Tag: Craig Federighi

  • Pengembangan Siri Terus Tertunda, Bos AI Apple Resign

    Pengembangan Siri Terus Tertunda, Bos AI Apple Resign

    Jakarta

    Bos AI Apple, John Giannandrea, resmi mengundurkan diri dari posisinya. Pengumuman yang dirilis Apple pada Senin ini terjadi setelah terus tertundanya pengembangan Siri yang dilengkapi AI, juga menandai perubahan besar di tengah upaya perusahaan memperbaiki Siri bertenaga AI yang peluncurannya sempat molor tahun ini.

    Sebagai pengganti, Apple menunjuk Amar Subramanya sebagai wakil presiden bidang AI. Subramanya bukan nama baru di dunia machine learning. Ia menghabiskan 16 tahun di Google sebelum pindah ke Microsoft sebagai corporate VP of AI pada Juli lalu. Di Apple, Subramanya akan memimpin pengembangan model-model AI perusahaan, riset machine learning, hingga aspek keamanan AI.

    Giannandrea sendiri bergabung dengan Apple pada 2018 setelah sebelumnya mengepalai divisi Search dan AI di Google. Masuknya dia waktu itu dipandang sebagai langkah strategis untuk mengangkat kemampuan Siri yang tertinggal dari kompetitor, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (2/12/2025).

    Namun beberapa bulan terakhir, situasinya berubah. Pada Maret, Apple menunda perilisan Siri versi lebih personal, mengakui bahwa proses pengembangannya lebih lama dari yang diperkirakan. Laporan Bloomberg bahkan menyebut CEO Tim Cook sudah kehilangan kepercayaan pada Giannandrea, dan sempat menunjuk Mike Rockwell–pemimpin proyek Vision Pro–untuk mengambil alih koordinasi tim AI. Giannandrea akan tetap menjadi penasihat sebelum pensiun pada musim semi 2026.

    Apple mengatakan pengalaman Subramanya dalam membawa riset AI dari laboratorium ke produk nyata akan menjadi kunci bagi fitur-fitur Apple Intelligence ke depan. Ia akan melapor langsung kepada Craig Federighi, SVP perangkat lunak Apple.

    Perusahaan menargetkan Siri yang telah di-upgrade akan meluncur musim semi tahun depan. Bloomberg sebelumnya melaporkan Apple berencana memanfaatkan versi kustom dari model AI Google Gemini untuk menggerakkan beberapa fitur baru di asisten digitalnya itu.

    Dalam pernyataannya, Cook menyebut bahwa AI telah lama menjadi elemen inti strategi Apple.

    “Kami senang menyambut Amar dalam tim kepemimpinan Craig dan membawa keahlian AI yang luar biasa ke Apple. Craig berperan penting mendorong upaya AI kami, termasuk pekerjaan untuk menghadirkan Siri yang lebih personal tahun depan,” kata Cook dalam keterangan resmi Apple.

    (asj/asj)

  • Pengembangan Siri Terus Tertunda, Bos AI Apple Resign

    Tim Cook Janjikan Apple Intelligence Lebih Terbuka ke Pihak Ketiga

    Jakarta

    CEO Apple Tim Cook memastikan bahwa perusahaan akan membuka ekosistemnya lebih luas bagi teknologi AI pihak ketiga. Dalam wawancaranya dengan CNBC, Cook mengatakan Apple berencana menanamkan lebih banyak alat AI eksternal ke dalam sistem operasi mereka.

    “Niat kami adalah berintegrasi dengan lebih banyak pihak seiring waktu,” ujar Cook dalam wawancara tersebut, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (1/11/2025).

    Langkah ini melanjutkan strategi yang sudah dimulai Apple tahun ini, dengan ChatGPT terintegrasi langsung di Siri. Apple juga dikabarkan sedang menyiapkan integrasi Google Gemini, dan bahkan menjajaki kerja sama dengan Anthropic serta Perplexity AI untuk memperkaya pengalaman pengguna di ekosistem iPhone, Mac, dan iPad.

