Tag: Dadan Kusdiana

  • RI Gandeng Prancis buat Tekan Perubahan Iklim dan Dukung Transisi Energi

    RI Gandeng Prancis buat Tekan Perubahan Iklim dan Dukung Transisi Energi

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Agence Francaise de Development (AFD) melaksanakan penandatanganan Letter of Inten (LoI) dan Implementing Agreement (IA). Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dengan AFD Country Director, Yann Martress, terkait kerja sama dalam bidang transisi energi.

    Dadan mengatakan kerja sama ini menandai tonggak penting dalam upaya kolektif Indonesia-Prancis, yang telah menjadi mitra dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.

    “Sebagai negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia menyadari kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melakukan diversifikasi energi, dan mempercepat transisi energi. Untuk mencapai tujuan-tujuan ambisius ini, diharapkan kolaborasi dengan mitra global akan memungkinkan Indonesia untuk mengakses teknologi energi mutakhir, sumber daya keuangan dalam Pembiayaan transisi energi, dan peningkatan dalam keahlian teknis,” kata Dadan dalam keterangan resmi, Sabtu (2/11/2024).

    Dadan turut mengapresiasi AFD yang memiliki keahlian dalam pembangunan berkelanjutan, dan pembiayaan hijau dalam inisiasi AFD mendukung Indonesia mencapai transisi energi yang berkelanjutan.

    Selain itu, Uni Eropa yang telah mendukung upaya Indonesia dalam transisi energi dan pemberian dukungan teknis untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).

    AFD Country Director, Yann Martress, mengatakan program kerja sama ini memiliki tujuan untuk mengarusutamakan konsep transisi energi dalam berbagai inisiatif kebijakan, serta memastikan keselarasan dengan prioritas transisi energi di Indonesia.

    “Penandatanganan perjanjian ini menandai kemitraan jangka panjang dalam mendukung ambisi Indonesia mencapai NZE, serta menegaskan kembali komitmen untuk bekerja sama menuju sektor energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih tangguh di Indonesia, serta menjawab tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi,” katanya.

    Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Denis Chaibi, menuturkan Uni Eropa dengan senang hati memberikan hibah melalui AFD kepada Kementerian ESDM untuk melakukan transisi hijau dan bersih di Indonesia, yang memiliki sumber daya alam yang besar, seperti cadangan nikel dan potensi panas bumi yang besar.

    “Dengan potensi tersebut, Indonesia menjadi pemain kunci dalam transisi hijau dunia. Kami sangat senang dapat bermitra dengan Indonesia dan AFD dalam upaya ini,” ungkap Denis.

    Sementara itu, Deputi Ambassador Perancis untuk Indonesia, Laurent Legodec,mengungkapkan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Perancis ini dapat memanfaatkan kelebihan masing-masing negara untuk menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

    “Dengan meningkatkan kerja sama dalam transisi energi, kita tidak hanya dapat mendorong kemajuan teknologi tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang signifikan, penciptaan lapangan kerja, dan keamanan energi,” ujar Laurent.

    Untuk diketahui, LoI dan IA antara Kementerian ESDM dengan AFD meliputi kerja sama berupa reformasi transisi energi dalam kerangka Policy Based Loan Affordable and Sustainable Energy Transition (PBL ASET) Programme dan peta jalan menuju NZE; Studi dan pelatihan untuk mineral kritis; Penerapan kerangka Tata Kelola Lingkungan dan Sosial (ESG) di Kementerian ESDM; Serta bidang kerja sama lain yang disetujui bersama secara tertulis antara kedua belah pihak.

    (fdl/fdl)

  • Harga Asli BBM Solar Ternyata Bukan Rp 6.800/Liter, Cek Daftar Terbaru

    Harga Asli BBM Solar Ternyata Bukan Rp 6.800/Liter, Cek Daftar Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Terhitung mulai 1 November, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia naik. Penyedia BBM seperti PT PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak mematok harga baru.

    Kendati begitu, harga BBM jenis Solar Subsidi tidak mengalami kenaikan harga. Patokannya masih Rp 6.800/liter.

