Tag: Christine Hakim

  • Menteri HAM Soroti Trafficking dan Kemiskinan Struktural di Film Pangku

    Menteri HAM Soroti Trafficking dan Kemiskinan Struktural di Film Pangku

    Jakarta

    Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menilai film Pangku merefleksikan persoalan serius terkait perdagangan orang (trafficking) dan kemiskinan struktural yang masih membelit kelompok rentan di Indonesia. Menurutnya, film tersebut menggambarkan realitas hidup masyarakat yang berada dalam tekanan ekonomi, relasi kuasa yang timpang, serta keterbatasan akses akibat struktur sosial yang tidak berpihak.

    “Ini salah satu film yang menggambarkan kehidupan nyata masyarakat. Masyarakat kelas bawah itu ditimbulkan oleh apa yang namanya faktor kemiskinan struktural dan faktor kemiskinan non-struktural, yaitu karena letak geografisnya. Penduduknya banyak, tapi secara alamiah tidak memungkinkan itu bisa dibangun,” ujar Pigai saat menghadiri acara penayangan dan bedah film Pangku di Djakarta XXI, Kamis (4/12/2025).

    Karya ini tidak hanya menampilkan kisah personal, tetapi juga struktur sosial yang mempengaruhi pilihan hidup masyarakat. Pemutaran film ini menjadi momen refleksi, terutama menjelang peringatan Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2025.

    Lebih lanjut Pigai menjelaskan, kemiskinan struktural muncul akibat negara yang belum hadir secara optimal dalam memenuhi hak-hak masyarakat.

    “Secara struktural, para pejabat, pengelola, pemerintah, maupun politik itu selalu mengambil hak-hak rakyat kecil. Sumber daya kekuasaan, uang, dan jabatan dimanfaatkan untuk kepentingan penguasa. Ini yang menyebabkan negara tidak menyentuh masyarakat kecil,” katanya.

    “Kemiskinan struktural itu disebabkan kurangnya struktur negara pemerintah. Ini membuat lapangan kerja terbatas dan orang hidup dalam kepepet,” lanjut Pigai.

    Pigai juga menyoroti minimnya perlindungan negara terhadap kelompok rentan yang akhirnya kerap menjadi korban perdagangan orang.

    Terkait trafficking, Pigai menjelaskan bahwa praktik tersebut kerap diawali dengan modus berpura-pura menolong. Polanya biasanya datang sebagai malaikat penyelamat, berperilaku baik, melihat seseorang dalam kesulitan.

    “Reputasi kemuliaan, kebaikan, lama-lama sudah menjadi pelaku trading, pelaku traffickernya. Memperdagangkan dan menjualbelikan,” sambungnya.

    Pigai juga menegaskan bahwa hingga kini Indonesia masih tergolong sebagai negara pengirim pekerja ke luar negeri.

    “Pola-pola ini di Indonesia, di seluruh dunia itu ada yang namanya receiving countries dan sending countries. Indonesia sampai hari ini negara sending countries, negara pengirim pekerja,” ujarnya.

    Sebagai informasi, film Pangku mengangkat kisah Sartika, perempuan hamil yang merantau ke wilayah Pantura dan terjebak dalam praktik kopi pangku demi bertahan hidup. Film berdurasi 1 jam 44 menit itu menjadi debut film panjang Reza Rahadian sebagai sutradara, sekaligus penulis naskah bersama Felix K. Nesi.

    Film ini dibintangi Christine Hakim, Claresta Taufan, Fedi Nuril, Devano Danendra, Lukman Sardi, dan Jose Rizal Manua. Pangku terinspirasi dari pengalaman personal Reza yang dibesarkan oleh ibu tunggal sebagai bentuk penghormatan terhadap perempuan dan ibu.

    Sebelum tayang di Indonesia pada 6 November 2025, Pangku menggelar world premiere di Busan International Film Festival (BIFF) 2025 dan meraih sejumlah penghargaan, antara lain KB Vision Audience Award, FIPRESCI Award, serta Bishkek International Film Festival – Central Asia Cinema Award.

    Aktris Claresta Taufan juga meraih Rising Star Award dari Marie Claire Asia Star Awards. Film ini kini menempati tujuh nominasi utama di Festival Film Indonesia (FFI) 2025, termasuk Film Cerita Panjang Terbaik, Pemeran Utama Perempuan Terbaik, dan Penulis Skenario Asli Terbaik.