    Pernyataan Cook sejalan dengan yang pernah disampaikan Craig Federighi, SVP Software Engineering Apple, yang tahun lalu mengatakan bahwa Apple “terbuka untuk mengintegrasikan berbagai model AI seperti Google Gemini di masa depan.”

    Dalam earnings call terbaru, Cook menegaskan bahwa pengembangan Siri versi AI-enhanced berjalan sesuai rencana dan dijadwalkan meluncur tahun depan. Ia juga menegaskan Apple tetap terbuka untuk akuisisi strategis jika dapat mempercepat peta jalan AI mereka.

    “Kami terbuka untuk melakukan merger atau akuisisi jika hal itu mempercepat roadmap kami,” kata Cook, menegaskan kembali pernyataannya pada Juli lalu.

    Pernyataan ini muncul bersamaan dengan laporan keuangan kuartal keempat Apple yang mencatat pendapatan rekor sebesar USD 102,5 miliar, naik delapan persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Divisi layanan — termasuk Apple Music, Apple TV, dan iCloud — terus menjadi motor utama dengan pendapatan USD 28,8 miliar, sementara penjualan iPhone menyumbang USD 49,03 miliar.

    Meski seri iPhone 17 baru dirilis bulan lalu, Apple belum sepenuhnya merealisasikan visinya terhadap “Apple Intelligence”, sistem AI terintegrasi lintas perangkat yang menjadi fokus utama tahun depan. Menurut laporan Bloomberg, Apple bahkan tengah menjajaki kolaborasi dengan Google untuk menghadirkan AI-powered search engine di Siri.

    Sementara itu, Google CEO Sundar Pichai telah mengonfirmasi bahwa pihaknya bekerja untuk membawa dukungan Gemini ke iPhone.

    Selain memperluas integrasi AI, Apple juga baru memperbarui lini produknya dengan iPad Pro, MacBook Pro, dan Vision Pro berbasis chip M5, serta tengah menyiapkan iPhone 17e yang lebih terjangkau pada 2026.

    (asj/asj)

  • Eksekutif Kunci AI Apple Robby Walker Resign, Merapat ke Meta?

    Eksekutif Kunci AI Apple Robby Walker Resign, Merapat ke Meta?

    Bisnis.com, JAKARTA— Salah satu eksekutif senior Apple yang membawahi divisi kecerdasan buatan (AI), Robby Walker dilaporkan akan meninggalkan perusahaan bulan depan. 

    Kabar ini pertama kali dilaporkan Bloomberg News dengan mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Kepergian Walker terjadi di tengah kritik terhadap pendekatan Apple yang dinilai terlalu hati-hati dalam mengembangkan teknologi AI. 

    Langkah lambat perusahaan membuat sejumlah pihak khawatir Apple bisa tertinggal dalam gelombang pertumbuhan industri terbesar dalam beberapa dekade terakhir.

    Apple baru merilis rangkaian Apple Intelligence tahun ini, termasuk integrasi dengan ChatGPT. Namun, pembaruan besar untuk asisten virtual Siri baru akan diluncurkan pada tahun depan.

    Walker telah bergabung dengan Apple sejak 2013. Berdasarkan profil LinkedIn miliknya, sejak April lalu dirinya menjabat sebagai Senior Director untuk tim Answers, Information, and Knowledge. 

    Sebelumnya, dia sempat memimpin pengembangan Siri, sebelum tanggung jawab itu dialihkan ke Craig Federighi, Kepala Divisi Perangkat Lunak Apple.

    Bloomberg melaporkan Walker bukan satu-satunya eksekutif AI yang hengkang. Beberapa nama lain seperti Ruoming Pang, Mark Lee, dan Tom Gunter juga sudah lebih dulu meninggalkan Apple untuk bergabung dengan Meta Platforms. 

    Ketiganya kini memperkuat tim Superintelligence Labs Meta. Pada Maret lalu, Bloomberg juga memberitakan CEO Tim Cook menunjuk Mike Rockwell, Wakil Presiden Vision Products Group, untuk mengawasi pengembangan Siri. 

