Tag: Condro Sasongko

  • Pelaku Penculikan 2 Bocah di Serang Sasar Korban yang Main Game Online

    Pelaku Penculikan 2 Bocah di Serang Sasar Korban yang Main Game Online

    Serabf

    Pelaku penculikan dua bocah di Serang inisial MH mengenal korban melalui game online. Selama dua minggu, tersangka mendekati korban untuk melakukan rencana penculikan.

    “Jadi modusnya mereka ini berkenalan melalui aplikasi game online, kemudian komunikasi intens,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Senin (24/3/2025).

    Selama dua minggu, pelaku mendekati korban yang merupakan siswi kelas 6 SD inisial IT. Tersangka pada Minggu (23/3) lalu meminta IT untuk datang ke salah satu tempat di Serang lalu dijemput menggunakan kendaraan travel dengan biaya Rp 400 ribu.

    “Bilang ke travel bahwa itu keponakannya,” ujarnya.

    Korban sendiri saat kejadian membawa saudara sepupunya yang juga masih siswa kelas 5 SD. Mereka kemudian dibawa ke sebuah kontrakan di Sunter, Jakarta Utara.

    Tersangka dijerat dengan Pasal berlapis yaitu pasal penculikan dan pencabulan. Condro menyebut korban diduga sempat mengalami kekerasan seksual oleh pelaku.

    Sebelumnya, Polres Serang menangkap MH pelaku penculikan dua orang anak asal Kabupaten Serang, Banten. Penyidik menangkap pelaku 3 jam setelah polres mendapatkan laporan dari pihak keluarga.

    Peristiwa penculikan ini terjadi pada Minggu (24/3) pagi pukul 07.00 WIB kemarin atas nama korban masing-masing IT, siswi kelas 6 SD dan DM siswa kelas 5 SD. Kemudian, pihak keluarga melapor ke Polres Serang pada pukul 07.30 WIB pagi tadi dan penyidik langsung melakukan pengejaran terhadap terduga tersangka.

    Tersangka lantas ditemukan dan langsung diamankan di sebuah kontrakan di Sunter, Jakarta Utara. Tersangka diamankan pada sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi atau 3 jam setelah pihak keluarga melaporkan ke Polres Serang.

    “Jadi diamankan kurang lebih 3 jam dari laporan itu dibuat,” paparnya.

    (bri/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polres Serang sebut PT. Navyta Nabati Indonesia kemas minyak tidak sesuai takaran

    Polres Serang sebut PT. Navyta Nabati Indonesia kemas minyak tidak sesuai takaran

    Sumber foto: Mamo Erfanto/elshinta.com

    Polres Serang sebut PT. Navyta Nabati Indonesia kemas minyak tidak sesuai takaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 13 Maret 2025 – 19:14 WIB

    Elshinta.com – Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat terkait pengurangan takaran minyak 1 liter. Polres Serang melalui Satreskrim bersama dinas terkait menemukan takaran minyak yang kurang saat melakukan oprasi pasar di bulan Ramadan. Rabu (12/3/2025).

    “Temuan minyak goreng takaran 1liter menjadi 750ml yang diproduksi oleh PT. Navyta Nabati Indonesi, Tangerang Banten. berupa kemasan botol dengan ukuran 1 liter ditemukan tidak sesuai dengan takaran yaitu 750 ml,” jelas Kapolres Serang Akbp Condro Sasongko seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Mamo Erfanto, Kamis (13/3).

    Oprasi pasar yang digelar Polres Serang di berapa tempat perbelanjaan serta pasar pasar tradisional hanya menemukan takaran yang tidak yakni, yang diproduksi oleh PT. Navyta Nabati Indonesi. 

    “Pemilik toko telah dimintai keterangan terkait termuan tersebut,” ujarnya.

    Kegiatan tersebut mengecek minyak goreng merek MinyaKita berupa kemasan pouch/plastik dengan ukuran 1 liter setelah dicek sesuai dengan takaran, lanjut AKBP Condro Sasongko. 
     
