tony Ferguson.

    “Lawan kami jelas Tony Ferguson. Tidak ada nama lain yang pantas mendapatkannya. Kami menginginkan pertarungan melawan GSP (George St-Pierre), tetapi GSP tidak cocok dengan UFC,” kata Nurmagomedov. Melansir MMA News, Selasa, 19 November.

    “Untuk alasan ini, satu-satunya pilihan kami yang paling berharga adalah Ferguson. Namun, tetaplah keliru untuk mengatakan pertarungan ini 100 persen akan terjadi tanpa menandatangani surat-surat. Jika UFC dan GSP dapat bernegosiasi, kami ingin bertemu GSP setelah pertarungan Ferguson.”

    Meski belum diumumkan secara resmi, Nurmagomedov diharapkan akan mempertahankan gelar juara kelas ringan UFC melawan Ferguson pada kuartal pertama tahun depan. Sementara St-Pierre mengatakan akan terbuka untuk berbicara dengan UFC. 

    Sementara itu Presiden UFC, Dana White, awalnya mengejek gagasan St-Pierre vs Khabib. Namun seiring berjalannya waktu, White membuka diri terhadap gagasan itu.

    “Tony Ferguson vs Khabib dan jelas jika Khabib memenangkan pertarungan itu, pertarungan GSP akan menjadi pertarungan yang menyenangkan untuk dipastikan,” kata White baru-baru ini. 

    “Saya tidak tahu apakah kalian pernah melihat foto-foto GSP tapi dia terlihat sangat, sangat, sangat kurus sekarang. Saya pikir saat ini dia sepuluh pound lebih ringan dari Khabib. Sesuatu seperti itu, seseorang memberi tahu saya, jadi itu cukup gila.”

  • Top 3 Tekno: Deretan Fitur Baru WhatsApp hingga Kehadiran Bos Teknologi di Pelantikan Donald Trump – Page 3

    Top 3 Tekno: Deretan Fitur Baru WhatsApp hingga Kehadiran Bos Teknologi di Pelantikan Donald Trump – Page 3

    Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 dijadwalkan akan digelar pada Senin, 20 Januari 2025, waktu sempat. Kabarnya, acara besar ini bakal dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia, termasuk para CEO raksasa teknologi.

    Menurut laporan Time, Minggu (19/1/2025), CEO TikTok Shou Chew; founder Amazon Jeff Bezos; CEO Apple Tim Cook; CEO Meta Mark Zuckerberg, hingga CEO Tesla Elon Musk akan hadiri pelantikan Donald Trump ini.

    Kabarnya, para CEO raksasa teknologi ini akan duduk di podium bersama mantan Presiden, keluarga Trump, dan para calon anggota Kabinet baru Donald Trump. Kehadiran mereka menunjukkan hubungan strategis dengan pemerintahan Trump yang baru.

    CEO TikTok, Shou Zi Chew, kabarnya mendapat undangan langsung untuk hadir dalam pelantikan Trump dan kabarnya diundang langsung untuk duduk di podium berama para bos perusahaan teknologi lainnya.

    Kehadiran ini dinilai sebagai sinyal meredanya ketegangan antara Trump dan TikTok sebelumnya, dan rencana Presiden AS ke-47 bakal membatalkan rencana pemblokiran TikTok di AS.

    CEO Meta, Mark Zuckerberg, kabarnya juga akan hadir di US Capitol. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat relasi dengan Trump.

    Buktinya, Meta langsung melakukan perombakan besar-besaran seperti mengganti pemeriksa fakta independen dengan ‘catatan komunitas’ dan menunjuk bos UFC, Dana White, ke dewan direksi.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Jelang Pelantikan, Trump Janjikan Era Baru Amerika di Bawah Kepemimpinannya

    Jelang Pelantikan, Trump Janjikan Era Baru Amerika di Bawah Kepemimpinannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump merayakan acara malam pelantikan di masa jabatan kedua pada Minggu (19/1/2025) di Capital One Arena di pusat kota Washington.

    Dalam pidatonya di acara bertajuk “Make America Great Again Victory Rally”, Trump menjanjikan era baru Amerika di bawah kepemimpinannya dan mengakhiri masa kemunduran selama empat tahun.

    “Besok siang, tirai menutup empat tahun kemunduran Amerika yang panjang, dan kita memulai hari yang baru dengan kekuatan dan kemakmuran, martabat, dan kebanggaan Amerika,” kata Trump, seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/1/2025).

    Acara di hadapan para pendukungnya di ibu kota negara ini memberikan Trump kesempatan untuk meraih kemenangan di kota yang ia tinggalkan empat tahun lalu dalam situasi yang sangat berbeda.

