Tag: Budi Sartono

  • Demo Anarkis Tolak RUU TNI: Kantor Bank dan Gedung DPRD di Bandung dan Malang Dibakar Massa – Halaman all

    Demo Anarkis Tolak RUU TNI: Kantor Bank dan Gedung DPRD di Bandung dan Malang Dibakar Massa – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam sepekan terakhir demonstrasi menolak revisi Undang-Undang TNI terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

    Unjuk rasa tersebut ada yang berakhir damai.

    Namun ada juga yang berakhir rusuh dengan perusakan fasilitas publik termasuk gedung pemerintah dan swasta.

    Seperti diketahui penolakan terhadap revisi UU TNI dilakukan sejumlah pihak terutama  mahasiswa karena dianggap akan mengembalikan dwifungsi militer sama seperti era Orde Baru.

    Kronologi Demo di Bandung Bakar Kantor Bank

    Pada Jumat (21/3/2025) malam, unjuk rasa massa yang menolak pengesahan Revisi UU TNI di Bandung, Jawa Barat (Jabar), berakhir dengan kerusuhan.

    Sebuah bank swasta di Jalan Ir H Djuanda, Dago Kota Bandung diduga dibakar sekelompok pengunjuk rasa.

    Unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB itu berlangsung hingga dini hari.

    Awalnya aksi berjalan damai, pendemo menyampaikan orasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat.

    DIBAKAR MASSA -Kantor Hana Bank yang hangus terbakar dipolice line di persimpangan Jalan Ir H Djuanda – Jalan Diponegoro, Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2025). Bank swasta tersebut diduga dibakar sekelompok orang saat unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-undang TNI.  (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

    Saat aksi berlangsun tak ada satupun anggota DPRD Jabar yang berada di dalam gedung wakil rakyat tersebut.

    Unjuk rasa  mulai memanas saat massa mencoba masuk secara paksa ke dalam gedung DPRD Jabar.

    Massa aksi juga membakar water barrier milik Dinas Perhubungan di halaman Gedung Sate dan melemparkan petasan, batu, hingga bom molotov ke arah Gedung DPRD Jabar. 

     Polisi yang berjaga tidak merespons sikap anarkis massa.

    Hingga akhirnya sekitar pukul 21.30 WIB sempat terjadi aksi saling kejar antara massa berpakaian hitam-hitam dengan polisi berpakaian preman. 

    Aksi kejar-kejaran pun berlangsung hingga pukul 01.00 WIB dini hari tadi.

    Petugas polisi lebih banyak dikerahkan untuk membubarkan massa yang membuat onar di kawasan Jalan Ir H Djuanda. 

    Saat itu, massa yang tidak terkontrol diduga melakukan pembakaran Hana Bank di Jalan Ir. H Djuanda.

    Massa pun mencoret tembok bank swasta tersebut menggunakan cat semprot dengan tulisan Burn World Bank. 

    Enam unit mobil Dinas pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar Hana Bank.

    Butuh tiga jam untuk petugas Dinas Pemadam Kebakaran memadamkan api tersebut.

    Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, M. Yusuf Hidayat mengatakan laporan kebakaran bank tersebut diterima sekitar pukul 01.02 WIB.

    “Alhamdulillah, hingga pukul 03.30 WIB kami sudah menyelesaikan pemadaman dan pendinginan,” ujar Yusuf, Sabtu (22/3/2025).

    Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono, mengatakan jika perusakan bank swasta di Jalan Ir H. Djuanda diduga dilakukan oleh massa pengunjuk rasa.

    “Jadi memang benar ada pengrusakan dan pembakaran kantor bank di dago oleh sekelompok orang,” ujar Budi. 

    Demo di Malang Bakar Gedung DPRD

    Aksi demo tolak UU TNI juga berakhir rusuh di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (23/3/2025) malam.

    Kericuhan bermula saat massa melempar molotov ke arah gedung DPRD Kota Malang pada pukul 18.34 WIB.

    Molotov mendarat tepat di teras depan Gedung DPRD Kota Malang hingga mengeluarkan kobaran api.

    Namun kobaran api tidak sampai berlangsung lama karena langsung dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang yang bersiaga di lokasi.

    Selanjutnya, aksi massa makin anarkis dan menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang.

