Tag: Budi Sartono

  • Viral Turis Singapura jadi Korban Pelecehan Seksual saat Wisata di Jalan Braga, Ini Fakta-faktanya

    Viral Turis Singapura jadi Korban Pelecehan Seksual saat Wisata di Jalan Braga, Ini Fakta-faktanya

    Jakarta: Wisatawan asal Singapura bernama Joanna diduga menjadi korban pelecehan seksual saat sedang berwisata di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat. Peristiwa tersebut terekam video vlog yang ia buat bersama suaminya yang berinisial D.

    Dalam video ia unggah di media sosial, keduanya tampak dibuntuti oleh sejumlah orang yang tak dikenal. Bahkan, sejumlah orang orang yang tidak dikenal itu pun terlihat masuk dalam rekaman vlog dan diduga melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh bagian tubuh Joanna.

    “Saat saya mengedit rekaman video kami di Bandung. Saya menyadari bahwa lelaki yang berjalan melewati saya, sengaja menyentuh saya, dan itu bukan tidak sengaja. Ini bisa dilihat dalam rekaman,” kata dia dalam tayangan YouTube-nya. 

    Atas peristiwa yang dialaminya  Joanna pun telah melaporkan ini ke pihak berwajib dan Kedutaan Besar Singapura.

    Terbaru pihak kepolisian berhasil menangkap tiga terduga pelaku pelecehan seksual terhadap turis asal Singapura tersebut. Tiga orang terduga pelaku tersebut ditangkap polisi pada Jumat 3 Januari 2024 malam.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, mengatakan pihaknya langsung melakukan penelusuran setelah video yang diunggah Joanna ke media sosial menjadi viral. 

    (Turis Singapura diduga alami pelecehan seksual saat berwisata di Jalan Braga, Kota Bandung. Tangakpan layar X/ressqutte)

    Berikut ini fakta-fakta turis Singapura menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Braga, Kota Bandung:
    1. Terduga Pelaku Berstatus Pelajar
    Budi menjelaskan ketiga terduga pelaku ini merupakan pelajar berusia 17 tahun dari Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung yang mengaku bertemu korban yang merupakan WN Singapura ketika sedang mencari makan di kawasan Braga.

    2. Pelaku Buntuti Korban
    Dia mengatakan dari pemeriksaan sementara, para terduga mengakui bahwa telah bertemu dengan korban di kawasan Braga dan tertarik mengikuti karena vlog menggunakan bahasa Inggris. 
     

    3. Pengakuan Terduga Pelaku
    Salah satu terduga, RF mengaku secara tidak sengaja menyentuh bagian belakang badan korban karena jalan sempit. Sementara itu, RM mengaku menyentuh tas, dan MCA tidak melakukan tindakan apa pun terhadap korban.

    “Atas nama RF juga memang mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan juga mendahului daripada korban,” katanya.
    4. Polisi Periksa Terduga Pelaku
    Untuk saat ini, kata Budi, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku yang masih di bawah umur. Kasus tersebut kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PP) Satreskrim Polrestabes Bandung.

    “Untuk kasus ini sendiri memang perlu pembuktian lagi, karena ini baru keterangan sepihak, yaitu dari keterangan korban berdasarkan sosial media, sedangkan dari keterangan terduga pelaku memang sudah di BAP,” ujar Budi.

     

    Jakarta: Wisatawan asal Singapura bernama Joanna diduga menjadi korban pelecehan seksual saat sedang berwisata di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat. Peristiwa tersebut terekam video vlog yang ia buat bersama suaminya yang berinisial D.
     
    Dalam video ia unggah di media sosial, keduanya tampak dibuntuti oleh sejumlah orang yang tak dikenal. Bahkan, sejumlah orang orang yang tidak dikenal itu pun terlihat masuk dalam rekaman vlog dan diduga melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh bagian tubuh Joanna.
     
    “Saat saya mengedit rekaman video kami di Bandung. Saya menyadari bahwa lelaki yang berjalan melewati saya, sengaja menyentuh saya, dan itu bukan tidak sengaja. Ini bisa dilihat dalam rekaman,” kata dia dalam tayangan YouTube-nya. 
    Atas peristiwa yang dialaminya  Joanna pun telah melaporkan ini ke pihak berwajib dan Kedutaan Besar Singapura.
     
