Tag: Cyril Ramaphosa

  • Darurat Kesehatan, 23 Anak Tewas Gara-Gara Keracunan Makanan

    Darurat Kesehatan, 23 Anak Tewas Gara-Gara Keracunan Makanan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa waktu lalu enam anak kecil berbagi makanan ringan yang dibeli dari warung tiba-tiba langsung mengalami kejang-kejang. Anak-anak tersebut, semuanya berusia di bawah 8 tahun, meninggal beberapa saat kemudian dan menambah jumlah korban dalam gelombang keracunan makanan yang menurut pihak berwenang telah menewaskan 23 anak dalam beberapa bulan.

    Pemerintah Afrika Selatan menyatakan keracunan ini sebagai bencana nasional pada hari Kamis, dan mengambil tindakan setelah Presiden Cyril Ramaphosa menjelaskan skala bahayanya.

    Melansir laporan New York Times, setidaknya 890 orang jatuh sakit, banyak dari mereka adalah anak-anak, katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pekan lalu, seraya menambahkan bahwa penyebabnya diyakini karena pestisida yang digunakan oleh pemilik bisnis dan pedagang untuk memerangi serangan tikus di kota-kota yang terbengkalai. Produk makanan yang kadaluarsa dan palsu juga menjadi penyebab.

    Besarnya wabah ini, dengan kematian yang dilaporkan di berbagai provinsi di seluruh Afrika Selatan, telah memaksa para pemimpin negara tersebut untuk memperhitungkan konsekuensi dari disfungsi departemen pemerintah yang bertugas mengawasi keamanan pangan, pembuangan limbah, dan peraturan usaha kecil.

    Saat ini para pejabat berkeliling untuk memeriksa toko-toko dan mengunjungi keluarga-keluarga yang berduka di kota-kota di mana penduduk yang marah melampiaskan emosinya kepada pemilik toko, yang sebagian besar adalah imigran.

    “Produk-produk ini kemungkinan besar juga dijual di toko-toko milik warga Afrika Selatan,” kata Ramaphosa dalam pidatonya, mencoba untuk meredam kemarahan di negara di mana kekerasan di masa lalu sering terjadi antara warga Afrika Selatan dan migran dari negara-negara Afrika lainnya, serta yang datang dari Asia Selatan.

    Setelah kematian keenam anak tersebut di Johannesburg bulan lalu, Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan menemukan jejak terbufos, pestisida berbahaya yang digunakan di bidang pertanian, dalam isi dan kemasan makanan ringan yang ditemukan pada salah satu anak tersebut, Mr. kata Ramaphosa. Terbufos, cairan tidak berwarna atau kuning pucat yang digunakan pada tanaman, bisa berakibat fatal jika tertelan atau terhirup, atau jika bersentuhan dengan manusia, menurut National Institutes of Health.

    Dalam kasus lain, otoritas kesehatan Afrika Selatan menemukan bukti adanya aldicarb, sebuah pestisida pertanian yang sangat beracun bagi manusia. Pestisida ini telah dilarang di Afrika Selatan sejak tahun 2016, kata Ramaphosa.

    Bahan kimia yang sangat beracun ini telah digunakan sebagai “pestisida jalanan,” katanya, untuk melawan meningkatnya serangan tikus di kota-kota kumuh yang menjamur di Afrika Selatan. Di komunitas miskin, dimana pemerintah kota gagal mengumpulkan sampah secara teratur, pemilik usaha telah beralih ke racun untuk mengusir hama.

    Dalam kasus lain, produk makanan kadaluarsa dianggap sebagai penyebab kematian. Beberapa warga dan keluarga yang marah anaknya meninggal, dipicu oleh sentimen anti-imigran yang sudah berlangsung lama, menyalahkan imigran pemilik toko atas keracunan tersebut. Para pemilik, menurut mereka, menggunakan pestisida untuk membunuh tikus dan menjual makanan kadaluwarsa atau merek makanan olahan palsu kepada masyarakat miskin yang tidak mampu berbelanja di supermarket.