    Patokan harga itu jauh lebih rendah ketimbang harga keekonomiannya. Hal ini diungkap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa saat lalu.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan harga BBM Solar Subsidi saat ini masih dibanderol sebesar Rp 6.800 per liter.

    Padahal harga BBM Solar non-subsidi seperti Dexlite harganya telah berada di atas 10 ribu per liter. Terbaru, harga Dexlite yang dijual Pertamina dipatok Rp 13.050/liter.

    “Jadi Subsidi Solar itu tidak sampai terhadap angka keekonomiannya Solar. Subsidinya kan hanya 1.000/liter sekarang Rp 6.800/liter. Kan harga solar bukan Rp 7.800/liter. Lihat aja misalkan dexlite lain, itu kan angkanya di Rp 13-14 ribu per liter. Nah sisanya itulah yang disebut kompensasi,” kata dia beberapa waktu yang lalu.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR:

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    (fab/fab)

  • Terlengkap, Daftar Harga BBM Pertamina Penyesuaian November 2024

    Terlengkap, Daftar Harga BBM Pertamina Penyesuaian November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanggapi kembali naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.

    Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX per 1 November 2024.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana kenaikan harga BBM sepenuhnya dipegang oleh badan usaha dan bukan wewenang ESDM.

    Kendati demikian, Dadan menyebut pemerintah memastikan bahwa kenaikan harga tidak boleh melebihi batas atas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

    “Pemerintah menetapkan batasan ya. Kami menerapkan batasan, wilayah menaikkan menetapkannya berapa di badan usaha wilayahnya, mereka yang tidak boleh itu melewati,” ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Sebagaimana diketahui, BBM non subsidi Pertamax (RON 92) tidak mengalami kenaikan dan masih memiliki harga Rp12.100/liter. BBM subsidi seperti Pertalite (RON 90) dan Solar juga tidak mengalami perubahan pada November 2024 ini.

    Pertamax Green (RON 95) mengalami kenaikan harga menjadi Rp13.150/liter dari sebelumnya Rp12.700/liter.

    Kemudian Pertamax Turbo naik menjadi Rp13.500/liter dari sebelumnya Rp13.250/liter. Lalu, Pertamina Dex (CN 53) kini miliki harga Rp13.440/liter dari sebelumnya Rp13.150/liter.

    Dexlite (CN 51) dari yang semula Rp12.700/liter, kini disesuaikan harganya menjadi Rp13.050/liter.

    Daftar Harga Lengkap Terbaru BBM Pertamina per 1 November 2024:

    Pertamax             : Rp12.100 per liter
    Pertamax Green   : Rp13.150 per liter
    Pertamax Turbo    : Rp 13.500 per liter
    Pertamina Dex     : Rp13.440 per liter
    Dexlite                : Rp13.050 per liter
    Biosolar               : Rp 6.800 per liter
    Pertalite               : Rp 10.000 per liter

  • Pemerintah Libatkan BPS Sisir Penerima Subsidi BBM Cs

    Pemerintah Libatkan BPS Sisir Penerima Subsidi BBM Cs

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pihaknya bakal melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyiapkan data terkait formula pendistribusian subsidi energi. Meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik.

    Semula, Bahlil membeberkan setidaknya terdapat dua skema penyaluran subsidi energi ke masyarakat. Salah satunya yakni dengan bantuan langsung tunai (BLT) agar lebih tepat sasaran.

    “BPS adalah institusi yang ditunjuk oleh Pak Presiden untuk mengumpulkan semua data. Baik yang ada di Mensos, Pertamina, maupun PLN,” kata dia di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Menurut Bahlil, pihaknya saat ini tengah melakukan pencarian data secara akurat dengan menggabungkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sehingga tidak ada tumpang tindih terkait data.

    “Kita gabung supaya datanya tidak tumpang tindih. Kita bikin data yang pas,” kata dia.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa pihaknya masih mendalami terkait kriteria yang tepat untuk penyaluran subsidi energi. Namun yang pasti salah satu skemanya adalah bantuan langsung tunai (BLT).