    Terbaru pihak kepolisian berhasil menangkap tiga terduga pelaku pelecehan seksual terhadap turis asal Singapura tersebut. Tiga orang terduga pelaku tersebut ditangkap polisi pada Jumat 3 Januari 2024 malam.
     
    Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, mengatakan pihaknya langsung melakukan penelusuran setelah video yang diunggah Joanna ke media sosial menjadi viral. 
     

    (Turis Singapura diduga alami pelecehan seksual saat berwisata di Jalan Braga, Kota Bandung. Tangakpan layar X/ressqutte)
     
    Berikut ini fakta-fakta turis Singapura menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Braga, Kota Bandung:
    1. Terduga Pelaku Berstatus Pelajar
    Budi menjelaskan ketiga terduga pelaku ini merupakan pelajar berusia 17 tahun dari Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung yang mengaku bertemu korban yang merupakan WN Singapura ketika sedang mencari makan di kawasan Braga.

    2. Pelaku Buntuti Korban
    Dia mengatakan dari pemeriksaan sementara, para terduga mengakui bahwa telah bertemu dengan korban di kawasan Braga dan tertarik mengikuti karena vlog menggunakan bahasa Inggris. 
     

    3. Pengakuan Terduga Pelaku
    Salah satu terduga, RF mengaku secara tidak sengaja menyentuh bagian belakang badan korban karena jalan sempit. Sementara itu, RM mengaku menyentuh tas, dan MCA tidak melakukan tindakan apa pun terhadap korban.
     
    “Atas nama RF juga memang mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan juga mendahului daripada korban,” katanya.
    4. Polisi Periksa Terduga Pelaku
    Untuk saat ini, kata Budi, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para terduga pelaku yang masih di bawah umur. Kasus tersebut kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PP) Satreskrim Polrestabes Bandung.
     
    “Untuk kasus ini sendiri memang perlu pembuktian lagi, karena ini baru keterangan sepihak, yaitu dari keterangan korban berdasarkan sosial media, sedangkan dari keterangan terduga pelaku memang sudah di BAP,” ujar Budi.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • 3 Pelaku yang Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung Masih di Bawah Umur, Ini Motifnya – Halaman all

    3 Pelaku yang Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung Masih di Bawah Umur, Ini Motifnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga pelaku yang diduga melecehkan turis asing asal Singapura berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polrestabes Bandung, Jawa Barat.

    Dilansir Tribun Jabar, ketiga pelaku berinisial RF, RM, dan MCA.

    Mereka diamankan setelah anggota Satreskrim Polrestabes Bandung berkomunikasi dengan korban via email. 

    Korban pun menyerahkan proses hukum kepada aparat kepolisian.

    “Mereka (pelaku) diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum berusia 17 tahun.” 

    “Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, di Maspolrestabes Bandung, Sabtu (4/1/2025) malam.

    Adapun peristiwa pelecehan itu terjadi di Jalan Braga, Kota Bandung, tetapi bukan pada malam tahun baru.

    Budi berujar, saat itu RF, RM, dan MCA tengah ikut nonton bareng pertandingan Persib Bandung di Braga Sky.

    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi tanggal 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton Persib di Braga Sky.” 

    “Pada saat istirahat babak pertama, ketiganya mencari makan. Saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog,” ucap Budi.

    Ia menyebut, ketiga pelaku penasaran dengan orang yang melakukan vlog dengan menggunakan bahasa Inggris.

    Pelaku berinisial RF dan RM mengaku mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.

    “Pada saat mendahului, berdasarkan keterangan pelaku, jalan sempit, tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura.” 

    “Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas dari korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” terangnya.

    Sebelumnya, dugaan pelecehan oleh warga lokal terhadap turis asal Singapura viral di media sosial. 

    Peristiwa itu terjadi pada pasangan berinisial D dan J yang tengah berlibur di Kota Bandung.

    “Kami sedang berjalan di Jalan Braga dan sekelompok anak laki-laki mengikuti kami selama 10 menit,” ujar D saat dikonfirmasi via pesan Instagram.

    Lalu, tiba-tiba J mendapat sentuhan dari kelompok anak itu. 