    Toko-toko tersebut, yang dikenal sebagai toko spaza, seringkali dibangun di teras atau halaman belakang dan dioperasikan oleh para pekerja migran. Sebagai tanggapan, pemerintah sekarang akan mendaftarkan toko-toko ini, kata Ramaphosa.

    Foto: AFP/EMMANUEL CROSET
    A general view of a spaza shop (informal supermarket) after it was closed by the South African Police Service (SAPS) along with community members, in Soweto, near Johannesburg, on November 12, 2024. (Photo by Emmanuel Croset / AFP)

    Langkah-langkah tersebut kemungkinan besar tetap tidak akan memberikan kenyamanan bagi keluarga yang telah menguburkan anak-anak mereka.

    Di Kimberley, sebuah kota di Provinsi Northern Cape, Afrika Selatan, seorang anak perempuan berusia 4 tahun meninggal setelah makan roti bulan lalu. Di provinsi lain, Eastern Cape, seorang gadis berusia 9 tahun meninggal setelah dilaporkan memakan sebungkus keripik.

    Di Johannesburg minggu ini, seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dilaporkan meninggal hanya 20 menit setelah makan camilan. Rumahnya, di kota Soweto, tidak jauh dari tempat keenam temannya meninggal beberapa minggu sebelumnya.

    “Karena anak-anak ini berteman, mereka berbagi segalanya,” Triphina Msimango, yang kehilangan cucunya, mengatakan kepada South African Broadcasting Corporation bulan lalu. “Mereka berbagi makanan ringan di antara mereka sendiri, tanpa mengetahui bahwa mereka sedang memakan racun.”

    (fsd/fsd)

  • 4 Fakta 22 Anak Afsel Tewas Keracunan Makanan Tercemar Pestisida

    4 Fakta 22 Anak Afsel Tewas Keracunan Makanan Tercemar Pestisida

    Jakarta

    Sebanyak 22 anak di Afrika Selatan dilaporkan tewas akibat keracunan makanan yang tercemar pestisida. Hal ini membuat Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengadakan inspeksi besar-besaran di toko-toko terkait.

    Dilansir AFP, Sabtu (16/11/2024), berikut fakta-fakta terkini soal peristiwa tersebut.

    1. 22 Anak di Afsel Tewas Keracunan Makanan

    Dilaporkan sebanyak 890 kasus penyakit bawaan makanan terjadi sejak awal September 2024 di Afrika Selatan. Hal ini menyebabkan sedikitnya 22 anak meninggal dunia akibat keracunan makanan.

    “Telah dilaporkan 890 insiden penyakit bawaan makanan sejak awal September 2024, dengan sedikitnya 22 anak meninggal dalam beberapa minggu terakhir,” kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pidato malam yang disiarkan televisi kepada rakyat.

    2. Makanan Mengandung Pestisida

    Puluhan anak di Afrika Selatan tewas usai keracunan makanan yang tercemar pestisida. Ramaphosa mengatakan pada bungkus keripik yang ditemukan pada salah satu anak yang meninggal, terdapat kandungan pestisida bernama Terbufos yang terdaftar untuk pertanian, tetapi tidak untuk penggunaan umum.

    Baca di halaman berikutnya.

  • 22 Anak Tewas Keracunan Pestisida, Presiden Afrika Selatan Gelar Inspeksi

    22 Anak Tewas Keracunan Pestisida, Presiden Afrika Selatan Gelar Inspeksi

    Johannesburg

    22 anak di Afrika Selatan dilaporkan tewas akibat keracunan makanan terkait dengan racun tikus pertanian. Akibat itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memerintahkan inspeksi skala besar terhadap toko-toko kelontong dan toko-toko kecil.

    Dilansir AFP, Sabtu (16/11/2024), dalam pidato malam yang disiarkan televisi kepada rakyat, Ramaphosa mengatakan toko-toko yang terlibat dalam kematian anak-anak akan segera ditutup dan pemerintah setempat harus membersihkan tumpukan sampah yang menyebabkan serangan tikus.