    (akn/ega)

  • Praperadilan Nadiem Ditolak Hakim, Sah Tersangka Korupsi Chromebook

    Praperadilan Nadiem Ditolak Hakim, Sah Tersangka Korupsi Chromebook

    Jakarta, CNBC Indonesia – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menolak permohonan gugatan praperadilan yang diajukan Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang terseret kasus korupsi Chromebook.

    Sidang terkait sah atau tidaknya penetapan tersangka Nadiem Makarim dipimpin oleh Hakim Tunggal I Ketut Darpawan.

    “Menolak permohonan perapradilan pemohon,” ujar Ketut di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2025).

    Darpawan menilai penetapan tersangka Nadiem Makarim oleh penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) telah sesuai dengan prosedur dan sah menurut hukum yang berlaku. Artinya status tersangka Nadiem tetap sah dan tidak digugurkan.

    Dalam sidang praperadilan itu, keluarga Nadiem hadir memberikan dukungan. Terpantau keluarga yang hadir antara lain ayah dan ibu Nadiem, Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri, sera istri Nadiem, Franka Franklindan.

    Selain itu, tampak juga sejumlah tokoh hadir, di antaranya aktris Jajang C. Noer dan Christine Hakim.

    Pada 2 September lalu, Nadiem Makarim resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menelan anggaran negara sebesar Rp9,3 triliun di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada periode 2019-2022.

    Nadiem telah dua kali diperiksa oleh penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus pada Senin (23/6/2025) dan Selasa (15/7/2025).

    Dalam pemeriksaan itu, Kejagung mengusut keuntungan yang didapat Nadiem dalam dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook selama menjabat sebagai Mendikbudristek.

    Nadiem merupakan tersangka ke-5 dalam kasus ini. Sebelumnya, sudah ada 4 tersangka yang lebih dulu ditetapkan oleh Kejagung.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Christine Hakim, Jaja Miharja, hingga Titiek Puspa Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo – Page 3

    Christine Hakim, Jaja Miharja, hingga Titiek Puspa Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo – Page 3

    Selain itu, ada Slamet Rahardjo Djarot yang juga dianugerahi Bintang Budaya Paramadharma. Dia dinilai berjasa besar dalam bidang kebudayaan melalui karya naskah film penyutradaraan film, serta seni peran yang mencerminkan nilai-nilai dan norma budaya Indonesia.

    Prabowo juga memberikan Bintang Jasa Naratya kepada Seto Mulyadi atau Kak Seto. Penghargaan diberikan karena Kak Seto berjasa besar dalam bidang perlindungan anak melalui pendidikan advokasi hak anak dan pendirian berbagai program kreatif.

    Penghargaan ini diberikan dalam rangka HUT ke-80 RI. Tanda kehormatan tahun ini terdiri atas, Bintang Utama, Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Mahaputera Nararya, Bintang Jasa Utama, Bintang Jasa Nararya, Bintang Kemanusiaan, Bintang Budaya Paramadharma, hingga Bintang Sakti.

     

  • Baim Wong Ubah Citra Luna Maya yang Dianggap Terlalu Cantik Lewat Film Sukma

    Baim Wong Ubah Citra Luna Maya yang Dianggap Terlalu Cantik Lewat Film Sukma

    JAKARTA – Baim Wong kini mencoba beralih profesi sebagai sutradara sekaligus produser di film horor terbarunya berjudul Sukma.

    Tak main-main, Baim Wong mengajak Luna Maya hingga Christine Hakim untuk ikut bermain dalam film horor keduanya ini.

    Ia pun menjelaskan bahwa pemain di filmnya tidak ada yang menjalani proses casting dan dipilih sesuai dengan kepercayaannya terhadap para pemain itu.

    “Kalau Luna Maya itu satu orang yang saya bilang cuma persyaratannya saya nggak casting, di sini nggak ada yang di casting ya? Nggak ada semuanya, karena kita semua udah lihat semuanya,” kata Baim Wong di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Agustus.

    Namun ada satu cerita yang unik saat Baim mengajak Luna Maya untuk bermain di film ini. Di mana ia meminta Luna untuk tidak dandan sama sekali selama proses syuting film ini.