    Setelah itu, D mengatakan dirinya menoleh ke arah mereka sehingga kelompok anak itu berlari cepat menuju sebuah toko.

    “J dan saya kemudian berjalan di ruas yang lain karena kami merasa tidak aman.” 

    “Mereka tidak berbicara dengan kami atau berinteraksi dengan kami setelah itu,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Motif 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Jalan Braga Bandung, Ngaku Penasaran.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)

  • Polisi Ungkap Kronologi Versi Terduga Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Januari 2025

    Polisi Ungkap Kronologi Versi Terduga Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung Bandung 5 Januari 2025

    Polisi Ungkap Kronologi Versi Terduga Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG,KOMPAS.com
    – Polrestabes
    Bandung
    menangkap tiga terduga pelaku pelecehan terhadap turis asing asal Singapura. Mereka yang ditangkap adalah MCA, RM, dan RF. 
    Dari hasil pemeriksaan sementara, hanya satu yang diduga menyentuh bagian tubuh korban ketika berupaya menyalip korban yang sedang ngevlog, sedang dua lainnya mengaku tidak melakukan hal tersebut.
    Polrestabes Bandung juga merilis kronologi berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ketiga terduga pelaku.
    Menurut keterangan para terduga pelaku, peristiwa ini bermula pada Minggu (29/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, saat itu ketiga terduga pelaku ini berangkat dari rumah terduga MCA di daerah Cimaung, Kabupaten Bandung menuju Braga Sky, di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat dengan maksud untuk nonton bareng (nobar) Persib vs Persis Solo.
    Setelah beres pertandingan babak pertama, ketiga orang itu keluar dari lokasi nobar untuk mencari makan. Pada saat mau kembali ke Braga Sky, ketiganya bertemu dengan korban yang sedang ngevlog.
    “Nah hasil pengakuan daripada terduga pelaku bahwa mereka sangat tertarik atau penasaran dengan orang yang melakukan vlog dengan bahasa Inggris sehingga mengikuti,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (4/1/2025).
    Terduga pelaku berinisial RF hendak menyalip turis asing tersebut sambil mengucapkan “punteun a” sambil merunduk dan tangan RF menyentuh badan korban.
    “Pada saat mendahului berdasarkan keterangan terduga pelaku bahwa karena jalan sempit dan bilang punten tangannya menyentuh bagian belakang daripada orang, korban warga negara Singapura tersebut, ” ujar Budi.

    Sedang RM mengakui ada sentuhan namun mengenai tas dari korban. Sementara MCA mengaku tak melakuan apapun.
    “Atas nama MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa, dan juga tidak melakukan apa-apa,” kata Budi.
    Usai melewati korban, ketiga orang itu langsung kembali ke Braga Sky untuk melanjutkan nobar.
    Pasangan turis asing tersebut kemudian mengupload video di YouTube yang menerangkan bahwa mereka merasa terganggung dan dilecehkan pada saat membuat konten di Jalan Braga Kota Bandung.
    Pasangan tersebut meminta dan menyarankan masyarakat dan pihak kepolisian untuk mengamankan ketiga terduga pelaku tersebut.
    Polisi lantas menyelidiki kasus tersebut dan menangkap ketiga terduga pelaku itu.
    Budi pun mendapatkan informasi bahwa pihak korban bersedia menyelesaikan kasus ini asalkan terduga pelaku melakukan permintaan maaf secara online.
    Akan tetapi, hal tersebut tengah dipastikan petugas dengan mencoba menghubungi korban dengan mengirim pesan email.
    “Apa yang dimau oleh korban, seperti apa, kasusnya seperti apa, nanti kami akan coba tanyakan,” ucapnya.
    Akan tetapi, menurut Budi kasus dugaan tindakan pelecehan ini perlu pembuktian kembali, karena sejauh ini baru keterangan sepihak yaitu dari korban berdasarkan media sosial.
    “Sedangkan dari keterangan terduga pelaku memang sudah di BAP. Kalau pengakuan sementara, memang mengakui, menyentuh, tetapi dalam rangka mendahului dan karena sempit, tangannya menyentuh badan daripada korban tersebut,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengakuan 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung, Awalnya Penasaran Vlog – Halaman all

    Pengakuan 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung, Awalnya Penasaran Vlog – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Tiga pelajar asal Cimaung, Kabupaten Bandung, viral.