    Di antara tamu yang hadir adalah Kid Rock, aktor Jon Voight, dan Dana White, CEO Ultimate Fighting Championship, sementara figur politik seperti Madison Cawthorn dan Nigel Farage juga terlihat di arena berkapasitas 20.000 kursi itu.

    Acara-acara berskala besar seperti rapat ini ini jarang dilakukan oleh presiden terpilih sebelumnya, yang biasanya tidak melakukan aktivitas pada hari sebelum pelantikan. Namun Trump telah lama memiliki selera untuk menjadi tontonan, menggunakan aksi unjuk rasa untuk menarik perhatian media dan pendukungnya.

    Acara ini memiliki kemiripan dengan pesta besar yang diadakan oleh presiden terpilih di kampung halamannya, New York, di Madison Square Garden, menjelang Hari Pemilu.

    Pertemuan tersebut, yang memicu kontroversi karena lelucon yang menyinggung Puerto Rico dari seorang komedian di atas panggung, juga menarik beberapa pendukung Trump yang paling terkemuka.

    Trump juga mengunjungi Arlington National Cemetery untuk upacara peletakan karangan bunga dan menghabiskan malam sebelumnya di klub golf miliknya di Virginia, ditemani istrinya, Melania, menikmati pertunjukan kembang api.

    Trump akan kembali ke Capital One Arena pada Senin (20/1) untuk pelantikan. Acara pelantikannya dipindahkan ke dalam ruangan akibat cuaca ekstrem, serupa dengan pelantikan Ronald Reagan pada 1985.

  • Jam Berapa Pelantikan Presiden Donald Trump? Ini Jadwalnya – Halaman all

    Jam Berapa Pelantikan Presiden Donald Trump? Ini Jadwalnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan berlangsung pada Senin, 20 Januari 2025.

    Ini akan menjadi momen bersejarah bagi politik Amerika.

    Setelah memenangkan pemilu presiden 2024, Trump akan memulai masa jabatan keduanya di Gedung Putih, setelah sebelumnya menjabat pada periode 2017–2021.

    Presiden Trump akan diambil sumpah jabatannya oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts, yang menandai dimulainya masa jabatan keduanya, dikutip dari The Hindu.

    Jadwal Pelantikan Presiden AS Donald Trump

    Pelantikan Presiden AS Donald Trump diadakan pada Senin, 20 Januari 2025.

    Upacara akan dimulai pada pukul 12:00 waktu setempat atau sekitar pukul 00.00 WIB pada hari Selasa, 21 Januari 2025.

    Ini akan diawali dengan pengambilan sumpah jabatan oleh Trump sebagai presiden.

    Upacara ini akan menjadi langkah pertama dalam serangkaian acara besar yang akan berlangsung sepanjang hari, yang menandakan dimulainya masa jabatan baru bagi Trump.

    Lokasi Pelantikan

    Pelantikan Presiden AS tradisionalnya diadakan di halaman barat Capitol Hill, Washington, DC.

    Tempat ini telah menjadi saksi sejarah bagi setiap pelantikan presiden Amerika sejak tahun 1800-an.

    Ribuan orang diperkirakan akan hadir untuk menyaksikan momen bersejarah ini, termasuk pejabat pemerintah, anggota, diplomat asing, serta para pendukung dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan pelantikan secara langsung.

    Serangkaian Acara Pelantikan Donald Trump

    Dikutip dari AP News dan USA Today, berikut serangkaian acara pelantikan Donald Trump:

    1. Sabtu, 18 Januari 2025

    Wakil Presiden terpilih JD Vance akan menghadiri resepsi malam untuk anggota Kabinet baru dan menyelenggarakan makan malam di Washington.

    Trump akan menyelenggarakan resepsi malam dan pertunjukan kembang api di klub golf miliknya di Sterling, Virginia.

    2. Minggu, 19 Januari 2025

    Presiden terpilih akan berpartisipasi dalam upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal di Pemakaman Nasional Arlington.

    Pada malam harinya, Trump akan mengadakan rapat umum bergaya kampanye “Kemenangan MAGA” di Capital One Arena di pusat kota Washington, DC.

    Dalam aksi ini, terdapat beberapa artis yang akan tampil.

    Di antaranya, Kid Rock, Billy Ray Cyrus, The Village People, Lee Greenwood.

