Tag: Cyril Ramaphosa

  • Kompak berbatik, Prabowo gelar jamuan makan malam untuk Ramaphosa

    Kompak berbatik, Prabowo gelar jamuan makan malam untuk Ramaphosa

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menggelar jamuan santap malam kenegaraan untuk Presiden Republik Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Halaman Tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/10) malam, ketika keduanya kompak mengenakan kemeja batik.

    Sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Kepala Negara menyambut langsung Presiden Ramaphosa sebelum bersama-sama menuju area jamuan, diiringi alunan musik dan tata cahaya yang menampilkan keindahan budaya Indonesia sebagai simbol persahabatan dan kehormatan bagi negara sahabat.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan kegembiraannya atas kehadiran Presiden Ramaphosa beserta delegasi.

    Kepala Negara menegaskan jamuan malam tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi juga simbol persahabatan dan tekad memperkuat hubungan antara kedua negara.

    “Semoga persahabatan ini terus hidup dan semoga kedua negara makmur dan untuk kesehatan Presiden Afrika Selatan. Saya juga ingin berterima kasih karena Anda telah menghormati kami dengan mengenakan batik kami, terima kasih,” ujar Prabowo.

    Dalam momen tersebut, Presiden Ramaphosa juga menyampaikan apresiasi atas sambutan yang hangat dan kehormatan yang diberikan selama kunjungannya di Indonesia.

    Presiden Ramaphosa menekankan pentingnya mempererat kemitraan strategis antara kedua negara, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan kerja sama Selatan-Selatan.

    “Dan terima kasih banyak atas batiknya, itu membuat saya terlihat sangat tampan dan terima kasih banyak. Kami benar-benar ingin berterima kasih karena telah memberikan undangan kepada kami dan kepada saya untuk berkunjung ke Indonesia,” ucap Presiden Ramaphosa.

    Suasana jamuan berlangsung hangat dan penuh keakraban, dengan iringan musik dan tarian tradisional Indonesia yang menambah kesan khas Nusantara.

    Kedua pemimpin tampak berbincang akrab sambil menikmati hidangan khas Indonesia yang disajikan secara istimewa untuk tamu kehormatan.

    Jamuan makan malam kenegaraan ini turut dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, para menteri Kabinet Merah Putih, para pengusaha Afrika Selatan dan Indonesia, serta para anggota delegasi dari Afrika Selatan.

    Para tamu disuguhi pertunjukan budaya yang menampilkan kekayaan seni Indonesia dari berbagai daerah.

    Melalui pertemuan dan jamuan ini, kedua pemimpin menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kolaborasi konkret yang saling menguntungkan.

    Momen ini juga menandai semangat baru dalam hubungan diplomatik Indonesia-Afrika Selatan yang telah terjalin lebih dari tiga dekade.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Kunjungan Presiden Brasil-Afsel, Simak Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Hari Ini

    Ada Kunjungan Presiden Brasil-Afsel, Simak Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Hari Ini

    Jakarta

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Itulah mengapa, Polda Metro Jaya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas hingga Jumat (24/10).

    “Penutupan hanya dilakukan saat rangkaian kebesaran melintas di persimpangan ataupun pertemuan jalur,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).

    Komarudin menegaskan, rekayasa lalu lintas tersebut tetap berpegang pada undang-undang mengenai prioritas yang diberikan. Dia pun meminta masyarakat bisa memaklumi kegiatan yang dilaksanakan.

    “Mohon maklum kepada seluruh pengguna jalan, petugas kami tergelar untuk lakukan pengaturan agar seluruh aktivitas masyarakat tetap berjalan walaupun dimungkinkan akan ada perlambatan,” kata dia.

    Catat jangan sampai lewat! Ini Rekayasa lalu lintas di Jakarta saat kunjungan Presiden Brasil dan Afsel hari ini. Foto: Grandyos Zafna

    Ada sejumlah ruas jalan yang telah dan akan dilintasi kedua pemimpin negara tersebut. Berikut kami rangkum daftarnya:

    Rute Presiden Afrika Selatan:

    Jalan Gatot SubrotoJalan Jenderal SudirmanJalan MH ThamrinJalan Merdeka Barat

    Rute Presiden Brasil:

    Jalan Rasuna SaidJalan Jenderal SudirmanJalan MH ThamrinJalan Merdeka BaratJalan Sisingmangaraja.