    Setelah mendapatkan temuan petugas melakukan koordinasi dengan dinas terkait untk menarik produk tersebut kemudian melakukan penyelidikan sampai dengan produsen.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Satgas Pangan Polres Serang Cek Pasar Ciruas, Pastikan Harga Bahan Pokok Aman

    Satgas Pangan Polres Serang Cek Pasar Ciruas, Pastikan Harga Bahan Pokok Aman

    Jakarta

    Satgas Pangan Polres Serang Bersama Dinas UMKM Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Serang melakukan sidak ke Pasar Ciruas. Kegiatan itu untuk memastikan harga ayam potong dan stok pangan aman jelang Ramadan.

    Khusus untuk di Pasar Ciruas, yang merupakan pasar di Kabupaten Serang menemukan ada komoditi yang naik dalam ukuran kilogram. Pertama harga ayam potong dari Rp 35 ribu menjadi Rp 38 ribu. Telur dari Rp 30 ribu menjadi Rp 32 ribu, cabe keriting dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu, bawang merah dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu serta daging ayam sapi dari Rp 135 ribu menjadi Rp 140 ribu.

    “Perkembangan saat ini untuk ketersediaan bahan pokok di sejumlah Pasar tradisional termasuk Pasar Ciruas relatif normal dan tidak terjadi kelangkaan terhadap komoditi yang saat ini mengalami kenaikan,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Jumat (28/2/2025).

    Khusus untuk gudang Bulog Singamerta di Ciruas, stok juga dinilai untuk pasokan beras. Harga lain menurutnya masih normal kecuali enam komoditi di atas karena meningkatkan permintaan konsumen di pasar.

    Satgas Pangan katanya, akan terus membantu untuk memonitor dan mengawasi ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat. Ini dilakukan demi menjaga ketersediaan bahan pokok apalagi di bulan Ramadan.

    “Satgas Pangan akan terus memonitor, jangan sampai masyarakat kesulitan untuk mengakses berbagai komoditas bahan pokok harian tersebut di bulan suci Ramadan 1446 H,”tambahnya.

    Ia menegaskan jangan sampai ada spekulan atau penimbun dan kejahatan kartel yang bisa mengancam ketersediaan pangan bagi masyarakat. Menurutnya, ada konsekuensi hukum bagi yang melakukan kejahatan termasuk jika ada perbuatan curang.

    “Saya tegaskan jangan ada yang bermain curang. Kalau ada spekulan bermain menampung barang ataupun menimbun, akan saya tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

    (bri/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Petani Kampung Pasir Situ dan Polres Serang panen 60 ton jagung 

    Petani Kampung Pasir Situ dan Polres Serang panen 60 ton jagung 

    Sumber foto: Mamo Erfanto/elshinta.com.

    Petani Kampung Pasir Situ dan Polres Serang panen 60 ton jagung 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 20:43 WIB

    Elshinta.com – Memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif oleh para petani Kampung Pasir Situ, Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang bersama Polres Serang akhir tahun 2025 lalu kini mampu mengahasilkan panen jagung berkualitas hingga 60 ton.

    Dimulai sejak adanya intruksi Persiden terpilih Probowo Subianto untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif menjadi lahan produktif sebagai ketahanan pangan nasional. Petani Kampung Pasir Situ bersama Polres Serang menggarap lahan tidak produktif seluas kurang lebih 10 hektar menjadi perkebunan jagung. 

    Setelah kurang lebih 4 (empat) bulan dikelalo, panen jagung perdana dilakukan oleh para petani bersama Polres Serang yang dihadiri langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto. 

    Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko dan para petani melakukan panen raya sekaligus penanaman benih jagung dalam rangka mendukung program Asta Cita Swasembada Pangan yang dijalankan Polres Serang, Kamis (20/2).

    Dalam program ketahanan pangan nasional di Kampung Pasir Situ, Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo ini, Polres Serang bekerjasama dengan Kelompok Tani Mekarbaru melalukan panen raya di lahan seluas 10 hektar dengan hasil panen kurang lebih 60 ton jagung.

    Irjen Suyudi Ario Seto menyampaikan apresiasi kepada kelompok tani yang telah membantu Polres Serang dalam mendukung program Asta Cita Swasembada Pangan. Apresiasi juga disampaikan kepada Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko yang telah sukses menjalankan panen raya.