    Usai menjebol pagar, mereka membakar pos gedung DPRD Kota Malang dan satu pos lainnya dirusak hingga atapnya jebol.

    Melihat kondisi yang makin anarkis dan tak terkendali, maka pada pukul 18.41 WIB, polisi serta TNI langsung memukul mundur massa.

    Dibantu semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa pun mundur hingga Jalan Kertanegara dan langsung bubar.

    Beberapa orang dibawa dan diamankan oleh petugas.

    Selanjutnya, petugas memadamkan pos jaga gedung DPRD Kota Malang yang terbakar tersebut. Dan pada pukul 18.50, situasi di lokasi sudah aman dan kondusif. 

    Atas kejadian tersebut, beberapa personel baik dari polisi maupun TNI terluka dan harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah yang turun langsung ke lokasi  menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, pihak DPRD Kota Malang selalu terbuka menampung serta mendengarkan aspirasi masyarakat.

    “Kami telah siap menerima audiensi, dan semua fraksi juga sudah mendapat arahan. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk duduk bersama,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (23/3/2025).

    Dirinya mengungkapkan pada intinya, DPRD Kota Malang berpegang pada prinsip untuk membangun ruang dialog bersama. Namun belum sempat bertemu langsung dengan massa aksi, ternyata situasi berubah jadi kacau dan anarkis.

    “Sebenarnya dari tadi siang, kami sudah siap. Ternyata, suasananya tidak kondusif,” tambahnya.

    Rimzah juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukakan oleh polisi dan TNI. Sehingga, aksi anarkis itu tidak semakin memburuk.

    “Saya baru saja berbuka puasa, dapat kabar dari teman-teman di kepolisian dan langsung turun ke lokasi. Saya mengapresiasi TNI-Polri yang cepat menangani situasi ini, sehingga tidak semakin memburuk,” ungkapnya.

    Akibat kejadian tersebut, menyebabkan beberapa kerusakan di sisi kiri gedung DPRD Kota Malang.

    Termasuk dua pos juga menjadi sasaran massa, dimana satu pos terbakar dan satu pos lainnya rusak berat.

    “Kami sudah cek bersama Pak Sekwan dan dinas terkait. Ada beberapa bagian yang rusak lumayan parah di sisi kiri,” imbuhnya.

    Rimzah juga menambahkan, bahwa pihak DPRD Kota Malang tidak pernah menutup pintu bagi siapa pun yang hendak menyampaikan pendapat.

    “Kami siap menerima, di dalam, di luar, di bawah hujan, di bawah terik matahari sekalipun. Kami ingin membangun narasi bersama,” terangnya.

    Saat disinggung terkait aksi-aksi lanjutan yang mungkin akan terjadi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tersulut emosi atau terprovokasi.

    “Kami ingin menjaga Malang tetap kondusif. Jangan sampai diprovokasi oleh hal-hal yang buruk atau merugikan kita semua,” tandasnya. 

    Sumber: Tribun Jatim/Tribun Jabar

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Memanas Aksi Demo Tolak UU TNI Di Malang, Pos Jaga Gedung DPRD Terbakar, 7 Petugas Terluka

    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Kantor Hana Bank di Bandung Dibakar saat Unjuk Rasa Tolak Pengesahan UU TNI

     

     

  • Polrestabes Bandung Buka Layanan Penitipan Kendaraan

    Polrestabes Bandung Buka Layanan Penitipan Kendaraan

    JABAR EKSPRES – Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang akan mudik, Polrestabes Bandung membuka layanan penitipan kendaraan mulai 23 Maret 2025. Warga Bandung dapat menitipkan kendaraannya di Polsek atau Polrestabes Bandung dan mengambilnya kembali setelah mudik selesai.

    “Pemudik yang berasal dari Bandung bisa menitipkan kendaraannya di Polsek atau Polrestabes Bandung, dan kendaraan dapat diambil setelah mereka kembali,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Budi Sartono, di Lapangan Tegalega Bandung, pada 20 Maret 2024 dikutip dari jabarprov.go.id.

