Tag: Chicha Koeswoyo

  • Kris Dayanti, Once, hingga Chicha Koeswoyo hibur penyintas HIV/AIDS

    Kris Dayanti, Once, hingga Chicha Koeswoyo hibur penyintas HIV/AIDS

    Jakarta (ANTARA) – Deretan kader PDI Perjuangan yang berlatar belakang penyanyi, Kris Dayanti, Once, dan Chicha Koeswoyo menghibur anak penyintas HIV/AIDS (ADHA) dalam acara peringatan Hari AIDS Sedunia yang digelar PDIP di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Senin.

    Tawa riang dan sorak-sorai pecah di antara puluhan anak-anak, untuk sejenak melupakan diagnosis HIV/AIDS (ADHA) yang melekat pada diri mereka.

    “Supaya kita tidak merasa sendiri, tetapi kita merasa satu, merasa bersama di dalam kehidupan ini,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Sri Rahayu, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Momen mengharukan tercipta ketika KD bernyanyi dan menyapa anak-anak tersebut langsung. Dengan penuh kehangatan menyanyikan lagu hits Usah Kau Lara Sendiri, KD tak segan menyapa, melambaikan tangan, dan tersenyum kepada anak-anak yang duduk di barisan depan. Suasana hangat dan penuh empati itu menyelimuti acara tersebut.

    Ia berjabat tangan, memberikan semangat, dan berfoto bersama. Untuk sesaat, wajah-wajah polos itu bersinar, bebas dari beban stigma yang sering kali mereka tanggung.

    Setelah selesai menyanyikan lagu tersebut, KD lalu memanggil koleganya, Once dan Chicha untuk bergabung bersamanya menghibur anak-anak penyintas HIV/AIDS.

    Mereka lalu menyanyikan lagu Laskar Pelangi yang mendapatkan respons antusias dari anak-anak.

    Di balik gemerlap hiburan, acara ini menjadi wadah penegasan komitmen advokasi PDIP untuk isu HIV/AIDS. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, dengan tegas menyoroti masih adanya kesulitan akses obat dan diskriminasi di fasilitas kesehatan.

    Sebagai langkah advokasi yang sangat personal dan langka, Charles secara berani membuka jalur komunikasi langsung untuk para penyintas.

    “Kami terbuka untuk bisa dihubungi, diberikan masukan, diminta untuk melakukan advokasi apabila Bapak Ibu teman-teman menghadapi berbagai permasalahan di lapangan,” ujarnya, seraya memberikan nomor kontak pribadinya.

    Komitmen yang sama ditegaskan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning, yang membuka acara dengan semboyan Jauhi virusnya, bukan orangnya!. Seruan ini sekaligus menegaskan posisi partai dalam melawan stigma sosial yang masih melekat pada ODHA dan ADHA.

    Acara yang dihadiri oleh sejumlah elite partai, termasuk Ketua DPP Ganjar Pranowo dan Wakil Bendahara Umum Yuke Yurike, ini menutup hari dengan pesan yang jelas: perang melawan AIDS bukan hanya tentang obat dan kebijakan, tetapi juga tentang membangun lingkungan yang penuh dukungan, kepedulian, dan senyuman yang tulus bagi para penyintas, terutama anak-anak.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengenang Dina Mariana, Mantan Penyanyi Cilik yang Telah Tutup Usia

    Mengenang Dina Mariana, Mantan Penyanyi Cilik yang Telah Tutup Usia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Dunia anak-anak era 1970-an pernah diramaikan dengan suara indah Dina Mariana Heuvelman. Mantan penyanyi cilik yang lahir pada 21 Agustus 1965 ini telah meninggal dunia di usia 59 tahun pada Minggu (3/11/2024).

    Lebih dikenal dengan nama Dina Mariana, sosok penyanyi ini merupakan ikon sekaligus legenda penyanyi cilik yang cukup populer pada masanya. Ia berasal dari keluarga keturunan Belanda-Gorontalo yang memang memiliki bakat seni sejak kecil.

    Mendiang Dina bersanding dengan nama-nama penyanyi cilik populer lainnya, seperti Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, Diana Papilaya, Nourma Yunita, Sari Yok Koeswoyo, Iyut Bing Slamet, hingga Chicha Koeswoyo. Beberapa lagu yang ia nyanyikan merupakan lagu-lagu yang ada di album anak-anak, seperti Pop Anak-anak (1974), Jual Kue (1975), Kisah Abunawas (1976), Pinokio (1977), dan masih banyak lagi.

    Selain sebagai penyanyi dengan beberapa album, Dina juga membuktikan bakatnya dengan sejumlah penghargaan. Dina berhasil meraih juara 1 Children Pop Singer se-DKI pada 1974.

    Karier bermusiknya juga berlanjut di masa remaja dan dewasa. Dina telah merilis puluhan karya, salah satunya lagu Ingat Kamu yang dirilis akhir 1980-an.

    Pada 1984, Dina juga bergabung dalam album kompilasi bersama Dansa Dansa. Selanjutnya pada 2007, Ia berkontribusi pada musik anak-anak melalui album bertema religi, 12 Kumpulan Lagu Anak Indonesia.

    Pada 2 September 2008, ia merilis ke-35 berjudul Nuansa Cinta. Album tersebut berisi lima lagu lawas yang didaur ulang dan lima lagu baru.

    Tak hanya di dunia musik, Dina juga berkarier di dunia akting di berbagai sinetron dan layar lebar. Beberapa film yang ia bintangi adalah Demi Cinta (1974), Rahasia Gadis (197), Ayah Tiriku Ibu Tirimu (1977), Tangan-Tangan Mungil (1981), Persaingan Remaja (1984), Malaikat Kecil (2015), serta beberapa serial, yakni Janjiku (1997), Cinta Rasa Tora Bika (1988), Pencopet Cinta (2002), Kawin Gantung 2 (2005), Kurindu Jiwaku (2005), dan masih banyak lagi.