    “Kegiatan panen raya ini merupakan bentuk nyata kolaborasi Kapolres Serang dalam mendukung program ketahanan pangan serta kesejahteraan kelompok tani di wilayah Kabupaten Serang,” ucap Kapolda dalam sambutannya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Mamo Erfanto, Kamis (20/2). 

    Kapolda menegaskan program ketahanan pangan ini harus terus dikembangkan oleh para kelompok tani agar hasil pertanian semakin meningkat agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. 

    Kapolda berharap hasil panen yang dinilai cukup bagus ini bisa memotivasi kelompok tani untuk terus berinovasi di sektor pertanian agar hasilnya lebih ditingkatkan lagi.

    “Saya sampaikan bahwa di Provinsi Banten ini ada 16 perusahaan besar yang dapat menerima jagung hibrida untuk diolah menjadi makanan ternak. Jadi ngga usah khawatir, kebutuhan perusahaan untuk jagung ini mencapai 1.200 ton pertahun,” jelasnya.

    Di tempat yang sama Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengatakan panen raya jagung ini sebagai bukti komitmen Polres Serang dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam swasembada pangan.

    Kapolres menyampaikan apresiasi kepada kelompok tani yang telah mendukung program Asta Cita Swasembada Pangan hingga terlaksana panen raya jagung. 

    Kapolres berharap panen raya jagung perdana di lahan 10 hektar ini dijadikan motivasi untuk mengembangkan lahan pertanian lebih luas lagi.

    “Panen raya jagung ini menjadi bukti dari komitmen Polres Serang dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Saya mengapresiasi kepada kelompok tani Desa Mekarbaru yang telah sukses melaksanakan panen raya sesuai target kurang dari 4 bulan,” kata Kapolres.

    Condro juga menjelaskan usai panen raya, juga akan dilakukan penanaman kembali bibit jagung. Untuk penanaman bibit jagung yang kedua ini, lahan yang disiapkan bertambah 6 hektar, sehingga total lahan menjadi 16 hektar.

    “Sesuai permintaan dari kelompok tani yang telah menyiapkan lahan tambahan lahan seluas 6 hektar, kami telah menyiapkan seluruh bantuan yang dibutuhkan kelompok tani,” kata mantan Kasubdit Tipidter dan Indag Ditreskrumsus Polda Banten.

    Bantuan yang diberikan berupa bibit jagung sebanyak 100 kg, urea 2,5 ton, NPK 2,5 ton, pupuk organik 1 ton, pembasmi gulma 90 botol, pembasmi hama 50 botol dan 20 kg, serta alat tanam jagung (corn seeder).

    Sementara Ketua Kelompok Tani Kecamatan Kopo, Adi Sumadi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Serang yang telah berkenan melibatkan kelompok tani dengan memberi bantuan dalam mendukung program Asta Cita Swasembada Pangan.

    “Kepada bapak Condro Sasongko, saya mewakili kelompok tani menyampaikan terima kasih atas support dan bantuan yang telah diberikan dalam mendukung program ketahanan pangan. Alhamdulillah panen raya jagung perdana ini akan menghasilkan hasil yang maksimal, paling tidak sekitar 60 ton kita dapat,” kata Adi Sumadi.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bobon Santoso dan Kapolres Serang Masak Besar 1.500 Porsi Soto Tangkar untuk Pelajar

    Bobon Santoso dan Kapolres Serang Masak Besar 1.500 Porsi Soto Tangkar untuk Pelajar

    Liputan6.com, Serang – Bobon Santoso bersama Polres Serang masak besar sebanyak 1.500 porsi untuk dibagikan ke pelajar di Kabupaten Serang, Banten, sebagai bentuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bobon yang mengenakan seragam Polri dengan pangkat Iptu, memasak soto tangkar, telur rebus, hingga es teh manis untuk makan siang bersama pelajar, masyarakat dan personel Polres Serang.

    Dengan menggunakan tiga kuali besar, Bobon Santoso memasak di lapangan Polres Serang dan disaksikan ribuan pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga SMA sederajat. “Untuk hari ini kegiatan bersama Polres Serang, masak besar, mendukung program pemerintah makan bergizi gratis, yang memang saat ini di Kabupaten Serang belum maksimal, tapi kita percaya itu nanti akan hadir disini,” ujar Bobon Santoso, di sela-sela masak besarnya, Jumat, (21/2/2025).