    Rapat umum juga akan dihadiri oleh Vance, Elon Musk, mantan bintang gulat Hulk Hogan, aktor Jon Voight, Presiden UFC Dana White, bintang reggaeton Puerto Rico Anuel AA, pendiri Turning Point Charlie Kirk dan podcaster konservatif Megyn Kelly.

    Trump berpidato saat makan malam dengan penerangan lilin di Museum Bangunan Nasional, Washington.

    3. Senin, 20 Januari 2025

    Trump akan memulai hari dengan menghadiri kebaktian di Gereja Episkopal St. John.

    Gereja ini berlokasi di seberang Lafayette Park dari Gedung Putih.

    Ini menjadi sebuah tradisi bagi presiden terpilih AS.

    Minum Teh Bersama Joe dan Jill Biden

    Trump dan ibu negara baru Melania Trump akan bertemu Presiden Joe Biden dan ibu negara Jill Biden di Gedung Putih untuk minum teh.

    Acara ini selalu diadakan untuk menyambut presiden baru.

    Upacara Pelantikan atau Pengambilan Sumpah

    Upacara pengambilan sumpah akan dilakukan di dalam Rotunda Gedung Capitol AS.

    Acara akan dimulai oleh pertunjukan Paduan Suara Universitas Nebraska–Lincoln.

    Hingga kemudian sumpah jabatan wakil presiden diambil oleh Hakim Agung AS Brett Kavanaugh.

    Lalu sumpah jabatan presiden dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts.

    Trump akan melakukan pidato setelah ia mengambil sumpah jabatan.

    Perpisahan Dengan Mantan Presiden dan Wakil Presiden 

    Perpisahan resmi akan diadakan untuk Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris saat mereka meninggalkan Capitol.

    Upacara di Ruang Penandatanganan Presiden

    Trump akan menuju Ruang Presiden di luar Ruang Senat di US Capitol untuk upacara penandatanganan.

    Nantinya, anggota Kongres menyaksikan presiden yang baru dilantik menandatangani nominasi, memorandum, atau perintah eksekutif.

    Komite Kongres Gabungan untuk Upacara Pelantikan Jamuan Makan Siang Kongres

    Presiden dan wakil presiden baru menghadiri jamuan makan siang di Statuary Hall di US Capitol yang diselenggarakan oleh Komite Kongres Gabungan untuk Upacara Pelantikan.

    Tinjauan Kepresidenan Tentang Pasukan

    Setelah makan siang, presiden dan wakil presiden menuju tangga Depan Timur Capitol, tempat mereka akan meninjau pasukan militer.

    Parade kepresidenan yang semula dijadwalkan akan diadakan di Pennsylvania akan dipindah karena cuaca dingin.

    Sehingga parade akan diadakan di Capitol One Arena di Washington.

    Upacara Penandatanganan di Ruang Oval 

    Trump menuju Gedung Putih untuk upacara di Ruang Oval.

    Pesta Pelantikan Panglima Tertinggi Ball

    Band musik country Rascal Flatts dan penyanyi country Parker McCollum akan tampil di pesta yang ditujukan untuk anggota dinas militer. 

    Rapper Nelly, penyanyi country Jason Aldean, dan band disko The Village People dijadwalkan tampil di pesta yang ditujukan untuk para pendukung Trump.

    Penyanyi-penulis lagu Gavin DeGraw akan tampil dan Trump akan berpidato di pesta pelantikan ketiga.

    4. Selasa, 21 Januari 2025

    Trump akan menghadiri upacara doa tradisional keesokan paginya setelah pelantikan di Katedral Nasional Washington.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Pelantikan Presiden Donald Trump

  • CEO TikTok hingga Meta Hadiri Pelantikan Donald Trump, Siapa Lagi yang Ikut? – Page 3

    CEO TikTok hingga Meta Hadiri Pelantikan Donald Trump, Siapa Lagi yang Ikut? – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 dijadwalkan akan digelar pada Senin, 20 Januari 2025, waktu sempat. Kabarnya, acara besar ini bakal dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia, termasuk para CEO raksasa teknologi.

    Menurut laporan Time, Minggu (19/1/2025), CEO TikTok Shou Chew; founder Amazon Jeff Bezos; CEO Apple Tim Cook; CEO Meta Mark Zuckerberg, hingga CEO Tesla Elon Musk akan hadiri pelantikan Donald Trump ini.

    Kabarnya, para CEO raksasa teknologi ini akan duduk di podium bersama mantan Presiden, keluarga Trump, dan para calon anggota Kabinet baru Donald Trump. Kehadiran mereka menunjukkan hubungan strategis dengan pemerintahan Trump yang baru.