    Komarudin menjelaskan, Presiden Afrika Selatan memiliki kegiatan hingga hari ini (23/10). Sementara Presiden Brasil akan menjalani kegiatan sampai dengan Jumat (24/10).

    Rekayasa lalu lintas, kata dia, tak dilakukan sepanjang hari, melainkan ada pembagian waktunya. Berikut jadwal lengkapnya:

    Rabu, 22 Oktober 2025, pukul 15.00 WIB – selesaiKamis, 23 Oktober 2025, pukul 09.45 WIB – selesaiJumat, 24 Oktober 2025, pukul 10.15 WIB – selesai.

    (sfn/rgr)

  • Presiden Brasil Lula da Silva Tiba di Jakarta, Bakal Temui Prabowo di Istana

    Presiden Brasil Lula da Silva Tiba di Jakarta, Bakal Temui Prabowo di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva bakal bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (23/10/2025).

    Silva telah tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta sejak Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 17.45 WIB. Kedatangan Presiden Brasil itu disambut oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Duta Besar Republik Federasi Brasil untuk Indonesia George Monteiro Prata, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Brasil Andhika Chrisnayudhanto.

    Diiringi senyum ramah, Presiden Lula da Silva juga menerima rangkaian bunga selamat datang dari Abang None Jakarta. Setelah menyapa para penyambut, Presiden Lula da Silva kemudian berjalan melewati pasukan jajar kehormatan yang berdiri tegak di sepanjang jalur penyambutan diiringi musik drumben militer mengiringi langkah Presiden Lula da Silva menuju kendaraan resmi.

    Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Presiden Lula da Silva kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke hotel tempat bermalam selama berada di Jakarta.

    Hari ini, Presiden Lula da Silva dijadwalkan akan diterima oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta.

    Kunjungan Presiden Lula da Silva ke Indonesia kali ini merupakan kunjungan balasan atas lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Brasilia pada Juli 2025.

    Sementara itu,  Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa dalam agenda kunjungan tersebut terdapat rencana peninjauan program prioritas pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Direncanakan, tetapi kita lihat besok,” ujarnya usai mendampingi Presiden Prabowo dalam agenda penyambutan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Rabu (22/10/2025).

    Menurut Prasetyo, tinjauan lapangan yang dimaksud kemungkinan akan dilakukan di salah satu sekolah di Jakarta.

    “Ada rencana seperti itu,” katanya saat ditanya mengenai survei atau peninjauan program MBG di sekolah.

    Ketika ditanya lebih lanjut apakah kegiatan tersebut akan difokuskan di Jakarta, Mensesneg mengamini hal tersebut.

     “Ya, di Jakarta saja lah,” ucapnya singkat.

  • RI Siap Tambah Impor Ternak Asal Afrika Selatan, Pasok Bahan MBG

    RI Siap Tambah Impor Ternak Asal Afrika Selatan, Pasok Bahan MBG

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono mengamini adanya rencana peningkatan impor ternak (cattle) dari Afrika Selatan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah.

    Hal itu disampaikan usai mendampingi Presiden Prabowo dalam penyambutan Presiden Republik Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

    “Kita itu ada di posisi defisit daging ya untuk kebutuhan protein masyarakat Indonesia. Apalagi dengan pelaksanaan makan bergizi gratis ini defisit tersebut makin terasa. Kalau saya tidak salah, statistiknya tuh rata-rata kita per kapita makan daging itu 6 kg per tahun ya, satu jumlah yang sangat sedikit apalagi jika kita harus menghadapi kompetisi dengan negara-negara lain di bidang sumber daya manusia,” ungkapnya.

    Menurut Sugiono, kerja sama impor ternak dari Afrika Selatan menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi nasional, sekaligus menjaga stabilitas pasokan protein hewani.

    “Saya kira ini merupakan sesuatu yang wajib untuk dipenuhi dan untuk itu kita akan berusaha sedapat mungkin memenuhinya dengan kemampuan kita. Ada hal-hal yang mungkin tidak bisa kita penuhi dengan cepat ya, kita manfaatkan perdagangan internasional,” jelasnya.