    “Telah dilaporkan 890 insiden penyakit bawaan makanan sejak awal September 2024, dengan sedikitnya 22 anak meninggal dalam beberapa minggu terakhir,” katanya.

    Dalam kasus yang telah menimbulkan kecaman besar, enam anak kecil meninggal di Soweto, Johannesburg bulan lalu setelah memakan keripik dari toko informal yang dikenal sebagai spaza. Banyak toko spaza di Afrika Selatan dikelola oleh warga negara asing, termasuk dari Ethiopia dan Pakistan, dan kematian tersebut memicu reaksi keras terhadap orang asing.

    Sebuah bungkus keripik yang ditemukan pada salah satu anak yang meninggal ditemukan mengandung jejak pestisida bernama Terbufos yang terdaftar untuk pertanian tetapi tidak untuk penggunaan umum, kata Ramaphosa.

    “Untuk menyingkirkan pestisida berbahaya dari jalanan, kampanye besar-besaran berupa inspeksi dari pintu ke pintu di semua toko spaza, toko kelontong, dan pedagang informal lainnya akan dilakukan,” ucap dia.

    Dalam beberapa kasus, bahan kimia ini dan lainnya digunakan karena buruknya pengumpulan sampah oleh pemerintah daerah yang menyebabkan serangan tikus. “Pemerintah daerah setempat akan diminta untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah serangan tikus dengan membersihkan kota dan membuang sampah,” imbuh dia.

    (maa/maa)

  • Para Kepala Negara Absen di KTT Iklim COP29, Ada yang Undur Diri

    Para Kepala Negara Absen di KTT Iklim COP29, Ada yang Undur Diri

    Jakarta

    Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terkait perubahan iklim COP29 sedang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Para pemimpin dunia, negosiator, pelobi dan LSM bertemu di sini, membahas perubahan iklim dan lingkungan hidup.

    Lebih dari 100 kepala negara dan pemerintahan telah mengonfirmasi kehadiran mereka di COP29, menurut sumber PBB. Namun, sejumlah pemimpin dunia dan pejabat pemerintah telah menyatakan tidak akan menghadiri acara yang berlangsung 11-22 November 2024 ini. Siapa saja? Berikut daftar negara yang tidak hadir beserta alasannya, dikutip dari Euro News.

    Presiden Komisi Eropa

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tidak hadir. Alasannya, Komisi Eropa sedang dalam fase transisi. “Presiden akan fokus pada tugas kelembagaannya. Von der Leyen saat ini tengah mempersiapkan masa jabatan keduanya yang akan dimulai pada 1 Desember,” kata juru bicara Komisi Eropa.

    Sementara itu, Uni Eropa diwakili oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Kepala Kebijakan Iklim Wopke Hoekstra, dan Komisaris Bidang Energi Kadri Simson.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron

    Presiden Prancis Emmanuel Macron juga absen dari KTT ini. Kabarnya, alasannya karena pertemuan tersebut diadakan di Azerbaijan dan Prancis menolak menginjakkan kaki di negara itu.

    Hubungan antara kedua negara menegang sejak tahun lalu ketika Paris mengutuk serangan militer Azerbaijan terhadap separatis Armenia di wilayah Karabakh yang memisahkan diri.

    Kanselir Jerman Ola Scholz

    Pemimpin negara adikuasa Eropa lainnya juga tidak hadir, yakni Kanselir Jerman Olaf Scholz. Jauh hari sebelumnya, ia telah mengumumkan tidak akan menghadiri COP29 setelah koalisi yang berkuasa bubar.

    Semula, ia berencana menghadiri COP29, tetapi kemudian membatalkan keputusan itu setelah runtuhnya pemerintahan koalisi tiga partai Jerman.