    BACA JUGA; Dilarang Beroperasi Selama Mudik Lebaran, Dedi Mulyadi akan Beri Kompensasi 3 Juta pada Tukang Becak dan Sopir Angkot 

    Selain itu, warga diminta untuk memastikan keamanan rumah sebelum meninggalkan untuk mudik. “Pastikan rumah dalam keadaan terkunci, matikan kompor, dan laporkan kepada aparat setempat agar dapat dipantau selama patroli,” tambahnya.

    Di sisi lain, Penjabat Sekda Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, mengingatkan bahwa mobil dinas dilarang digunakan untuk mudik, karena kendaraan tersebut hanya untuk kepentingan kedinasan. Sosialisasi mengenai aturan ini akan segera dilakukan oleh Wali Kota Bandung.

    Pemerintah Kota Bandung juga mengimbau pemudik untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan selama perjalanan. Dengan adanya layanan penitipan kendaraan dan patroli rumah kosong, diharapkan warga Bandung bisa mudik dengan lebih aman dan nyaman.

  • Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Polda Jabar Siapkan Skenario Pengatur Lalu Lintas!

    Hadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Polda Jabar Siapkan Skenario Pengatur Lalu Lintas!

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) mengungkapkan bahwa pihaknya telah merancang sejumlah skenario pengaturan lalu lintas untuk menghadapi arus mudik dan balik 2025.

    Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Dodi Darjanto, mengatakan bakal menyiapkan posko pemantau di beberapa titik strategis untuk mengawasi kepadatan arus lalu lintas.

    “Sehingga saat nanti terjadi kepadatan arus, sudah ada beberapa anggota (di posko) yang akan langsung melaksanakan penguraian,” ujarnya, Rabu (19/3).

    BACA JUGA: Dishub Kabupaten Bogor Gelar Ramp Check untuk Pastikan Kelancaran dan Keamanan Arus Mudik Lebaran 2025

    Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai skema pengaturan untuk mengatasi kemacetan, seperti penerapan sistem Contra Flow atau One Way di lokasi-lokasi yang mengalami kepadatan.

    “Untuk One Way ay akan kita laksanakan mulai dari ujung Jawa Barat sampai arah Jawa Tengah. Tetapi kebijakan One Way akan diterapkan berdasarkan keputusan Korlantas,” katanya.

    Dodi juga menyebutkan bahwa dalam pengamanan arus mudik dan balik 2025, sebanyak 402 personel Polda Jabar akan diterjunkan, dengan tambahan 15 petugas yang ditempatkan di titik rawan, seperti jalur arteri.

    BACA JUGA: Harga Tiket Bus Kerap Melonjak Jelang Puncak Mudik Lebaran, Dishub Tak Bisa Intervensi

    “Secara umum saya sudah mengecek semua jalur baik jalur utara, tengah, maupun jalur selatan, itu semua dalam keadaan baik,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan matang untuk menyambut libur Lebaran 2025.

    “Sebanyak 1.250 personel gabungan akan dikerahkan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2025, yang berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April 2025,” jelas Budi, Selasa (18/3).
    (San)

  • Wanita Penyuka Sesama Jenis Bunuh Kekasih di Bandung, Berawal dari Tolak Tukar Pasangan

    Wanita Penyuka Sesama Jenis Bunuh Kekasih di Bandung, Berawal dari Tolak Tukar Pasangan

    Liputan6.com, Bandung – Seorang wanita penyuka sesama jenis diduga menganiaya dan membunuh pasangannya di sebuah kamar indekos di Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat. Motif pembunuhan itu didasari rasa cemburu.

    Tiga pelaku berinisial BL (29), LW (34), dan MI (31) telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Peristiwa itu terjadi di sebuah kosan yang berada di Jalan Siliwangi pada Jumat, 7 Maret 2025 sekira pukul 22.00 WIB. Mulanya, ketiga pelaku dan korban tengah berkumpul.

    “Jadi ada empat orang wanita tinggal berada di dalam kos-kosan,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono dalam keterangannya pada Senin, 17 Maret 2025.

    Di kamar indekos tersebut, ketiga pelaku dan korban meminum minuman keras dan obat-obatan. Lalu pada Sabtu, 8 Maret 2025 sekira pukul 03.00 WIB, mereka berhenti minum.

    Budi menjelaskan, perselisihan terjadi lantaran permintaan bertukar pasangan tidur ditolak korban. Dalam kondisi emosi, BL mengambil pisau dan menusuk leher korban hingga meninggal dunia.