    Langkah itu diambil setelah muncul keraguan terhadap kemampuan John Giannandrea, Kepala AI Apple, dalam mengeksekusi pengembangan produk. Di sisi lain, dalam acara peluncuran produk tahunan minggu lalu, Apple memperkenalkan lini iPhone 17, termasuk iPhone Air dengan desain lebih tipis, sekaligus menahan harga agar tetap stabil meskipun tertekan tarif impor dari Amerika Serikat. 

    Namun, acara tersebut dinilai minim bukti konkret mengenai strategi Apple untuk menyaingi pesaing seperti Google, yang sudah lebih dulu memamerkan kecanggihan model AI Gemini di ponsel andalannya.

  • Teknologi Apple Sudah Ketinggalan Jauh, Karyawan Ungkap Alasannya

    Teknologi Apple Sudah Ketinggalan Jauh, Karyawan Ungkap Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi Apple dirasa mulai tertinggal jauh dari para produsen smartphone lain, termasuk di sektor pengembangan kecerdasan buatan (AI). Saat banyak perusahaan telah menyematkannya pada ponsel masing-masing namun Apple baru meluncurkannya tahun lalu.

    Apple memperkenalkan Apple Intelligence yang menawarkan banyak fitur AI. Sayang fitur-fitur tersebut tak langsung tersedia untuk iPhone 16 yang juga dirilis tahun 2024.

    Seorang karyawan menjelaskan mengapa AI tak berkembang baik di Apple. Salah satunya adalah karena para petinggi, termasuk mendiang Steve Jobs dan wakil presiden senior rekayasa perangkat lunak Apple Craig Federighi, tidak melihat potensi dari teknologi tersebut.

    Para eksekutif sebenarnya telah melihat potensi AI belasan tahun lalu. Saat itu Apple berupaya membawa Federighi ke perusahaan, namun dia tak mendengarkan potensi itu.

    Eksekutif lain juga tak jauh berbeda dengan Federighi. Mereka tak melihat potensi, namun skeptis soal masa depan AI.

    Sayangnya lebih banyak perusahaan yang melihat potensi dan dampak dari AI. Banyak dari mereka kemudian mengembangkan AI dan menyematkannya pada produk-produk keluaran masing-masing.

    Melihat pengembangan luar biasa itu, baik Apple dan Federigi disebut cukup terkejut. Raksasa asal Cupertino Amerika Serikat (AS) terlambat untuk bisa mengejar pesaingnya.

    Selain itu, pengembangan AI juga terhambat privasi data pengguna. Apple dikenal cukup ketat soal keamanan data, jadi cukup membuat pelatihan AI lambat.

    Perusahaan enggan melatihnya dengan data pengguna iPhone dan Mac. Selain itu Apple membuka opsi website keluar dari daftar sumber yang dikikis web crawler data.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Olok-Olok Apple Lewat Iklan Pixel 10 Series, Sindir Fitur AI Siri Tak Kunjung Hadir! – Page 3

    Google Olok-Olok Apple Lewat Iklan Pixel 10 Series, Sindir Fitur AI Siri Tak Kunjung Hadir! – Page 3

    Menanggapi hal tersebut, SVP Software Apple Craig Federighi, mengakui adanya tantangan dalam mengintegrasikan Apple Indonesia ke dalam Siri.

    Meski begitu, dia dengan tegas mengatakan kini Apple tengah membangun arsitektur baru lebih kuat.

    “Pekerjaan yang telah kami lakukan dalam perombakan Siri secara menyeluruh ini telah memberikan hasil yang kami butuhkan,” kata Craig.

    “Hal ini menempatkan kami pada posisi untuk tidak hanya memberikan apa yang kami umumkan, tetapi juga memberikan peningkatan yang jauh lebih besar dari yang kami bayangkan,” jelasnya.

    Sindiran Google dalam promosi Pixel 10 seolah menegaskan kepercayaan diri perusahaan bahwa mereka lebih siap dalam menghadirkan pengalaman AI yang nyata dan langsung bisa digunakan oleh pengguna.

  • Tim AI Apple Kelabakan Digembosi Mark Zuckerberg

    Tim AI Apple Kelabakan Digembosi Mark Zuckerberg

    Jakarta

    Mark Zuckerberg terus menggembosi tim AI atau kecerdasan buatan Apple. Bloomberg melaporkan, pakar kecerdasan buatan Apple keempat meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan Meta.