    Presiden AS ke-46 Joe Biden

    COP29 digelar beberapa hari setelah pemilihan umum di Amerika Serikat (AS), sehingga Joe Biden tidak hadir. Ini adalah tahun kedua berturut-turut ia tidak hadir dalam perundingan iklim global. Sebagai gantinya, delegasi AS dipimpin oleh John Podesta, penasihat senior presiden AS untuk kebijakan iklim internasional.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

    Setelah mengalami cedera kepala bulan lalu, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanannya ke Baku. Negaranya akan menjadi tuan rumah COP30 di Belem tahun depan.

    Raja Charles III

    Raja Charles juga tidak menghadiri COP29 dikarenakan pemerintah Inggris memutuskan untuk tidak mengutusnya mewakili rakyat mengingat ia masih dalam masa pemulihan dari kanker. Namun Raja Charles III memiliki sejarah panjang dalam advokasi perubahan iklim dan telah menghadiri konferensi-konferensi PBB sebelumnya.

    Presiden Rusia Vladimir Putin

    Presiden Rusia Vladimir Putin juga tidak hadir, dan delegasi negaranya di COP29 akan dipimpin oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin. Ironisnya, Oktober lalu, duta besar Ukraina untuk Uni Eropa, Vsevolod Chentsov mengatakan bahwa masyarakat internasional harus menghindari perundingan tersebut jika Putin hadir.

    Pemimpin Kanada, India, China, Afrika Selatan, dan Australia

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga melewatkan konferensi iklim tahun ini. Namun alasan mereka absen tidak diketahui.

    Papua Nugini Protes dan Menarik Diri

    Pada Agustus tahun ini, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan bahwa negara tersebut tidak akan menghadiri COP29 sebagai protes terhadap negara-negara besar karena kurangnya dukungan cepat bagi para korban perubahan iklim.

    Marape mengatakan, hal ini dilakukan demi kepentingan semua negara kepulauan kecil. Dikelilingi oleh lautan dan merupakan rumah bagi hamparan hutan hujan terbesar ketiga di planet ini, Papua Nugini sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Wilayah ini dirusak oleh berbagai dampak seperti naiknya permukaan air laut dan bencana alam.

    (rns/fay)

  • 11 Update Perang Gaza: Israel Bakal Serang Iran-Boikot UNRWA

    11 Update Perang Gaza: Israel Bakal Serang Iran-Boikot UNRWA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel telah menghancurkan bangunan tempat tinggal berlantai lima yang menampung keluarga-keluarga terlantar di Beit Lahiya, Gaza. Serangan ini menewaskan sedikitnya 93 warga Palestina, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.

    Selain di Gaza, Israel juga dilaporkan akan kembali menyerang Iran. Ini merupakan gelombang kedua serangan setelah sebelumnya Israel menembakkan puluhan rudal ke Negeri Para Mullah, Sabtu, 26 Oktober lalu.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (29/10/2024).

    Israel Rencanakan Gelombang 2 Serangan ke Iran

    Israel dilaporkan akan kembali menyerang Iran. Serangan gelombang kedua ini dilaporkan oleh media Israel berbahasa Ibrani Channel 13. Sbelumnya Israel menembakkan puluhan rudal ke Iran pada Sabtu, 26 Oktober lalu.

    “Para menteri Israel dengan jelas diberitahu untuk memperkirakan kapan gelombang kedua serangan terhadap Iran dilakukan,” kata media tersebut, seperti dikutip RT.

    “Serangan ini merupakan balas dendam atas serangan pesawat tak berawak (UAV/ drone) Hizbullah di kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu,” tambahnya.

    Dijelaskan pula bagaimana rapat dilakukan Minggu. Para menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui serangan lanjutan.

    Namun sayangnya Channel 13 tidak mengungkap sumber pemberitaan tersebut. Jaringan itu juga tidak mengklarifikasi siapa sebenarnya yang mengatakan kepada para menteri untuk melakukan lebih banyak serangan ke Iran.

    Puluhan Orang Tewas Akibat Serangan Beit Lahiya

    Direktur jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan sedikitnya 93 orang tewas, dan 40 orang hilang setelah serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung para pengungsi di Beit Lahiya.