    “Kalau ESDM tuh tahu rumah tangga itu dapat listriknya itu seberapa KWH sih, nah ini yang akan ESDM itu ke apa namanya tentukan, kita sampaikan ke pak menteri, kita akan sampaikan kalau rumah tangga itu gimana kayak hari ini, tapi bawa siapa siapa yang akan dapet siapa yang tidak dapat itu kan wilayah-wilayah yang nanti di putuskanlah begitu, saya kami di sini di tim teknis opsi-opsi saja,” katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    (pgr/pgr)

  • ESDM Siapkan Tiga Jurus Kelola Sumur Minyak yang Nganggur..

    ESDM Siapkan Tiga Jurus Kelola Sumur Minyak yang Nganggur..

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan tiga strategi dalam mengelola sumur-sumur minyak idle di Indonesia. Hal ini penting dilakukan untuk mengerek kenaikan lifting.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan setidaknya terdapat tiga upaya dalam memanfaatkan sumur idle. Pertama, mengupayakan agar pengelolaan sumur idle ini dapat digenjot oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki hak pengelolaan di area tersebut.

    Kedua, mendorong kemitraan, membuka peluang bagi perusahaan lain untuk ikut mengelola sumur-sumur ini. Ketiga, jika dua langkah tersebut tidak berhasil, pemerintah akan mengambil alih pengelolaan dan mencari mitra strategis yang tepat untuk memaksimalkan potensi dari sumur idle.

    “Satu kan urusannya yang punya KKKS kan, kedua kita dorong kemitraan, ketiga kalau ini tidak tetap tidak jalan diserahkan ke pemerintah, pemerintah akan mencarikan mitra nya. Nah, kita akan lakukan seperti itu,” kata Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Ia pun menargetkan pemetaan terkait sumur-sumur idle ini diharapkan selesai dalam dua bulan mendatang. Sekalipun data mengenai jumlah dan lokasi sumur-sumur tersebut sudah ada.

    “Kita masuk dalam rencananya sih dalam 2 bulan ini baru bisa selesai sebetulnya secara data sudah ada. Kita udah ada kita udah ada data itu sudah ada kan kita udah punya angka sekian ribunya kan ada,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya optimalisasi sumur-sumur minyak idle di Indonesia. Sebab, dari total 44.900 sumur minyak yang ada, hanya 16.500 yang aktif dengan 5.000 sumur idle yang masih memiliki potensi untuk digenjot kembali.

    Ia lantas menekankan bahwa pemerintah siap mengambil langkah tegas jika perusahaan, termasuk BUMN tidak segera mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur idle tersebut.

    Bahlil mengancam apabila Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) maupun BUMN tidak segera bertindak, pemerintah mempertimbangkan untuk mengambil alih sumur-sumur tersebut dan menyerahkannya kepada pihak yang lebih mampu.

    “Kalau kemarin kita cabut tahun 2018 IUP, nah ini kelihatannya berpotensi untuk kita melakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan baik oleh KKKS termasuk BUMN, kita akan ambil alih untuk kita tawarkan kepada perusahaan siapa yang mampu untuk meningkatkan lifting nasional kita,” ungkap Bahlil dalam acara BNI Investor Daily Summit, Rabu (9/10/2024).

    Bahlil menyoroti bahwa sebagian besar konsesi sumur idle dimiliki oleh BUMN, khususnya Pertamina. Ia lantas mengingatkan bahwa negara membutuhkan produksi, bukan izin yang dibawa tidur.

    “Jangan digenggam dong, kita negara butuh gimana? Kita prioritas kepada BUMN. Tapi jangan kita hanya kacamata kuda karena BUMN Ijin-ijinnya pun dibawa tidur. Negara gak butuh tidur. Negara butuh produksi,” kata dia.

    (pgr/pgr)

  • Harga Asli BBM Solar Ternyata Bukan Rp 6.800/Liter, Cek Daftar Terbaru

    Harga BBM Non Subsidi di Seluruh SPBU Kompak Naik, ESDM Buka Suara

    Jakarta CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang dilakukan oleh sejumlah badan usaha mulai 1 November 2024.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa kenaikan harga BBM non subsidi merupakan ranah badan usaha. Hanya saja, pemerintah memastikan bahwa kenaikan harga tidak boleh melebihi batas atas yang telah ditetapkan.