    “Cuma satu pertanyaan saya ke Luna waktu itu, ‘Lun gue ada film, mau nggak kalau lu nggak di make up?’ pertanyaannya itu doang,” kenang Baim Wong.

    Bukan tanpa alasan, ayah dari dua orang anak ini merasa paras Luna Maya terlalu cantik untuk karakter yang akan dimainkannya di film ini. Di mana Luna bermain sebagai perempuan dari kalangan menengah ke bawah.

    “Karena, gue itu alesannya apa? Harus men-downgrade dulu, ‘gue udah lihat semua film-film lu jadi orang kaya melulu. Sedangkan di sini susah banget nih lu dijadiin orang middle low, karena lu cantik, nggak bisa diapa-apain’,” tutur Baim Wong.

    Awalnya Baim mengira kalau istri Maxime Bouttier itu akan menolak, namun tak disangka tantangannya diterima langsung oleh Luna Maya.

    “Cuma satu, bisa nggak, lu nggak pakai make up?’. Kirain saya dia nggak mau ternyata dia mau. Waktu itu di Senayan City kalau nggak salah,” sambungnya.

    “Dan kalau untuk penyesuaian gimana di lokasi, setiap syuting salah satu orang yang selalu saya bilang, ‘Lun percaya sama gua ya’ Itu Luna Maya. Hampir setiap take,” pungkasnya.

  • Jakarta inisiasi “Film Commission” pertama di Indonesia

    Jakarta inisiasi “Film Commission” pertama di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginisiasi terbentuknya “Film Commission” (Komisi Film) pertama di Indonesia untuk mendukung industri film di dalam negeri menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

    “Jakarta akan menjadi inisiator terbentuknya ‘Film Commission’ pertama di Indonesia,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Komisi ini, kata Rano di sela Festival Film Cannes 2025, Prancis, bertugas mendukung industri perfilman nasional dengan berbagai insentif dan kemudahan, mulai dari perizinan, promosi hingga kolaborasi internasional.

    Dia mengatakan, Jakarta tak hanya hadir sebagai penonton, tetapi sebagai penggerak utama transformasi industri perfilman Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

    Melalui kehadiran aktif di Cannes, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat memperkuat diplomasi budaya melalui film serta memperluas potensi ekonomi kreatif di sektor audiovisual.

    Festival Film Cannes menjadi ajang promosi penting bagi potensi lokasi syuting, bakat kreatif dan profesional perfilman Indonesia di mata dunia.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendirikan “booth” (stan) Pavilion Jakarta-Indonesia yang difungsikan sebagai ruang pertemuan dan etalase karya-karya kreatif Indonesia.

    Stan ini menjadi titik temu penting antara sineas Indonesia dengan komunitas industri film internasional, termasuk produser, distributor dan pelaku pasar film dari berbagai negara.

    Paviliun tersebut sekaligus menunjukkan kesiapan Jakarta sebagai kota sinema yang terbuka bagi dunia.

    Pemprov DKI Jakarta juga menginisiasi program “Networking Hours” yang dihadiri sejumlah nama sineas Indonesia seperti Christine Hakim, Garin Nugroho, Reza Rahadian, Chelsea Islan, Mya Santosa (Visinema), Vivian Idris (Jakarta Film Week), Iko Uwais dan beberapa pelaku industri kreatif lainnya.

    “Networking Hours” digelar di Stan Pavilion Jakarta-Indonesia dengan Pemprov Jakarta sebagai tuan rumah, didukung Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses dan jejaring sineas nasional ke tingkat dunia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertunjukan Teater “Kartini” Meriahkan Hari Kartini di Wisma Habibie-Ainun – Halaman all

    Pertunjukan Teater “Kartini” Meriahkan Hari Kartini di Wisma Habibie-Ainun – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kenang Perjuangan Kartini, Teater Monolog Dipentaskan di Wisma Habibie-Ainun

    Pertunjukan teater monolog produksi Ngajagi Kreasi Nusantara berjudul “Kartini” dipentaskan di Wisma Habibie-Ainun.

    Pentas itu mengangkat tema perjuangan RA Kartini membela hak-hak perempuan.

    Pentas itu digelar dalam rangka Hari Kartini pada tanggal 21 April 2025, dalam tajuk A Sip Legacy: Kartini’s Spirit in Today’s Women.

    Pertunjukan teater monolog Kartini ditulis dan disutradarai oleh Den Aslam serta diperankan oleh Yasinta Indra.