    CEO TikTok, Shou Zi Chew, kabarnya mendapat undangan langsung untuk hadir dalam pelantikan Trump dan kabarnya diundang langsung untuk duduk di podium berama para bos perusahaan teknologi lainnya.

    Kehadiran ini dinilai sebagai sinyal meredanya ketegangan antara Trump dan TikTok sebelumnya, dan rencana Presiden AS ke-47 bakal membatalkan rencana pemblokiran TikTok di AS.

    CEO Meta, Mark Zuckerberg, kabarnya juga akan hadir di US Capitol. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat relasi dengan Trump.

    Buktinya, Meta langsung melakukan perombakan besar-besaran seperti mengganti pemeriksa fakta independen dengan ‘catatan komunitas’ dan menunjuk bos UFC, Dana White, ke dewan direksi.

    Selain itu, Mark Zuckerberg juga akan menjadi tuan rumah resepsi eksklusif bersama Miriam Adelson untuk merayakan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47.

     

  • Trump Dilantik Minggu Depan, Deretan Bos Raksasa Teknologi Bakal Hadir

    Trump Dilantik Minggu Depan, Deretan Bos Raksasa Teknologi Bakal Hadir

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kurang dari satu minggu lagi, pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan digelar.

    Upacara Pelantikan Presiden AS ke-60 Donald Trump akan berlangsung di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada hari Senin, 20 Januari 2025. Upacara ini dijadwalkan pada pukul 12 siang waktu setempat.

    Sejumlah tokoh teknologi dijadwalkan hadir pada pelantikan Trump. Sejauh ini ada beberapa nama yang disebut akan hadir, termasuk Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg.

    Berikut daftar tamu bos teknologi di pelantikan Trump pekan depan.

    Elon Musk

    Elon Musk dijadwalkan akan hadir dan diperkirakan duduk di dekat Trump saat pelantikan, karena hubungannya yang dekat dengan Trump.

    Musk telah diberikan posisi di pemerintahan Trump, yakni Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE, sebuah badan non-pemerintah yang akan memberikan rekomendasi kepada Trump dan Kongres untuk memangkas pengeluaran federal.

    Ia diperkirakan akan memimpin komite tersebut bersama rekan miliarder Vivek Ramaswamy, yang kabarnya mengejar kursi di Senat.

    Musk dilaporkan akan memiliki ruang kantor sendiri di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, yang bersebelahan dengan Gedung Putih. Ini memungkinkannya untuk terus memiliki akses ke Trump.

    Musk telah menyewa sebuah pondok di klub Mar-a-Lago milik Trump dalam beberapa minggu terakhir sehingga ia dapat memberikan saran kepada presiden yang akan datang di “Gedung Putih Musim Dingin” dan menyiarkan secara langsung saat ia bermain video game.

    Dia juga bergabung dengan Trump dalam sejumlah pertemuan dengan para pemimpin dunia dan sesama pemimpin teknologi, termasuk Jeff Bezos.

    Jeff Bezos

    Pendiri Amazon dan pemilik Blue Origin, Jeff Bezos, juga akan bergabung dengan Musk dalam pelantikan Trump.

    Amazon adalah salah satu perusahaan publik besar pertama yang diketahui menyumbang untuk pelantikan Trump. Amazon menyumbangkan US$1 juta dan merencanakan sumbangan terpisah sebesar US$1 juta dalam bentuk barang dengan menyiarkan acara tersebut di Amazon Video.

    Bezos seolah berusaha untuk menebus kesalahannya dengan presiden terpilih, yang sering berselisih dengan dia selama masa jabatan pertamanya terkait kontrak yang menguntungkan yang dikenal sebagai JEDI, yang pada awalnya diberikan kepada Microsoft.

    Pada Oktober, ia membatalkan rencana The Washington Post miliknya untuk mendukung saingan Trump dari Partai Demokrat.

    Bulan lalu, Bezos bertemu dengan Trump untuk makan malam di klub Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida, bersama dengan Musk.

    “SEMUA ORANG INGIN MENJADI TEMAN SAYA!!!” Trump menulis di Truth Social keesokan paginya.

    Mark Zuckerberg

    Mark Zuckerberg dilaporkan akan bergabung dengan Bezos dan Musk pada pelantikan karena ia terus mendekatkan diri dengan pemerintahan berikutnya.

    Selain menyumbang untuk dana peresmian, Meta telah menambahkan Dana White, CEO Ultimate Fighting Championship (EDR) dan sekutu Trump, ke dalam jajaran direksinya. Meta juga menghapus fitur cek fakta di platform media sosialnya untuk mendukung pemerintahan Trump.