    “Kan pemerintah menetapkan batasan ya. Kita menerapkan batasan, wilayah menaikkan menetapkannya berapa di badan usaha wilayahnya, mereka yang tidak boleh itu melewati,” kata Dadan ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Sebagaimana diketahui, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak menaikkan harga produk BBM non subsidi. Penyesuaian harga tersebut berlaku pada 1 November 2024.

    Pertamina misalnya, Pertamax Turbo dipatok menjadi Rp 13.500 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter. Berikutnya Pertamax Green 95 dipatok menjadi Rp 13.150 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter.

    Kemudian, BBM Dexlite kini dibanderol Rp 13.050 per liter, dari yang sebelumnya Rp 12.700 per liter. Lalu, Pertamina DEX dibanderol Rp 13.440 per liter dari yang sebelumnya Rp 13.150 per liter.

    Sementara itu, harga BBM non subsidi Pertamax (RON 92) per 1 November 2024 ini masih tetap di harga Rp 12.100 per liter, tidak mengalami perubahan dari periode Oktober 2024 lalu.

    Begitu juga dengan jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) masih dibanderol pada harga Rp 10.000 per liter dan BBM Solar Subsidi Rp 6.800 per liter.

    Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:

    BBM Pertamina DKI Jakarta:

    Biosolar: Rp 6.800 per liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter

    Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter

    Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter

    Dexlite: Rp 13.050 per liter

    Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.

    BBM Shell

    Shell Super: Rp 12.290 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.310 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)

    BBM BP-AKR

    BP Ultimate: Rp 13.310 per liter

    BP 92: Rp 12.290 per liter

    BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).

    BBM Vivo

    Revvo 95: Rp 13.200 per liter

    Revvo 92: Rp 12.200 per liter

    Revvo 90: Rp 12.090 per liter

    (pgr/pgr)

  • ESDM Targetkan MIP Batu Bara Terbentuk 2025

    ESDM Targetkan MIP Batu Bara Terbentuk 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan lembaga pungut salur iuran batu bara atau mitra instansi pengelola (MIP) bakal terbentuk pada 2025. 

    Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Surya Herjuna menuturkan, pembentukan MIP tersebut masih harus menunggu penerbitan peraturan presiden (Perpres). Meski begitu, pihaknya memastikan rancangan petunjuk teknis alias juknis dari MIP batu bara telah rampung.

    “Kalau dulu kan awal mulanya targetnya [MIP] harusnya 2024, karena ini sudah akhir 2024, jadi mungkin di 2025. Namun, kita belum dapat info arahan lagi dari Pak Presiden [Prabowo Subianto],” kata Surya di Kantor Ditjen Minerba ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Kementerian ESDM sebelumnya menyebut skema pungut salur dana kompensasi domestic market obligation (DMO) batu bara lewat format MIP segera rampung. 

    Pada Juli 2024, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan skema tersebut sedikit lagi akan rampung karena sudah disetujui semua pihak. 

    “Menurut saya sudah dekat ya [penerapan MIP], karena sudah diparaf semua pihak,” kata Dadan saat di Kementerian ESDM dikutip, Minggu (28/7/2024) lalu.

    Belakangan, Kementerian ESDM juga mengatakan skema MIP masih akan menggunakan formulasi harga batu bara acuan (HBA) yang berlaku saat ini. 

  • Apa Itu MCB dan Kenapa Harus Diganti Jika Pasang Kompor Listrik?

    Apa Itu MCB dan Kenapa Harus Diganti Jika Pasang Kompor Listrik?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Alat Miniatur Circuit Breaker (MCB) menjadi salah satu perhatian menyusul uji coba penggunaan kompor listrik untuk menggantikan kompor gas LPG 3 Kg di beberapa kota. Apa sih fungsinya?

    Program kompor listrik ini menuai kritik lantaran keterbatasan daya pelanggan kecil yang merupakan sasaran program. Untuk menyiasatinya, Pemerintah akan mengubah MCB pelanggan listrik 450 volt ampere (VA) menjadi 3.500 watt.