    Monolog tersebut menceritakan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan yang terkungkung tradisi Jawa pada zaman itu.

    Monolog tersebut menjadi pengantar bagi tiga sesi diskusi yang diisi oleh para tokoh Indonesia, seperti Widi Wardhana, Prof. Stella Christie, Yanti Airlangga, Tuti Roosdiono, Pratiwi Sudarmono, Didit Ratam, Christine Hakim, Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Chelsea Islan, Prilly Latuconsina, Didiet Maulana, Tience Sumartini, Carmelita Hartoto, Harman Subakat, Dewi Makes, serta Anandita Makes.

    Dari perwakilan tuan rumah Wisma Habibie-Ainun, hadir pula: Nadia Habibie, Putri Habibie, Insana Habibie, dan Widya Habibie.

    “Perayaan Hari Kartini mesti menjadi refleksi bagi tiap-tiap perempuan di Indonesia untuk terus berdampak terhadap kehidupan bangsa dan negara Indonesia,” kata Ketua Ngajagi Kreasi Nusantara, Rio Kamase dalam keterangannya pada Selasa (22/4/2025).

    Baginya, warisan Kartini sebagai cycle breaker pada zamannya mesti dilanjutkan di masa kini dan masa depan oleh perempuan-perempuan Indonesia, terlepas apa pun bidang keahlian dan profesinya.

    “Tak dapat dipungkiri, spirit Kartini juga yang menginspirasi Ibu Tuti Marini Puspowardjojo (Ibunda B.J. Habibie) serta Ibu Ainun Habibie dalam memperjuangkan pendidikan serta kemandirian bagi perempuan,” katanya.

     

  • Promo Film Terbaru, Baim Wong Malah Dirujak Netizen

    Promo Film Terbaru, Baim Wong Malah Dirujak Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Curhatan Paula Verhoeven yang mengaku sedih lantaran kedua putranya kini memilih menjauh lantaran tidak ingin melihat dirinya dimarahi oleh Baim Wong viral di media sosial.

    Terlebih saat ini Paula mulai pasrah dengan keputusan hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan terkait nasib hak asuh perwalian dua anak mereka.

    Di sisi lain, Baim kini tengah disibukkan dengan promo film terbarunya berjudul Sukma yang dibintangi sejumlah pemain seperti Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, dan Fedi Nuril. Baim Wong juga dan seakan tidak terganggu dengan kabar perceraiannya dengan Paula.

    “Bulan puasa. Senyumlah,” tulis Baim Wong dalam akun Instagramnya yang dikutip Beritasatu.com, Sabtu (8/3/2025).

    Mengetahui hal itu, netizen pun geram dengan sikap Baim yang ternyata tidak peduli dengan kegelisahan istrinya itu. Baim Wong seakan yakin bahwa tuduhan perselingkuhan sang istri benar terjadi sehingga membuatnya yakin hak asuh Keano dan Kenzo akan jatuh ke tangannya.

    “Jadi bapak jangan egois! Cerai ya cerai aja, jangan larang anak ketemu ibunya. Yang punya masalah ortunya kenapa jadi anak yang ikut ikut kena,” protes netizen.

    “Yang hamil Paula. Yang melahirkan Paula. Yang menyusui Paula. Anak masih di bawah 10 tahun juga, harusnya ikut mamanya. Hargai dong status Paula sebagai ibu. Bukan cuma Paula yang sakit hati. Saya dan banyak ibu-ibu lainnya mengutuk kamu Baim dan orang-orang yang mendukungmu,” tambah netizen mengecam sikap Baim Wong.

    Tak hanya protes dengan sikap Baim, sejumlah netizen juga mengancam untuk tidak menonton film yang berjudul Sukma itu.

    “Enggak usah nonton filmnya,” ancam netizen.

    “Siap boikot filmnya, unfollow IG-nya, dan unsubscribe Youtube nya,” ujar netizen lainnya.

    Di sisi lain sejumlah netizen juga mengingatkan Baim Wong untuk bersikap seperti Gading Marten dan Desta yang tidak berkonflik dengan mantan istrinya meskipun mereka harus bercerai lantaran mereka tidak ingin anak jadi korban perceraian mereka.

