Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan telah menyepakati kebijakan bebas visa bagi turis dari masing-masing negara tersebut.
Saat menghadiri peluncuran awal Indonesia-South Africa High-Level Business Council (ISA-HLBC) di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Jumat (21/11/2025), Gibran mengumumkan bahwa kini turis dari Afrika Selatan yang masuk ke Indonesia dan sebaliknya akan bebas visa.
“Kedua negara telah menyepakati untuk membebaskan visa masuk. Jadi, ini merupakan kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi kebijakan visa,” terangnya di Saxon Hotel, Johannesburg, Afrika Selatan, dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (22/11/2025).
Untuk diketahui, forum ISA-HLBC itu adalah forum yang mempertemukan pemerintah, pelaku industri dan investor kedua negara guna mempercepat implementasi proyek prioritas dan kolaborasi lintas sektor.
ISA-HLBC dijadwalkan menjadi forum tahunan yang akan bergilir antara Johannesburg dan Jakarta.
Pada sambutannya, Gibran menyebut, ISA-HLBC menjadi langkah besar untuk memperkuat hubungan kedua negara. Dia menyampaikan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dengan Afrika Selatan tetap kuat dan akan ditingkatkan, meliputi perdagangan, investasi, agrikultur dan energi.
“Indonesia juga berkomitmen untuk menanamkan investasinya di Afrika Selatan, yang merupakan mitra strategis kami dan gerbang menuju pasar Afrika,” ucapnya.
Menurut Gibran, penguatan komitmen kerja sama Indonesia-Afrika Selatan tercermin dari kunjungan Presiden Cyril Ramaphosa beberapa waktu lalu ke Jakarta, Indonesia. Dia turut menyampaikan peluang bagi pengusaha-pengusaha Afrika Selatan terhadap akses pasar di Indonesia maupun negara-negara kawasan Asia Tenggara.
“Pada waktu yang sama Indonesia juga menawarkan kapasitas industri, sumber daya manusia, jaringan manufaktur, teknologi dan jalan masuk ke pasar Asean,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gibran turut menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk industri strategis antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Putra Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu menyampaikan, Indonesia memandang Afrika sebagai benua yang akan menetapkan laju perkembangan di masa depan. Dia menyebut, pertumbuhan di benua tersebut melaju dengan cepat dan penuh potensi.
“Saya ingin menekankan komitmen kami untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi dengan Afrika, jadi apabila ada masalah, tolong beri tahu kami,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah strategis untuk memastikan kerja sama ekonomi Indonesia–Afrika Selatan terukur dan berkelanjutan.
“Forum ini merupakan langkah penting untuk memperkuat hubungan ekonomi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara komunitas bisnis kedua negara,” ujar Airlangga.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie, turut menekankan bahwa forum ini menjadi platform transformatif dalam menghubungkan sektor privat dan pemerintah untuk menghasilkan kemitraan bernilai nyata.
“Kami memandang forum ini sebagai langkah transformatif untuk memperkuat kemitraan ekonomi yang menghasilkan manfaat nyata bagi kedua negara,” tegasnya.
Sementara itu, Simphiwe Hamilton, Director General Department of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan, mewakili Minister Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Parks Franklyn Mphou Tau, menyampaikan bahwa kolaborasi Indonesia–Afrika Selatan bukan sekadar pertukaran bisnis, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi Global South.
“Forum ini bukan hanya pertemuan bisnis, tetapi sinyal kuat bahwa kolaborasi Indonesia dan Afrika Selatan bergerak menuju kemitraan strategis yang mampu menciptakan nilai ekonomi dan pembangunan bagi kedua wilayah,” ujar Hamilton.