    Al-Thawabta memberi tahu media bahwa puluhan orang yang terluka telah tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang berhenti beroperasi, dan tidak ada yang dapat merawat mereka.

    Ia menambahkan bahwa bangunan yang diserang Israel tersebut menampung 200 orang. Sejauh ini, 83 orang telah dimakamkan.

    Israel Larang Kegiatan UNRWA di Negaranya

    Parlemen Israel (Knesset) secara resmi menyetujui UU yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di wilayah Israel.

    Undang-undang ini tetap disahkan Israel pada Senin (28/10/2024) waktu setempat, meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat (AS).

    UU ini disetujui Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung dan ada 10 suara menentang. Menurut para ahli, larangan terhadap badan PBB tersebut akan menjadi pukulan bagi kerja kemanusiaan di Gaza jika diterapkan.

    Naim Qassem Resmi Jadi Pemimpin Hizbullah Baru

    Kelompok Hizbullah dari Lebanon secara resmi mengumumkan wakil kepala Naim Qassem sebagai pemimpin baru mereka. Qassem akan menggantikan posisi Hasan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel di Beirut bulan lalu.

    “Dewan Syura (yang memerintah) Hizbullah setuju untuk memilih… Sheikh Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal Hizbullah,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (29/10/2024), seperti dikutip AFP.

    Hizbullah berjanji untuk menjaga “api perlawanan tetap menyala” hingga kemenangan diraih melawan Israel setelah perang habis-habisan meletus pada tanggal 23 September.

    Menurut seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, Qassem dipilih oleh Dewan Syura yang beranggotakan lima orang, dua hari sebelum pengumuman pada Selasa. Dewan Syura adalah badan pengambil keputusan utama kelompok itu.

    Qassem telah lama beroperasi di bawah bayang-bayang Nasrallah, seorang pemimpin terkemuka yang merupakan salah satu tokoh paling misterius dan berpengaruh di Timur Tengah.

    Israel Siksa Pimpinan Tinggi Fatah

    Israel dilaporkan mulai melakukan penyiksaan terhadap mantan petinggi faksi politik Fatah Palestina, Marwan Barghouti, yang saat ini berada di penjaranya. Hal ini terjadi saat Israel masih terus membombardir wilayah Gaza Palestina untuk menumpas rival politik Fatah, Hamas.

    Dalam laporan Al Jazeera, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan pada hari Senin bahwa Barghouti diserang pada tanggal 9 September saat ditahan di sel isolasi di Penjara Megiddo, Israel.

    “Akibat serangan itu, Barghouti, yang dijuluki ‘Nelson Mandela Palestina’ oleh para pendukungnya, mengalami banyak luka, terutama di tubuh bagian atas. Politisi Fatah, yang telah mendekam di penjara selama lebih dari dua dekade, menderita luka di kepala, telinga, tulang rusuk, lengan kanan, dan punggung,” kata pernyataan itu yang mengutip laporan beberapa sumber.

    “Barghouti menderita pendarahan di telinga kanannya, yang kemudian berubah menjadi infeksi akibat kelalaian medis.”

    Pria berusia 64 tahun itu dilaporkan diserang bersama dengan sekelompok tahanan Palestina lainnya. Komisi tersebut mengatakan warga Palestina yang ditahan berada dalam ‘kondisi tragis’, terutama selama setahun terakhir selama perang di Gaza.

    Hampir 12 Ribu Siswa Palestina Tewas di Gaza

    Kementerian Pendidikan Gaza mengatakan 11.852 siswa tewas dan 18.959 terluka sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.

    Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Wafa, kementerian tersebut mengatakan 114 siswa tewas di Tepi Barat yang diduduki dan 594 terluka.

    Setidaknya 560 guru dan administrator tewas dan 3.729 terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, dan lebih dari 148 telah ditahan di wilayah yang diduduki.