    “Pada saat hendak tidur, terjadi perselisihan di antara saudara BL dengan korban saudara Irma sampai terjadi cekcok mulut, sehingga pada saat itu saudara BL, tersangka, melihat ada pisau, langsung menusuk ke leher korban sebelah kiri,” ujarnya.

    Pelaku kemudian membawa korban ke rumah sakit. Kepada keluarga, pelaku mengeklaim korban terluka karena terkena begal.

    “Tersangka langsung membawa (korban) ke rumah sakit, dihubungilah kakak korban. Kakak korban datang dan dijelaskan bahwa korban terkena begal sehingga korban dibawa langsung ke rumah keluarga di Ciamis, dan dikuburkan pada hari Minggu tanggal 9 Maret,” tandasnya.

     

  • Imlek 2025: Wihara Bersolek, Esensi Lilin Merah, Harapan Rezeki Lebih Baik di Tahun Ular

    Imlek 2025: Wihara Bersolek, Esensi Lilin Merah, Harapan Rezeki Lebih Baik di Tahun Ular

    Imlek 2025: Wihara Bersolek, Esensi Lilin Merah, Harapan Rezeki Lebih Baik di Tahun Ular
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Wihara dan kelenteng di Kota Bandung bersolek pada perayaan
    Imlek 2025
    atau Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
    Sejumlah lilin hingga lampion tertata rapi di setiap sudut ruangan.
    Berdasarkan pantauan, tampak para pengelola
    Vihara Dharma Ramsi
    tengah melakukan bersih-bersih di setiap sudut ruangan;
    Beberapa lainnya tengah membersihkan kursi dan memasang lilin yang berjejer rapi.
    Pengelola Vihara Dharma Ramsi, Alex (35), mengungkapkan saat ini ada sekitar 150 pasang lilin atau sekitar 300 lilin terpasang di Vihara Dharma Ramsi.
    Rencana lilin berwarna merah yang memiliki berat hingga 60 kg itu akan dinyalakan sekitar pukul 23.00 WIB.
    Adapun lilin merah ini memiliki makna tersendiri. Merah menandakan kebahagiaan dan kesejahteraan.
    “Lilin ini menandakan afirmasi agar kehidupan menjadi terang. Ketika mendapat masalah, ada jalan keluar yang menerangi perjalanan hidup kita, kurang lebih begitu esensinya,” kata Alex di Vihara Dharma Ramsi, Selasa (28/1/2025).
    Alex menyebut kemungkinan 500 pengunjung bakal datang ke Vihara Dharma Ramsi saat perayaan Imlek tahun ini.
    “Mungkin bisa lebih untuk tahun ini,” ujarnya.
    Harapan Tahun Ular
    Di Tahun Ular ini, Alex berharap kehidupan yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
    “Kami berharap agar tahun depan lebih baik lagi, meskipun hal ini tergantung pada diri pribadi kita semua,” ucapnya.
    Sementara itu, di Vihara Samudra Bhakti, pernak-pernik lampion menghiasi sekitar halaman wihara.
    Tampak warga Tionghoa sudah mulai berdatangan. Dengan dupa di tangan, pengunjung mulai beribadah berharap masa depan yang lebih baik di Tahun Ular ini.
    Warga keturunan Tionghoa, Daniel (40) dan Sisi (38), datang berkunjung ke Vihara Dharma Bakti untuk berdoa berharap rezeki yang lebih baik di Tahun Ular ini.
    “Mudah-mudahan Tahun Ular lebih bagus dibanding Tahun Naga, soalnya katanya Tahun Ular sedikit susah. Mudah-mudahan rezekinya lebih bagus dibanding tahun Naga,” kata Daniel usai beribadah di wihara tersebut.
    Daniel mengaku bahwa dirinya beragama Katolik.
    Meski begitu, ia dan keluarga tetap menjaga tradisi setiap perayaan Imlek.
    “Iya, menjaga tradisi. Sebetulnya kalau agama Katolik, cuma tradisi keluarga kami masih dijaga. Semua keluarga masih menjaga tradisi,” kata Daniel dan Sisi.
    Sisi berharap di Tahun Ular ini, ada peningkatan kehidupan yang lebih baik setiap tahunnya.
    “Semoga tiap tahun ada peningkatan dan tahun ini lebih baik lagi,” harapnya.
    Persiapan keamanan
    Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan sebanyak 448 personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan saat perayaan Imlek di Kota Bandung.
    Menurut Budi, dari puluhan wihara dan kelenteng di Kota Bandung, hanya 20 wihara yang menggelar perayaan Imlek.
    “Jadi, di Bandung ini ada 32 kelenteng dan wihara, tetapi setelah kami melakukan pengecekan, ada 20 yang mengadakan acara,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AKBP Wahyu Prista Jabat Kasatlantas Polrestabes Bandung Gantikan AKBP Eko Iskandar