    Bobon menyatakan bahwa dia memilih Kapolres Serang, karena AKBP Condro Sasongko dikenal sebagai personel Polri yang lucu dengan berbagai tingkah jenakanya yang ramai di media sosial. Koki yang juga pernah masak besar di wilayah Papua bersama TNI itu bercerita dirinya kagum dengan sosok Kapolres berkepala plontos, karena bisa membuat masyarakat tertawa dengan segala tingkat lucu nya yang mirip para pemain Srimulat.

    “Kita pilih di Polres Serang karena ada Kapolres Serang yang lucu, menampilkan sisi unik dari kepolisian, kemudian kita bisa melihat yang humanis, deket dengan masyarakat, begitu kita ajak kolaborasi ini cepet di respon,” terangnya.

  • Tukang Cukur di Serang Ditangkap Usai Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus

    Tukang Cukur di Serang Ditangkap Usai Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus

    Jakarta

    Pria bernama MA (25) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cukur ditangkap unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Serang karena mencabuli anak berkebutuhan khusus. Aksinya dilakukan di sebuah ruko yang berada di Kabupaten Serang.

    Kapolres Serang AKBP Condro menyebut MA ditangkap siang tadi di salah satu kecamatan di Kabupaten Serang. Pelaku melakukan aksi pencabulan ke korban yang berusia 15 tahun pada 19 November 2024 lalu.

    “Korban dibujuk dan dirayu masuk ke ruko dengan dalih akan mengantarkan pulang, korban dan tersangka bertetangga,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Kamis (9/1/2025).

    Di malam kejadian, korban disebut tersesat usai ke rumah temannya. Tersangka MA yang melihat korban melintas lantas memasukan korban masuk ke ruko tempatnya bekerja.

    Di malam itu juga tersangka melakukan kekerasan seksual ke korban. Pagi harinya, tersangka mengantarkan korban pulang namun tidak sampai ke rumah.

    “Tersangka mengancam korban agar tidak melapor ke orang tuanya,” tambahnya.

    “Dari pemeriksaan tersangka mengakui, motifnya tergoda dan terbawa hawa nafsu,”papar Kapolres.

    Tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat (1) atau Pasal 81 ayat (2) jo Pasal 76 D dan/atau Pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E Undang-Undang tentang tentang Perlindungan Anak. Ia diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun.

    (bri/dek)

  • Kapolres Serang Pamer Program ‘Ngariung Iman-Aman’ Turunkan Angka Kriminal

    Kapolres Serang Pamer Program ‘Ngariung Iman-Aman’ Turunkan Angka Kriminal

    Serang

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menyebut bahwa kasus kriminal turun berkat ada program ‘Ngariung Iman’ dan Ngariung Aman. Kejahatan sepanjang 2024 turun dibandingkan tahun 2023 dari 1.510 kasus menjadi 963 kasus.

    “Dari catatan akhir tahun, angka tindak kejahatan sepanjang 2024 turun sebesar 36 persen dibanding tahun 2023 dari 1.510 menjadi 963 kasus dengan jumlah penyelesaian, sebanyak 830 kasus. Sementara tahun 2023, dari 1.510 kasus kejahatan, 921 berhasil diselesaikan,” ujar Condro, Senin (30/12/2024).

    Dari ratusan kasus itu ada pengungkapan yang menjadi perhatian publik di Kabupaten Serang. Yaitu kasus packing beras dari yang tidak layak konsumsi yang dioplos pemutih dan pengharum. Termasuk dioplos dengan beras premium dari Bulog.

    “Barang bukti kasus ini 25 ton beras Bulog, 5 ton beras sudah dioplos,” ungkapnya.

    Kemudian, untuk kasus Narkoba, memang ada kenaikan 10 kasus di tahun ini dari 92 kasus di tahun sebelumnya menjadi 102 kasus. Penyelesain perkaranya sebanyak 99 perkara.