    Kementerian tersebut mengatakan 362 sekolah pemerintah, universitas dan gedung-gedungnya, dan 65 yang berafiliasi dengan UNRWA telah dibom dan dirusak di Gaza.

    Setidaknya 718.000 siswa di Jalur Gaza telah kehilangan kesempatan untuk bersekolah dan kuliah, dengan sebagian besar siswa menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang kompleks.

    Afsel Beberkan Bukti Baru Genosida Gaza oleh Israel

    Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menyodorkan bukti bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, Palestina, kepada Mahkamah Internasional (ICJ), Senin (28/10/2024). Hal ini terjadi setelah Negeri Nelson Mandela itu menggugat Tel Aviv karena dugaan kegiatan keji itu.

    Mengutip Anadolu Agency, bukti-bukti itu dibawa langsung oleh Presiden Afsel Cyril Ramaphosa. Secara detail, bukti tersebut dirinci dalam lebih dari 750 halaman teks, yang didukung oleh sejumlah petunjuk dan lampiran lebih dari 4.000 halaman.

    “Peringatan tersebut, sebagaimana dikenal dalam bahasa hukum, mencakup bukti baru bahwa Israel telah melanggar konvensi genosida dengan mempromosikan penghancuran warga Palestina yang tinggal di Gaza, membunuh mereka secara fisik dengan berbagai senjata pemusnah massal, dan merampas akses mereka terhadap bantuan kemanusiaan,” ucapnya.

    “Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang dan untuk memajukan tujuan Israel untuk mengurangi jumlah penduduk Gaza melalui kematian massal dan pemindahan paksa warga Palestina,” tambahnya.

    Ramaphosa mengatakan pengajuan bukti tersebut dilakukan tepat saat Israel mengintensifkan pembunuhan warga sipil di Gaza dan saat ini juga diduga akan bergerak dengan manuver serupa di Lebanon.

    Iran Gandakan Anggaran Militer di Tengah Perang dengan Israel

    Pemerintah Iran telah mengusulkan untuk melipatgandakan anggaran militernya. Juru bicara pemerintah Iran menyebut hal ini diambil karena ketegangan dengan musuh bebuyutannya Israel semakin meningkat menyusul serangan rudal balasan baru-baru ini.

    Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani menguraikan langkah yang akan mengakibatkan “peningkatan signifikan lebih dari 200 persen dalam anggaran militer negara itu” pada konferensi pers di Teheran.

    Namun belum ada informasi lebih lanjut terkait anggaran tersebut.

    Israel Serang Tempat Penampungan di Gaza Sebanyak 39 Kali Bulan Ini

    Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan militer Israel telah menyerang pusat penampungan di Jalur Gaza sebanyak 39 kali bulan ini. Serangan dilakukan sebagai upaya untuk “mengusir warga Palestina dan mengosongkan Gaza”.

    Serangan tersebut telah menewaskan 188 orang dan melukai ratusan lainnya. Kelompok yang bermarkas di Jenewa tersebut mengatakan Israel telah menargetkan sekolah, rumah sakit, klinik, dan pusat penampungan di Gaza sebanyak 65 kali sejak awal Agustus. Sebagian besar lokasi tersebut terletak di Kota Gaza atau Gaza utara.

    “Penargetan Israel mencakup penembakan, penembakan langsung, pembunuhan orang-orang yang mengungsi paksa dan keluarga mereka, atau membuat mereka meninggalkan sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di bawah tembakan dan/atau dengan perintah untuk pindah. Sekolah-sekolah ini kemudian dibakar atau dihancurkan oleh pasukan Israel untuk membuatnya tidak dapat dihuni dan menghentikan orang-orang yang mengungsi untuk kembali ke sana,” tambah kelompok tersebut.

    Houthi Meluncurkan Pesawat Nirawak ke Ashkelon, Israel

    Kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman telah meluncurkan pesawat nirawak ke kawasan industri di kota Ashkelon, Israel. Hal ini tertuang dalam pernyataan dari pasukan tersebut.