    Dikutip detikINET dari Apple Insider, Bowen Zhang, yang sebelumnya berada di tim model AI dasar Apple, adalah karyawan terbaru yang meninggalkan Apple untuk bergabung dengan Meta.

    Head of AI Models Apple, Ruoming Pang, adalah salah satu peneliti AI Apple pertama yang bergabung dengan Meta. Sejak itu, beberapa karyawan yang bekerja di bawahnya juga telah pergi ke Meta.

    Meta agresif merekrut pakar AI terkemuka untuk Superintelligence Labs, divisi AI yang membangun sistem AI canggih untuk melampaui kecerdasan tingkat manusia. Mereka dipimpin Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI.

    Zuckerberg menawarkan paket kompensasi besar-besaran kepada para insinyur AI untuk memikat mereka dari perusahaan lain. Pang dilaporkan menerima lebih dari USD 200 juta.

    Bayaran dari Meta dilaporkan mencakup gaji pokok yang tinggi, bonus penandatanganan, dan penghargaan saham, dan uang yang ditawarkan kepada Pang melebihi kompensasi hampir semua karyawan Apple kecuali untuk para eksekutif.

    Agaknya, para insinyur AI lain yang meninggalkan Apple juga menerima tawaran yang tidak bisa ditandingi oleh Apple. Bulan lalu, CEO OpenAI Sam Altman mengatakan Meta telah menawarkan bonus penandatanganan setinggi USD 100 juta pada karyawannya .

    Meta merekrut teknisi dan pakar AI dari Apple, OpenAI, dan Anthropic. Menyusul agresifitas Meta, Bloomberg mengatakan Apple sedikit meningkatkan gaji tim AI-nya, tetapi tidak membayar pada tingkat yang dibayarkan Meta.

    Dengan Apple kehilangan karyawan kunci ke Meta, Apple mungkin kesulitan mengejar ketinggalan dalam perlombaan AI. Pesaing seperti Google dan Samsung sudah memiliki fitur AI yang jauh lebih canggih, dan tahun ini Apple terpaksa menunda fitur Apple Intelligence Siri hingga tahun 2026.

    Apple telah merestrukturisasi tim AI-nya, sekarang diawasi kepala software Apple Craig Federighi dan Mike Rockwell, yang memimpin pengembangan Apple Vision Pro. Rumor menyebut mereka mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi dari Anthropic atau OpenAI untuk fitur AI di masa mendatang daripada modelnya sendiri.

    Diskusi Apple untuk mengandalkan teknologi AI pihak ketiga dilaporkan menyebabkan menurunnya moral tim yang kini juga kehilangan karyawan karena Meta. Beberapa engineer dilaporkan aktif mencari pekerjaan di perusahaan AI lain, sementara para eksekutif berusaha meyakinkan bahwa mereka tetap berkomitmen pada pengembangan AI internal.

    (fyk/afr)

  • Calon Penerus Tim Cook Malah Resign dari Apple

    Calon Penerus Tim Cook Malah Resign dari Apple

    Jakarta

    Apple mengumumkan pengunduran diri Jeff Williams dari posisi chief operating officer (COO) mulai akhir Juli 2025 ini.

    Posisi COO Apple itu akan diisi oleh Sabih Khan mulai akhir Juli ini. Menurut Apple, pengunduran diri Williams ini adalah bagian dari rencana yang sudah ada sejak lama, di mana Williams akan pensiun pada akhir 2025.

    Williams adalah sosok yang ada di balik iPod dan iPhone, juga Apple Watch. Ia diangkat jadi COO pada 2015, dan sering dianggap sebagai sosok yang berpotensi menjadi penerus Tim Cook di posisi CEO, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (9/7/2025).

    Ia mulai bekerja di Apple sejak 1998 dan membantu Apple di sektor rantai pasokan dan memimpin pengembangan Apple Watch selama lebih dari satu dekade lalu. Ia juga orang yang mendesain strategi Apple di sektor kesehatan.