    “Pengungkapan kasus narkoba yang menonjol pada 2024 ini adalah pengungkapan peredaran sabu jaringan internasional dengan barang bukti 23,9 kg sabu serta 805 butir pil ekstasi,” jelasnya.

    “Untuk korban meninggal dunia juga turun dari 121 di tahun 2023 menjadi 82 jiwa pada 2024 dengan kerugian materi mencapai Rp 1.191.000.000,” jelasnya.

    Condro mengungkap bahwa menurunnya angka kejahatan dan gangguan kamtibmas di Kabupaten Serang salah satunya dengan pengoptimalan program Ngariung Iman Ngariung Aman. Program ini ia gulirkan sejak Januari 2024.

    Program ini dilakukan dengan dua kali dalam satu hari dengan hadir ke warga-warga di desa. Ia mendengarkan problem di masyarakat termasuk curhat mereka soal layanan publik.

    “Setiap problem yang disampaikan masyarakat harus segera diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Ini sebagai bentuk kehadiran Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tandasnya.

    (bri/azh)

  • Gegara Tanya Utang Piutang, Berujung Penganiayaan hingga Penusukan di Tebet Jaksel – Page 3

    Gegara Tanya Utang Piutang, Berujung Penganiayaan hingga Penusukan di Tebet Jaksel – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Keributan terjadi di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Selasa sore 17 Desember 2024. Seorang pria berinisial IM (36) ditikam hingga alami luka-luka.

    Hasil pemeriksaan, keributan dipicu persoalan utang piutang. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, SH (30) menghampiri korban yang sedang menemui temannya.

    “Pelaku menanyakan masalah utang keluarga korban, tetapi korban merasa tidak ikut campur,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    Dia menerangkan, mereka berdua kemudian terlibat cek-cok mulut hingga berujung pada penganiayaan. Menurut Ade Ary, korban dipukul lima kali di bagian wajah.

    Dia mengatakan, keributan sempat dipisahkan oleh warga setempat. Namun ketika korban hendak pulang, pelaku kembali mengejar korban melakukan penusukan.

    “Dan menusuk korban sebanyak 5 kali menggunakan gunting. Dan kejadian tersebut dipisahkan warga,” papar Ade Ary.

    Terkait kejadian ini, polisi langsung turun melakukan penyelidikan. Pelaku pun telah ditangkap pada Rabu (18/12/2024) dini hari.

    “Tadi pagi, dini hari (ditangkap) di daerah Serpong. Korban saat ini sehat, sudah pulang ke Bogor,” kata Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP M. Suwarno dikonfirmasi terpisah, Rabu (18/12/2024).

    Sebelumnya, tertangkap basah bawa sembako dan isi warung hasil curian menggunakan mobil pikap, dua maling spesialis warung ditangkap Satreskrim Polres Serang.

    Pelaku NU (52) dan SN (58) akan menghajar polisi yang mengejarnya menggunakan kunci roda, kemudian berupaya kabur. Tak ingin buruannya kabur, polisi menembak kaki NU warga Jawilan, Kabupaten Serang, serta SN penduduk Maja, Kabupaten Lebak.

    “Sekitar pukul 04.30 saat melintas di jalan raya Tambak-Pamarayan, Tim Resmob mencurigai kendaraan losbak yang mengangkut sembako,” kata Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, Minggu 15 Desember 2024.

     

    Polisi masih terus menggali keterangan dari anak berusia 14 tahun yang tega menusuk ayah dan neneknya hingga tewas. Polisi juga menggelar olah TKP di rumah tempat kejadian penusukan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

  • Ketakutan Pimpinan Ponpes Sembunyi di Plafon karena Diamuk Warga, Gazebo Dibakar, Polisi Bertindak

    Ketakutan Pimpinan Ponpes Sembunyi di Plafon karena Diamuk Warga, Gazebo Dibakar, Polisi Bertindak

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi pimpinan ponpes sembunyi di plafon viral di media sosial.

    Pimpinan pondok pesantren tersebut diketahui berinisial KH.

    Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Serang, Banten.

    KH sembunyi di plafon karena diamuk warga.

    Pemicunya KH diduga melakukan pencabulan terhadap santriwatinya di Pondok Pesantren Bani Ma’mun Cikande.