    “Angkatan udara nirawak Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan kawasan industri musuh Israel di wilayah Ashkelon di Palestina selatan yang diduduki,” kata pernyataan itu.

    Militer Israel sebelumnya telah mengonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan serangan itu tidak menimbulkan kerusakan.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Saat Ini

    Setidaknya 43.061 orang tewas dan 101.223 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

    Dari jumlah tersebut, 41 warga Palestina tewas dan 113 orang terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir. Jumlah korban tidak termasuk 93 orang yang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Beit Lahiya di Gaza utara.

    (pgr/pgr)

  • Afrika Selatan Desak Israel Hormati Putusan Mahkamah Internasional

    Afrika Selatan Desak Israel Hormati Putusan Mahkamah Internasional

    Jakarta

    Afrika Selatan (Afsel) memuji keputusan Mahkamah Internasional atau Court Of Justice (ICJ) yang menyatakan bahwa Israel harus mencegah tindakan genosida di Gaza. Presiden Cyril Ramaphosa berharap hal itu akan mengarah pada gencatan senjata.

    Dilansir AFP, Jumat (27/1/2024), Mahkamah Internasional di Den Haag telah mengeluarkan keputusan pertamanya dalam kasus penting yang diajukan oleh Afsel, yang juga memerintahkan Israel untuk mengizinkan akses kemanusiaan ke wilayah Palestina.

    “Hari ini, Israel berdiri di hadapan komunitas internasional, kejahatannya terhadap Palestina terungkap,” kata Ramaphosa dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

    “Kami berharap Israel sebagai negara yang memproklamirkan diri sebagai negara demokrasi dan menghormati supremasi hukum akan mematuhi langkah-langkah yang diambil,” imbuhnya.

    Afrika Selatan menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB tahun 1948–yang dibuat setelah Perang Dunia II dan Holocaust–selama kampanye militernya di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Pengadilan tidak memberikan penilaian apakah Israel benar-benar melakukan genosida atau tidak, namun mengeluarkan perintah darurat sambil mempertimbangkan tuduhan yang lebih luas–sebuah proses yang kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun.

    Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan menyambut baik keputusan tersebut sebagai “kemenangan yang menentukan bagi supremasi hukum internasional dan tonggak penting dalam pencarian keadilan bagi rakyat Palestina”.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS-Afrika Selatan Ribut Soal Tuduhan Pasok Senjata ke Rusia

    AS-Afrika Selatan Ribut Soal Tuduhan Pasok Senjata ke Rusia

    Pretoria

    Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Afrika Selatan menuduh negara itu secara diam-diam memasok persenjataan ke Rusia, yang tengah menginvasi Ukraina. Tuduhan itu memancing amarah Pretoria yang menyebut Washington mengecewakan.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (12/5/2023), Duta Besar AS untuk Afsel Reuben Brigety menuturkan kepada media bahwa AS meyakini persenjataan dan amunisi telah dimasukkan ke dalam kapal kargo Rusia yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Cape Town pada Desember tahun lalu.

    “Kami meyakini bahwa persenjataan dimuat ke dalam kapal itu dan saya akan mempertaruhkan hidup saya untuk keakuratan pernyataan itu,” ucap Brigety dalam pernyataan via video.

    “Mempersenjatai Rusia oleh Afrika Selatan … pada dasarnya tidak bisa diterima,” tegasnya.

    Presiden Afsel Cyril Ramaphosa memberikan reaksi keras atas tuduhan Brigety itu. Kantor Ramaphosa dalam pernyataannya menyebut ‘mengecewakan’ bahwa Brigety telah ‘mengadopsi sikap publik yang kontra-produktif’.

    Juru bicara Ramaphosa, Vincent Magwenya, menyebut tuduhan itu ‘merusak semangat kerja sama dan kemitraan’ antara kedua negara.

    “Meskipun sampai saat ini tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung tuduhan ini, pemerintah telah melakukan penyelidikan independen yang dipimpin seorang pensiunan hakim,” ujarnya.