    Apalagi, kata Sugiono Presiden Prabowo Subianto memang menaruh perhatian besar terhadap pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

    Menjawab pernyataan Presiden Ramaphosa yang menyoroti pentingnya perdagangan sebagai katalis pertumbuhan ekonomi inklusif, Sugiono menjelaskan bahwa Prabowo memandang inklusivitas ekonomi sebagai keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan.

    “Artinya semua, kalau secara internal, seluruh komponen masyarakat itu juga terlibat dalam peningkatan ekonomi. Sebagai contoh, program-program beliau seperti pembentukan Koperasi Desa itu kan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Sugiono.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa secara eksternal, Prabowo mendorong agar setiap negara memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam perdagangan global.

    “Seluruh negara punya kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, upaya-upaya untuk melancarkan arus perdagangan dan investasi itu harus dilakukan,” tandasnya.

    Selain pembahasan soal kerja sama dagang dan investasi, Sugiono menambahkan bahwa Indonesia juga tengah menjajaki peluang untuk meningkatkan ekspor komoditas bernilai tambah ke Afrika Selatan.

    “Kita sebenarnya ada dalam posisi positif. Saat ini kita mencari komoditas-komoditas yang punya nilai kompetitif di sana mungkin mineral, beberapa kerja sama di bidang teknologi juga sedang kita pertimbangkan,” pungkasnya.

  • Momen Akrab Prabowo dan Presiden Afsel, Bahas Nelson Mandela hingga Apartheid
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    Momen Akrab Prabowo dan Presiden Afsel, Bahas Nelson Mandela hingga Apartheid Nasional 23 Oktober 2025

    Momen Akrab Prabowo dan Presiden Afsel, Bahas Nelson Mandela hingga Apartheid
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Beragam momen akrab disuguhkan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).
    Keduanya bertukar pikiran dan pandangannya terkait negara masing-masing, di sela bahasan hubungan diplomatik.
    Dari pembahasan itu, baik Prabowo maupun Ramaphosa punya kesan baik untuk Afrika dan Indonesia.
    Salah satu kesan baik yang diungkapkan Prabowo terkait Afrika adalah sosok Nelson Mandela yang ia anggap sebagai pahlawan dan ikon.
    “Presidenmu yang hebat, Bapak Nelson Mandela, sangat dikagumi di Indonesia. Secara pribadi, beliau juga salah satu pahlawan dan ikon saya,” kata Prabowo dalam pertemuan tersebut, Rabu.
    Saking kagumnya, Prabowo bahkan memajang foto Nelson Mandela di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
    “Kalau Anda datang ke kantor pusat partai saya, akan ada foto Nelson Mandela yang sangat besar,” ucap dia.
    Prabowo juga menganggap Afrika Selatan dan Indonesia memiliki sejarah serupa sebagai negara jajahan.
    Indonesia, kata Prabowo, berada di bawah penjajahan selama ratusan tahun, sehingga ia pun merasa iba dengan perjuangan panjang Afrika Selatan untuk meraih kebebasan.
    Begitu pula dengan Afrika Selatan yang berjuang melawan penjajah, bahkan mengalami politik apartheid, sebuah sistem segregasi rasial dan penindasan yang diterapkan oleh pemerintah minoritas kulit putih di Afrika Selatan dari tahun 1948 hingga awal 1990-an.
    Melalui sistem itu, terjadi pemisahan yang dibedakan dari warna kulit. Orang kulit hitam kerap tidak mendapatkan hak yang seharusnya diterima.
    “Kami mengikuti perjuangan Anda dan mengagumi kekuatan Anda serta perjuangan Anda untuk kebebasan dan demokrasi,” tutur Prabowo.
    Terkait apartheid, Indonesia menjadi kenangan baik warga Afrika Selatan.
    Ramaphosa menganggap Indonesia sebagai negara yang teguh melawan diskriminasi ras atau apartheid.
    “Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu setia di Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid,” kata Ramaphosa
    Ramaphosa pun menyatakan akan selalu berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia.
    Ia juga mengenang Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 sebagai momen yang bersejarah bagi negaranya.
    “Konferensi Bandung tahun 1955 merupakan inspirasi dan sumber semangat yang luar biasa bagi para pemimpin perjuangan pembebasan kita yang hadir di sana,” ucap Ramaphosa.
    Sebagai bagian dari dukungan anti-apartheid, kedua pemimpin negara menyerukan seruan perjuangan bangsa Afrika Selatan. Momen ini terjadi usai keduanya menyampaikan pernyataan bersama pasca pertemuan bilateral.
    Prabowo memulai seruan dengan meneriakkan ”
    Amandla
    !”.
    Amandla
    merupakan seruan perjuangan warga Afrika Selatan selama melawan apartheid.