    Sosok pelajar ini masuk dalam vlog wisatawan asal Singapura yang sedang menghabiskan waktu di Jalan Braga, Kota Bandung.

    Sayangnya, narasi tentang tiga pelajar itu negatif.

    Berdasarkan keterangan dua turis yang merupakan suami istri itu, 3 pelajar asal Bandung ini diduga melakukan pelecehan.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, saat itu ketiga remaja berinisial RF, RM dan MCA tengah ikut nonton bareng pertandingan Persib Bandung di Braga Sky.

    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi tanggal 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton Persib di Braga Sky. Pada saat istirahat babak pertama, ketiganya mencari makan. Saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog,” ujar Budi, Sabtu (4/1/2025).

    Menurutnya, ketiga pelaku ini penasaran dengan orang yang melakukan vlog menggunakan bahasa Inggris. 

    Dua dari mereka yang berinisial RF dan RM mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.

    “Pada saat mendahului, berdasarkan keterangan pelaku, jalan sempit, tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura. Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas dari korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” katanya.

    Ketiga pelaku diamankan anggota Satreskrim Polrestabes Bandung setelah berkomunikasi dengan korban via email. Korban menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.

    “Mereka diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum, berusia 17 tahun. Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” katanya.

    Sebelumnya, dugaan pelecehan oleh warga lokal terhadap turis asal Singapura viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada pasangan berinisial D dan J yang tengah berlibur di Kota Bandung.

    “Kami sedang berjalan di Jalan Braga dan sekelompok anak laki-laki mengikuti kami selama 10 menit,” ujar D saat dikonfirmasi via pesan Instagram.

    Lalu, tiba-tiba J mendapat sentuhan dari kelompok anak itu. Setelah itu, D mengatakan dirinya menoleh ke arah mereka, sehingga kelompok anak itu berlari cepat menuju sebuah toko.

    “J dan saya kemudian berjalan di ruas yang lain karena kami merasa tidak aman. Mereka tidak berbicara dengan kami atau berinteraksi dengan kami setelah itu,” katanya. (*)

     

  • 3 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual kepada Warga Singapura di Bandung Berhasil Diamankan

    3 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual kepada Warga Singapura di Bandung Berhasil Diamankan

    JABAR EKSPRES  – 3 orang terduga pelaku pelecehan seksual kepada warga Singapura di Jalan Braga, Kota Bandung, berhasil diamankan Polrestabes Bandung.

    Polisi berhasil mengamankan 3 orang terduga pelaku tersebut yang merupakan warga Kabupaten Bandung yakni berinisial RF, RM, dan MCA.

    Menurut Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, para pelaku ini berhasil diamankan usai video yang diunggah korban pada tanggal 2 Januari 2025 kemarin melalui kanal YouTube dengan judul “Please Help Our Small Estate in Indonesia by Indonesian Men, Bandung Braga Street, 31 Desember 2024”, viral di media sosial.

    BACA JUGA: Petunjuk Teknis Pembuatan Faktur Pajak Dalam Rangka Pelaksanaan PMK Nomor 131 Tahun 2024

    “Alhamdulillah tadi malam kami berhasil menangkap 3 terduga pelaku tersebut atas nama RF, RM, dan MCA,” ucap Budi di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (4/2).

    Berdasarkan hasil pemeriksaannya, Budi menjelaskan bahwa peristiwa ini sebetulnya terjadi pada tanggal 29 Desember 2024 lalu.

    Dimana berdasarkan pengakuan para terduga pelaku, Budi mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi bertepatan dengan pertandingan Persib vs Persis Solo.

    BACA JUGA: Daftar Aplikasi, Langsung Cair Rp350.000 Saldo DANA Gratis Cuma Pakai Nomer WA

    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru (31 Desember), tetapi pada tanggal 29 Desember 2024 berdasarkan pengakuan para terduga pelaku pada saat nobar (nonton bareng) Persib vs Persis Solo di Braga Sky,” ungkapanya

    Budi mengungkapkan, dari hasil pemeriksaannya juga, para terduga ini mengakui bahwa sempat bertemu dengan korban di kawasan Braga.