    Kebijakan moderasi juga telah dibatalkan, dalam sebuah langkah yang dipuji oleh kaum konservatif tetapi dikritik oleh kelompok-kelompok yang khawatir bahwa hal tersebut akan memungkinkan antisemitisme, retorika anti-LGBTQ+, dan disinformasi menyebar.

    Sundar Pichai

    CEO Google Sundar Pichai diperkirakan akan bergabung dengan iring-iringan para pemimpin teknologi yang akan menghadiri pelantikan Trump, lapor Business Insider, mengutip seseorang yang mengetahui rencananya.

    Berita ini muncul tidak lama setelah perusahaannya menyumbang US$1 juta untuk dana pelantikan dan mengatakan bahwa mereka akan menyiarkan langsung acara tersebut di YouTube dengan tautan langsung yang ditampilkan di beranda platform berbagi video tersebut.

    Pichai juga mengungkapkan kegembiraannya untuk mengerjakan “Proyek Manhattan” untuk kecerdasan buatan (AI) menjelang pertemuan dengan Trump pada bulan Desember.

    Dalam acara DealBook Summit di The New York Times bulan lalu, Pichai mengatakan bahwa ia berharap Trump dapat membantu membangun infrastruktur untuk kecerdasan buatan.

    Hal ini kemungkinan akan membuat Google, dan perusahaan-perusahaan AI lainnya, bekerja sama dengan David Sacks, pemodal ventura yang dijuluki Trump sebagai “crypto and AI czar,” dan Mantan eksekutif Microsoft Sriram Krishnan, yang akan menjadi penasihat senior Trump di bidang AI.

    Shou Zi Chew

    The New York Times melaporkan bahwa CEO TikTok Shou Zi Chew akan menghadiri pelantikan Trump pada hari Senin. Pelantikan Trump ini bertepatan sehari setelah TikTok kemungkinan besar akan dilarang di Amerika Serikat.

    Chew diundang untuk duduk di posisi kehormatan di podium, di mana para tamu penting termasuk Zuckerberg, Bezos, dan Musk juga akan duduk.

    Ini adalah sebuah langkah yang menyoroti tidak hanya perubahan pandangan Trump terhadap TikTok, tetapi juga rencananya untuk menyelamatkan aplikasi ini agar tidak tendang dari negara tersebut.

    Perusahaan China ByteDance, yang telah menyatakan keengganannya untuk menjual TikTok, diberi waktu hingga 19 Januari untuk menemukan pembeli atau menghadapi larangan, yang akan membuat aplikasi ini tidak dapat diunduh di AS dan memblokir penyedia layanan internet AS.

    Mahkamah Agung saat ini sedang memperdebatkan apakah akan memblokir larangan tersebut.

    Trump telah meminta Mahkamah Agung untuk menunda penerapan larangan tersebut hingga ia mulai menjabat sehingga ia dapat memeriksa kasus ini dengan saksama.

    Pada Desember, Trump mengatakan bahwa dirinya memiliki “tempat yang hangat” di hatinya untuk TikTok, yang ia puji karena telah memberikan dukungan dari para pemilih yang lebih muda. Dia juga bertemu dengan Chew bulan lalu di klub Mar-a-Lago miliknya.

    Tim Cook

    CEO Apple Tim Cook berencana untuk menghadiri pelantikan Trump. Menurut Axios, ia menyumbangkan sekitar US$1 juta kepada komite pelantikan Trump tahun 2025.

    Cook adalah salah satu dari sedikit CEO teknologi yang belum pernah berselisih dengan Trump. Selama masa pemerintahan Trump yang pertama, Cook sering menelepon presiden saat itu, duduk di Dewan Penasihat Kebijakan Tenaga Kerja, dan menjamu Trump di kampus Apple di Austin, Texas.

    Pada t2019, setelah Cook berhasil meyakinkan Trump agar Apple mendapat pengecualian dari serangkaian tarif yang memengaruhi impor Tiongkok, Cook menghadiahkan salah satu Mac Pro pertama yang dibuat di fasilitas barunya di AS kepada presiden saat itu.

    Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News pada bulan Juni, Trump mengatakan bahwa ia menganggap Cook sebagai “pebisnis yang sangat baik.”

    “Saya percaya bahwa jika Tim Cook tidak menjalankan Apple, jika Steve Jobs yang menjalankannya, Apple tidak akan sesukses sekarang,” ujar Trump dalam sebuah episode PBD Podcast Oktober lalu.

    “Saya berpikir demikian karena saya pikir Tim Cook telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, dan saya tidak meremehkan Steve Jobs, tapi itu tidak akan sama.”

