Tag: Chriswanto Santoso

  • LDII Titipkan 10 Poin Pembenahan Layanan Haji dan Umroh kepada Gus Irfan

    LDII Titipkan 10 Poin Pembenahan Layanan Haji dan Umroh kepada Gus Irfan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh kepada Menteri Haji dan Umroh RI pertama, KH Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan dalam mentrasformasi pelayanan haji dan umroh. Apresiasi serupa juga diberikan LDII kepada Wakil Menteri Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak.

    Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menilai sosok Gus Irfan memiliki kapasitas, integritas, serta pengalaman keagamaan yang mumpuni. Menurutnya, penyelenggaraan ibadah haji membutuhkan pemimpin yang bukan hanya memahami manajemen pelayanan, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan kepedulian terhadap jamaah.

    “LDII mengapresiasi penunjukan Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah. Beliau dikenal memiliki rekam jejak yang baik dalam dunia pesantren, sekaligus berkomitmen tinggi terhadap pelayanan umat. Selain itu Wamen Haji dan Umroh Dahnil Anzar Simanjuntak juga sosok yang mumpuni dalam perubahan tata kelola haji nasional. Kami yakin beliau bisa menghadirkan penyelenggaraan ibadah haji yang transparan, efisien, dan penuh kebarokahan,” ujar KH Chriswanto Santoso dalam keterangan persnya pada Rabu (10/9/2025).

    Lebih lanjut, DPP LDII berharap ke depan penyelenggaraan haji semakin berorientasi pada peningkatan kualitas layanan, transparansi anggaran, dan kepuasan jamaah. “Haji adalah ibadah akbar umat Islam. Penyelenggaraannya harus menghadirkan ketenangan, kenyamanan, serta pengalaman spiritual yang mendalam. Kami percaya Gus Irfan dan Bang Dahnil mampu mewujudkan itu. Kami menitipkan harapan besar pada jajaran Kementrian Haji dan Umroh RI ini,” tegas Chriswanto.

    Menurut dia, pelayanan terhadap jamaah haji harus ditempatkan sebagai prioritas utama. “Haji bukan hanya perjalanan ibadah, tapi juga perjalanan spiritual yang menjadi kenangan seumur hidup. Karena itu, negara harus menjamin keselamatan, kenyamanan, kesehatan, serta kepuasan jamaah dalam setiap tahap pelaksanaan,” ujar KH Chriswanto.

    LDII menurut KH Chriswanto telah menitipkan 10 poin pembenahan layanan, beberapa di antaranya adalah pelayanan terbaik bagi seluruh jemaah tanpa diskriminasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana serta fasilitas. Efisiensi biaya tanpa mengurangi kualitas layanan. Perhatian terhadap kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan jemaah sebagai prioritas dan peningkatan pengalaman spiritual, agar jemaah pulang membawa predikat haji mabrur.

    “LDII berharap pemerintah terus meningkatkan inovasi layanan, mulai dari sistem digitalisasi, edukasi manasik, hingga penguatan tenaga pendamping di lapangan. Dengan begitu, jamaah haji Indonesia bisa lebih fokus dalam beribadah. Salah satu yang paling penting adalah memperpendek antrean haji,” tambah KH Chriswanto.

    LDII juga menegaskan komitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menyukseskan program-program keagamaan, khususnya dalam bidang haji dan umrah. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat ikhtiar bangsa Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji [tok/aje]

  • Ketum LDII Sampaikan Bela Sungkawa, Minta Para Elit Dengar Aspirasi Rakyat

    Ketum LDII Sampaikan Bela Sungkawa, Minta Para Elit Dengar Aspirasi Rakyat

    Surabaya (beritajatim.com) – Kerusuhan di Jakarta, Surabaya dan beberapa daerah lain akibat meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, diharapkan tidak meluas dan berakibat krisis sosial. Semua pihak harus menjaga diri demi keamanan dan ketertiban bersama, sekaligus menata kembali kehidupan dan berbangsa dan bernegara.

    Pesan ini disampaikan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) X LDII Jawa Timur di Gedung Serba Guna Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya.

    “Peristiwa tragis ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga memicu ketegangan sosial di tengah masyarakat. Kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya saudara Affan Kurniawan, dalam peristiwa unjuk rasa massa pada hari Kamis malam (28/8/2025) di Jakarta. Semoga almarhum mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan dapat menghadapi dengan sabar, memperoleh keadilan yang semestinya. Kami berharap peristiwa ini tidak menimbulkan krisis sosial yang berkelanjutan, yang ditandai dengan kerusuhan dan penjarahan,” ujar Chriswanto.