    Bahkan, Williams juga sering disebut sebagai Tim Cook-nya Tim Cook. Namun selain Williams, ada juga beberapa kandidat lain yang tampaknya berpotensi menjadi pengganti Cook, yaitu bos hardware engineering Apple John Ternus dan bos software engineering Apple Craig Federighi.

    Setelah posisinya sebagai COO digantikan oleh Khan pada akhir Juli ini, Williams masih tetap bekerja di Apple dan mengurus insiatif divisi desain dan insiatif kesehatan sampai akhirnya ia pensiun.

    “Bekerja dengan semua orang hebat di perusahaan ini menjadi keistimewaan yang tak tergantikan, dan saya sangat berterima kasih pada Tim untuk kesempatan ini, kepemimpinannya yang inspirasional, dan pertemanan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Juni menandai ulang tahun saya yang ke-27 bersama Apple, dan yang ke-40 di industri ini. Mulai tahun depan saya berencana untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama teman dan keluarga, termasuk lima cucu yang masih akan terus bertambah,” tulis Williams, dalam keterangan resmi Apple.

    Sebelumnya Bloomberg juga menyebut Williams memang sangat terlibat dalam rencana untuk merombak habis aplikasi Health dengan berbagai fitur AI, termasuk ahli kesehatan berbasis AI, yang kabarnya akan diluncurkan pada 2026 mendatang.

    Sementara itu divisi desain yang nantinya juga akan dipegang oleh Williams memang sudah kehilangan bosnya saat Evans Hankey mengundurkan diri pada 2023. Saat nanti Williams pensiun, divisi ini akan berada langsung di bawah kepemimpinan Cook.

    Sosok Khan yang menjadi pengganti Williams di posisi COO bukan orang baru di Apple. Ia sudah bekerja di Apple selama 30 tahun dan menjadi VP operasi pada 2019, di mana ia memimpin divisi yang mengurus rantai pasokan global, yang memproduksi lebih dari 200 juta iPhone setiap tahunnya.

    (asj/fay)

  • Apple Update Fitur CarPlay 26, Pengguna bakal Bisa Putar Video di Head Unit – Page 3

    Apple Update Fitur CarPlay 26, Pengguna bakal Bisa Putar Video di Head Unit – Page 3

    Untuk diketahui, Apple baru saja mengumumkan pembaruan sistem operasi terbarunya, iOS 26, dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2025.

    Tampil dengan perubahan besar-besaran di sisi desain antarmuka dengan mengadopsi Liquid Glass, Apple juga menyertakan beberapa peningkatan dan beberapa fitur baru yang membantu pengguna iPhone dalam keseharian.

    Craig Federighi, Senior Vice President of Software Engineering di Apple, mengatakan iOS 26 merupakan lompatan besar yang membuat iPhone semakin memudahkan penggunanya.

    “Pengalaman pengguna kini lebih ekspresif dan personal, dengan fitur-fitur baru yang membantu pengguna fokus pada hal-hal penting,” ujarnya saat pengumuman di WWDC25, Apple Park.

    Berikut adalah beberapa fitur iOS 26 yang baru diumumkan:

    Desain Liquid Glass

    iOS 26 menjadi perombakan antarmuka (UI) besar-besaran sejak iOS 7, dengan kini perusahaan memperkenalkan desain Liquid Glass, material transparan baru memberikan efek bias dan pantulan.

    Dengan ini, tampilan ikon, widget, dan elemen UI di iPhone terlihat lebih hidup. Desain ini hadir menyeluruh dari Layar Terkunci (Lock Screen) hingga Home Screen, memberi kesan modern tapi tetap familiar.

    Menariknya, tampilan waktu di lockscreen kini otomatis menyesuaikan ruang pada wallpaper dan efek 3D spasial membuat gambar latar terasa interaktif saat HP Apple digerakkan.

  • Mengenal Fitur Liquid Glass pada iOS 26, Bikin Tampilan Aplikasi iPhone Jadi Transparan – Page 3

    Mengenal Fitur Liquid Glass pada iOS 26, Bikin Tampilan Aplikasi iPhone Jadi Transparan – Page 3

    Sebelumnya dini hari tadi, Apple mengumumkan kehadiran sistem operasi terbaru untuk lini iPhone mereka, yakni iOS 26 dalam ajang Worldwide Developer Conference 2025 (WWDC25).