    (fab/fab)

  • Viral Khabib Diusir dari Pesawat, Bos UFC Sebut Frontier Maskapai Sampah

    Viral Khabib Diusir dari Pesawat, Bos UFC Sebut Frontier Maskapai Sampah

    Jakarta: Bos UFC, Dana White ikut berkomentar menyusul kejadian viral ketika mantan juara UFC, Khabib Nurmagomedov diusir dari pesawat Frontier Airlines. 

    Petarung MMA legendaris itu diusir saat akan terbang dari Las Vegas menuju San Fransisco awalnya duduk di barisan kursi darurat. Kemudian kru pesawat meminta Khabib pindah bahkan memberikan pilihan agar Khabib keluar dari pesawat. 

    Pada akhirnya, petarung asal Dagestan itu memilih pergi dan memesan maskapai penerbangan lainnya. 

    Menanggapi hal itu, bos UFC Dana White justru menyalahkan Khabib memilih maskapai Frontier yang ia sebut sebagai maskapai ‘sampah’.
     

    “Apa yang dia (Khabib) lakukan di Frontier Airlines? Anak ini punya lebih banyak uang dibandingkan semua orang, tapi itulah dia sangat rendah hati,” ujar White mengutip dari Bjpenn. 

    “Dia terbang dengan maskapai penerbangan sampah itu, apa yang bisa kamu harapkan?” lanjut White. 

    Lebih lanjut, White kembali menyindir Frontier Airlines sebagai maskapai bodoh yang mempekerjakan orang-orang bodoh. Bahkan menurutnya, jika ada orang yang harus duduk di kursi darurat maka Khabib adalah orang yang paling tepat.

    “Begitu bodohnya mereka orang-orang Frontier Airlines,” pungkas White.

    Jakarta: Bos UFC, Dana White ikut berkomentar menyusul kejadian viral ketika mantan juara UFC, Khabib Nurmagomedov diusir dari pesawat Frontier Airlines. 
     
    Petarung MMA legendaris itu diusir saat akan terbang dari Las Vegas menuju San Fransisco awalnya duduk di barisan kursi darurat. Kemudian kru pesawat meminta Khabib pindah bahkan memberikan pilihan agar Khabib keluar dari pesawat. 
     
    Pada akhirnya, petarung asal Dagestan itu memilih pergi dan memesan maskapai penerbangan lainnya. 

    Menanggapi hal itu, bos UFC Dana White justru menyalahkan Khabib memilih maskapai Frontier yang ia sebut sebagai maskapai ‘sampah’.
     

     
    “Apa yang dia (Khabib) lakukan di Frontier Airlines? Anak ini punya lebih banyak uang dibandingkan semua orang, tapi itulah dia sangat rendah hati,” ujar White mengutip dari Bjpenn. 
     
    “Dia terbang dengan maskapai penerbangan sampah itu, apa yang bisa kamu harapkan?” lanjut White. 
     
    Lebih lanjut, White kembali menyindir Frontier Airlines sebagai maskapai bodoh yang mempekerjakan orang-orang bodoh. Bahkan menurutnya, jika ada orang yang harus duduk di kursi darurat maka Khabib adalah orang yang paling tepat.
     
    “Begitu bodohnya mereka orang-orang Frontier Airlines,” pungkas White.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Bos Big Tech Ramai-ramai Merapat ke Trump

    Bos Big Tech Ramai-ramai Merapat ke Trump

    Jakarta

    Langkah CEO Meta, Mark Zuckerberg, menghapuskan tim pemeriksa fakta dan menggantinya dengan catatan komunitas dinilai sebagai kemenangan terbaru bagi presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dan penasihatnya, Elon Musk.

    Langkah induk perusahaan Facebook, Meta, untuk membentuk tim pemeriksa fakta muncul delapan tahun lalu setelah Trump secara mengejutkan memenangkan pemilu tahun 2016. Menurut para kritikus, hasil ini dimungkinkan oleh disinformasi yang merajalela di Facebook dan campur tangan oleh aktor asing, termasuk Rusia, di platform tersebut. Sekarang tim itu akan dihapus.

    Pemangkasan tim pengecek fakta ini terjadi beberapa hari sebelum pelantikan Trump, dan setelah beberapa pemimpin perusahaan teknologi AS menjalin hubungan dengannya.