    AKBP Wahyu Prista Jabat Kasatlantas Polrestabes Bandung Gantikan AKBP Eko Iskandar

    JABAR EKSPRES – Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Bandung, AKBP Eko Iskandar resmi dimutasi dari jabatannya.

    Melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2777/XII/KEP./2024, dan proses serah terima jabatan (Sertijab) yang dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, kini jabatan  Kasatlantas resmi diisi oleh AKBP Wahyu Prista yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat PJR di Polda Jawa Barat (Jabar).

    Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah mengatakan upacara Sertijab ini, merupakan bagian dari rotasi rutin di jajaran Polrestabes Bandung.

    BACA JUGA: Polrestabes Hentikan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual WNA Singapura di Braga

    Sehingga hal ini penting dilakukan guna bisa meningkatkan kinerja dan pelayanan khususnya kepada masyarakat.

    “Dalam amanatnya, Kapolrestabes Bandung (Kombes Pol Budi Sartono) menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas,” ujar Nurindah, Jum’at (10/1).

    Tak hanya itu, selain Kasatlantas, surat telegram tersebut juga resmi memutasi Jabatan Kapolsek Rancasari.

    BACA JUGA: Temukan Toko Obat Keras di Rancaekek, Satnarkoba Polresta Bandung Amankan Minuman Keras

    Dalam mutasi tersebut, jabatan Kapolsek Rancasari dijabat oleh Kompol Herman Junaidi mengantikan Kompol Oesman Imam Qomarudin.

    Dengan adanya hal ini, Kapolrestabes Bandung menurut Nirindah berharap pejabat yang baru dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bandung.

    “Kapolrestabes Bandung berharap pejabat yang baru dapat segera menyesuaikan diri dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polrestabes Bandung,” imbuhnya.(San).

  • Korban Pelecehan di Jalan Braga Minta Pelaku Akui Perbuatan dan Minta Maaf Secara Terbuka  

    Korban Pelecehan di Jalan Braga Minta Pelaku Akui Perbuatan dan Minta Maaf Secara Terbuka  

    Terpisah, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menyampaikan, polisi mengaku sempat berkirim surel kepada pihak korban dan Kedutaan Besar Singapura di Indonesia. Setelah berkomunikasi, lanjut Budi, pihak korban menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

    “Kami dari kemarin sudah berupaya menghubungi Kedutaan Besar Singapura tapi tidak ada tanggapan dan akhirnya kami melakukan email kepada korban dan Alhamdulillah dijawab oleh korban. Korban sudah beremail dengan Kanit PPA kami dan memang menjawab bahwa menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian,” katanya kepada wartawan di Bandung, Sabtu, 4 Januari 2025.

    “Hanya tadi kami mendapat informasi bahwa ada postingan terakhir daripada korban, bahwa bersedia untuk menyelesaikan kasus ini, asalkan korban mengirim permintaan maaf secara pribadi maupun secara online,” Budi melanjutkan. 

    Polisi Tangkap Tiga Terduga Pelaku

    Berita sebelumnya, Polisi menangkap tiga orang diduga pelaku pelecehan seksual terhadap turis Singapura di Kota Bandung. Pelecehan itu terjadi saat korban berinisial J bersama suami tengah bervakansi di kawasan Jalan Braga, 29 Desember 2024. 

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menyampaikan, tiga terduga pelaku itu adalah RF, RM, dan MC. Mereka diketahui masih pelajar.

    “Tadi malam kami berhasil menangkap tiga terduga pelaku tersebut,” kata Budi kepada wartawan di Bandung, Sabtu, 4 Januari 2025. “Terduga pelaku masih di bawah umur, pelajar,” imbuhnya.