    “Pada saat istirahat babak pertama (pertandingan Persib vs Persis Solo) yang bersangkutan 3 orang terduga ini keluar mencari makan dan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog di Braga,” ucapnya.

    BACA JUGA: Heboh Jenazah Hidup Lagi Setelah Ambulan Terguncang Polisi Tidur

    “Nah hasil pengakuan dari terduga pelaku bahwa mereka sangat tertarik atau penasaran dengan orang yang melakukan vlog dengan menggunakan bahasa inggris, sehingga mengikutinya,” sambungnya.

    Setelah mengikuti, Budi menyebut para terduga pelaku ini langsung mendahului korban. Dan pada saat mendahului, salah satu terduga pelaku mengaku tak sengaja menyentuh bagian belakang korban.

    “Salah satu terduga pelaku atas nama RF berdasarkan pengakuannya karena jalan sempit, tangganya menyentuh bagian belakang daripada korban warga negara Singapur tersebut. Sedangkan yang satu lagi atas nama RM, memang juga mengakui (menyentuh juga) tapi menyentuh tas Korban. Dan satu lagi atas nama MCA ini tidak melakukan apa-apa,” ucapnya.

  • Polisi Ungkap Kronologi Versi Terduga Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Januari 2025

    Turis Singapura Korban Pelecehan Serahkan Kasus pada Polisi, Tuntut Pelaku Minta Maaf Bandung 4 Januari 2025

    Turis Singapura Korban Pelecehan Serahkan Kasus pada Polisi, Tuntut Pelaku Minta Maaf
    Tim Redaksi
     
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes
    Bandung
    tengah berkomunikasi dengan turis asal Singapura yang diduga menjadi korban pelecehan di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat.
    Komunikasi dilakukan dengan cara berkirim pesan email lantaran pihak kepolisian belum mendapatkan nomor kontak korban.
    Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan bahwa pihak kepolisian sebelumnya sempat menghubungi korban melalui Kedutaan Besar, namun tak ada tanggapan. Akhirnya, Unit PPA berkirim pesan email secara langsung kepada korban.
    “Alhamdulillah dijawab oleh korban sudah ber-email dengan Kanit PPA kami dan memang menjawab bahwa menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian,” kata Budi di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (4/1/2025).
    Terkini, Budi mendapatkan informasi bahwa ada unggahan terakhir dari korban yang bersedia menyelesaikan kasus ini asalkan terduga pelaku meminta maaf secara
    online
    . Akan tetapi, hal tersebut tengah dipastikan petugas dengan mencoba menghubungi korban dengan mengirim pesan email.
    “Apa yang dimaui oleh korban, seperti apa, kasusnya seperti apa, nanti kami akan coba tanyakan,” ucapnya.
    Menurut Budi, kasus dugaan tindakan pelecehan ini perlu pembuktian kembali, karena sejauh ini baru keterangan sepihak yaitu dari korban berdasarkan media sosial.
    “Sedangkan dari keterangan terduga pelaku memang sudah di-BAP. Kalau pengakuan sementara, memang mengakui, menyentuh, tetapi dalam rangka mendahului dan karena sempit, tangannya menyentuh badan daripada korban tersebut,” ucapnya.
    Seperti diketahui, Polrestabes Bandung mengamankan tiga orang yang diduga melakukan pelecahan terhadap turis asal Singapura. Adapun para terduga pelaku yang merupakan warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, ini diketahui berinisial RF (17), RM (18) dan MC (18).
    Dari hasil pemeriksaan sementara, RF mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.
    “Pada saat mendahului berdasarkan keterangan terduga pelaku bahwa karena jalan sempit dan bilang
    punten
    tangannya menyentuh bagian belakang daripada orang, korban warga negara Singapura tersebut, ” ujar Budi.
    Sedang RM mengakui ada sentuhan namun mengenai tas dari korban. Sementara MCA mengaku tak melakuan apa pun.
    “Atas nama MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa, dan juga tidak melakukan apa-apa,” kata Budi.
    Menurut Budi, terduga pelaku yang menyentuh bagian belakang korban ini masih berstatus pelajar.
    “Ya, terduga pelaku masih di bawah umur, pelajar ya, 17 (tahun),” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ungkap Kronologi Versi Terduga Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Januari 2025