    Sejak pemilihan umum pada November 2024, sejumlah tokoh senior telah bertemu dengan Trump di kediamannya di Florida, termasuk Zuckerberg dari Meta, CEO Apple Tim Cook, dan pendiri Amazon sekaligus eksekutif teknologi antariksa Jeff Bezos.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Amazon dan Meta telah mengumumkan sumbangan sebesar $1 juta untuk dana pelantikan Trump, seperti yang dilaporkan dilakukan oleh Cook dari Apple, dalam kapasitas pribadinya.

    Sementara itu, Elon Musk, pemilik platform media sosial X dan orang terkaya di dunia saat ini, adalah salah satu penasihat terdekat Donald Trump.

    Bos Meta Mark Zuckerberg mengatakan keputusan itu adalah tentang “mengembalikan kebebasan berekspresi” di platformnya dan “mengurangi kesalahan” yang katanya dibuat oleh sistem moderasi konten otomatis, yang mereka yakini langkah itu sama saja dengan penyensoran dalam beberapa kasus, menuduh beberapa pemeriksa fakta dipengaruhi oleh bias mereka sendiri.

    Pentingnya pemeriksa fakta di media sosial

    Lembaga pemeriksa fakta independen di Inggris, Full Fact, mengatakan keputusan itu kemungkinan akan membantu misinformasi menyebar lebih mudah secara daring.

    “Keputusan Meta untuk mengakhiri kemitraannya dengan pemeriksa fakta di AS mengecewakan dan merupakan langkah mundur yang berisiko menimbulkan efek mengerikan di seluruh dunia,” ujar Chris Morris, kepala eksekutif Full Fact.

    “Dari menjaga pemilu hingga melindungi kesehatan masyarakat hingga meredakan potensi kerusuhan di jalanan, pemeriksa fakta adalah penanggap pertama di lingkungan informasi. Spesialis kami dilatih untuk bekerja dengan cara yang mempromosikan bukti yang kredibel dan memprioritaskan penanganan informasi yang berbahaya. Kami percaya masyarakat punya hak untuk mengakses keahlian kami,” ujarnya.

    Sementara Ethan Zuckerman, profesor kebijakan publik, mengatakan bahwa perubahan dalam pemeriksaan fakta adalah “keputusan yang memajukan tujuan bisnis Zuckerberg: pemeriksaan fakta sulit, mahal, dan kontroversial,” kata yang baru-baru ini menggugat Meta atas kebijakan algoritmanya, kepada AFP.

    Namun bagi mereka yang berada di wilayah sayap kanan, keputusan tersebut merupakan titik balik.”Bagi kami yang telah berjuang dalam perang kebebasan berbicara selama bertahun-tahun, ini terasa seperti kemenangan besar dan titik balik,” kata investor David Sacks, yang berminat mengambil alih portofolio kecerdasan buatan dalam pemerintahan Trump.

    Trump telah menjadi kritikus keras Meta dan Zuckerberg selama bertahun-tahun. Ia menuduh perusahaan tersebut bias terhadapnya dan mengancam akan membalas begitu kembali menjabat.

    Ketika ditanya oleh wartawan apakah menurutnya langkah pemeriksaan fakta tersebut merupakan respons atas ancamannya terhadap Zuckerberg, Trump menjawab: “Mungkin, ya.”

    Pemulihan hubungan antara Mark Zuckerberg dan Trump telah lama diprediksi. Meta baru-baru juga ini menempatkan sekutu Trump, Dana White, di jajaran direksi.

    Meta terapkan “catatan komunitas”

    Keputusan itu, dan langkah untuk memangkas operasi pengecekan fakta, muncul setelah pilihan Trump untuk Komisi Komunikasi Federal, Brendan Carr, menuduh Facebook, Google, dan Apple “memainkan peran utama” dalam “kartel sensor.”

    Sam Altman, CEO di OpenAI, juga telah mengirimkan sinyal mendekat kepada pemerintahan yang akan datang, dengan mengatakan kepada penyiar konservatif Fox News pada bulan Desember bahwa ia yakin Trump akan mempertahankan Amerika Serikat sebagai pemain terkemuka di sektor kecerdasan buatan.

    Profesor ilmu politik Universitas Brown, Wendy Schiller, mengaku tidak terkejut bahwa perusahaan media sosial seperti Meta mulai meninggalkan pemeriksaan fakta karena partai politik dan perusahaan media sosial berkembang pesat ketika ada perpecahan.

    Namun, ia menambahkan bahwa “hal yang menyelamatkan mungkin adalah masih ada sejumlah outlet media sosial yang kompetitif sehingga tidak ada satu orang atau perusahaan pun yang mengendalikan semua arus informasi, termasuk pemerintah.”