    “Maaf ke @baimwong cobalah belajar dari kasus Pak @gadiiing walaupun cerai sama istrinya, tetapi dia tidak memisahkan Gempi dari sosok ibu nya. Please jangan larang anak untuk ketemu ibunya, biarkan mereka bertemu dan bila perlu tinggal bersama dengan ibunya, karena anak sekecil itu masih perlu sosok seorang ibu yang sudah melahirkan mereka @paula_verhoeven. Kasihan anak Kaka, mereka pasti punya trauma, please jangan sampai kesehatan mental sang anak jadi rusak, karena itu penting untuk masa depan mereka. Please tolong bantu Kak Paula sama anaknya @kpai_official,” tukas netizen.

    “Aku korban anak broken home Baim please jadi anak broken home itu enggak enak! Kalau elo punya masalah sama Paula jangan elo tunjukin di depan anak elo! Sumpah enggak bisa ngerasain kasih sayang dari orang tua lengkap itu sakit Baim Wong,” tandas netizen.

  • Kaleidoskop 2024: Daftar 10 Film Indonesia Terlaris Tahun Ini

    Kaleidoskop 2024: Daftar 10 Film Indonesia Terlaris Tahun Ini

    4. Ipar Adalah Maut (4.776.565)

    Ipar Adalah Maut merupakan film produksi MD Pictures. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini diangkat dari kisah viral berjudul sama karya Elizasifaa.

    Film Ipar Adalah Maut dirilis pada 13 Juni 2024. Film ini dibintangi oleh Michelle Ziudith, Deva Mahenra dan Davina Karamoy.

    5. Badarwuhi di Desa Penari (4.015.120)

    Satu lagi film produksi MD Pictures yang berhasil masuk ke dalam daftar film Indonesia terlaris di 2024. Adalah film Badarawuhi di Desa Penari yang dirilis pada 11 April 2024.

    Film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini didasarkan pada cerita viral berjudul KKN di Desa Penari karya SimpleMan. Namun, film ini bukanlah sekuel dari film KKN di Desa Penari, melainkan spin-off.

    6. Siksa Kubur (4.000.826)

    Siksa Kubur merupakan film garapan Joko Anwar yang diproduksi oleh Come and See Pictures dan Rapi Films. Film ini tayang perdana pada 11 April 2024.

    Film ini sebenarnya didasarkan pada film pendek berjudul sama karya Joko Anwar. Film ini dibintangi oleh Faradina Mufti, Reza Rahadian, Widuri Puteri, Mizakki Ramdhan, dan masih banyak lagi.

    7. Bila Esok Ibu Tiada (3.847.879, masih tayang)

    Rudi Soedjarwo baru saja merilis film terbaru berjudul Bila Esok Ibu Tiada pada 14 November 2024. Film ini hingga kini masih tayang di bioskop, sehingga diperkirakan jumlah penonton masih akan terus bertambah.

    Film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Nagiga Nur Ayati. Adapun deretan pemainnya adalah Christine Hakim, Fedi Nuril, Adinia Wirasti, Amanda Manopo, Yasmin Napper, Slamet Rahardjo, Baim Wong, Hana Saraswati, Nunu Datau, dan Immanuel Caesar Hito.

     

  • Kemenbud Gelar Festival Noken, Ada Fashion Show Hingga Flashmob di CFD – Halaman all

    Kemenbud Gelar Festival Noken, Ada Fashion Show Hingga Flashmob di CFD – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar Festival Noken Tanah Papua di pusat kota Jakarta.

    Festival yang dipadukan dengan berbagai kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melestarikan dan mempromosikan Noken sebagai salah satu warisan budaya takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Indonesia yang diakui dunia.

    Festival Noken Tanah Papua dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon didampingi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha di Sarinah Mall, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

    Turut hadir pula sejumlah pimpinan pemerintah daerah (Pemda) Papua, hingga beberapa duta besar negara sahabat.

    “Festival ini berfungsi sebagai platform untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia yang sebelumnya telah diakui oleh UNESCO,” kata Fadli Zon.

    Pembukaan acara ditandai dengan fashion show Noken di dalam Mal Sarinah yang dibawakan oleh muda-mudi asal Papua.

    Berbagai pakaian mode khas Papua yang lengkap dengan paduan Noken karya desainer Yurita Puji, Agusta Bunay, Prita S Rogi membuat kagum para penonton dan pengunjung mal.