    “Nanti diganti MCB-nya menjadi 3.500 watt untuk yang 450 (VA),” ungkap Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/9).

    “Iya [daya listrik dinaikkan], ini sekaligus supaya kompornya bisa dioperasikan. Tambahan daya dilakukan oleh PLN,” imbuh dia.

    MCB sendiri akan masuk dalam paket kompor listrik yang akan dibagikan gratis kepada 300 ribu rumah tangga miskin tahun ini. Lantas apa itu MCB?

    Dosen Teknik Elektro di Politeknik Negeri Malang Rahman Azis Prasojo menjelaskan MCB adalah perangkat untuk memutus rangkaian listrik jika ada kelebihan beban serta hubungan singkat.

    “MCB adalah pemutus rangkaian kalau ada kelebihan beban dan hubung singkat/ korsletting listrik,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/9).

    Selain MCB, mengutip Schneider Electric, Circuit Breaker (CB) juga memiliki jenis Molded Case Circuit Breaker (MCCB). Apa bedanya? Salah satunya adalah soal rating arus yang berarti konsumsi arus yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk beroperasi.

    MCB listrik memiliki kapasitas rating arus yang lebih kecil, hanya sampai 63 Ampere. Sedangkan MCCB memiliki kapasitas rating arus sampai dengan 1.000 Ampere.

    Hal itu membuat MCB listrik lebih cocok untuk dipakai di alat-alat dengan rating kecil, sedangkan MCCB digunakan untuk alat-alat yang lebih berat.

    Harga MCB listrik juga lebih murah dari MCCB, hal ini dikarenakan MCCB memang ditujukan untuk digunakan pada alat-alat yang berat. MCCB juga memiliki ukuran yang lebih besar daripada MCB.

    Alasan ganti

    Jika memang PLN akan menggunakan yang 3500 Watt, Azis menilai MCB yang digunakan mestinya memiliki rating arus 16 Ampere.

    Hitungan konkretnya bisa didapat dengan rumus arus (I), yakni daya semu (S) berbanding terbalik dengan tegangan (V).

    “Dalam hal ini, 16A adalah arus nominal yang membatasi pelanggan supaya tidak menggunakan peralatan di atas kapasitas daya berlangganan. Contoh: S= 3500 VA, V= 220 V, maka I=S/V. Didapatkan I=3500/220=15.9A,” tutur Azis.

    “Maka dari itu, pembatas 16A digunakan,” tambahnya.

    Menurutnya, penggunaan MCN baru itu bisa menyiasati keterbatasan pada listrik dengan daya 450 VA.

    “Jika pelanggan menggunakan peralatan listrik melebihi 3.500 VA, maka arus yang mengalir melebihi 16 A, MCB akan memutus rangkaian. Inilah kenapa kalau menggunakan kompor induksi, rumah yang berlangganan daya 450 VA tidak bisa,” kata Azis.

    (lom/lth)

  • Pertamina Lubricants Cermati Penyesuaian Standar Pelumas di Tengah Teknologi Otomotif Terbaru

    Pertamina Lubricants Cermati Penyesuaian Standar Pelumas di Tengah Teknologi Otomotif Terbaru

    PIKIRAN RAKYAT – PT. Pertamina Lubricants ikut ambil bagian sebagai mitra dalam diskusi JAMA Lube Oil Seminar 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, pada Senin, 10 Maret 2025. Kegiatan yang diinisiasi oleh Japan Automobiles Manufacturers Association membicarakan berbagai isu mulai dari sektor otomotif dan pelumas, pengurangan emisi karbon, hingga kebijakan energi bersih di Indonesia dan kawasan Asia.

    Seminar JAMA 2025 diikuti oleh para pemimpin industri terkait, pakar global, serta perwakilan pemerintah untuk saling berbagi wawasan mengenai isu yang dibahas tersebut.

    Direktur Utama PT. Pertamina Lubricants Werry Prayogi dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini menjadi momen berharga untuk saling bertukar gagasan dan pemahaman tentang arah masa depan industri otomotif dan pelumas ditengah meningkatnya tuntutan terhadap inovasi dan keberlanjutan.