    Facebook akan mengganti program pemeriksaan fakta dengan fitur bergaya “catatan komunitas”, mirip dengan yang digunakan pada platform X milik Musk.

    Musk segera mengisyaratkan persetujuannya, menyebut perubahan itu “keren.”

    AFP saat ini bekerja dalam 26 bahasa dengan program pemeriksaan fakta Facebook, di mana Facebook membayar untuk menggunakan pemeriksaan fakta dari sekitar 80 organisasi di seluruh dunia pada platformnya, WhatsApp dan Instagram.

    ae/hp (AFP, dpa)

    (ita/ita)

  • Bos Facebook-Instagram Tiru Gaya Elon Musk Supaya Donald Trump Happy

    Bos Facebook-Instagram Tiru Gaya Elon Musk Supaya Donald Trump Happy

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, merevisi aturan komunitas di semua platform media sosial milik mereka. Program cek fakta dihapus dan larangan konten sensitif diperlunak.

    Reuters menyatakan perubahan kebijakan di Meta adalah yang paling drastis dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini menandakan bahwa CEO Meta Mark Zuckerberg ingin memperbaiki hubungannya dengan Donald Trump, yang dalam waktu dekat akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat.

    Zuckerberg sebelumnya juga telah merekrut tokoh Partai Republik Joel Kaplan sebagai Kepala Urusan Global Meta dan mengangkat orang dekat Trump dan CEO UFC, Dana White, sebagai anggota komisaris Meta.

    “Kami mencapai titik sehingga terlalu banyak kesalahan dan terlalu banyak sensor. Ini saatnya untuk balik ke akar yaitu kebebasan berekspresi,” kata Zuckerberg.

    Trump menyambut baik perubahan kebijakan di Meta. “Mereka sudah berubah banyak, Meta. Orang itu [Zuckerberg] sangat mengesankan,” katanya. Sebelumnya, Trump padahal sempat melontarkan ancaman akan memenjarakan Zuckerberg. Trump mengatakan perubahan kebijakan ini “mungkin saja” adalah respons Zuckerberg atas ancaman tersebut.

    Instagram, Threads, dan Facebook akan mengganti program cek fakta mereka dengan sistem “catatan komunitas” seperti yang telah diterapkan di X, platform media sosial milik Elon Musk yang dulu bernama Twitter.

    Meta juga akan berhenti secara aktif mencari ujaran kebencian dan konten yang melanggar aturan. Pihak perusahaan hanya akan merespons laporan dari pengguna. Sistem blokir otomatis akan difokuskan ke potensi pelanggaran yang sangat berbahaya seperti terorisme, eksploitasi anak, penipuan, dan narkoba.

    Perubahan kebijakan saat ini hanya berlaku di Amerika Serikat. Meta belum memiliki rencana untuk mengakhiri program cek fakta di pasar lainnya, termasuk Uni Eropa.

    Di Uni Eropa, media sosial harus mentaati aturan Digital Services Act yang berlaku mulai 2023. Semua media sosial raksasa diwajibkan untuk menangani konten ilegal dan konten yang menimbulkan risiko kepada keamanan publik, di platform mereka. Jika gagal melaksanakan aturan itu, perusahaan terancam denda 6 persen dari pendapatan global.

    (dem/dem)

  • Mark Zuckerberg Tunjuk Bos UFC Dana White Masuk ke Dewan Direksi Meta – Page 3

    Mark Zuckerberg Tunjuk Bos UFC Dana White Masuk ke Dewan Direksi Meta – Page 3

    Ia menambahkan, “Tidak ada yang lebih saya sukai selain membangun merek dan saya berharap bisa membantu membawa Meta ke tingkat berikutnya.”

    Selain UFC, White disebut mengalami kesulitan menemukan kesuksesan serupa dalam usahanya yang lain. Pada 2021, White menjabat sebagai produser eksekutif di acara selancar. Acara tersebut hanya berumur pendek, dibatalkan setelah satu season karena ratingnya rendah.

    Tak hanya itu, White juga ikut mendirikan kompetisi adu tampar bernama Power Slap yang ditayangkan di TBS pada 2023, kompetisi tersebut tidak bertahan lama.

    TBS tidak memperbarui kesepakatan mereka dengan White dan sekarang kompetisi tersebut disiarkan secara eksekutif di platform Rumble.

    Meski begitu, kegagalan-kegagalan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesuksesan besar UFC. Pasalnya, sebagian besar kesuksesan itu berkat peran White dalam mengelola bisnis global perusahaan, sebuah keahlian yang sangat berharga bagi perusahaan Meta yang beroperasi dalam skala global yang sama.