    Hasil pemeriksaan sementara, dua terdua pelaku mengakui menyentuh tubuh bagian belakang dan tas milik korban. Namun, mereka berdalih sentuhan itu dilakukan tidak disengaja, terjadi saat mereka hendak menyusul J yang sedang berjalan bersama suami.

    “Keterangan terduga pelaku bahwa karena jalan sempit dan bilang punten tangannya menyentuh bagian belakang. Sedangkan yang satu lagi atas nama RM memang juga mengakui, tapi menyentuh tas,” kata Budi. “Satu lagi atas nama MCA tidak melakukan apa-apa,” lanjutnya.

    Meski demikian, polisi diaku masih akan terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kasus ini sendiri memang perlu pembuktian lagi,” katanya.

    Adapun, kronologi versi korban mengenai peristiwa pelecehan ini telah dimuat Liputan6.com dalam artikel berjudul “Kronologi Turis Singapura Jadi Korban Pelecehan di Jalan Braga Bandung Saat Malam Tahun Baru”.

  • Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Turis Singapura Dihentikan

    Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Turis Singapura Dihentikan

    GELORA.CO -Kedutaan Besar Singapura memberhentikan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap turis asal Singapura yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat.

    “Korban J melalui staf kedubes Singapura menyampaikan tidak akan melanjutkan kasus ini,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono saat dikonfirmasi pada Minggu 5 Januari 2025.

    Polisi kemudian memulangkan tiga terduga pelaku, yakni RM, MCA, RF, ke rumahnya masing-masing.

    Tiga remaja itu diduga melakukan pelecehan terhadap turis asal Singapura di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat.

    Kasus ini viral di media sosial dengan narasi turis asal Singapura diduga menjadi korban pelecehan seksual.

    Sebelumnya, wisatawan asal Singapura J dan suaminya Darien sedang berjalan-jalan di Jalan Braga, Kota Bandung untuk membuat vlog. 

    Saat membuat vlog, keduanya tampak dibuntuti oleh sejumlah orang yang tak dikenal. 

    Bahkan, sejumlah orang-orang yang tidak dikenal itu pun terlihat masuk dalam rekaman vlog dan diduga melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh bagian belakang tubuh J.

  • Polisi Hentikan Kasus Dugaan Pelecehan Turis Singapura di Bandung, Ini Alasannya – Halaman all

    Polisi Hentikan Kasus Dugaan Pelecehan Turis Singapura di Bandung, Ini Alasannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Polisi akhirnya menghentikan penyidikan kasus dugaan pelecehan terhadap turis asal Singapura yang dilakukan oleh tiga pemuda di Jalan Braga, Kota Bandung.

    Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan penghentian penyidikan ini setelah ada permintaan dari pihak korban.

    “Dari korban melalui staf Kedubes Singapore (menyampaikan) tidak akan melanjutkan kasus ini,” kata Budi saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).

    Budi menyebut pihak korban sudah mendengar permintaan maaf dari para pelaku sehingga memutuskan agar kasusnya tak dilanjutkan.

    “Dari pihak korban sudah meng-confirm bahwa tidak akan melanjutkan kasus ini karena melihat terduga pelaku sudah meminta maaf secara umum melalui medsos dan juga merasa ini pembelajaran karena masih anak di bawah umur,” ujar dia.

    “Sehingga kita hanya akan melakukan pembinaan saja kepada tiga terduga pelaku karena masih di bawah umur juga,” sambung dia.

    Budi mengatakan, ketiga pelaku kini telah dipulangkan ke rumah orangtua masing-masing. “Iya (dipulangkan),” ujar dia.

    Lebih lanjut, Budi menegaskan, sebagai tindak lanjut, pihak kepolisian juga memanggil orangtua dari para terduga pelaku. 

    Di samping itu, berkoordinasi dengan dinas sosial setempat. Hal ini untuk ikut melakukan pembinaan terhadap para terduga pelaku agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. 