    “Peraturan pemerintah mendorong perkembangan desain mesin, dan standar pelumas terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan yang berubah,” kata Werry.

    “Hal ini mendorong kinerja pelumas hingga batas maksimal di berbagai aplikasi. Karena itu, penting bagi kami untuk memahami peraturan pemerintah, kebutuhan mesin, dan standar pelumas secara menyeluruh.

    Selain itu, Werry menambahkan bahwa dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi pengendalian emisi dan bahan bakar alternatif, beradaptasi dengan perubahan tersebut menjadi sesuatu hal penting.

    “Pertamina Lubricants bangga dapat bekerja sama dengan JAMA dalam menyelenggarakan seminar ini yang menjadi kesempatan berharga bagi kita semua,” kata dia.

    Kebutuhan pelumas tetap tinggi meski ada tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Hal tersebut dibeberkan Senior Specialist Engine and Driveline Lubricants PT. Pertamina Lubricants Alva Kurnia.

    Alva mengungkap di Indonesia berdasarkan data populasi kendaraan di yang bermesin pembakaran internal atau ICE masih mendominasi dengan persentase mencapai 99,95 persen.

    “Sementara kendaraan listrik atau electric vehicle hanya 0,05 persen,” katanya.

    Meskipun penjualan kendaraan listrik berkembang pesat, kata dia, tetapi kendaraan ICE masih mendominasi. Namun, sambungnya, saat ini permintaan akan pelumas dengan tingkat performa terbaru dan kualitas bahan dasar yang lebih tinggi terus bertambah karena dipengaruhi oleh teknologi otomotif terbaru dan peraturan yang berlaku.

    Pelumas tetap memiliki peran penting dalam pengurangan emisi karbondioksida. Pelumas dan aditif punya peran dalam teknologi otomotif modern.

    Idemitsu Kosan Co dan Japan Lubrizol Japan Ltd, dua produsen pelumas Jepang, menekankan ketersediaan oli yang sudah berstandar ILSAC GF-6 atau API SP. Kemudian penggunaan oli berstandar JASO GLV-1 dan GLV-2 untuk viskositas rendah demi efisiensi bahan bakar. Serta oli JASO DL-1, DL-2, DL-0 untuk kendaraan diesel ringan.

    JAMA Motorcycle Oil Task Force (MCO) mendorong penggunaan oli mesin berstandar JASO khusus untuk kendaraan roda dua. MCO untuk kedepannya akan mengurangi kandungan fosfor dan viskositas demi manfaat lingkungan global dan pengguna.

    Di sektor alat berat, JCMA telah menerapkan beberapa standarisasi untuk alat berat konstruksi. Sedangkan pada electric vehicle, sistem e-Aixle memerlukan cairan khusus yang memenuhi kebutuhan spesifik kendaraannya.

    Chairman JAMA Lube Oil Seminar 2025 Kazua Yamamori mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar industri otomotif saat ini adalah mengurangi emisi karbon secara signifikan. Pihaknya memiliki komitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

    Perwakilan pemerintah yang hadir sebagai pembicara yaitu Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Ekonomi Karbon BPLH Kementerian Lingkungan Hidup Ary Sudijanto dan Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana.

    Ary membicarakan salah satunya tentang komitmen Indonesia dalam upaya menuju netralitas karbon. Dia mengatakan empat aksi mitigasi utama untuk mendorong Nationally Determined Contributions yakni penggunaan biofuel, electric vehicle, fuel switching dari RON 88 ke RON yang lebih tinggi, compression natural gas untuk transportasi publik.

    Sementara itu, Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa komitmen pengurangan emisi gas rumah di sektor energi hingga tahun 2030. Dia menyebut bahwa realisasi pengurangan emisi di tahun 2024 mencapai 41 persen dari target.

    “Energi terbarukan menjadi kontributor terbesar diikuti oleh efisiensi energi. Upaya ini menunjukkan kemajuan signifikan meski beberapa sektor masih perlu ditingkatkan untuk capai target penuh di tahun 2030,” ucapnya.*** 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News