Tag: Chalid Said Salim

  • Wamendiktisaintek Stella Christie Jadi Komisaris PHE, Segini Kekayaannya

    Wamendiktisaintek Stella Christie Jadi Komisaris PHE, Segini Kekayaannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie ditunjuk menjadi komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Stella tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp4,79 miliar per 2024.

    Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp4,43 miliar.

    Perinciannya, Stella memiliki bangunan seluas 81 m2 di Jakarta Barat, hasil sendiri senilai Rp1,71 miliar. Dia juga memiliki tanah seluas 1.813 m2 di Bandung, hibah dengan akta senilai Rp2,71 miliar. Selain itu, Stella juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp350,72 juta.

    Stella merupakan akademisi, dia juga tercatat sebagai profesor guru besar dan researcher di Tsinghua University Beijing. Stella telah menempuh pendidikan S1 di Harvard University, kemudian S2 dan S3 dari North Western University.

    Adapun, dia juga merupakan ilmuwan bidang kognitif science, yang mempelajari bagaimana cara berpikir.

    Perempuan kelahiran Medan 11 Januari 1979 itu pernah menjadi Asisten profesor dan profesor tetap di Swarthmore College, Pennsylvania pada 2012 hingga 2018.

    Dia kemudian menjadi profesor di Tsinghua University, Beijing sejak 2018. Di kampus tersebut, Stella juga menjadi Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain & Intelligence dan Direktur Child Cognition Center.

    Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie ditunjuk menjadi komisaris PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

    Perombakan dewan komisaris itu diketahui dari laman resmi PHE. Para pemegang sama juga menunjuk Denny Januar Ali sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen. Lalu, Iggi Haruman Achsien sebagai komisaris independen.

    Kemudian, Nanang Untung sebagai komisaris. Selanjutnya, tiga orang lainnya juga ditunjuk sebagai komisaris. Tiga orang itu yakni Wahyu Setyawan, Muhammad Qodari, dan Andika Pandu Puragabaya.

    Sebelumnya, PHE juga merombak susunan direksi. Tercatat, Awang Lazuardi resmi dikukuhkan sebagai direktur utama. Awang kini resmi menggantikan Chalid Said Salim.

    Adapun, Awang sebelumnya menjabat sebagai direktur pengembangan dan produksi PHE. Perombakan direksi pada subholding PT Pertamina (Persero) itu dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) beberapa waktu lalu.

    Sekretaris Perusahaan PHE Hermansyah Y. Nasroen mengatakan, penetapan ini tentunya mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham.

    “Diharapkan dengan susunan baru ini dapat terus berkontribusi positif dan meningkatkan dukungan Pertamina group untuk mewujudkan ketahanan energi nasional,” ucap Hermansyah kepada Bisnis, Selasa (8/7/2025).

    Para pemegang saham juga menunjuk Dannif Danusaputro sebagai direktur investasi dan pengembangan bisnis. Selanjutnya, Mery Luciawaty ditunjuk sebagai direktur pengembangan dan produksi.

    Lalu, Whisnu Bahriansyah ditunjuk sebagai direktur manajemen risiko. Berikutnya, Edy Karyanto sebagai direktur perencanaan strategis, portofolio, dan commercial.

    Pemegang saham juga menunjuk Ery Sulistyo Sutikno sebagai direktur SDM dan penunjang bisnis. Lalu, Bayu Kusuma Dewanto sebagai direktur keuangan dan Muharram J Panguriseng sebagai direktur eksplorasi.

  • Denny JA Didapuk Jadi Komut Pertamina Hulu Energi, Stella Christie dan Qodari Jadi Komisaris – Page 3

    Denny JA Didapuk Jadi Komut Pertamina Hulu Energi, Stella Christie dan Qodari Jadi Komisaris – Page 3

    Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) membukukan laba bersih sebesar USD3,12 miliar sepanjang tahun 2024. Capaian ini naik 14,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD2,73 miliar. Kinerja keuangan positif ini sekaligus mencerminkan kekuatan operasional PHE di tengah tantangan fluktuasi harga minyak dan dinamika geopolitik global.

    “PHE terus berkomitmen dalam melaksanakan rencana kerja secara optimal dan terus berupaya meningkatkan produksi, guna mensukseskan target swasembada energi sesuai amanat dan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” ujar Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).

    Kinerja apik ini turut ditopang oleh kontribusi seluruh entitas afiliasi, termasuk Regional-1 Sumatera, Regional-2 Jawa, Regional-3 Kalimantan, Regional-4 Indonesia Timur, Regional-5 Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia.

  • Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional, PHE Siap Sukseskan Swasembada Energi Nasional

    Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional, PHE Siap Sukseskan Swasembada Energi Nasional


    PIKIRAN RAKYAT 
    – Menginjak usia ke-18 tahun pada 29 Juni 2025, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui swasembada energi. PHE saat ini berkontribusi 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional.

    Pada tahun ini, PHE berhasil mencatatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD) hingga bulan Mei 2025, yang terdiri dari produksi minyak 559 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.800 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif dan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional. PHE juga berhasil menyelesaikan pengeboran 5 sumur eksplorasi, 341 sumur pengembangan, 523 kegiatan workover dan 15.424 kegiatan well services.

    Sejalan dengan visi Perusahaan untuk mensukseskan swasembada energi sesuai Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, PHE terus melakukan eksplorasi di berbagai wilayah serta mengoptimalkan lapangan-lapangan migas yang sudah ada untuk meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi nasional. “Melalui semangat Accelerate-to-Elevate, Subholding Upstream terus berupaya mencari strategi untuk meningkatkan produksi migas demi mewujudkan visi swasembada energi sesuai Asta Cita,” ujar Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim.

    Sepanjang tahun 2025, PHE berhasil mencatatkan capaian strategis baik portfolio domestik maupun overseas. Adapun pada tahun 2025 telah dibukukannya sejumlah sumber daya migas baru yang menjanjikan baik konvensional maupun migas non konvensional dengan total potensi migas terambil atau sumber daya 2C sebesar 767 juta barel setara minyak (MMBOE). Selain itu, PHE mencatatkan penambahan cadangan P1 migas sebesar 40,9 MMBOE. Pada akhir tahun 2024, PHE berhasil menemukan giant discovery Padang Pancuran di Sumatera Selatan serta aktif dalam eksplorasi migas di kawasan perbatasan negara melalui kegiatan seismik East Natuna Natuna.

    Keberhasilan operasional pengeboran sumur di onshore Jawa Barat (EPN-002) dan akuisisi 3D seismik pada beberapa wilayah kerja onshore Sumatera, dan termasuk penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaiya yang merupakan hasil lelang Wilayah Kerja tahap I dan II tahun 2024. Hingga bulan Mei 2025, PHE telah melakukan survei seismik 3D seluas 452 kilometer persegi (km2).

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mengapresiasi inovasi subholding upstream dalam peningkatan produksi, sekaligus upaya eksplorasi, untuk menjaga laju pertumbuhan migas dalam jangka panjang. Sehingga, target Pertamina sebagai penyedia energi dapat terwujud dan menuju swasembada energi yang berkelanjutan.

    “Strategi bisnis Pertamina untuk memastikan ketersediaan energi semakin kuat dengan kiprah Pertamina Hulu Energi. Pertamina berharap kontribusi hulu migas ini dapat mempercepat target swasembada energi dan mendorong perekonomian bangsa,” jelas Fadjar.

    PHE terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan, diantaranya melalui injeksi EOR Steamflood pertama di Lapangan North Duri Development (NDD) Area-14, Proyek Simple Surfactant Flood (SSF) Stage-1 di Lapangan Balam South-Zona Rokan, CO2 interwell injection di Lapangan Sukowati, dan Put on Production and Exploration (POPE) sumur Astrea, Pinang East dan Akasia Prima.

    Selain itu, PHE secara masif juga melakukan evaluasi atas peluang new venture dengan mempertajam peluang inisiasi potensi eksplorasi baru, seperti geologic hydrogen dan CCS. Kedepannya dengan kegiatan yang masif dan agresif, melalui beberapa kegiatan joint study dan project new venture yang sedang berlangsung dan diproyeksikan akan menambah portfolio Wilayah Kerja Eksplorasi Baru di PHE.

    Ada tiga strategi Utama yang sedangan dijalankan PHE untuk mendorong kegiatan eksplorasi. Strategi pertama untuk memenuhi target jangka pendek 5 tahun mendatang, PHE terus mengoptimalkan eksplorasi di area eksisting. Strategi kedua untuk jangka panjang, PHE secara agresif akan masuk ke open area untuk mencari penemuan blok baru dengan potensi produksi yang signifikan. Strategi ketiga, PHE melakukan Kerjasama dengan mitra strategis sehingga angka risiko eksplorasi bisa ditekan dan bisa melakukan transfer teknologi.

    PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.***

     

  • Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Naik Jadi 1,043 Juta MBOEPD Kuartal I/2025

    Produksi Migas Pertamina Hulu Energi Naik Jadi 1,043 Juta MBOEPD Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) per kuartal I/2025.

    Angka produksi itu meningkat dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang sebesar 1,042 MBOEPD. Hingga Maret 2025, PHE juga menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.

    Pencapaian kuartal I/2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.

    Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan.

    Upaya itu diantaranya melalui akselerasi Put on Production (POP) sumur eksplorasi Akasia Prima, discovery sumur appraisal East Pondok Aren-2, Gas on Stream Sumur Sumber-1A, dan Put on Injection EOR Steamflood Lapangan North Duri Development Area-14.  

    Chalid mengatakan, seluruh capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh Perwira di lingkup Subholding Upstream Pertamina serta dukungan dari para mitra kerja dan pemangku kepentingan.

    “[Ini terwujud karena] komitmen pada keberlanjutan dari seluruh Perwira dan Mitra Kerja serta dukungan terus menerus dari stakeholder PHE dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional yang selaras dengan program Asta Cita,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).

    Dia menuturkan, pada kuartal I/2025, PHE mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 373 km2. PHE juga berhasil mendapat tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE).

    Ini terdiri dari minyak sebesar 28,19 juta barel minyak (MMBO) dan gas 84,33 miliar standar kaki kubik (BSCF). Selain itu, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE).

    Chalid mengatakan, penemuan cadangan terbukti (P1) terdiri dari minyak sebesar 3,50 juta barel minyak (MMBO) dan gas 51,62 miliar standar kaki kubik (BSCF).

    Menurutnya, capaian ini tidak terlepas dari strategi PHE dalam melakukan akselerasi peningkatan produksi dalam menjaga ketahanan energi nasional. Ini khususnya melalui pengelolaan baseline produksi, pelaksanaan rencana kerja yang masif dan efektif, serta mendorong peningkatan cadangan migas dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Chalib menambahkan bahwa PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE, kata dia, juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

  • Produksi Migas PHE Tembus 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari dalam 3 Bulan – Page 3

    Produksi Migas PHE Tembus 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari dalam 3 Bulan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) di kuartal 1 2025. Angka produksi migas ini meningkat dibandingkan dengan kuartal I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD.

    Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, mengatakan seluruh capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh Perwira di lingkup Subholding Upstream Pertamina serta dukungan dari para mitra kerja dan pemangku kepentingan.

    “Capaian ini diraih melalui implementasi nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan semangat akselerasi melalui inovasi, kolaborasi, dan komitmen pada keberlanjutan dari seluruh Perwira dan Mitra Kerja serta dukungan terus menerus dari stakeholder PHE dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional yang selaras dengan program Asta Cita,” ujar dia di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Hingga Maret 2025, PHE juga mampu menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.

    Pencapaian kuartal I 2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.

    PHE akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan, diantaranya melalui akselerasi Put on Production (POP) sumur eksplorasi Akasia Prima, discovery sumur appraisal East Pondok Aren-2, Gas on Stream Sumur Sumber-1A, dan Put on Injection EOR Steamflood Lapangan North Duri Development Area-14.

     

  • Kinerja Positif, Produksi Migas PHE Triwulan I 2025 Capai 1,04 MBOEPD

    Kinerja Positif, Produksi Migas PHE Triwulan I 2025 Capai 1,04 MBOEPD

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja positifnya pada awal tahun ini. Pada Triwulan (TW) I tahun 2025, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

    Selain itu, angka produksi migas Triwulan I 2025 meningkat dibandingkan dengan Triwulan I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD. Hingga Maret 2025, PHE juga mampu menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.

    Pencapaian Triwulan I 2025 tersebut pun meningkat dibandingkan periode sama tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.

    Ke depan, PHE akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan. Hal ini meliputi akselerasi Put on Production (POP) sumur eksplorasi Akasia Prima, discovery sumur appraisal East Pondok Aren-2, Gas on Stream Sumur Sumber-1A, dan Put on Injection EOR Steamflood Lapangan North Duri Development Area-14.

    Pada Triwulan I 2025, PHE mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 373 km2. PHE juga berhasil mendapat tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE), terdiri dari minyak sebesar 28,19 juta barel minyak (MMBO) dan gas 84,33 miliar standar kaki kubik (BSCF).