    DPP LDII menekankan pentingnya aparat keamanan bertindak lebih humanis dan mengutamakan prinsip perlindungan terhadap masyarakat sipil dalam setiap operasi di lapangan. Menurut LDII, segenting apapun yang dihadapi, aparat keamanan seharusnya terlatih dan tetap memperhatikan aspek keselamatan warga agar dapat menghindari korban.

    “Tugas aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban adalah pekerjaan berat, tetapi keselamatan rakyat tetap harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai rakyat kecil justru menjadi korban dan semakin jauh dari rasa aman. Kami mengajak semua pihak untuk menahan diri. Mari percayakan proses hukum kepada pihak berwenang, sebagaimana janji Kapolri untuk bertindak secara professional dan transparan dalam menyelesaikan permasalahan. Diharapkan peristiwa ini tidak menimbulkan luka sosial yang lebih mendalam,” tegasnya.

    LDII juga menyerukan pada masyarakat agar menahan diri, tidak terprovokasi dan menghindari tindakan anarkis yang justru memperkeruh keadaan. Jangan sampai terprovokasi oleh kepentingan pihak-pihak yang ingin membuat kekacauan politik dan instabilitas negara dan menambah jatuhnya korban dari masyarakat sipil maupun aparat keamanan.

    “Kami minta agar para elit politik, para pejabat negara, anggota legislatif, para pengambil kebijakan dan pimpinan TNI serta Polri agar lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang mengedepankan kesantunan, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat. Para elit ini harus lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan jangan bertindak yang dapat melukai hati rakyat. Masyarakat harus diberikan keteladanan bukan tontonan yang provokatif,” tegas Chriswanto.

    LDII juga menyerukan seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan musyawarah, dialog, dan penyelesaian damai. Dengan demikian, suasana tetap kondusif dan tidak ada pihak lain yang menunggangi situasi untuk kepentingan tertentu.

    LDII meminta secara khusus pada aparat kepolisian segera melakukan instropeksi diri dan investigasi secara transparan dan adil, agar keluarga korban serta masyarakat secara umum memperoleh kejelasan hukum.

    Menurut LDII, penyelesaian yang tegas dan terbuka akan membantu meredakan ketegangan di masyarakat.

    “Keadilan harus ditegakkan, aparat yang terlibat perlu diperiksa sesuai prosedur hukum agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. Namun di sisi lain, masyarakat jangan mengambil langkah sendiri yang berpotensi merusak keamanan dan ketertiban umum,” tutur KH Chriswanto.

    LDII juga menyerukan seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan musyawarah, dialog, dan penyelesaian damai. Dengan demikian, suasana tetap kondusif dan tidak ada pihak lain yang menunggangi situasi untuk kepentingan tertentu.

    “Marilah kita menahan diri, mengendalikan emosi, dan memanjatkan doa agar keluarga korban diberi ketabahan. Bangsa ini membutuhkan kedamaian, bukan kerusuhan. Mari kita jaga persatuan kesatuan bangsa dan keselamatan bersama,” tegas KH Chriswanto.

    LDII juga memberi pesan khusus kepada para wakil rakyat agar bisa memposisikan diri sebagai pemegang mandat dari rakyat.

    “Kami menyerukan agar semua pihak, khususnya elit politik, lebih berempati pada kondisi sosial masyarakat. Aspirasi rakyat harus ditampung dengan baik agar tidak muncul keresahan dan kerusakan sosial,” ucapnya.

    LDII berpesan kepada Presiden Prabowo Subianto, bahwa tahun 2025 adalah momentum krusial. Pemerintahan baru saat ini menghadapi ekspektasi besar untuk memperbaiki penegakan hukum, mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan menjaga nilai-nilai demokrasi.

    LDII mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto, bahwa dalam menjalankan pemerintahan akan selalu berpijak pada konstitusi dan berorientasi pada kepentingan rakyat. “Kekuasaan adalah milik rakyat, dimana di dalam setiap pengambilan kebijakan harus mengedepankan manfaat dan keadilan bagi rakyat. Dan komitmen tersebut harus didukung dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran elite, baik itu ekskutif, yudikatif, maupun legislatif,” pungkas KH.Chriswanto. [tok/aje]

  • LDII minta elit politik dengarkan aspirasi rakyat

    LDII minta elit politik dengarkan aspirasi rakyat

    Jakarta (ANTARA) – DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) meminta para elit agar lebih mendengarkan aspirasi rakyat pascademonstrasi yang terjadi di Jakarta serta sejumlah daerah di Indonesia.