    KH yang mengetahui hal tersebut kemudian berusaha melarikan diri dengan cara bersembunyi dari kejaran warga. 

    Namun persembunyian tersebut tidak berlangsung lama lantaran personel gabungan Polres Serang dan Polsek Cikande berhasil mengetahui lokasinya. 

    KH nekat bersembunyi dari atas plafon rumahnya demi menghindari massa yang telah menggeruduk kediamannya.

    Penangkapan KH dipimpin langsung oleh Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko. 

    Ketakutan KH tersebut beralasan lantaran aksi massa yang kesal sudah sangat anarkis. 

    Massa membakar dua gazebo serta merusak seluruh kobong serta tempat pimpinan ponpes.

    Kepala Desa Gembor Udik, Arsyad membenarkan terkait adanya kejadian tersebut.

    Warga mengamuk lantaran salah seorang santriwati diduga dicabuli oleh seorang ustadz inisial KH yang merupakan pimpinan ponpes.

    “Tempat duduk duduk (gazebo) anak santri saja dibakar. Tapi langsung dipadamkan, itu spontan saja oleh warga, ada juga warga luar, kejadiannya sekitar pukul 14.00 sampai pukul 15.00 WIB,” ujar Arsyad kepada wartawan, dikutip dari Wartakotalive pada Senin (2/12/2024).

    Pimpinan ponpes sembunyi di plafon karena takut diamuk warga. Ia diduga melakukan pencabulan terhadap santriwati. (via Wartakotalive)

    Kejadian itu diduga terkait pencabulan yang dilakukan pimpinan ponpes dan sudah dilaporkan ke Polres Serang,” sambungnya.

    Arsyad mengungkapkan, pimpinan ponpes KH sendiri memang sangat tertutup.

    Bahkan, sama aparat desa setempat pun tidak kenal.

    Sehingga sampai saat ini pun pihaknya tidak tahu nama dari ponpes tersebut.

    Arsyad mengatakan, hingga sore hari Minggu menjelang maghrib warga masih berkumpul di pondok pesantren.

    Puluhan personil Polres Serang dan Polsek Cikande masih menjaga di kawasan ponpes.

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko membenarkan terjadinya peristiwa pengrusakan bangunan ponpes dan rumah KH oleh ratusan massa.

    Kapolres juga membenarkan peristiwa pengrusakan dipicu dari dugaan pimpinan ponpesberinisial KH telah melakukan tindakan asusila kepada santriwatinya.

    “Benar telah terjadi pengrusakan bangunan ponpes oleh sejumlah warga buntut dari peristiwa dugaan tindakan asusila yang dilakukan pimpinan ponpes,”ujar AKBP Condro Sasongko.

    Kapolres mengatakan pimpinan ponpes berinisial KH telah berhasil diamankan saat bersembunyi di atas plafon rumah warga tidak jauh dari lokasi ponpes Bani Ma’mun Kobak.

    “Pimpinan ponpes yang diduga melakukan tindakan asusila berhasil diamankan ketika bersembunyi di atas plafon rumah warga beberapa saat setelah peristiwa pengrusakan terjadi. Saat ini KH masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolres Serang,” kata AKBP Condro Sasongko.

    Kasus lainnya, video seorang santri di Aceh Barat merintih kesakitan lantaran disiram air cabai viral di media sosial.

    Tak hanya disiram air cabai sampai kepanasan, santri tersebut juga digunduli wanita yang ternyata istri pimpinan ponpes.

    Kini pelaku telah ditangkap polisi.

    Adapun wanita pelaku yang tega menyirami santri pakai air cabai sampai menjerit kepanasan ternyata istri pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Aceh Barat.

    Sosok istri pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Aceh Barat tersebut berinisial NN (40).

    NN merupakan istri dari pimpinan pesantren.

    Atas kejahatannya, NN mengakibatkan korban merasakan sakit yang parah, termasuk rasa panas di bagian tubuhnya.

    Alasan NN melakukan kekerasan kepada santri tersebut karena korban melakukan kesalahan.

    Ksus ini terkuak setelah videonya viral beredar di media sosial.