    Selain itu, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE). Penemuan cadangan terbukti (P1) terdiri dari minyak sebesar 3,50 juta barel minyak (MMBO) dan gas 51,62 miliar standar kaki kubik (BSCF).

    Capaian ini tidak terlepas dari strategi PHE dalam melakukan akselerasi peningkatan produksi dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengelolaan baseline produksi, pelaksanaan rencana kerja yang masif dan efektif, serta mendorong peningkatan cadangan migas dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, mengatakan seluruh capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh Perwira di lingkup Subholding Upstream Pertamina serta dukungan dari para mitra kerja dan pemangku kepentingan.

    “Capaian ini diraih melalui implementasi nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan semangat akselerasi melalui inovasi, kolaborasi, dan komitmen pada keberlanjutan dari seluruh Perwira dan Mitra Kerja serta dukungan terus menerus dari stakeholder PHE dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional yang selaras dengan program Asta Cita,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5/2025).

    Sementara itu VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso berharap kinerja positif PHE pada triwulan pertama tahun ini dapat mendukung upaya menjaga ketahanan energi nasional dari sisi hulu.

    “Kinerja positif dari sisi hulu akan menjadi bukti nyata Pertamina Grup dalam menjalankan tugas keamanan dan ketahanan energi nasional,” ujar Fadjar.

    Ke depannya, PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

    PHE juga terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.

    (anl/ega)

  • Cari Sumber Minyak, PHE Geber Eksplorasi

    Cari Sumber Minyak, PHE Geber Eksplorasi

    Jakarta

    PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mencatatkan produksi migas sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) pada kuartal I 2025. Angka ini meningkat dibandingkan dengan kuartal I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD.

    Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan PHE juga menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service hingga Maret 2025.

    Chalid mengatakan, pencapaian kuartal I 2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.

    “PHE berupaya terus menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan, diantaranya melalui akselerasi Put on Production (POP) sumur eksplorasi Akasia Prima, discovery sumur appraisal East Pondok Aren-2, Gas on Stream Sumur Sumber-1A, dan Put on Injection EOR Steamflood Lapangan North Duri Development Area-14,” kata Chalid dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5/2025).

    Chalid mengatakan, pada kuartal I 2025, PHE mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 373 km2. PHE juga berhasil mendapat tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE) terdiri dari minyak sebesar 28,19 juta barel minyak (MMBO) dan gas 84,33 miliar standar kaki kubik (BSCF).

    Selain itu, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE). Penemuan cadangan terbukti (P1) terdiri dari minyak sebesar 3,50 juta barel minyak (MMBO) dan gas 51,62 miliar standar kaki kubik (BSCF).

    “Capaian ini tidak terlepas dari strategi PHE dalam melakukan akselerasi peningkatan produksi dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengelolaan baseline produksi, pelaksanaan rencana kerja yang masif dan efektif, serta mendorong peningkatan cadangan migas dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG),” katanya.

    Chalid menegaskan, PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

    “Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance,” katanya.

    (kil/kil)

  • Menteri ESDM Tinjau Kegiatan Operasional Hulu Migas PHM

    Menteri ESDM Tinjau Kegiatan Operasional Hulu Migas PHM

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menerima Kunjungan Kerja (kunker) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Kunjungan ini dilakukan di lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS) yang berlokasi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

    Bahlil meninjau langsung infrastruktur serta kegiatan operasional hulu minyak dan gas bumi, untuk memastikan keberlanjutan produksi energi nasional. Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan.

    Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim menyampaikan apresiasi kepada Menteri ESDM RI atas kunjungannya ke lapangan SPS.

    “Kunjungan ini bukan hanya menjadi kehormatan bagi kami, namun juga menjadi wujud nyata dukungan dan perhatian pemerintah terhadap kerja kami di sektor hulu migas. Dukungan tersebut merupakan energi pendorong bagi kami untuk terus mengedepankan kinerja yang unggul dan berkelanjutan,” jelas Chalid, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Sementara itu, dalam pemaparan terkait kinerja, General Manager PHM Setyo Sapto Edi menegaskan perusahaan mengedepankan inovasi dan penerapan teknologi, digitalisasi, dan prinsip keselamatan kerja. Kedua hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan, sejalan dengan target produksi migas nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

    “Di PHM, kami berkomitmen menjalankan operasi hulu migas yang selamat, andal, patuh, dan efisien dengan dikelola oleh PHM mengedepankan inovasi serta mengadopsi teknologi terkini. Lapangan SPS adalah salah satu contoh bagaimana pengelolaan lapangan mature dapat dilakukan secara optimal dengan tetap menjaga produktivitas dan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,” jelas Setyo.

