JAKARTA – Totalitas Yuki Kato dalam memerankan karakter Maya dalam serial terbarunya, Still Single, ternyata membawa dampak yang tak terduga bagi kondisi fisiknya.
Aktris blasteran Indonesia-Jepang ini mengungkapkan bahwa penyakit skoliosis yang telah lama diidapnya kembali kambuh, bahkan bertambah parah, akibat pendalaman peran yang intens.
“Terus kedua, Mas, jadi Maya pegal banget. Skoliosis gue dimarahin sama instruktur gue, nambah, bro. Sumpah,” ungkap Yuki Kato di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.
Rupanya, karakter Maya yang ia perankan memiliki postur tubuh yang cenderung membungkuk dan ceroboh. Kebiasaan ini tanpa sadar terbawa selama proses syuting yang berlangsung kurang lebih tiga bulan.
“Kan waktu itu kita sempat ada break. Terus gue gini pas break, ‘Waduh, kok badan gue pegel-pegel, Pak?’ Terus gue kayak, ‘Ah, pilates ah! Pilates dong saya,’” cerita Yuki Kato.
Namun, sesi pilates yang dijalaninya justru membawa kabar buruk dari sang instruktur. “Tiba-tiba instruktur saya gini, ‘Ya ampun, kamu habis ngapain, Ki?’ Hah? ‘Habis syuting.’ ‘Ya ampun, aku ulang lagi nih badan kamu dari awal.’ Jadi katanya cara jalan aku, apa gitu-gitu, error lagi gue,” bebernya.
Kondisi ini sempat membuatnya berpikir untuk berhenti sejenak dari pilates. “Iya, terus gue kayak, ‘Hah, kok gitu? Kita jangan pilates dulu ya, sayang paket.’ Gitu,” sambung Yuki Kato.
Meskipun harus menahan sakit akibat skoliosisnya yang kambuh, Yuki Kato mengaku sangat totalitas dalam memerankan Maya. Ia bahkan menyebut proses pendalaman karakter ini terasa sangat spesial.
“(Serial) Still Single ini untuk pendalaman karakternya sangat spesial dan terasa seperti mengurus karena saya sudah punya anak, jadinya rasanya kayak lagi ngurus anak kucing aja gitu. Kayak benar-benar dirawat banget karakter ini untuk dimainkan,” ujar Yuki Kato.
Totalitasnya ini juga didukung oleh sutradara dan lawan mainnya. Ia banyak berdiskusi dengan sutradara Omar Helmi untuk membedah karakter Maya lebih dalam.
“Dan maksudnya sutradara kita, yaitu Mas Omar Helmi, juga sangat open untuk berdiskusi, untuk membedah Maya itu sendiri supaya aku lebih kenal sama Maya. Terus habis itu kita juga ada momen-momen antara Maya sama Yuda, atau Maya sama Dasha, kami bertiga, terus habis itu antara aku sama Ibu sama Bapak,” lanjut Yuki.
Waktu persiapan yang panjang juga menjadi salah satu faktor yang membantunya membangun chemistry dengan para pemain lain.
“Jadi memang karena waktunya yang panjang itu, persiapan untuk Maya ketemu sama karakter-karakter yang lain jadi lebih banyak saling mengenalnya,” tambahnya.
Untuk membantunya masuk ke dalam karakter Maya, Yuki bahkan memiliki ritual khusus sebelum syuting, yaitu dengan mendengarkan playlist lagu dan menggunakan parfum khusus untuk Maya.
“Tapi untuk membantu aku setiap mau syuting, mau ke set, ada playlist lagu dan aku punya parfum buat Maya sebenarnya. Jadi wangi-wangian itu juga ngaruh buat aku ke Maya yang lagi di fase awal, kayak gitu sih,” pungkasnya.
Clarissa Tanoesoedibjo selaku Deputy CEO VISION+ mengungkapkan, serial ini menghadirkan cerita yang sangat relevan dengan realita generasi muda Indonesia.
“Di balik kisah cintanya, Still Single sebenarnya menggambarkan realita yang banyak orang alami, tentang tekanan untuk menikah, pencarian jati diri, sampai kepercayaan pada hal-hal seperti astrologi yang populer,” ujarnya.
“Kami ingin penonton tidak hanya terhibur, tapi juga merasa dekat dengan karakter-karakternya.”
Serial Still Single akan tayang mulai 17 Oktober mendatang di Vision+.