    Kasus Pelecehan Turis Singapura, Polrestabes Bandung Tangkap 3 Terduga Pelaku Bandung 4 Januari 2025

    Kasus Pelecehan Turis Singapura, Polrestabes Bandung Tangkap 3 Terduga Pelaku
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes)
    Bandung
    menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku pelecahan terhadap turis asal Singapura.
    Para terduga pelaku yang merupakan warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, ini diketahui berinisial RF (17), RM (18) dan MCA (18).
    Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan ini dari tim siber terkait adanya dugaan pelecehan terhadap turis asal Singapura yang terekam di media Youtube korban yang diunggah pada 2 Januari 2025. Pelecehan itu diduga terjadi di Jalan Braga pada 31 Desember 2024.
    “Dari hasil tersebut, kami melihat memang sudah diposting oleh beberapa mediagram di Kota Bandung bahwa memang ada video di Jalan Braga. Ada gambaran seorang turis warga negara Singapura yang merasa diikuti oleh tiga orang remaja di Jalan Braga,” kata Budi di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (4/1/2025) malam.
    Dari hasil video yang tersebar di media sosial itu, kata Budi, para remaja tersebut ada yang diduga menyentuh bagian belakang tubuh turis asing tersebut. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung langsung menelusuri dugaan tindakan tersebut dan meminta keterangan sejumlah saksi.
    “Dan alhamdulillah tadi malam kami berhasil menangkap tiga terduga pelaku tersebut atas nama RF, atas nama RM dan atas nama MCA,” ucapnya.
     
    Unit PPA tengah memeriksa ketiga terduga pelaku tersebut. Hasil keterangan sementara, ketiganya membenarkan bertemu korban di Jalan Braga.
    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru, yaitu pada tanggal 29 Desember, berdasarkan pengakuan dari terduga pelaku,” ucap Budi.
    Saat itu, terduga pelaku tengah menonton bareng (nobar) pertandingan Persib dengan Persis Solo di Braga Sky. Pada saat istirahat babak pertama, ketiganya keluar mencari makan.
    “Pada saat mencari makan di Braga, bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog. Nah hasil pengakuan daripada terduga pelaku bahwa mereka sangat tertarik atau penasaran dengan orang yang melakukan vlog dengan bahasa Inggris sehingga mengikuti,” katanya.
    Kata Budi, RF mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.
    “Pada saat mendahului berdasarkan keterangan terduga pelaku bahwa karena jalan sempit dan bilang punten tangannya menyentuh bagian belakang daripada orang, korban warga negara Singapura tersebut,” ujar Budi.
    Sedangkan RM mengakui ada sentuhan namun mengenai tas dari korban. Sementara MCA mengaku tak melakuan apa pun.
    “Atas nama MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa, dan juga tidak melakukan apa-apa,” kata Budi.
    Menurut Budi, terduga pelaku yang menyentuh bagian belakang korban ini masih berstatus pelajar.
    “Ya, terduga pelaku masih di bawah umur, Pelajar ya, 17 (tahun),” ucapnya.
    Saat ini, terduga pelaku masih diperiksa oleh Unit PPA Polrestabes Bandung.
    Insiden dugaan pelecehan ini ramai di media sosial. Turis asal Singapura diduga menjadi korban pelecehan seksual di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, saat berlibur pada Selasa (31/12/2024) malam.
    Insiden ini ramai jadi perbincangan di media sosial setelah korban dan suaminya mengunggah video pernyataan di akun Youtube mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Pelaku yang Diduga Lecehkan Turis Singapura di Bandung Masih di Bawah Umur, Ini Motifnya – Halaman all

    Polisi Tangkap 3 Pelajar yang Lecehkan Turis Singapura di Jalan Braga Bandung, Ini Motifnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Polisi menangkap pelaku pelecehan terhadap turis Singapura di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat. Para pelaku ternyata masih pelajar.

    Turis asal Singapura tersebut dilecehkan pada Selasa (31/12/2024) malam.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, total ada tiga orang yang ditangkap sesuai dengan video yang viral di media sosial. 

    Mereka berinisial RF, RM, dan MCA.

    Menurut Budi, berdasarkan hasil pemeriksaan, hanya dua orang yang menyentuh korban. 