    “Kami minta agar para elit politik, para pejabat negara, anggota legislatif, para pengambil kebijakan dan pimpinan TNI serta Polri agar lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang mengedepankan kesantunan, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat,” kata Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu

    Menurut dia, para elit tersebut harus lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan menghindari tindakan yang dapat melukai hati rakyat. Masyarakat harus diberikan keteladanan bukan tontonan yang provokatif.

    “Para elit ini harus lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan jangan melukai hati rakyat. Masyarakat harus diberikan keteladanan yang tulus dan jangan membohongi rakyat,” tegas Chriswanto.

    LDII, sambung dia, meminta secara khusus kepada aparat kepolisian agar segera melakukan instrospeksi diri dan investigasi secara transparan dan adil sehingga keluarga korban serta masyarakat umum mendapatkan kejelasan hukum.

    Dia memandang penyelesaian yang tegas dan terbuka akan membantu meredakan ketegangan di masyarakat.

    “Keadilan harus ditegakkan, aparat yang terlibat perlu diperiksa sesuai prosedur hukum agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. Namun di sisi lain, masyarakat jangan mengambil langkah sendiri yang berpotensi merusak keamanan dan ketertiban umum,” ujar Chriswanto.

    Lebih lanjut, dia menyerukan agar seluruh elemen bangsa mengedepankan musyawarah, dialog, dan penyelesaian damai sehingga suasana tetap kondusif.

    “Marilah kita menahan diri, mengendalikan emosi, dan memanjatkan doa agar keluarga korban diberi ketabahan. Bangsa ini membutuhkan kedamaian, bukan kerusuhan. Mari kita jaga persatuan kesatuan bangsa dan keselamatan bersama,” tutur Chiswanto.

    Kendati demikian, LDII mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk selalu berpijak pada konstitusi dan berorientasi pada kepentingan rakyat dalam menjalankan pemerintahan.

    Dia menegaskan kekuasaan adalah milik rakyat sehingga dalam setiap pengambilan kebijakan harus mengedepankan manfaat dan keadilan bagi rakyat.

    “Komitmen tersebut harus didukung dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran elit, baik itu ekskutif, yudikatif, maupun legislatif,” ungkap Chriswanto.

    Sebelumnya, Chriswanto menyampaikan keprihatinan terhadap kerusuhan di Jakarta dan beberapa daerah serta meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan.

    Dia berharap agar kerusuhan tidak semakin meluas dan berujung pada krisis sosial di Indonesia.

    “Semua pihak harus menjaga diri demi keamanan dan ketertiban bersama, sekaligus menata kembali kehidupan dan berbangsa dan bernegara,” pungkas Chriswanto.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketum LDII sampaikan keprihatinan dan minta semua pihak tahan diri

    Ketum LDII sampaikan keprihatinan dan minta semua pihak tahan diri

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Chriswanto Santoso menyampaikan keprihatinan terhadap kerusuhan di Jakarta dan beberapa daerah serta meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan.

    Dia pun berharap agar kerusuhan tidak terus meluas dan berujung pada krisis sosial di Indonesia.

    “Semua pihak harus menjaga diri demi keamanan dan ketertiban bersama, sekaligus menata kembali kehidupan dan berbangsa dan bernegara,” kata Chriswanto di Jakarta, Sabtu.

    Menurut dia, peristiwa tragis itu tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga memicu ketegangan sosial di tengah masyarakat.

    Oleh karena itu, dia mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Affan Kurniawan dalam peristiwa unjuk rasa massa pada Kamis malam (28/8) di Jakarta.

    “Semoga almarhum mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan dapat menghadapi dengan sabar, memperoleh keadilan yang semestinya. Kami berharap peristiwa ini tidak menimbulkan krisis sosial yang berkelanjutan, yang ditandai degan kerusuhan dan penjarahan,” ucap Chriswanto.

    Lebih lanjut, pihaknya menekankan pentingnya aparat keamanan agar bertindak lebih humanis dan mengutamakan prinsip perlindungan terhadap masyarakat sipil dalam setiap operasi di lapangan.