    Amandla
    !” kata Prabowo sembari mengepalkan tangan di udara.
    Mendengar seruan itu, Presiden Afrika Selatan menjawab seruannya sembari tertawa kecil.
    Ia juga mengepalkan tangan ke udara, sembari menengok ke arahnya sembari tertawa kecil.

    Awethu
    ,” ucap Ramaphosa.
    Keduanya lalu tersenyum sembari berjabat tangan untuk kedua kalinya selama pernyataan bersama.

    Amandla Awethu
    ” maupun ”
    Amandla Ngawethu
    ” berarti “kekuasaan untuk rakyat”.
    Seruan itu kerap dipakai Afrika Selatan saat melawan sistem pemisahan dan diskriminasi rasial oleh pemerintah minoritas kulit putih di Afrika Selatan dari tahun 1948 hingga awal 1990-an.
    Dalam pertemuan bilateral, pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan sepakat memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, perdagangan, agrikultur, hingga hubungan antar-masyarakat.
    Prabowo bahkan mempertimbangkan membentuk perjanjian perdagangan preferensi (Preferential Trade Agreement/PTA) maupun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) untuk meningkatkan hubungan perdagangan.
    Terlebih, volume perdagangan kedua negara sudah meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir.
    Oleh karenanya, Prabowo menyambut pertemuan kali ini sebagai tonggak penting dalam peningkatan hubungan kedua negara.
    “Di tengah ketidakpastian ekonomi internasional saat ini, saya pikir sangat penting bagi kita untuk mengembangkan hubungan baru dan hubungan yang lebih kuat. Afrika Selatan adalah pemimpin yang sangat penting di Afrika, dan saya pikir akan menjadi penting bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang,” kata Prabowo.
    Senada, Presiden Ramaphosa menyampaikan, kunjungannya ke Indonesia bertujuan untuk membangun kemitraan komersial yang sangat kuat antara kedua negara.
    Ia membawa delegasi yang terdiri para menteri terkait pertahanan, pertanian, serta perdagangan dan investasi, untuk meningkatkan kerja sama.
    “Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami membahas pentingnya membangun ekonomi yang lebih tangguh dan terdiversifikasi antara kedua negara demi kepentingan rakyat kedua negara mengingat kita menghadapi tantangan geopolitik yang serupa,” ujar Ramaphosa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Ramaphosa sebut hubungan RI-Afsel dilandasi akar sejarah kuat

    Presiden Ramaphosa sebut hubungan RI-Afsel dilandasi akar sejarah kuat

    ANTARA – Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menggarisbawahi bahwa hubungan Indonesia dan Afrika Selatan dilandasi oleh akar sejarah yang mendalam. Presiden Ramaphosa
    usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Rabu (22/10), menyebut kunjungannya itu menjadi tonggak sejarah dalam hubungan erat kedua negara.
    (Aria Cindyara/Cahya Sari/Rayyan/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bertemu Presiden Ramaphosa, Prabowo Puji Keberanian Afrika Selatan Lawan Apartheid – Page 3

    Bertemu Presiden Ramaphosa, Prabowo Puji Keberanian Afrika Selatan Lawan Apartheid – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia dan Afrika Selatan memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan kolonialisme serta menegakkan kemerdekaan dan keadilan.

    Dia mengungkapkan kekagumannya terhadap kekuatan, idealisme, dan keberanian rakyat Afrika Selatan dalam memperjuangkan kebebasan dari sistem apartheid.