    Setyo mengatakan pencapaian produksi PHM year to date Maret 2025 sebesar 439 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas dan minyak sebesar 25.1 Ribu Barrel Oil Per Day (MBOPD). Sementara untuk pengeboran, PHM telah berhasil melakukan pengeboran sebanyak 20 sumur tajak. Keberhasilan ini didukung oleh strategi PHM dalam hal optimalisasi lapangan, penerapan teknologi terkini, serta efisiensi operasi yang memungkinkan produksi tetap stabil di tengah tantangan industri migas global.

    Selain pencapaian produksi, PHM juga menegaskan komitmennya terhadap keselamatan kerja. Hingga 29 Maret 2025, PHM telah mencatat 571 hari atau setara dengan 44.294.278 jam kerja tanpa kecelakaan.

    “Pencapaian ini merupakan hasil dari implementasi budaya keselamatan yang kuat di seluruh lini operasi di PHM, termasuk program pelatihan intensif dan peningkatan kepatuhan terhadap standar keselamatan,” imbuhnya.

    Dia mengatakan semua pencapaian positif yang telah diraih oleh PHM dan anak perusahaannya karena adanya dukungan dari Pemerintah baik yang di pusat maupun yang di daerah. Dilakukan pula kolaborasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan, serta dedikasi pekerja merupakan kunci untuk mencapai target produksi nasional.

    “Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen perusahaan serta dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja operasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keberlanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi terwujudnya ketahanan energi nasional,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengapresiasi dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh PHI melalui PHM dalam mempertahankan tingkat produksi migas di tengah tantangan operasi yang kompleks terutama di lapangan-lapangan migas yang mature.

    “Saya berharap PHM terus fokus dalam meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional, tentunya dengan dukungan penuh dari seluruh pelaku industri migas. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif dan mendukung upaya eksplorasi serta pengembangan lapangan-lapangan migas baru,” ujar Bahlil.

    Bahlil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan industri hulu migas untuk mencapai target produksi nasional, serta menegaskan bahwa pemerintah akan terus menciptakan iklim investasi yang mendukung percepatan kegiatan eksplorasi dan produksi.

    Pada kunker tersebut, Menteri ESDM RI didampingi oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri. Setibanya di Lapangan SPS, rombongan disambut langsung oleh , Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto, General Manager PHM Setyo Sapto Edi, beserta jajaran manajemen lainnya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan komitmen Pertamina dalam meningkatkan produksi gas dalam rangka mendukung target produksi gas nasional sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BCFD) pada tahun 2030.

    “Komitmen pada peningkatan produksi migas dibuktikan dengan 60% Capex Pertamina dialokasi di sektor hulu hingga 2029,” pungkas Fadjar.

    (rah/rah)

  • Pertamina Hulu Energi Bidik Produksi Minyak Naik 4% Tahun Ini

    Pertamina Hulu Energi Bidik Produksi Minyak Naik 4% Tahun Ini

    Jakarta

    Subholding upstream PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan peningkatan produksi minyak 2025 sebesar 4%. Pada 2024, produksi minyak PHE 400.000 MBOPD dan ditargetkan naik menjadi 416.000 MBOPD 2025.

    “Target 2025 bahwa untuk minyak 2025 itu di 416.000, jadi ada peningkatan target dari realisasi tahun 2024,” kata Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

    Selain itu, Chalid juga menargetkan peningkatan produksi gas 3% pada 2025. Produksi gas pada 2024 sebesar 2.454 MMSCFD dan ditargetkan naik menjadi 2.536 MMSCFD pada 2025.

    Di sisi lain, Chalid juga menargetkan peningkatan pendapatan menjadi US$ 12,71 miliar berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025. Pada tahun sebelumnya, PHE membukukan pendapatan US$ 12,79 miliar.

    “Revenue gambarannya, kita mendapatkan US$ 12,79 billion di 2024, 2025 kami punya target US$ 12,71 billion,” ungkapnya.

    Sementara rata-rata harga minyak berdasarkan RKAP 2025 ditetapkan sebesar US$ 84,16/barel. Pada realisasinya, rata-rata harga minyak 2024 sebesar US$ 80,48/barel.

    Sementara EBITDA perusahaan berada di angka US$ 6,83 miliar pada 2024. Sementara pada 2025, PHE menargetkan EBITDA US$ 7,35 miliar.