    Segenting apapun situasi yang dihadapi, sambung dia, aparat keamanan seharusnya terlatih dan tetap memperhatikan aspek keselamatan warga guna menghindari jatuhnya korban.

    Dia mengungkapkan tugas aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban merupakan pekerjaan berat, namun keselamatan rakyat tetap harus menjadi prioritas utama.

    Jika rakyat menjadi korban, lanjut dia, maka rakyat akan semakin jauh dari rasa aman.

    “Kami mengajak semua pihak untuk menahan diri dan percayakan proses hukum kepada pihak berwenang, sebagaimana janji Kapolri untuk bertindak secara profesional dan transparan dalam menyelesaikan permasalahan. Diharapkan peristiwa ini tidak menimbulkan luka sosial yang lebih mendalam,” harap Chriswanto.

    Pihaknya juga menyerukan kepada masyarakat agar menahan diri, tidak terprovokasi dan menghindari tindakan anarkis yang justru memperkeruh keadaan.

    “Jangan sampai terprovokasi oleh kepentingan pihak-pihak yang ingin membuat kekacauan politik dan instabilitas negara dan menambah jatuhnya korban dari masyarakat sipil maupun aparat keamanan,” pungkas Chriswanto.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sikapi Efisiensi Anggaran Pemerintah, LDII Ajak Masyarakat Jalankan Pola Hidup Hemat – Halaman all

    Sikapi Efisiensi Anggaran Pemerintah, LDII Ajak Masyarakat Jalankan Pola Hidup Hemat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memperketat penggunaan anggaran belanja negara dalam APBN 2025 melalui efisiensi di berbagai kementerian dan lembaga.

    Anggaran sejumlah kementerian dan lembaga pun dipangkas meskipun efisiensi tersebut diupayakan tidak mengganggu layanan publik. Pada saat bersamaan, kondisi ekonomi dunia juga dalam kondisi tidak menentu.

    “Kita melihat (pengetatan anggaran) ini sebagai upaya pemerintah untuk men-setting ulang atas kondisi sekarang dengan kondisi keuangan negara yang sedang serba terbatas,” ujar Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia(LDII), KH Chriswanto Santoso di acara Media Gathering dan Buka Puasa bersama Media di kantor DPP LDII, Simprug, Jakarta Selatan, Minggu(9/3/2025).

    Dia menambahkan, puasa Ramadan merupakan momen muhasabah untuk menghitung diri sendiri.

    “Pak Prabowo pernah menyampaikan accumulative advantage, berupaya melihat sisi positif dari para pemimpin Indonesia terdahulu. Maka itu strategi efisiensi ini merupakan upaya Pemerintah melakukan muhasabah diri, menjadikan Indonesia semakin baik, bukan Indonesia gelap,” imbuhnya.

    Sementara itu Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya menambahkan, dari pendekatan agama, strategi efisiensi anggaran adalah memaksimalkan sumber daya yang terbatas untuk memaksimalkan manfaat untuk umat.

    “Para pemimpin perlu menyadari mereka dipilih untuk mengayomi masyarakat. LDII melihat upaya efisiensi ini hal yang positif tapi memicu dampak-dampak lain di masyarakat yang oleh Pemerintah perlu dikendalikan,” kata Dody.

    “Setiap kebijakan yang diluncurkan Pemerintah akan selalu memicu dampak sosialnya. Karena itu pemerintah selalu menyiapkan skema penanganan dari setiap kebijakan yang dikeluarkan,” tambahnya.

    Karena itu lanjut Dody, pemerintah harus sungguh-sungguh menjalankan kepemimpinannya untuk kebaikan dan mendorong kesejahteraan masyarakat agar tidak memicu terjadinya distrust (ketidakpercayaan) di masyarakat.

    “Pemimpin jangan mengkhianati rakyatnya,” tegasnya.

    Menyikapi efisiensi anggaran yang dijalankan Pemerintah, Chriswanto mengajak masyarakat Indonesia mengimbanginya dengan menerapkan pola hidup yang hemat efisien.

    “Salah satu indikasi ketidakpastian ekonomi dunia adalah terjadi PHK besar-besaran di sejumlah pabrik yang berorientasi ekspor. Sejak akhir 2024 dan kuartal pertama 2025 telah puluhan ribu PHK karyawan terjadi di Pulau Jawa,” kata KH Chriswanto.