    Sesuai dengan rumor yang beredar di internet beberapa minggu belakangan ini, perombakan antarmuka (UI) iOS 26 ini memang sudah lama dinantikan pengguna iPhone.

    “iOS 26 bersinar lewat desain baru yang menawan dan peningkatan berarti pada fitur-fitur yang diandalkan pengguna setiap hari, membuat iPhone semakin bermanfaat,” tutur Senior Vice President of Software Engineering Apple Craig Federighi saat gelaran WWDC 2025 yang dihadiri Tekno Liputan6.com di Apple Park Cupertino, San Fransisco, Amerika Serikat, Selasa (10/6/2025). 

    iOS 26 sendiri menjadi perombakan besar-besaran setelah Apple memperkenalkan antarmuka iOS 7, dengan tampilan kaca terinspirasi dari visionOS.

    Terlihat bagaimana UI di iOS baru memiliki kemampuan untuk merespons terhadap gerakan, membuat pengalaman memakai iPhone lebih imersif, tetapi tetap natural dan intuitif.

    Rencananya, Apple akan mulai menggulirkan pembaruan iOS 26 dkk ini pada September 2025, bersamaan dengan peluncuran iPhone 17 series. Namun, Apple lebih dulu merilis versi Developer Beta pada 10 Juni berlanjut Public Beta pada Juli.

     

     

  • Diterpa Masalah Bertubi-tubi, Bisnis Apple Anjlok Parah di 2025

    Diterpa Masalah Bertubi-tubi, Bisnis Apple Anjlok Parah di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple harus menghadapi banyak masalah jelang acara developer WWDC 2025 yang digelar tadi malam. Hal ini juga membuat bisnis pembuat iPhone anjlok parah.

    Reuters melaporkan saham Apple ditutup 1,2% pada hari Senin waktu setempat (9/6/2025). Sebelum acara dimulai, saham perusahaan sempat datar.

    Sepanjang tahun ini, saham Apple sudah anjlok lebih dari 42%. Apple menghadapi persaingan sengit di pasar China sebagai imbas ketegangan geopolitik dengan AS.

    Di saat bersamaan, Apple juga menghadapi ancaman tarif 25% dari pemerintahan Trump untuk penjualan iPhone di AS yang diimpor dari negara lain.

    Pada saat acara, perusahaan mengumumkan serangkaian fitur AI. Reuters menyebut pengumuman ini sebagai pengembangan tambahan termasuk terjemahan saat panggilan telepon.

    Apple juga akan menawarkan alatnya sendiri kepada para pengembang, selain dari perusahaan lain. “Kami membuka akses bagi aplikasi apapun memanfaatkan langsung model bahasa besar di perangkat yang menjadi inti Apple,” kata kepala software Apple, Craig Federighi.

    Reuters mengutip eksekutif Apple, menyebut pengmbang hanya memiliki akses ke Apple Intelligence versi perangkat. Jadi tidak menggunakan pusat data khusus milik perusahaan untuk AI.

    Sebelum WWDC, Apple menghadapi serangkaian tantangan teknis dan regulasi. Setahun lalu juga gagal memberikan peningkatan AI pada Siri dan sejumlah produk utamanya.

    Analis juga mengkritik arah inovasi perusahaan yang tengah mengembangkan AI dalam ekosistemnya.

    “Saat pasar mempertanyakan kemampuan Apple memimpin bidang AI, fitur-fitur yang diumumkan hanya terasa sebagai tambahan,” kata analis senior Investing.com, Thomas Monteiro dikutip Selasa (10/6/2025).

    Kepala analis Techanalysis Research, Bob O’donnell juga mengkritik langkah yang diambil oleh Apple. Dia menilai raksasa asal Cupertino telah berubah dari sosok visioner.

    “Mereka berubah dari visioner dan berbicara soal agen sebelum banyak orang melakukannya, dan sekarang sadar yang perlu dilakukan adalah menyampaikan apa yang dipresentasikan setahun sebelumnya,” jelasnya.

    (fab/fab)