California (beritajatim.com) – Keberhasilan Paris Saint-Germain menjuarai Liga Champions ternyata bukan kebetulan belaka. Buktinya, mereka masih sanggup melanjutkan performa hebat mereka di Piala Dunia Antarklub saat mengalahkan Atletico Madrid dengan skor telak 4-0 dini hari tadi pada matchday pertama fase grup.
Empat gol Les Parisiens dibagi rata ke empat pemain dengan dua gol terjadi di masing-masing babak. Yakni Fabian Ruiz dan Vitinha di babak pertama (19′ dan 45+1′) serta Senny Mayulu dan Lee Kang-in (90+7′).
Memang, masih ada dua matchday lagi yang harus dijalani PSG di fase grup. Tetapi, dua lawan tersisa, secara kualitas, berbeda jauh dari Atletico. Artinya, PSG di atas kertas sangat mungkin bisa menang mudah. Yakni melawan Botafogo (20/6) dan Seattle Sounders (24/6). Bisa dibilang, satu kaki PSG sudah ada di 16 besar.
“Kami adalah favorit juara Piala Dunia Antarklub. Aku sangat percaya itu,” papar entraineur PSG Luis Enrique dilansir ESPN.
Tetapi, beberapa kontroversi mengiringi PSG saat memenangi laga yang dimainkan di Rose Bowl Stadium, California itu. Salah satunya ketika gol Julian Alvarez pada menit ke-57 dianulir VAR (video assistant referee).
Pemicunya, sesaat sebelum Alvarez mencetak gol, kapten Koke diklaim melanggar wide attacker PSG Desire Doue. Kontroversi selanjutnya adalah ketika bek Clement Lenglet mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-77. Keluarnya Lenglet jadi muara PSG mampu mencetak dua gol terakhir.
“Dua insiden itu membuat kami seolah terlihat seperti pesakitan. Aku tidak ingin berbicara lagi tentang kepemimpinan wasit (Istvan Kovacs asal Rumania, Red)” ujar entrenador Atletico Diego Simeone. (dio)