    “Berdasarkan keterangan RF bahwa jalan sempit, sehingga tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura. Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” ujar Budi, Sabtu (4/1/2025).

    Alasan ketiganya melakukan aksi tidak terpuji terhadap warga Singapura itu karena penasaran melihat korban membuat video vlog menggunakan bahasa Inggris.

    “Sehingga dari tiga orang itu, dua orang atas nama RF dan RM mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya,” katanya. 

    Budi menjelaskan, ketiga pelaku diamankan setelah anggota Satreskrim Polrestabes Bandung berkomunikasi dengan korban via email dan korban menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.

    “Mereka diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum berusia 17 tahun. Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” katanya.

    Kronologis pelecehan

    Berdasarkan keterangan dua turis yang merupakan suami istri itu, mereka melakukan pelecehan.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, saat itu ketiga remaja berinisial RF, RM dan MCA tengah ikut nonton bareng pertandingan Persib Bandung di Braga Sky.

     
    “Kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi tanggal 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton Persib di Braga Sky. Pada saat istirahat babak pertama, ketiganya mencari makan. Saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog,” ujar Budi, Sabtu (4/1/2025).

    Menurutnya, ketiga pelaku ini penasaran dengan orang yang melakukan vlog menggunakan bahasa Inggris.

    Dua dari mereka yang berinisial RF dan RM mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya dan mendahului korban.

    “Pada saat mendahului, berdasarkan keterangan pelaku, jalan sempit, tangannya menyentuh bagian belakang korban warga Singapura. Sedangkan satu lagi atas nama RM, memang mengakui dan hanya menyentuh tas dari korban. MCA tidak melakukan apa-apa, tidak ada gerakan apa-apa,” katanya.

    Ketiga pelaku diamankan anggota Satreskrim Polrestabes Bandung setelah berkomunikasi dengan korban via email. Korban menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.

    “Mereka diamankan setelah tim melakukan penelusuran. Mereka masih di bawah umur, pelajar, anak berhadapan dengan hukum, berusia 17 tahun. Semuanya warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung,” katanya.

    Sebelumnya, dugaan pelecehan oleh warga lokal terhadap turis asal Singapura viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada pasangan berinisial D dan J yang tengah berlibur di Kota Bandung.

    “Kami sedang berjalan di Jalan Braga dan sekelompok anak laki-laki mengikuti kami selama 10 menit,” ujar D saat dikonfirmasi via pesan Instagram.

    Lalu, tiba-tiba J mendapat sentuhan dari kelompok anak itu. Setelah itu, D mengatakan dirinya menoleh ke arah mereka, sehingga kelompok anak itu berlari cepat menuju sebuah toko.

    “J dan saya kemudian berjalan di ruas yang lain karena kami merasa tidak aman. Mereka tidak berbicara dengan kami atau berinteraksi dengan kami setelah itu,” katanya. (*)

    Penulis: Nazmi Abdurrahman 

    dan

    Motif 3 Pelajar Cimaung Diduga Lecehkan Turis Singapura di Jalan Braga Bandung, Ngaku Penasaran

  • Jalan Asia Afrika Bandung Dipadati Warga Jelang Pergantian Tahun, Meski Tak Ada Pesta Kembang Api – Halaman all

    Jalan Asia Afrika Bandung Dipadati Warga Jelang Pergantian Tahun, Meski Tak Ada Pesta Kembang Api – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kawasan Jalan Asia Afrika, Bandung dipadati ribuan warga jelang pergantian tahun, Selasa (31/12/2024). 

    Meski tidak ada acara khusus yang digelar di kawasan tersebut, mereka tampak antusias berjalan-jalan menikmati suasana di Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga.

    Di beberapa sudut Asia Afrika dan Braga, terdapat sejumlah musisi jalanan yang menghibur wisatawan dengan live music. 

    Sementara kondisi lalu lintas di kawasan Asia Afrika dan Braga, kondisi lalu lintas mulai padat. 

    Sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan disiagakan di sejumlah titik untuk mengatur arus lalu lintas.

    Satlantas Polrestabes pun menyiapkan sejumlah rekayasa jika terjadi kemacetan.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, pada malam puncak perayaan tahun baru 2025, tidak akan melakukan penutupan jalan, termasuk flyover Mochtar Kusumaatmadja. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan total.