    Menurut Fadli Zon, Kementerian Kebudayaan ingin mempromosikan Noken sebagai sebuah produk budaya yang dapat dikembangkan, dari yang biasanya dipakai untuk ke pasar oleh Mama-mama Papua, menjadi sebuah karya mode.

    “Kalau diterjemahkan dalam dunia fashion, Noken juga sangat menarik, unik, dan sangat khas. Dan sangat cantik, indah. Apalagi dibuatnya dengan pewarna-pewarna alam, dan bahan-bahan yang ramah lingkungan,” tuturnya.

    Noken sendiri merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu.

    Noken menjadi salah satu WBTb Indonesia yang telah di-inskripsi oleh UNESCO pada tahun 2012.

    Pembukaan Festival Noken juga dimeriahkan oleh fashion show kebaya yang dibawakan oleh sejumlah tokoh perempuan seperti istri Fadli Zon, Katharine Grace, dan istri Giring yakni Cynthia Ganesha hingga sejumlah puteri Indonesia.

    Tampak juga beberapa public figure hadir dalam acara ini seperti aktris senior Christine Hakim dan aktris Raline Shah.

    Fashion show kebaya turut digelar untuk menyambut kabar gembira usai ditetapkannya kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 4 Desember lalu menyusul Noken dan 12 WBTb Indonesia lainnya.

    Penetapan ini melalui mekanisme joint nomination atau pengajuan bersama oleh lima negara ASEAN, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Thailand.

    “Kita rayakan tradisi yang menyatukan kita sebagai bangsa, kekayaan dan keragaman warisan budaya Indonesia yang menjembatani generasi, menghubungkan tradisi, dan menginspirasi masa depan,” kata Fadli Zon.

    “Jadi, acara ini memiliki makna khusus karena kita menandai tonggak pencapaian budaya Indonesia. Awal bulan ini, UNESCO telah memasukkan tiga unsur budaya Indonesia ke dalam daftar warisan budaya takbenda,” sambungnya.

    Kebaya masuk dalam daftar representatif Warisan Budaya Takbenda UNESCO bersama dua warisan budaya Indonesia lainnya yaitu pertunjukan Reog Ponorogo dan Kolintang.

    Untuk Kolintang, pengajuan nominasi ke UNESCO dilakukan Indonesia bersama Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading.

    Fadli menyebut, pengakuan UNESCO tersebut menegaskan nilai universal dari ekspresi budaya Indonesia.

    “Dan pada saat yang sama juga menggarisbawahi tanggung jawab kolektif kita untuk melestarikannya bagi generasi mendatang,” ujar mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

    Adapun Festival Noken diselenggarakan selama 3 hari sejak tanggal 20 hingga 22 Desember mendatang. Di Anjungan Sarinah, terdapat pameran Noken yang dapat disaksikan oleh pengunjung.

    Tak hanya itu, Festival Noken juga menghadirkan Pasar Seni, pertunjukan musik dan tari Papua, hingga workshop pembuatan Noken dan pemahatan patung Papua yang bisa diikuti masyarakat umum.

    Di hari terakhir, Festival Papua akan menampilkan flash mob dari teman-teman warga Papua dan komunitas pegiat seni budaya lainnya yang akan digelar bersamaan dengan kegiatan car free day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Jakpus, pada Minggu (22/12/2024) pagi.

    Selain flashmob, akan ada pula special performance dari Diva Papua, Nowela, Kaka Black Band, hingga penari dari suku Kamoro.

    Lewat kegiatan ini, Kementerian Kebudayaan ingin semakin membumikan Noken sebagai salah satu keragaman budaya serta kearifan lokal yang dimiliki Indonesia.

    Apalagi Noken saat ini terancam punah karena tergantinya material alam dengan benang sintetis, hingga ancaman hilangnya warisan pengetahuan dan tradisi pembuatannya.

    Menurut Fadli Zon, Noken dapat menjadi pengingat akan nilai-nilai keberlanjutan, ketahanan, dan kesadaran ekologis.

    “Jadi, perayaan ini berfungsi sebagai pengingat untuk merenungkan tanggung jawab bersama yang menyertainya. Melestarikan identitas budaya kita bukan sekadar masalah kebanggaan, tetapi komitmen seumur hidup,” kata Fadli Zon.

    Pada Festival Noken ini, Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Pemda Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan berbagai komunitas pegiat maupun pelestari seni budaya Papua seperti Yayasan Maramowe.