    “Yang pasti kita akan orang tuanya juga sudah kita panggil kita akan memberikan pembelajaran dan berikutnya kita akan berkoordinasi dengan dinsos dengan pemkot bagaimana kita memberikan edukasi-edukasi khususnya remaja-remaja di wilayah kota Bandung agar tidak melakukan hal sama,” ujar dia.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian ini menjadi viral setelah vlog tersebut diunggah pada Kamis (2/1/2025) di YouTube oleh korban, Darien dan Joanna, pasangan suami istri dari Singapura.

    Dalam video itu dijelaskan bahwa korban pelecehan, Joanna, mengungkap kronologinya.

    Pelecehan terjadi saat dia dan suaminya sedang membuat video di Jalan Braga sekira pukul 18.57 WIB.

    Sang suami berbicara di depan kamera yang dipegangnya sambil berjalan, sementara Joanna di sampingnya mendampingi.

     Di belakang mereka ada sekelompok pemuda mengikuti sambil tertawa dan bergaya-gaya,.

    Mereka seperti sengaja ingin masuk dalam rekaman video itu.

    Satu orang terlihat menunjukkan jari berbentuk huruf v sambil menjulurkan lidah.

    Remaja lainnya berjalan melewati samping kiri Joanna.

    Saat itu, Joanna merasakan si pemuda menyentuh bagian belakang tubuhnya.

    “Saya sadar bahwa pria yang berjalan melewati saya sengaja menyentuh saya.”

    “Itu bukan ketidaksengajaan, Anda bisa lihat di video,” kata Joanna dalam video tersebut.

    Joanna menjelaskan, dia sudah empat bulan di Indonesia, dan merasa orang Indonesia baik-baik.

    Menurutnya, sosok pemuda yang melakukan pelecehan sama sekali tidak mencerminkan orang Indonesia secara keseluruhan.

    “Saya percaya 99 persen orang Indonesia baik dan selama empat bulan di sini, kami sudah merasakan kesenangan dan kebaikannya,” jelas Joanna

    Joanna ingin pelaku pelecehan itu ditangkap.

    Ia juga mengajak para korban pelecehan yang ditunjukkan kepada siapapun untuk tidak takut buka suara.

    “Saya yakin pria ini (yang melakukan pelecehan) harus ditangkap dan setiap perempuan atau siapapun yang menjadi korban pelecehan seksual tidak boleh diam,” jelas Joanna.

    Sang suami, Darien, juga turut memberikan tanggapan.

    “Ini menjijikan, tidak merepresentasikan budaya Indonesia yang saya rasakan selama tinggal di sini,” ujar Darien.

    Dia mengajak penonton videonya, terutama para penegak hukum di Indonesia untuk menangkap pelaku dan memenjarakannya.

    “Mari tunjukkan kepada dunia, ayo tangkap mereka. Mari tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia punya hukum yang tegas, bahwa Anda tidak bisa begitu saja menyentuh perempuan di jalan dan kabur.”

    “Ayo penjarakan mereka,” tegas Darien.

    Namun, pada Selasa (31/12/2024), melalui media sosial Instagramnya, Darien dan Joanna mengaku bersedia tidak membawa kasus pelecehan seksual ini ke jalur hukum.

    Keduanya hanya mengajukan satu buah syarat agar pelaku pelecehan meminta maaf.

    Permintaan maaf tersebut harus ditujukkan untuk masyarakat Indonesia, warga Bandung, dan kepada mereka berdua.

    Mereka juga meminta pelaku melakukan interopeksi diri dan tak lagi mengulangi perbuatan tak terpuji.

    “Kepada para pelaku insiden ini, kami bersedia untuk tidak memperkarakan kasus ini lebih lanjut ke ranah hukum dengan satu syarat. Anda para pelaku, harus memberikan permintaan maaf secara terbuka dan tulus sebelum tanggal 11 Januari 2025,” tulis Darien dan Joanna.

    Darien dan Joanna menekankan pelecehan seksual seharusnya tak dialami oleh siapapun, termasuk wisatawan.

    “Ini bukan tentang balas dendam, ini tentang menetang pelecehan seksual dalam bentuk apapun, yang seharusnya tidak dialami oleh siapapun, baik wisatawan maupun warga lokal,” tulisnya.

    Minta Maaf 

    Tiga remaja yang diduga menjadi pelaku pelecehan turis Singapura di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, meminta maaf.