    Banyaknya kasus PHK menjelang Ramadan dan Idul Fitri, KH Chriswanto mengingatkan agar masyarakat menerima cobaan tersebut dengan tawakal.

    Dia mengajak masyarakat menyikapinya dengan terus mencari alternatif pekerjaan untuk menjaga keberlangsungan ekonomi keluarga, tanpa menyikapinya secara emosional karena justru akan memicu krisis sosial.

    Dia mengajak umat Islam untuk meningkatkan kepedulian sosial. Masyarakat yang ekonominya mampu bisa membantu keluarga yang ekonominya sedang jatuh karena menjadi korban PHK atau usaha yang digelutinya sedang jatuh.

    “Dengan demikian, persoalan ekonomi bisa tertangani dalam jangka pendek,” ujar KH Chriswanto.

    Kh Chriswanto juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski program ini diharapkan bisa mendatangkan 15 juta lapangan kerja baru, dalam pelaksanaannya di lapangan program tersebut belum berjalan maksimal karena kendala anggaran dan operasional.

    “Dengan kondisi seperti ini, masyarakat harus mampu hidup sederhana. Efisien namun terus bekerja keras, ini adalah konsep muzhid-mujhid dalam Islam. Yakni, kita tidak berlebihan atau prihatin, namun tetap bekerja keras,” tuturnya.

    Optimalkan PAD

    Kepada para kepala daerah yang baru saja memenangi Pilkada Serentak, Chriswanto mengimbau agar mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menggerakkan ekonomi daerah sekaligus demi mengimbangi tren turunnya belanja kementerian.

    “PAD bisa menjadi penyelamat. Potensi pajak dan retribusi daerah harus lebih dioptimalkan, tanpa membebani masyarakat kelas bawah yang bekerja di sektor informal,” paparnya.

    “Pengeluaran daerah harus difokuskan pada program yang benar-benar mendesak dan berdampak luas bagi masyarakat,” ungkap KH Chriswanto.

    Sementara itu, program-program pembangunan daerah, menurut KH Chriswanto bisa diupayakan menjajaki kerjasama dengan sektor swasta melalui skema investasi atau kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership).

    Menurutnya, yang paling penting dilakukan dalam kondisi krisis seperti sekarang, pemerintah harus menjaga komunikasi dengan masyarakat, agar masyarakat bisa mengakses informasi sekaligus bisa memahami kondisi keuangan negara agar tidak memicu distrust (sikap tidak percaya) di masyarakat.

    “Kepala daerah yang baru memang dihadapkan pada kesulitan keuangan negara dan kebijakan tunda bayar bisa berakibat sangat kompleks. Tapi dengan strategi yang tepat seperti optimalisasi PAD, efisiensi anggaran, dan komunikasi publik yang baik memungkinkan kepala daerah dapat tetap menjalankan roda pemerintahan dengan efektif,” ungkap KH Chriswanto.

    Pemerintah juga diingatkan agar lebih lebih berhati-hati dalam merancang program dan menetapkan anggaran di masa depan dan menghindari pemborosan anggaran.

    Kontribusi LDII

    KH Chriswanto menambahkan, menyikapi kondisi yang terjadi saat ini LDII berupaya berkontribusi kepada bangsa dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif disertai dengan sikap tetap optimistis memandang masa depan.

    “Optimisme ini harus kita bangun dengan menyiapkan SDM unggul dan momen Ramadhan ini jadi kesempatan kita untuk mendorong Indonesia menjadi lebih baik,” kata Chriswanto.

    “Kita baru saja resmikan smart farming di Jombang untuk tanaman melon dengan teknologi IoT bekerja sama dengan sebuah politeknik di Surabaya dan akan kita kembangkan di Kediri. Smart farming juga sudah kita kembangkan di Garut,” tambahnya.

    Di sektor pendidikan, harus dikembangkan strategi dual track, melalui pembekalan siswa dengan berbagai keterampilan seperti fashion, printing, keterampilan mekanik dan sebagainya.

    “Selain menguasai skill tertentu, mereka juga ahli dalam ilmu agama. Kita berpartner dengan sektor industri untuk membekali mereka keterampilan. Kita didik anak-anak dengan keterampilan yang didukung kreativitas. Kita juga dorong pengusaha-pengusaha kita untuk buka lapangan kerja baru,” ungkap Chriswanto.

  • Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79: Penyemangat Kesatuan dan Keberagaman untuk Indonesia Emas

    Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79: Penyemangat Kesatuan dan Keberagaman untuk Indonesia Emas

    TRIBUNJATENG.COM — Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama (Kemenag) yang diperingati pada 3 Januari 2025, mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”.

    Tema ini menggarisbawahi pentingnya persatuan umat dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, dengan keberagaman sebagai kekuatan utama.

    Menurut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), tema ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan bangsa Indonesia yang terus berkembang.

    Sinergisitas Kementerian Agama dan LDII untuk Persatuan Bangsa

    DPP LDII, melalui rilis yang diterbitkan pada Jumat (3/1/2025), mengucapkan selamat kepada Kemenag atas peringatan Hari Amal Bakti ke-79 dan menyatakan kesiapan untuk memperkuat sinergi dengan Kemenag.

    KH Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, menegaskan bahwa umat yang rukun dan bersatu merupakan modal sosial yang sangat penting dalam membangun negara.

    “Keberagaman yang ada di Indonesia adalah berkah dari Allah SWT, yang menjadi kekuatan kita untuk maju bersama,” ujar KH Chriswanto.

    Indonesia, yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, membutuhkan lembaga yang bisa merawat dan menjaga kebhinnekaan.

    Kemenag, menurut KH Chriswanto, berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga harmoni antar umat beragama, baik agama mayoritas maupun minoritas. Dengan cara ini, nilai-nilai Pancasila, yang menekankan persatuan dalam keberagaman, dapat diwujudkan dengan baik.

    Kementerian Agama: Pilar Pembangunan Jasmani dan Rohani

    Pentingnya pembangunan spiritual dalam masyarakat juga menjadi sorotan dalam peringatan Hari Amal Bakti ini.

    KH Chriswanto menjelaskan bahwa cita-cita pembangunan nasional Indonesia tidak hanya bertujuan untuk membangun fisik atau infrastruktur, tetapi juga untuk membangun mental dan spiritual bangsa.

    “Manusia Indonesia seutuhnya adalah yang memiliki keseimbangan antara pembangunan jasmani dan rohani,” tuturnya.

    Pembangunan yang hanya berfokus pada teknologi tanpa memperhatikan aspek spiritual, menurutnya, dapat membawa dampak negatif.

    Negara yang melupakan pembangunan rohani akan menghadapi masalah sosial yang serius, seperti menurunnya budi pekerti, meningkatnya praktik perzinahan, krisis keluarga, dan kriminalitas. Oleh karena itu, Kemenag memiliki peran krusial dalam menjaga dan mengembangkan agama, yang akan menjaga moralitas dan etika sosial masyarakat.

    Moderasi Beragama sebagai Kunci Keharmonisan

    Pada kesempatan ini, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof Singgih Tri Sulistiyono, menekankan bahwa Hari Amal Bakti merupakan simbol pengabdian Kemenag untuk seluruh umat beragama di Indonesia.

    Prof Singgih mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk ormas Islam seperti LDII, untuk mendukung program moderasi beragama yang digagas Kemenag.

    “Moderasi beragama adalah jalan untuk menjaga umat yang beragam, tetapi tetap satu dalam langkah dan tujuan. Ini adalah fondasi bagi Indonesia yang adil dan makmur,” ujar Prof. Singgih.

    Program moderasi beragama ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

    Optimisme Mewujudkan Indonesia Emas

    Dengan kebhinnekaan yang terawat dengan baik dan kepemimpinan nasional yang terus memperkuat sinergi antar umat, DPP LDII optimis Indonesia akan mampu mencaplokkan posisi terdepan di dunia pada usia 100 tahun kemerdekaannya.

    Persatuan umat dan keberagaman adalah kunci kesuksesan menuju Indonesia Emas. Sebaliknya, perpecahan dan prasangka buruk hanya akan menghambat kemajuan bangsa.

    Sebagai lembaga yang bertanggung jawab menjaga kerukunan umat beragama, Kemenag memiliki peran sentral dalam mengawal kesatuan umat.

    Dalam konteks ini, peran Kemenag sebagai pengayom bagi seluruh umat beragama menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

    Dengan semangat Hari Amal Bakti ke-79, mari kita bersama-sama mendukung dan memperkuat peran Kemenag dalam menjaga persatuan umat, menuju Indonesia Emas yang penuh berkah dan kedamaian. (*)