    “Jadi, kesepakatan hasil rapat gelar pengamanan malam tahun baru di Polrestabes tidak ada flyover yang ditutup. Saya tegaskan kembali, tidak ada flyover yang ditutup, berjalan seperti biasa asalkan tidak ada yang berhenti di sana dan kami sudah koordinasi dengan Pemkot Bandung,” ujar Budi.

    Budi mengatakan, semua anggota Polrestabes Bandung akan disebar dan melakukan pengamanan. Hal itu guna mencegah terjadinya kemacetan parah hingga kendaraan tak dapat berjalan.

    “Kita langsung sebar anggota di berbagai titik keramaian di Kota Bandung. Khususnya di Kota Bandung sendiri ada beberapa titik kemacetan tempat berkumpul masyarakat, yaitu di Asia-Afrika, di Pasopati, Gasibu, dan Dago, nah di situ anggota akan menyebar untuk mengatur lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan. Jadi prinsip kami boleh terjadi kemacetan, tapi roda tetap berjalan,” katanya.

    Sementara penerapan rekayasa lalu lintas, kata dia, dilakukan hanya saat apabila terjadi kepadatan kendaraan yang cukup parah. Salah satu rencana rekayasa yang akan dilakukan adalah pengalihan arus lalu lintas.

    “Nanti untuk diskresi, rekayasa lalu lintas lihat situasional di tempat. Seperti sekarang kita jelaskan tidak ada penutupan fly over, tapi kita lihat situasional. Kalau terjadi penumpukan kita misal alihkan lewat bahwa tidak boleh naik dulu sampai dengan keadaan atau sudah selesai,” ucapnya.

     

     

  • 8 Orang Tersangka Penyekapan di Bandung Diamankan!

    8 Orang Tersangka Penyekapan di Bandung Diamankan!

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 8 orang tersangka berinisial Y, EP, DN, WG, B, AR, FF, dan ID berhasil diamankan oleh Polrestabes Bandung setelah melakukan penyekapan terhadap seorang pria bernama Abdul Ridwan.

    Peristiwa ini terungkap berkat laporan penculikan yang diterima Polsek Cidadap pada Sabtu, 28 Desember 2024. Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan para pelaku.

    “Dari hasil penyelidikan, kami dapat mengamankan 8 orang tersangka,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (31/12).

    BACA JUGA: Truk Pengangkut Paket Hangus Terbakar di Gudang JNE Bandung

    Budi menambahkan bahwa motif penyekapan ini bermula dari kekesalan para tersangka terhadap korban yang tidak segera mengembalikan sepeda motor milik salah satu tersangka.

    “Motifnya adalah pelaku kesal karena motor yang dipinjam korban tidak dikembalikan. Korban meminjam motor dari tersangka AR, namun motor tersebut tidak dikembalikan. AR kemudian mengajak teman-temannya untuk mencari korban dan menanyakan keberadaan motor tersebut,” jelas Budi.

    Setelah menemukan korban, Budi menjelaskan, para tersangka membawa korban untuk menanyakan keberadaan motor yang dipinjam. Ternyata, motor tersebut telah digadaikan oleh korban. Merasa kesal, para tersangka kemudian membawa korban dan menyekapnya di kawasan Maleber, Kota Bandung.

    “Di sana, korban diikat dan dirantai pada velg motor dengan alasan bahwa ia tidak boleh pulang jika motor tidak dikembalikan. Selain itu, korban juga dipukul, dibakar dengan sebatang rokok, dan mengalami kekerasan lainnya,” tambah Budi.

    Tindakan para tersangka ini, menurut Budi, tidak dibenarkan dan seharusnya masalah tersebut dilaporkan kepada pihak berwajib. Oleh karena itu, para tersangka kini terancam dijerat dengan berbagai pasal, antara lain tentang penculikan, penyekapan, dan penganiayaan.

    “Ke-8 tersangka ini semuanya terlibat dalam penganiayaan terhadap korban. Kami akan memproses mereka sesuai hukum dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 328 tentang penculikan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, Pasal 333 tentang penyekapan dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun, Pasal 170 tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 5 tahun, dan Pasal 351 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun,” pungkas Budi.