    Permintaan maaf ini disampaikan secara online melalui sebuah rekaman video yang disampaikan ke awak media.

    Dalam video tersebut, ketiganya memberikan klarifikasi tak sengaja melakukan perbuatan itu.

     Remaja 17 tahun, warga Cimaung, Kabupaten Bandung itu mengaku tangannya tak sengaja menyentuh tubuh korban.

    Berikut pernyataan klarifikasinya:

    “Benar saya dan kedua teman saya yang berada di video viral turis Singapura pada 29 Desember 2024 yang saat itu saya dan teman saya yang akan nobar Persib di Braga Sky. Kebetulan saat itu saya dan teman saya berjalan dengan turis Singapura yang membuat video vlog, ketika teman saya hendak mendahului dan mengucapkan punten namun tangannya mengenai tubuh turis tersebut.”

    “Maka kami memohon maaf atas kejadian tersebut dan apabila perbuatan kami tak berkenan mohon maaf terhadap turis itu dan masyarakat kota Bandung. Sekali lagi kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kegaduhan,” kata pelaku dalam video itu.

    Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menyebut ketiga anak itu motifnya karena penasaran dengan korban yang membuat video vlog dengan menggunakan bahasa Inggris.

     “Jadi, kejadiannya bukan pada malam tahun baru, tapi 29 Desember 2024, yaitu ketiga terduga pelaku lagi menonton nobar Persib di Braga Sky, pada saat istirahat babak pertama.”

    “Ketiganya mencari makan, pada saat mencari makan bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog,” jelas Kombes Budi.

     

     

     

  • Kasus Pelecehan Turis Singapura di Braga Bandung Dihentikan

    Kasus Pelecehan Turis Singapura di Braga Bandung Dihentikan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polisi menghentikan kasus dugaan pelecehan terhadap turis asing asal Singapura di kawasan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat.

    Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan kasus tersebut dihentikan lantaran korban meminta proses hukum tak dilanjutkan usai menerima permintaan maaf dari para pelaku.

    “Ini informasi terbaru kami tadi siang berhubungan dengan Embassy Singapura, berhubungan dengan atase kepolisian Singapura yang berada di Indonesia, ternyata dari sana juga sudah berhubungan langsung dengan pihak korban,” kata Budi kepada wartawan, Minggu (5/1).

    “Dari pihak korban sudah mengkonfirmasi bahwa tidak akan melanjutkan kasus ini karena melihat terduga pelaku sudah meminta maaf secara umum melalui medsos dan juga merasa ini pembelajaran karena masih anak di bawah umur,” imbuhnya.

    Budi menyampaikan untuk langkah selanjutnya pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap tiga pelaku yang sebelumnya telah diamankan.

    “Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan sehingga kita hanya akan melakukan pembinaan saja kepada tiga terduga pelaku karena masih di bawah umur juga,” ujarnya.

    Selain itu, kata Budi, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung dan Dinas Sosial untuk mencegah peristiwa serupa kembali terulang.

    “Berikutnya kita akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, dengan Pemerintah Kota bagaimana kita memberikan edukasi-edukasi, khususnya remaja-remaja di wilayah Kota Bandung agar tidak melakukan hal sama,” ucap dia.

    Sebelumnya, turis asing asal Singapura diduga menjadi korban pelecehan saat malam tahun baru lalu di kawasan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat.

    Polisi lantas melakukan penyelidikan dan menangkap tiga terduga pelaku pelecehan tersebut. Langkah itu tak lama dilakukan setelah korban mengunggah dugaan pelecehan yang terekam vlog itu ke akun Youtube, dan mengirim surel ke Polrestabes Bandung.

    “Alhamdulillah tadi malam kami berhasil menangkap tiga terduga pelaku tersebut atas nama RF, atas nama RM dan atas nama MCA,” kata Budi saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (4/1) malam.

    Tiga terduga yang sudah diamankan polisi itu berstatus sebagai pelajar. Mereka adalah warga Cimaung, Kabupaten Bandung.

    Dari pemeriksaan sementara tiga terduga itu mengakui jika memang bertemu dengan para korban tersebut. Adapula yang mengaku menyentuh bagian belakang korban, namun berkilah karena jalan yang sempit.

    (DAL/DAL)

    [Gambas:Video CNN]