    “Kami mengagumi kekuatan, idealisme, dan keberanian perjuangan rakyat Afrika Selatan, melawan ketidakadilan dan apartheid,” kata Prabowo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (22/10/2025).

    Untuk itu, kata dia, kunjungan Presiden Ramaphosa merupakan tonggak penting dalam hubungan Indonesia-Afrika Selatan. Prabowo meyakini Afrika Selatan akan menjadi mitra penting bagi Indonesia di masa depan.

    “Hari ini, kami memandang Afrika Selatan sebagai pemimpin yang sangat penting di dunia dan kami memiliki banyak kesamaan sejarah, perjuangan panjang melawan kolonialisme, dan perjuangan untuk kebebasan,” tutup Prabowo.

    Sementara itu, Presiden Cyril Ramaphosa menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat dari Prabowo. Ramaphosa menyebut kunjungan kenegaraan ini sebagai tonggak penting yang mempererat hubungan kedua negara di tengah semangat solidaritas global selatan.

    “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk melakukan kunjungan kenegaraan ini ke negara yang indah, Indonesia,” ucap Presiden Ramaphosa.

    Presiden Ramaphosa menegaskan, hubungan antara Indonesia dan Afrika Selatan memiliki akar sejarah yang panjang dan mendalam. Dia mengingatkan bahwa hubungan kuat kedua bangsa bermula lebih dari tiga abad lalu ketika masyarakat Indonesia dibawa ke Afrika Selatan oleh penjajah Belanda.

    “Hubungan antara Afrika Selatan dan Indonesia berakar kuat dalam sejarah kita. Sebuah sejarah yang membentang hampir 350 tahun, dimulai pada abad ke-17 ketika orang-orang Indonesia pertama kali dibawa ke Afrika Selatan oleh kolonialis Belanda pada masa itu,” ucap dia.

    “Hubungan awal ini menjadi dasar bagi hubungan jangka panjang antara kedua negara kita,” sambung Presiden Ramaphosa.

     

    Presiden Prabowo Subianto berencana memakai uang hasil pengembalian kerugian negara atas kasus korupsi ekspor CPO sebesar Rp13 triliun untuk penambahan program beasiswa LPDP. Menurut Prabowo, hal itu sebagai bentuk investasi pendidikan di masa depan.

  • Presiden Ramaphosa: Hubungan RI-Afsel berakar kuat hampir 350 tahun

    Presiden Ramaphosa: Hubungan RI-Afsel berakar kuat hampir 350 tahun

    kunjungan kenegaraan ini sebagai tonggak penting yang mempererat hubungan kedua negara di tengah semangat solidaritas global selatan

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa menyatakan hubungan Afrika Selatan dan Indonesia berakar kuat dalam sejarah sejak hampir 350 tahun lalu dan menjadi dasar bagi hubungan jangka panjang kedua negara.

    “Hubungan antara Afrika Selatan dan Indonesia berakar kuat dalam sejarah kita. Sebuah sejarah yang membentang hampir 350 tahun, dimulai pada abad ke-17 ketika orang Indonesia pertama kali dibawa ke Afrika Selatan oleh penjajah Belanda pada saat itu,” kata Presiden Ramaphosa saat menyampaikan keterangan pers bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

    Presiden Ramaphosa menyebut kunjungan kenegaraan ini sebagai tonggak penting yang mempererat hubungan kedua negara di tengah semangat solidaritas global selatan.

    Ramaphosa pun menyampaikan selamat kepada Indonesia atas Peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955 yang menjadi momen bersejarah bagi rakyat Afrika Selatan karena diwakili dua pemimpin besar negara itu, yakni Moses Kotane dan Moulvi Cachalia.

    Presiden Ramaphosa menilai Konferensi Asia-Afrika menjadi simbol perjuangan bangsa-bangsa untuk kemerdekaan dan kesetaraan global.

    “Saya menghadiri peringatan 50 tahun Konferensi Bandung pada tahun 2015, yang merupakan momen yang luar biasa, yang mempertemukan banyak pemimpin dari negara-negara nonblok di seluruh dunia,” kata Ramaphosa.

    Lebih lanjut, Presiden Ramaphosa menyambut baik keanggotaan Indonesia sebagai anggota terbaru BRICS yang menurutnya akan membuka peluang kerja sama strategis di berbagai bidang.