    “EBITDA itu 2024 kita mendapatkan US$ 6,83 billion kemudian di 2025 RAKP US$ 7,35 billion,” jelasnya.

    Chalid menambahkan, saat ini Return on Equity (ROE) perusahaan berada pada kondisi yang baik, yakni sebesar 20,84%. Sementara Return on Investment (ROI) sebesar 28,61%. Ia juga mengatakan PHE mendapatkan rating yang baik oleh lembaga pemeringkat dunia.

    “Gambaran singkat kalau kita lihat dari rating yang kita dapat dari Moody’s ada Baa 2 stable kemudian Fitch Ratings itu bbb/stable,” tutupnya.

    (ara/ara)

  • PHE Catat Produksi Minyak 556 Ribu BOPD dan Gas 2,8 BSCFD Selama 2024

    PHE Catat Produksi Minyak 556 Ribu BOPD dan Gas 2,8 BSCFD Selama 2024

    JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina selama 2024, mencatatkan produksi minyak rata-rata sebesar 556 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas bumi 2,8 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).

    Pencapaian produksi ini merupakan kontribusi dari 5 regional yang berada di wilayah kerja operasional Subholding Upstream Pertamina atau PHE, kata Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Untuk pencapaian produksi minyak, Regional 1 (Sumatra) menyumbang angka produksi sebesar 203 ribu barel minyak per hari (BOPD). Sementara Regional 2 (Jawa) sebesar 54 ribu BOPD; Regional 3 (Kalimantan) 58 ribu BOPD; Regional 4 (Indonesia Timur) 85 ribu BOPD; dan Regional 5 (wilayah operasi di luar negeri) sebesar 156 ribu BOPD.

    Sedangkan untuk pencapaian produksi gas bumi, Regional 1 (Sumatra) menyumbang angka produksi sebesar 823 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara Regional 2 (Jawa) sebesar 356 MMSCFD; Regional 3 (Kalimantan) 622 MMSCFD; Regional 4 (Indonesia Timur) 653 MMSCFD; dan Regional 5 (wilayah operasi di luar negeri) 375 MMSCFD.

    Chalid mengatakan, guna mendukung swasembada energi nasional, Subholding Upstream Pertamina secara intensif melakukan kegiatan bor pengembangan, work over (WO) dan well intervention well services (WIWS). Hingga akhir Desember 2024 jumlah bor pengembangan yang berhasil diselesaikan mencapai 814 sumur, meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebanyak 801 sumur.

    Sementara jumlah sumur work over yang berhasil diselesaikan hingga akhir 2024 sebanyak 919 sumur, meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebanyak 844 sumur. Sedangkan untuk pengerjaan WIWS, hingga akhir 2024 jumlahnya mencapai 33.687 pekerjaan atau meningkat dibandingkan pencapaian 2023 sebanyak 31.686 pekerjaan.

    Selain itu, lanjutnya, telah dilakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan angka produksi. Pengembangan hasil reinterpretasi subsurface baru seperti yang dilakukan di Gunung Kemala dengan average initial production 735 BOPD.

    Inisiatif lainnya, menurut Chalid, adalah pengembangan sumur stepout/nearfield/interfield untuk memperoleh potensi hidrokarbon di area baru, salah satunya di Lembak-Kemang-Tapus dengan initial production di angka 1.700 BOPD.

    Kemudian, implementasi teknologi komplesi berupa multi stage fracturing (MSF) di sumur horizontal lapangan Kotabatak yang berhasil meningkatkan produksi sumur dengan initial production di 523 BOPD.

    Upaya lainnya adalah melakukan akselerasi POP (Put on Production) sumur eksplorasi sehingga dapat langsung berkontribusi pada peningkatan produksi migas walaupun kurang dari 1 tahun sejak discovery.

    Akselerasi POP sumur eksplorasi antara lain telah dilakukan di East Pondok Aren, Astrea, dan Pinang East.

    Subholding Upstream Pertamina Grup juga melakukan pengembangan lanjutan steamflood di lapangan Duri melalui proyek North Duri Development, pengembangan Low Quality Reservoir melalui kegiatan fracturing yang masif sebanyak 169 pekerjaan sepanjang tahun 2024, dan Waterflood EOR pada struktur baru seperti Tanjung, Handil, Pager dan E-Main.

    “Kami bersyukur dengan seluruh pencapaian tersebut, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar,” ujar Chalid Said Salim.