    Bagi masyarakat Papua, Noken sendiri merupakan simbol kehidupan, kerja keras, dan kreativitas.

    Noken juga melambangkan keragaman di antara suku yang ada, bahkan nama-nama untuk Noken juga bermacam-macam sesuai bahasa suku tersebut.

    Fadli Zon menambahkan, Festival Noken sekaligus mewujudkan kolaborasi serta sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pegiat seni budaya, pendidik, dan masyarakat.

    “Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret dan kolaborasi lintas sektor, dan Kementerian Kebudayaan dalam hal ini berkomitmen penuh untuk memimpin upaya ini guna memastikan bahwa kekayaan budaya Indonesia tidak hanya dilestarikan dan dikenang, tetapi juga berkembang di dunia modern,” urainya.

    Fadli Zon pun berharap Festival Noken dapat menjadi inspirasi bagi semua elemen bangsa untuk bertindak bersama dalam menjaga dan memajukan warisan untuk generasi mendatang.

    “Dan melalui festival ini, kami tegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya menjadi tugas satu pihak saja, tetapi juga tugas semua pihak. Dan kita semua berperan untuk memastikan kekayaan budaya Indonesia ini tetap tumbuh subur, berkembang, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Fadli Zon.

     

     

     

  • Percaya dengan Fedi Nuril, Cara Hana Saraswati Dapat Chemistry Saat Berperan pada Film Bila Ibu Esok Tiada

    Percaya dengan Fedi Nuril, Cara Hana Saraswati Dapat Chemistry Saat Berperan pada Film Bila Ibu Esok Tiada

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis Hana Saraswati mengaku memiliki cara khusus untuk bisa tampil maksimal saat beradu adegan dengan Fedi Nuril yang menjadi suaminya di film Bila Esok Ibu Tiada.

    “Ini film pertama saya main bareng Fedi Nuril. Untuk bisa klop membangun chemistry, hal yang saya lakukan pertama adalah percaya dengan lawan main saya karena buat saya chemistry bisa tumbuh kalau kita percaya dengan lawan main, sehingga kita merasa nyaman, apalagi setiap hari kita latihan,” ungkap Hana, Sabtu (30/11/2024)..

    Senada dengan Hana, Fedi Nuril juga mengaku butuh proses pengenalan sebelum akhirnya dirinya bisa klop dengan beberapa pemain yang ada di dalam film Bila Esok Ibu Tiada.

    “Buat saya ini kesempatan kerja sama pertama saya sama Hana, juga sama Amanda Manopo. Dan untuk bisa memperoleh chemistry, saya memang banyak berdiskusi dengan mereka, apalagi sama Hana yang memang berperan jadi istri saya. Ketika chemistry itu sudah kebangun, maka dengan mudah kita main dan berperan dalam film ini,” tambah Fedi.

    Agung Saputra selaku produser dari Leo Pictures berharap film terbaru mereka ini akan mampu menggugah kesadaran orang tentang bagaimana arti keluarga khususnya bagaimana menjaga ibu sebagai orang paling berjasa dalam hidup seseorang.

    “Lewat film ini, kita berharap bisa jadi tontonan yang menarik dan harus jadi tuntunan orang tentang memandang keluarga, jadi nanti setelah penonton keluar bioskop, mereka bisa mendapatkan hal-hal baik untuk bisa dibawa pulang dan diterapkan dalam kehidupan mereka,” tandasnya.

    Film Bila Esok Ibu Tiada merupakan film drama keluarga yang bercerita tentang perjalanan kehidupan sebuah keluarga yang berisi ayah (Slamet Rahardjo), ibu (Christine Hakim), serta empat orang anaknya, yaitu  Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper) yang selalu diwarnai kebahagiaan.

    Dalam perjalanan mereka, sang ayah meninggal dunia di tengah keempat anak yang telah beranjak dewasa. Hal itu membuat kesibukan empat anak tersebut seakan melupakan ibundanya. Padahal sang ibu selalu memberikan semua hal yang terbaik dan mendedikasikan diri untuk menjaga anak-anaknya.

    Sejak awal ditayangkan di bioskop Tanah Air pada 14 November 2024, film Bila Esok Ibu Tiada sudah ditonton lebih dari 3 juta penonton (data per 29 November 2024) dan masih bisa terus bertambah.