    Presiden Ramaphosa menegaskan komitmen bersama untuk memperluas perdagangan dan memperdalam hubungan politik serta ekonomi.

    “Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara kita sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami berbicara tentang pentingnya membangun perekonomian yang lebih tangguh dan beragam antara kedua negara kita demi kepentingan rakyat di kedua negara, karena kita menghadapi tantangan geopolitik yang serupa,” kata Presiden Ramaphosa.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Brasil Mau Tinjau MBG di Jakarta

    Presiden Brasil Mau Tinjau MBG di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (23/10/2025).

    Kabar tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai mendampingi Presiden Prabowo dalam agenda penyambutan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Rabu (22/10/2025).

    “Besok,” kata Prasetyo singkat ketika ditanya kapan Presiden Brasil akan bertemu Presiden Prabowo.

    Lebih lanjut, Prasetyo mengungkapkan bahwa dalam agenda kunjungan tersebut terdapat rencana peninjauan program prioritas pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Direncanakan, tetapi kita lihat besok,” ujarnya.

    Menurut Prasetyo, tinjauan lapangan yang dimaksud kemungkinan akan dilakukan di salah satu sekolah di Jakarta.

    “Ada rencana seperti itu,” katanya saat ditanya mengenai survei atau peninjauan program MBG di sekolah.

    Ketika ditanya lebih lanjut apakah kegiatan tersebut akan difokuskan di Jakarta, Mensesneg mengamini hal tersebut.

     “Ya, di Jakarta aja lah,” ucapnya singkat.

  • Prabowo dan Ramaphosa bahas penyelesaian konflik Gaza

    Prabowo dan Ramaphosa bahas penyelesaian konflik Gaza

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan dirinya dan Presiden Prabowo Subianto membahas upaya untuk mengakhiri konflik di Gaza serta mendorong terciptanya perdamaian yang adil bagi rakyat Palestina.

    “Kami bertukar pandangan tentang upaya untuk mengakhiri konflik di Gaza dan mengamankan perdamaian yang adil dan abadi yang mewujudkan aspirasi rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” kata dia dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

    Ramaphosa mengatakan pentingnya solusi dua negara, yaitu Israel dan Palestina, yang dapat hidup berdampingan secara damai.

    “Itu seharusnya menghasilkan solusi dua negara, negara Israel hidup berdampingan dengan negara Palestina,” ucap dia.

    Ramaphosa juga mengatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    Ramaphosa juga menyambut baik bergabungnya Indonesia sebagai anggota terbaru kelompok BRICS. Dia mengatakan kedua negara sepakat tentang pentingnya memperluas dan melebarkan hubungan bilateral di blok politik dan ekonomi.

    “Kami mendiskusikan isu-isu global sebagai mitra dalam organisasi-organisasi seperti BRICS, G20, dan Gerakan Non-Blok, di antara lainnya. Kami menegaskan perlunya memperkuat sistem multilateral untuk meningkatkan resolusi konflik secara damai melalui dialog,” kata Ramaphosa.

    Lebih lanjut, Ramaphosa turut mengundang Presiden Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan bulan depan.

    Ramaphosa menyampaikan melalui kepemimpinan Afrika Selatan, G20 berfokus pada langkah-langkah untuk memperkuat kerja sama global, terutama dalam mendukung pembangunan di benua Afrika dan kawasan selatan dunia.

    “Kami akan merasa terhormat untuk menerima Presiden Subianto di Afrika Selatan dalam kunjungan kenegaraan pada tanggal yang disepakati bersama. Dia telah menunjukkan bahwa dia bersedia, siap, dan mampu datang ke Afrika Selatan dalam kunjungan kenegaraan,” ucapnya.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka Jakarta, Rabu siang.

    Kunjungan Presiden Ramaphosa beserta delegasi ke Jakarta menandai awal kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, yang menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama strategis antara kedua negara di berbagai bidang.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo dijadwalkan menggelar jamuan santap malam kenegaraan untuk Presiden Ramaphosa dan delegasi.

    Pertemuan kedua pemimpin negara diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Afrika Selatan yang telah terjalin erat selama lebih dari tiga dekade.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.