    Terlihat video menunjukkan kondisi santri yang menangis kesakitan saat dibersihkan oleh keluarganya menggunakan sabun mandi.

    Dalam video tersebut, korban terlihat berusaha meredakan rasa perih dengan meloncat ke dalam bak mandi.

    Kini Polres Aceh Barat memeriksa wanita berinisial NN, istri pimpinan salah satu dayah di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat.

    Wanita ini diperiksa sebagai terlapor atas dugaan menyiram air cabai terhadap seorang santri berusia 13 tahun di dayah tersebut pada Senin (30/9/2024).

    Terlapor melakukan hal ini sebagai hukuman karena santri ini ketahuan merokok.

    Kasus yang videonya tersebut sudah viral akhirnya dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Aceh Barat, Selasa (1/10/2024) malam.

    Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana, melalui Kasat Reskrim, Iptu Fachmi Suciandy, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (2/10/2024).

    Menurutnya, pelaku diperiksa setelah pihak keluarga korban melapor kasus ini ke Polres Aceh Barat, Selasa (1/10/2024) malam.

    “Saat ini pelaku sedang kita mintai keterangan lebih lanjut terkait dugaan penyiraman air cabai ke salah satu santrinya,” ujar Iptu Fachmi Suciandy.

    Santri di Aceh disiram air cabai oleh istri pimpinan ponpes. (Tribun-medan)

    Pemanggilan terhadap NN (40) dilakukan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/123/X/2024/SPKT/POLRES ACEH BARAT/Polda Aceh, yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak.

    “Petugas kami dari unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) tengah mendalami kasus ini,” tambah Iptu Fachmi Suciandy.

    Proses kasus ini masih berjalan dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus yang viral di media sosial maupun media online di Aceh Barat tersebut. 

    Jika terbukti bersalah, NN akan terancam dikenakan Pasal Kekerasan terhadap Anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76.c jo Pasal 80 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

    Hingga saat ini, NN masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Barat untuk mendalami lebih lanjut terkait dugaan penyiraman air cabai tersebut.

    Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini agar dapat memberikan keadilan bagi korban.

    Mereka juga mengingatkan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan dan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

    Dalam laporan keluarga santri, korban mengalami penyiksaan yang berupa penyiraman air cabai dan pencukuran rambut.

    Penyiksaan ini sebagai bentuk hukuman setelah ketahuan merokok di lembaga pendidikan tersebut.

    Terkini, korban harus dijemput oleh keluarganya dan dirawat oleh neneknya setelah mengalami kesakitan akibat insiden tersebut.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Warga Serang Rusak Ponpes Milik Terduga Pelaku Pencabulan Santriwati

    Warga Serang Rusak Ponpes Milik Terduga Pelaku Pencabulan Santriwati

    Serang

    Pesantren tradisional Bani Ma’mun yang juga digunakan untuk padepokan di Kampung Badak, Desa Gembor Udik, Cikande, Kabupaten Serang, digeruduk massa yang geram. Warga marah dan merusak bangunan milik pengasuh inisial KH yang diduga melakukan pencabulan ke santriwatinya.

    “Benar telah telah terjadi perusakan bangunan ponpes oleh sejumlah warga buntut dari peristiwa dugaan tindakan asusila yang dilakukan pimpinan ponpes,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Minggu (1/12/2024).

    Dari video yang beredar di masyarakat, warga menggeruduk rumah terduga pelaku inisial KH. Kaca dan bangunan dirusak massa yang melampiaskan kemaran. Ada warga juga yang merusak bangunan semi permanen.

    Kapolres mengatakan pimpinan ponpes sendiri inisial KH saat ini sudah diamankan. Ia turun sendiri bersama jajaran untuk mengamankan pelaku yang sembunyi di plafon rumah warga.

    “Pimpinan ponpes yang diduga melakukan tindakan asusila berhasil diamankan ketika bersembunyi di atas plafon rumah warga beberapa saat setelah peristiwa perusakan terjadi. Saat ini KH masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolres Serang,” ujarnya.

    Aksi warga melakukan pengrusakan sendiri terjadi pada sore tadi. Saat ini, kondisi di lokasi sudah kondusif dan masyarakat diminta untuk tenang.

    (bri/maa)